Ruangan : YABES
Tanggal Pengkajian : 09-11-2021
6. Pola Nutrisi
Sebelum Sakit
- Berat badan : 60 Kg Tinggi Badan: 167 cm.
- Jenis makanan : nasi, ikan, sayur.
- Makanan yang disukai : semua jenis makanan
- Makanan yang tidak disukai : tidak ada
- Makanan pantangan : tidak ada
- Nafsu makan : ( √ ) Baik
• Perubahan setelah sakit :
-Jenis diet : Diet saring
-Rasa mual : Tidak ada
-Porsi makan : 6x200 cc
7. Pola eliminasi
Sebelum Sakit :
a. Buang air besar
Frekuensi : 1 kali/hari penggunaan pencahar : - Waktu : pagi
Konsistensi : normal
b. Buang air kecil
Frekuensi : 3kali/hari ± 500cc, Warna : kuning Bau : pesing
Keluhan Lain : tidak ada
Perubahan setelah sakit :
a. Buang air besar
Frekuensi : 1x/hari penggunaan pencahar : - Waktu :
pagi/malam
Konsistensi :
b. Buang air kecil
Frekuensi : 3 kali/hari ± 600cc Warna : kuning
Bau : pesing Keluhan Lain : tidak ada
8. Pola tidur dan istrahat
Sebelum sakit :
Waktu Tidur (jam)
Malam : Pukul 23.00 – 07.00
Siang : Pukul 12.00 – 17.00
Lama tidur / hari : ± 8jam
Kebiasaan pengantar tidur : tidak ada
Kesulitan dalam tidur : tidak ada
Perubahan setelah sakit :
Malam : Pukul 00.00 – 06.00
Siang : Pukul 12.00 – 16.00
Lama tidur / hari :±6
jam
9. Pola aktifitas dan latihan
Sebelum sakit.
a. Kegiatan dalam pekerjaan : Petani
b. Olahraga : Tidak ada Frekuensi : -
c. Kegiatan diwaktu luang : keluarga pasien mengatakan berkumpul sama
keluarga
Perubahan setelah sakit : lebih banyak menghabiskan waktu di atas tempat tidur,
aktifitas dibantu keluarga
10. Pola pekerjaan
Sebelum Sakit :
a. Jenis pekerjaan : Petani
b. Jumlah jam kerja : tidak menentu
c. Jadwal kerja : Setiap hari
Perubahan setalah sakit
- Istirahat total di tempat tidur di Rumah
Sakit
VII. PENGKAJIAN FISIK
1. Tingkat kesadaran: Apatis Keadaan umum : Lemah
Tanda-tanda vital :
N : 80x/i S : 37,50C
Ekspresi wajah : -
2. Kepala
a. inspeksi :
Bentuk Kepala : normal
Kesimetrisan Muka, Tengkorak : simetris kiri – kanan
Warna/distribusi rambut/kulit kepala : hitam panjang, tipis, bersih
b. Palpasi:
Tidak ada nyeri tekan dan massa pada kepala
3. Mata
a. Inspeksi:
- Kelopak mata : udem
- Konjungtiva: merah muda
- Skelera: tidak ikterus
- Pupil : isokor kiri dan kanan
- Reaksi terhadap cahaya : tidak ada reflex terhadap cahaya
b. Palpasi
- Tidak ada nyeri tekan
- Tidak ada massa tumor
c. Lain-lain :
Fungsi penglihatan:
pasien tidak ada gangguan dalam penglihatan
4. Telinga
a. Inspeksi
Nampak simetris kiri dan kanan
Tidak nampak ada massa/benjolan
b. Palpasi:
Daun telinga lentur jika di tekuk ke depan, daun telinga akan kembali
ke posisi normal jika di lepas,
Tidak terdapat nyeri tekan pada telinga.
5. Hidung
a. Inspeksi:
Tidak nampak ada epitaksis (perdarahan),
Tidak ada rinore,
Kemampuan penciuman baik,
Tidak ada pernapasan cuping hidung,
Tidak nampak adanya polip.
b. Palpasi:
Tidak terdapat adanya obstruksi dan sinusitis,
Tidak terdapat nyeri tekan pada hidung
c. lain-lain:-
6. Mulut dan tenggorokan
a. Inspeksi:
Mukosa bibir kering
Mulut nampak muncong ke kiri saat pasien bicara
Tidak nampak adanya peradangan pada gusi.
b. Palpasi:
Tidak ada pembengkakan pada tonsil
Kesulitan menelan : ya
c. Lain-lain: -
7. Dada, leher dan paru-paru
a. Inspeksi:
Bentuk dada simetris kiri dan kanan
Irama pernapasan : regular
Pengembangan dada pada waktu bernapas simetris kiri dan kanan
Penggunaan otot bantu napas : ada
b. Palpasi:
Taktil premitus, normal
tidak adanya massa dan nyeri tekan.
c. Auskultasi:
Bunyi napas vesikuler
d. Perkusi:
Suara perkusi sonor ICS 1 dan 4, ICS 5-6 redup
8. Jantung
a. Inspeksi:
Denyut apeks terlihat pada ics 5 kira-kira 2 – 3 cm, sebelah medial garis mid
clavikula (iktus kordis)
b. Palpasi :
Denyut teraba pada ics 5 kira-kira 2 – 3 cm sebelah medial garis mid
clavikula kiri.
c. Perkusi :
Suara perkusi resonan pada ics 2 dan 5
Batas-batas jantung pada ics 2 dan 3 dan apeks jantung di bagian bawah
Apeks ventrikel kiri menyentuh dinding anterior dada dan sejajar pada garis
mid clavikula dan dekat dengan spasium ics 5 -6
d. Auskultasi :
Bunyi jantung I murni (lub)
Bunyi jantung II murni (dub)
Tidak terdapat adanya bunyi jantung tambahan yang patologis
9. Abdomen:
a. Inspeksi:
Perut simetris kiri dan kanan
b. Palpasi:
Tidak terdapat nyeri tekan pada daerah abdomen
c. Perkusi:
Terdengar bunyi tympani
Lain-lain : Lingkar Perut 100 cm
10. Genetalia,anus dan Status Reproduksi:
Tidak ada kelainan
11. Ekstremitas : CRT 3 detik
Tangan dan kaki terasa berat untuk bergerak Udema derajat II
12. Status neurologi
a. Fungsi cerebral
- Tingkat kesadaran
E: membuka secara spontan M: orientasi
:3 baik
V: mengikuti perintah Skor GCS : 6
- Tingkat kesadaran apatis :4
- Koordinasi kurang baik : 13
- Orientasi: klien dapat membedakan waktu, lingkungan dan orang.
- Sensasi: klien dapat membedakan panas dan dingin
b. Fungsi Cranial
- Nervus I (olfaktorius)
Rangsangan penghidu : dapat merasakan rangsangan bau
- Nervus II (optikus) Ketajaman penglihatan baik
- Nervus III, IV dan VI (okulomotorius, troklearis, abdusens)
Gerak bola mata : klien dapat menggerakan bola mata ke atas dan ke
bawah
- Nervus V (trigeminus)
Klien sedikit ada gangguan pada saat mengunyah
- Nervus VII (fasialis)
Klien ada sedikit gangguan pada saat bicara, bicara pelo
- Nervus VIII (Akustikus)
Ketajaman pendengaran: klien dapat mendengar Keseimbangan :
pendengaran seimbang
- Nervus IX (glosofaringeus)
Motorik : terdapat kesulitan dalam menelan Sensorik : pengecapan baik
- Nervus X (vagus)
Klien tidak dapat menelan air liurnya
- Nervus XI (aksesorius spinalis)
Anggota badan sebelah kiri susah digerakan dan tidak dapat mengangkat
bahu sebelah kiri
- Nervus XII (hipoglosus)
Respon lidah tidak baik, klien tidak bisa menggerakkan lidah dari sisi yang
satu ke yang lain.
VIII. DATA PENUNJANG
1. EKG
2. Laboratorium Hasil: 07-11-2021
4. Ureum 46 19-44
4 Amlodipin 10 mg Oral
5 Cefotaxime 2x1 gr Oral 09 November
6 Paracetamol 500 mg Drips 2021
7 Bisolvon 2x1 ampul IV
8 O2 2-3 l
08,09 dan 10
November 2021
1. PENGKAJIAN
Data Objektif :
1. Pasien tampak lemah
2. Pasien terpasang O2
3. Pasien terpasang NGT
4. Pasien terpasang infuse (RL)
GCS : 13/ E : 3, V : 4,
M : 6 TTV :
TD : 140/90 mmHg N :
80x/i S : 37,50C SPO2 : 99%
2. ANALISA DATA
Pasien terpasang O2
57 = 57 =
20,50
9) Kolaborasi pemberin
O2 sesuai anjuran
2. Kerusakan mobilitas Gerak Sendi, aktif. Setelah Terapi aktivitas, ambulasi, 1. Mengajarkan klien tentang
fisik dilakukan tindakan keperawatan mobilitas sendi dan penggunaan alat bantu
perubahan posisi. Dengan
berhubungan dengan selama 1x 24 jam diharapkan aktivitas: mobilitas dan pantau
kelemahan neoromuskular. pasin terhindar dari kerusakan 1) Melakukan Rom pasif penggunaan alat bantu
mobilitas fisik dengan kriteri 2)Mobilisasi pasien setiap 2 jam mobilitas klien lebih
3)Konsultasi dengan ahli
hasil : mudah
fisioterapi
1)Klien meningkat dalam 4) Mengajarkan keluarga 2. Membantu klien dalam
aktivitas fisik cara proses perpindahan akan
2)Mengerti tujuan dari melakukan Rom pasif pada pasien membantu klien latihan
peningkatan mobilitas dengan cara tersebut
3. Mengetahui perkembangan
mobilisasi klien sesudah
latihan ROM
4. Kolaborasi dengan Tim
medis dapat membantu
peningkatan mobilitas
pasien seperti kolaborasi
dengan fisioterapis
3. Resiko ketidakseimbangan Status nutrisi : Asupan makan Manajemen Nutrisi. Dengan 5. Mengetahui kekurangan
nutrisi kurang dan kebutuhan dan cairan. aktivitas : nutrisi klien
tubuh berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan1)Kaji pemenuhan kebutuhan 6. Agar dapat dilakukan
kelemahan otot menelan keperawatan selama 1x3 hari nutrisi klien intervensi dalam pemberian
diharapkan pasien terhindar dan2)Kaji penurunan nafsu makan makanan pada klien
resiko ketidakseimbangan nutrisi klien 7. Mengidentifikasi
kurang dari kebutuhan tubuh.3)Dokumentasikan masukan oral
ketidakseimbangan
Dengan kriteria hasil :
selama 24 kebutuhan nutrisi
1)Mampu mengidentifikasi
jam, riwayat makanan, jumlah
kebutuhan nutrisi
2)Tidak ada tanda-tanda kalori dengan tepat
malnutrisi (intake)
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
P : Intervensi diberhentikan