Penanggung Jawab
: PM
: Perempuan
: 43tahun
: Menikah
: Hindu
: Indonesia
: SMP
: Ibu Rumah Tangga
::: Istri
B. RIWAYAT KESEHATAN
a. Alasan Masuk Rumah Sakit
Pasien merupakan rujukan dari Rumah Sakit Kapal Badung dan sempat dirawat di
rumah sakit tersebut karena nyeri pada lutut kirinya. Pasien dibawa oleh keluarganya
ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar untuk mendapatkan pengobatan lanjutan dengan
keluhan nyeri yang makin memberat dan bengkak serta kemerahan di lutut kiri. Pasien
sudah merasakan nyeri sejak 2 minggu yang lalu.
b. Keluhan utama
Pada saat pengkajian pasien mengeluh nyeri pada lutut kiri yang menjalar ke kaki kiri,
nyeri dirasakan terus menerus dan berkurang jika diistirahatkan, skala nyeri 4 (0-10).
c. Kronologi Kejadian
Pasien mengeluh nyeri pada lutut kiri dengan skala nyeri 4/10 sejak 2 minggu yang
lalu (sebelum masuk rumah sakit Sanglah), kaki makin lama makin membesar dan
memerah, tidak disertai demam. Sebelumnya pasien sempat dirawat di rumah sakit
Kapal Badung. Pada tanggal 29 Mei 2015 pukul 13.40 pasien dibawa oleh
keluarganya ke rumah sakit Sanglah Denpasar, pasien diterima di triage interna dan
mengalami
kecelakaan
yang
500 ml / hari.
BAB : Sebelum maupun sesudah MRS, keluarga pasien mengatakan biasa
BAB 1 x sehari dengan konsistensi padat, berbentuk silinder, bau khas
MONO
EOS
BASO
LUC
0,51
0,05
0,01
0,14
0,1 1,25
0,0 0,55
0,0 0,1
0 0,4
10^3/L
10^3/L
10^3/L
10^3/L
Hasil
15
14,25
224
11
1,13
2,88
135
4,89
Satuan
U/L
U/L
mg/dL
mg/dL
mg/dL
g/dL
mmol/L
mmol/L
Nilai Rujukan
11-33
11,00-50,00
70,0-140,0
15-45
0,6-1,2
3,4-4,8
136-145
3,50-5,10
Remarks
High
Low
Low
Remarks
Tinggi
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO.
2.
DATA FOKUS
MASALAH
NORMAL
KEPERAWATAN
pada
lutut
kiri
1.
DATA STANDAR
mengatakan Nyeri
akut
cidera
dengan
biologis
rentang (0-10).
dari rentang (0-10).
pembengkakan sendi
DO:
2. TTV dalam batas
1. TD : 110/80 mmHg
normal.
N : 80 x/menit.
3.
Pasien lebih rileks
S : 360C
RR : 20 x/menit.
yang ditandai dengan
2. Pasien
tampak
pernapasan normal.
meringis kesakitan.
DS : Pasien mengatakan 1. Dapat
melakukan Hambatan
mobilitas
kaki
kiri
digerakan
DO :
1. Pasien
berbaring
tidur.
tidak
dapat
aktivitas
fisik fisik
seoptimal mungkin.
tampak
ditempat
dengan
berhubungan
nyeri
2. Tampak
dalam
keterbatasan
secara mandiri.
melakukan
pergerakan.
3. Tidak dapat melakukan
ADL secara mandiri
3.
DS : Pasien mengatakan
tidak dapat tidur dengan
nyenyak karena nyeri pada
lutut kiri.
DO :
1. Pasien tampak lemas
2. Terdapat
lingkaran
dengan pasien mengatakan kaki kiri tidak dapat digerakan, keterbatasan dalam
beraktivitas, dan ADL dibantu.
E
: Timbunan asam urat yang terus meluas mengakibtakan semakin banyaknya
peradangan yang terjadi yang diakibatkan oleh kristal kristal asam urat (kristal
monosodium urat) yang mengakibatkan timbulnya rasa nyeri, sakit, kaku, dan
bengkak yang menyebabkan terjadinya hambatan dan keterbatasan dalam melakukan
aktivitas.
S
: Luka akibat tirah baring yang lama (dekubitus)
3) P
G. INTERVENSI KEPERAWATAN
H.
Dx 1 : Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis pembengkakan sendi ditandai dengan pasien
mengatakan sakit pada lutut kiri dengan skala nyeri 4 dari rentang (0-10), TD : 110/80 mmHg, N : 80 x/menit,
S : 36 0C, RR : 20 x/menit, pasien tampak meringis kesakitan.
I. Diagnosa
M.
Keperawatan
Nyeri akut
J. Kriteria
Hasil
N. Setelah
berhubungan dengan
dilakukan
asuhan
pembengkakan sendi
keperawatan
ditandai dengan
selama 3x24
pasien mengatakan
jam diharapkan
nyeri pasien
berkurang
dengan kriteria
TD : 110/80 mmHg,
hasil :
N : 80 x/menit, S : 36
0
C, RR : 20 x/menit,
pasien tampak
meringis kesakitan
K.
Intervensi Keperawatan
tindakan
pereda
nyeri
1. Pasien
menyatakan
nyeri pada
sendi
berkurang(skala
nyeri 1-3)
L. Rasional
dan
menunjukan
menggunakan
farmakologilain
keefektifan
dalam
mengurangi nyeri.
4. Mengalikan perhatian klien terhadap
nyeri ke hal yang menyenangkan.
5. Pengetahuan
tersebut
membatu
mengurangi nyeri dan dapat menbatu
klien
meminum
diuretik
akan
menambah
2. Ekspresi wajah
rileks/tenang
3. Pasien dapat
serum.
7. Colchicine
mengatasi nyeri
dapat
meringankan
aksi
yang dialami
gout
Q.
O.
R.
1) Dx 2 : Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian ditandai dengan pasien mengatakan
kaki kiri tidak dapat digerakan, keterbatasan dalam beraktivitas, dan ADL dibantu.
S.
T. Diagnosa
Keperawatan
1) Hambatan mobilitas
fisik
berhubungan
dengan
persendian
dengan
nyeri
U. Kriteria
Hasil
Y. Setelah
dilakukan
asuhan
ditandai
keperawatan
pasien
selama 3x24
jam diharapkan
tidak
klien mampu
dapat
digerakan,
melaksanakan
keterbatasan
dalam
beraktivitas,
dan
aktifitas fisik
sesuai dengan
V.
Intervensi Keperawatan
W. Rasional
1. Kaji mobilitas yang ada dan observasi 1. Mengetahui tingkat kemampuan pasien
adanya peningkatan kerusakan.
dalam beraktifitas
2. Ajarkan klien melakukan latihan 2. Gerakan aktif memberikam masa tonus dan
gerak aktif pada ekstermitas yang
tidak sakit.
jantung dan pernafasan.
3. Bantu klien melakukan latihan ROM 3. Untuk mempertahankan fleksibilitas sendi
dan perawatan diri sesuai toleransi.
sesuai kemampuan.
4. Pantau kemajuan dan perkembangan 4. Untuk mendeteksi perkembangan pasien
Z.
kemampuan klien dalam melakukan
aktifitas.
ADL dibantu.
X.
kemampuannya
dengan kriteria
hasil :
1. Pasien ikut dalam
program latihan
2. Pasien
tidak
mengalami
kontraktur sendi
3. Kekuatan
otot
pasien bertambah
4. Pasien
menunjukkan
tindakan
untuk
meningkatkan
mobilitas
dan
mempertahankan
koordinasi
optimal.
AA.
AB.
AC.
Dx 3 : Gangguan pola tidur berdasarkan nyeri pada pembengkakan ditandai dengan pasien tampak lemas dan
terdapat lingkaran hitam disekitar mata.
AD.
AE.
Diagno
AF.Kriteria
AG.
Intervensi Keperawatan
AH.
Rasional
sa
AI.
Hasil
Keperawatan
Gangguan pola
AJ. Setelah
tidur berdasarkan
dilakukan
nyeri pada
asuhan
pembengkakan
keperawatan
tingkat stress.
ditandai dengan
selama 3x24
AL.
jam diharapkan b
pola tidur
pasien dapat
teratasi dengan
kriteria :
waktu tidur.
AN.
bTotal secara umum menurun, khususnya tidur
tahap IV dan waktu tahap meningkat. Tidur
akan sulit dicapai sampai tercapai relaksasi,
lingkungan rumah sakit dapat mengganggu
relaksasi
pasien.
AK.
AO.
AP.IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
AQ.
Catatan keperawatan pasien DPR di ruang Angsoka 2 pada hari/tanggal Jumat, 2 Juni 2015 8 Juni
2015.
AR. AS.
Hari/
AT.
AU.
Tindakan Keperawatan
AV.
Evaluasi Formatif
AW.
No tanggal
AX. AY. Jumat
Dx
CT.
1.
1,2,
, 5-6-2015
AZ. Pukul
12.00
BA.
BB.
BC.
BD. Pukul
12.30
BE.
BF.
BG.
BH.
BI.
Pukul
13.00
BJ.
BK.
BL.
BM.
BN. Pukul
14.00
BO.
BP.
BQ. Pukul
14.15
BR.
BS.
BT.
3
CU.
CV.
CW.
CX.
CY.
CZ.
1
DA.
DB.
DC.
DD.
DE.
EW.
EX.
EY.
EZ.
FA.
FB.
FG.
TD : 110/80
N : 80x/menit
S : 36 C
RR : 20x/menit
KU lemas, sesak (-), batuk (-)
Nyeri pada lutut kiri menjalar hingga ke
Memberikan makanan dan 1porsi dari makanan yang disediakan. Minum 2-3
2
DK.
DL.
DM.
1
DN.
GH.
GI.
GJ.
GK.
GL.
GM.
GN.
apabila diistirahatkan.
GO.
GP.
Makan dan minum (+), makanan habis
FD.
FE.
FF.
1,2,
3
DF.
DG.
DH.
DI.
DJ.
Mengobservasi TTV.
terbatas
dalam
FM.
FN.
FO.
araf
HQ.
Mengajarkan
teknik
dibandingkan sebelumnya.
relaksasi nafas dalam, masase GW.
GX. Pasien kooperatif melakukan
sekitar nyeri.
gerakan pada organ tubuh yang normal.
GY.
sedikit
BU.
BV.
Pukul
15.00
BW.
BX.
BY. Pukul
17.00
BZ.
CA.
CB. Pukul
17.30
CC.
CD.
CE.
CF.
Pukul
18.00
CG.
CH.
CI.
CJ.
CK. Pukul
19.00
CL.
CM.
CN.
CO.
CP.
Pukul
20.00
CQ.
DO.
DP.
DQ.
DR.
2
DS.
DT.
DU.
1
DV.
DW.
DX.
1
DY.
DZ.
EA.
EB.
1,2,
3
EC.
ED.
EE.
EF.
EG.
1
EH.
EI.
EJ.
EK.
FP.
GZ.
FQ.
Mendorong
partisipasi
CR.
CS.
EL.
Pukul
21.00
2
EM.
EN.
EO.
1,2,
HR. HS.
2.
3
EP.
EQ.
ER.
ES.
ET.
EU.
EV.
Sabtu, JS.
6-06-2015
1. HT. Pukul
08.00 Wita.
HU.
HV.
HW. Pukul
08.30 Wita.
HX.
HY.
HZ.
IA.
Pukul
09.30 wita
IB.
IC.
1,2,
3
JT.
JU.
JV.
JW.
JX.
JY.
1
JZ.
KA.
KB.
KC.
KD.
GC.
GD.
Mengkaji
imobilitas
pasien.
GE.
GF.
GG.
Mengobservasi TTV
ML.
Mengobservasi TTV.
MM.
MN.
MO.
MP.
MQ.
MR.
ON.
OO.
OP.
OQ.
OR.
OS.
OT.
TD : 110/80
N : 80x/menit
S : 36,5C
RR : 20x/menit
KU lemas, sesak (-), batuk (-)
Nyeri pada lutut kiri menjalar hingga ke
QJ.
ID.
IE.
1,2,
Pukul
10.00 wita
IF.
IG.
Pukul
11.00 wita
IH.
II.
Pukul
11.30 wita
IJ.
Pukul
12.00 wita
IK.
IL.
Pukul
12.30 wita
IM.
IN.
Pukul
13.00 wita
IO.
IP.
IQ.
Pukul
13.30 wita
IR.
IS.
IT.
IU.
Pukul
14.30 wita
IV.
IW.
3
KE.
KF.
KG.
KH.
KI.
2
KJ.
KK.
KL.
Purin).
sesuai indikasi
MW.
MX.
MY.
Mengkaji
pasien.
NB.
2
KP.
KQ.
2
KU.
KV.
KW.
1
KX.
KY.
NF.
terbatas
dalam
MZ.
NA.
1
KM.
KN.
KO.
1
KR.
KS.
KT.
Memberikan
Mengajarkan
NH.
NI.
pada
alcohol,
diuretic.
kafein,
HE
dan
obat
IX.
IY.
Pukul
15.00 wita
IZ.
JA.
Pukul
16.00 wita
JB.
JC.
JD.
JE.
JF.
Pukul
16.30 wita
JG.
JH.
Pukul
17.00 wita
JI.
JJ.
Pukul
18.00 wita
JK.
JL.
Pukul
18.30 wita
JM.
JN.
JO.
Pukul
20.00 wita
JP.
JQ.
JR.
Pukul
KZ.
LA.
1,2,
3
LB.
LC.
LD.
LE.
LF.
1
LG.
LH.
LI.
LJ.
LK.
2
LL.
LM.
LN.
1,2,
3
LO.
LP.
LQ.
LR.
LS.
LT.
2
LU.
NJ.
Memberikan makanan dan (nyeri sedang) dari skala 0-10 dan berkurang
21.00 wita
LV.
LW.
1
LX.
LY.
LZ.
2
MA.
MB.
MC.
1,2,
OB.
OC.
Memberikan
3
MD.
ME.
MF.
MG.
1
MH.
MI.
MJ.
MK.
OG.
alcohol,
tidak
mengonsumsi
kafein,
dan
obat
diuretic
OK.
OL.
lingkungan
yang
sesuai
dengan
kebiasaan
pasien,
QK. QL.
3.
Senin, SN.
08-06-2015
QM. Pukul
08.00 wita
QN.
QO.
QP.
Pukul
08.30 Wita.
QQ.
QR.
QS.
QT.
QU.
QV.
QW.
QX. Pukul
09.30 wita
QY.
QZ. Pukul
10.00 wita
1,2,
3
SO.
SP.
SQ.
SR.
SS.
ST.
1
SU.
SV.
SW.
SX.
1,2,
3
SY.
SZ.
TA.
TB.
ruangan
bila
klien
menginginkan
OM.
VH.
Mengobservasi TTV.
VI.
VJ.
VK.
VL.
VM.
VN.
XN.
XO.
XP.
XQ.
XR.
XS.
XT.
TD : 100/70
N : 80x/menit
S : 36,5 0 C
RR : 20x/menit
KU lemas, sesak (-), batuk (-)
Nyeri pada lutut kiri menjalar hingga ke
ZI.
RA.
RB.
TC.
Pukul
11.00 wita
RC.
RD. Pukul
11.30 wita
RE.
RF.
Pukul
12.00 wita
RG.
RH. Pukul
12.30 wita
RI.
RJ.
RK. Pukul
13.00 wita
RL.
RM.
RN.
RO. Pukul
13.30 wita
RP.
RQ.
RR.
RS.
Pukul
14.30 wita
RT.
RU. Pukul
2
TD.
TE.
TF.
1
TG.
TH.
TI.
2
TJ.
TK.
TL.
1
TM.
TN.
TO.
1
TP.
TQ.
TR.
1
TS.
TT.
TU.
TV.
1,2,
3
pasien.
VV.
VW.
VX.
Mengajarkan
teknik
WA.
oedema
WB.
Memberikan
kompres
oedema
YG.
YH. Pasien dan keluarga kooperatif mengikuti
15.00 wita
RV.
RW.
RX.
RY. Pukul
TW.
TX.
TY.
TZ.
UA.
16.00 wita
RZ.
SA. Pukul
1
UB.
UC.
UD.
UE.
UF.
16.30 wita
SB.
SC.
Pukul
17.00 wita
SD.
SE.
Pukul
18.00 wita
SF.
SG.
SH.
SI.
Pukul
18.30 wita
SJ.
SK.
SL.
SM. Pukul
20.00 wita
2
UG.
UH.
UI.
1,2,
3
UJ.
UK.
UL.
UM.
UN.
2
UO.
UP.
UQ.
1
UR.
US.
Purin)
YO.
WI. Memberikan obat sesuai YP.
indikasi
WJ.
WK.
WL.
oedema.
YQ.
Mengkaji skala nyeri dari
YR. TD : 110/80
rentang (0-10). Dengan teknik YS. N : 88x/menit
YT. S : 36 0 C
PQRST
YU. RR : 22x/menit
WM.
YV. KU lemas, sesak (-), batuk (-)
WN.
YW. Pasien dan keluarga kooperatif mengikuti
WO.
instruksi yang diberikan.
WP. Mengkaji
imobilitas YX.
YY. Memberikan efek relaksasi pada bagian
pasien.
yang sakit dan meringankan oedema
WQ.
YZ.
WR.
ZA. Pasien belum mampu melakukan gerak
WS. Mengobservasi TTV
aktif dan pasif pada organ yang mengalami
WT.
oedema.
WU.
ZB.
WV.
ZC. Makan dan minum (+), makanan habis
WW.
1porsi dari makanan yang disediakan. Minum 2-3
WX. Mendorong
partisipasi
gelas air putih.
klien pada aktivitas terapeutik
ZD. Obat (+), alergi (-)
atau rekreasi.
ZE.
ZF.
Nyeri pada lutut kiri menjalar hingga ke
WY.
kaki, nyeri jika digerakan dengan skala nyeri 4
WZ. Memberikan
kompres
UT.
2
UU.
UV.
UW.
1,2,
apabila diistirahatkan
ZG.
XB. Membantu pasien untuk
ZH. Keluarga pasien mengatur lingkungan
rentang gerak aktif dan pasif.
sesuai dengan keinginan pasien.
XC.
3
UX.
UY.
UZ.
VA.
VB.
1
VC.
VD.
VE.
VF.
VG.
XD.
Memberikan
klien
HE
untuk
pada
tidak
lingkungan
dengan
yang
sesuai
kebiasaan
pasien,
ruangan
bila
klien
menginginkan
XL.
XM.
ZJ.
ZK.
ZL.
ZM.
ZN.
ZO.
ZP.
ZQ.
ZR.
ZS.
ZT.
ZU.
ZV.EVALUASI
ZW. ZX.
Hari/
ZY.
ZZ.
Evaluasi Sumatif
AAA. Paraf
No tgl/jam
o . Dx
AAB.AAC. Senin, AAD. 1 AAI. S : Pasien mengatakan nyeri pada lutut kiri menjalar ke kaki dengan skala nyeri AAM.
1
8 Juni 2015
Pukul 21.00
wita
.
AAE.
AAF.
AAG.
AAH.
4/10
AAJ. O : Pasien tampak meringis.
AAK. A : Tujuan belum tercapai.
AAL. P : Lanjutkan intervensi.
AAN.AAO.
AAP. 2 AAQ.
AAR.
.
AAS.
AAT.
AAU.
AAV.
AAW.AAX.
AAY. 3 AAZ.
ABA.
ABB.
ABC.
S : Pasien mengatakan tidur terganggu karena nyeri dan bengkak di kaki kiri.
O : Tampak lingkaran hitam disekitar mata pasien
A : Tujuan belum tercapai.
P : Lanjutkan intervensi.
ABD.
ABH.
ABI.
ABJ.
ABK.
ABL.Oleh :
ABM.
ABO.
2.1 Reguler
ABP.
ABQ.
ACE. Mahasiswa,
ACF.
ACG.
ACH.
ACI.
ACJ. ( Ni Made Tri Ardiyani)
ACK. NIM. P07120013025
ACC. (
)
ACD.
NIP.
ACL.
ACM.
ACN.
ACO. Mengetahui,
ACP.
ACQ.
ACR.
ACS. (
ACT. NIP.
ACU.
ACV.