A. Pengkajian
1. Identifikasi
Umur : 37 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
2. Data Medik
26
27
3. Sumber Informasi
a. Nama : Tn. S
b. Umur : 40 Tahun
d. Pendidikan : SMP
e. Pekerjaan : Buruh
4. Riwayat Kesehatan
tusuk
sampai paha
28
saat
2) Keluhan penyerta
dalam kesehatannya
d. Komunikasi : Baik
yang dianutnya
29
6. Lingkungan
a. Rumah
b. Pekerjaan
1) Pola Nutrisi
a) Sebelum Sakit
b) Saat Sakit
2) Pola Cairan
a) Sebelum Sakit
b) Saat Sakit
Saat sakit asupan cairan pasien baik, pasien minum air putih 8
gelas perhari
30
3) Pola Eliminasi
Sebelum Sakit
sehari, warna urine kuning jernih, bau khas urine, klien BAK
Saat Sakit
Saat sakit pasien buang air kecil 3-4 kali sehari, warna urine
keluargamya.
Sebelum Sakit
keluarga
Saat Sakit
Saat sakit pasien buang air besar 1 kali sehari dengan dibantu
a) Sebelum Sakit
sore hari, pasien menggosok gigi 2 kali sehari pada saat mandi,
b) Saat Sakit
tampak kotor.
a) Sebelum Sakit
b) Saat Sakit
Saat sakit pasien sulit tidur, tidur hanya 3 jam perhari. Pasien
a) Sebelum Sakit
b) Saat Sakit
keluarganya.
8. Pengkajian Fisik
Pemeriksaan Umum
teratur, tidak terdapat retraksi. Suhu tubuh 36,5 oC, berat badan 36 kg,
9. Pemeriksaan Sistem
a. Sistem Penglihatan
b. Sistem Pendengaran
bantu pendengaran.
c. Sistem Wicara
d. Sistem Pernafasan
Jalan nafas pasien bersih, tidak ada tanda-tanda sesak nafas, pasien
vesikuler
e. Sistem Kardiovaskuler
hangat
f. Sistem Neurologis
otot
5555 5555
5555 5555
g. Sistem Pencernaan
h. Sistem Imunologi
getah bening.
i. Sistem Endokrin
j. Sistem Uregenital
k. Sistem Integumen
kekuatan baik. Tidak ada tanda – tanda radang pada kulit, tidak ada
l. Sistem Muskuloskeletal
10. Pengobatan
Tabel 3.1
Terapi pengobatan pada Ny.M di Ruang Bedah RSD Mayjend HM
Ryacudu Kotabumi Lampung Utara
15 Mei 2019 16 Mei 2019 17 Mei 2019
Cefuroxime 2 x Cefuroxime 2 x
1gram/ intravena 1gram/ intravena
Tabel 3.2
Hasil Laboratorium pada Ny.M pada tanggal 15 Mei 2019 di Ruang
Bedah RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi Lampung Utara
No. Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
1. SGOT/AST 20 5-40 U/L
2. SGPT/ALT 15 5-41 U/L
3. Ureum 34 15-39 mg/Dl
4. Kreatinin 0,6 L:0,9-1,2 ; P:0,6-1,1
5. Glukosa Sewaktu 85 100-200 mg/dL
6. WBC 10.89x10^3/uL 4.00-10.00
7, RBC 4.98x10^6/uL 3.50-5.50
8. Hemoglobin 10.7 g/dL 11.0-16.0
9. Trombosit 379x10^3/uL 150-450
36
sebagai berikut:
Tabel 3.3
1 2 3
18. Pasien mendapatkan
ketorolac 1amp/ 12
jam
19. Pasien mendapatkan
cefuroxime 1gr/ 12
jam
16-05- 1. Pasien mengatakan 1. Kesadaran kompos
2019 nyeri pada luka operasi mentis E3V5M6
2. Hasil TTV
TD : 90/60 mmHg
N : 84 x/menit
RR : 20 x/menit
3. Terdapat luka bekas
operasi pada anus
4. Sklala nyeri 7 (0-10)
1 2 3 4 5
6. Pasien tampak
meringis menahan
sakit
7. Pasien tampak
gelisah
8. Sulit tidur
9. Pasien
mendapatkan
ketorolac 1 amp/
12 jam melalui iv
2. 15-05- DS : Ansietas Kurang
2019 1. Pasien mengatakan terpapar
cemas terhadap informasi :
penyakitnya prosedur
2. Pasien mengatakan pembedaha
khawatir karena n
akan operasi
3. Pasien mengeluh
pusing
DO :
4. Pasien tampak
gelisah
5. Sulit tidur
3. 15-05- DS : Defisit Faktor
2019 1. Pasien mengatakan Nutrisi psikologis
tidak nafsu makan
DO :
2. BB : 36 kg
3. TB : 145cm
4. IMT : 17,1
5. Berat badan
menurun 10% di
bawah rentang
ideal
6. Membran mukosa
bibir pucat
7. Makan dengan
porsi 1-2 sendok
makan
8. Pasien tampak
kurus
39
1 2 3 4 5
4. 15-05- DS : Defisit Kelemahan
2019 1. Pasien mengatakan Perawa
mandi hanya di lap tan Diri :
2. Pasien mengatakan toileting
belum menggosok
gigi
3. Pasien mengatakan
belum mencuci
rambut
DO :
4. Pasien tidak
mampu mandi
secara mandiri
5. Pasien tampak
kotor
6. Pasien tampak
lemah
5. 15-05- DS : Ganggu Kurang
2019 1. Pasien mengeluh an Pola kontrol
sulit tidur Tidur tidur
2. Pasien mengatakan
tidak puas tidur
DO :
3. Jam tidur 3 jam
perhari
4. Pasien tampak
mengantuk
5. Terdapat kantung
mata
6. 16-05- DS : Risiko Luka
2019 1. Pasien mengatakan infeksi postoperasi
nyeri pada luka
operasi
DO :
2. Terdapat luka
bekas operasi pada
anus
3. Pasien
mendapatkan
cefuroxime 1 gr/12
jam melalui iv
40
B. Diagnosa Keperawatan
saat BAB, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri timbul terus, skala nyeri 7,
mukosa bibir pucat, makan dengan porsi 1-2 sendok makan, pasien
tampak kurus.
dengan pasien mengeluh sulit tidur, mengatakan tidak puas tidur, tidur
Prioritas Masalah
saat BAB, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri timbul terus, skala nyeri
mata
mukosa bibir pucat, makan dengan porsi 1-2 sendok makan, pasien
tampak kurus.
42
C. Rencana Keperawatan
berikut :
Tabel 3.5
Rencana Keperawatan Pada Ny.M dengan Hemoroid di Ruang Bedah RSD
Mayjend HM Ryacudu Kotabumi
NO Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan
1 2 3 4
1. Nyeri akut Kontrol Nyeri Manajemen Nyeri
berhubungan Setelah dilakukan 1. Lakukan pengkajian
dengan agen tindakan keperawatan nyeri komprehensif
pencedera 3x24 jam diharapkan yang meliputi
fisiologi: nyeri dapat hilang lokasi, karakteristik,
hemoroid Kriteria hasil : frekuensi, kualitas,
1. Pasien dapat atau beratnya nyeri
mengatasi nyeri dan faktor pencetus
saat nyeri timbul 2. Observasi reaksi non
2. Tidak tampak verbal dari
meringis ketidaknyamanan
menahan sakit 3. Pastikan perawatan
3. Menggunakan analgesik bagi
tindakan pasien dilakukan
pengurangan dengan pemantauan
nyeri tanpa yang tepat
analgesik 4. Gali pengetahuan
4. Melaporkan nyeri dan kepercayaan
yang terkontrol pasien mengenai
nyeri
5. Gali bersama pasien
faktor – faktor yang
dapat menurunkan
atau memperberat
nyeri
6. Ajarkan prinsip –
prinsip manajemen
nyeri
7. Kendalikan faktor
lingkungan yang
43
1 2 3 4
dapat
mempengaruhi
respon pasien
terhadap
ketidaknyamanan
8. Ajarkan penggunaan
teknik non
farmakologi
Pemberian analgesik
1. Tentukan lokasi,
karakteristik,
kualitas dan
keparahan nyeri
sebelum mengobati
pasien
Cek perintah
pengobatan meliputi
obat, dosis dan
frekuensi obat
analgesik yang
Diresepkan
2. Cek adanya riwayat
alergi obat
3. Monitor tanda-tanda
vital sebelum dan
setelah memberikan
analgesik
Aplikasi panas/dingin
1. Jelaskan
penggunaan aplikasi
panas atau dingin,
alasan perawatan,
dan bagaimana hal
tersebut akan
mempengaruhi
gejala pasien
2. Pertimbangkan
ketersediaan dan
kondisi kerja yang
44
1 2 3 4
aman dari semua
peralatan yang
digunakan
3. Pertimbangkan
kondisi kulit
4. Tentukan waktu
untuk semua
aplikasi dengan hati-
hati
5. Evaluasi dan
dokumentasikan
respon terhadap
aplikasi panas dan
dingin
2. Ansietas Tingkat kecemasan Pengurangan
berhubungan Setelah dilakukan kecemasan
dengan tindakan keperawatan 1. Gunakan
kurang 3x24 jam diharapkan pendekatan yang
terpapar cemas teratasi tenang dan
informasi: Kriteria hasil meyakinkan
prosedur 1. Dapat beristirahat 2. Jelaskan semua
pembedahan 2. Perasaan gelisah prosedur termasuk
tidak ada sensasi yang akan
3. Wajah tidak dirasakan yang
tegang mungkin akan
4. Dapat dialami pasien
berkonsentrasi selama prosedur
5. Rasa cemas yang 3. Berada di sisi pasien
disampaikan untuk meningkatkan
secara lisan tidak rasa aman dan
ada mengurangi
6. Tidak pusing ketakutan
7. Tidak ada 4. Dorong keluarga
gangguan tidur untuk mendampingi
pasien
5. Instruksikan untuk
menggunakan teknik
relaksasi
45
1 2 3 4
Pengajaran :
perioperatif
1. Informasikan pada
pasien dan keluarga
perkiraan lama
operasi
2. Jelaskan prosedur
persiapan pre-
operasi (misalnya,
jenis anestesi, diit,
pengosongan
saluran cerna,
pemeriksaan lab
yang dibutuhkan,
persiapan area
operasi, terapi
intravena, pakaian
operasi, transportasi
menuju ruang
operasi)
3. Diskusikan
kemungkinan nyeri
yang akan dialami
4. Jelaskan peralatan
dan perawatan post
operasi
3. Risiko infeksi Keparahan infeksi Perlindungan infeksi
ditandai Setelah dilakukan 1. Monitor adanya
dengan tindakan keperawatan tanda dan gejala
pasien 3x24 jam diharapkan infeksi sistemik dan
mengatakan tidak ada infeks lokal
nyeri pada Kriteria hasil : 2. Monitor kerentanan
luka post 1. Tidak ada terhadap terhadap
operasi, kemerahan infeksi
terdapat luka 2. Tidak ada cairan 3. Batasi jumlah
operasi pada yang berbau pengunjung
anus busuk 4. Pertahankan asepsis
3. Tidak demam untuk pasien
4. Nyeri tidak ada berisiko
5. Periksa kondisi
setiap sayatan bedah
46
1 2 3 4
atau luka
6. Tingkatkan asupan
nutrisi yang cukup
7. Anjurkan asupan
cairan
8. Anjurkan istirahat
Perawatan luka
1. Angkat balutan dan
plester perekat
2. Berikan balutan
yang sesuai dengan
jenis luka
3. Pertahankan teknik
balutan steril ketika
melakukan
perawatan luka
4. Periksa luka setiap
kali perubahan
balutan
47
Implementasi dan evaluasi pada Ny.M adalah seperti pada tabel berikut :
Tabel 3.6
Catatan Perkembangan pada Ny.M dengan Perioperatif Hemoroid
pada tanggal 15-17 Mei 2019
Tanggal No. Implementasi Evaluasi
Dx
1 2 3 4
15-05-2019 1 Pukul 13.00 WIB Pukul 13.15 WIB
1. Melakukan S:
pengkajian nyeri 1. Pasien mengatakan
secara nyeri pada anus
komprehensif yang 2. Pasien mengatakan
meliputi lokasi, nyeri timbul terus
karakteristik, 3. Pasien mengatakan
durasi, frekuensi, nyeri seperti
kualitas ditusuk-tusuk
2. Mengobservasi 4. Pasien mengatakan
reaksi nonverbal nyeri bertambah saat
dari BAB
ketidaknyamanan 5. Pasien mengatakan
3. Mendiskusikan nyeri berkurang saat
bersama pasien istirahat
faktor – faktor O:
yang dapat 6. Skala nyeri 7 (0-10)
menurunkan atau 7. Pasien tampak
memperberat nyeri meringis menahan
4. Mengukur tanda- sakit
tanda vital 8. Hasil TTV
TD : 110/80 mmHg
Pukul 14.00 WIB N : 90 x/menit
5. Mengajarkan RR : 20 x/menit
latihan relaksasi T : 36,5 oC
nafas dalam untuk
mengurangi nyeri Pukul 14.30 WIB
9. Pasien mengatakan
Pukul 15.00 WIB masih terasa nyeri
6. Mengajarkan
teknik distraksi
yaitu dengan cara
48
1 2 3 4
mengobrol, Pukul 17.00 WIB
membaca untuk S:
mengurangi nyeri 10. Pasien mengatakan
nyeri sedikit
Pukul 16.00 WIB berkurang setelah
7. Mengajarkan dilakukan rendam
rendam anus air hangat
dengan air hangat O:
untuk mengurangi 11. Skala nyeri 5 (0-10)
nyeri
Pukul 18.15 WIB
Pukul 18.00 WIB 12. Hasil TTV
8. Mengukur tanda- TD : 110/80 mmHg
tanda vital N : 84 x/menit
9. Mengukur skala RR : 20 x/menit
nyeri
A : Masalah belum
Pukul 20.00 WIB teratasi
10. Menganjurkan
teknik relaksasi P: Lanjutkan intervensi
nafas dalam 1. Kaji respons
pasien terhadap
nyari
2. Observasi reaksi
non verbal
3. Observasi teknik
relaksasi nafas
dalam yang telah
diajarkan
4. Kolaborasi dalam
pemberian injeksi
ketorolac 1 amp
melalui intravena
5. Monitor tanda-
tanda vital
6. Monitor skala
nyeri
Marshella
49
1 2 3 4
16-05-2019 1 Pukul 06.00 WIB Pukul 07.00 WIB
1. Mengukur tanda- S:
tanda vital 1. Pasien mengatakan
2. Mengukur skala nyeri sedikit
nyeri berkurang
3. Memberikan 2. Pasien mengatakan
injeksi ketorolac sudah melakukan
1 amp melalui tehnik nafas dalam
intravena dan distraksi
4. Mengobservasi O:
reaksi non verbal 3. Hasil TTV
TD : 100/70 mmHg
Pukul 06.45 WIB N : 80 x/menit
5. Mengobservasi RR : 20 x/menit
teknik relaksasi 4. Skala nyeri 4 (0-10)
nafas dalam dan
distraksi yang Pukul 10.00 WIB
telah diajarkan 5. Post operasi
6. Pasien kembali ke
Pukul 08.00 WIB ruang perawatan
6. Memindahkan dari ruang operasi
pasien ke ruang 7. Kesadaran kompos
operasi mentis E3V5M6
8. Hasil TTV
Pukul 10.00 WIB TD : 90/60 mmHg
7. Pasien kembali N : 84 x/menit
keruang RR : 20 x/menit
perawatan dari
ruang operasi Pukul 14.00 WIB
8. Mengobservasi O : Skala nyeri 3 (0-10)
tanda-tanda vital
Pukul 16.10 WIB
Pukul 13.00 WIB S:
9. Memberikan 9. Pasien mengatakan
injeksi ketorolac nyeri bertambah
1 amp melalui O:
intravena 10. Skala nyeri 7 (0-10)
11. Tampak meringis
Pukul 16.00 WIB
10. Mengobservasi A : Masalah belum
reaksi non verbal teratasi
50
1 2 3 4
11. Mengkaji skala P : Lanjutkan intervensi
nyeri 1. Pantau tanda-
12. Menganjurkan tanda vital
tehnik nafas 2. Pantau skala
dalam nyeri
3. Kolaborasi dalam
Pukul 20.00 WIB pemberian injeksi
13. Menganjurkan ketorolac
teknik nafas
4. Observasi reaksi
dalam
non verbal
Pukul 21.00 WIB 5. Observasi teknik
14. Menganjurkan relaksasi nafas
teknik distraksi dalam yang telah
yaitu mengobrol, diajarkan
mendengarkan
musik
Marshella
17-05-2019 1 Pukul 06.00 WIB Pukul 07.00 WIB
1. Mengukur tanda- S:
tanda vital 1. Pasien mengatakan
2. Mengukur skala nyeri berkurang
nyeri O:
3. Mengobservasi 2. Hasil TTV
reaksi nonverbal TD : 110/80 mmHg
4. Memberikan N : 86 x/menit
injeksi ketorolac RR : 20x/menit
1 amp melalui 3. Skala nyeri 5
intravena 4. Pasien tampak
meringis
Pukul 06.45 WIB
5. Mengobservasi Pukul 12.15 WIB
teknik relaksasi 5. Hasil TTV
nafas dalam yang TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/menit
telah diajarkan
RR : 18x/menit
1 2 3 4
Pukul 16.00 WIB Pukul 19.00 WIB
7. Mengkaji respons O:
pasien terhadap 8. Pasien mengatakan
nyeri nyeri berkurang
8. Mengobservasi
reaksi non verbal A : Masalah teratasi
9. Mengkaji skala sebagian
nyeri
10. Menganjurkan P : Lanjutkan intervensi
pasien tehnik 1. Pantau tanda-
nafas dalam tanda vital
2. Pantau skala
Pukul 18.00 WIB nyeri
11. Memberikan
injeksi ketorolac
1 amp melalui
intravena Marshella
1 2 3 4
menggunakan 2. Jelaskan
teknik relaksasi prosedur
persiapan pre-
Pukul 22.00 operasi
6. Memberitahukan
kepada pasien
untuk puasa
karena akan
operasi Marshella
1 2 3 4
16-05-2019 3 Pukul 12.00 WIB Pukul 12.30 WIB
1. Mengobservasi S:
adanya tanda dan 1. Pasien mengatakan
gejala infeksi kaki belum dapat
pada area sekitar digerakkan karena
perban efek anestesi
2. Mempertahankan O:
asepsis untuk 2. Pasien tampak
pasien berisiko lemah
3. Terdapat luka
Pukul 16.00 WIB operasi pada anus
3. Memantau skala 4. Tidak ada
nyeri kemerahan pada
area sekitar luka
Pukul 17.00 WIB
4. Menganjurkan
pasien untuk Pukul 16.30 WIB
makan agar S:
asupan nutrisi 5. Pasien mengatakan
cukup nyeri pada luka
5. Menganjurkan operasi
istirahat yang O:
cukup 6. Pasien tampak
meringis
7. Skala nyeri 7 (0-10)
Pukul 22.00 WIB
6. Anjurkan pasien A : Masalah belum
untuk tidur teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Kaji luka operasi
2. Perawatan luka
Marshella
17-05-2019 3 Pukul 08.30 WIB Pukul 09.00 WIB
1. Melakukan S:
perawatan luka 1. Pasien mengatakan
dengan nyeri pada luka
mengganti operasi
balutan
54
1 2 3 4
Pukul 08.15 WIB O:
2. Mempertahankan 2. Skala nyeri 5
teknik balutan 3. Tidak ada
steril ketika kemerahan pada
melakukan luka operasi
perawatan luka
Pukul 12.00 WIB
Pukul 09.00 WIB O : tidak terdapat
3. Mengkaji luka kemerahan pada luka
operasi
A : Masalah teratasi
Pukul 11.00 WIB
sebagian
4. Memonitor
adanya
kemerahan pada P : Lanjutkan intervensi
luka 1. Lakukan
perawatan luka
Pukul 13.00 WIB 2. Observasi luka
5. Menganjurkan
makan sedikit
tapi sering