KEPERAWATAN
OTITIS MEDIA AKUT
(OMA) DAN VERTIGO
NAMA KELOMPOK :
PENGERTIAN ETIOLOGI
• Otitis media akut • Otitis media akut
(OMA) adalah disebabkan oleh
peradangan akut bakteri
sebagian atau seluruh
periosteum telinga
tengah
• Umumnya otitis media dari
nasofaring yang kemudian
mengenai telinga tengah,
kecuali pada kasus yang relatif
jarang, yang mendapatkan
infeksi bakteri yang
PATOFISIOLO membocorkan membran
GI timpani. Stadium awal
komplikasi ini dimulai dengan
hiperemi dan edema pada
mukosa tuba eusthacius bagian
faring, yang kemudian
lumennya dipersempit oleh
hiperplasi limfoid pada
submukosa.
1. Otoskop pneumatik
untuk melihat
membran timpani yang
penuh, bengkak dan
PEMERIKSAA tidak tembus cahaya
N
PENUNJANG
dengan kerusakan
mogilitas.
2. Kultur cairan melalui
mambran timpani yang
pecah untuk
mengetahui organisme
penyebab.
KASUS
• PENGKAJIAN
Nama : NY. N
No. Regester :-
Umur : 11 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Irian/Indonesia
Agama : Islam
Status Marietal : Dibawah umur
Pekerjaan :-
Pendidikan : SD
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Alamat : Jayapura Irian Jaya
Kiriman dari : RSUD Jayapura Irian Jaya
LANJUTAN
Tanggal MRS : 4 Pebruari 2002
Cara Masuk : Lewat Poliklinik RSUD Dr. Soetomo
Surabaya
Diagnosa Medis : Otitis Media Kronika Maligna
Senistra + Mastoiditis Kronika
Sinistra + Post Meningitis.
Alasan Dirawat : -
Keluhan Utama : Keluar cairan dan darah dari
telinga kiri dan pendengaran
berkurang
RIWAYAT KEPERAWATAN
Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit
Dahulu Sekarang
Pada usia 2 tahun klien Klien post op Radikal
pernah menderita Malaria
Maestoidektomi Sinistra
dan sering kejang-kejang.
hari pertama
Setelah kejang-kejang
Riwayat Kesehatan
bagian ekstrimitas lemah.
Keluarga
Klien pernah menderita
Meningitis. Sejak usia 2 Riwayat kesehatan
tahun pada telinga kiri keluarga yang lain tidak
klien sering mengeluarkan ada yang menderita
cairan dan darah. penyakit seperti yang
diderita klien saat ini.
LANJUTAN
2. Cardiovascular (B 2 :
Bleeding)
Nadi 92 X/menit kuat dan
teratur, tekanan darah 100/60
mmHg, Suhu 37 0C, perfusi
hangat. Cor S1 S2 tunggal
3. Persyarafan (B 3 : Brain) 4. Perkemihan-Eliminasi Uri
Tingkat kesadaran (GCS) (B.4 :
-Membuka mata : Spontan (4) Bladder)
-Verbal : Orientasi baik (5)
Jumlah urine 1200 cc/24
-Motorik : Menurut perintah (6)
jam, warna urine kuning.
-Compos Mentis : Pasien sadar
baik. 5. Pencernaan-Eliminasi Alvi
(B 5 :
Persepsi Sensori Bowel)
-Pendengaran: Tuli konduksi Mulut dan tenggorokan
sinistra normal, Abdomen normal,
-Penciuman: Tidak ada kelainan Peristaltik normal, tidak
-Pengecapan: Tidak ada
kembung, tidak terdapat
kelainan
obstipasi maupun diare,
-Penglihatan: Tidak ada
kelainan Rectum normal, klien buang
-Perabaan: Tidak ada kelainan air
besar 1 X/hari.
6. Tulang-Otot-Integumen (B 6 :
7. Sistem Endokrin
Bone)
Kemampuan pergerakan sendi - Terapi hormon
bebas/terbatas Parese : -.
ada/tidak, Paralise ada/tidak,
Hemiparese ada/tidak - Hipoglikemia :
-.
Ekstrimitas :
- Atas : Tidak ada kelainan - Polidipsi : -.
- Bawah : Tidak ada kelainan - Poliphagi : -.
- Tulang Belakang : Tidak ada
kelainan - Poliuri ; -.
- Warna kulit : Coklat - Postural
- Akral : Dingin
- Turgor : Baik hipotensi : -.
- Tidak terdapat kontraktur - Kelemahan : .
maupun dikubitus.
DIAGNOSTIC TEST/PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratoriun
Hb :11,5 gr%
MASALAH ETIOLOGI
Gangguan Pola Gangguan Persepsi
Istirahat Pendengaran
Tidur
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan
pada tempat operasi
• Gangguan pola istirahat tidur berhubungan
dengan nyeri akut
• Resiko tinggi trauma berhubungan dengan
gangguan presepsi pendengaran
RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN
• Tanggal : 25 April 2002
• Diagnosa Keperawatan: Nyeri akut
berhubungan dengan trauma jaringan
pada tempat operasi
• Tujuan : Klien dapat mengekspresikan
penurunan nyeri/tidaknyamanan dalam
waktu 2 X 24 jam.
• Kriteria hasil : Klien tampak rileks
• Mampu tidur atau istirahat dengan tepat
RENCANA TINDAKAN RASIONAL
Evaluasi
S : Mengutarakan perasaan segar pada waktu
bangun.
O : Klien tidur 6 – 8 jam sehari. Beristirahat
sesuai kebutuhan.
A : Tujuan berhasil.
P : Intervensi dihentikan
Tanggal : 26 april 2002
Diagnosa :
Resiko tinggi trauma berhubungan dengan
gangguan presepsi
pendengaran
Evaluasi
S:-
O : - Klien mengungkapkan suatu keinginan untuk
melakukan
tindakan pengamanan untuk mencegah
cedera.
- Klien mengungkapkan suatu maksud untuk
melakukan
tindakan pencegahan.
A : Tujuan berhasil.
VERTIGO
PENGERTIAN ETIOLOGI
Vertigo berasal dari Vertigo disebabkan oleh
bahasa latin, yaitu kelainan di dalam telinga,
“vertere” yang dapat di dalam saraf yang
menghubungkan telinga
diartikan berputar, dan dengan otak dan di dalam
igo yang berarti otaknya sendiri. Vertigo
kondisi. Jadi vertigo juga bisa berhubungan
adalah dimana suatu dengan kelainan
kondisi terasa penglihatan atau
berputar, perubahan tekanan darah
yang terjadi secara tiba-
tiba.
kondisi tidak
normal/tidak fisiologis
dari fungsi alat
keseimbangan tubuh di
bagian tepi atau sentral
maupun rangsangan
gerakan yang aneh atau
berlebihan, maka proses
PATOFISIOLOGI pengolahan informasi
yang wajar tidak
berlangsung dan muncul
tanda-tanda kegawatan
dalam bentuk vertigo
dan gejala dari jaringan
otonomi. Di samping itu
respon penyesuaian otot-
otot menjadi tidak
KASUS
PENGKAJIAN RIWAYAT KESEHATAN
- Tanggal/pukul masuk RS: 06 1. Alasan masuk RS
februari 2017/ 21.00 wib
klien baru masuk
- Nama/ No. RM: Ny. S / melalui IGD pada pada
01.02.22 tanggal 2 februari 2017
- Tanggal lahir/Usia: 10 juni pada pukul 21.00 wib,
1976/ 40 tahun dengan keluhan kepala
- Pekerjaan : IRT nyeri diseluruh bagian,
- Alamat : Jl.Parak Kopi, Padang klien merasa nyeri
- Agama : Islam berputar-putar dikepala,
- Suku bangsa : Minang jika berdiri dan duduk
- Pendidikan terakhir : SMA terasa pusing, jika
- Diagnosa Medis : Vertigo berpindah posisi pusing.
sentral
Adanya mual dan muntah
dalam serangan
2x, Nafsu makan menurun.
Wajah klien tanpak
memerah, klien tampak
2. Riwayat kesehatan sekarang
Saat dilakukan pengkajian, klien merasa nyeri
dikepala terasa berputar-putar. Klien mengatakan
merasa nyeri saat berdiri dan duduk, jika berpindah
posisi klien juga merasa pusing, saat berbaring rasa
nyeri di kepala berkurang. Skala nyeri 7.
Pola koping
toleransi stress
Saat klien merasa
cemas menghadapi
suatu masalah, klien
berdoa dan berusaha
mencari solusi dari
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : compos mentis cooperative
GCS : M = 6, V= 5, E = 4, = 15
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
KEPERAWATAN
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI
Ds :1. Klien mengatakan kepala Agen injuri
nyeri biologis
diseluruh bagian
2. Klien mengatakan nyeri MASALAH
dikepala KEPERAWATAN
terasa berputar putar. Nyeri akut
3. Klien mengatakan jika
berdiri
dan duduk terasa pusing,
jika
berpindah posisi pusing
Do : 1. Skla nyeri 7
2. Klien tampak meringis
3. TD: 120/70 mmhg
DATA ETIOLOGI
Ds : 1. Klien mengatakan Tirah baring atau
pusing imobilisasi
jika berjalan, duduk
dan MASALAH KEPERAWATN
berpindah posisi Intoleransi aktivitas
2. Klien merasa lemah
3. Klien merasa letih
Do : 1. Klien tampak
lemah
2. Klien tampak letih
3. Klien tampak tidak
bisa
berdiri lama
karena
pusing
DATA ETIOLOGI
Ds: Ketidakmampuan
1. Klien mengatakan menelan
Adanya makanan
mual-mual dan muntah
2x, MASALAH
2. Klien mengatakanNafsu KEPERAWATAN
makan menurun Ketidakseimbangan
Do: nutrisi
1. Klien hanya kurang dari
menghabiskan kebutuhan
setengah porsi makan tubuh
yang
disediakan.
2. Klien tampak mual-mual
dan
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama pasien : Ny S Implementasi
Ruangan : Marwa 9/ 1. monitoring tanda-tanda
ibnu vital :
sina -Melakukan pengkajian
nyeri secara komprehensif
Tanggal 6/2/2017 -Observasi reaksi non
Diagnosa verbal dari ketidaknyamana
keperawatan - Mengajarkan terknik non
farmakologi (teknik relaksas
Nyeri akut
berhubungan nafas dalam)
-Anjurkan untuk istirahat atau
dengan agen cidera
injuri tidur yang adekuat untuk
mengurangi nyeri
biologis
-Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
EVALUASI
S:
• Klien mengatakan nyeri diseluruh bagian kepala
masih terasa
• Klien mengatakan nyeri dikepala terasa berputar-
putar masih ada, nyeri terasa hilang timbul
O:
• Skala nyeri 6
• Tekanan darah : 120/70 mmhg nadi: 72 x/menit,
pernafasan: 24 x/menit. Suhu: 37,20C.
• Klien tampak meringis
A:
nyeri
P:
• intervensi dilanjutkan
• Pegkajian nyeri
• Anjuran istirajat atau tidur
TANGGAL 6/2/2017 EVALUASI
DIAGNOSA KEPERAWATAN S:
Intoleransi aktivitas b.d • Klien mengatakan masih terasa
imobilisasi. pusing jika berjalan, duduk dan
IMPLEMENTASI : berpindah posisi
1. Membantu mengekplorasi • Klien masih merasa lemah
aktivitas • Klien masih merasa letih
yang bemanfaat bagi pasien O:
2. Membantu pasien/keluarga • Klien tampak lemah
dalam • Klien tampak letih
beradaptasi dengan • Klien tampak tidak bisa berdiri
lingkungan lama karena pusing
3. Pastikan lingkungan aman • TD: 120/70 mmhg, nadi: 72
untuk x/menit, pernafasan: 24
pergerakan otot x/menit. Suhu: 37,20C.
4. Monitor/catat pola tidur A:
pasien dan intoleransi aktiftias
jumlah jam tidur P:
5. Monitor lokasi dan dasar dari • lanjutkan intervensi
ketidaknyamanan atau nyeri • Pantau aktivitas
selama • Berikan lingkungan yang aman
TANGGAL 6/2/2017 EVALUASI
DIAGNOSA KEPEAWATAN : S:
ketidakseimbangan nutrisi kurang • Klien mengatakan mual-
dari mual dan muntah sudah
kebutuhan tubuh b.d mulai berkurang,
ketidakmampuan • Klien mengatakan Nafsu
menelan makanan . makan masih kurang
IMPLEMENTASI : O:
1. Mengkaji pola makan klien • Klien hanya
2. Atur pola makan, yang diperlukan menghabiskan setengah
(yaitu, porsi makan yang
menyediakan makanan berprotein disediakan.
tinggi, • Klien tampak mual-mual
menyarankan menggunakan bumbu dan muntah 2x
dan • Mukosa bibir kering,
rempah-rempah sebagai alternatif bibir
untuk A:
garam, • ketidakseimbangan
3. Anjurkan pasien untuk memilih nutrisikurang dari
makanan ringan, kebutuhan tubuh
jika kekurangan air liur mengganggu P:
• intervensi dilanjutkan
TANGGAL 7/2/2017 EVALUASI
MASALAH KEPERAWATAN S:
: • Klien mengatakan
Nyeri akut berhubungan nyeri dikepala sudah
dengan agen cidera mulai berkurang
injuri O:
biologis • Skala nyeri 3
IMPLEMENTASI • Tekanan darah :
1. monitoring tanda-tanda 120/80 mmhg,
vital A:
2. Mengkaji skala nyeri • nyeri
secara P:
komprehensif • intervensi dilanjutkan
3. Obserasi reaksi nonerbal • manajemen nyeri
dari • Intervensi di
ketidaknyamanan lanjutkan
4. Mengurangi kembali
EVALUASI
S:
TANGGAL 7/2/2017 • Klien mengatakan pusing
DIAGNOSA KEPERAWATAN : saat bejalan dan berpindah
Intoleransi aktivitas b.d posisi sudah berkurang
imobilisasi. O:
IMPLEMENTASI • Klien tampak sudah bisa
1. Pastikan lingkungan aman berpindah posisi dan
untuk berjalan ke toilet
pergerakan otot • TD: 120/80 mmhg, nadi: 78
2. Monitor/catat pola tidur x/menit, pernafasan: 22
pasien x/menit. Suhu: 36,60C.
dan jumlah jam tidur A:
3. Monitor lokasi dan dasar • intoleransi aktiftias
dari P:
ketidaknyamanan atau • lanjutkan intervensi
nyeri • Pantau aktivitas
selama bergerak/aktivitas • Berikan lingkungan yang
4. Kurangi ketidaknyamanan aman dan nyaman
TANGGAL 7/2/2017 EVALUASI
MASALAH KEPERAWATAN : S:
ketidakseimbangan nutrisi • Klien mengatakan mual-mual
kurang dan muntah sudah tidak
dari kebutuhan tubuh b.d ada,
ketidakmampuan menelan • Klien mengatakan Nafsu
makanan . makan masih kurang
IMPLEMENTASI : O:
1. Mengkaji pola makan klien • Klien hanya menghabiskan
2. Atur pola makan, yang setengah porsi makan yang
diperlukan disediakan.
(yaitu, menyediakan makanan • Mukosa bibir kering, bibir
berprotein pucat
tinggi, menyarankan A:
menggunakan bumbu • ketidakseimbangan
dan rempah-rempah sebagai nutrisikurang dari kebutuhan
alternatif tubuh
untuk garam, P:
3. Memastikan mengonsumsi • intervensi dilanjutkan
makanan
berupa makanan yang tinggi
TANGGAL 8/2/2017 EVALUASI
MASALAH
S:
KEPERAWATAN : • Klien mengatakan
Nyeri akut nyeri dikepala sudah
berhubungan tidak ada
dengan agen cidera O:
injuri • Skala nyeri: 0
biologis • Tekanan darah :
IMPLEMENTASI
120/80 mmhg,
1. monitoring tanda- A:
tanda vital • nyeri
2. Mengkaji skala nyeri P:
secara • intervensi dihentikan
komprehensif • manajemen nyeri
3. Obserasi reaksi
nonerbal
dari ketidaknyamanan
TANGGAL 8/2/2017 EVALUASI
MASALAH KEPERAWATAN : S:
Intoleransi aktivitas b.d • Klien mengatakan pusing
imobilisasi. saat bejalan dan berpindah
IMPLEMENTASI posisi sudah tidak ada
1. Membantu O:
pasien/keluarga dalam • Klien tampak sudah bisa
beradaptasi dengan berpindah posisi dan
lingkungan berjalan ke toilet.
2. Membantu menyusun • Tidak ada intoleransi
aktivitas fisik aktivitas
Pastikan lingkungan aman • TD: 120/80 mmhg, nadi: 80
untuk x/menit, pernafasan: 20
pergerakan otot x/menit. Suhu: 36, 0C.
3. Monitor/catat pola tidur A:
pasien • intoleransi aktiftias
dan jumlah jam tidur P:
4. Monitor lokasi dan dasar • intervensi dihentikan
dari • Pantau aktivitas
TANGGAL 8/2/2017 EVALUASI
MASALAH KEPERAWATAN : S:
ketidakseimbangan nutrisi • Klien mengatakan mual-
kurang mual dan muntah
dari kebutuhan tubuh b.d sudah tidak ada,
ketidakmampuan menelan • Klien mengatakan sudah
Nafsu makan
makanan O:
IMPLEMENTASI • Klien menghabiskan
1. Mengkaji pola makan klien porsi makan yang
2. Memastikan mengonsumsi disediakan.
makanan berupa makanan • Mukosa bibir lembab,
yang bibir pink
tinggi serat untuk A:
mencegah • ketidakseimbangan
konstipasi nutrisikurang dari
3. Memberi pasien makanan kebutuhan tubuh
dan P:
SEKIAN
&
TERIMAKASIH