Disusun Oleh :
DEWI SUSILOWATI
P.17420113050
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K
DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
DI RUANG MELATI I RSUD KUDUS
PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 16 Juni 2014
Jam
: 19.00 WIB
Nim
Ruang
: Melati I
: P.17420113050
(v) Autoanamnesa
(v) Alloanamnesa
A. BIODATA
1. Biodata pasien
Nama Pasien
: Ny. K
: 80 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Suku/ Bangsa
: Jawa/ Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan
:-
Pekerjaan
: Pedagang
Alamat
: Mejobo, Kudus
: 15 Juni 2014
Diagnosa Medis
Alasan masuk RS
: Sesak nafas.
Nomor Register
: 678587
: Ny. M
Pekerjaan
: Karyawan swata
Umur
: 35 Tahun.
Pendidikan
: SMA
Alamat
: Mejobo, Kudus
Hubungan dg pasien
: cucu
2
B. Keluhan Utama
Keluhan yang paling dirasakan oleh pasien adalah sesak napas
C. Riwayat Keperawatan
1. Riwayat Keperawatan Sekarang
Pasien dating ke IGD dengan keluhan sesak napas sejak satu hari sebelum dating ke rumah
sakit, batuk, dahak sulit keluar. Sebelumya pasien periksa ke puskesmas jepang (kudus),
kemudian dirujuk ke RSUD kudus dengan diagnose dyspnea, hasil pengukuran TD di
puskesmas adalah 190/100. Di IGD pasien dilakukan pengukuran TTV dengan hasil TD:
170/110, suhu badan 360C, pernapasan 44x/menit, SaO2 85%. Pasien mendapat terapi cairan
infuse RL 20tpm, dexametasone 5mg, Ranitidine 50mg/2ml, ambroxol 30mg, nebulizer
ventolin 2,5mg dan flixotid 0,5mg kemudian pasien mendapatkan perawatan lebih lanjut di
ruang melati I.
2. Riwayat Keperawatan yang Lalu
Pasien mengatakan pernah mengalami riwayat penyakit asma sejak dulu dan telah
menjalani pengobatan di dokter umum untuk mengurangi sesak napas akibat asma.
3. Riwayat Keperawatan Keluarga
Keluarga tidak ada yang mengalami sakit seperti yang dialami pasien saat ini dan tidak ada
anggota keluarga yang mempunyai riwayat penyakit jantung, DM, hipertensi, ataupun
penyakit menular laiinya seperti hepatitis, HIV/AIDS.
POLA KESEHATAN FUNGSIONAL (ROY)
1.
2.
Sebelum sakit
Pasien mengatakan bahwa ia makan 3 kali sehari dengan porsi satu piring penuh,
dengan menu nasi, lauk, sayur, dan buah (jeruk/anggur) serta ditambah 7 gelas air
putih/hari. Sayur yang paling disenangi pasien adalah tumis kangkung.
b. Sesudah sakit
DS : Pasien mengatakan selama dirawat dirumah sakit, pasien makan 3kali sehari
dengan menu yang ditentukan oleh rumah sakit yaitu bubur tanpa santan, sayur bening
dengan kuah, kuning telur, dan buah pisang. Namun pasien hanya habis setengah porsi
saja.
DO :
Antropometri
BB
: 65 kg
TB
: 160 cm
IMT
: 65/(1,6)2 = 23,44 %
Biochemical
Hb = 11,6 g/dL
Ht = 35,3
Clinical Sign
Pasien tampak lemah dan pucat
Dietary History
Sumber karbohidrad sebagai energy pasien diberikan bubur tanpa santan, sumber
protein diberikan kuning telur, pasien diberikan sayur bening dengan kuah dan buah
pisang.
3.
termasuk olah raga karena ia mengikuti cucunya yang berlari lari. Pasien sangat senang
menonton televise, biasanya ia tidur pada pk 21.00 WIB dan bangun pada pk 03.00 untuk
solat tahajud kemudian tidur lagi dan bangun pk 05.00 WIB untuk solat subuh. Pasien
4
tvidak memiliki kebiasaan tidur di siang hari. Pasien dapat melakukan aktivitasnya secara
mandiri.
b. sesudah sakit
DS : pasien mengatakan pada saat sakit, pasien tidak bias melakukan kebutuhannya untuk
pergi ke kamar mandi secara mandiri, pasien harus dibantu pada saat berpakaian. Pasien
mengatakan bahwa ia merasa nyaman berada di rumah sakit karena semuanya dilayani
dengan baik. Selama dirawat di rumah sakit pasien menjadi memiliki kebiasaan tidur di
siang hari.
DO : pasien tambah gelisah
4.
5.
6.
Sensoris
Pasien mengatakan bahwa ia tidak merasakan nyeri pada bagian dari tubuhnya terutama
nyeri dada pada saat batuk. Dalam memenuhi kebutuhan berpakaian dan merawat diri,
pasien memerlukan bantuan dari keluarga/ perawat.
7.
8.
Fungsi Neurologis
Pasien dalam keadaan sadar, dan daya ingatnya masih baik. Pada saat ditanya mengenai
hal hal dahulu yang dialaminya, pasien masih mengingat dan menceritakannya dengan
lancar. Pasien juga mengingat perawat yang masuk ke ruangan untuk mengganti plabot
infuse dan memberikan obat.
Fungsi Endokrin
9.
pasien sudah berusia 80tahun dan sudah mengalami menopause sejak 55tahun, sehingga
pasien sudah tidak dapat memproduksi hormone esterogen dan progesteronlagi. Hasil
pemeriksaan gula darah sewaktu pasien menunjukan nilai 179mg/dl, itu membuktikan
bahwa produksi hormone insulin pasien bagus.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
penampilan umum
GCS
: E= 4, M= 6, V= 5
Tingkat Kesadaran
: Composmentis
: 140/100 mmHg
Pernafasan
Nadi
: 115 x/ menit
Suhu tubuh
: 36 0 C
3. Antropometri
Berat badan
: 65 kg
Tinggi badan
: 160 cm
IMT
: 23,44 %
4. Kulit
Turgor kulit baik kembali kurang dari 3 detik, hiper/hipopigmentasi tidak ada, tidak
sianosis.
5. Kepala
a. Bentuk kepala
: simetris,mesochepal dan tidak ada lesi
b. Rambut dan kulit kepala : rambut hitam,keriting, dan beruban, kulit kepala tidak
terdapat lesi dan laserasi, kulit kepala berminyak
c. Mata
: konjungtiva anemis, sclera tidak ikhterik, ukuran
pupul 3mm, bulat, reflek cahaya positif
d. Hidung
: tidak ada polip, lubang hidung bersih, terdapat
pernapasan cuping hidung.
e. Telinga
: daun telinga kanan dan kiri simetris, daun telinga
bersih, liang telinga bersih tidak ada serumen, fungsi pendengaran sedikit
melemah.
f. Mulut
(sudah mulai ompong), warna gigi hitam karena pasien punya kebiasaan
mengunyah sirih, gusi bersih, mukosa bibir lembab
g. Leher
: tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, tidak
ditemukan distensi vena jugularis
6. Dada (Thorax)
PARU
a. Inspeksi
Bentuk dada
: normal, perbandingan anteriorposterior dengan lateral 2:1
Ekspansi
: simetris
Sifat pernapasan : pernapasan perut dan dada
Ritme pernapasan : cepat dan dalam (kusmaul)
Retraksi intercosta: tidak ada
b. Palpasi
Simetris antara paru kanan dan kiri pada saat inspirasi
Tidak ada nyeri tekan di seluruh lapang paru
Tractil fremitus dada kanan dan kiri sama
c. Perkusi
Sonor di seluruh lapang paru
d. Auskultasi
Terdapat suara tambahan ronkhi basah kasar
JANTUNG
a. Inspeksi
Ictus cordis tidak tampak, tidak terdapat pembesaran jantung
7
b. Palpasi
Ictus cordis teraba di intercosta keIV-V, pada mid clavicula sedikit 2cm medial
sinistra
c. Perkusi
Terdengar suara redup di seluruh lapang jantung
d. Auskultasi
BJ I LUB, BJII DUB, tidak terdapat suara tambahan murmur dan gallop
7. Abdomen
a. Inspeksi
Datar, tidak terdapat masa, tidak asites
b. Auskultasi
Terdengar bising usus 12 kali/menit
c. Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat distensi, tidak terdapat pembesaran
hepar
d. Perkusi
Suara perkusi abdomen timpani
8. Genetalia
Labia mayor dan minor bersih, tidak ada jamur, tidak terpasang DC
9. Anus
Bersih, tidak terdapat hemoroid
10. Ekstermitas
a. Ekstermitas atas
Inspeksi : terlihat benjolan tulang keluar di pergelangan tangan kanan dan kiri,
terpasang infuse RL 20tpm pada tangan kirinya
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan
Motorik : tangan kanan dan kiri
Sensorik : pasien dapat membedakan nyeri, sentuhan dan temperature.
b. Ekstermitas bawah
Inspeksi : kaki kanan dan kiri pasien terlihat bengkak, tidak terdapat luka
Palpasi
: tidak terdapat nyeri tekan
Motorik : kaki pasien lemah untuk berjalan
Sensorik : pasien masih dapat merasakan nyeri dan sentuhan.
DATA PENUNJANG
Hasil Laboratorium tanggal 17 Juni 2014 pk 09.00
Hematologi
Hasil
Satuan
Nilai Normal
Keterangan
Hemoglobin
11.6
gr
14.00 -
18.00 L
Hematokrit
35.3
40.0
52.0
Eritrosit
3.50
juta/mmk
4.50
5.90
L
8
MCH
26.30
pg
27.00 -
32.00
MCV
94.10
fL
79.00 -
99.00
MCHC
33.20
g/dL
33.00 -
37.00
Leukosit
3.50
ribu/mmk
4.00
12.00
Trombosit
224.0
ribu/mmk
150.0 -
400.0
Limfosit
26.2
25.0
40.0
Ureum
34.9
mg/dL
19
44
Creatinin
01.0
mg/dL
0.6
1.3
SGOT
34.0
SGPT
30.0
Kimia Klinik
PROGRAM TERAPI
Infus
: RL 20tpm
amonophilin (24mg dalam 10ml) drib 20tpm
3x1
Injeksi
dexametasone 5mg
1x1
Oral
ambroxol 30mg
3x1
2x1
DAFTAR MASALAH
N
Tanggal/jam
o
1
18 Juni 2014
Jam 08.15
Data Fokus
Masalah
Etiologi
Ketidakefektifa
Penumpukan
napas
n bersihan jalan
sekret
Ttd
WIB
napas
18 Juni 2014
-Pasien mengatakan
Ketidakefektifa
08.15
pernapasannya terasa
n pola napas
WIB
berat
PPOK
-dispnea
-RR 40x/menit
-pernapasan cepat dan
dalam (kusmaul)
-ortopnea
-terdapat pernapasan
cuping hidung
RENCANA KEPERAWATAN
N
Tanggal/jam
DP
O
1
18 Juni 2014
Ketidakefektifa
Jam 08.15
WIB
Tujuan
setelah
Intervensi
Ttd
napas
mengencerkan
penumpukan
secret
KH:
2.lakukan
secret
saat
2. mempunyai
dada
pasien 3.latih
batuk
jalan
fisioterapi
teknik
tarik
napas
batuk
efektif
untuk
mengeluarkan
10
secret
4.auskultasi
suara
terdengar
napas,
catat
adanya
suara
napas tambahan
dan ekspirasi
5.buka
jalan
secara
napas
maksimal
dengan
teknik
chinlift/jaw thrust
6.kolaborasi
untuk
melakukan
nebulizer ventolin
2,4mg dan flixotid
2
18 Juni 2014
Jam 08.15
WIB
Ketidakefektifa
Setelah
dilakukan
selama
2x24jam
0,5mg
1. atur
posisi
semi fowler
2. kaji
kedalaman,
frekwensi
1. mempunyai
pernapasan
frekwensi
dan
upaya
pernapasan
pernapasan
dalam rentang
3. kolaborasi
normal, 16-18
pemberian
x/menit
oksigen
2. irama
3l/menit
pernapasan
melalui
normal
nasalkanul
3. pernapasan
4. kolaborasi
tidak berat
4. tidak
untuk
ada
pemberian
pernapasan
aminophilin
cuping hidung
24mg
dalam
10ml
drib
5. kebutuhan
11
oksigen
20tpm
terpenuhi
6. tidak dispnea
IMPLEMENTASI
Tanggal/jam
18 Juni 2014
Jam 08.30
WIB
No
DP
1 Ketidakefektifa
Tindakan
Respon Pasien
Memberikan pasien Pasien mau minum
air
b/d hangat
Ttd
mnegencerkan secret
sekret
08.45 WIB
bersedia
untuk
dilakukan
mengajarkan
napas
efektif.
dalam
dapat
melakukan
batuk
efektif
oleh
masih
terdengar
suara
mengatakan
napas
12
lift
atau
dan
jaw merasa
thrust
lebih
nyaman.
Masih
12.25 WIB
terdengar
napas pasien
terlalu keras
Cairan masuk 20tpm,
16.30
Mengganti
19 Juni 2014
06.00
Memberikan
nebulizer
2,5mg
dan
pernapasannya
ventolin setelah
08.00
dilakukan
0,5mg/2ml
07.30
saluran
Memberikan
batuk produktif.
injeksi Obat masuk melalui
dexametasone
5mg/2ml
tanda alergi,
mau
oleh
tanda
alergi
Mengganti
infuse
yang
RL20tpm
cairan Cairan
habis RL20tpm
infuse
masuk,
09.00
Memonitor
suara Masih
napas pasien
terdengar
12.30
Memberikan
kepada pasien
makanan
habis
porsi
13.00
mau
16.30
mengganti
RL
cairan 20tpm,
masuk
tidak
ada
Memberikan
nebulizer
2,5mg
dan
pada
saluran
ventolin pernapasannya
flixotid setelah
0,5mg/2ml
dilakukan
20.00
mau
23.45
Mengganti
infuse RL 20tpm
14
20 Juni 2014
06.30
Memberikan
nebulizer
2,5mg
dan
saluran
flixotid pernapasannya
0,5mg/2ml
setelah
dilakukan
Memberikan
kepada pasien
07.30
makanan habis
Pasien
mau
08.00
memberikan
dexametasone 5mg
iv
line,tidak
ada
bersedia
untuk
dilakukan
teknik dan
napas
batuk melakukan
efektif.
dalam
napas
bersedia
teknik
dalam
dan
dilakukan
auskultasi.
15
12.00
Memberikan
kepada pasien
dan
menghabiskan
makanan
yang
diberikan
oleh
perawat.
12.05
Mengganti
cairan Cairan
infuse
RL
tidak
terjadi
sumbatan
12.15
Memonitor
suara Masih
napas pasien
terdengar
namun
intensitas
suaranya
15.00
Memberikan
yang
diberikan, kemudian
keluarga
membantu
nebulizer
2,5mg
dan
0,5mg/2ml
saluran
flixotid pernapasannya
setelah
dilakukan
batuk produktif
19.30
mau
23.45
Mengganti
infuse RL 20tpm
18 Juni 2014
Jam 08.45
WIB
Ketidakefektifa
mengatur
posisi Pasien
merasa
PPOK
pernapasan
pasien
sudah
berkurang/melambat
08.50
Berikan
oksigen
3 Oksigen
masuk
liter/menit
nasal kanul
pernapasan
sudah
berkurang
09.00
Memberikan
aminophilin
dalam
10ml
20tpm
ada
macet,
tidak
tentang
pasien
mengeluh
tanda-tanda
alergi
12.30
kaji
kedalaman, Kedalaman
napas
sudah
berkurang
RR 32xpermenit
17
CATATAN PERKEMBANGAN
Tgl/Jam
21 Juli 2014
DP
Ketidakefektifan
Jam 08.00
WIB
penumpukkan sekret
Catatan Perkembangan
S : pasien mengatakan sudah tidaksesak napas lagi
Ttd
10 Mei 2012
Jam 05.00 wib
Ketidakefektifan
Pola Napas b.d
PPOK
18