Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. L
Umur : 47thn
Jenis Kelamin :P
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : swasta
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Bumi waras
RM No : 00444xxx
Informan : pasien sendiri
Tgl masuk dirawat : 16-06-22
Tgl Pengkajian : 20-06-22

II. KELUHAN UTAMA


Alasan Masuk
Pasien mengeluh lemas keluarga darah pervaginam berumpal-gumpal.

Diagnosa Mediss: Anemia itp

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG (Jelaskan kondisi saat pengkajian)


Pada tanggal 16/06/22 pukul 12.20 WIB pasien datang diantar keluarganya ke IGD rumah sakit,
dikarenakan pendarahan pervaginam yang tidak kunjung berhenti padahal seminggu sebelumya
sudah pernah dirawat di rs dengan keluhan yang sama. Pasien mengeluh lemas, kepala pusing
berkunang-kunang, dan pendarahan bergumpal-gumpal pervaginam sudah ganti 1 pembalut. Pasien
dipindahkan ke bangsal penyakit dalam pad apulul 14.20 WIB.
IV. RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA
1. Pernah mengalami kesehatan dengan gejala yang sama ? Ya √ Tidak
Jelaskan :
Menurut pasien sebelumnya seminggu yang lalu sudah pernah dirawat dirumah sakit
dengan keluhan yang smaa. Setelah dibolehkan pulang seminggu kemudian masuk rumah
sakit lagi.
2. Riwayat pengobatan sebelumnya dan tingkat keberhasilannya :
Pasien mengatakan pengobatan sebelumnya belum benar-benar berhasil

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


1. Adakah anggota keluarga yang mengalami penyakit yang sama
Tidak ada
1. Genogram ( minimal 3 generasi, termasuk keterangan siapa yang tinggal serumah, yang
meninggal, mengidap penyakit keturunan, dan sebagainya)

///

Ket:

Perempuan :

Laki-laki :

Meninggal : X

Garis keturunan :

Tinggal serumah :

Pasien :
VI. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
- Mengidentifikasi klien tentang kehidupan sosialnya :
- Mengidentifikasi hubungan klien dengan orang lain dan kepuasan diri sendiri
Pasien mengatakan biasa saja dengan dirinya ataupun lingkungannya

- Mengidentifikasi hubungan klien dengan klien lain, petugas kesehatan yang ada di RS
Pasien mengatakan baik-baik saja.

- Mengkaji lingkungan rumah klien, hubungkan dengan kondisi RS


Lingkungan pasien tampak cukup sehat. Dengan pencahayaan yang cukup baik, dan kondisi
kamar kelas II yang sudah memenuhi standar.

- Tanggapan klien tentang penyakitnya


Pasien mengatakan masih heran dengan penyakitnya, tidak menahu kenapa bisa demikian.
Padahal sebelumnya tidak pernah.

VII. RIWAYAT SPIRITUAL


- Mengkaji ketaatan klien beribadah dan menjalankan kepercayaanya
Pasien tampak beribadah dibantu oleh keluarganya.

- Support system dalam keluarga


Pasien mengatakan keluarganya mendukung apapun program pengobatan yang dilakukan
olehpasien agar cepat sembuh.

- Ritual yang biasa dijalankan


Pasien mengatakan tidak melakukan ritual khusus
VIII.PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadan umum klien
- Tanda - tanda dari distress
Pasien tampak lemas dan pucat dengan KU rendah. TD 100/70 mmHg, RR 22x/m, HR 86x/m,
SpO2 94%, crt >2 detik mukosa bibir pucat.

- Penampilan dihubungkan dengan usia


Tampak sesuai

- Ekspresi wajah, bicara, mood


Ekspresi sendu dan pucat, mood tampak menurun.

- Berpakaian dan kebersihan umum


Pakaian bersih dan seadanya

- Tinggi badan, BB, gaya berjalan


TB: 155cm
BB: 60Kg

b. Tanda-tanda vital (suhu, nadi, pernafasan, tekanan


darah) TD:100/70 mmHg
HR : 83x/m
RR : 22/m
T : 37,30c
c. Sistem pernafasan
- Hidung ( kesimetrisan, pernafasan cuping hidung, adanya sekret/polip, passase udara)
Hidung tampak simetris, tidak ada pernafasan dengan cuping hidung, tidak ada polip ataupun
sekret pada hidung, pernafasan tampak cepat.

- Leher (pembesaeran kelenjar, tumor)


Tidak nampak pembengkakan pada leher. Leher tampak normal.

- Dada
 Bentuk dada (normal, barrel, piegeon chest)
Simetris (normal)

 Gerakan dada (kiri dan kanan, apakah ada retraksi)


Tidak ada retraksi dinding dada

 Keadaan proxsesus xipoideus


normal

 Suara napas (trakea, bronkhial, bronchovesikular)


Tidak ditemukan suara nafas tambahan

d. Sistem kardiovaskuler
- Arteri carotic: terdeteksi

- Tekanan vena jugularis: terdeteksi


- Ukuran jantung: normal

- Ictus cordis/apex: teraba

- Suara jantung (mitral, tricuspidalis, s1, s2, bising, aorta, murmur, gallop)
Lup dup (regular)

- Capillary retillng time: >2detik

e. Sistem pencernaan
- Sklera : Ikterus Tidak √
- Bibir : lembab kering √ pecah-pecah labio skiziz
- Mulut : normal
Stomatitis palatoskizis
jumlah gigi : normal 32
kemampuan menelan : kurang baik

gerakan lidah : normal


- Gaster : Kembung √ tidak kembung
- Gerakan peristaltik : normal 12x/m
- Abdomen (periksa sesuai dengan organ dalam tiap kuadran)
Kuadran 1 : Tidak ditemukan nyeri tekan

Kuadran 2 : Tidak ditemukan nyeri tekan

Kuadran 3 : tidak nyeri tekan

Kuadran 4 : tidak ada nyeri tekan


- Anus (kondisi, sprinkter ani, koordinasi)
Normal, tidak ditemukan benjolan dan atau pendarahan.

f. Indra
1. Mata
- Kelopak mata, bulu mata, alis lipatan epikantus dengan ujung atas telinga
Mata tampak cekung, tidak didapati kotoran mata, bentuk simetris, respon cahaya +

- Visus
Penglihatan normal

- Lapang pandang
Normal

2. Hidung
- Penciuman, perih di hidung, trauma, mimisan
Pasien mengatakan penciuman sensitif dengan bau yang menyengat terasa ingin muntah,
tidak ditemukan trauma dan atau mimisan.

- Sekret yang menghalangi penciuman


Tidak ada sekret pada hidung

3. Telinga
- Keadaan daun telinga, operasi telinga
Kondisi baik

- Fungsi pendengaran
normal

g. Sistem syaraf
1. fungsi cerebral : belum diperiksa lebih jauh
2. fungsi kranial (saraf kranial I s.d XII)
(1) Nervus 1 (faktorius)

Dapat membedakan aroma minyak kayu putih dan aroma parfum

(2) Nervus II (optikus)

Klien dapat membaca koran pada jarak 30 cm tetapi dengan keadaan tidakjelas

atau kabur.

(3) Nervus III (okulomotorius)

Bola mata klien dapat mengikuti arah gerak jari pemeriksa

(4) Nervus 1V (troclearis)

Bola mata klien dapa mengikuti rah gerak jari pemeriksa

(5) Nervus V (trigeminus)

Tidak terdapat kelainan pada otot wajah klien juga dapat merasakan hembusan

angina yang di berikan daerah wajah klien

(6) Nervus VI (abdusen)

Bola mata klien dapat mengikuti arah gerak jari pemeriksa

(7) Nervus VII (fasialis)

Klien dapat tersenyum dan tampak simetris, klien dapat mengangkat aliss

(8) Nervus VIII (auditoris)

Klien dapat mendengar dengan baik

(9) Nervus IX ( glosofaringeus)

Klien dapat membedakan rasa asin dan pedas

(10) Nervus X (vagus)

Klien mengatakan tidak mengalami kesulitan menelan

(11) Nervus XI (aksesoris)

Klien dapat melawan tahanan bahu dan leher


(12) Nervus XII (hipoglosus)

Klien dapat menjulurkan lidahnya

3. fungsi motorik
Kekuatan otot :
Atas : 5/5
Bawah: 5/5
Keterangan:
0 0 Kontraksi otot tidak terdeteksi (paralisis sempurna)
1 10 Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di palpasi atau dilihat
2 25 Gerakan otot penuh melawan gravitasi, dengan topangan
3 50 Gerakan yang normal melawan gravitasi
Gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan melawan
4 75
tahanan minimal
Kekuatan otot normal, gerakan penuh yang normal melawan
5 100
gravitasi dan melawan tahanan penuh

4. iritasi meningen: Normal

h. Sistem Muskuloskeletal
1. kepala (bentuk kepala)
normal, tidak ada kelainan.
2. vertebrae
Bentuk : bentuk normal simetris
Gerakan : normal

ROM : tidak ditemukan nyeri sendi


3. pelvis (thomas test, trendelenberg test, ortolani/ barlow test, ROM)
gerakan normal, tidak ditemukan nyeri tekan/gerak, bentuk simetris.
4. lutut (Mc Murray Test,ballotement, ROM)
a. kaki (keutuhan ligamen, ROM)
bentuk normal simetris, tidak ditemukan nyeri tekan/gerak, tidak ditemukan pembengkakkan,
ligamen utuh, refleks gerak normal

b. bahu
simetris, tidak ditemukan nyeri tekan/gerak

c. tangan
bentuk normal simetris, tidak ditemukan nyeri tekan/gerak, tidak ditemukan pembengkakkan,
ligamen utuh, refleks gerak normal

i. Sistem Integumen
1. Rambut
Tampak lepek, warna hitam, tampak ketombe dan sedikit rambut rontok, kulit
kepala sedikit kotor, tidak didapatkan luka dan pendarahan.
2. Kulit
Perubahan warna : warna kulit tampak pucat
Temperatur : sedikit demam 37,30C
Kelembapan : kering
Texture : kasar
3. Kuku
Warna : normal
Permukaan kuku : normal
Mudah patah : tidak
Kebersihan : kurang bersih

j. Sistem endokrin
1. Kelenjar tiroid : t i d a k d i t e m u k a n p e m b e n g k a k k a n
2. Percepatan pertumbuhan : tidak diketahui
3. Gejala kretinisme atau gigantisme : Ada Tidak √
Jika ada yaitu :

4. Eksresi urine : normal


Urin output : 500 ml

k. Sistem perkemihan
1. Edema palpebra : tidak ditemukan
2. Moon face : tidak ditemukan
3. Edema anasarka : tidak ditemukan
4. Keadaan kandung kemih : k os o ng , ti da k ad a n ye ri te ka n

5. Penyakit hubungan sexual : tidak ditemukan

6. Balance cairan
Input / 24 jam : 2500 ml
Output / 24 jam : 2000 ml

l. Sistem reproduksi
1. Wanita
- Payudara (putting, aerola mammae, besar, perbandingan kiri dan kana)
Normal simetris, puting dan aerola berwarna coklat, tidak ada bembengkakkan, tidak ada
nyeri tekan.

- Labia mayora dan minora : terdapat lesi berwarna putih


- Keadaan hymen

Tidak dikaji

- Haid pertama umur 11 tahun

- Siklus haid normal sebulan sekali

2. Laki-laki
- Keadaan gland penis (urethra)
Tidak dikaji

- Testis (sudah turun/belum)


Tidak dikaji

- Pertumbuhan rambut (kumis, janggut, ketiak)


Tidak dikaji

- Pertumbuhan jakun
Tidak dikaji

- Perubahan suara
Tidak dikaji

m. Sistem immun
1. Allergi : tidak ada

2. Immunisasi : lengkap
√BCG √DPT √CAMPAK
3. Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca : tidak ditemukan

4. Riwayat tranfusi dan reaksinya : seminggu yang lalu, baik tidak ada gejala penolakan.

IX. AKTIVITAS SEHARI-HARI


a. Nutrisi
1. Selera makan :
Sebelum sakit: pasien mengatakan makan normal, tidak ada pantangan 3x sehari. Tidak mual
Saat sakit: pasien mengatakan tidak ada perubahan nafsu makan, hanya saja lemas untuk makan.

2. Menu makan dalam 24 jam : sayur, nasi, lauk pauk.

3. Frekuensi & volumen makan dalam 24 jam


Sebelum sakit: pasien mengatakan makan 3x sehari 1 piring
Saat sakit: pasien mengatakan tidak banyak berubah tetap 3x sehari 1 piring

4. Makanan yang disukai dan makanan pantangan : pasien mengatakan pasien tidak ada pantangan
dan tidak memiliki makanan kesukaan.

5. Pembatasan pola makanan : pasien mengatakan tidak membatasi pasien untuk makan.

6. Cara makan (bersama keluarga, alat makan yang digunakan) : istri pasien mengatakan kebiasaan
keluarga makan sndiri-sendiri, dan alat makan digunakan bersama.

7. Ritual sebelum makan : istri pasien mengatakan tidak memiliki ritual sebelum makan

b. Cairan
1. Jenis minuman yang dikonsumsi dalam 24 jam :
Sebelum sakit: minum normal -+ 2L/hari
Saat sakit: pasien mengatakan lebih banyak minum atas anjuran dokter >2L/hari
2. Frekuensi & volume minuman/ cairan :
Sebelum sakit: px mengatakan BAB sehari 5-6x
Saat sakit: pasien tampak menggunakan kateter urin dengan volume 300ml

3. Kebutuhan cairan dalam 24 jam : 1500-2500 ml


c. Eliminasi (BAB dan BAK)
1. Tempat pembuangan :
Sebelum sakit: pasien BAB dan BAK dikamar mandi rumahnya
Saat sakit: pasien mengatakan pasien BAB dan BAK ditempat tidur dengan pispot

2. Frekuensi? Kapan? Teratur? : pasien mengatakan sebelum atau saat sakit frekuensi BAB tetap
sama 1x sehari namun BAK tidak diketahui karna menggunakan kateter urin

3. Konsistensi BAB: lembek, warna kuning, bau khas.

4. Kesulitan dan cara menanganinya : tidak ada kesulitan

5. Obat-obatan untuk memperlancar BAB/ BAK : pasien mengatakan tidak menggunakan obat
sejenis

d. Istirahat tidur
pasien mengatakan pasien tidak memiliki masalah tidur, namun jika tidur sering terbangun. Karna
kondisi pasien yang lemqah dan menurun suami pasien mengatakan pasien jadi lebih banyak tidur.
Sehari lebih dari 8 jam.

e. Olahraga
pasien mengatakan pasien tidak memiliki aktivitasa olah raga.
f. Rokok/alkohol dan obat-obatan
1. Apakah merokok : √ tidak
Jenis :
Berapa banyak :
Kapan mulai merokok :
2. Apakah minum minuman keras : √Tidak
Berapa minum/hari/minggu :
jenis minuman :
Apakah banyak minum ketika stress : √Tidak
Apakah minuman keras menggangu prestasi kerja? √Tidak
3. Kecanduan : kopi alkohol teh minuman ringan

√Tidak ada

Berapa banyak/hari :
4. Apakah mengkonsumsi obat dari dokter
Istri pasien mengatakan pasien masih minum obat dari dokter

g. Personal hygine
1. Mandi : Mandiri √dibantu
Frekuensi : √1xsehari 2x 3x
Cara : dibasuh
kesulitan : tidak mampu mandi sendiri

2. Cuci rambut
Mandiri √dibantu
Frekuensi :
√1x3 hari 2x 3x
Cara : dibasuh
kesulitan : tidak mampu melakukan sendiri

3. Gunting kuku
Mandiri √dibantu
Frekuensi :
1x1bulan 2x 3x
4. Gosok gigi Mandiri √ dibantu
Frekuensi 1x1 sehari 2x 3x
:
Cara : dibantu

h. Aktifitas/mobilitas fisik
1. Kegiatan sehari-hari
pasien mengatakan semenjak sakit pasien hanya berbaring ditempat tidur

2. Pengaturan jadawal harian : -


Penggunaan alat bantu untuk aktivitas : tidak menggunakan alat bantu

3. Kesulitan pergerakan tubuh : pasien mengatakan tidak kesulitan bergerak

i. Rekreasi
1. Bagaimana perasan anda saat bekerja
Pasien mengatakan sebagai IRT

2. Berapa bnayak waktu luang


Pasien mengatakan meski sebagai IRT namun tetap tidak banyak memiliki waktu luang, biasa
mengerjakan segala aktivitas rumah tangga.

3. Apakah puas setelah rekreasi


-

4. Apakah klien dan keluarga menghabiskan waktu senggang


Pasien mengatakan iya.

5. Bagaimana perbadan hari libur dan hari kerja


-
X. TES DIAGNOSTIK
1. Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan


Darah rutin
Hemoglobin 4,7 g/dL 11,4 – 15,1
Hematokrit 15 % 38 - 42
Index eritrosit
MCV 78 fL 80-93
MCH 25 pg 27-31
MCHC 34,6 g/Dl 32 - 36
Eritrosit 1,9 Jt/cmm 4,0 – 5,0
Leukosit 7900 Sel/cmm 4700 -11700
Trombosit 12.000 Sel/cmm 142000-424000
Hitung jenis lekosit
Eusinofil 0,1 % 0–4
Basofil 0,5 % 0–1
Neutrofil 64,1 % 51 – 67
Limfosit 25,5 % 25 – 33
Monosit 9,8 % 2 -5
Kimia klinik
Glukosa darah 136 Mg/dL <200
sewaktu
AnitiCovSars Non reaktif
HIV Non Reaktif nonreaktif
Hbsag Negatif negatif
2. Ro foto : normal
3. CT scan :-
4. MRI, USG, EEG, ECG dll

EKG : normal
XI. Terapi saat ini
Nama obat Dosis Obat

INFD Ns 20 tpm
IV om2 40mh/24 jam
Po as folal 1mg/ 8jam

ANALISA DATA
DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
DS: Ketidakefektifan perfusi Penurunan perfusi darah
jaringan perifer ke perifer
-pasien mengatakan keluar darah
yang banyak pervaginam dan
bergumpal-gumpal sudah ganti 1
pembalut ±200cc
DO
-akral dingin
-mukosa bibir tampak pucat
-elastisitas kulit menurun
-CRT >2 detik
TTV
TD 100/65 mmHg
N 110x/menit
RR 22x/mnt
S 37,3oC

DS Kekurangan volume cairan Kehilangan cairan aktif


-Pasien mengatakan keluar darah
dari jalan lahir ±200cc
-Pasien mentakan sudah ganti
pembalut 1x selama 12jam
DO
-pasien tampak lemah dan lemas
DS : klien mengatakan lemas dan Intoleransi aktivitas Pendarahan pervaginam
cepat lelah saat beraktifitas, dan
mengalami pendarahan
pervaginam

DO : pasien tampak menahan


kesakitan, terpasang infus INFD
Ns 20 tpm TD: 100/65 mmHg
N 110x/menit

DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA
1 Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan perfusi darah ke perifer
2 Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif
3 Intoleransi aktivitas b.d Pendarahan pervaginam

INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DX SLKI SIKI
1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipovolemi
perfusi jaringan
keperawatan 3x24 jam -Monitor input output
perifer b.d
penurunan perfusi diharapkan perpusi jaringan -Monitor adanya hipotensi dan
darah ke perifer
kembali normal dengan kriteria pusing saat berdiri
hasil: -Jaga kepatenan akses IV
-Dukung asupan cairan peroral
-Bantu pasien dalam ambulasi
Perfusi Perifer
-Berikan posisi untuk
1. Suhu kulit menurun meningkatkan aliran darah
dalam batas normal periver
36,5-37,0 -Ajarkan teknik relaksasi
2. Hidrasi terpenuhi nonfarmakologi
3. Kulit tidak pucat -Kolaborasi dengan nakes lain
4. Membrane mukosa terkait pengobatan dan
lembab perawatan
5. CRT >2 detik

2 Kekurangan setelah dilakukan tindakan Pengurangan Pendarahan


volume cairan b.d keperawatan 3x24 jam
kehilangan cairan
diharapkan kebutuhan cairan -Monitar pendarahan
aktif
tubuh terpenuhi dengan kriteria -Monitor TTV
hasil: - Monitor status cairan
Keseimbangan Cairan (intake+output)
1. Tekanan darah dalam -Berikan produk darah
ambang normal sistol -Intruksikan pembatasan
100-130 diastol 60-100 aktifitas
2. Denyut nadi
perifer -Kolaborasi dengan nakes lain
terkait pemenuhan nutrisi dan
dalam ambang normal
cairan klien
60-100x/menit
3. Keseimbangan intake
dan output dalam 24
jam (BC)
4. Turgor kulit <2 detik
5. Kelembaban membran
mukosa membaik

3 Intoleransi Setelah dilakukan intervensi Managemen Energi


aktivitas b.d
keperawatan selama 3x24 jam -Kaji status fisiologi
Pendarahan
pervaginam diharapkan perdarahan dapat -Tawarkan bantuan untuk
berkurang dengan kriteria meminimalisir pergerakan
hasil: klien
-Berikan posisi yang nyaman
Istirahat -Anjurkan tidur siang dan
1. Mampu banyak istirahat
mengistirahatkan fisik -Konsultasikan dengan ahli
2. Mampu gizi asupan makanan untuk
meningkatkan energi
mengistirahatkan
mental
Mampu memulihkan energy
setelah istirahat
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
TGL/ DX IMPLEMETASI EVALUASI
JAM
19/06/ Ketidakefek Manajemen Hipovolemi S:
22 tifan perfusi
-pasien mengatakan
10.30 jaringan -Memonitor adanya hipotensi dan
perifer b.d sedikit pusing
WIB pusing saat berdiri
penurunan
-pasien mengatakan sudah
perfusi
darah ke DS bisa melakukan sendiri
perifer
-pasien mengatakan sedikit pusing bila mulas diperut bagian
bawa muncul
DO
-TTV O:
08.33 TTV -pasien nampu
WIB TD 100/65 mmHg menggunakan teknik
N 110x/menit relaksasi nafas dalam
RR 22x/mnt -pasien mengatakan sudah
S 37,3oC banyak minum
-TTV

-Menjaga kepatenan akses IV TTV


10.00
TD 100/65 mmHg
WIB -Mendukung asupan peroral pasien
N 110x/menit
dengan mengintruksikan pasien untuk
RR 22x/mnt
banyak minum serta berkolaborasi
S 37,3oC
dengan keluarga pasien agar
mengingatkan pasien untuk minum air
mineral
A: intervensi tercapai
DS: sebagian

-pasien mengatakan sudah banyak


P: lanjutkan intervensi
minum
11.45 Manajemen Hipovolemi
WIB -Monitor input output

-Menawarkan bantuan ambulansi -Monitor adanya hipotensi


untuk pasien dan pusing saat berdiri
-Jaga kepatenan akses IV
10.30 DS: pasien meminta posisi tidurnya
WIB dibantu diperbaiki -Dukung asupan cairan
peroral
-Memberikan posisi yang nyaman
-Bantu pasien dalam
untuk pasien dengan meninggikan
ambulasi
ekstremitas bawah.
-Berikan posisi untuk
-Mengajarkan teknik
relaksasi meningkatkan aliran darah
nonfarmakologi nafas dalam dengan periver
nafas dalam metode 4-7-8 -Ajarkan teknik relaksasi

4 detik mengambil nafas nonfarmakologi

7 detik tahan nafas -Kolaborasi dengan nakes

8 detik buang nafas lain terkait pengobatan

DS: klien mengatakan sudah bisa dan peawatan pasien.


melakukan sendiri bila mulas diperut
14.30 bagian bawa muncul
WIB
DO: klien nampu menggunakan teknik
relaksasi nafas dalam

-Berkolaborasi dengan nakes lain


terkait pengobatan dan perawatan
Kekurangan Pengurangan Pendarahan S:
volume
-pasien mengatakan sudah
cairan b.d -Monitar pendarahan
09.30 kehilangan ganti pembalut 2x semua
WIB cairan aktif DS pembalut setengah penuh

-pasien mengatakan sudah ganti dan hamper penuh


pembalut 2x semua pembalut setengah
penuh dan hamper penuh O:
- banyaknya pendarahan
DO
±200cc
-banyaknya pendarahan ±200cc -BC = +1295cc

A: intervensi tercapai
09.35
- Monitor status cairan (intake+output) sebagian
WIB
BC= intake-output
Intake: P: lanjutkan intervensi
Infus RL 1000cc, minum
500cc/8 jam, obat-obatan
(sirup dan injeksi ±25cc), Pengurangan
makanan 259cc, AM : 5 x 60
kg = 250cc Pendarahan
Total: 2075cc -Monitar pendarahan
-Monitor TTV
Output:
BAB 1x ± 50cc, BAK ±500cc, - Monitor status cairan
pendarahan ±200cc kringat (intake+output)
±30cc
Total: 780cc -Intruksikan pembatasan
aktifitas
BC= 2075-780
09.30 -Kolaborasi dengan nakes
BC= +1295cc
lain terkait pemenuhan
WIB -Memberikan transfuse darah 1 kolf nutrisi dan cairan klien
DS: pasien mengatakan tidak ada
keluhan selama transfuse dilakukan.
10.00
WIB -Mengintruksikan pembatasan aktifitas

-Berkolaborasi dengan ahli gizi terkait


pemenuhan nutrisi dan cairan pasien
Intoleransi Managemen Energi S:
10.25 aktivitas b.d
-Mengkaji status fisiologi klien -klien menyanggupi untuk
Pendarahan
WIB pervaginam DO: status fisiologi dalam batas beristirahat
09.05 normal
WIB -Menawarkan bantuan untuk O:
meminimalisir pergerakan klien -status fisiologi dalam
09.00 DS: klien mengatakan belum butuh batas normal
WIB bantuan - klien terlihat banyak
-Memberikan posisi semi fowler beristirahat
-Menganjurkan tidur siang dan banyak
istirahat A: intervensi tercapai
11.00
WIB DS: klien menyanggupi
DO: klien terlihat banyak beristirahat P: lanjutkan intervensi

-Konsultasikan dengan ahli gizi Managemen Energi


asupan makanan untuk meningkatkan -Kaji status fisiologi
energi
-Tawarkan bantuan untuk
meminimalisir pergerakan
klien
-Berikan posisi yang
nyaman
-Anjurkan tidur siang dan
banyak istirahat
-Konsultasikan dengan
ahli gizi asupan makanan
untuk meningkatkan
energi
20/06/ Ketidakefek Manajemen Hipovolemi S:
22 tifan perfusi
-pasien mengatakan sudah
09.30 jaringan -Memonitor adanya hipotensi dan
perifer b.d tidak pusing
WIB pusing saat berdiri
penurunan
-pasien mengatakan sudah
perfusi
darah ke DS bisa melakukan teknik
perifer
-pasien mengatakan sudah tidak rileksasi nafas sendiri bila
pusing mulas diperut bagian
bawa muncul
DO
- pasien mengatakan
09.35 -TTV sudah sering minum
WIB TD 118/88 mmHg mineral
N 88x/menit
RR 22x/mnt O:

S 36,6oC -pasien nampu


09.30
menggunakan teknik
WIB
relaksasi nafas dalam
10.00 -Menjaga kepatenan akses IV
-TTV
WIB -Mendukung asupan peroral pasien
TD 118/88 mmHg
dengan mengintruksikan pasien untuk
N 88x/menit
banyak minum serta berkolaborasi
RR 22x/mnt
dengan keluarga pasien agar
S 36,6oC
mengingatkan pasien untuk minum air
11.00
mineral A: intervensi tercapai
WIB
DS: pasien mengatakan sudah sering
minum mineral P: lanjutkan/hentikan
intervensi sesuai advice
-Menawarkan bantuan ambulansi dokter
untuk pasien Manajemen Hipovolemi
-Monitor input output
DS: pasien mengatakan belum ada
-Monitor adanya hipotensi
yang perlu dibantu ambulansi
dan pusing saat berdiri
-Memberikan posisi yang nyaman -Jaga kepatenan akses IV
untuk pasien dengan meninggikan -Dukung asupan cairan
10.15
ekstremitas bawah. peroral
WIB
-Meminta psien mengulang teknik -Bantu pasien dalam

relaksasi nonfarmakologi nafas dalam ambulasi


dengan nafas dalam metode 4-7-8 -Berikan posisi untuk
yang telah diajarkan meningkatkan aliran darah
periver
4 detik mengambil nafas
-Ajarkan teknik relaksasi
7 detik tahan nafas
nonfarmakologi
8 detik buang nafas
-Kolaborasi dengan nakes
DS: pasien mengatakan sudah bisa
lain terkait pengobatan
melakukan sendiri bila mulas diperut
dan peawatan pasien.
bagian bawa muncul
14.30
WIB DO: pasien nampu menggunakan
teknik relaksasi nafas dalam

-Berkolaborasi dengan nakes lain


terkait pengobatan dan perawatan
Kekurangan Pengurangan Pendarahan S:
09.30 volume
-pasien mengatakan sudah
cairan b.d -Monitar pendarahan
WIB kehilangan ganti pembalut 1x semua
cairan aktif DS pembalut setengah penuh

-pasien mengatakan sudah ganti dan hamper penuh


pembalut 1x semua pembalut setengah
penuh dan hamper penuh O:
-banyaknya pendarahan
DO
±250cc
-banyaknya pendarahan ±250cc -BC = +1700cc
A: intervensi tercapai
09.35 sebagian
- Monitor status cairan (intake+output)
WIB
BC= intake-output P: lanjutkan intervensi
Intake:
Infus RL 1000cc, minum
800cc/8 jam, obat-obatan Pengurangan
(sirup dan injeksi ±50cc), Pendarahan
makanan 500cc, AM : 5 x 60
kg = 300cc -Monitar pendarahan
Total: 2600cc -Monitor TTV

Output: - Monitor status cairan


BAB 1x ± 100cc, BAK (intake+output)
±500cc, pendarahan ±300cc -Intruksikan pembatasan
Total: 900cc
aktifitas
BC= 2600-900 -Kolaborasi dengan nakes
09.30
BC= +1700cc lain terkait pemenuhan
WIB nutrisi dan cairan klien
-Memberikan transfuse darah 1 kolf
DS: pasien mengatakan tidak ada
keluhan selama transfuse dilakukan.
-Mengingatkan pasien agar masih

11.00 pembatasan aktifitas


WIB
-Berkolaborasi dengan ahli gizi terkait
pemenuhan nutrisi dan cairan pasien
Intoleransi Managemen Energi S:
10.25 aktivitas b.d
-Mengkaji status fisiologi klien -klien menyanggupi untuk
Pendarahan
WIB pervaginam DO: status fisiologi dalam batas beristirahat dan
09.05 normal membatasi aktivitas lebih
WIB -Menawarkan bantuan untuk dulu
meminimalisir pergerakan klien
DS: klien mengatakan belum butuh O:
09.00 bantuan -klien terlihat banyak
WIB -Memberikan posisi semi fowler beristirahat
-Menganjurkan tidur siang dan banyak
istirahat A: intervensi tercapai

DS: klien menyanggupi


11.00 P: lanjutkan/ hentikan
WIB DO: klien terlihat banyak beristirahat intervensi sesuai advis
-Konsultasikan dengan ahli gizi dokter
asupan makanan untuk meningkatkan
Managemen Energi
energi
-Kaji status fisiologi
-Tawarkan bantuan untuk
meminimalisir pergerakan
klien
-Berikan posisi yang
nyaman
-Anjurkan tidur siang dan
banyak istirahat
-Konsultasikan dengan
ahli gizi asupan makanan
untuk meningkatkan
energi
21/06/ Ketidakefek Manajemen Hipovolemi S:
22 tifan perfusi
-pasien mengatakan sudah
14.30 jaringan -Memonitor adanya hipotensi dan
WIB perifer b.d tidak pusing
penurunan pusing saat berdiri
-pasien mengatakan sudah
perfusi
darah ke DS tidak mulas
perifer
-pasien mengatakan sudah tidak - pasien mengatakan
pusing sudah sering minum
mineral
17.05 DO
WIB
-TTV O:

TD 120/75 mmHg -pasien nampu

N 80x/menit menggunakan teknik

RR 22x/mnt relaksasi nafas dalam

S 36,7oC -TTV
14.45 TD 120/75 mmHg
WIB
N 80x/menit
-Menjaga kepatenan akses IV
14.50 RR 22x/mnt
WIB -Mendukung asupan peroral pasien
S 36,7oC
dengan mengintruksikan pasien untuk
banyak minum serta berkolaborasi
dengan keluarga pasien agar A: intervensi tercapai
mengingatkan pasien untuk minum air
mineral P: lanjutkan/hentikan
intervensi sesuai advice
DS: pasien mengatakan sudah sering
dokter
minum mineral
14.52 Manajemen Hipovolemi
WIB -Menawarkan bantuan ambulansi -Monitor input output
untuk pasien -Monitor adanya hipotensi
dan pusing saat berdiri
DS: pasien mengatakan belum ada
-Jaga kepatenan akses IV
yang perlu dibantu ambulansi
17.50
-Dukung asupan cairan
WIB
-Memberikan posisi yang nyaman peroral
untuk pasien dengan meninggikan -Bantu pasien dalam
17.35 ekstremitas bawah. ambulasi
WIB
-Meminta psien mengulang teknik -Berikan posisi untuk
relaksasi nonfarmakologi nafas dalam meningkatkan aliran darah
dengan nafas dalam metode 4-7-8 periver
yang telah diajarkan -Ajarkan teknik relaksasi
nonfarmakologi
4 detik mengambil nafas
-Kolaborasi dengan nakes
7 detik tahan nafas
lain terkait pengobatan
8 detik buang nafas
dan peawatan pasien.
DS: pasien mengatakan sudah tidak
mulas

DO: pasien nampu menggunakan


17.00
teknik relaksasi nafas dalam
WIB
-Berkolaborasi dengan nakes lain
terkait pengobatan dan perawatan

Kekurangan Pengurangan Pendarahan S:


volume
-pasien mengatakan
cairan b.d -Monitar pendarahan
14.30 kehilangan belum ganti pembalut
WIB cairan aktif
DS semua pembalut dari pagi

-pasien mengatakan belum ganti


pembalut semua pembalut dari pagi O:
-banyaknya pendarahan
DO
±250cc
-banyaknya pendarahan ±100cc -BC = +1800cc

14.35
WIB A: intervensi tercapai
- Monitor status cairan (intake+output)
sebagian
BC= intake-output
Intake: P: lanjutkan intervensi
Infus RL 1000cc, minum
800cc/8 jam, obat-obatan
(sirup dan injeksi ±50cc), Pengurangan
makanan 500cc, AM : 5 x 60 Pendarahan
kg = 300cc
Total: 2600cc -Monitar pendarahan
-Monitor TTV
Output:
- Monitor status cairan
BAB 1x ± 100cc, BAK
±500cc, pendarahan ±100cc (intake+output)
Total: 800cc -Intruksikan pembatasan
15.00 BC= 2600-800 aktifitas
WIB BC= +1800cc -Kolaborasi dengan nakes
-Memberikan transfuse darah 1 kolf lain terkait pemenuhan
nutrisi dan cairan klien
DS: pasien mengatakan tidak ada
keluhan selama transfuse dilakukan.
16.30 -Mengingatkan pasien agar masih
WIB pembatasan aktifitas

-Berkolaborasi dengan ahli gizi terkait


pemenuhan nutrisi dan cairan pasien
Intoleransi Managemen Energi S:
aktivitas b.d
14.40 -Mengkaji status fisiologi klien -klien menyanggupi untuk
Pendarahan
WIB pervaginam DO: status fisiologi dalam batas beristirahat dan

18.00 normal membatasi aktivitas lebih


WIB -Memberikan posisi semi fowler dulu
19.00 -Menganjurkan tidur dan banyak
WIB istirahat O:
DO: klien terlihat banyak beristirahat -klien terlihat banyak
16.30 -Konsultasikan dengan ahli gizi beristirahat
WIB asupan makanan untuk meningkatkan
energi
A: intervensi tercapai

P: lanjutkan/ hentikan
intervensi sesuai advis
dokter
Managemen Energi
-Kaji status fisiologi
-Tawarkan bantuan untuk
meminimalisir pergerakan
klien
-Berikan posisi yang
nyaman
-Anjurkan tidur siang dan
banyak istirahat
-Konsultasikan dengan
ahli gizi asupan makanan
untuk meningkatkan
energi

Anda mungkin juga menyukai