A
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN KELEBIHAN VOLUME CAIRAN
BERHUBUNGAN DENGAN KEHILANGAN PROTEIN SEKUNDER
TERHADAP PENINGKATAN PERMIABILITAS GLOMERULUS
DENGAN DIAGNOSA MEDIS SINDROM NEFROTIK
(DI RUANG XX, RUMAH SAKIT XX)
I. Tujuan :
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi, yaitu Kelebihan
Volume Cairan.
2. Tujuan Khusus:
a. menjustifikasi masalah yang belum teratasi;
b. mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer, tim
kesehatan lain;
c. menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien;
d. merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien.
II. Sasaran
Pasien An.A tahun yang dirawat di kelas II no.2 tempat tidur II Ruang
Anak, Rumah Sakit XX.
III. Materi
1. Teori asuhan keperawatan pasien dengan Sindrom Nefrotik.
2. Masalah-masalah yang muncul pada pasien dengan Sindrom Nefrotik serta
intervensi keperawatan pada pasien dengan Sindrom Nefrotik dengan
masalah keperawatan kelebihan volume cairan.
IV. Metode
Diskusi
V. Media
1. Dokumen/status pasien.
2. Sarana diskusi: kertas, bulpen.
3. Materi yang disampaikan secara lisan.
VI. Kegiatan Ronde Keperawatan
Karu, PP,
Perawat
Konselor
Karu
10 menit Pascaron 1. Melanjutkan diskusi dan Karu, Nurse
de masukan dari tim. Supervisor, Station
(Nurse 2. Menyimpulkan untuk Perawat
Station) menentukan tindakan Konselor,
keperawatan pada masalah Pembimbing.
prioritas yang telah ditetapkan.
3. Merekomendasikan intervensi
keperawatan
4. Penutup.
Ruang : kelas II no.4 tempat tidur II Ruang Anak, Rumah Sakit XX.
No. RM : 02-30-XX
A. IDENTITAS
Nama : An.A
Umur : 10 tahun
Status : Pelajar
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Alamat : Jl.Zafri Zam Zam, Komp.DPR, RT.XX, No.XX
MRS : 06 April 2020
B. DIAGNOSA MEDIS
Sindrom Nefrotik
C. KELUHAN UTAMA
Badan bengkak, muka sembab dan napsu makan menurun
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
I. PENATALAKSANAAN
1. Non medikasi
a. Tirah baring
b. Diet protein
c. Observasi tanda-tanda vital
2. Medikasi
a. IVFD Dextrose 5% 15 tpm
b. Prednisone 2 mg/kgbb/hari
c. Ambroxol syr 3x1 cth inhalasi /12 jam
d. Tranfusi albumin
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kehilangan protein sekunder
terhadap peningkatan permiabilitas glomerulus.
K. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa 1
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kehilangan protein sekunder
terhadap peningkatan permiabilitas glomerulus.
Tujuan :
Pasien tidak menunjukkan bukti-bukti akumulasi cairan (pasien mendapatkan
volume cairan yang tepat)
Kriteria hasil:
1. Penurunan edema, ascites
2. Kadar protein darah meningkat
3. Output urine adekuat 600 – 700 ml/hari
4. Tekanan darah dan nadi dalam batas normal.
Intervensi
1. Mandiri :
a. Kaji masukan yang relatif terhadap keluaran secara akurat.
b. Timbang berat badan setiap hari (ataui lebih sering jika diindikasikan).
c. Kaji perubahan edema : ukur lingkar abdomen pada umbilicus serta
pantau edema sekitar mata.
d. Atur masukan cairan dengan cermat.
e. Pantau infus intra vena
2. Kolaborasi :
a. Berikan kortikosteroid sesuai ketentuan.
b. Berikan diuretik bila diinstruksikan.
Rasional
1. Perlu untuk menentukan fungsi ginjal, kebutuhan penggantian cairan dan
penurunan resiko kelebihan cairan.
2. Mengkaji retensi cairan
3. Untuk mengkaji ascites dan karena merupakan sisi umum edema.
4. Agar tidak mendapatkan lebih dari jumlah yang dibutuhkan
5. Untuk mempertahankan masukan yang diresepkan
6. Untuk menurunkan ekskresi proteinuria
7. Untuk memberikan penghilangan sementara dari edema.