Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Nn. H
Umur : 12thn
Jenis Kelamin : P
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : swasta
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Way Trias
RM No : 00673xxx
Informan : ibu
Tgl masuk dirawat : 15-06-22
Tgl Pengkajian : 16-06-22

II. KELUHAN UTAMA


Alasan Masuk
Pada hari selasa 14/06/22 pasien dirujuk dari rs sebelumnya karna di dioagnosa mengalami atresia
ani. psien disipkan untuk operasi pada anusnya. pasien mengeluh lemas dan kembung, sudah
hampir 2 minggu tidak bisa buang air besar. Pasien tampak kurus, mata cekung. TTV TD :110/70
mmHg, HR: 80x/m , RR: 22/m, T : 36,80c.

Diagnosa Mediss: Atresia Ani

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG (Jelaskan kondisi saat pengkajian)


Keluarga pasien mengatakan pasien mengeluh kesakitan, perut kembung, tidak nafsu makan, dan
tidak bisa BAB sudah cukup lama sekitar 2 minggu.
IV. RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA
1. Pernah mengalami kesehatan dengan gejala yang sama ? Ya √ Tidak
Jelaskan :
Menurut ibu pasien mengatakan pasien sebelumnya tidak memiliki gejalan yang saat
sekarang dialami
2. Riwayat pengobatan sebelumnya dan tingkat keberhasilannya :
Keluarga pasien mengatakan, sebelumnya pasien tidak dirawat di RS seblum ini

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


1. Adakah anggota keluarga yang mengalami penyakit yang sama
Tidak ada
1. Genogram ( minimal 3 generasi, termasuk keterangan siapa yang tinggal serumah, yang
meninggal, mengidap penyakit keturunan, dan sebagainya)

///

Ket:

Perempuan :

Laki-laki :

Meninggal : X

Garis keturunan :

Tinggal serumah :

Pasien :
VI. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
- Mengidentifikasi klien tentang kehidupan sosialnya :
- Mengidentifikasi hubungan klien dengan orang lain dan kepuasan diri sendiri
Pasien mengatakan malu dan rendah diri dengan kondisinya saat ini.

- Mengidentifikasi hubungan klien dengan klien lain, petugas kesehatan yang ada di RS
Pasien tampak tidak begitu berhubungan dengan pasien lain atau petugas kesehatan karna
kondisi pasien yang tampak lemah dan lebih banyak tiduran saja.

- Mengkaji lingkungan rumah klien, hubungkan dengan kondisi RS


Lingkungan pasien tampak cukup sehat. Dengan pencahayaan yang cukup baik, dan kondisi
kamar kelas III yang sudah memenuhi standar\.

- Tanggapan klien tentang penyakitnya


Pasien mengatakan sedih dengan kondisinya.

VII. RIWAYAT SPIRITUAL


- Mengkaji ketaatan klien beribadah dan menjalankan kepercayaanya
Pasien tampak tidak beribadah

- Support system dalam keluarga


Ibu px mengatakan selalu mendukung apapun yang baik yang diingkan px dan untuk
kesembuhannya.

- Ritual yang biasa dijalankan


Ibu px mengatakan tidak ada ritual khusus.
VIII.PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadan umum klien
- Tanda - tanda dari distress
Pasien tampak kurus, ekspresi kadang meringis menahan sakit.

- Penampilan dihubungkan dengan usia


Tampak lebih tua dan kurus

- Ekspresi wajah, bicara, mood


Ekspresi sendu dan pucat, mood tampak menurun.

- Berpakaian dan kebersihan umum


Pakaian seadanya, kebersihan diri kurang.

- Tinggi badan, BB, gaya berjalan


TB: 130cm
BB: 21Kg

b. Tanda-tanda vital (suhu, nadi, pernafasan, tekanan


darah) TD:110/70 mmHg
HR : 80x/m
RR : 22/m
T : 36,80c
c. Sistem pernafasan
- Hidung ( kesimetrisan, pernafasan cuping hidung, adanya sekret/polip, passase udara)
Hidung tampak simetris, tidak ada pernafasan dengan cuping hidung, tidak ada polip ataupun
sekret pada hidung, pernafasan tampak cepat.

- Leher (pembesaeran kelenjar, tumor)


Tidak nampak pembengkakan pada leher. Leher tampak normal.

- Dada
 Bentuk dada (normal, barrel, piegeon chest)
Simetris (normal)

 Gerakan dada (kiri dan kanan, apakah ada retraksi)


Tidak ada retraksi dinding dada

 Keadaan proxsesus xipoideus


normal

 Suara napas (trakea, bronkhial, bronchovesikular)


Tidak ditemukan suara nafas tambahan

d. Sistem kardiovaskuler
- Arteri carotic: terdeteksi

- Tekanan vena jugularis: terdeteksi


- Ukuran jantung: normal

- Ictus cordis/apex: teraba

- Suara jantung (mitral, tricuspidalis, s1, s2, bising, aorta, murmur, gallop)
Lup dup (regular)

- Capillary retillng time: >2detik

e. Sistem pencernaan
- Sklera : Ikterus Tidak √
- Bibir : lembab kering √ pecah-pecah labio skiziz
- Mulut : normal
Stomatitis palatoskizis
jumlah gigi : normal 32
kemampuan menelan : kurang baik

gerakan lidah : normal


- Gaster : Kembung √ tidak kembung
- Gerakan peristaltik : normal 1-3x/m
- Abdomen (periksa sesuai dengan organ dalam tiap kuadran)
Kuadran 1 : ditemukan nyeri tekan

Kuadran 2 : ditemukan nyeri tekan

Kuadran 3 : tidak nyeri tekan

Kuadran 4 : ada nyeri tekan


- Anus (kondisi, sprinkter ani, koordinasi)
anus nampak merah, usus melebar, kadang-kadang tampak ileus obstruksi. Thermometer yang
dimasukan kedalam anus tertahan oleh jaringan. Pada auskultasi terdengar peristaltic.
f. Indra
1. Mata
- Kelopak mata, bulu mata, alis lipatan epikantus dengan ujung atas telinga
Mata tampak cekung, tidak didapati kotoran mata, bentuk simetris, respon cahaya +

- Visus
Penglihatan normal

- Lapang pandang
Normal

2. Hidung
- Penciuman, perih di hidung, trauma, mimisan
Penciuman normal, tidak ditemukan trauma dan atau mimisan.

- Sekret yang menghalangi penciuman


Tidak ada sekret pada hidung

3. Telinga
- Keadaan daun telinga, operasi telinga
Kondisi baik

- Fungsi pendengaran
normal

g. Sistem syaraf
1. fungsi cerebral : belum diperiksa lebih jauh
2. fungsi kranial (saraf kranial I s.d XII)
(1) Nervus 1 (faktorius)

Dapat membedakan aroma minyak kayu putih dan aroma parfum

(2) Nervus II (optikus)

Klien dapat membaca koran pada jarak 30 cm tetapi dengan keadaan tidakjelas

atau kabur.

(3) Nervus III (okulomotorius)

Bola mata klien dapat mengikuti arah gerak jari pemeriksa

(4) Nervus 1V (troclearis)

Bola mata klien dapa mengikuti rah gerak jari pemeriksa

(5) Nervus V (trigeminus)

Tidak terdapat kelainan pada otot wajah klien juga dapat merasakan hembusan

angina yang di berikan daerah wajah klien

(6) Nervus VI (abdusen)

Bola mata klien dapat mengikuti arah gerak jari pemeriksa

(7) Nervus VII (fasialis)

Klien dapat tersenyum dan tampak simetris, klien dapat mengangkat aliss

(8) Nervus VIII (auditoris)

Klien dapat mendengar dengan baik

(9) Nervus IX ( glosofaringeus)

Klien dapat membedakan rasa asin dan pedas

(10) Nervus X (vagus)

Klien mengatakan tidak mengalami kesulitan menelan

(11) Nervus XI (aksesoris)

Klien dapat melawan tahanan bahu dan leher


(12) Nervus XII (hipoglosus)

Klien dapat menjulurkan lidahnya

3. fungsi motorik
Kekuatan otot :
Atas : 5/5
Bawah: 5/5
Keterangan:
0 0 Kontraksi otot tidak terdeteksi (paralisis sempurna)
1 10 Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di palpasi atau dilihat
2 25 Gerakan otot penuh melawan gravitasi, dengan topangan
3 50 Gerakan yang normal melawan gravitasi
Gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan melawan
4 75
tahanan minimal
Kekuatan otot normal, gerakan penuh yang normal melawan
5 100
gravitasi dan melawan tahanan penuh

4. iritasi meningen: Normal

h. Sistem Muskuloskeletal
1. kepala (bentuk kepala)
normal, tidak ada kelainan.
2. vertebrae
Bentuk : bentuk normal simetris
Gerakan : normal

ROM : tidak ditemukan nyeri sendi


3. pelvis (thomas test, trendelenberg test, ortolani/ barlow test, ROM)
gerakan normal, tidak ditemukan nyeri tekan/gerak, bentuk simetris.
4. lutut (Mc Murray Test,ballotement, ROM)
a. kaki (keutuhan ligamen, ROM)
bentuk normal simetris, tidak ditemukan nyeri tekan/gerak, tidak ditemukan pembengkakkan,
ligamen utuh, refleks gerak normal

b. bahu
simetris, tidak ditemukan nyeri tekan/gerak

c. tangan
bentuk normal simetris, tidak ditemukan nyeri tekan/gerak, tidak ditemukan pembengkakkan,
ligamen utuh, refleks gerak normal

i. Sistem Integumen
1. Rambut
Tampak hitam panjang, sedikit rambut rontok, kulit kepala sedikit kotor, tidak
didapatkan luka dan pendarahan.
2. Kulit
Perubahan warna : warna normal sawo matang
Temperatur : sedikit demam 36,80C
Kelembapan : kering
Texture : kasar
3. Kuku
Warna : normal
Permukaan kuku : normal
Mudah patah : tidak
Kebersihan : kurang bersih

j. Sistem endokrin
1. Kelenjar tiroid : t i d a k d i t e m u k a n p e m b e n g k a k k a n
2. Percepatan pertumbuhan : tidak diketahui
3. Gejala kretinisme atau gigantisme : Ada Tidak √
Jika ada yaitu :

4. Eksresi urine : normal


Urin output : 200 ml

k. Sistem perkemihan
1. Edema palpebra : tidak ditemukan
2. Moon face : tidak ditemukan
3. Edema anasarka : tidak ditemukan
4. Keadaan kandung kemih : k os o ng , ti da k ad a n ye ri te ka n

5. Penyakit hubungan sexual : tidak ditemukan

6. Balance cairan
Input / 24 jam : ±1500 ml

Output / 24 jam : 1000 ml

Balance +500

l. Sistem reproduksi
1. Wanita
- Payudara (putting, aerola mammae, besar, perbandingan kiri dan kana)
Normal simetris, puting dan aerola berwarna coklat, tidak ada bembengkakkan.

- Labia mayora dan minora : terdapat lesi berwarna putih


- Keadaan hymen

Tidak dikaji

- Haid pertama umur 11 tahun

- Siklus haid normal sebulan sekali

2. Laki-laki
- Keadaan gland penis (urethra)
Tidak dikaji

- Testis (sudah turun/belum)


Tidak dikaji

- Pertumbuhan rambut (kumis, janggut, ketiak)


normal

- Pertumbuhan jakun
Tidak dikaji

- Perubahan suara
Tidak dikaji

m. Sistem immun
1. Allergi : tidak ada

2. Immunisasi : lengkap
√BCG √DPT √CAMPAK
3. Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca : tidak ditemukan

4. Riwayat tranfusi dan reaksinya : tidak diketahui

IX. AKTIVITAS SEHARI-HARI


a. Nutrisi
1. Selera makan : ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki selera makan.

2. Menu makan dalam 24 jam : ibu px mengatakan px masih dipuasakan.

3. Frekuensi & volumen makan dalam 24 jam : ibu pasien mengatakan pasien hanya makan sekitar
5-6 sendok makan sehari.

4. Makanan yang disukai dan makanan pantangan : ibu pasien mengatakan pasien tidak ada
pantangan dan tidak memiliki makanan kesukaan.

5. Pembatasan pola makanan : ibu pasien mengatakan tidak membatasi pasien untuk makan.

6. Cara makan (bersama keluarga, alat makan yang digunakan) : ibu pasien mengatakan kebiasaan
keluarga makan sndiri-sendiri, dan alat makan digunakan bersama.

7. Ritual sebelum makan : ibu pasien mengatakan tidak memiliki ritual sebelum makan

b. Cairan
1. Jenis minuman yang dikonsumsi dalam 24 jam : ibu pasien mengatakan pasien hanya
mengkonsumsi air mineral dan teh manis sedikit.

2. Frekuensi & volume minuman/ cairan : pasien tampak menggunakan kateter urin dengan volume
200ml

3. Kebutuhan cairan dalam 24 jam : 1500-2500 ml

c. Eliminasi (BAB dan BAK)


1. Tempat pembuangan : ibu pasien mengatakan px BAK sendiri namun selama di RS dipasang
selang pipis.
2. Frekuensi? Kapan? Teratur? : ibu pasien mengatakan px biasanya BAK 4;5x sehari. Namun
sudah tidak bisa BAB hampir 10 hari.

3. Konsistensi BAB: iya

4. Kesulitan dan cara menanganinya : iya karna tidak bisa keluar.

5. Obat-obatan untuk memperlancar BAB/ BAK : ibu pasien mengatakan pasien mengkonsumsi
obat vegeta yang dijual di warung.

d. Istirahat tidur
Ibu pasien mengatakan pasien biasanya tidak memiliki masalah tidur. Sudah tidur dari jam 10-11
malam. Namun semanjak sakit px mengatakan susah tidur karna perutnya begah dan kembung. Jika
tidur sering terbangun. Tidur >8jam.

e. Olahraga
Ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki aktivitasa olah raga.
f. Rokok/alkohol dan obat-obatan
1. Apakah merokok : √ tidak
Jenis :
Berapa banyak :
Kapan mulai merokok :
2. Apakah minum minuman keras : √Tidak
Berapa minum/hari/minggu :
jenis minuman :
Apakah banyak minum ketika stress : √Tidak
Apakah minuman keras menggangu prestasi kerja? √Tidak
3. Kecanduan : kopi alkohol teh minuman ringan

√Tidak ada

Berapa banyak/hari :
4. Apakah mengkonsumsi obat dari dokter
Ibu pasien mengtakan pasien hanya minum obat pelanjar BAB diwarung sebelum dibawa ke RS

g. Personal hygine
1. Mandi : Mandiri √dibantu
Frekuensi : √1xsehari 2x 3x
Cara : dibasuh
kesulitan : tidak mampu mandi sendiri

2. Cuci rambut
Mandiri √dibantu
Frekuensi :
√1x3 hari 2x 3x
Cara : dibasuh
kesulitan : tidak mampu melakukan sendiri

3. Gunting kuku
Mandiri √dibantu
Frekuensi :
1x1bulan 2x 3x
4. Gosok gigi Mandiri √ dibantu
Frekuensi 1x1 sehari 2x 3x
:
Cara : dibantu

h. Aktifitas/mobilitas fisik
1. Kegiatan sehari-hari
Ibu pasien mengatakan semenjak sakit pasien hanya berbaring ditempat tidur

2. Pengaturan jadawal harian : -


Penggunaan alat bantu untuk aktivitas : tidak menggunakan alat bantu

3. Kesulitan pergerakan tubuh : pasien mengatakan tidak kesulitan menggerakkan tubuh

i. Rekreasi
1. Bagaimana perasan anda saat bekerja
Px belum bekerja

2. Berapa bnayak waktu luang


Ibu px mengatakan semenjak sakit px tidak masuk sekolah dan hanya berbaring

3. Apakah puas setelah rekreasi


Ibu px mengatakan px belum memiliki rekreasi

4. Apakah klien dan keluarga menghabiskan waktu senggang


Ibu ox mengatakan iya jika keluarganya tidak sedang bekerja

5. Bagaimana perbadan hari libur dan hari kerja


Ibu px mengatakan hari libur biasanya px bermain bersama teman-temannya.
X. TES DIAGNOSTIK
1. Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan


Darah rutin
Hemoglobin 11,5 g/dL 11,4 – 15,1
Hematokrit 38,9 % 38 – 42
Index eritrosit
MCV 95,0 fL 80-93
MCH 30,3 pg 27-31
MCHC 34,6 g/Dl 32 – 36
Eritrosit 3,12 Jt/cmm 4,0 – 5,0
Leukosit 7900 Sel/cmm 4700 -11700
Trombosit 212000 Sel/cmm 142000-424000
Hitung jenis lekosit
Eusinofil 0,1 % 0–4
Basofil 0,5 % 0–1
Neutrofil 64,1 % 51 – 67
Limfosit 25,5 % 25 – 33
Monosit 9,8 % 2 -5
Kimia klinik
Glukosa darah 149 Mg/dL <200
sewaktu
Ureum 11 U/L 15-36
AnitiCovSars Non reaktif
HIV Non reaktif nonreaktif
Hbsag Negatif negatif
2. Ro foto : normal
3. CT scan :-
4. MRI, USG, EEG, ECG dll

EKG : normal
XI. Terapi saat ini
Nama obat Dosis Obat

Infus D5 ¼ NS 15 Tpm
injeksi ceftriaxone 125 mg/12 jam (IV)
injeksi metamizole 150 mg/ 8jam (IV)
injeksi Ranitidine 25 mg/12jam
Diet sesuai terapi ( NS
obat salep Erlamycetin 0,5 g
Hydrocortisone 2,5 % ( 5 g )

PRE OPERASI
ANALISA DATA
DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
Ds Konstipasi Aganglion
Ibu px mengatakan px tidak bisa
BAB, pipis berwarna coklat dan
keruh, perut kembung dan mual

Do
Px tampak kurus, mata cekung,
abdomen kembung, bising usus 1-
3x/menit

DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA
1 Konstipasi b.d aganglion

INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DX SLKI SIKI
1 Konstipasi b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Konstipasi
aganglion keperawatan 3x24 jam O
diharapkan kembung -kaji pergerakan usus
berkurang dengan kriteria -observasi kembung
hasil:
T
Eliminasi Fekal -beri px posisi yang nyaman
1.distensi abdomen menurun -berikan diit tinggi serat
2. keadaan px tidak memburuk
3. konsistensi feses lunak E
-edukasi etiologi penyakit
-anjurkan peningkatan asupan
cairan
K
-kolaborasi dengan ahli gizi
pemberian nutrisi yang sesuai
-kolaborasi denga nakes lain
terkait terapi medikasi

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


TGL/ DX IMPLEMETASI EVALUASI
JAM
Rabu Konstipasi Manajemen Konstipasi S
15/06/ b.d O Ibu px mengatakan px
22 aganglion -menkaji pergerakan usus masih kembung dan
14.30 Do perutnya terasa begah
WIB peristaltik usus 1-3x/m Ibu px mengatakan px
belum bias BAB
-mengobservasi kembung
Ds O
Ibu px mengatakan px masih kembung peristaltik usus 1-3x/m
dan perutnya terasa begah px terpasang selang urine,
Ibu px mengatakan px belum bias urin berjumlah +- 200ml,
BAB warna coklat keruh
Pasien dipuasakan guna
Do persiapan operasi
Terpasang selang urine, urin
berjumlah +- 200ml, warna coklat A
keruh Intervensi belum tercapai

14.45 T P
WIB -memberi px posisi yang nyaman Modifikasi intervensi
dengan meninggikan 300 tempat tidur -operasi pembukaan anus
Do
Px tampak kooperatif
14.50
WIB -memberikan diit tinggi serat
Do
Pasien dipuasakan guna persiapan
operasi
15.00 E
WIB -mengedukasi etiologi penyakit
Ds
Ibu px mengatakan tidak pernah tau
ada penyakit seperti yang di derita
anaknya.
Ibu px berterimakasih pada perawat
telah memberikan informasi terkait
kondisi anaknya
Ibu px menyerahkan semua proses
pengobatan kepada ahlinya

14.55 Do
WIB Px dan keluarga tampak kooperatif
-anjurkan peningkatan asupan cairan

20.00 K
WIB -berkolaborasi dengan ahli gizi
17.00 pemberian nutrisi yang sesuai
WIB -berkolaborasi denga nakes lain terkait
terapi medikasi

POST OPERASI
ANALISA DATA
DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
Ds Nyeri akut Agen cidera fisik
Pasien mengeluh nyeri pada area
anus hingga genital

Ds
P: luka post op
Q: terasa nyut-nyutan
R: anus hingga genital
S: 5
T: terus menerus
TD 110/80 mmHg
N 90x/m
SpO2 96%
RR 22x/m

Ds Resiko infeksi Tindakan invansif


-
Do
Tampak luka insisi bekas operasi

DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA
1 Nyeri b.d Agen cidera fisik
2 Resiko infeksi b.d Tindakan invansif
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DX SLKI SIKI
1 Nyeri b.d Agen Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
cidera fisik keperawatan 3x24 jam O
diharapkan nyeri berkurang -Obsevasi reaksi non verbal
dengan kriteria hasil: -Kaji nyeri secara
komprehensif
Kontrol Nyeri (1605) T
-Mampu mengenali kapan -Beri lingkungan yang nyaman
nyeri terjadi -Atur posisi nyaman pasien
-Mampu menggambarkan E
faktor penyebab nyeri -Ajarkan teknik disraksi
-Mampu menggunakan K
tindakan pencegahan -Kolaborasi pemberian
-Mampu menggunakan analgesik
analgesik yang
direkomendasikan
-Melaporkan gejala yang tidak
terkontrol kepada profesional
kesehatan.

2 Resiko infeksi b.d Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi


Tindakan invansif keperawatan 3x24 jam O
diharapkan resiko berkurang -observasi tanda dan gejala
atau bahkan hilang dengan infeksi
kritera hasil: -observasi TTV
T
Tingkat Infeksi -batasi jumlah pengunjung
-Pantau kenaikan suhu tubuh -gunakan teknik aseptik
-Pantau nyeri jika ada selama perawatan pada pasien
-Pantau edema -cuci tangan sebelum dan
setelah perawatan pada pasien
E
-jelaskan tanda dan gejala
infeksi
-anjurkan meningkatkan
asupan cairan
K
Kolaborasi dengan dokter
pemberian medikasi antibiotik
yang dibutuhkan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
TGL/ DX IMPLEMETASI EVALUASI
JAM
Kamis Nyeri b.d Manajemen nyeri S
16/06/ Agen cidera O Px mengatakan masih
22 fisik -mengobsevasi reaksi non verbal nyeri
10.00 Do
WIB Px tampak meringis sesekali menahan O
nyeri Px tampak meringis
Face assessment tool: 5 sesekali menahan nyeri
P: luka post op Face assessment tool: 4
Q: terasa nyut-nyutan P: luka post op
R: anus hingga genital Q: terasa nyut-nyutan
S: 5 R: anus hingga genital
T: terus menerus S: 4
T: terus menerus
09.00 T
WIB -memberi lingkungan yang nyaman A
kepada pasien dengan membatasi Intervensi tercapai
jumlah prngunjung, memberikan sebagian
cukup penerangan, menjaga pravesi
dengan menutup tirai, serta mengganti P
linen setiap hari. Lanjutkan intervensi:

-mengatur posisi nyaman pasien Manajemen nyeri


Menawarnakn pada px posisi seperti O
apa yang bisa membuat dia nyaman -Obsevasi reaksi non
Membantu px memposisikan diri verbal
sesuai posisi yang diinginkannya -Kaji nyeri secara
komprehensif
Do T
Px tampak lebih tenang -Beri lingkungan yang
11.10 nyaman
WIB E -Atur posisi nyaman
-mengajarkan teknik distraksi dengan pasien
terapi murotal E
Ds -Ajarkan teknik disraksi
Px dan ibunya menyetujui K
Do -Kolaborasi pemberian
12.30 Px tampak muli mengantuk analgesik
WIB K
-berkolaborasi pemberian analgesik
Resiko Pencegahan Infeksi S
infeksi b.d O Ibu pasien mengatakan
Tindakan -mengobservasi tanda dan gejala tidak ada ditemukan tanda
09.15 invansif infeksi dan gejala infeksi sejauh
WIB Do ini
Tidak ditemukan gejala inveksi
10.00 -mengobservasi TTV O
WIB Do TD 110/80 mmHg
TD 110/80 mmHg N 90x/m
N 90x/m SpO2 96%
SpO2 96% RR 22x/m
RR 22x/m S 36,8oC
S 36,8oC Tidak ditemukan gejala
inveksi
T
09.00 -membatasi jumlah pengunjung A
WIB -menggunakan teknik aseptik selama Intervensi tercapai
perawatan pada pasien sebgian
-mencuci tangan sebelum dan setelah
perawatan pada pasien P
Lanjutkan intervensi:
10.10 E
WIB -menjelaskan tanda dan gejala jika Pencegahan Infeksi
terjadi infeksi pada px seperti muncul O
ruang, warna luka kemerahan, adanya -observasi tanda dan
pembengkakkan diarea insisi, dan gejala infeksi
pasien demam. -observasi TTV
Ds T
10.10 Ibu pasien mengatakan mengerti -batasi jumlah pengunjung
WIB -menganjurkan meningkatkan asupan -gunakan teknik aseptik
cairan selama perawatan pada
Ds pasien
Ibu pasien mengatakan pasien masih -cuci tangan sebelum dan
dipuasakan setelah perawatan pada
14.20
K pasien
WIB
berkolaborasi dengan dokter E
pemberian medikasi antibiotik yang -jelaskan tanda dan gejala
dibutuhkan infeksi
-anjurkan meningkatkan
asupan cairan
K
Kolaborasi dengan dokter
pemberian medikasi
antibiotik yang
dibutuhkan
Jumat Nyeri b.d Manajemen nyeri S
17/06/ Agen cidera O Px mengatakan nyeri
22 fisik -mengobsevasi reaksi non verbal sudah mulai berkurang
20.40 Do meski masih sering terasa
WIB Px tampak sudah tidak meringis nyut-nyutan apalagi jika
menahan nyeri bergerak
Face assessment tool: 3-4
P: luka post op O
Q: terasa nyut-nyutan Px tampak sudah tidak
R: anus hingga genital meringis menahan nyeri
S: 3-4 Face assessment tool: 3-4
T: terus menerus P: luka post op
21.00 Q: terasa nyut-nyutan
WIB T R: anus hingga genital
-memberi lingkungan yang nyaman S: 3-4
kepada pasien dengan membatasi T: terus menerus
jumlah prngunjung, memberikan
cukup penerangan, menjaga pravesi A
dengan menutup tirai, serta mengganti Intervensi tercapai
linen setiap hari. sebagian
21.45
WIB -mengatur posisi nyaman pasien P
Menawarnakn pada px posisi seperti Lanjutkan intervensi:
apa yang bisa membuat dia nyaman
Membantu px memposisikan diri Manajemen nyeri
sesuai posisi yang diinginkannya O
-Obsevasi reaksi non
Ds verbal
Px mengatakan lebih nyaman -Kaji nyeri secara
20.30 komprehensif
WIB E T
-mengajarkan teknik distraksi dengan -Beri lingkungan yang
terapi murotal nyaman
Ds -Atur posisi nyaman
Px mengatakan menolak untuk pasien
diberikan terapi murotal untuk E
sekaranf -Ajarkan teknik disraksi
K
Do -Kolaborasi pemberian
Tampak hp yang digunakan px untuk analgesik
08.00 memberikan terapi murotal sedang
WIB dimainkan oleh px
K
-berkolaborasi pemberian analgesik
Resiko Pencegahan Infeksi S
20.50 infeksi b.d O Ibu px mengatakan px
WIB Tindakan -mengobservasi tanda dan gejala sudah cukup banyak
invansif infeksi minum
Do Ibu px mengatakan tidak
Tidak ditemukan gejala inveksi ditemukan tanda dan
20.30 gejala infeksi
WIB -mengobservasi TTV
Do O
TD 105/70 mmHg TD 105/70 mmHg
N 70x/m N 70x/m
SpO2 98% SpO2 98%
RR 20x/m RR 20x/m
S 36,6oC S 36,6oC
Tidak ditemukan gejala
20.20 T inveksi
WIB -membatasi jumlah pengunjung
-menggunakan teknik aseptik selama A
perawatan pada pasien Intervensi tercapai
-mencuci tangan sebelum dan setelah sebagian
perawatan pada pasien
22.00 P
WIB E Lanjutkan intervensi
-menganjurkan meningkatkan asupan Pencegahan Infeksi
cairan O
Ds -observasi tanda dan
Ibu px mengatakan px sudah cukup gejala infeksi
banyak minum -observasi TTV
Do T
08.00 Iv line paten -batasi jumlah pengunjung
WIB -gunakan teknik aseptik
21.15 K selama perawatan pada
WIB berkolaborasi dengan dokter pasien
pemberian medikasi antibiotik yang -cuci tangan sebelum dan
dibutuhkan setelah perawatan pada
pasien
E
-jelaskan tanda dan gejala
infeksi
-anjurkan meningkatkan
asupan cairan
K
Kolaborasi dengan dokter
pemberian medikasi
antibiotik yang
dibutuhkan

Anda mungkin juga menyukai