Anda di halaman 1dari 55

ASUHAN

KEPERAWATAN
OTITIS MEDIA AKUT
(OMA) DAN VERTIGO
NAMA KELOMPOK :

1. I KADEK ASPRIADHI B 17C10148


2. KOMANG AYU TRISNA MAHARANI 17C10149
3. NURLINDA SALSA IRIYANTI A 17C10151
OTITIS MEDIA AKUT

PENGERTIAN ETIOLOGI
• Otitis media akut • Otitis media akut
(OMA) adalah disebabkan oleh
peradangan akut bakteri
sebagian atau seluruh
periosteum telinga
tengah
• Umumnya otitis media dari
nasofaring yang kemudian
mengenai telinga tengah,
kecuali pada kasus yang relatif
jarang, yang mendapatkan
infeksi bakteri yang
PATOFISIOLO membocorkan membran
GI timpani. Stadium awal
komplikasi ini dimulai dengan
hiperemi dan edema pada
mukosa tuba eusthacius bagian
faring, yang kemudian
lumennya dipersempit oleh
hiperplasi limfoid pada
submukosa.
1. Otoskop pneumatik
untuk melihat
membran timpani yang
penuh, bengkak dan
PEMERIKSAA tidak tembus cahaya
N
PENUNJANG
dengan kerusakan
mogilitas.
2. Kultur cairan melalui
mambran timpani yang
pecah untuk
mengetahui organisme
penyebab.
KASUS
• PENGKAJIAN
Nama : NY. N
No. Regester :-
Umur : 11 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Irian/Indonesia
Agama : Islam
Status Marietal : Dibawah umur
Pekerjaan :-
Pendidikan : SD
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Alamat : Jayapura Irian Jaya
Kiriman dari : RSUD Jayapura Irian Jaya
LANJUTAN
Tanggal MRS : 4 Pebruari 2002
Cara Masuk : Lewat Poliklinik RSUD Dr. Soetomo
Surabaya
Diagnosa Medis : Otitis Media Kronika Maligna
Senistra + Mastoiditis Kronika
Sinistra + Post Meningitis.
Alasan Dirawat : -
Keluhan Utama : Keluar cairan dan darah dari
telinga kiri dan pendengaran
berkurang
RIWAYAT KEPERAWATAN
Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit
Dahulu Sekarang
Pada usia 2 tahun klien Klien post op Radikal
pernah menderita Malaria
Maestoidektomi Sinistra
dan sering kejang-kejang.
hari pertama
Setelah kejang-kejang
Riwayat Kesehatan
bagian ekstrimitas lemah.
Keluarga
Klien pernah menderita
Meningitis. Sejak usia 2 Riwayat kesehatan
tahun pada telinga kiri keluarga yang lain tidak
klien sering mengeluarkan ada yang menderita
cairan dan darah. penyakit seperti yang
diderita klien saat ini.
LANJUTAN

 Keadaan Kesehatan Lingkungan


Klien mengatakan bahwa Lingkungan rumah
tempat tinggal
cukup bersih.
 Riwayat Kesehatan Lainnya
Alat bantu yang dipakai : -
OBSERVASI DAN
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan Umum :  Body System
Lemah dan pucat. 1. Pernafasan (B 1 :
 Tanda-tanda vital Breathing)
Pernafasan melalui hidung.
Suhu : 370 C
Frekuensi 20 x/menit, Irama
Nadi : 92 X/menit. teratur, tidak terlihat gerakan
Tekanan darah : 100/60 cuping hidung, tidak terlihat
mmHg. Cyanosis, tidak terlihat keringat
pada dahi, tidak terdengar
Respirasi : 20 x/menit
suara nafas tambahan, dentuk
dada simetris.

2. Cardiovascular (B 2 :
Bleeding)
Nadi 92 X/menit kuat dan
teratur, tekanan darah 100/60
mmHg, Suhu 37 0C, perfusi
hangat. Cor S1 S2 tunggal
3. Persyarafan (B 3 : Brain) 4. Perkemihan-Eliminasi Uri
Tingkat kesadaran (GCS) (B.4 :
-Membuka mata : Spontan (4) Bladder)
-Verbal : Orientasi baik (5)
Jumlah urine 1200 cc/24
-Motorik : Menurut perintah (6)
jam, warna urine kuning.
-Compos Mentis : Pasien sadar
baik. 5. Pencernaan-Eliminasi Alvi
(B 5 :
Persepsi Sensori Bowel)
-Pendengaran: Tuli konduksi Mulut dan tenggorokan
sinistra normal, Abdomen normal,
-Penciuman: Tidak ada kelainan Peristaltik normal, tidak
-Pengecapan: Tidak ada
kembung, tidak terdapat
kelainan
obstipasi maupun diare,
-Penglihatan: Tidak ada
kelainan Rectum normal, klien buang
-Perabaan: Tidak ada kelainan air
besar 1 X/hari.
6. Tulang-Otot-Integumen (B 6 :
7. Sistem Endokrin
Bone)
Kemampuan pergerakan sendi - Terapi hormon
bebas/terbatas Parese : -.
ada/tidak, Paralise ada/tidak,
Hemiparese ada/tidak - Hipoglikemia :
-.
Ekstrimitas :
- Atas : Tidak ada kelainan - Polidipsi : -.
- Bawah : Tidak ada kelainan - Poliphagi : -.
- Tulang Belakang : Tidak ada
kelainan - Poliuri ; -.
- Warna kulit : Coklat - Postural
- Akral : Dingin
- Turgor : Baik hipotensi : -.
- Tidak terdapat kontraktur - Kelemahan : .
maupun dikubitus.
DIAGNOSTIC TEST/PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Laboratoriun
Hb :11,5 gr%

 Otoskopi/Mikroskopik tanggal 17 April 2002


Telinga : Kapum timpani: Penebalan mukosa (-),
Granulasi (+).
Hidung : Tidak ada kelainan
Tenggorokan : Tidak ada kelainan.
ANALISA DATA
 DATA PENUNJANG  ETIOLOGI
S : Klien Kerusakan kulit
mengatakan jaringan
telinga kiri pada tempat
sakit operasi

O : - Telinga kiri  MASALAH


bekas Nyeri Akut
operasi.
- Klien pucat.
- Mimik wajah
menahan
kesakitan.
 DATA PENUNJANG  DATA PENUNJANG
S : Klien menyatakan S : Klien mengatakan
tidak telinga
bisa tidur. kiri kurang
O : - Keadaan umum pendengaran
klien O : - Telinga sebelah kiri
lemah. tuli
- Mata sayu. kondoksi
- Telah dilakukan
 ETIOLOGI radikal
Nyeri Akut mastoidektomi.

 MASALAH  ETIOLOGI
Gangguan Pola Gangguan Persepsi
Istirahat Pendengaran
Tidur
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan
pada tempat operasi
• Gangguan pola istirahat tidur berhubungan
dengan nyeri akut
• Resiko tinggi trauma berhubungan dengan
gangguan presepsi pendengaran
RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN
• Tanggal : 25 April 2002
• Diagnosa Keperawatan: Nyeri akut
berhubungan dengan trauma jaringan
pada tempat operasi
• Tujuan : Klien dapat mengekspresikan
penurunan nyeri/tidaknyamanan dalam
waktu 2 X 24 jam.
• Kriteria hasil : Klien tampak rileks
• Mampu tidur atau istirahat dengan tepat
 RENCANA TINDAKAN  RASIONAL

1. Kaji keluhan nyeri, 1. Membantu dalam


perhatikan mengidentifikasi
lokasi, lamanya dan derajat
intensitas ketidaknyamanan dan
(skala 0 – 10). Perhatikan kebutuhan untuk
reaksi keefektifan analgesik.
verbal dan non verbal. 2. Mempengaruhi
2. Bantu klien dengan posisi kemampuan
nyaman. klien untuk rileks dan
3. Berikan tindakan tidur/istirahat secara
kenyamanan efektif.
dasar. Dorong ambulasi 3. Meningkatkan
dini dan relaksasi,
menggunakan teknik membantu untuk
relaksasi, mengalihkan
• Diagnosa Keperawatan : Gangguan pola istirahat
tidur berhubungan dengan nyeri akut
• Tujuan : Klien dapat istirahat atau tidur secara
adekuat
• Kriteria hasil : Klien tidur6 – 8 jam sehari.
• Beristirahat minimal sesuai kenituhan.
• Mengutarakan perasaan segar pada waktu
bangun.
 RENCANA TINDAKAN  RASIONAL
1. Berikan kesempatan untuk 1. Karena aktifitas fisik dan
beristirahat/tidur sejenak mental
2. Evaluasi tingkat nyeri. dapat mengakibatkan
3. Lengkapi jadwal tidur dan kelelahan.
ritual secara 2. Karena nyeri dapat
teratur. mengganggu
4. Berikan makanan kecil dan istirahat/tidur.
susu 3. Penundaan waktu tidur
hangatpada waktu sore hari. memungkinkan
5. Turunkan jumlah minum pada pembuangan
sore hari. energi.
Lakukan berkemih sebelum 4. Meningkatkan relaksasi
tidur. dengan
7. Putarkan musik yang lembut. perasaan mengantuk.
8. Kolaborasi pemberian sedatif 5. Menurunkan kebutuhan
akan
bangun untuk pergi ke
kamar
mandi/berkemih selama
• Diagnosa Keperawatan : Resiko tinggi trauma
berhubungan dengan gangguan presepsi
pendengaran
• Tujuan : Setelah diberikan intervensi
keperawatan klien menurunkan faktor resiko
cedera dan melindungi diri dari cedera.
• Kriteria hasil : Mengungkapkan suatu keinginan
untuk melakukan tindakan pengamanan untuk
mencegah cedera.
• Mengungkapkan suatu maksud untuk melakukan
pencegahan.
 RENCANA  RASIONAL
TINDAKAN
1. Klien mampu
1. Orientasikan klien mengidentifikasi
pada lingkungan untuk
sekeliling, jelaskan mencegah
penggunaan alarm/bel kecelakaan.
bantuan. 2. Untuk mengkaji
2. Awasi individu secara keananan dan
ketat selama beberapa adaptasi klien
3. Untuk meningkatkan
malam pertama. keamanan
3. Gunakan penerangan/ ruangan dan
lampuyang cukup. rangsangan
Anjurkan untuk penglihatan.
meminta 4. Mengurangi resiko
bantuan jika cedera.
TINDAKAN KEPERAWATAN
 Tanggal : 25 April 2002
 Jam :
 Tindakan keperawatan :
- Mengkaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, lamanya dan
intensitas
(skala 0 – 10).
- Memperhatikan reaksi verbal dan non verbal.
- Membantu klien dengan posisi nyaman.
- Memberikan tindakan kenyamanan dasar.
- Mendorong ambulasi dini dan menggunakan teknik
relaksasi, bimbing
imajinasi, sentuhan terapeutik.
- Mengompres dingin di sekitar area telinga.
- Mengkolaborasikan pemberian analgesik.
 Tangal : 25 April 2002
 Jam :
 Tindakan keperawatan :
- Memberikan kesempatan untuk beristirahat/tidur
sejenak.
- Mengevaluasi tingkat nyeri.
- melengkapi jadwal tidur dan ritual secara teratur.
- Memberikan makanan kecil dan susu hangat pada
waktu sore
hari.
- Menurunkan jumlah minum pada sore hari.
- menganjurkan berkemih sebelum tidur.
- Memutarkan musik yang lembut.
- Mengkolaborasikan pemberian sedatif.
• Tanggal : 25 april 2002
• Jam :
• Tindakan keperawatan :
- Mengorientasikan klien pada sekeliling, jelaskan
penggunaan
alarm/bel bantuan.
- Mengawasi individu secara ketat selama beberapa
malam
pertama.
- Menggunakan penerangan/lampuyang cukup.
- Menganjurkan untuk meminta bantuan jika
diperlukan.
- Menjelaskan tentang kondisi klien berkaitan
dengan penurunan
EVALUASI
 Tanggal : 26 april 2002
 Diagnosa :
Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan
pada tempat
operasi
 Evaluasi :
S:-
O : - Klien tampak rileks.
- Mampu tidur atau istirahat dengan tepat
A : Tujuan berhasil.
P : Intervensi dihentikan.
 Tanggal : 26 April 2002
 Diagnosa
Gangguan pola istirahat tidur berhubungan
dengan nyeri akut

 Evaluasi
S : Mengutarakan perasaan segar pada waktu
bangun.
O : Klien tidur 6 – 8 jam sehari. Beristirahat
sesuai kebutuhan.
A : Tujuan berhasil.
P : Intervensi dihentikan
 Tanggal : 26 april 2002
 Diagnosa :
Resiko tinggi trauma berhubungan dengan
gangguan presepsi
pendengaran
 Evaluasi
S:-
O : - Klien mengungkapkan suatu keinginan untuk
melakukan
tindakan pengamanan untuk mencegah
cedera.
- Klien mengungkapkan suatu maksud untuk
melakukan
tindakan pencegahan.
A : Tujuan berhasil.
VERTIGO
PENGERTIAN ETIOLOGI
Vertigo berasal dari Vertigo disebabkan oleh
bahasa latin, yaitu kelainan di dalam telinga,
“vertere” yang dapat di dalam saraf yang
menghubungkan telinga
diartikan berputar, dan dengan otak dan di dalam
igo yang berarti otaknya sendiri. Vertigo
kondisi. Jadi vertigo juga bisa berhubungan
adalah dimana suatu dengan kelainan
kondisi terasa penglihatan atau
berputar, perubahan tekanan darah
yang terjadi secara tiba-
tiba.
kondisi tidak
normal/tidak fisiologis
dari fungsi alat
keseimbangan tubuh di
bagian tepi atau sentral
maupun rangsangan
gerakan yang aneh atau
berlebihan, maka proses
PATOFISIOLOGI pengolahan informasi
yang wajar tidak
berlangsung dan muncul
tanda-tanda kegawatan
dalam bentuk vertigo
dan gejala dari jaringan
otonomi. Di samping itu
respon penyesuaian otot-
otot menjadi tidak
KASUS
 PENGKAJIAN  RIWAYAT KESEHATAN
- Tanggal/pukul masuk RS: 06 1. Alasan masuk RS
februari 2017/ 21.00 wib
klien baru masuk
- Nama/ No. RM: Ny. S / melalui IGD pada pada
01.02.22 tanggal 2 februari 2017
- Tanggal lahir/Usia: 10 juni pada pukul 21.00 wib,
1976/ 40 tahun dengan keluhan kepala
- Pekerjaan : IRT nyeri diseluruh bagian,
- Alamat : Jl.Parak Kopi, Padang klien merasa nyeri
- Agama : Islam berputar-putar dikepala,
- Suku bangsa : Minang jika berdiri dan duduk
- Pendidikan terakhir : SMA terasa pusing, jika
- Diagnosa Medis : Vertigo berpindah posisi pusing.
sentral
Adanya mual dan muntah
dalam serangan
2x, Nafsu makan menurun.
Wajah klien tanpak
memerah, klien tampak
2. Riwayat kesehatan sekarang
Saat dilakukan pengkajian, klien merasa nyeri
dikepala terasa berputar-putar. Klien mengatakan
merasa nyeri saat berdiri dan duduk, jika berpindah
posisi klien juga merasa pusing, saat berbaring rasa
nyeri di kepala berkurang. Skala nyeri 7.

3. Riwayat kesehatan dahulu


Klien mengatakan sebelumnya belum pernah
dirawat dengan sakit yang sama. Klien tidak memiliki
riwayat penyakit yang lain.

4. Riwayat kesehatan keluarga


Klien mengatakan didalam keluarga tidak ada
riwayat penyakit yang sama dengan klien, didalam
keluarga juga tidak memiliki riwayat penyakit
keturunan seperti Diabetes mellitus, Hipertensi,
PENGKAJIAN 11 FUNGSIONAL GORDON
Pola persepsi dan Pola nutrisi
penanganan - Pre MRS : pasien makan
Klien mengatakan
tidak tahu tentang teratur 3x sehari, nafsu
penyakitnya dan makan
pnyebab dari penyakit baik, ada
yang ia rasakan saat ini. mengkonsumsi buah
Klien bukan seorang dan sayur.
perokok dan tidak - MRS : pasien makan
pernah mengkonsumsi teratur
alkohol. Klien tidak sesuai dengan jadwal
memiliki riwayat alergi makan
obat. Jika keluarga ada dari rumah sakit, klien
yang sakit segera hanya
membawanya ke menghabiskan
 Pola aktivitas dan latihan
 Pola eliminasi
- Pre MRS : klien dapat
- Pre MRS : Klien BAB 1-2 x melakukan
sehari,
aktivitas dan kegiatan
BAK 3-4 x/hari. Dan lancer seharihari
tidak
seperti makan minum, mandi
ada gangguan dll.
- MRS : klien sejak masuk - MRS : saat dirumah sakit
belum ada kegiatan
BAB, BAK 3-4 kali/ hari. makan dan minum, mandi dll
  dibantu
 Pola istirahat dan tidur keluarga karena perubahan
- Pre MRS : sebelum masuk posisi
rumah sakit klien merasa pusing.
klien tidur 6-7 jam sehari.
Pasien  Pola kognitif dan persepsi
jarang tidur siang. - pre MRS : pasien dapat
- MRS : setelah masuk RS klien berkomunikasi
hanya dengan baik terhadap orang-
tidur 3-4 jam perhari, sering
 Pola persepsi dan Pola peran dan
konsep diri hubungan
- Pre MRS : klien mengeluh - Pre MRS : sebelum masuk
nyeri seluruh bagian RS klien dapat
dikepala, terasa pusing menjalankan perannya
berputar-putar, nyeri sebagai seorang ibu
terasa
rumah tangga, seorang
hilang timbul dan istri bagi suaminya dana
berkelanjutan. ibu bagi anak-anaknya.
- MRS : klien mengeluh Hubungannya dengan
nyeri
suami, anak-anak,
seluruh bagian dikepala,
lingkungan masyarakat
terasa pusing berputar- sekitar baik.
putar, nyeri terasa hilang
- MRS : peran klien sedikit
timbul dan berkelanjutan.
terganggu karena dirawat
dirumah sakit, tapi
hubunganya
 Pola seksualitas , Pola keyakinan
dan reproduksi dan nilai
Tanggal mentruasi Klien beragama
akhir 25 januari 2017, islammelaksanakan
klien tidak memiliki sholat 5 waktu sehari
masalah menstruasi. semalam,
Klien memiliki 4 orang
anak.

 Pola koping
toleransi stress
Saat klien merasa
cemas menghadapi
suatu masalah, klien
berdoa dan berusaha
mencari solusi dari
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : compos mentis cooperative
GCS : M = 6, V= 5, E = 4, = 15

2. Pemeriksaan TTV : TD: 120/80 mmhg, nadi:


68 x/menit,
Pernafasan : 20x/menit, suhu: 36,30C
3. Pemeriksaan head to toe:
• Integument : kulit bersih tidak ada lesi, tidak ada
memar, turgor kulit baik, berkeringat dingin.
• Kepala: simetris kiri dan kanan, tidak ada
pembengkakkan, tidak ada lesi dikulit kepala,
rambut hitam, sedikit ikal dan kering.
• Mata: konjungtiva anemis, skelara anikterik, pupil
isokor, simetris kiri dan kanan.
• Hidung: simetris kiri dan kanan, tidak ada secret,
tidak ada polip, fungsi penciuman baik.
• Mulut  : Membran mukosa pucat, bibir kering.
• Wajah : adanya muka memerah., tidak ada jejas.
• Telinga: simetris kiri dan kanan,tidak ada
serumen,tidak ada gangguan fungsi pendengaran
• Leher: tidak ada pembengkakkan ,tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid,tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening.
• Dada: simetris kiri dan kanan,tidak ada nyeri
tekan,payudara simetris kiri dan kanan dan tidak
ada gangguan, fremitus kiri dan kanan, bunyi nafas
vesikuler.
• Kardiovaskuler: iktus cardiac tidak Nampak,tidak
ada suara tambahan
• Abdomen: tidak adanya jejas, tidak ada bekas
operasi, bising usus normal, tidak adanya nyeri
tekan,tidak ada pembesaran organ
• Genetalia: tidak terpasang kateter ,BAK lancer,BAB
lancar
• Muskuloskeletal: tidak ada nyeri dan bengkak pada
sendi, Adanya keterbatasan bergerak karena
perpindahan posisi dapat menyebakan pusing pada
pasien.
PEMERIKSAAN LABOR THERAPY
• Hb : 12,6 g/dl • Betahistine 3x 1
• Leukosit : 7.000 mm3 • fulnarizin 2x 1 (5mg)
• Eritrosit : 4800000/ • Nendein 2x1
mm³ • Alodipin 1x 1 (5 mg)
• Hemotokrit :38 % • Ivfd RL 16 tetes/menit
• Trombosit : = 8 jam/kollf
215.000/mm • Ranitidine inj 2 x1 (25
mg)
• Ceftriaxone inj 2x 1
(1gr)
ANALISA DATA

DATA
ETIOLOGI
MASALAH
KEPERAWATAN
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI
Ds :1. Klien mengatakan kepala Agen injuri
nyeri biologis
diseluruh bagian
2. Klien mengatakan nyeri MASALAH
dikepala KEPERAWATAN
terasa berputar putar. Nyeri akut
3. Klien mengatakan jika
berdiri
dan duduk terasa pusing,
jika
berpindah posisi pusing
Do : 1. Skla nyeri 7
2. Klien tampak meringis
3. TD: 120/70 mmhg
 DATA  ETIOLOGI
Ds : 1. Klien mengatakan Tirah baring atau
pusing imobilisasi
jika berjalan, duduk
dan  MASALAH KEPERAWATN
berpindah posisi Intoleransi aktivitas
2. Klien merasa lemah
3. Klien merasa letih
Do : 1. Klien tampak
lemah
2. Klien tampak letih
3. Klien tampak tidak
bisa
berdiri lama
karena
pusing
 DATA  ETIOLOGI
Ds: Ketidakmampuan
1. Klien mengatakan menelan
Adanya makanan
mual-mual dan muntah
2x,  MASALAH
2. Klien mengatakanNafsu KEPERAWATAN
makan menurun Ketidakseimbangan
Do: nutrisi
1. Klien hanya kurang dari
menghabiskan kebutuhan
setengah porsi makan tubuh
yang
disediakan.
2. Klien tampak mual-mual
dan
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama pasien : Ny S Implementasi
Ruangan : Marwa 9/ 1. monitoring tanda-tanda
ibnu vital :
sina -Melakukan pengkajian
nyeri secara komprehensif
Tanggal 6/2/2017 -Observasi reaksi non
Diagnosa verbal dari ketidaknyamana
keperawatan - Mengajarkan terknik non
farmakologi (teknik relaksas
Nyeri akut
berhubungan nafas dalam)
-Anjurkan untuk istirahat atau
dengan agen cidera
injuri tidur yang adekuat untuk
mengurangi nyeri
biologis
-Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
 EVALUASI
S:
• Klien mengatakan nyeri diseluruh bagian kepala
masih terasa
• Klien mengatakan nyeri dikepala terasa berputar-
putar masih ada, nyeri terasa hilang timbul
O:
• Skala nyeri 6
• Tekanan darah : 120/70 mmhg nadi: 72 x/menit,
pernafasan: 24 x/menit. Suhu: 37,20C.
• Klien tampak meringis
A:
nyeri
P:
• intervensi dilanjutkan
• Pegkajian nyeri
• Anjuran istirajat atau tidur
 TANGGAL 6/2/2017  EVALUASI
 DIAGNOSA KEPERAWATAN S:
Intoleransi aktivitas b.d • Klien mengatakan masih terasa
imobilisasi. pusing jika berjalan, duduk dan
 IMPLEMENTASI : berpindah posisi
1. Membantu mengekplorasi • Klien masih merasa lemah
aktivitas • Klien masih merasa letih
yang bemanfaat bagi pasien O:
2. Membantu pasien/keluarga • Klien tampak lemah
dalam • Klien tampak letih
beradaptasi dengan • Klien tampak tidak bisa berdiri
lingkungan lama karena pusing
3. Pastikan lingkungan aman • TD: 120/70 mmhg, nadi: 72
untuk x/menit, pernafasan: 24
pergerakan otot x/menit. Suhu: 37,20C.
4. Monitor/catat pola tidur A:
pasien dan intoleransi aktiftias
jumlah jam tidur P:
5. Monitor lokasi dan dasar dari • lanjutkan intervensi
ketidaknyamanan atau nyeri • Pantau aktivitas
selama • Berikan lingkungan yang aman
 TANGGAL 6/2/2017  EVALUASI
 DIAGNOSA KEPEAWATAN : S:
ketidakseimbangan nutrisi kurang • Klien mengatakan mual-
dari mual dan muntah sudah
kebutuhan tubuh b.d mulai berkurang,
ketidakmampuan • Klien mengatakan Nafsu
menelan makanan . makan masih kurang
 IMPLEMENTASI : O:
1. Mengkaji pola makan klien • Klien hanya
2. Atur pola makan, yang diperlukan menghabiskan setengah
(yaitu, porsi makan yang
menyediakan makanan berprotein disediakan.
tinggi, • Klien tampak mual-mual
menyarankan menggunakan bumbu dan muntah 2x
dan • Mukosa bibir kering,
rempah-rempah sebagai alternatif bibir
untuk A:
garam, • ketidakseimbangan
3. Anjurkan pasien untuk memilih nutrisikurang dari
makanan ringan, kebutuhan tubuh
jika kekurangan air liur mengganggu P:
• intervensi dilanjutkan
 TANGGAL 7/2/2017  EVALUASI
 MASALAH KEPERAWATAN S:
: • Klien mengatakan
Nyeri akut berhubungan nyeri dikepala sudah
dengan agen cidera mulai berkurang
injuri O:
biologis • Skala nyeri 3
 IMPLEMENTASI • Tekanan darah :
1. monitoring tanda-tanda 120/80 mmhg,
vital A:
2. Mengkaji skala nyeri • nyeri
secara P:
komprehensif • intervensi dilanjutkan
3. Obserasi reaksi nonerbal • manajemen nyeri
dari • Intervensi di
ketidaknyamanan lanjutkan
4. Mengurangi kembali
 EVALUASI
S:
 TANGGAL 7/2/2017 • Klien mengatakan pusing
 DIAGNOSA KEPERAWATAN : saat bejalan dan berpindah
Intoleransi aktivitas b.d posisi sudah berkurang
imobilisasi. O:
 IMPLEMENTASI • Klien tampak sudah bisa
1. Pastikan lingkungan aman berpindah posisi dan
untuk berjalan ke toilet
pergerakan otot • TD: 120/80 mmhg, nadi: 78
2. Monitor/catat pola tidur x/menit, pernafasan: 22
pasien x/menit. Suhu: 36,60C.
dan jumlah jam tidur A:
3. Monitor lokasi dan dasar • intoleransi aktiftias
dari P:
ketidaknyamanan atau • lanjutkan intervensi
nyeri • Pantau aktivitas
selama bergerak/aktivitas • Berikan lingkungan yang
4. Kurangi ketidaknyamanan aman dan nyaman
 TANGGAL 7/2/2017  EVALUASI
 MASALAH KEPERAWATAN : S:
ketidakseimbangan nutrisi • Klien mengatakan mual-mual
kurang dan muntah sudah tidak
dari kebutuhan tubuh b.d ada,
ketidakmampuan menelan • Klien mengatakan Nafsu
makanan . makan masih kurang
 IMPLEMENTASI : O:
1. Mengkaji pola makan klien • Klien hanya menghabiskan
2. Atur pola makan, yang setengah porsi makan yang
diperlukan disediakan.
(yaitu, menyediakan makanan • Mukosa bibir kering, bibir
berprotein pucat
tinggi, menyarankan A:
menggunakan bumbu • ketidakseimbangan
dan rempah-rempah sebagai nutrisikurang dari kebutuhan
alternatif tubuh
untuk garam, P:
3. Memastikan mengonsumsi • intervensi dilanjutkan
makanan
berupa makanan yang tinggi
 TANGGAL 8/2/2017  EVALUASI
 MASALAH
S:
KEPERAWATAN : • Klien mengatakan
Nyeri akut nyeri dikepala sudah
berhubungan tidak ada
dengan agen cidera O:
injuri • Skala nyeri: 0
biologis • Tekanan darah :
 IMPLEMENTASI
120/80 mmhg,
1. monitoring tanda- A:
tanda vital • nyeri
2. Mengkaji skala nyeri P:
secara • intervensi dihentikan
komprehensif • manajemen nyeri
3. Obserasi reaksi
nonerbal
dari ketidaknyamanan
 TANGGAL 8/2/2017  EVALUASI
 MASALAH KEPERAWATAN : S:
Intoleransi aktivitas b.d • Klien mengatakan pusing
imobilisasi. saat bejalan dan berpindah
 IMPLEMENTASI posisi sudah tidak ada
1. Membantu O:
pasien/keluarga dalam • Klien tampak sudah bisa
beradaptasi dengan berpindah posisi dan
lingkungan berjalan ke toilet.
2. Membantu menyusun • Tidak ada intoleransi
aktivitas fisik aktivitas
Pastikan lingkungan aman • TD: 120/80 mmhg, nadi: 80
untuk x/menit, pernafasan: 20
pergerakan otot x/menit. Suhu: 36, 0C.
3. Monitor/catat pola tidur A:
pasien • intoleransi aktiftias
dan jumlah jam tidur P:
4. Monitor lokasi dan dasar • intervensi dihentikan
dari • Pantau aktivitas
 TANGGAL 8/2/2017  EVALUASI
 MASALAH KEPERAWATAN : S:
ketidakseimbangan nutrisi • Klien mengatakan mual-
kurang mual dan muntah
dari kebutuhan tubuh b.d sudah tidak ada,
ketidakmampuan menelan • Klien mengatakan sudah
Nafsu makan
makanan O:
 IMPLEMENTASI • Klien menghabiskan
1. Mengkaji pola makan klien porsi makan yang
2. Memastikan mengonsumsi disediakan.
makanan berupa makanan • Mukosa bibir lembab,
yang bibir pink
tinggi serat untuk A:
mencegah • ketidakseimbangan
konstipasi nutrisikurang dari
3. Memberi pasien makanan kebutuhan tubuh
dan P:
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai