PENYAKIT HEMOROID
DISUSUN OLEH :
A. Pengkajian
1. Identifikasi
Umur : 37 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
2. Data Medik
a. Nama : Tn. S
b. Umur : 40 Tahun
d. Pendidikan : SMP
e. Pekerjaan : Buruh
4. Riwayat Kesehatan
tusuk
sampai paha
g) Severity : Pasien tidak dapat beraktivitas seperti biasa
saat
2) Keluhan penyerta
dukungan dalam
kesehatannya
d. Komunikasi : Baik
yang dianutnya
6. Lingkungan
a. Rumah
b. Pekerjaan
1) Pola Nutrisi
a) Sebelum Sakit
b) Saat Sakit
2) Pola Cairan
a) Sebelum Sakit
b) Saat Sakit
Saat sakit asupan cairan pasien baik, pasien minum air putih
8 gelas perhari
3) Pola Eliminasi
Saat sakit pasien buang air kecil 3-4 kali sehari, warna urine
keluargamya.
keluarga
Saat Sakit
a) Sebelum Sakit
tampak kotor.
a) Sebelum Sakit
b) Saat Sakit
kantung mata.
a) Sebelum Sakit
oleh keluarganya.
8. Pengkajian Fisik
Pemeriksaan
Umum
irama teratur, tidak terdapat retraksi. Suhu tubuh 36,5 oC, berat
9. Pemeriksaan Sistem
a. Sistem Penglihatan
b. Sistem Pendengaran
c. Sistem Wicara
nafas vesikuler
e. Sistem Kardiovaskuler
hangat
f. Sistem Neurologis
kekuatan otot
5555 5555
5555 5555
g. Sistem Pencernaan
i. Sistem Endokrin
j. Sistem Uregenital
k. Sistem Integumen
l. Sistem Muskuloskeletal
10. Pengobatan
Cefuroxime 2 x Cefuroxime 2 x
1gram/ intravena 1gram/ intravena
Tabel 3.2
Hasil Laboratorium pada Ny.M pada tanggal 15 Mei 2019 di
Ruang Bedah RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi Lampung
Utara
No. Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
1. SGOT/AST 20 5-40 U/L
2. SGPT/ALT 15 5-41 U/L
3. Ureum 34 15-39 mg/Dl
4. Kreatinin 0,6 L:0,9-1,2 ; P:0,6-1,1
5. Glukosa Sewaktu 85 100-200 mg/dL
6. WBC 10.89x10^3/uL 4.00-10.00
7, RBC 4.98x10^6/uL 3.50-5.50
8. Hemoglobin 10.7 g/dL 11.0-16.0
9. Trombosit 379x10^3/uL 150-450
12. Data Fokus
sebagai berikut:
Tabel 3.3
kantung mata
sakit.
kantung mata
berikut :
Tabel 3.5
Rencana Keperawatan Pada Ny.M dengan Hemoroid di Ruang
Bedah RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi
NO Diagnosa Tujuan Intervens
Keperawata i
n
1 2 3 4
1. Nyeri Kontrol Nyeri Manajemen Nyeri
Setelah dilakukan 1. Lakukan
akut tindakan pengkajian nyeri
berhubungan keperawatan 3x24 komprehensif
dengan agen jam diharapkan yang meliputi
pencedera nyeri dapat hilang lokasi,
fisiologi: Kriteria hasil : karakteristik,
hemoroid 1. Pasien dapat frekuensi, kualitas,
mengatasi atau beratnya
nyeri saat nyeri nyeri dan faktor
timbul pencetus
2. Tidak 2. Observasi reaksi
tampak non verbal dari
meringis ketidaknyamanan
menahan 3. Pastikan
sakit perawatan
3. Menggunaka analgesik bagi
n tindakan pasien dilakukan
pengurangan dengan
nyeri tanpa pemantauan yang
analgesik tepat
4. Melaporkan 4. Gali
nyeri yang pengetahuan
terkontrol dan
kepercayaan
pasien
mengenai nyeri
5. Gali bersama
pasien faktor –
faktor yang dapat
menurunkan atau
memperberat nyeri
6. Ajarkan prinsip –
prinsip
manajemen nyeri
7. Kendalikan faktor
lingkungan yang
1 2 3 4
dapat
mempengaruhi
respon pasien
terhadap
ketidaknyamanan
8. Ajarkan penggunaan
teknik non
farmakologi
Pemberian analgesik
1. Tentukan lokasi,
karakteristik,
kualitas dan
keparahan nyeri
sebelum
mengobati pasien
Cek perintah
pengobatan meliputi
obat, dosis dan
frekuensi obat
analgesik yang
Diresepkan
2. Cek adanya
riwayat alergi
obat
3. Monitor tanda-
tanda vital
sebelum dan
setelah
memberikan
analgesik
Aplikasi panas/dingin
1. Jelaskan
penggunaan
aplikasi panas atau
dingin, alasan
perawatan, dan
bagaimana hal
tersebut akan
mempengaruhi
gejala pasien
2. Pertimbangkan
ketersediaan
dan
kondisi kerja yang
1 2 3 4
aman dari semua
peralatan yang
digunakan
3. Pertimbangka
n kondisi
kulit
4. Tentukan waktu
untuk semua
aplikasi dengan
hati- hati
5. Evaluasi dan
dokumentasikan
respon terhadap
aplikasi panas
dan
dingin
2. Ansietas Tingkat Pengurangan
berhubunga kecemasan Setelah kecemasan
n dengan dilakukan tindakan 1. Gunakan
kurang keperawatan 3x24 pendekatan
terpapar jam diharapkan yang tenang
informasi: cemas teratasi dan
prosedur Kriteria hasil meyakinkan
pembedahan 1. Dapat beristirahat 2. Jelaskan semua
2. Perasaan prosedur
gelisah tidak termasuk sensasi
ada yang akan
3. Wajah dirasakan yang
tidak mungkin akan
tegang dialami pasien
4. Dapat selama prosedur
berkonsentrasi 3. Berada di sisi
5. Rasa cemas pasien untuk
yang meningkatkan rasa
disampaikan aman dan
secara lisan mengurangi
tidak ada ketakutan
6. Tidak pusing 4. Dorong keluarga
7. Tidak ada untuk
gangguan mendampingi
tidur pasien
5. Instruksikan untuk
menggunakan
teknik relaksasi
1 2 3 4
Pengajaran :
perioperatif
1. Informasikan
pada pasien dan
keluarga
perkiraan lama
operasi
2. Jelaskan prosedur
persiapan pre-
operasi (misalnya,
jenis anestesi, diit,
pengosongan
saluran cerna,
pemeriksaan lab
yang dibutuhkan,
persiapan area
operasi, terapi
intravena, pakaian
operasi,
transportasi
menuju ruang
operasi)
3. Diskusikan
kemungkinan
nyeri yang akan
dialami
4. Jelaskan peralatan
dan perawatan post
operasi
3. Risiko Keparahan infeksi Perlindungan infeksi
infeksi Setelah dilakukan 1. Monitor adanya
ditandai tindakan tanda dan gejala
dengan keperawatan 3x24 infeksi sistemik
pasien jam diharapkan dan lokal
mengatakan tidak ada infeks 2. Monitor
nyeri pada Kriteria hasil : kerentanan
luka post 1. Tidak ada terhadap terhadap
operasi, kemeraha infeksi
terdapat n 3. Batasi
luka operasi 2. Tidak ada jumlah
pada anus cairan yang pengunjung
berbau busuk 4. Pertahankan
3. Tidak demam asepsis untuk
4. Nyeri tidak ada pasien berisiko
5. Periksa kondisi
setiap sayatan bedah
1 2 3 4
atau luka
6. Tingkatkan
asupan nutrisi
yang cukup
7. Anjurkan
asupan cairan
8. Anjurkan istirahat
Perawatan luka
1. Angkat balutan
dan plester
perekat
2. Berikan balutan
yang sesuai
dengan jenis luka
3. Pertahankan
teknik balutan
steril ketika
melakukan
perawatan luka
4. Periksa luka
setiap kali
perubahan
balutan
D. Implementasi dan Evaluasi
Implementasi dan evaluasi pada Ny.M adalah seperti pada tabel berikut :
Tabel 3.6
Catatan Perkembangan pada Ny.M dengan Perioperatif
Hemoroid pada tanggal 15-17 Mei 2019
Tanggal No. Implementa Evaluasi
Dx si
1 2 3 4
15-05- 1 Pukul 13.00 WIB Pukul 13.15 WIB
2019 1. Melakukan S:
pengkajian nyeri 1. Pasien
secara mengatakan nyeri
komprehensif pada anus
yang meliputi 2. Pasien
lokasi, mengatakan nyeri
karakteristik, timbul terus
durasi, frekuensi, 3. Pasien
kualitas mengatakan nyeri
2. Mengobservasi seperti ditusuk-
reaksi nonverbal tusuk
dari 4. Pasien mengatakan
ketidaknyamana nyeri bertambah
n saat BAB
3. Mendiskusikan 5. Pasien
bersama pasien mengatakan nyeri
faktor – faktor berkurang saat
yang dapat istirahat
menurunkan atau O:
memperberat 6. Skala nyeri 7 (0-10)
nyeri 7. Pasien tampak
4. Mengukur meringis
tanda- tanda menahan sakit
vital 8. Hasil TTV
TD : 110/80
Pukul 14.00 WIB mmHg N : 90
5. Mengajarkan x/menit
latihan relaksasi RR : 20
nafas dalam x/menit T :
untuk 36,5 oC
mengurangi
nyeri Pukul 14.30 WIB
9. Pasien
Pukul 15.00 WIB mengatakan
6. Mengajarkan masih terasa
teknik nyeri
distraksi yaitu
dengan cara
1 2 3 4
mengobrol, Pukul 17.00 WIB
membaca untuk S:
mengurangi 10. Pasien
nyeri mengatakan nyeri
sedikit berkurang
Pukul 16.00 WIB setelah dilakukan
7. Mengajarkan rendam air
rendam hangat
O:
anus dengan air 11. Skala nyeri 5 (0-10)
hangat untuk
mengurangi
nyeri
Pukul 18.15 WIB
Pukul 18.00 WIB 12. Hasil TTV
8. Mengukur TD : 110/80
tanda- tanda mmHg N : 84
vital x/menit
9. Mengukur skala RR : 20 x/menit
nyeri
A : Masalah belum
Pukul 20.00 WIB teratasi
10. Menganjurkan
teknik relaksasi P: Lanjutkan intervensi
nafas dalam 1. Kaji respons
pasien
terhadap nyari
2. Observasi
reaksi non
verbal
3. Observasi
teknik relaksasi
nafas dalam
yang telah
diajarkan
4. Kolaborasi
dalam
pemberian
injeksi ketorolac
1 amp melalui
intravena
5. Monitor
tanda- tanda
vital
6. Monitor
skala nyeri
Marshella
1 2 3 4
16-05- 1 Pukul 06.00 WIB Pukul 07.00 WIB
2019 1. Mengukur S:
tanda- tanda 1. Pasien
vital mengatakan nyeri
2. Mengukur sedikit berkurang
skala nyeri 2. Pasien
3. Memberikan mengatakan
injeksi sudah melakukan
ketorolac 1 tehnik nafas
amp melalui dalam dan
intravena distraksi
4. Mengobservasi O:
reaksi non 3. Hasil TTV
verbal TD : 100/70
mmHg N : 80
Pukul 06.45 WIB
x/menit
5. Mengobservasi
RR : 20 x/menit
teknik
4. Skala nyeri 4 (0-10)
relaksasi nafas
Pukul 10.00 WIB
dalam dan
5. Post operasi
distraksi
6. Pasien kembali
yang
ke ruang
telah diajarkan
perawatan dari
Pukul 08.00 WIB ruang operasi
6. Memindahkan 7. Kesadaran
pasien ke ruang kompos mentis
operasi E3V5M6
8. Hasil TTV
Pukul 10.00 WIB
TD : 90/60
7. Pasien
mmHg N : 84
kembali keruang
x/menit
perawatan RR : 20 x/menit
dari ruang
operasi Pukul 14.00 WIB
8. Mengobservasi O : Skala nyeri 3 (0-10)
tanda-tanda
vital Pukul 16.10 WIB
S:
Pukul 13.00 WIB
9. Pasien
9. Memberikan
mengatakan nyeri
injeksi
bertambah
ketorolac 1
O:
amp melalui
10. Skala nyeri 7 (0-10)
intravena
11. Tampak meringis
Pukul 16.00 WIB
10. Mengobservasi A : Masalah belum
reaksi non verbal teratasi
1 2 3 4
11. Mengkaji skala P : Lanjutkan intervensi
nyeri 1. Pantau tanda-
12. Menganjurkan tanda vital
tehnik nafas 2. Pantau skala
dalam nyeri
3. Kolaborasi dalam
Pukul 20.00 WIB pemberian injeksi
13. Menganjurkan ketorolac
teknik nafas
4. Observasi reaksi
dalam
non verbal
Pukul 21.00 WIB 5. Observasi teknik
14. Menganjurkan relaksasi nafas
teknik dalam yang telah
diajarkan
distraksi yaitu
mengobrol,
mendengarkan
musik
Marshella
17-05- 1 Pukul 06.00 WIB Pukul 07.00 WIB
2019 S:
1. Mengukur tanda- 1. Pasien
tanda vital mengatakan nyeri
2. Mengukur skala berkurang
nyeri O:
3. Mengobservasi
2. Hasil TTV
reaksi nonverbal
TD : 110/80
4. Memberikan
mmHg N : 86
injeksi ketorolac
1 amp melalui x/menit
intravena RR : 20x/menit
3. Skala nyeri 5
Pukul 06.45 WIB 4. Pasien
5. Mengobservasi tampak
teknik relaksasi meringis
nafas dalam yang
telah diajarkan Pukul 12.15 WIB
5. Hasil TTV
Pukul 12.00 WIB TD : 120/80
6. Mengukur tanda- mmHg N : 84
tanda vital x/menit
RR : 18x/menit
A : Masalah teratasi
Pukul 06.30 WIB P : Hentikan
3. Memeriksa intervensi
hasil
pemeriksaan
lab, hasil ekg
4. Mengganti
pakaian
operasi
5. Mendiskusika
n
kemungkinan
nyeri yang
akan dialami
6. Menjelaskan
peralatan dan
Marshella
perawatan
post
1 2 3 4
16-05- 3 Pukul 12.00 WIB Pukul 12.30
2019 1. Mengobservasi WIB S :
adanya tanda 1. Pasien
dan gejala mengatakan kaki
infeksi pada belum dapat
area sekitar digerakkan
perban karena efek
2. Mempertahanka anestesi
n asepsis untuk O:
pasien berisiko 2. Pasien
tampak
Pukul 16.00 WIB lemah
3. Memantau 3. Terdapat luka
skala nyeri operasi pada
anus
Pukul 17.00 WIB
4. Menganjurka 4. Tidak ada
n pasien kemerahan
untuk makan pada area
agar asupan sekitar luka
nutrisi cukup
Pukul 16.30
5. Menganjurka
WIB S :
n istirahat
5. Pasien
yang cukup
mengatakan nyeri
pada luka operasi
Pukul 22.00 WIB O:
6. Anjurkan 6. Pasien
pasien untuk tampak
tidur meringis
7. Skala nyeri 7 (0-10)
A : Masalah belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Kaji luka operasi
2. Perawatan luka
Marshella
17-05- 3 Pukul 08.30 WIB Pukul 09.00
2019 1. Melakukan WIB S :
perawatan luka 1. Pasien mengatakan
dengan nyeri pada luka
mengganti operasi
balutan
1 2 3 4
Pukul 08.15 WIB O:
2. Mempertahankan 2. Skala nyeri 5
teknik balutan 3. Tidak ada
steril ketika kemerahan pada
melakukan luka operasi
perawatan luka
Pukul 12.00 WIB
Pukul 09.00 WIB O : tidak terdapat
3. Mengkaji luka kemerahan pada luka
operasi
A : Masalah teratasi
Pukul 11.00 WIB sebagian
4. Memonitor
adanya
P : Lanjutkan intervensi
kemerahan
pada 1. Lakukan
luka
perawatan luka
Pukul 13.00 WIB 2. Observasi luka
5. Menganjurkan
makan sedikit
tapi sering
Pukul 14.00 WIB
Marshella
6. Menganjurkan
untuk tidur
siang