Anda di halaman 1dari 6

Pelaksanaan Timbang Terima

Hari/tanggal :

Pukul :

Topik :

Tempat :

Metode

1. Diskusi

2. Tanya jawab

Media

1. Status pasien

2. Buku timbang terima

3. Alat tulis

4. Leaflet

5. Sarana dan prasarana perawatan

Pengorganisasian

Kepala Ruang :

Perawat Primer (pagi) :

Perawat Primer (sore) :

Perawat Associate (pagi) :

Perawat Associate (sore) :

Perawat Associate (malam) :

Perawat Associate (libur) :

Pembimbing/Supervisor :

Uraian Kegiatan

1. Prolog

Pada hari ...... jam ........... seluruh perawat (PP dan PA) sif pagi dan sore serta kepala ruang

berkumpul di nurse station untuk melakukan timbang terima.

2. Session I di Nurse Station

Kepala ruang memimpin dan membuka acara yang didahului dengan doa dan kemudian
mempersilakan PP dinas pagi untuk melaporkan keadaan dan perkembangan pasien selama bertugas

kepada PP yang akan berdinas selanjutnya (sore). PP dan PA sif sore memberikan klarifikasi keluhan,
intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan (secara umum), intervensi kolaboratif

dan dependen, rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan

penunjang, dan lain-lain), serta hal yang belum jelas atas laporan yang telah disampaikan. Setelah

melakukan timbang terima di nurse station berupa laporan tertulis dan lisan, kemudian diteruskan

di ruang perawatan pasien.

3. Session II di ruang perawatan/bed pasien

Seluruh perawat dan kepala ruang bersama-sama melihat ke bed pasien. PP dinas selanjutnya

mengklarifikasi dan memvalidasi data langsung kepada pasien atau keluarga yang mengalami

masalah khusus. Untuk pasien yang tidak mengalami masalah khusus, kunjungan tetap dilaksanakan.

Bila terdapat hal-hal yang bersifat rahasia bagi pasien dan keluarga perlu diklarifikasi, maka dapat

dilakukan di nurse station setelah kunjungan ke pasien berakhir.

4. Epilog

Kembali ke Nurse Station. Diskusi tentang keadaan pasien yang bersifat rahasia. Setelah proses timbang

terima selesai dilakukan, maka kedua PP menandatangani laporan timbang terima dengan diketahui

oleh kepala ruang.

Evaluasi

1. Struktur (Input)

Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain: catatan

timbang terima, status pasien dan kelompok sif timbang terima. Kepala ruang/Nurse in charge (NIC)

memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian sif yaitu malam ke pagi, pagi

ke sore. Kegiatan timbang terima pada sif sore ke malam dipimpim oleh perawat primer yang bertugas

saat itu.

2. Proses

Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruang dan dilaksanakan oleh seluruh perawat yang

bertugas maupun yang akan mengganti sif. Perawat primer mengoperkan ke perawat primer berikutnya

yang akan mengganti sif. Timbang terima pertama dilakukan di nurse station kemudian ke ruang

perawatan pasien dan kemabali lagi ke nurse station. Isi timbang terima mencakup jumlah pasien,
diagnosis keperawatan, intervensi yang belum/sudah dilakukan.

3. Hasil

Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian sif. Setiap perawat dapat mengetahui

perkembangan pasien. Komunikasi antarperawat berjalan dengan baik.


Lampiran Format Timbang Terima (Model 2)–SBAR

Sistem Pendokumentasian dengan SBAR (Nursalam, 2013)

SBAR merupakan kerangka acuan dalam pelaporan kondisi pasien yang memerlukan perhatian atau

tindakan segera.

S: Situation (Kondisi Terkini yang Terjadi pada Pasien)

• Sebutkan nama pasien, umur, tanggal masuk, dan hari perawatan, serta dokter yang merawat.

• Sebutkan diagnosis medis dan masalah keperawatan yang belum atau sudah teratasi/keluhan

utama.

B: Background (Info Penting yang Berhubungan dengan Kondisi Pasien Terkini)

• Jelaskan intervensi yang telah dilakukan dan respons pasien dari setiap diagnosis keperawatan.

• Sebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan, pemasangan alat invasif, dan obat-obatan termasuk

cairan infus yang digunakan.

• Jelaskan pengetahuan pasien dan keluarga terhadap diagnosis medis.

A: Assessment (Hasil Pengkajian dari Kondisi Pasien Saat Ini)

• Jelaskan secara lengkap hasil pengkajian pasien terkiniseperti tanda vital,skor nyeri, tingkat kesadaran,

braden score, status restrain, risiko jatuh, pivas score, status nutrisi, kemampuan eliminasi, dan lain-

lain.

• Jelaskan informasi klinik lain yang mendukung.

R: Recommendation

• Rekomendasikan intervensi keperawatan yang telah dan perlu dilanjutkan (refer to nursing care plan)

termasuk discharge planning dan edukasi pasien dan keluarga.

Sebelum Serah Terima Pasien (Contoh Sesuai SBAR)

1. Dapatkan pengkajian kondisi pasien terkini.

2. Kumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan dengan kondisi pasien yang akan

dilaporkan.
3. Pastikan diagnosis medis pasien dan prioritas masalah keperawatan yang harus dilanjutkan.

4. Baca dan pahami catatan perkembangan terkini dan hasil pengkajian perawat sif sebelumnya.

5. Siapkan medical record pasien pasien termasuk rencana perawatan hariannya.

Contoh Pengisian

Situation

1. Sebutkan nama pasien, umur, tanggal masuk dan hari perawatan serta dokter yang merawat.

2. Diagnosis medis: GGK

3. Masalah keperawatan:

a. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.

b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan.

c. Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

d. Risiko infeksi.

e. Kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.

Background

Bedrest total, urine 50 cc/24 jam, balance cairan 1.000 cc/24 jam, mual tetap ada selama dirawat,
terpasang

dobel lumen di skapula kanan, pasien menjalani HD 2 ×/minggu, terpasang restrain, tidak ada alergi,

IV stopper terpasang di tangan kiri. Dokter sudah menjelaskan penyakitnya tentang GGK. Diet rendah

protein 1 gr.

Assessment

1. Kompos mentis; TD: 150/80 mmHg; N: 100 ×/menit,; S: 37o

C; RR: 20 ×/menit; braden score = 23;

status restrain; risiko jatuh; pivas score; status nutrisi; kemampuan eliminasi; dan lain-lain.

2. Hasil laboratorium terbaru, yaitu Hb: 8,1 mg/dL; albumin: 3,0; urea: 237 mg/dl; CK: 3,5.

3. Jelaskan informasi klinik lain yang mendukung.

Recomendation

1. Rekomendasikan intervensi keperawatan yang sudah dan perlu dilanjutkan (refer ke nursing care
plan)
termasuk discharge planning dan edukasi pasien dan keluarga.

2. Keseimbangan cairan ketat.

3. Bantu pasien memenuhi kebutuhan dasar pasien.

4. Jaga aseptik dan antiseptik setiap melaksanakan prosedur.

Anda mungkin juga menyukai