Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

T
DENGAN DIAGNOSA MEDIS STROKE NON HEMORAGIK
DI RUANG C RSUD B
TANGGAL :

I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. T
Umur : 58 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Kawin
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Bangli
Tanggal Masuk : 19 Juli 2020
Tanggal Pengkajian : 20 Juli 2020
No. Register : 001856
Diagnosa Medis : Stroke non hemoragik dengan hemiparese

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. M
Umur : 60 tahun
Hub. Dengan Klien : Suami
Pekerjaan : Petani
Alamat : Bangli
2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Anggota gerak tubuh bagian kiri lemah

2) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini


Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami kelemahan di bagian tubuh sebelah kiri
sejak 3 hari yang lalu dan mengalami penurunan kesadaran sejak awal masuk rumah sakit 1
hari yang lalu.

3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya


Keluarga pasien mengatakan setelah mengalami semua keluhan tersebut keluarga pasien
langsung membawa pasien ke puskesmas setelah di periksa di puskesmas keluarga pasien di
rujuk ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut sesampainya di rumah sakit
pasien dilakukan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui penyakitnya dan pasien
didiagnosa mengalami stroke non hemoragik dan di rawat di rumah sakit.

b. Status Kesehatan Masa Lalu


1) Penyakit yang pernah dialami
keluarga pasien mengatakan pasien tidak pernah mempunyai riawayat penyakit stroke
sebelumnya, tetapi keluarga pasien mengatakan bahwa pasien mempunyai riwayat hipertensi
sejak 3 tahun yang lalu tetapi jarang kontrol ke dokter
2) Pernah Dirawat
Keluarga pasien mengatakan sebelumnya pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit.
3) Alergi
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memilki riwayat alergi baik makana, maupun
obat-obatan
4) Kebiasaan (merokok/kopi/alcohol dll)
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak merokok, tidak minum kopi dan mengkonsumsi
alkohol
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien mengatakan di keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
keturunan, penyakit menular maupun penyakit yang seperti dialami oleh pasien saat ini
d. Diagnosa Medis dan therapy

No Nama Obat Dosis Rute Indikasi Efek Samping

3. Pola Kebutuhan Dasar (Data Bio-Psiko-Sosio-Kultural-Spiritual)


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Keluarga pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit tidak pernah mendapat
informasi kesehatan tentang penyakitnya. Keluarga pasien mengatakan tidak pernah
berobat selain ke puskesmas dan rumah sakit.
b. Pola Nutrisi Metabolik
 Sebelum Sakit
Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan 3-4 x sehari dengan porsi
sedang 2 sendok nasi dengan lauk, daging dan sayur-sayuran
 Saat Sakit
Keluarga pasien mengatakan saat ini pasien hanya minum susu yang diberikan di rumah
sakit melalui NGT

c. Pola Eleminasi
1) BAB
 Sebelum Sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien BAB 1x sehari setiap pagi dengan konsistensi lunak
 Saat Sakit
Keluarga pasien mengatakan dari hari pertama masuk rumah sakit sampai sekarang
pasien belum BAB.
2) BAK
 Sebelum Sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien BAK kurang lebih 3-4 x setiap hari, untuk volume
urinenya keluarga kurang mengetahui
 Saat Sakit
Kelurga pasien mengatakan pasien saat ini menggunakan kateter, volume urinnya setiap
hari hanya 600 ml
d. Pola Aktivitas dan Latihan
1) Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4

Makan dan Minum 

Mandi 

Toileting 

Berpakaian 

Berpindah 

0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergatung
total

2) Latihan
 Sebelum Sakit
Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien biasa melakukan kegiatan dan aktivitas
sehari-hari dan bekerja menganyam bambu di rumahnya.
 Saat Sakit
Keluarga pasien mengatakan saat ini pasien hanya dapat berbaring di tempat tidur

e. Pola Kognitif dan Persepsi


Keluarga pasien mengatakan mengerti dengan keadaan pasien saat ini dan penyakitnya.
f. Pola Persepsi dan Konsep Diri
Keluarga pasien mengatakan saat ini pasien sakit merupakan ujian dari tuhan yang harus
keluarga dan pasien hadapi, yang dipikirkan keluarga saat ini adalah anaknya karena
ibunya sedang sakit dan bapaknya harus menemani ibunya di rumah sakit.
g. Pola Tidur dan Istirahat
 Sebelum Sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien setiap hari tidur 7 jam perhari dan tidak ada
gangguan saat tidur
 Saat Sakit
Keluarga pasien mengatakan saat ini pasien tidur sepanjang hari
h. Pola Peran dan Hubungan
Keluarga pasien mengatakan pasien menjalin hubungan baik dengan semua keluarga dan
tetangga-tetangganya.
i. Pola Seksual dan Reproduksi
 Sebelum Sakit
Tidak dikaji
 Saat Sakit
Tidak dikaji
j. Pola Toleransi Stress dan Koping
Keluarga pasien mengatakan kalau pasien mengalami masalah pasien selalu
menceritakan ke suaminya dan mencari solusi secara bersama-sama
k. Pola Nilai dan kepercayaan
Keluarga pasien mengatakan menganut agama hindu dan percaya kepada tuhan dan
agama yang di anutnya.
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan Umum : Lemah
Tingkat Kesadaran : komposmentis / apatis / somnolen / sopor/koma
GCS: Verbal: 3 Psikomotor: 3 Mata: 2
b. Tanda-tanda Vital
Nadi : 94 x/m Suhu: 37,7oC TD: 160/90 mmHg
RR: 28 x/m

c. Keadaan Fisik
a. Kepala dan Leher
I : penyebaran rambut merata, tidak ada lesi, kulit kepala bersih
P : tidak ada nyeri tekan dan tidak terdapat massa, tidak ada pembengkakan kelenjar
tiroid.
b. Mata
I : mata bersih, konjungtiva ananemis, sklera tidak ekterik, tidak menggunakan alat
bantu penglihatan.
P : tidak ada nyeri tekan pada mata
c. Hidung
I : hidung bersih, tidak ada pembengkakan, terpasang ngt pada hidung, tidak ada
sekret
P : tidak ada nyeri tekan pada hidung
d. Telinga
I : telinga bersih, tidak ada lesi, tidak ada penumpukan serumen
P : tidak ada nyeri tekan
e. Mulut
I : mukosa bibir kering, mulut tampak tidak simetris (menceng), tidak ada stomatitis,
gigi tampak kotor.
f. Dada
 Paru-Paru
I : tidak terdapat lesi pada dada, tidak terdapat retraksi dinding dada
P : tidak ada nyeri tekan pada dada
P : sonor
A : tidak terdapat suara nafas tambahan
 Jantung
I : pergerakan dinding dada simetris, tidak ada lesi atau sianosis, tidak ada
pembengkakan
P : tidak ada nyeri tekan, iktus kordis teraba
P : suara dullnes
A : suara jantung lupdup
g. Payudara dan Ketiak
I : payudara simetris kanan dan kiri, tidak ada massa, tidak ada sianosis, tidak ada
lesi, ketiak bersih
P : tidak ada nyeri tekan pada payudara dan ketiak, tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening
h. Abdomen
I : perut bersih, tidak ada sianosis, tidak ada lesi, dan edema
A : peristaltik usus 20x/menit
P : suara Timpani
P : tidak terdapat nyeri tekan dan massa
i. Ekstremitas
 Atas
I : ekstrimitas atas lengkap tidak terdapat sianosis, tidak terdapat lesi, tidak ada fraktur,
tampak terpasang infus NS di tangan sebelah kanan.
P : tidak terdapat nyeri tekan
 Bawah
I : tidak terdapat sianosis, lesi, dan fraktur.
P : tidak ada nyeri tekan
j. Genetalia
I : terpasang kateter
k. Integumen
I : kulit bersih, tidak terdapat sianosis, warna kulit sawo matang
P : Kulit teraba hangat, turgor kulit elastis

l. Neurologis
1) Pengkajian saraf kranial Pemeriksaan reflex
(1) Saraf I : Tidak ada gangguan pada penciuman pasien
(2) Saraf II : Tidak terjadi gangguan pada ssistem saraf II
(3) Saraf III, IV, VI :Terjadi penurunan kemampuan gerakan konjugat unilateral di
sisi kiri.
(4) Saraf V : Terjadi penurunan kemampuan gerakan mengunyah sehingga pasien
mendapatkan nutrisi melalui NGT
(5) Saraf VII : Wajah tidak simteris
(6) Saraf VIII : Tidak terjadi gangguan pada pendengaran
(7) Saraf IX, X : Kemampuan menelan kurang baik dan kesulitan membuka mulut
(8) Saraf XI : Tidak ada atrofi pada otot
(9) Saraf XII : Lidah simetris
2) Pengkajian B6
(1) B1 (Breathing)
Pasien tampak sesak, RR : 28x/m, menggunakan NRM 10 lt
(2) B2 (Blood)
Nadi : 69 x/m TD: 150/90 mmHg, akral hangat, tidak terdapat sianosis
(3) B3 (Brain)
Kesadaran somnolen, Keadaan Umum lemah, GCS : E: 2 V: 3 M: 3
(4) B4 (Bowel)
Pasien terpasang NGT, cairan yang keluar berwarna kuning, dilakukan bilas
lambung, bising usus 20x/m
(5) B5 (Bladder)
Urine yang keluar dari jam 11.00-15.00 wita sebanyak 200cc
(6) B6 (Bone)
Terpasang infus NS 20 tpm, tidak terdapat edema pada ekstremitas, terdapat
hemiparesis pada bagian sinistra

5. Pemeriksaan Penunjang
1) Data Laboratorium yang berhubungan
2) Pemeriksaan Radiologi
3) Hasil Konsultasi
4) Pemeriksaan Penunjang Diagnostic
CT-Scan : menunjukkan adanya infark pada lobus temporal parietal dekstra

A. ANALISA DATA
TABEL ANALISA DATA
DATA INTERPRETASI MASALAH
KEPERAWATAN
Data Subjektif : Penurunan suplai darah Resiko perfusi serebral
- Keluarga pasien dan O2 ke otak tidak efektif
mengatakan pasien
mengalami penurunan
kesadaran sejak awal
masuk rumah sakit 1
hari yang lalu.
Data Objektif:
- Pasien tidak sadar, GCS
: 8/ E: 2, V: 3, M: 3
(somnolen). Nadi : 69
x/m TD: 150/90
mmHg, RR: 28x/m, S:
37,7oC. Pasien
terpasang O2 masker
non rebreathing 10 lt/m
hemiparesis pada
bagian tubuh sisi kiri.
CT-Scan : terjadi infark
pada lobus temporal
parietal dekstra.
Data Subjektif : Penurunan kekuatan otot Gangguan mobilitas fisik
- Keluarga pasien
mengatakan pasien
mengalami kelemahan
pada bagian tubuh sisi
kiri
Data Objektif :
- Kesadaran pasien
somnolen
- Nadi : 69 x/m TD:
150/90 mmHg, RR:
28x/m, S: 37,7oC.
- Kekuatan otot menurun
- Fisik lemah

Data Subjektif : Kelemahan fisik Defisit perawatan diri


- Keluarga pasien
mengatakan pasien
tidak mampu
melakukan perawatan
diri secara mandiri
Data Objektif :
- Pasien tidak mampu
mandi/mengenakan/pak
aian
- Pasien tidak mampu
makan/ke toilet/berhias
secara mandiri
B. TABEL DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
TANGGAL /
TANGGAL
JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN PARAF
TERATASI
DITEMUKAN
20 Juli 2020 Resiko perfusi serebral tidak efektif
15.00 wita berhubungan dengan embolisme ditandai
dengan pasien mengalami penurunan
kesadaran sejak awal masuk rumah sakit 1
hari yang lalu, Pasien tidak sadar, GCS : 8/
E: 2, V: 3, M: 3 (somnolen). Nadi : 69 x/m
TD: 150/90 mmHg, RR: 28x/m, S: 37,7oC.
Pasien terpasang O2 masker non rebreathing
10 lt/m hemiparesis pada bagian tubuh sisi
kiri. CT-Scan : terjadi infark pada lobus
temporal parietal dekstra.

20 Juli 2020 Gangguan mobilitas fisik gangguan


15.15 wita neuromuscular ditandai dengan pasien
mengalami kelemahan pada bagian tubuh
sisi kiri, kesadaran pasien somnolen
Nadi : 69 x/m TD: 150/90 mmHg, RR:
28x/m, S: 37,7oC, kekuatan otot menurun
Fisik lemah

20 Juli 2020 Defisit perawatan diri berhubungan dengan


15.20 wita kelamahan ditandai dengan pasien tidak
mampu melakukan perawatan diri secara
mandiri, Pasien tidak mampu
mandi/mengenakan/pakaian, Pasien tidak
mampu makan/ke toilet/berhias secara
mandiri
C. PERENCANAAN
Hari/ No
Tangga Dx Rencana Perawatan

l TTD
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

Senin, 1 Setelah diberikan asuhan 1. Identifikasi penyebab 1. Untuk mengetahui penyebab


20 Juli keperawatan 3x24 jam peningkatan TIK dari meningkatnya TIK
2020 diharapkan tidak ada tanda 2. Minimalkan stimulus 2. Memberikan kualitas
dan gejala penurunan suplai dengan menyediakan perawatan dan kuliatas
darah ke otak dengan lingkungan yang tenang hidup pasien dengan
kriteria hasil : menyediakan lingkungan
1. Tekanan intra yang tenang
kranial menurun 3. Berikan posisi semi fowler 3. Untuk mengurangi resiko
2. Tingkat kesadaran tekanan intrakranial
meningkat 4. Kolaborasi pemberian 4. Untuk menghindari
sedasi dan anti kavulsan, sumbatan aliran darah otak
jika perlu

Senin, 2 Setelah diberikan asuhan 1. Identifikasi adanya 1. Untuk mengetahui nyeri


20 Juli keperawatan selama 3x24 nyeri atau keluhan atau keluhan yang
2020 jam diharapkan mobilitas fisik lainnya dirasakan oleh pasien
fisik pada pasien dapat 2. Fasilitasi aktivitas 2. Agar mempermudah
kembali dengan normal dengan alat bantu latihan fisik pasien
dengan kriteria hasil: (mis. Pagar pembatas
1. Pergerakan tempat tidur)
eksterimitas kembali 3. Jelaskan tujuan dan 3. Agar tidak terjadi
dengan baik prosedur mobilisasi kesalahan dalam
2. Kekuatan otot komunikasi dan
kembali dengan baik prosedur
3. Rentang gerak 4. Ajarkan mobilisasi 4. Agar kekuatan otot
(ROM) kembali sederhana yang harus kembali dengan baik
dengan baik dilakukan

5. Kolaborasi dengan 5. Agar mempermudah


pihak keluarga perawatan
Senin, 3 Setelah diberikan asuhan 1. Monitor tingkat 1. Agar mengetahui
20 Juli keperawatan selama 3x24 kemandirian kemandirian pasien
2020 jam diharapkan perawatan
diri pada pasien dapat 2. Fasilitasi tingkat 2. Melatih pasien agar mandiri
kembali dengan normal kemandirian, bantu jika
dengan kriteria hasil: tidak mampu melakukan
1. Kemampuan mandi perawatan diri
kembali dengan 3. Anjurkan melakukan 3. Melatih pasien secara
normal perawatan diri secara mandiri melakukan aktivitas
2. Kemampuan konsisten sesuai yang mudah
menggenakan kemampuan
pakaian kembali 4. Dampingi dalam 4. Untuk mengetahui
normal melakukan perawatan diri perkembangan pasien dalam
3. Kemampuan makan sampai mandiri melakukan perawatan diri
kembali dengan
normal
4. Kemampuan ke 5. Kolaborasi dengan 5. Agar mempermudah
toilet kembali keluarga perawatan
dengan normal
5. Mempertahankan
kebersihan diri
D. IMPLEMENTASI
Hari/tanggal/ja No Dx Implementasi Evaluasi proses TTD
m
Selasa, 21 Juli 1. 1. Memberikan posisi semi Data subjektif :
2020 fowler - Keluarga pasien mengatakan pasien
10.00 wita 2. Mengukur TTV masih lemah
Data objektif :
- Pasien tampak masih tertidur
- TD : 140/90 mmHg
- Nadi : 70x/m
- RR : 26x/m
- S : 37,0oC

3. Data subjketif :
3. Menganjurkan melakukan - Keluarga mengatakan pasien di lap
perawatan diri secara konsisten setiap pagi dan sore hari
sesuai kemampuan Data objektif :
- Pasien tampak bersih

14.00 wita 2. 4. Mengidentifikasi adanya nyeri Data subjektif :


atau keluhan fisik lainnya - Keluarga pasien mengatakan pasien
belum mampu menggerakkan tubuh
sisi kiri
Data Objektif :
- Pasien tampak terlihat lemas

19.30 wita 3 5. Mendampingi keluarga dalam Data subjektif :


melakukan perawatan diri - Keluarga pasien mengatakan pasien
belum mampu melakukan
perawatan diri secara mandiri
Data Objektif :
- Pasien tampak berbaring di tempat
tidur

Rabu, 22 Juli 1. 1. Memiinimalkan stimulus Data subjektif :


2020 dengan menyediakan - Keluarga pasien mengatakan pasien
09.00 wita lingkungan yang tenang sudah ada peningkatan kesadaran
2. Mengukur TTV pasien pasien
Data objektif :
- Pasien sudah dapat merespon jika
di beri rangsangan
- TD : 140/90 mmHg
- Nadi : 67 x/m
- RR : 24 x/m
- S : 36,8 oC

14.20 wita 2. 3. Memfasilitasi aktivitas dengan Data subjektif :


alat bantu (mis. Pagar - Keluarga pasien mengatakan selalu
pembatas tempat tidur) menaikkan pagar pembatas tempat
tidur
Data objektif : -

16.40 wita 2. 4. Mengajarkan mobilisasi Data subjetif :


sederhana yang harus - Keluarga pasien mengatakan akan
dilakukan membantu pasien dalam melakukan
mobilisasi
Data objektif :
- Pasien tampak sedikit lemas
- Tubuh sisi kiri masih tampak lemas
Kamis, 23 Juli 3. 1. Mendampingi keluarga dalam Data subjektif :
2020 melakukan perawatan diri - Keluarga pasien mengatakan pasien
10.15 wita belum bisa melakukan perawatan
diri secara mandiri
Data objektif :
- Pasien tampak berbaring di tempat
tidur

15.00 wita 2. 2. Mengidentifikasi adanya nyeri Data subjektif :


atau keluhan fisik lainnya - Pasien mengatakan tidak adanya
nyeri hanya merasakan bagian
tubuh sisi kiri masih lemah
Data objektif :
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak berbaring di tempat
tidur

15.30 wita 1. 3. Memberikan pasien posisi Data subjektif : -


semi fowler Data objektif :
- Pasien tampak merasa nyaman
- Pasien tampak berbaring di tempat
tidur

17.20 wita 2. 4. Mengajarkan mobilisasi Data subjektif :


sederhana yang harus - Pasien mengatakan masih merasa
dilakukan lemas
Data objektif :
- Sisi tubuh kiri masih lemas

E. EVALUASI
No Hari/ Tgl/ Jam No Dx Evaluasi TTD
1 Jumat, 24 Juli 2020 1 S:
13.00 wita - Pasien mengatakan rasa lemas dan rasa mengantuk
sudah mulai menurun
O:
- Pasien masih tampak lemas
- GCS : 11/ E : 3 V : 4 M : 4
A:
- Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
- Identifikasi penyebab peningkatan TIK
- Minimalkan stimulus dengan menyediakan
lingkungan yang tenang
- Berikan posisi semi fowler
- Kolaborasi pemberian sedasi dan anti kavulsan, jika
perlu
2 Jumat, 24 Juli 2020 2 S:
13.30 wita - Pasien mengatakan sulit melakukan mobilisasi
karena tubuh sisi kiri masih terasa lemas
O:
- Pasien masih tampak lemas
- Mobilisasi dibantu keluarga
A:
- Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
- Fasilitasi aktivitas dengan alat bantu (mis. Pagar
pembatas tempat tidur)
- Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan
- Kolaborasi dengan pihak keluarga

S:
- Pasien mengatakan belum mampu melakukan
perawatan diri secara mandiri
O:
- Pasien tampak masih tampak lemas
- TD : 140/80 mmHg
- Nadi : 67x/m
- S : 37,0 oC
- RR : 23x/m
Jumat, 24 Juli 2020
3 3 A : Masalah belum teratasi
14.00 wita
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor tingkat kemandirian
- Fasilitasi tingkat kemandirian, bantu jika tidak
mampu melakukan perawatan diri
- Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten
sesuai kemampuan
- Dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai
mandiri
- Kolaborasi dengan keluarga
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

………………………………………………

Nama : ……………………………………. No. RM : ………………………


Umur : ……………………………………. Tgl MRS : ………………………
Jenis Kelamin : ……………………………………. Dx Medis : ………………………
Tgl Pelaksanaan : ……………………………………. Ruang : ………………………
KONDISI KLIEN
Alasan masuk RS
………………………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
Data Fokus
………………………………………………………………………………………………..

DS :…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………...
DO : ………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………...
Diagnosa keperawatan (masalah)
………………………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..

Tujuan khusus: tujuan yang akan dicapai, criteria hasil


………………………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..

Tindakan keperawatan: tindakan apa yang dilakukan, SOP tindakan tersebut


………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
STRATEGI KOMUNIKASI
DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

………………………………………………

ORIENTASI
Salam terapeutik
……………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..

Evaluasi/validasi
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..

Kontrak
Topik
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..

Waktu
………………………………………………………………………………………………..

Tempat
………………………………………………………………………………………………..

KERJA
(Langkah-langkah tindakan keperawatan): komunikasi saat melakukan tindakan
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..

TERMINASI
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
DS : ………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..

DO : ………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..

Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah dilakukan)
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..

Kontrak yang akan datang


Topik
………………………………………………………………………………………………..

Waktu
………………………………………………………………………………………………..

Tempat
………………………………………………………………………………………………..

Anda mungkin juga menyukai