KELAS : ANESTESI 2B
NIM : 2018040050
PRA ANESTESI
1. Tinjaun/kasus
Tn.T berusia 50 tahun datang dengan penurunan kesadaran sejak 5 jam sebelum masuk
rumah sakit. Pasien mengalami kecelakaan bermotor, jatuh dari motor dengan posisi
kepala jatuh dan terbentur terlebih dahulu. Pasien diketahui tidak menggunakan helm
saat berkendara dan tidak sadarkan diri. Pada pasien terdapat perdarahan dari telinga
dan hidung, muntah, tidak kejang. Pasien memiliki riwayat penyakit lain.
2. Pengkajian
A. Anamnesis
Riwayat anestesi dan operasi sebelumnya =-
Riwayat penyakit sistemik = Diabetes melitus
Pemakaian obat tertentu = insulin
Riwayat diet =-
Kebiasaan pasien = merokok
Riwayat penyakit keluarga = Diabetes melitus
B. Pemeriksaan Fisik
1. Breathing
Apakah jalan nafas mudah tersumbat? tidak
Apakah intubasi akan sulit ? tidak
Apakah pasien ompong ? tidak
Apakah pasien menggunakan gigi palsu? tidak
Apakah pasien mempunyai rahang yang kecil yang akan mempersulit intubasi ? tidak
Apakah ada gangguan membuka mulut atau kekakuan leher? tidak
Apakah ada pembengkakan abnormal pada leher ? tidak
2. Tanda-tanda vital
BB = 60 Kg
Tekanan nadi = 97x/menit
Tekanan darah = 140/90 mmHg
Suhu = 38,5 Derajat
Respirasi = 20x/menit
3. Brain
Analisis GCS ( Glaslow Coma Scale ) = Skala 10
C. Pemeriksaan Penunjang
AL:12.400 Albumin: 3.5 Chlorida: 108
AE: 3,81 SGOT :55 Kalium :3,6
HB: 11,2 SGPT : 39 HMT : 32,5
BUN: 21,4 Creatinin: 0,5 Golongan: O
pO2: 68,4 Natrium : 134 pCO2: 29,3
CT Scan kepala : tampak adanya pembengkakan jaringan lunak di daerah
temporapariental dexstra, pariental sinistra.
D. Assesment : Status fisik ASA II
E. Teknik anestesi : General Anestesi Intubasi
3.Masalah Kesehatan
-Cemas
-Kurang pengetahuan tentang tindakan pembedahan dan anestesi
-mual muntah
-pusing
-kehilangan keseimbangan
-mudah merasa Lelah
-Penurunan kesadaran
4. Intervensi dan implementasi
-Jelaskan tentang prosedur pembedahan dan anestesi
-Kaji apakah pasien sebelumnya sudah memiliki faktor resiko
-Beri bantalan pada area yang rentan cedera
-Berikan penjelasan tentang peran pasien pada post pembedahan dan anestesi
-Bantu pasien mengekspresikan perasaan untuk mengatasi kecemasan
-Berikan obat untuk mengurangi kecemasan sesuai advis dokter anestesi
-Berikan dukungan pada pasien untuk dapat beradaptasi terhadap perubahan
5. Evaluasi
-Pasien tampak tenang dan tidak gelisah
-Pasien memahami tentang prosedur pembedahan dan anestesi
INTRA ANESTESI
1.Pengkajian
d.o : terjadi perdarahan
Tekanan darah 120/80 x mmHg
RR 20x/menit
Hr 70x/menit
Suhu 36,5 C
d.s : pasien merasa pusing, mual muntah
2.masalah kesehatan :
-Cemas
-Kurang pengetahuan tentang tindakan pembedahan dan anestesi
-mual muntah
-pusing
-kehilangan keseimbangan
-mudah merasa lelah
-Penurunan kesadaran
4.dokumentasi
-Laporan durante anestesi : General anestesi
Melalui Intravena
waktu anestesi : 9.00
waktu Insisi : 9.15
durante : 11.00
-Perdarahan : 700 cc
-Pemberian O2 : 3L/menit
PASCA ANESTESI
-Lembar monitoring (Skoring) : Aldrete skoring dengan nilai minimal 8 pasien dapat
pindah keruangan
-serah terima : HCU, ICU, NICU, dll. Perawatan anestesi di ruang RR
Asuhan kepenataan
1. Tinjau/kasus : pasien akan dilakukan operasi COT (Cidera Otak Trauma)
2. Pengkajian : -
3. Masalah kesehatan
-Jalan nafas tidak efektif
-Gangguan ventilasi spontan
-Resiko aspirasi
-Resiko kekurangan volume cairan
-Resiko perdarahan
-Nyeri
-Resiko jatuh
-Resiko alergi
-Resiko termoregulasi tidak efektif
4. intervensi dan implementasi
-Memastikan fungsi pernafasan yang optimal
-Berikan oksigenasi
-Lakukan pembersihan jalan nafas/ suction
-Monitoring VS
-Mempertahankan hidrasi cairan
-Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal
-Monitor balance cairan dan perdarahan
-Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
-Menghindari cidera dan resiko jatuh
5. Dokumentasi
-Laporan paska anestesi di RR
-Dokumentasi penyerahan petugas RR dengan petugas ruangan/ ICU /HCU
-Pemakaian obat dan alat kesehatan yang dipakai