Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

B DENGAN DIAGNOSA GANGGUAN


SIRKULASI CARDIOVASKULER DI RUANG FLAMBOYAN

RUMKITAL MARINIR CILANDAK

DISUSUN OLEH :

ERNA PURNAWATI
NPM. 224291517062

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2023
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.B DENGAN KEBUTUHAN OKSIGENISASI

A. IDENTITAS KLIEN

Nama : Ny. B

Umur : 44 Thn

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Cilandak Timur

Status : Menikah

Agama : Islam

Suku : Jawa

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Tanggal masuk RS : 23/03/2023

Tanggal pengkajian : 23/03/2023

DX Medis : ADHF

B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB

Nama : Tn. S

Umur : 50 Thn

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Cilandak Timur

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

C. PENGKAJIAN
1. Keluhan utama :
Klien lemas, mudah lelah, batuk, sesak, semakin sesak bila berbaring, mual dan muntah 1x,
beberapa jam sebelum masuk Rumah sakit nyeri dada kiri-kanan menembus kebelakang
muncul saat sedang istirahat, dirasakan kurang lebih 20 menit. Rasa nyeri berat seperti
tertimpa benda berat.

2. Riwayat penyakit sekarang :


Klien masuk Rumah sakit dengan keluhan lemas, mudah lelah, beberapa jam sebelum
masuk Rumah sakit nyeri dada kiri-kanan menembus kebelakang muncul saat sedang
istirahat, dirasakan kurang lebih 20 menit. Rasa nyeri berat seperti tertimpa benda berat.
berdebar-debar, dan sesak sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Semakin sesak
bertambah bila berbaring disertai batuk, mual dan muntah 1x

3. Riwayat Penyakit dahulu :


Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit DM dan Jantung, stroke

4. Riwayat penyakit keluarga :


Adik klien Riwayat DM

5. Riwayat pekerjaan/ kebiasaan :


Klien sudah tidak bekerja , di lingkungan rumah klien ada yang perokok aktif.

6. Riwayat Alergi
Klien tidak ada Riwayat alergi makanan/minuman ataupun obat dan penyakit menular

7. Pengkajian Sistem Tubuh


a. Sistem Pernapasan
a) Inspeksi
Dada : pergerakan dada saat inspirasi dan ekspirasi tidak ada masalah, bentuk dada
simetris, tampak sesak, retraksi dada tidak ada
Hidung : Lubang ada dan bersih, terpasang oksigen Nasal Canul 3lpm, fungsi
penciuman baik, batuk ada, frekuensi nafas 34 x/mnt, irama dan pola nafas cepat
teratur
b) Palpasi
Pergerakan paru-paru kanan dan kiri teratur (bersamaan), Focal fremitus (getaran
yang dirasakan seimbang pada kedua sisi paru)
c) Auskultasi
Suara nafas ronchi ada +/+, wheezing tidak ada
d) Perkusi
Dada bunyi resonance
b. Sistem Kardiovaskuler
a) Inspeksi dan palpasi
Sianosis tidak ada, CRT<2 detik, Nadi : 120x/mnt, TD : 150/90 mmhg, suhu 36,7
irama ireguler , teraba dangkal dan cepat, suhu akral teraba dingin, vena jugularis
tidak ada pembesaran
b) Perkusi
Tidak ada pembesaran jantung, Batas jantung atas : Intercosta 2 bawah :
intercostal 5-6 kanan : mid sternum kiri : mid klavikula

c) Auskultasi
Apek jantung interkosta 4-5, irama bunyi jantung iregular, suara lub dub (S1-S2
timbul akibat penutupan katup trikuspidalis dan mitralis) gallop tidak ada, murmur
tidak ada

c. Sistem Persyarafan
a) N I (Olfaktorius) : klien dapat membedakan bau
b) N II (Optikus) : Ketajaman penglihatan baik
c) N III (Okulomotorius), N IV (Troklearis), NVI (Abbusen) : Pupil bereaksi
terhadap cahaya (miosis), isokor kanan dan kiri, bola mata bisa mengikuti objek,
reflek kornea mata ada, ptosis tidak ada, nigtamus tidak ada
d) N V (Trigeminus) : otot mengunyah tidak ada gangguan, sensasi wajah : klien
dapat merasakan saat disentuh dengan tangan, dapat mengigit dan menggerakkan
rahang
e) N VII (Fasialis): Dapat mengangkat dahi, dapat menutup dan membuka mata,
dapat mengembangkan pipi, dapat mengerutkan dahi, dapat mengangkat alis
f) N VIII (Akustikus) : Bila dipanggil nama dapat menjawab, pendengeran baik
g) N IX (Glosoparingeal), N X (Vagus) : bicara pasien jelas, reflek menelan tidak
ada masalah
h) N XI (Aksesoris) : Dapat menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan, dapat
mengangkat kedua bahunya, pergerakan tidak ada masalah.
i) N XII (Hipoglosus) : Klien dapat menjulurkan lidah, membuka mulut, lidah tidak
lumpuh, Sensibilitas : rasa raba dan rasa nyeri
d. Sistem Perkemihan
Klien terpasang DC, produk urine
pekat
e. Sistem Pencernaan
a) Inspeksi
Tidak tampak massa di area abdomen, tidak ada lesi, tidak tampak penegangan
abdomen
b) Palpasi
Tidak teraba adanya massa
c) Auskultasi
Bising usus terdengar aktif
f. Sistem Muskuloskeletal
a) Inspeksi
Postur tubuh normal, terpasang infus di tangan kiri, ada edema di ekstremitas
bawah

b) Kekuatan
otot 5 5
5 5
g. Sistim Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid
h. Sistim sensori persepsi/Pengideraan
Klien merasa sedikit pusing, mata bisa melihat dengan baik, telinga kanan dan kiri
mampu mendengar dengan baik, indra penciuman tidak ada masalah
i. Sistim integument
Warna kulit tidak sianosis, kuku pendek, rambut berwarna putih, tidak rontok.
j. Sistim imun dan hematologi
Klien mengatakan tidak pernah mimisan atau gusi berdarah juga tidak mudah
memar jika kena bentura, tidak terdapat petekie di tubuh klien
k. Sistem Reproduksi
Anatomi kelamin laki-laki pasien mengatakan tidak ada keluhan
terhadap alat reproduksinya.
8. Pengkajian Fungsional

1. Oksigenasi
Sebelum sakit
Klien mengatakan mengalami sesak nafas bila terlalu capek.
Saat sakit
Pasien mengatakan sesak, semakin sesak bila berbaring, batuk ada, terkadang susah
mengeluarkan dahak RR : 34x/menit, SpO2 : 96% dengan nasal kanul 4 lpm
2. Cairan dan Elektrolit
Sebelum sakit
a. Intake
Oral : Air minum
Jenis : Air putih, teh, kopi
Jumlah cc/hari : 1500cc/hari
Bantuan total/sebagian :
Mandiri Intravena
Jenis : Tidak ada data
Jumlah cc/hari : Tidak ada data
b. Output
Jenis : BAK
Jumlah cc/hari : Tidak ada data

Saat sakit
a. Intake
Oral : Air minum
Jenis : Air putih
Jumlah cc/hari : 500 cc/hari
Bantuan total/sebagian :
Dibantu Intravena
Jenis : RL 14 tpm
Jumlah cc/hari : 1000cc/hari
b. Output
Jenis : Kateter, IWL
Jumlah cc/hari : 1100cc/hari

2. Nutrisi
Sebelum Sakit
 BB/TB : 65 kg / 165 cm
 Diet : Nasi + lauk pauk
 Frekuensi : 3 x sehari
 Porsi makan : 1 piring
 Makanan yang menimbulkan alergi : Tidak ada
 Makanan yang di sukai :Telur, susu, ikan asin
 Kemampuan :
- Mengunyah : Dapat mengunyah dengan baik
- Menelan : Dapat menelan dengan baik
- Bantuan total/sebagian : Mandiri
Saat Sakit
 BB/TB : 63kg / 165 cm
 Diet : Jantung II 1500 kall
 Frekuensi : 3 x sehari
 Porsi makan : 1/2 piring, tidak nafsu makan
 Makanan yang menimbulkan alergi : Tidak ada
 Makanan yang di sukai :Telur, susu, roti
 Kemampuan :
- Mengunyah : Dapat mengunyah dengan baik
- Menelan : Dapat menelan dengan baik
- Bantuan total/sebagian : Bantuan total (disuapin)
3. Aman dan Nyaman
Sebelum sakit
Pasien mengatakan merasa aman dan nyaman ketika berada dirumah berkumpul
bersama keluarganya
Saat sakit :
Klien mengatakan merasa kurang nyaman dan tidak bisa tidur karena ada sesak dan
batuk dan sulit mengeluarkan dahak
4. Eliminasi
Sebelum Sakit
a. BAB
Frekuensi : 1 hari sekali
Konsistensi : Padat
Warna :Kuning
Keluhan : Tidak ada keluhan
Bantuan total/sebagian : Mandiri
b. BAK
Frekuensi : 4-6 kali
Konsistensi : Jernih
Warna : Kuning
Keluhan : Tidak ada keluhan
Bantuan total/sebagian : Memakai chateter

Saat Sakit
a. BAB
Frekuensi : - x/hari
Konsistensi : -
Warna : Kuning
Keluhan : Tidak ada keluhan
Bantuan total/sebagian : Dibantu
b. BAK
Frekuensi : 450cc/hr
Konsistensi : kuning
pekat Warna : Kuning
Keluhan : Tidak ada keluhan
Bantuan total/sebagian : Terpasang DC
2. Aktivitas dan Istirahat
Aktivitas sebelum sakit
 Mobilisasi : Aktif
 Olah raga : jaln santai di depan rumah
 Rekreasi : Nonton TV
Aktivitas saat sakit
 Mobilisasi : terbatas karena lemas dan terpasang alat
 Olah raga : Tidak dilakukan
 Rekreasi : Nonton TV
Istirahat tidur sebelum sakit
 Lama tidur : 7 jam/hari
 Kesulitan memulai tidur : Tidak ada
 Gangguan tidur : Tidak ada
 Kebiasaan sebelum tidur : Tidak ada
Istirahat tidur saat sakit
 Lama tidur : 4 jam/hari
 Kesulitan memulai tidur : ada, sering terbangun dimalam hari, merasa tidak enak
karena batuk dan sesak
 Gangguan tidur : ada, bangun di malam hari.
 Kebiasaan sebelum tidur : nonton tv
3. Psikososial
Sebelum sakit
 Ideal diri Klien : Klien mempunyai motivasi untuk hidup sehat
 Gambaran diri : Klien tidak disorientasi
 Peran diri : Klien seorang ayah dan kakek yang menjadi panutan keluarga
 Harga diri : Klien dihargai dan di cintai oleh keluarga dan orang lain
 Identitas diri : Klien menganggap dirinya manusia seutuhnya yang mempunyai
kemampuan, perasaan berharga dan percaya diri
Saat sakit
 Ideal diri Klien : Klien mempunyai motivasi untuk sembuh dari penyakitnya
 Gambaran diri : Klien tidak disorientasi
 Peran diri : Klien tidak bisa menjalankan perannya karena sedang di rawat di RS
 Harga diri : Klien dihargai dan di cintai oleh keluarga dan orang lain
 Identitas diri : Klien menganggap dirinya manusia seutuhnya yang mempunyai
kemampuan, perasaan berharga dan percaya diri
4. Komunikasi
Sebelum sakit
 Bahasa sehari-hari : Indonesia dan sunda
 Kesulitan dalam komunikasi : Tidak ada
Saat sakit
 Bahasa sehari-hari : Bahasa Indonesia dan sunda
 Kesulitan dalam komunikasi : Tidak ada
5. Seksual
Sebelum sakit
Klien mengatakan tidak ada keluhan dalam masalah seksual dan alat kelamin
Saat sakit
Klien mengatakan tidak nyaman di area kelamin karena terpasang kateter urine
6. Nilai dan Keyakinan
Sebelum Sakit
Klien beragama islam klien mengerjakan sholat 5 waktu secara berjamaah di masjid
dekat rumah dan aktif mengikuti pengajian rutin di lingkungan rumah
Saat sakit
Klien tetap mengerjakan sholat 5 waktu walaupun di tempat tidur, untuk aktivitas
pengajian klien sudah tidak aktif lagi, klien mempunyai keyakinan dan keinginan
untuk sembuh tinggi serta percaya pada pengobatan, klien selalu berdoa untuk
kesembuhannya.
7. Belajar
Sebelum sakit
Pasien mengatakan men dapatkan informasi dari tv, pasien mengatakan beum tahu
tentang penyakitnya
Saat sakit
Pasien mengatakan dapat informasi dari petugas medis

9. Pemeriksaan Penunjang
d) Hasil Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi
23/03/2023 HB 10.4 12.0-15.0 Menurun
Hematokrit 31.0 34-37 Menurun
Leukosit 16.700 4000-10000 Meningkat
Trombosit 366.000 150.000-40000 normal

GDS 254 60-180 Normal


CK 323 ≤ 175 meningkat
CKMB 352 7-25 Meningkat
Troponin T 143 0-50 Meningkat
PT 10,9 9,8-12,6 Normal
APTT 35,4 36,0-80,0 menurun

Elektrolit
Natrium 138 mEq/L 136-145mEq/L meningkat
Kalium darah 4,5 mEq/L 3,5-5,1 mEq/L normal
Klorida darah. 102,6 mEq/L 98,0-107mEq/L normal

e) Pemeriksaan Diagnostik
 Ro-Thorax : Kesan : kardiomegali dan adanya kalsifikasi aorta, infiltrat di kedua paru
 EKG : Sinus Rythm dengan infark di inferior, Right Bundle Branch Block (RBBB), dan
Right Aksis Deviation (RAD).

10. Progam Terapi


 Infus : RL 14 tpm
 Inj :Ceftrianxone 1x2 gr
 Inj : Omeprazole 1x40 mg
 Inj : Novorapid 3x10 ui/sc
 Inj Neurobion 1x5rb ui
 Lontus 1x10ui
 Levofloxacin 1x750mg
 Concor 1x2,5mg
 Cpg 1x7,5 mg
 Aspilet 1x80mg
 Simvastatin 1x20mg
 Candesartan 1x8mg
 Nitrokaf 2x2,5mg
 Corolan 2x5mg
 HCT 3x40mg

D. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 Data Subjektif : Kelainan struktur atau Penurunan curah
 Klien mengatakan lemas fungsi jantung jantung
 Klien mengatakan mudah lelah
 Klien mengatakan berdebar-debar
Jantung berkompensasi
 Klien mengatakan sesak dan untuk memenuhi
bertambah sesak bila berbaring kebutuhan O2 jaringan
 Klien mengatakan batuk

Data Objektif : Jika kompensasi


 Nadi teraba dangkal dan cepat dipergunakan seluruhnya
 Klien tampak lelah tetapi sirkulasi belum
 Tampak edema pada extremitas terpenuhi
bawah
 TD. 150/90 MmHg
 HR. 120x/mnt Kegagalan jantung
 RR.34x/mnt terkompensasi
 S.37,4
penurunan kontraktilitas
Data penunjang :
 Ro-Thorax : Kesan :
kardiomegali dan adanya Tidak mampu mensuplai
O2 kejaringan
kalsifikasi aorta, infiltrat di
kedua paru
Kelelahan, pucat,pusing
 EKG : Sinus Rythm
dengan infark di inferior, . Penurunan kontraktilitas
Right Bundle Branch Block
(RBBB), dan Right Aksis Gagal jantung kiri diikuti
dengan gagal jantung
Deviation (RAD).
kanan
Terapi :

 Concor 1x2,5mg Tekanan atrium kanan


meningkat
 Cpg 1x7,5 mg
 Aspilet 1x80mg Hambatan aliran masuk
 Simvastatin 1x20mg vena kava superior dan
vena kava inferior
 Candesartan 1x8mg
 Nitrokaf 2x2,5mg Bendungan venavena
 Corolan 2x5mg sistemik dan tekanan
pulmonal meningkat
 HCT 3x 40mg terjadi tranduksi cairan di
paru

Odema, sesak,
Paroxysmal Nocturnal
dispnea, orthopnea

2 Data Subjektif : Gangguan kontraktilitas Hipervolemia


 Klien mengatakan berdebar-debar
 Klien mengatakan kedua kaki
bengkak CO2 ↓

Data Objektif :
Hambatan ventrikel
 Nadi teraba dangkal dan cepat
kanan memompe darah
 Tampak edema pada extremitas ke paru
bawah
 TD. 150/90 MmHg
 HR. 120x/mnt Beban ventrikel kanan ↑
 RR.34x/mnt
 S.37,4
Hipertropi dilatasi
Data penunjang :
 Ro-Thorax : Kesan :
Gagal jantung kanan
kardiomegali dan adanya
kalsifikasi aorta, infiltrat di
Tekanan atrium kanan ↑
kedua paru
 EKG : Sinus Rythm Hambatan aliran masuk
dengan infark di inferior, vena kava superior dan
inferior
Right Bundle Branch Block
(RBBB), dan Right Aksis
Edema ekstremitas
Deviation (RAD).
Terapi :

 Concor 1x2,5mg
 Cpg 1x7,5 mg
 Aspilet 1x80mg
 Simvastatin 1x20mg
 Candesartan 1x8mg
 Nitrokaf 2x2,5mg
 Corolan 2x5mg
 HCT 3x 40mg

3 Data Subjektif : Gangguan kontraktilitas Intoleransi aktifitas


 Klien mengatakan lemas
 Klien mengatakan mudah lelah
 Bila beraktifitas terasa sesak CO2 ↓

Data Objektif :
curah jantung ↓
 Nadi teraba dangkal dan cepat
 Klien tampak lelah
 Keperluan aktifitas klien dibantu suplai O 2 tidak seimbang
 TD. 150/90 MmHg dengan kebutuhan tubuh
 HR. 120x/mnt
 RR.34x/mnt
 S.37,4 kelemahan

Data penunjang : intoleransi aktifitas


 Ro-Thorax : Kesan :
kardiomegali dan adanya
kalsifikasi aorta, infiltrat di
kedua paru
 EKG : Sinus Rythm
dengan infark di inferior,
Right Bundle Branch Block
(RBBB), dan Right Aksis
Deviation (RAD).
Terapi :

 Concor 1x2,5mg
 Cpg 1x7,5 mg
 Aspilet 1x80mg
 Simvastatin 1x20mg
 Candesartan 1x8mg
 Nitrokaf 2x2,5mg
 Corolan 2x5mg
 HCT 3x 40mg
E. INTERVENSI

Hari/Tgl Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi TTD


Keperawatan
Kamis Penurunan curah jantung Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama  PERAWATAN JANTUNG (I.02075) Zr Erna
23/03/2023 b/d kontraktilitas 3x24 jam curah jantung meningkat. ( L.02008 )
( D.0008 ) Kriteria hasil : 1. Observasi
 Identifikasi tanda/gejala primer Penurunan
Indikator Skor Target curah jantung (meliputi dispenea,
dikaji kelelahan, adema ortopnea paroxysmal
nocturnal dyspenea, peningkatan CPV)
 Identifikasi tanda /gejala sekunder
Kekuatan nadi 2 5
penurunan curah jantung (meliputi
perifer peningkatan berat badan, hepatomegali
Palpitasi 2 5 ditensi vena jugularis, palpitasi, ronkhi
basah, oliguria, batuk, kulit pucat)
Takikardi 2 5  Monitor tekanan darah (termasuk tekanan
darah ortostatik, jika perlu)
lelah 2 5  Monitor intake dan output cairan
 Monitor berat badan setiap hari pada
edema 2 5 waktu yang sama
 Monitor saturasi oksigen
Dyspnea 2 5  Monitor keluhan nyeri dada (mis.
Intensitas, lokasi, radiasi, durasi,
oliguria 2 5 presivitasi yang mengurangi nyeri)
 Monitor EKG 12 sadapoan
ortopnea 2 5  Monitor aritmia (kelainan irama dan
frekwensi)
 Monitor nilai laboratorium jantung (mis.
batuk 2 5 Elektrolit, enzim jantung, BNP, Ntpro-
BNP)
Tekanan darah 2 5  Monitor fungsi alat pacu jantung
 Periksa tekanan darah dan frekwensi nadi
Pengisian kapiler 2 5 sebelum dan sesudah aktifitas
 Periksa tekanan darah dan frekwensi nadi
sebelum pemberian obat (mis.
Betablocker, ACEinhibitor, calcium
channel blocker, digoksin)
2. Terapeutik
 Posisikan pasien semi-fowler atau fowler
dengan kaki kebawah atau posisi nyaman
 Berikan diet jantung yang sesuai (mis.
Batasi asupan kafein, natrium, kolestrol,
dan makanan tinggi lemak)
 Gunakan stocking elastis atau pneumatik
intermiten, sesuai indikasi
 Fasilitasi pasien dan keluarga untuk
modifikasi hidup sehat
 Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi
stres, jika perlu
 Berikan dukungan emosional dan spiritual
 Berikan oksigen untuk memepertahankan
saturasi oksigen >94%
3. Edukasi
 Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
 Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
 Ajarkan pasien dan keluarga mengukur
berat badan harian
 Ajarkan pasien dan keluarga mengukur
intake dan output cairan harian
4. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika
perlu
 Rujuk ke program rehabilitasi jantung
F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI
NamaKlien :Ny.B

Umur /Jenis Kelamin : 44 Th/ Perempuan

No Hari/ Dx Jam IMPLEMENTASI RESPON HASIL TTD


tangga
l
1. Kamis Penurunan curah jantung b/d 08.00 1. Mengukur tanda-tanda vital 1. TD: 150/90 mmHg, RR : 34 Zr Erna
23/03/ kontraktilitas x/ menit, HR : 120 x/ menit,
( D.0008 )
2023
. Suhu 37,40 C, Saturasi O2
96%
08.30 2. Mengatur posisi yang aman dan 2. Klien merasa lebih rilek dan
nyaman serta memaksimalkan nyaman
ventilasi ( posisi semifowler )
09.00
3. Memberikan oksigen Nasal
3. Setelah 15 menit di berikan
canule 4lpm
oksigen pasien mengatakan
10.00 sesak berkurang, sat O2 98%
4. Menganjurkan klien untuk
4. Klien mengangguk
membatasi minum 500cc/hr
menyetujui anjuran perawat
11.30
5. Memasang chateter urine 5. Klien mengatakan sedikit
sakit pada area pemasangan
12.00
6. Meghitung balance cairan
6. Balance cairan/ 6 jam –
13.15 200cc
7. Memberikan injeksi ceftriaxon 7. 15 menit setelah diberikan
injeksi tidak ada tanda-tanda
alergi.
Jumat
Penurunan curah jantung b/d 08.00 1. Hasil :
2 24/03/ 1. Mengukur tanda-tanda vital Zr Erna
kontraktilitas TD. 140/90 MmHg
2023 ( D.0008 ) HR. 112x/mnt
S. 37ºC
RR. 30x/mnt, Sat. 98%

09.00 2. Sinus Rythm dengan infark


2. Membuat rekaman EKG 12
di inferior, Right Bundle
lead (Sinus Rythm dengan infark
di inferior, Right Bundle Branch Branch Block (RBBB), dan
Block (RBBB), dan Right Aksis Right Aksis Deviation
Deviation (RAD). (RAD).
10.00
3. Mengatur posisi tidur 3. pasien mengatakan sesak
semifowler untuk berkurang, dan lebih merasa
memaksimalkan ventilasi nyaman dengan posisinya
11.30
4. Setelah 15 menit oksigen
4. Mengatur oksigen sesuai
diturunkan pasien
kebutuhan 3lpm
mengatakan tidak sesak , sat
12.00 O2 98%
5. Mengajarkan Teknik relaksasi 5. 15 menit setelah diajarkan
teknik relaksasi klien merasa
13.15
lebih tenang dan nyaman
6. Menghitung balance cairan
6. Balance – 1200cc/6 jam

Sabtu
3 25/03/ Penurunan curah jantung b/d 08.00 Zr Erna
2023 kontraktilitas
( D.0008 )
1. Menganjurkan melakukan 1. Setelah pasien melakukan
aktivitas mikamiki dan duduk di mika-miki, duduk disamping
sisi tempat tidur, dan berjalan di tempat tidur dan berjalan
samping tempat tidur disamping tempat tidur
10.00
pasien mengatakan merasa
sesak dan lelah berkurang
2. Mengukur tanda-tanda vital 2. pasien mengatakan sesak dan
setelah aktivitas R/ pasien lelah setelah aktivitas
mengatakan sesak dan lelah TD: 130/80 mmHg, RR:
12.00 setelah aktivitas H/ TD: 108/70 26x/menit, N: 98 x/menit, S:
mmHg, RR: 20 x/menit, N: 78 36,5 ºC, SaO2: 98%
x/menit, S: 36,5 ºC, SaO2: 98%

13.15 3. Memberikan posisi pasien semi 3. Pasien mengatakan sesak


fowler pada pasien. berkurang, dan lebih merasa
nyaman dengan posisinya
4. Mengukur intake output, dan 4. Pasien mengatakan akan
balance cairan dan menganjurkan mengikuti anjuran untuk
pasien mengejan saat defekasi tidak mengejan.
balance = -1030 cc/6 jam

EVALUASI
NamaKlien :Ny.B
Umur /Jenis Kelamin : 44 Th / Perempuan

No Hari/tanggal Dx EVALUASI TTD


1. kamis,
23/03/2023 Penurunan curah jantung b/d S : Pasien mengatakan sesak saat melakukan aktivitas Zr. Erna
kontraktilitas
( D.0008 ) ringan (duduk, berjalan), dan rasa lelah berkurang
. O:
 Pasien tampak lemah
 RR= 20 x/menit
 TD = 150/62 mmHg
 N= 120 x/menit
 SaO2 = 96%
 Intake = 1700 cc, output = 1900 cc, balance =
-200 cc
 Hasil EKG : irama Sinus Rythm dengan infark
di inferior, Right Bundle Branch Block
(RBBB), dan Right Aksis Deviation (RAD). i.
Terpasang oksigen nasal kanul 3 liter per menit
A : Curah jantung meningkat
P: Intervensi dilanjutkan
a. Evaluasi sesak, kelelahan
b. Auskultasi bunyi jantung
c. Ukur TTV
d. Ukur balance cairan
e. Lakukan pemeriksaan EKG 12 lead
f. Kolaborasi terapi oksigen nasal kanul 3 liter
per menit
g. Kolaborasi diit jantung 1500 kkal
h. Kolaborasi obat peroral
i. Discharge planning : menganjurkan untuk
teratur minum obat dengan tepat waktu,
2 Jumat,
menganjurkan untuk patuh dan taat terhadap
24/03/2023 Penurunan curah jantung b/d
kontraktilitas diet jantung, membatasi aktifitas
( D.0008 )
S : Pasien mengatakan sesak saat melakukan aktivitas
ringan (duduk, berjalan), dan rasa lelah berkurang
O:
 Pasien tampak lemah
 TD. 140/90 MmHg
 HR. 112x/mnt
 S. 37ºC
 RR. 30x/mnt,
 Sat. 98%
 Intake = 1500 cc, output = 2700 cc, balance = -
1200 cc
 Hasil EKG : irama Sinus Rythm dengan infark
di inferior, Right Bundle Branch Block
(RBBB), dan Right Aksis Deviation (RAD). i.
Terpasang oksigen nasal kanul 3 liter per menit
A : Curah jantung meningkat
P: Intervensi dilanjutkan
j. Evaluasi sesak, kelelahan
k. Auskultasi bunyi jantung
l. Ukur TTV
m. Ukur balance cairan
n. Lakukan pemeriksaan EKG 12 lead
o. Kolaborasi terapi oksigen nasal kanul 3 liter
per menit
p. Kolaborasi diit jantung 1500 kkal
q. Kolaborasi obat peroral
3 Sabtu,
r. Discharge planning : menganjurkan untuk
25/03/2023
teratur minum obat dengan tepat waktu,
Penurunan curah jantung b/d menganjurkan untuk patuh dan taat terhadap
kontraktilitas
diet jantung, membatasi aktifitas
( D.0008 )

S : Pasien mengatakan sesak saat melakukan aktivitas


ringan (duduk, berjalan), dan rasa lelah berkurang
O:
 Pasien tampak lemah
 TD. 130/90 MmHg
 HR. 98x/mnt
 S. 37ºC
 RR. 26x/mnt,
 Sat. 98%
 Intake = 1500 cc, output = 2530 cc, balance = -
= -1030 cc/6 jam cc
 Hasil EKG : irama Sinus Rythm dengan infark
di inferior, Right Bundle Branch Block
(RBBB), dan Right Aksis Deviation (RAD). i.
Terpasang oksigen nasal kanul 3 liter per menit

A : Curah jantung meningkat


P: Intervensi dilanjutkan
s. Evaluasi sesak, kelelahan
t. Auskultasi bunyi jantung
u. Ukur TTV
v. Ukur balance cairan
w. Lakukan pemeriksaan EKG 12 lead
x. Kolaborasi terapi oksigen nasal kanul 3 liter
per menit
y. Kolaborasi diit jantung 1500 kkal
z. Kolaborasi obat peroral
aa. Discharge planning : menganjurkan untuk
teratur minum obat dengan tepat waktu,
menganjurkan untuk patuh dan taat terhadap
diet jantung, membatasi aktifitas

Anda mungkin juga menyukai