DISUSUN OLEH:
KELOMPOK I
ALBERT FERNANDO PUTRA JEFRY ( 113063C116001 )
DAVID ABRAHAM NATHANAEL E (113063C116003 )
DESIANA BORU SIHOMBING (113063C116004 )
FITRIA ELVIANI ( 113063C116008 )
KIRANA MARIA SELLA ( 113063C116020 )
SUSI SUSANTI ( 113063C116031 )
WARNI ( 113063C116037 )
DOSEN PENGAMPU:
DYAH TRIFIANINGSIH, S.Kep,.Ners, M.Kep
1. Pendahuluan
Bencana adalah suatu peristiwa atau serangkaian peristiwa yang dapat
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat,
disebabkan oleh faktor alam dan non-alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis (UU RI No.24 Tahun 2007).
Bencana Trusnami adalah gelombang air laut yang membawa material baik
berupa sisa-sisa bangunan, tumbuhan dan material lainnya menghempas segala
sesuatu yang berdiri di dataran pantai dengan kekuatan yang dasyat. Bangunan-
bangunan yang memiliki dimensi lebar dinding sejajar dengan garis pantai atau
tegak lurus dengan arah datangnya gelombang akan mendapat tekanan yang
paling kuat sehingga akan mengalami kerusakan yang paling parah.Gelombang
air ini juga akan menggerus fondasi danmenyeret apapun yang berdiri lepas
dipermukaan dataran pantai dan dibawa ke laut.
Berdasarkan cacatan BAKORNAS (Badan Koordinasi Nasional),
bencana yang melanda Indonesia dari tahun ketahun menunjukkan peningkatan
yang cukup signifikan. Selama periode 2003-2005 telah terjadi 1.429 bencana,
baik yang disebabkan oleh bencana geologi maupun bencana hidrometeorologi
(Noor.D, 2014).
2. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan tentang Bencana trusnami, diharapkan
masyarakat dapat memahami penyebab dan cara penanggulangan bencana serta
mengaplikasikannnya.
4. Sasaran
Para Warga Pesisir Pantai.
5. Materi
1. Pengertian Tsunami.
2. Proses terjadinya Tsunami.
3. Ciri-ciri gempa berpotensi Tsunami.
4. 3 langkah tanggap Tsunami.
5. Hal yang harus dihindari saat berpotensi terjdinya Tsunami.
6. Metode
Metode yang digunakan dalam pemberian penyuluhan ini adalah ceramah dan
tanya jawab.
6. Media
Leaflet dan ppt
7. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur :
1) Peserta hadir minimal 10 orang.
2) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di tempat yang sudah di sediakan
3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan.
b. Kriteria Proses :
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2) Peserta konsentrasi mendengarkan penyuluhan
3) Paserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan benar
c. Kriteria Hasil :
1) Menyebutkan pengertian Bencana Tsunami.
2) Menyebutkan penyebab terjadinya Bencana Tsunami.
3) Menyebutkan dampak Bencana Tsunami.
4) Menyebutkan siklus penanggulangan Bencana Tsunami.
8. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Audience
Pembukaan
1. Penyuluh memulai penyuluhan 1. Menjawab salam.
dengan mengucapkan salam.
Pelaksanaan
1. Menjelaskan pengertian 1. Memperhatikan.
Tsunami.
2. Menjelaskan proses terjadinya 2. Memperhatikan.
2 10 Menit
Tsunami.
3. Menjelaskan ciri-ciri gempa 3. Memperhatikan.
berpotensi Tsunami.
4. Menjelaskan 3 langkah tanggap 4. Memperhatikan
Tsunami.
5. Menjelaskan hal yang harus 5. Memperhatikan
dihindari saat berpotensi
terjdinya Tsunami.
Evaluasi :
1. Memberikan kesempatan 1. Merespon dan
kepada peserta untuk bertanya. bertanya.
3. 10 Menit
2. Memberikan kesempatan 2. Merespon dan
kepada peserta untuk menjawab menjawab
pertanyaan yang diberikan. pertanyaan.
Terminasi
1. Menyimpulkan materi yang 1. Mendengarkan.
telah disampaikan
4. 5 Menit
2. Mengucapkan terima kasih atas 2. Mendengarkan
perhatian yang diberikan dan dan membalas
Mengucapkan salam penutup. salam.
Keterangan :
: Moderator : Fasilitator
: Notulen : Audience
: Penyaji : Observer
11. Pengorganisasian
a. Moderator : Kirana Maria Sella
b. Penyaji : Desiana Boru Sihombing
c. Fasilitator : Fitria Elviani
d. Observer : David Abraham Nathanael Esra
e. Notulen : Warni
f. Penjawab : Alber Fernando Putra Jefry
: Susi Susanti
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Tsunami
Becana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis
(Republik Indonesia, 2007).
Tsunami adalah salah satu jenis bencana yang bisa terjadi di
Indonesia mengingat letak Indonesia berada diantara 2 lempeng pasifik.
Tsunami adalah perpindahan badan air yang disebakan oleh perubahan
permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan
laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah
laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau hantaman
meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah.
Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap
fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami
dapat merambat dengan kecepatan 500–1000 km per jam. Setara dengan
kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya
sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal
yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan
gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun
ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter.
Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari
bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa
diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh
aliran gelombang tsunami.
Tsunami adalah serangkaian peristiwa bersamaan antara
gelombang dan ombak laut sehingga menimbulkan pergeseran lempeng di
dasar laut sebagai bentuk akibat dari gempa bumi yang sebelumnya terjadi.
Definsi ini sesuai dengan dasar teori pembentukan bumi menurut para ahli
(BNPB, 2013).
Definisi tsunami adalah gelombang lautan dengan periode yang
panjang, biasanya hal tersebut ditimbulkan dari gangguan impulsif dari
dasar laut. Kondisi ini melihat zona laut yang memiliki perbedaan antara
satu dengan yang lainnya. Selengkapnya, baca; 7 Zona Laut: Jenis dan
Bentuknya (Bakornas PB, 2007).
Tsunami adalah gelombang laut yang disebabkan karena gempa
dasar laut sehingga mencapai ketinggian satu meter bahkan hingga
puluhan meter di garis dari pantai. Hal inilah seringkali mengakibatnya
bahwa bencana ini lebih banyak mendaatkan dampak kematian lebih besar
di bandingkan dengan bencana lainnya (Puspito, 2010)
Berikut adalah ciri ciri akan terjadi tsunami di daerah sekitar anda
agar diperlukan upaya untuk mengantisipasi terjadinya tsunami
(Subandono, 2008) :
1. Kondisi air
Biasanya orang yeng letak daerahnya berada di sekitar pantai, memang
di lebih di waspadai dari pada yang ada di daratan. Pasalnya tsunami
lebih mungkin bisa terjadi di daerah yang sekitarnya lautan. sebelum
terjadi tsunami, keadaan air akan berbeda. Biasanya lebih surut secara
tiba tiba.
2. Terdengar suara gemuruh
Bukan hanya soal keadaan air dan luat, ada pula di tandai dengan
bentuk lain. Salah satunya adalah terdengar suara gemuruh yang besar
dari kejauhan. Suara ini terdengar besar dan keras.
3. Keberadaan hewan hewan lain
Selain itu juga bisa di deteksi dengan hewan lain. Salah satunya adalah
keberadaan burung burung. Sebelum terjadi gejala tsunami, ada
beberapa hal yang aneh. Misalnya keberadaan burung yang tiba tiba
berpindah pindah dari keadaan pulau kecil. Biasanya mereka akan
pergi menuju ke tengah lautan.
4. Terdapat gempa pengiring
Tsunami tidak bisa tiba tiba datang begitu saja. Pasti sudah ada gempa
yang mengawali terlebih dahulu. Salah satunya adalah gempa tektonik
dan gempa vulkanik. Maka jika di daerah anda tiba tiba ada gempa,
anda perlu sedikit waspada. Gempa yang baru saja terjadi adalah
gempa yang memiliki kekuatan tinggi atau tidak. Jika masih memasuki
kekuatan rendah, maka anda bisa tersenyum lega. Tapi jika sudah
masuk dalam kategori tinggi, maka ada resiko adanya gempa susulan
bahkan sampai mencapai tsunami.
5. Adanya gelombang yang tidak biasanya
Gelombang yang ada merupakan salah satu tanda tanda adanya
tsunami akan datang. Apalagi gelombang yang muncul merupakan
gelombang yang di nilai aneh dan tidak biasanya. Bisa saja gelombang
yang memicu terjadinya tsunami merupakan bagian dari renteten
gelombang yang ada. Atau bisa juga gelombang yang muncul di mulai
dari gelombang yang kecil, kemudian gelombang yang besar. Baru
setelah itu muncul tsunami yang sisanya akan mengakibatkan erosi
tanah.
6. Ada suara gemuruh yang menggelegar
Bukan hanya itu, terjadinya tsunami juga bisa timbul karena adanya
suara gemuruh yang menggelegar. Hal ini di sebabkan karena air yang
ada menghantam lautan. Jika anda mendengar ini maka ada baiknya
anda khawatir akan timbul tsunami. Kemungkinan suara ini muncul
karena lempengan yang patah tadi menabrak air lautan. Sehingga
menghasilkan suara yang keras.
7. Keadaan awan langit
Tanda tanda alam lainnya sebelum terjadi tsunami akan berubah. Salah
satunya adalah keadaan awan yang berbentuk lebih gelap dan
mendung. Bahkan tak jarang di jumpai tornado atau angin serupa yang
lainnya. Hal ini semua bisa terjadi karena adanya gelombang
elektromagnetis dari dasar lapisan atmosfer bumi. Ini menyebabkan
daya listrik di awan tertelan oleh gelombang gelombang lainnya.
8. Lampu tetap bisa menyala, meskipun tidak ada aliran listrik
Apakah ini menguntungkan? Anda tidak perlu membayar listrik,
namun lampu rumah tetap menyala? Iya secara ekonomi. Tapi tidak
secara fisika. Hal ini menjadi tanda bahwa di lingkungan anda ada
gelombang elektromagnetis yang bergerak bebas di udara. ini menjadi
tanda akan ada bencana yang hebat segera terjadi. Salah satunya adalah
gempa dan tsunami.
Ciri utama terjadinya gempa bumi yang berpotensi tsunami adalah:
1. Terjadi gempa di dasar laut dengan kekuatan diatas 6 SR
2. Permukaan air laut sudut
3. Terdengar suara gemuruh hebat dari arah laut
4. Muncul aroma bau garam dan angin dingin
3. Tanggap Evakuasi
1) setelah gempa bumi atau mendapat informasi mengenai tsunami
segera melakukan evakuasi
2) ikuti jalur evakuasi jika ada (terutama di gedung)
jika tidak mengetahui lokasi yang aman maka diharapkan untuk berlari
sejauh mungkin ke dataran yang lebih tinggi guna menjauh dari tepi
pantai
E. Hal yang Harus Dihindari Saat Berpotensi Terjadinya Tsunami
1. Kepanikan
2. Sibuk menelpon dengan ponsel
3. Mendekati pantai untuk melihat permukaan air laut
4. Berada di aliran sungai dan jembatan
5. Mengumpulkan ikan di pinggiran pantai atau sungai yang surut airnya
6. Membawa harta benda berlebihan kembali kerumah sebelum keadaan
dinyatakan aman oleh yang berwenang
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmugeografi.com/fenomena-alam/ciri-ciri-akan-terjadi-tsunami diakses
pada tanggal 28 April 2018 pukul 11.00 WIB
http://iotic.ioc-unesco.org/resources/publications-and-reports/69/publications
diakes pada tanggal 28 April 2018 pukul 09.50 WIB