Anda di halaman 1dari 25

Komunikasi pada lansia

Ns. I Kadek Nuryanto, S.Kep.


Pengertian Komunikasi

Menurut Effendi (1995) komunikasi adl proses


penyampaian pesan oleh seseorang kepada
orang lain untuk memberikan atau untuk
mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik
secara langsung (lisan) maupun tak langsung

Istilah ‘komunikasi’ (communication) berasal


dari bahasa Latin ‘communicatus’ yang artinya
berbagi atau menjadi milik bersama.
Komunikasi adalah suatu proses seseorang
(komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya
dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah
atau membentuk perilaku orang lain. (Hovland,
Janis dan Kelley : 1953)
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi,
gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain melalui
penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata,
gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
(Barelson dan Steiner, 1964)
Frank E.X. Dance (1976) dalam bukunya,
‘Human Communication Theory’ antara lain
menginventarisasi 126 buah definisi tentang
komunikasi yang diberikan berbagai ahli.

Jadi Komunikasi itu apa?.....


Karakteristik Komunikasi

•Komunikasi adalah suatu proses artinya komunikasi


merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang
terjadi secara berurutan serta berkaitan satu sama
lainnya.
•Komunikasi adalah upaya yang disengaja serta
mempunyai tujuan.
•Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama
dari para pelaku yang terlibat.
•Komunikasi bersifat simbolis.
•Komunikasi bersifat transaksional.
Komponen komunikasi
• Komunikator : orang atau lembaga yang
menyampaikan pesan

• Pesan : pernyataan yang didukung oleh


lambang yang mempunyai arti

• Komunikan : orang yang menerima pesan

• Media : sarana /saluran yg


mendukung proses penyampaian
pesan

• Efek : dampak atau akibat yang


ditimbulkan oleh pesan
Komunikasi Kesehatan

Proses penyampaian pesan kesehatan oleh


komunikator melalui saluran/media
tertentu kepada komunikan dengan
tujuan untuk mendorong perilaku manusia
tercapainya kesejahteraan yang
mengarah kepada keadaan (status) sehat
utuh secara fisik, mental (rohani), dan
sosial.
Faktor penunjang komunikasi yg efektif

Komponen pesan :
•Pesan harus dirancang dan disampaikan
sedemikian rupa menarik perhatian
komunikan.
•Pesan menggunakan lambang-lambang
tertuju pada pengalaman yang sama
antara komunikator dan komunikan.
•Pesan harus mampu membangkitkan
keinginan pribadi komunikan.
Komponen komunikan :

•Ia dapat dan benar-benar mengerti pesan


komunikasi.

•Pada saat mengambail keputusan ia sadar


bahwa keputusannya itu sesuai dengan
tujuannya.

•Pada saat mengambil keputusan ia sadar


bahwa keputusannya itu bersangkutan
dengan kepentingan pribadinya.

•Ia mampu untuk menepatinya baik secara


mental maupun fisik.
Komponen komunikator :

•Trustworthiness atau kepercayaan


pada komunikator.

•Attractiveness atau daya tarik


komunikator.

•Source power atau kekuasaan :


kemampuan untuk menimbulkan
ketundukan atau kepatuhan (Kelman
dalam Rakhmat, 1992 : 255)
•Expertise atau keahlian komunikator.
KOMUNIKASI PADA LANSIA
Latar Belakang
 Penurunan kondisi lansia baik anatomis
maupun fungsinya

 Perubahan fisik, psikhis, emosi dan spiritual


lansia memerlukan pendekatan dan tekhnis
tersendiri dlm berkomunikasi

 Perawat sbg orang terdekat klien perlu


memahami karakteristik lansia, penggunaan
tekhnik komunikasi dan model-model yg bisa
diterapkan sesuai kondisi klien.
 Karakteristik Pengelompokan usia Lansia
Berdasarkan WHO :
1. Usia pertengahan ( Midle Age ) : 45-59 th
2. Usia lanjut (elderly ):60-70
3. Usia lanjut usia ( old ) :75-90
4. Usia tua ( very old ):> 90
 Denganbatasan usia yg beragam dan
adanya perubahan fisik, kognitif dan
emosional sangat mempengaruhi proses
penerimaan dan interpretasi terhadap
maksud kumunikasi.

1.Perub fisik : visual, pendengaran dll

2.Perub kognitif : Tk intelegentia,


kemampuan belajar, daya memori dan
motivasi
3.Perub emosi berupa gejala penolakan al :
- Tdk percaya diagnosa, gejala,
perkembangan serta keterangan
petugas
- Mengubah ket. sehinga diterima keliru
- Menolak membicarakan prwtn di RS
- Menolak ikut serta dlm perawatan
dirinya
- Menolak nasehat mis : tirah baring,
ganti posisi dll
Tekhnik Komunikasi Pada
Lansia
1. T Asertif
- Sikap dpt menerima,,memahami
pasangan bicara, menunjukkan
sikap peduli, sabar utk
mendengarkan dan memperhatikan
wkt pasangan bicara.
- Sikap ini sangat membantu petugas
menjaga hub terapiutik dg klien
2. Responsif
- Berespon berarti bersikap aktif tdk
menunggu permintaan bantuan dari
klien.
- Sikap ini menciptakan perasaan
tenang bagi klien
- Mis : Menanyakan “ apa yg sedang
Bapak/ibu fikirkan saat ini?
“Apa yg bisa saya bantu
3. Fokus
- Sebagai upaya perawat utk
tetap konsisten pd materi yg
diinginkan
- Klien senang menceritakan hal-
hal yg tdk relevan shg perawat
hendaknya mengarahkan maksud
pembicaraan.
4. Suportif
- Memberi dukungan pada klen utk
menumbuhkan rasa percaya diri shg
tetap dpt berkarya dan mandiri
- Jangan menggurui dan mengajari karena
dpt merendahkan kepercayan diri klien
- Btk komunikasi : Mengiyakan,seny,
mengangguk ketika klien mengungkapkan
perasannya
5. Klarifikasi
- Dilakukan utk mempersamakan persepsi
antara petugas dan klien
- Cara : dengan mengajukan pertanyaan
ulang atau memberi penjelasan lebih dari
sekali.
- Contoh : “ Bapak / Ibu bisa menerima
apa yg saya sampaikan tadi? “
Bisa minta tolong Bapak/Ibu
menjelaskan kembali apa yg
saya sampaikan tadi ?
6. Sabar dan Ikhlas
- Perubahan – perubahan pada klien
lansia terkadang merepotkan dan
kekanak-kanakan shg dpt
menimbulkan perasan jengkel
petugas
- Perawat hrs sabar dan ikhlas shg
komunikasi dpt tetap terapiutik.
Hambatan berkomunikasi
dengan lansia

Terdapat 2 sikap yg menghambat yaitu :


Agresif dan Non asertif.
1. Agresif
- Berusaha mengontrol/mendominasi lawan
- Meremehkan orang lain
- Mempertahankan hak utk menyerang orla
- Menonjolkan diri
- Mempermalukan orang lain didepan umum
2. Non Asertif.
- Menarik diri bila diajak bicara
- Merasa tdk sebaik orla
- Merasa tdk berdaya
- Tdk berani mengungkapkan keyakinan
- Membiarkan orla membuat keputusan utk
dirinya
- Tampil diam/pasif
- Mengikuti kehendak orla
- Mengorbankan kepentngan diri utk
menjaga hub baik dengan orla
Tips agar komunikasi efektif
1. Selalu mulai komunikasi dg
mengecek fungsi pendengara klien
2. Bila perlu keraskan suara anda
3. Pandang klien saat bicara shg klien
melihat gerakan mulut kita
4. Atur lingkungan shg kondusif
( cahaya,gangg visual/pendengaran)
5. Jangan memvonis klien tdk
kooperatif bila ada kemacetaan
komunikasi
6. Gunakan kalimat pendek dan bahasa
sederhana
7. Bantu kata – kata dengan isarat visual
8.Serasikan bahasa tubuh dgn materi
komunikasi misal : berita gembira ekspresi
ceria dan sebaliknya
9. Jangan menegur langsung kalau ada
kesalahan dlm komunikasi
10.Beri klien waktu tk bertanya danmenjawab
11.Arahkan ke satu topik suatu saat
12. Jadi pendengar yg baik
13. Ikutkan keluarga dalam perawatan.

Anda mungkin juga menyukai