Anda di halaman 1dari 45

ASUHAN KEPERAWATAN

PENYAKIT HEMOROID

DISUSUN OLEH :

Nella Silvia 201440123

Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah 1


Dosen Pembimbing : Ns. Eny Erlinda W, M.Kep,. Sp.Kep.MB

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN RI


PANGKAL PINANG
PRODI KEPERAWATAN PANGKALPINANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Pengkajian data demografi.

1. Identifikasi

Kamar/ruang : Ruang Bedah Kamar 2/3

Tanggal masuk RS : 15 Mei 2019

No. Rekam Medik 238726

Nama Inisial Pasien : Ny. M

Umur : 37 Tahun

Alamat : Sumber Mulya, Kali Cinta

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Perkawinan : Menikah

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Tanggal Pengkajian : 15 Mei 2019

Waktu Pengkajian : 13.00 WIB

2. Data Medik

a. Dikirim oleh : Instalasi Gawat Darurat (IGD)

b. Diagnosa Medis : Hemoroid grade IV Eksterna


3. Sumber Informasi

a. Nama : Tn. S

b. Umur : 40 Tahun

c. Hubungan Dengan Klien : Suami

d. Pendidikan : SMP

e. Pekerjaan : Buruh

f. Alamat : Sumber Mulya, Kali Cinta

4. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat Kesehatan Masuk Rumah Sakit

Pasien datang ke IGD RSD Mayjend HM Ryacudu pada

tanggal 15 Mei 2019 pukul 10.00 WIB, diantar oleh

keluarganya dengan keluhan terdapat benjolan pada anus dan

tidak dapat dimasukkan lagi sejak 1 minggu yang lalu. Pasien

direncanakan operasi pada tanggal 16 Mei 2019.

b. Riwayat Kesehatan Saat Pengkajian

1) Keluhan Utama : Nyeri pada anus

a) Provokatif : Nyeri saat BAB

b) Paliatif : Nyeri hilang jika pasien tidur

c) Quality : Nyeri terasa panas dan seperti ditusuk-

tusuk

d) Quantity : Nyeri timbul terus

e) Region : Nyeri dirasakan dibagian anus

f) Radiation : Nyeri juga dirasakan dibagian pinggang

sampai paha
g) Severity : Pasien tidak dapat beraktivitas seperti biasa

h) Scale : Skala nyeri 7 (0-10)

i) Time : Nyeri timbul terus, nyeri dirasakan setiap

saat

2) Keluhan penyerta

Pasien mengatakan nyeri di bagian anus terasa panas, perih,

pegal, pasien mengatakan pusing, pasien mengatakan sulit

tidur, pasien tampak meringis menahan sakit, tampak

gelisah, pasien mengatakan cemas terhadap penyakitnya

dan khawatir karena akan operasi.

c. Riwayat Kesehatan lalu

Pasien tidak memiliki riwayat alergi, tidak memiliki riwayat

kecelakaaan, pasien sebelumnya belum pernah dirawat di

rumah sakit, pasien tidak memiliki riwayat penyakit

berat/kronis. Pasien mengatakan memiliki riwayat hemoroid

sejak setelah melahirkan anak ke 2 tahun 2009.

5. Riwayat Psikososial – Spiritual

a. Sumber Stress : Penyakit yang diderita

b. Kebiasaan Menghadapi Stress : Beristirahat

c. Support Sistem : Keluarga memberi

dukungan dalam

kesehatannya

d. Komunikasi : Baik

e. Sistem Nilai Kepercayaan : Pasien percaya terhadap agama

yang dianutnya
6. Lingkungan

a. Rumah

Pasien mengatakan lingkungan di sekitar rumahnya bersih,

bebas polusi dan aman

b. Pekerjaan

Pasien mengatakan lingkungan disekitar rumahnya bersih,

bebas polusi dan aman

7. Pola Kebiasaan Sehari-hari Sebelum dan Saat Sakit

1) Pola Nutrisi

a) Sebelum Sakit

Pasien mengatakan asupan makanan sebelum sakit baik,

frekuensi makan 3x sehari, nafsu makan baik dan tidak ada

alergi makanan, makan makanan berserat.

b) Saat Sakit

Saat sakit pasien mengatakan tidak nafsu makan, frekuensi

makan 3x sehari dengan porsi 1-2 sendok makan.

2) Pola Cairan

a) Sebelum Sakit

Pasien mengatakan sebelum sakit asupan cairan baik,

pasien minum air putih 8-10 gelas perhari

b) Saat Sakit

Saat sakit asupan cairan pasien baik, pasien minum air putih

8 gelas perhari
3) Pola Eliminasi

a) Buang Air Kecil

(BAK) Sebelum Sakit

Pasien mengatakan sebelum sakit buang air kecil 5-6 kali

sehari, warna urine kuning jernih, bau khas urine, klien

BAK secara mandiri, tidak memiliki gangguan dalam buang

air kecil. Saat Sakit

Saat sakit pasien buang air kecil 3-4 kali sehari, warna urine

kuning jernih, bau khas urine, pasien BAK dibantu

keluargamya.

b) Buang Air Besar

(BAB) Sebelum Sakit

Pasien BAB 1 kali sehari, secara mandiri tanpa dibantu

keluarga

Saat Sakit

Saat sakit pasien buang air besar 1 kali sehari dengan

dibantu keluarganya. Konsistensi feses lembek, pasien

mengatakan sakit setiap buang air besar

4) Pola Personal Hygiene

a) Sebelum Sakit

Pasien mengatakan mandi 2 kali sehari pada waktu pagi

dan sore hari, pasien menggosok gigi 2 kali sehari pada

saat mandi, pasien mencuci rambut 3 kali seminggu.


b) Saat Sakit

Pasien mengatakan mandi hanya di lap, pasien belum

menggosok gigi dan belum mencuci rambut. Rambut pasien

tampak kotor.

5) Pola Istirahat dan Tidur

a) Sebelum Sakit

Lama pasien tidur 6 jam perhari, pasien tidak terbiasa tidur

siang, tidur malam 6 jam. Tidak mengonsumsi obat tidur.

b) Saat Sakit

Saat sakit pasien sulit tidur, tidur hanya 3 jam perhari.

Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena nyeri yang

dirasakan. Pasien tampak lemah, pasien mengatakan tidak

puas tidur, tampak lesu, tampak mengantuk dan terdapat

kantung mata.

6) Pola Aktivitas dan Latihan

a) Sebelum Sakit

Sebelum sakit pasien tidak memiliki kesulitan dalam

beraktivitas. Dalam melakukan aktivitas makan, minum,

menggunakan pakaian, mandi, BAK, BAB pasien

melakukannya secara mandiri. Sehari-hari pasien

melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu,

menggosok pakaian, memasak dan mencuci. Pasien

mengatakan mencuci pakaian dengan jongkok dan dalam

waktu yang lama.


b) Saat Sakit

Pasien tidak dapat beraktivitas, pasien mengatakan tidak

dapat duduk karena terdapat benjolan di anus dan terasa

sakit. Dalam melakukan aktivitas sehari-hari pasien dibantu

oleh keluarganya.

8. Pengkajian Fisik

Pemeriksaan

Umum

Kesadaran composmentis, tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi

denyut nadi 86 x/menit, frekuensi pernafasan 20x/menit, dengan

irama teratur, tidak terdapat retraksi. Suhu tubuh 36,5 oC, berat

badan 36 kg, tinggi 145 cm, pasien terlihat kurus.

9. Pemeriksaan Sistem

a. Sistem Penglihatan

Pasien dapat melihat dengan jelas, posisi mata simetris,

konjungtiva anemis, pergerakan bola mata normal, pupil

isokor, reaksi pupil terhadap cahaya normal, lapang pandang

baik dan tidak menggunakan alat bantu penglihatan.

b. Sistem Pendengaran

Pasien dapat mendengar dengan baik, telinga pasien simetris,

tidak ada tanda peradangan pada telinga, pasien tidak

menggunakan alat bantu pendengaran.

c. Sistem Wicara

Pada saat pengkajian pasien tidak mengalami kesulitan atau

gangguan dalam bicara


d. Sistem Pernafasan

Jalan nafas pasien bersih, tidak ada tanda-tanda sesak nafas,

pasien tidak menggunakan alat bantu pernafasan, tidak ada

sekret, frekuensi pernafasan 20x/menit, irama teratur, suara

nafas vesikuler

e. Sistem Kardiovaskuler

Denyut nadi klien 86x/menit, irama teratur, tidak ada kelainan

bunyi jantung, pengisian kapiler (CRT) < 2 detik, kulit teraba

hangat

f. Sistem Neurologis

Kesadaran klien compos mentis dengan GCS E4V5M6,

kekuatan otot

5555 5555

5555 5555

g. Sistem Pencernaan

Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam menelan, pasien

mengatakan tidak ada masalah pada gigi dan mulut, pasien

mengatakan tidak mual dan muntah, membran mukosa mulut

pucat, pasien mengatakan sakit saat BAB.

Pemeriksaan pada abdomen : abdomen simetris dan datar, tidak

ada nyeri tekan, bising usus 15 x/menit.

Pemeriksaan pada anus : terdapat hemoroid yang keluar dari

anus, panjang ± 2 cm, berwarna merah kehitaman, keluar

menutupi anus, pasien mengeluh nyeri saat dilakukan palpasi.


h. Sistem Imunologi

Pada saat pengkajian klien tidak mengalami pembesaran

kelenjar getah bening.

i. Sistem Endokrin

Pasien tidak mengalami pembesaran kelenjar tiroid, pasien

tidak mengalami peningkatan gula darah.

j. Sistem Uregenital

Pasien mengatakan tidak ada masalah buang air kecil, tidak

terdapat nyeri tekan.

k. Sistem Integumen

Keadaan rambut kotor, warna hitam kecoklatan, kekuatan

rambut baik, keadaan kuku bersih, keadaan kulit kotor, warna

coklat, kekuatan baik. Tidak ada tanda – tanda radang pada

kulit, tidak ada luka pada kulit, pasien tampak pucat.

l. Sistem Muskuloskeletal

Pada saat pengkajian pasien terbatas dalam melakukan

aktivitas seperti berpindah posisi karena nyeri pada bagian

anusnya. Aktivitas bergerak pasien dibantu oleh keluarganya.

10. Pengobatan

Terapi yang diberikan pada Ny. M tertera pada tabel berikut :


Tabel 3.1
Terapi pengobatan pada Ny.M di Ruang Bedah RSD Mayjend
HM Ryacudu Kotabumi Lampung Utara
15 Mei 2019 16 Mei 2019 17 Mei 2019
Vicilin 3 x 1,5gram/ Vicilin 3 x 1,5gram/ Vicilin 3 x
intravena intravena 1,5gram/
intravena
Asam tranex 3 x Asam tranex 3 x Asam tranex 3 x
500mg/ intravena 500mg/ intravena 500mg/ intravena

Ketorolac 2 x 1amp/ Ketorolac 2x1amp/ Ketorolac 2 x


intravena intravena 1amp/ intravena

Cefuroxime 2 x Cefuroxime 2 x
1gram/ intravena 1gram/ intravena

11. Hasil Laboratorium

Hasil laboratorium pada Ny.M adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2
Hasil Laboratorium pada Ny.M pada tanggal 15 Mei 2019 di
Ruang Bedah RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi Lampung
Utara
No. Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
1. SGOT/AST 20 5-40 U/L
2. SGPT/ALT 15 5-41 U/L
3. Ureum 34 15-39 mg/Dl
4. Kreatinin 0,6 L:0,9-1,2 ; P:0,6-1,1
5. Glukosa Sewaktu 85 100-200 mg/dL
6. WBC 10.89x10^3/uL 4.00-10.00
7, RBC 4.98x10^6/uL 3.50-5.50
8. Hemoglobin 10.7 g/dL 11.0-16.0
9. Trombosit 379x10^3/uL 150-450
12. Data Fokus

Hasil pengumpulan data dari pengkajian terdapat pada data fokus

sebagai berikut:

Tabel 3.3

Data Fokus pada Ny.M di Ruang Bedah RSD Mayjend HM

Ryacudu Kotabumi Lampung Utara

Tangga Data Data


l Subyektif Obyektif
1 2 3
15-05- 1. Pasien 1. Skala nyeri 7(0-10)
2019 mengatakan nyeri 2. Tampak
pada anus meringis
2. Pasien mengatakan menahan sakit
nyeri bertambah 3. Tampak gelisah
saat BAB 4. Porsi makan 1-
3. Pasien mengatakan 2 sendok
nyeri seperti makan
ditusuk- tusuk 5. Tidur hanya 3
4. Pasien jam perhari
mengatakan nyeri 6. Pasien tampak lemah
timbul terus 7. Pasien tampak lesu
5. Pasien mengeluh 8. Pasien
pusing tampak
6. Pasien mengantuk
mengatakan 9. Terdapat kantung
cemas terhadap mata
penyakitnya 10. Aktivitas di
7. Pasien mengatakan bantu keluarga
khawatir karena 11. BB : 36 kg
akan operasi 12. TB : 145 cm
8. Pasien 13. Konjungtiva
mengatakan tidak anemis Membran
nafsu makan mukosa mulut
9. Pasien pucat
mengatakan 14. Pasien terlihat kurus
mandi hanya di 15. Rambut tampak kotor
lap 16. Pasien
10. Pasien mengatakan mendapatkan
belum menggosok vicilin 1,5gr/ 8
jam
gigi 17. Pasien mendapatkan
11. Pasien mengatakan asam tranex 500mg/
belum mencuci 8 jam
rambut
12. Pasien mengeluh
sulit tidur
13. Pasien mengatakan
tidak puas tidur
1 2 3
18. Pasien
mendapatkan
ketorolac 1amp/ 12
jam
19. Pasien mendapatkan
cefuroxime 1gr/
12 jam
16-05- 1. Pasien mengatakan 1. Kesadaran
2019 nyeri pada luka kompos mentis
operasi E3V5M6
2. Hasil TTV
TD : 90/60
mmHg N : 84
x/menit
RR : 20 x/menit
3. Terdapat luka
bekas operasi pada
anus
4. Sklala nyeri 7 (0-10)

13. Analisa Data


Analisa data dari data fokus tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 3.4
Analisa Data Hasil Pengkajian pada Ny.M di Ruang Bedah RSD
Mayjend HM Ryacudu Kotabumi Lampung Utara
No Tangga Data Masalah Etiologi
l
1 2 3 4 5
1. 15-05- DS : Nyer Agen
2019 1. Pasien i penceder
mengatakan nyeri Akut a
pada anus fisiologi :
2. Pasien hemoroid
mengatakan nyeri
bertambah saat
BAB
3. Pasien
mengatakan nyeri
seperti ditusuk-
tusuk
4. Pasien
mengatakan nyeri
timbul terus
DO :
5. Skala nyeri 7(0-
10)
1 2 3 4 5
6. Pasien tampak
meringis
menahan sakit
7. Pasien
tampak
gelisah
8. Sulit tidur
9. Pasien
mendapatkan
ketorolac 1 amp/
12 jam melalui
iv
2. 15-05- DS : Ansieta Kurang
2019 1. Pasien s terpapar
mengatakan informasi
cemas terhadap : prosedur
penyakitnya pembedah
2. Pasien an
mengatakan
khawatir karena
akan operasi
3. Pasien
mengeluh
pusing
DO :
4. Pasien
tampak
gelisah
5. Sulit tidur
3. 15-05- DS : Defisit Faktor
2019 1. Pasien Nutrisi psikologis
mengatakan tidak
nafsu makan
DO :
2. BB : 36 kg
3. TB :
145cm 4. IMT
: 17,1
5. Berat badan
menurun 10%
di bawah
rentang ideal
6. Membran
mukosa bibir
pucat
7. Makan dengan
porsi 1-2
sendok makan
8. Pasien tampak
kurus
1 2 3 4 5
4. 15-05- DS : Defisit Kelemaha
2019 1. Pasien Perawa n
mengatakan tan
mandi hanya di Diri :
lap toileting
2. Pasien
mengatakan
belum
menggosok gigi
3. Pasien
mengatakan
belum mencuci
rambut
DO :
4. Pasien tidak
mampu
mandi secara
mandiri
5. Pasien
tampak kotor
6. Pasien
tampak
lemah
5. 15-05- DS : Gangg Kuran
2019 1. Pasien u an g
mengeluh sulit Pola kontro
tidur Tidur l tidur
2. Pasien
mengatakan tidak
puas tidur
DO :
3. Jam tidur 3
jam perhari
4. Pasien
tampak
mengantuk
5. Terdapat kantung
mata
6. 16-05- DS : Risik Luka
2019 1. Pasien o postoperasi
mengatakan nyeri infeks
pada luka operasi i
DO :
2. Terdapat luka
bekas operasi
pada anus
3. Pasien
mendapatkan
cefuroxime 1 gr/12
jam melalui iv
B. Diagnosa Keperawatan

Dari hasil analisa data diatas maka diagnosa keperawatan perioperatif

hemoroid pada Ny.M adalah sebagai berikut :

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologi:

hemoroid ditandai dengan pasien mengatakan nyeri pada anus,

nyeri bertambah saat BAB, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri

timbul terus, skala nyeri 7, pasien tampak meringis menahan sakit.

2. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi: prosedur

pembedahan ditandai dengan pasien mengatakan cemas terhadap

penyakitnya, mengatakan khawatir karena akan operasi, mengeluh

pusing, tampak gelisah, sulit tidur.

3. Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis ditandai

dengan pasien mengatakan tidak nafsu makan, BB 36 kg, TB

145cm, IMT 17,1, berat badan menurun 10% di bawah rentang

ideal, membran mukosa bibir pucat, makan dengan porsi 1-2

sendok makan, pasien tampak kurus.

4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan ditandai

dengan pasien mengatakan mandi hanya di lap, belum menggosok

gigi, belum mencuci rambut, tampak kotor.

5. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur

ditandai dengan pasien mengeluh sulit tidur, mengatakan tidak

puas tidur, tidur hanya 3 jam perhari, tampak mengantuk, terdapat

kantung mata

6. Risiko infeksi ditandai dengan pasien mengatakan nyeri pada luka

operasi, terdapat luka operasi pada anus


Prioritas Masalah

Prioritas masalah dari diagnosa keperawatan tersebut adalah:

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologi:

hemoroid ditandai dengan pasien mengatakan nyeri pada anus,

nyeri bertambah saat BAB, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri

timbul terus, skala nyeri 7, pasien tampak meringis menahan

sakit.

2. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi:

prosedur pembedahan ditandai dengan pasien mengatakan cemas

terhadap penyakitnya, mengatakan khawatir karena akan operasi,

mengeluh pusing, tampak gelisah, sulit tidur.

3. Risiko infeksi ditandai dengan pasien mengatakan nyeri pada luka

operasi, terdapat luka operasi pada anus

4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur

ditandai dengan pasien mengeluh sulit tidur, mengatakan tidak

puas tidur, tidur hanya 3 jam perhari, tampak mengantuk, terdapat

kantung mata

5. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan ditandai

dengan pasien mengatakan mandi hanya di lap, belum

menggosok gigi, belum mencuci rambut, tampak kotor.

6. Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis ditandai

dengan pasien mengatakan tidak nafsu makan, BB 36 kg, TB

145cm, IMT 17,1, berat badan menurun 10% di bawah rentang

ideal, membran mukosa bibir pucat, makan dengan porsi 1-2

sendok makan, pasien tampak kurus.


C. Rencana Keperawatan

Rencana keperawatan dari 3 diagnosa prioritas utama adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.5
Rencana Keperawatan Pada Ny.M dengan Hemoroid di Ruang
Bedah RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi
NO Diagnosa Tujuan Intervens
Keperawata i
n
1 2 3 4
1. Nyeri Kontrol Nyeri Manajemen Nyeri
Setelah dilakukan 1. Lakukan
akut tindakan pengkajian nyeri
berhubungan keperawatan 3x24 komprehensif
dengan agen jam diharapkan yang meliputi
pencedera nyeri dapat hilang lokasi,
fisiologi: Kriteria hasil : karakteristik,
hemoroid 1. Pasien dapat frekuensi, kualitas,
mengatasi atau beratnya
nyeri saat nyeri nyeri dan faktor
timbul pencetus
2. Tidak 2. Observasi reaksi
tampak non verbal dari
meringis ketidaknyamanan
menahan 3. Pastikan
sakit perawatan
3. Menggunaka analgesik bagi
n tindakan pasien dilakukan
pengurangan dengan
nyeri tanpa pemantauan yang
analgesik tepat
4. Melaporkan 4. Gali
nyeri yang pengetahuan
terkontrol dan
kepercayaan
pasien
mengenai nyeri
5. Gali bersama
pasien faktor –
faktor yang dapat
menurunkan atau
memperberat nyeri
6. Ajarkan prinsip –
prinsip
manajemen nyeri
7. Kendalikan faktor
lingkungan yang
1 2 3 4
dapat
mempengaruhi
respon pasien
terhadap
ketidaknyamanan
8. Ajarkan penggunaan
teknik non
farmakologi

Pemberian analgesik
1. Tentukan lokasi,
karakteristik,
kualitas dan
keparahan nyeri
sebelum
mengobati pasien
Cek perintah
pengobatan meliputi
obat, dosis dan
frekuensi obat
analgesik yang
Diresepkan
2. Cek adanya
riwayat alergi
obat
3. Monitor tanda-
tanda vital
sebelum dan
setelah
memberikan
analgesik

Aplikasi panas/dingin
1. Jelaskan
penggunaan
aplikasi panas atau
dingin, alasan
perawatan, dan
bagaimana hal
tersebut akan
mempengaruhi
gejala pasien
2. Pertimbangkan
ketersediaan
dan
kondisi kerja yang
1 2 3 4
aman dari semua
peralatan yang
digunakan
3. Pertimbangka
n kondisi
kulit
4. Tentukan waktu
untuk semua
aplikasi dengan
hati- hati
5. Evaluasi dan
dokumentasikan
respon terhadap
aplikasi panas
dan
dingin
2. Ansietas Tingkat Pengurangan
berhubunga kecemasan Setelah kecemasan
n dengan dilakukan tindakan 1. Gunakan
kurang keperawatan 3x24 pendekatan
terpapar jam diharapkan yang tenang
informasi: cemas teratasi dan
prosedur Kriteria hasil meyakinkan
pembedahan 1. Dapat beristirahat 2. Jelaskan semua
2. Perasaan prosedur
gelisah tidak termasuk sensasi
ada yang akan
3. Wajah dirasakan yang
tidak mungkin akan
tegang dialami pasien
4. Dapat selama prosedur
berkonsentrasi 3. Berada di sisi
5. Rasa cemas pasien untuk
yang meningkatkan rasa
disampaikan aman dan
secara lisan mengurangi
tidak ada ketakutan
6. Tidak pusing 4. Dorong keluarga
7. Tidak ada untuk
gangguan mendampingi
tidur pasien
5. Instruksikan untuk
menggunakan
teknik relaksasi
1 2 3 4
Pengajaran :
perioperatif
1. Informasikan
pada pasien dan
keluarga
perkiraan lama
operasi
2. Jelaskan prosedur
persiapan pre-
operasi (misalnya,
jenis anestesi, diit,
pengosongan
saluran cerna,
pemeriksaan lab
yang dibutuhkan,
persiapan area
operasi, terapi
intravena, pakaian
operasi,
transportasi
menuju ruang
operasi)
3. Diskusikan
kemungkinan
nyeri yang akan
dialami
4. Jelaskan peralatan
dan perawatan post
operasi
3. Risiko Keparahan infeksi Perlindungan infeksi
infeksi Setelah dilakukan 1. Monitor adanya
ditandai tindakan tanda dan gejala
dengan keperawatan 3x24 infeksi sistemik
pasien jam diharapkan dan lokal
mengatakan tidak ada infeks 2. Monitor
nyeri pada Kriteria hasil : kerentanan
luka post 1. Tidak ada terhadap terhadap
operasi, kemeraha infeksi
terdapat n 3. Batasi
luka operasi 2. Tidak ada jumlah
pada anus cairan yang pengunjung
berbau busuk 4. Pertahankan
3. Tidak demam asepsis untuk
4. Nyeri tidak ada pasien berisiko
5. Periksa kondisi
setiap sayatan bedah
1 2 3 4
atau luka
6. Tingkatkan
asupan nutrisi
yang cukup
7. Anjurkan
asupan cairan
8. Anjurkan istirahat

Perawatan luka
1. Angkat balutan
dan plester
perekat
2. Berikan balutan
yang sesuai
dengan jenis luka
3. Pertahankan
teknik balutan
steril ketika
melakukan
perawatan luka
4. Periksa luka
setiap kali
perubahan
balutan
D. Implementasi dan Evaluasi

Implementasi dan evaluasi pada Ny.M adalah seperti pada tabel berikut :

Tabel 3.6
Catatan Perkembangan pada Ny.M dengan Perioperatif
Hemoroid pada tanggal 15-17 Mei 2019
Tanggal No. Implementa Evaluasi
Dx si
1 2 3 4
15-05- 1 Pukul 13.00 WIB Pukul 13.15 WIB
2019 1. Melakukan S:
pengkajian nyeri 1. Pasien
secara mengatakan nyeri
komprehensif pada anus
yang meliputi 2. Pasien
lokasi, mengatakan nyeri
karakteristik, timbul terus
durasi, frekuensi, 3. Pasien
kualitas mengatakan nyeri
2. Mengobservasi seperti ditusuk-
reaksi nonverbal tusuk
dari 4. Pasien mengatakan
ketidaknyamana nyeri bertambah
n saat BAB
3. Mendiskusikan 5. Pasien
bersama pasien mengatakan nyeri
faktor – faktor berkurang saat
yang dapat istirahat
menurunkan atau O:
memperberat 6. Skala nyeri 7 (0-10)
nyeri 7. Pasien tampak
4. Mengukur meringis
tanda- tanda menahan sakit
vital 8. Hasil TTV
TD : 110/80
Pukul 14.00 WIB mmHg N : 90
5. Mengajarkan x/menit
latihan relaksasi RR : 20
nafas dalam x/menit T :
untuk 36,5 oC
mengurangi
nyeri Pukul 14.30 WIB
9. Pasien
Pukul 15.00 WIB mengatakan
6. Mengajarkan masih terasa
teknik nyeri
distraksi yaitu
dengan cara
1 2 3 4
mengobrol, Pukul 17.00 WIB
membaca untuk S:
mengurangi 10. Pasien
nyeri mengatakan nyeri
sedikit berkurang
Pukul 16.00 WIB setelah dilakukan
7. Mengajarkan rendam air
rendam hangat
O:
anus dengan air 11. Skala nyeri 5 (0-10)
hangat untuk
mengurangi
nyeri
Pukul 18.15 WIB
Pukul 18.00 WIB 12. Hasil TTV
8. Mengukur TD : 110/80
tanda- tanda mmHg N : 84
vital x/menit
9. Mengukur skala RR : 20 x/menit
nyeri
A : Masalah belum
Pukul 20.00 WIB teratasi
10. Menganjurkan
teknik relaksasi P: Lanjutkan intervensi
nafas dalam 1. Kaji respons
pasien
terhadap nyari
2. Observasi
reaksi non
verbal
3. Observasi
teknik relaksasi
nafas dalam
yang telah
diajarkan
4. Kolaborasi
dalam
pemberian
injeksi ketorolac
1 amp melalui
intravena
5. Monitor
tanda- tanda
vital
6. Monitor
skala nyeri

Marshella
1 2 3 4
16-05- 1 Pukul 06.00 WIB Pukul 07.00 WIB
2019 1. Mengukur S:
tanda- tanda 1. Pasien
vital mengatakan nyeri
2. Mengukur sedikit berkurang
skala nyeri 2. Pasien
3. Memberikan mengatakan
injeksi sudah melakukan
ketorolac 1 tehnik nafas
amp melalui dalam dan
intravena distraksi
4. Mengobservasi O:
reaksi non 3. Hasil TTV
verbal TD : 100/70
mmHg N : 80
Pukul 06.45 WIB
x/menit
5. Mengobservasi
RR : 20 x/menit
teknik
4. Skala nyeri 4 (0-10)
relaksasi nafas
Pukul 10.00 WIB
dalam dan
5. Post operasi
distraksi
6. Pasien kembali
yang
ke ruang
telah diajarkan
perawatan dari
Pukul 08.00 WIB ruang operasi
6. Memindahkan 7. Kesadaran
pasien ke ruang kompos mentis
operasi E3V5M6
8. Hasil TTV
Pukul 10.00 WIB
TD : 90/60
7. Pasien
mmHg N : 84
kembali keruang
x/menit
perawatan RR : 20 x/menit
dari ruang
operasi Pukul 14.00 WIB
8. Mengobservasi O : Skala nyeri 3 (0-10)
tanda-tanda
vital Pukul 16.10 WIB
S:
Pukul 13.00 WIB
9. Pasien
9. Memberikan
mengatakan nyeri
injeksi
bertambah
ketorolac 1
O:
amp melalui
10. Skala nyeri 7 (0-10)
intravena
11. Tampak meringis
Pukul 16.00 WIB
10. Mengobservasi A : Masalah belum
reaksi non verbal teratasi
1 2 3 4
11. Mengkaji skala P : Lanjutkan intervensi
nyeri 1. Pantau tanda-
12. Menganjurkan tanda vital
tehnik nafas 2. Pantau skala
dalam nyeri
3. Kolaborasi dalam
Pukul 20.00 WIB pemberian injeksi
13. Menganjurkan ketorolac
teknik nafas
4. Observasi reaksi
dalam
non verbal
Pukul 21.00 WIB 5. Observasi teknik
14. Menganjurkan relaksasi nafas
teknik dalam yang telah
diajarkan
distraksi yaitu
mengobrol,
mendengarkan
musik

Marshella
17-05- 1 Pukul 06.00 WIB Pukul 07.00 WIB
2019 S:
1. Mengukur tanda- 1. Pasien
tanda vital mengatakan nyeri
2. Mengukur skala berkurang
nyeri O:
3. Mengobservasi
2. Hasil TTV
reaksi nonverbal
TD : 110/80
4. Memberikan
mmHg N : 86
injeksi ketorolac
1 amp melalui x/menit
intravena RR : 20x/menit
3. Skala nyeri 5
Pukul 06.45 WIB 4. Pasien
5. Mengobservasi tampak
teknik relaksasi meringis
nafas dalam yang
telah diajarkan Pukul 12.15 WIB
5. Hasil TTV
Pukul 12.00 WIB TD : 120/80
6. Mengukur tanda- mmHg N : 84
tanda vital x/menit
RR : 18x/menit

Pukul 16.30 WIB


6. Pasien
mengatakan nyeri
berkurang
7. Skala nyeri 3
1 2 3 4
Pukul 16.00 WIB Pukul 19.00 WIB
7. Mengkaji O:
respons pasien 8. Pasien
terhadap nyeri mengatakan nyeri
8. Mengobservasi berkurang
reaksi non
A : Masalah teratasi
verbal
sebagian
9. Mengkaji
skala nyeri
P : Lanjutkan intervensi
10. Menganjurka
1. Pantau
n pasien
tanda- tanda
tehnik nafas
vital
dalam
2. Pantau
skala nyeri
Pukul 18.00 WIB
11. Memberikan
injeksi
ketorolac 1 Marshella
amp melalui
intravena
15-05- 2 Pukul 14.00 Pukul 16.00
2019 1. Mendekati S:
pasien dan 1. pasien
menanyakan mengatakan
apa yang cemas terhadap
dirasakan penyakitnya
2. Menawarkan 2. pasien
kepada pasien mengatakan takut
untuk karena akan
ditemani operasi
perawat O:
3. Menemani 3. pasien
pasien untuk tampak
meningkatkan gelisah
rasa aman dan
mengurangi A : Masalah belum
ketakutan teratasi

Pukul 15.00 P : Lanjutkan intervensi


4. Memberitahua 1. Informasikan
n keluarga pada pasien
untuk dan keluarga
mendampingi perkiraan lama
pasien operasi
5. Menganjurkan
pasien untuk
1 2 3 4
menggunakan 2. Jelaskan
teknik relaksasi prosedur
persiapan pre-
Pukul 22.00 operasi
6.
Memberitahuka
n kepada pasien
untuk puasa
karena akan Marshella
operasi
16-05- 2 Pukul 06.00 WIB Pukul 07.00 WIB
2019 1. Menginformasik S:
a n pada pasien 1. Pasien
dan keluarga mengatakan
perkiraan lama mengerti tentang
operasi prosedur
2. Menjelaskan preoperasi yang
prosedur sudah dijelaskan
persiapan 2. Pasien
pre- operasi mengatakan siap
seperti jenis untuk operasi
anestesi, O:
persiapan 3. Menggunakan
area operasi, pakaian
transportasi operasi
menuju 4. Pasien
ruang operasi tampak
tenang

A : Masalah teratasi
Pukul 06.30 WIB P : Hentikan
3. Memeriksa intervensi
hasil
pemeriksaan
lab, hasil ekg
4. Mengganti
pakaian
operasi
5. Mendiskusika
n
kemungkinan
nyeri yang
akan dialami
6. Menjelaskan
peralatan dan
Marshella
perawatan
post
1 2 3 4
16-05- 3 Pukul 12.00 WIB Pukul 12.30
2019 1. Mengobservasi WIB S :
adanya tanda 1. Pasien
dan gejala mengatakan kaki
infeksi pada belum dapat
area sekitar digerakkan
perban karena efek
2. Mempertahanka anestesi
n asepsis untuk O:
pasien berisiko 2. Pasien
tampak
Pukul 16.00 WIB lemah
3. Memantau 3. Terdapat luka
skala nyeri operasi pada
anus
Pukul 17.00 WIB
4. Menganjurka 4. Tidak ada
n pasien kemerahan
untuk makan pada area
agar asupan sekitar luka
nutrisi cukup
Pukul 16.30
5. Menganjurka
WIB S :
n istirahat
5. Pasien
yang cukup
mengatakan nyeri
pada luka operasi
Pukul 22.00 WIB O:
6. Anjurkan 6. Pasien
pasien untuk tampak
tidur meringis
7. Skala nyeri 7 (0-10)

A : Masalah belum
teratasi

P : lanjutkan intervensi
1. Kaji luka operasi
2. Perawatan luka

Marshella
17-05- 3 Pukul 08.30 WIB Pukul 09.00
2019 1. Melakukan WIB S :
perawatan luka 1. Pasien mengatakan
dengan nyeri pada luka
mengganti operasi
balutan
1 2 3 4
Pukul 08.15 WIB O:
2. Mempertahankan 2. Skala nyeri 5
teknik balutan 3. Tidak ada
steril ketika kemerahan pada
melakukan luka operasi
perawatan luka
Pukul 12.00 WIB
Pukul 09.00 WIB O : tidak terdapat
3. Mengkaji luka kemerahan pada luka
operasi
A : Masalah teratasi
Pukul 11.00 WIB sebagian
4. Memonitor
adanya
P : Lanjutkan intervensi
kemerahan
pada 1. Lakukan
luka
perawatan luka
Pukul 13.00 WIB 2. Observasi luka
5. Menganjurkan
makan sedikit
tapi sering
Pukul 14.00 WIB
Marshella
6. Menganjurkan
untuk tidur
siang

Anda mungkin juga menyukai