Anda di halaman 1dari 6

KEPERAWATAN KRITIS

OLEH :

NI LUH AYU LISTYAWATI

17.321.2735

A11-B

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

TAHUN 2020
A. Soal :
Anda adalah perawat yang merawat pasien yang dijadwalkan untuk menjalani
kateterisasi jantung di pagi hari. Dalam laporan, anda menyebutkan pasien
“bertingkah sepanjang siang-menangis dan sangat emosional”.
Kaji kemungkinan arti dibalik prilaku pasien tersebut. Dan rumuskan rencana
tindakan termasuk data tambahan yang mungkin diperlukan!

1. Pengkajian
Menurut saya pengkajian yang didapat dari kasus diatas yaitu pasien
mengalami kecemasan / ansietas pre operasi dimana ansietas ini sering terjadi
pada pasien yang akan dilakukan operasi. Dampak psikologis yang dapat
muncul adalah adanya perasaan katakutan akan kematian dan ketidaktahuan
akan pengalaman pembedahan yang dapat mengakibatkan kecemasan dalam
berbagai bentuk salah satunya menangis dan emosional. Pasien yang
mengalami hal seperti ini biasanya memiliki rasa ketakutan dan perasaan
tidak tenang. Berbagai ketakutan akan muncul seperti hal nya ketakutan akan
perubahan citra tubuh, konsep diri dan juga ketakutan akan perubahan pada
perannya di keluarga maupun masyarakat. Oleh karena itu pada proses
keperawatan sangat penting untuk mengidentifikasi ansietas yang dialami
pasien.
Dari literature yang saya dapatkan dijelaskan bahwa dampak kecemasan
sebagai respon aktivasi HPA Axis (hipotalamus pituitary adrenal axis) dan
sistem saraf simpatis menyebabkan peningkatan frekuensi nadi dan tekanan
darah. Peningkatan denyut jantung dan tekanan darah memperberat sistem
kardiovaskuler serta meningkatkan kebutuhan oksigen dan kerja jantung, hal
ini sangat berbahaya karena dapat meningkatkan resiko terjadinya
komplikasi. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah perdarahan, kematian
pembuluh darah, sumbatan pembuluh darah dan nadi menghilang. Kecemasan
juga dapat memperburuk tindakan kateterisasi atau kondisi kesehatan pasien.
(http://repository.unair.ac.id/77957/2/TKP%2066_18%20Han%20p.pdf)
2. Hal-hal yang harus dilakukan sebelum tindakan kateterisasi jantung
https://id.scribd.com/document/436425603/ASUHAN-KEPERAWATAN-
KATETERISASI
a. Pemeriksaan EKG 12 lead
Penyadapan EKG bertujuan untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan
irama jantung (aritmia), infark/iskemia pada otot jantung, pengaruh atau
efek obat-obat jantung serta mengetahui adanya gangguan elektrolit
b. pemeriksaan laboratorium dan diagnostic
pemeriksaan laboratorium seperti : pemeriksaan darah lengkap, elektrolit
(BUN = Blood Urea Nitrogen, ureum, kreatinin), sedangkan pemeriksaan
diagnostic yang perlu dilakukan adalah treadmill, echocardiogram dan X-
ray.
c. Kadar kalium
Kadar kalium yang rendah akan mengakibatkan peningkatan sesitifitas
dan eksibilitas miokard sehingga dapat meningkatkandistritmia ventrikel
yang mengancam klien. Peningkatan kadar kreatinin serum, BUN atau
keduanya dapat mengidentifikasi masalah pada fungsi ginjal. Fungsi
ginjal yang baik sangat dibutuhkan, karena pada prosedur ini
menggunakan zat kontras radiopaque yang bersifat hiperosmotik.
Sehingga ginjal harus menfilter zat tersebut dalam darah dan
mengeluarkannya.
d. Puasa
Klien yang mengalami kateterisasi jantung diinstruksikan untuk puasa
minimal 3-4 jam sebelum prosedur dilakukan. Hal ini bertujuan untuk
mencegah terjadinya aspirasi isi lambung ke saluran pernafasan apabila
klien mengalami mual dan muntah selama prosedur berlangsung.
e. Klien akan mendapatkan anastesi lokal sebelum prosedur dimulai
f. Premedikasi sedative ringan
Terapi ini diberikan bertujuan untuk mengatasi gejala kecemasan dalam
waktu jangka pendek
g. Klien dengan insufisiensi ginjal harus dilakukan hidrasi dengan baik
sebelum dan selama prosedur
h. Klien yang mempunyai riwayat alergi terhadap iodine, seafood, atau zat
kontras (sebaiknya zat kontras nonionic). Sebelum tindakan perlu
diberikan steroid, anthihistamin (dipenhidramin) dan H2 bloker (cimetidin
atau ranitidine)
i. Klien harus diberikan penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan
j. Pemberian antibiotic profilaksis tidak direkomendasikan
k. Perhiasan yang dapat mengganggu hasil angiogram, sebaiknya dibuka
sebelum prosedur
l. Klien diperbolehkan minum hingga saat tindakan, namun bukan kopi,
minum obat dihari tindakan trutama obat tekanan darah, dan pre medikasi
untuk mencegah alergi kontras

3. Indikasi kateterisasi jantung


http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-arikusuman-6662-3-
babii.pdf
a. Penyakit jantung koroner yang jelas/didiagnosis
b. Sakit dada (angina vektoris) yang belum jelas penyebabnya
c. Angina vektoris yang tidak stabil atau bertambah
d. Infark miokard yang tidak berespon dengan obat-obatan
e. Gagal jantung kongestif
f. Evaluasi bypass koroner
g. Abnormal irama (bradi/takikardi)
h. Gambaran EKG abnormal (injuri, iskemik, infark) usia 50 tahun ke atas,
asimtomatik
i. Kelainan katub jantung
j. Kelainan jantung bawaan
k. Kelainan pembuluh perifer

4. Tindakan yang dapat dilakukan


https://id.scribd.com/document/436425603/ASUHAN-KEPERAWATAN-
KATETERISASI
a. Bantu pasien mengekspresikan perasaan marah, kehilangan, dan takut
b. Kaji tanda ansietas verbal dan non verbal.
c. Damping pasien dan lakukan tindakan bila pasien mulai menunjukkan
prilaku merusak
d. Jelaskan tentang prosedur pembedahan sesuai jenis operasi
e. Beri dukungan pra bedah
f. Hindari konfrontasi
g. Beri lingkungan yang tenang dan suasana penuh istirahat
h. Tingkatkan control sensasi pasien
i. Orientasikan pasien terhadap prosedur rutin dan aktivitas yang diharapkan
j. Beri kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan ansietasnya.
k. Berikan privasi untuk pasien dan orang terdekat
DAFTAR REFRENSI BACAAN

https://id.scribd.com/document/436425603/ASUHAN-KEPERAWATAN-
KATETERISASI diakses tanggal 30 September 2020

http://perpus.fikumj.ac.id/index.php?p=fstream-pdf&fid=10250&bid=4462
diakses tanggal 30 September 2020

http://cyber-chmk.net/ojs/index.php/ners/article/view/485/171 diakses tanggal 30


September 2020

http://repository.unair.ac.id/77957/2/TKP%2066_18%20Han%20p.pdf diakses
tanggal 30 September 2020

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/134/jtptunimus-gdl-arikusuman-6662-3-
babii.pdf diakses tanggal 30 September 2020

Anda mungkin juga menyukai