Disusun oleh:
1. Ellyta Nafa Prastika (2001014)
2. Erika Noviana Rizky (2001015)
3. Oktiaji Muamar Mahardika (2001027)
A. Pengkajian
1. Identitas
Pasien
a. Nama : Tn. Ngadi Alias Winoto
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Umur : 57 tahun 1 bulan
d. Agama : Islam
e. Status perkawinan : Sudah kawin
f. Pekerjaan : Buruh
g. Pendidikan terakhir : SD
h. Alamat : Lempuyangan RT 03/RW 017, Timpik, Susukan,
Semarang
i. No CM : 23666498xx
j. Diagnostik Medik : Hernia Scrontalis
Penanggungjawab
a. Nama : Sri Lestari
b. Umur : 25 Tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Wiraswasta
k. Alamat : Lempuyangan RT 03/RW 017, Timpik, Susukan,
Semarang
2. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat Kesehatan Pasien
Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien dating dengan keluhan buah pelir kanan membesar, konsistensi
keras, awalnya kecil lama-lama membesar, nyeri saat bergerak. Mual
muntah, nyeri perut. Pada hari Sabtu, 21 Januari 2023 pasien dibawa ke
Rumah Sakit Pndan Arang, dan dioperasi pada Selasa, 24 Januari 2022.
Setelah operasi pasien mengalami nyeri pada area scrotum kanan, dan
bengkak, pasien mengarakan tidak nyaman saat bergerak. Hasil
Pemeriksaan Fisik
TD : 157/78 mmHg
S : 37,6 0C
N : 90 x/menit
SPO2 : 98%
Riwayat Penyakit Masa Lalu
Pasien mengatakan dulu pernah operasi hernia
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
yang sama dengan pasien. Pasien tinggal Bersama dengan istri dan
anaknya. Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit
menular ataupun menurun.
Gambar Genogram
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Meninggal dunia
: Pasien
c. Pengkajian Biologis
1) Rasa Aman dan Nyaman
Sebelum sakit
P : Pasien mengatakan tidak ada penyebab rasa nyeri
Q : Pasien mengatakan tidak merasakan nyeri
R : Pasien mengatakan nyeri tidak menyebar dari satu titik
S : Pasien mengatakan skala nyeri 0
T : Pasien mengatakan tidak merasa nyeri di waktu tertentu
Setelah sakit
P : Pasien mengatakan nyeri karena ada benjolan dan bengkak
pada skrotum
Q : Pasien mengatakan nyeri cekot-cekot
R : Pasien mengatakan nyeri dibagian skrotum kanan
S : Pasien mengatakan skala nyeri 6
T : Pasien mengatakan nyeri saat bergerak
2) Aktivitas istirahat dan tidur
Aktivitas
Sebelum sakit
Pasien mengatakan jarang berolahraga. Pasien tidak
menggunakan alat bantu dalam beraktivitas. Pasien
mengatakan mulai kerja pagi jam 07.00 sampai jam 15.00.
Klien melakaukan kegiatan sehari-hari ± 13 jam
Setelah sakit
Pasien tidak dapat berolahraga. Pasien mengatakan
badannya tidak nyaman saat digerakkan. Pasien
mengatakan tidak dapat melakukan kegiatan seperti
biasanya. Saat sakit pasien tidak dapat bekerja. Beberapa
aktivitas seperti mandi atau ke kamar mandi pasien
memerlukan bantuan istri ataupun anaknya
Istirahat
Sebelum sakit
Pasien mengatakan istirahat di waktu luang ± 2-3 jam.
Untuk mengisi waktu luang pasien mengatakan biasanya ke
rumah tetangga atau menonton TV di rumah
Setelah sakit
Pasien mengatakan banyak beristirahat di Rumah Sakit.
Pasien hanya bisa ditempat tidur
Tidur
Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit tidurnya nyenyak,
biasanya tidur jam 22.00 WIB. Pasien tidur ±6-7 jam per
hari. Pasien mengatakan tidak menggunakan obat penenang
sebelu tidur. Pasien mengatakan tidak ada gangguan tidur
Setelah sakit
Pasien mengatakan setelah sakit tidurnya terganggu. Saat
pertama kali di Rumah Sakit pasien mengatakan tidak bisa
tidur, namun lama-lama pasien dapat tidur.
3) Cairan
Sebelum sakit
Pasien mengatakan minum perhari 10 gelas atau ±2 liter. Pasien
mengatakan hanya suka air putih dan teh. Pasien mengataka pernah
minum alcohol waktu muda
Setelah sakit
Pasien mengatakan minum 8-9 gelas per hari atau sekitar 1,,5 liter.
4) Nutrisi
Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit makan seperti biasa ada nasi,
sayur, lauk dan kadang-kadang ada buah. Pasien mengetakan 3xx
sehari dengan porsi yang lumayan banyak.Pasien mengetakan tidak
ada alergi makanan, tidak ada kesulitan menelan. Tidak ada alat
bantu dalam makanan
Setelah sakit
Pasien mengatakan makan sedikit karena tidak nafsu makan.
Pasien mengatakan makan 3x sehari namun sedikit. Pasien ada alat
bantumakan yaitu infus.
5) Eliminasi
Eliminasi feses
Sebelum sakit
Pasien mengatakan BAB setiap pagi. Tidak ada kesulitan
dalam BAB. Fese berearna kecoklatan
Setelah sakit
Pasien mengatakan BAB 2 hari sekali, konsistensi lembek,
berwarna kuning kecoklatan
Eliminasi urine
Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit BAK 4-5 x sehari,
berwarna kuning kecoklatan, berbau khas
Setelah sakit
Pasien terpasang alat bantu kateter, sehari ± 1 liter,
berwarna kuning dengan bau khas
6) Kebutuhan oksigenasi dan karbondioksida
Sebelum sakit
Pasien mengatakan tidak ada kesulitan dalam bernafas, pasien
mengatakn tidak biasa merokok
Setelah sakit
Pasien mengatakan kadang sesak nafas dan membutuhkan oksigen
7) Kardiovaskuler
Sebelum sakit
Pasien mengatakan tidak mudah Lelah saat beraktivitas
Setelah sakit
Pasien mengatakan biasa saat beraktivitas, dan jarang beraktivitas
saat sakit
8) Personal hygiene
Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelu sakit mandi 2x sehari, gosok gigi,
keramas 2x sekali dan tidak perlu bantuan mandi
Setelah sakit
Pasien mengatakan setelah sakit tidak mandi dan hanya
dibasuh/sibin diarea muka, tangan dan kaki. Pasien perlu bantuan
anggota keluarga
9) Sexx
Sebelum sakit
Pasien mengatakan tidak ada kesulotan dalam berhubungan
seksual dan memiliki anak
Setelah sakit
Pasien mengatakan tidak melakukan hubunga seksusal karena sakit
d. Pengkajian Psikososial dan Spiritual
1) Psikologi
Status emosi
Pasien dapat mengekspresikan perasaannya, klien merasa
sedih karena tidak dapat berkativitas seperti biasa
Konsep diri
Pasien mengaatakan tidak mersa malu dengan penyakit
yang diderita. Pasien ingin cepat sembuh dan pulang
berkumpul dengan keluarga
2) Hubungan social
Pasien mengatakan dekat dengan istri dan anak-anaknya. Pasien
juga mengikuti kegiatan di masyarakat
3) Spiritual
Pasien mengatakan beragama Islam. Pasien mengatakan sholat 5
waktu tetapi tidak tepat waktu. Pasien mengatakan bedoa kepada
Allah SWT supaya diberi kesembuhan dan yakin bahwa Allah
SWT akan menyembuhkan penyakitnya.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
1) Kesadaran : composmentis
2) Kondisi klien secara umum : sedang
3) Tanda-tanda vital
TD : 157/78 mmHg
S : 37,6 0C
N : 90 x/menit
SPO2 : 98%
4) Pertumbuhan fisik
BB : 50 kg
TB : 155 cm
5) Keadaan kulit
Warna : sawo matang
Tekstur : halus
Kelainan kulit : tidak ada
b. Pemeriksaan Cepalo Kaudal
1) Kepala
Bentuk kepala normal. Merata, kulit kepala bersih, tidak
ada benjolan dan lesi
Mata
Mata bersih, palbera tidak edema, konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik,, reflek cahaya positif
Telinga
Simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada laserasi,
pendengaran baik
Hidung
Simetris, tidak ada kelainan, tidak ada kotoran, tidak ada
pembengkakaan dan polip
Mulut
Mulut bersih, ada sedikit plak gigi, mukosa bibir sedikit
kering, refelek menelan dan mengunyah baik, bibir simetris
2) Leher
Bentuk simetris, Gerakan baik, tidak ada pembesaran thyroid, tidak
ada myeri telan
3) Dada
Inspeksi : Simetris kanan dan kiri
Palpasi : Vokal premitus teraba diseluruh lapang
paru, ekspansi paru simetris, tidak ada kelainan
Perkusi : Terdengar sonor
Auskultasi : Suara nafas vesikuler dan tidak ada nafas
tambahan
4) Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara tympani
Auskultasi : Terdengar bising 3-5x
5) Genetalia, anus dan Rectum
Terpasang kateter, terdapat bengkak pada skrotum
6) Ekstremitas
Atas : Kedua tangan mampu digerakkan, bentuk simetris
Bawah : Kedua kaki mmepu digerakkan, bentuk simetris
4. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI METODE
RUJUKAN
HEMATOLOGI
Hematologi lengkap
- Hemoglobin 14.2 g/dl 14.0-18.0 Colorimetric
- Lekosit 28150 /uL 4000-10000 Flow
H Cytometry
Hitung Jenis Lekosit
- Eosinofil 0.30 L % 1-5 Flow
Cytometry
- Basofil 0.10 % 0-1 Flow
Cytometry
- Neutrofil 91.60 H % 50-60 Flow
Cytometry
- Limfosit 3.30 L % 20-40 Flow
Cytometry
- Monosit 4.70 % 2-5 Flow
Cytometry
- Total Eosinofil 90 /uL 20-500 Flow
Cytometry
- Total Basofil 20 /uL 0-100
- Total Neutrofil 25400 /uL 2000-7000
H
- Total Lymphosit 910 /uL 500-4000
- Total Monosit 1300 H /uL 120-1200
- Hematokrit 42 % 42.0-52.0 Autocounter
- Trombosit 426 H ? 140-392 Impedance
- Eritrosit 4.42 Juta/uL 4.3-6.3 Impedance
Index Eritrosit
- MCV 95.5 fL 80-100 RBC HC
- MCH 32.2 H pg 27-32 Kalkulasi
- MCHC 33.7 g/dL 32.0-36.0 Kalkulasi
- RDW-CV 16.3 H % 11.5-14.5
HEMOSTASIS
Masa Protrombin
(PT)
- PT 14,6 detik 12-16 Optical
- INR 1.05 Optical
APTT
- APTT 32.3 detik 26-42 Optical
KIMIA KLINIK
Fungsi Hati
- AST (SGOT) 28 U/L <35 IFFC
- ALT (SGPT) 40 U/L <41 IFFC
Fungsi Ginjal
- Ureum 29 mg/dl 10-50 Urease-UV
Kreatinin 0.7 mg/dl 0.6-1.1 Jaffe
eGFR (MDRD) mL/mnt/1,7
3m2
Karbohidrat
- Glukosa Darah 140 H mg/dL 70-125
Sewaktu
IMUNOSEROLOGI
Antigen SARS-CoV- Negatif Negatif
2
Hepatitis Marker
- HBsAg Non Non
reaktif Reaktif
- Anti HCV Non COl Non
reaktif Reaktif
Anti HIV 1/2 Non Non
reaktif Reaktif
B. Analisa Data
Data Diagnosa Etiologi
Keperawatan
DS : Pasien mengeluh tidak nyaman, mengeluh Gangguan rasa Proses penyakit
sulit tidur, mengeluh mual nyaman
DO : Pasien tampak gelisah
TTV
TD: 157/78 mmHg
S : 37,60C
N : 90x/menit
SPO2 : 98%
DS : Pasien mengatakan menggigil, demam,, Resiko Infeksi Efek prosedur
nyeri dan bengkak pada skrotum invasif
DO : Pasien demam
TTV
TD : 160/81 mmHg
S : 37,20C
N : 94x/menit
SPO2 : 90x/menit
DS : Pasien mengeluh nyeripada skrotum Nyeri akut Agen pencedera
bagian kanan fisik (prosedur
DO : Pasien tampak meringis, bersikap operasi)
protektif, gelisah, sulit tidur, nafsu makan
berubah
PQRST
P : Pasien mengatakan nyeri karena ada
benjolan dan bengkak pada skrotum
Q : Pasien mengatakan nyeri cekot-cekot
R : Pasien mengatakan nyeri dibagian skrotum
kanan
S : Pasien mengatakan skala nyeri 6
T : Pasien mengatakan nyeri saat bergerak
TTV
TD : 148/79 mmHg
S : 35,70C
N : 87x/menit
SPO2 : 90x/menit
C. Prioritas Masalah
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan proses penyakit
2. Resiko infeksi dibuktikan dengan efek prosedur infasive
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur operasi)
D. Perencanaan
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan Terapi relaksasi
berhubungan dengan Tindakan keperawatan (I.099326)
proses penyakit (D.0074) selama 1x24 jam
diharapkan status Observasi
kenyamanan meningkat a.Identifikasi penurunan
dengan kriteria hasil tingkat energi,
(L.08064) ketidakmampuan
a.Keluhan tidak nyaman berkonsentrasi atau gejala
menurun lain yang mengganggu
b.Merintih menurun kemampuan kognitif
c.Mual menurun b.Monitor respons terhadap
terapi relaksasi
Terapeutik
a.Ciptakan lingkungan
tenang dan tanpa gangguan
dengan pencahayaan dan
suhu yang nyaman,, jika
memungkinkan
b.Gunakan pakaian yang
longgar
Edukasi
a.Anjurkan mengambil
posisi nyaman
b.Anjurkan rileks dan
merasakan sensasii
relaksasi
Resiko infeksi dibuktikan Setelah dilakukan Pencegahan infeksi
dengan efek prosedur tindakan keperawatan (I.14539)
infasive (D.0142) selama 1x24 jam
tingkat infeksi menurun Observasi
dengan kriteria hasil a.Monitor tanda dan gejala
(L.14137): infeksi local dan sistemik
a.demam menurun
Terapeutik
b.nyeri menurun a.Batasi jumlah
c.bengkak menurun pengunjung
b.Berikan perawatan kulit
pada area edema
c.Cuci tangan sebelum
dan sesudah kontak
dengan pasien dan
lingkungan pasien
d.Pertahankan teknik
aseptic pada pasien
beresiko tinggi
Edukasi
a.Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
b.Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
c.Ajarkan cara memeriksa
kondisi luka atau luka
operasi
Edukasi
a.Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
b.Jelaskan strategi
meredakan nyeri
c.Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
a.Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
E. Implementasi
No Tanggal Implementasi Respon TTD
1. Selasa, Mengidentifikasi S : Pasien mengatakan merasa Oktiaji
24 penurunan tingkat tidak nyaman saat bergerak,
Januari energi, dan mual
2023 ketidakmampuan O : Pasien terlihat gelisah
15.00 berkonsentrasi atau
gejala lain yang
mengganggu
kemampuan kognitif
F. Evaluasi
No Hari/Tanggal Evaluasi TTD
1 Selasa, 24 S : Pasien mengatakan nyeri dibagian scrotum bagian Oktiaji
Januari 2023 kanan, bengkak, nyeri cekot-cekot, nyeri saat
digerakkan, tidak nyaman dan mual
O : Pasien tampak gelisah, meringis dan tidak nyaman
A : Masalah Nyeri akut, gangguan rasa nyaman dan
resiko infeksi belum teratasi.
P : Intervensi dengan masalah nyeri akut, gangguan
rasa nyaman dan resiko infeksi dilanjutkan
2 Rabu, 25 S : Pasien mengatakan nyeri berkurang ke skala 5 Ellyta
Januari 2023 tetapi masih kurang nyaman
O : Pasien tampak sedikit lebih nyaman dari hari
sebelumnya dan mendengarkan arahan dari perawat.
A : Masalah Nyeri akut, gangguan rasa nyaman dan
resiko infeksi teratasi sebagian
P : Intervensi dengan masalah nyeri akut, gangguan
rasa nyaman dan resiko infeksi dilanjutkan
3 Kamis, 26 S : Pasien mengatakan nyeri berkurang dengan skala 3 Erika
Januari 2023 dan lebih nyaman.
O : pasien tampak tenang dan bisa melakukan arahan
dari perawat dengan baik
A : Masalah Nyeri akut, gangguan rasa nyaman dan
resiko infeksi teratasi sebagian
P : Intervensi dengan masalah nyeri akut, gangguan
rasa nyaman dan resiko infeksi dilanjutkan