PENGKAJIAN KASUS
A. Data
Demografi 1.
Biodata
a. Nama : Sdr. xxx
b. Usia/Tanggal Lahir : 17 tahun/ 24 April 2002
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Alamat & No Tlp : CVCVCV
e. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
f. Status perkawinan : Belum
g. Agama : Islam
h. Pekerjaan : Pelajar
i. Diagnosa Medik : Appendisitis
j. No. Medical Record : 10361xxx
k. Tanggal Masuk RS : 21 Oktober 2019
l. Tanggal Pengkajian : 21 Oktober 2019
2. Penanggung jawab
a. Nama : Ny. R
b. Usia : 40 tahun
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Pekerjaan : PNS
e. Hubungan Dengan Pasien : Ibu
f. Alamat & No Tlp : xxxxx
B. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada perut bagian kanan bawah sebelum dilakukan operasi.
C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang ke RS tanggal 21 Oktober 2019 pukul 13.00. Pasien mengatakan mengalami
nyeri pada perut bagian kanan bawah sudah 2 minggu yang lalu. Pasien jarang makan nasi,
pasien lebih suka makan cilok, siomay, dll. Pasien berkeinginan untuk menurunkan berat
badannya namun pola makan pasien tidak terjaga. Pasien mengeluh nyeri pada perut bagian
kanan
bawah. Keadaan sekarang masih sama seperti sebelum masuk RS namun di RS akan
direncanakan tindakan operasi appendisitis. Pasien sudah mencoba untuk beristirahat dan tidak
berjalan-jalan namun nyerinya masih dirasakan. Nyeri terletak pada perut bagian kanan bawah,
terasa bertambah nyeri saat bergerak dan nyeri timbul sewaktu-waktu. Nyeri seperti ditusuk-
tusuk, dan saat ditekan juga terasa nyeri. Skala nyeri 6. Pasien akan operasi pada tanggal 22
Oktober 2019 pukul 13.00.
2. Usaha yang dilakukan untuk mengurangi keluhan
Pasien mengatakan untuk mengalihkan rasa nyeri yang dialami yaitu dengan bercerita dengan
orang lain dan tidak berjalan-jalan terlebih dahulu.
3. Kondisi saat
dikaji P :
Gerakan
Q : Rasanya seperti ditusuk-tusuk
R : Nyeri ada di perut bagian kanan bawah
S : Skala nyeri 6 (sebelum dilakukan operasi menggunakan numeric rating scale/NRS 0-10)
T : Nyeri berlangsung secara hilang timbul
4. Riwayat kesehatan masa lalu
Pasien tidak mempunyai riwayat DM dan HT, riwayat imunisasi lengkap, pasien tidak pernah
mengalami kecelakaan sebelumnya, pasien belum mempunyai riwayat operasi sebelumnya.
Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi apapun.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien tidak memiliki riwayat keluarga dengan DM, HT, dll.
D. Riwayat Psikososial
1. Kehidupan Sosial
Hubungan pasien dengan keluarga dan temannya baik.
Hubungan pasien dengan perawat dan pasien lain saat di RS baik.
Pasien sering mengikuti kegiatan sosial di kampung misalnya perkumpulan pemuda, dll.
Pasien merasa penyakitnya hanyalah ujian dari Allah.
Pasien mengatakan lingkungan rumahnya kondusif
Pasien tampak ramah dengan petugas rumah sakit dan orang lain.
E. Riwayat Spiritual
Pasien mengatakan beragama islam, pasien mengatakan masih bisa menjalankan ibadah sholat 5
waktu. Pasien mengatakan keluarga sangat percaya dengan berdoa akan mempermudah untuk
kesembuhanannya.
F. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum pasien
Pasien tidak tampak memiliki tanda-tanda distress
Penampilan pasien tampak rapi, bersih
Pasien tampak tenang, bicara jelas
Pasien berpakaian sesuai, bersih dan rapi
BB: 65 Kg, TB: 157 cm, cara berjalan seimbang
2. Tanda-tanda vital
1) Suhu : 37,2o C
2) Nadi : 88 x/mnt
3) TD : 114/65 mmHg
4) RR : 20 x/mnt
: 6 (sebelum operasi menggunakan numeric rating scale/NRS 0-
5) Skala nyeri 10)
3. Sistem pernafasan
a. Hidung : Bentuk hidung simetris, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat sekret/polip,
penciuman baik, mukosa hidung lembab,dan tidak ada pernafasan cuping hidung.
b. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada massa, dan tidak ada nyeri
tekan.
c. Dada : Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi otot/dinding dada, sonor pada area paru,
suara paru vesikuler, dan tidak ada suara nafas tambahan.
4. Sistem kardiovaskuler
Conjungtiva tidak anemia, bibir tidak sianosis, capillary refil < 3 detik, arteri carotis teraba,
tidak ada nyeri tekan vena jugularis, terdengar suara redup pada area jantung, bunyi pekak
pada jantung, pada saat auskultasi irama reguler terdengar suara lup-dup.
5. Sistem pencernaan
Sklera tidak ikterus, mukosa bibir lembab, bentuk mulut simetris, mampu menelan dengan
baik, gigi bersih dan rapi, lidah bersih, tidak ada somatis, meringis menahan sakit.
Gaster : Perut kembung, peristaltik usus 18x/menit
Adomen : Terdapat nyeri tekan pada perut bagian kanan bawah, mengalami distensi
Anus : Tidak ada tanda-tanda peradangan, kebersihan cukup, mampu mengontrol BAB.
6. Indra
Mata :Bentuk simetris, pupil isokor, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
pergerakan mata terkoordinasi, reflek terhadap cahaya (+), penggunaan alat bantu (-)
Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada secret di dalam hidung, tidak memakan oksigen,
penciuman normal, tidak terasa perih di hidung, tidak mengalami trauma hidung/mimisan.
Telinga : Bentuk simetris antara kiri dan kanan, bersih, tidak terdapat nyeri tekan, tidak
mengalami operasi telingaa, dan pendengaran baik.
7. Sistem saraf
a. Fungsi cerebral
Status mental : bicara normal, orientasi (waktu, orang, situasi, tempat) sesuai, perhatian
baik, bahasa baik.
Kesadaran GCS E4V5M6, composmentis
b. Fungsi kranial
I. Olfaktorius/penciuman : dapat mengenali aroma bau dengan tepat.
II. Opticus/penglihatan : membaca dengan jelas, melihat benda dengan jelas.
III.Okulomotorius/kontriksi dan dilatasi pupil : arah pandang luas, reaksi pupil (+)
IV. Trokhlear/gerakan bola mata ke atas ke bawah : tatapan lurus, ke atas ke bawah (+)
V. Trigeminal/sensori kulit wajah, pergerakan otot rahang : reflek kornea (+), nyeri pada
wajah, mampu mengatupkan gigi.
VI. Abdusen/gerakan bola mata menyamping : tatapan (+), melihat kesamping kanan kiri
(+)
VII. Facial/ekspresi wajah dan pengecapan : tersenyum (+), mengencangkan wajah (+),
menggembungkan pipi (+), menaikkan dan menurunkan alis mata (+), bentuk simetris.
VIII. Auditorius/pendengaran : kata-kata jelas didengar, mampu mengulangi kalimat.
XI. Asesorius/gerakan kepala dan bahu : mampu mengangkat bahu, memalingkan kepala
dengan ditahan.
XII. Hipoglosal/posisi lidah : mampu menjulurkan lidah dan menggerakan ke berbagai
sisi.
c. Fungsi motorik
Gaya berjalan normal, tingkah laku normal, tubuh simetri, ekstrmitas simetri, tidak ada
keluumpuhan badan dan anggota gerak.
Mengangkat kedua tangan pada sendi bahu (+), fleksi ekstensi (+), mengepal dan
membuka jari tangan (+), gerakan jari kaki (+)
Besar otot normal, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan, tidak ada atropi.
d. Fungsi sensori
9. Sistem intergumen
Rambut : penyebaran merata, bau (-), rontok (-), warna hitam
Kulit : lesi (-), jaringan parut (-), warna kulit sawo matang, luka bakar (-), tekstur halus,
turgor kulit baik, nyeri tekan (-), terdapat luka post operasi appendiktomi ± 5 cm.
Kuku : warna merah muda, bentuk normal, kebersihan kuku (+)
BAK 4-5x/hari, warna kuning, tidak nyeri, dysuria/hematuria (-), riwayat ISK (-), selama
sakit pasien dipasang cateter urin.
Distensi kandung kemih (-), edema palpebra (-), edema anasarka (-), penyakit hubungan
seksual (-)
Tidak mempunyai alergi (debu, binatang, cuaca, dll), riwayat imunisasi lengkap, belum
pernah melakukan transfusi darah.
G. Aktivitas Sehari-
Hari 1. Nutrisi
KETERAN
GAN DI RUMAH DI RS
Selera makan Menurun Menurun
4. Istirahat tidur
KETERANGAN DI RUMAH DI RS
Apakah cepat tertidur Cepat Tidak
Tidur siang : 1-2 jam Tidur siang : 1-2 jam
Jam tidur siang atau malam
Tidur malam : 6-7 jam Tidur malam : 6-7 jam
Bila tidak dapat tidur apa yang Bermain HP Bermain HP
dilakukan
Apakah tidur secara rutin Tidak Tidak
5. Olahraga
Pasien berolahraga setiap minggu sekali di sekolah.
6. Rokok/alkohol dan obat-obatan
Pasien tidak merokok, minum alkohol dan minum obat-obatan
7. Personal hygiene
Mandi sehari 2x dilakukan secara mandiri. Rutin mencuci rambut, mengunting kuku dan
mengosok gigi.
8. Aktivitas/mobilitas fisik
Pasien tidak menggunakan alat bantu jalan. Aktivitas sehari-hari pasien yaitu sebagai pelajar.
9. Rekreasi
Pasien mengatakan jika ada waktu luang sering dimanfaatkan untuk rekreasi bersama
keluarganya atau temannya.
H. TES
DIAGNOSTIK
1.
Laboratorium
Interpretasi
No Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hasil
1. 17-10-19 APTT 29,5 25 – 40 Normal
PPT 12,7 11 – 15 Normal
HB 13,59 11 – 17 Normal
Leukosit 11,38* 4–11 Tinggi
Eosinofil 1,24 0–3 Normal
Basofil 0,06 0–1 Normal
Segmen 73,66* 40 – 70 Tinggi
Limfosit 19,87* 20 – 40 Rendah
Monosit 5,16 2–8 Normal
Hematokrit 40,00 32 – 52 Normal
Thrombosit 383,6 150 – 450 Normal
Antal Eritrosi 4,45 3,5 - 5,5 Normal
Ureum 26,80 10–40 Normal
Kreatinin 0,67* 0,9 - 1,3 Rendah
GDS 88* 80 – 120 Tinggi
HBS AG Non reaktif Non reaktif
HIV Screening Non reaktif Non reaktif
I. TERAPI OBAT
Analisa Data
DO :
- Suhu: 37,2o C, Nadi: 88 x/mnt,
TD: 114/65 mmHg, RR: 20
x/mnt
- Terdapat nyeri tekan pada perut
bagian kanan bawah,
mengalami distensi
DO :
- Perut kembung, peristaltik usus
18x/menit
- Terdapat luka post operasi
appendiktomi ± 5 cm
- Leukosit : 11,38
- Segmen : 73,66
- Kreatinin : 0,67
- GDS : 88
- Limfosit : 19,87
- Terpasang infus rl 20tpm
- Cefotaxim inj 3x1gr
- Ketorolac 3x1 ampul (30mg)
Mutia Shalihatunnisa
Planning
Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Kaji skala nyeri
- Manajemen
nyeri
Mutia Shalihatunnisa
RINGKASAN JURNAL
Sumber :
Indri, U. V., Karim, D., & Elita, V. (2014). Hubungan Antara Nyeri, Kecemasan
dan Lingkungan dengan Kualitas Tidur pada Pasien Post Operasi
Apendisitis. Jurnal Keperawatan.
Dari beberapa jurnal yang sudah dibaca, menambah wawasan dan pengetahuan yang baru,
yang sebenarnya tidak kita sadari bahwa banyak hal mempengaruhi pada suatu permasalahan.
Dengan adanya membaca jurnal, maka dari itu saya merasa ilmunya bertambah dan menjadi
gemar membaca daripada sebelumnya. Karena isinya yang menarik serta menambah banyak
hal yang belum saya ketahui sebelumnya. Intervensi yang dilakukan secara teori terkadang
tidak didapatkan di Pratik, begitupula sebaliknya. Maka dari itu, dengan adanya membaca
jurnal atau penelitian sebelumnya, maka teori-teori yang belum kita dapatkan diperkuliahan
bias kita pelajari secara mandiri.