MAKALAH STUNAMI
Kelompok 1 :
Kelas 3B
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya
penulis bisa menyelesaikan makalah,. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas
mata kuliah keprawatan bencana . Kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.
2
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
BAB II
3. 1 Kesimpulan ........................................................................................... 21
3
3. 2 Saran .................................................................................................... 21
3. 3 Penutup ................................................................................................. 21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Profesi keperawatan bersifat luwes dan mencakup segala kondisi, dimana
perawat tidak hanya terbatas pada pemberian asuhan dirumah sakit saja melainkan
juga dituntut mampu bekerja dalam kondisi siaga tanggap bencana. Situasi
penanganan antara keadaan siaga dan keadaan normal memang sangat berbeda,
sehingga perawat harus mampu secara skill dan teknik dalam menghadapi
kondisi seperti ini.
Kegiatan pertolongan medis dan perawatan dalam keadaan siaga bencana
dapat dilakukan oleh proesi keperawatan. Berbekal pengetahuan dan kemampuan
yang dimiliki seorang perawat bisa melakukan pertolongan siaga bencana dalam
berbagai bentuk.
Dalam penulisan makalah ini akan dijelaskan pentingnya peran perawat
dalam situasi tanggap bencana, bentuk dan peran yang bisa dilakukan perawat
dalam keadaan tanggap bencana.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa
masalah, yaitu:
1. Pengertian Tsunami?
2. Penyebab Terjadinya Tsunami?
3. Proses Terjadinya Tsunami?
4. Dampak Tsunami?
4
5. Jenis-jenis Tsunami?
6. Penanggulangan Tsunami?
7. Peran Perawat Dalam Tanggap Bencana?
8. Jenis Kegiatan Siaga Bencana?
9. Managemen Bencana?
10. Peran perawat dalam managemen bencana?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:dapat mengetahui
peran perawat dalam managemen Bencana.
1. Dapat mengetahui Pengertian Tsunami
2. Dapat mengetahui Penyebab Terjadinya Tsunami
3. Dapat mengetahui Proses Terjadinya Tsunami
4. Dapat mengetahui Dampak Tsunami
5. Dapat mengetahui Jenis-jenis Tsunami
6. Dapat mengetahui Penanggulangan Tsunami
7. Dapat mengetahui Peran Perawat Dalam Tanggap Bencana
8. Dapat mengetahui Jenis Kegiatan Siaga Bencana
9. Dapat mengetahui Managemen Bencana
10. Dapat mengetahui Peran perawat dalam managemen bencana
5
BAB II
PEMBAHASAN
Tsunami terkadang dianggap sebagai gelombang air pasang. Hal tersebut karena
saat mencapai daratan, gelombang ini memang lebih mirip air pasang yang tinggi
daripada menyerupai ombak biasa yang mencapai pantai. Akan tetapi, sebenarnya
gelombang tsunami sama sekali tidak berkaitan dengan peristiwa pasang surut air
laut.
6
Ciri-Ciri Tsunami
7
1. Gempa dibawah laut
Gempa bumi yang terjadi di bawah laut merupakan penyebab paling sering
terjadinya tsunami. Gerakan vertikal pada kerak bumi (gempa) dapat
menyebabkan dasar laut naik atau turun secara mendadak, yang menyebabkan
gangguan keseimbangan air yang ada di atasnya. Kondisi ini mengakibatkan
terjadinya aliran energi laut, yang ketika tiba di pantai menjadi tsunami.
Walaupun demikian, tidak semua gempa yang terjadi di bawah laut mampu
menyebabkan tsunami. Gempa bumi bawah laut yang menyebabkan terjadinya
tsunami adalah gempa bumi yang memenuhi kriteria seperti berikut :
Gunung berapi banyak terdapat di seluruh penjuru dunia. Letusan dari gunung
berapi mampu menyebabkan terjadinya gempa vulkanik (gempa yang terjadi
karena letusan gunung berapi). Meskipun sangat jarang terjadi, tsunami yang
disebabkan letusan gunung berapi berdampak sangat dahsyat. Ditambah lagi jika
posisi gunung berapinya ada di bawah laut.
Longsor bawah laut umumnya terjadi akibat hantaman antara lempeng benua dan
lempeng samudera yang disebabkan gempa dan perubahan air laut. Keadaan ini
membentuk paling laut secara tiba-tiba mempengaruhi pergerakan volume air
yang mendadak. Pada skala tertentu bisa menyebabkan tsunami. Ciriciri tsunami
yang disebabkan oleh longsor bawah laut adalah gempa yang berskala kecil tapi
mampu mengakibatkan tsunami yang dahsyat.
4. Hantaman Meteor
8
Tsunami juga bisa terjadi akibat jatuhnya meteor ke lautan. Selain itu, meteor
yang jatuh ke permukaan laut juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan
lempeng di bawah laut yang menimbulkan terjadinya gempa. Hal ini jarang
terjadi, akan tapi berakibat tejadinya tsunami yang sangat besar.
5. Ulah Manusia
9
2.4. Dampak Tsunami
A. Dampak Positif
B. Dampak Negatif
• Timbul penyakit
Setidaknya terdapat tiga jenis tsunami yang harus anda ketahui, yaitu
1. Tsunami Lokal
Tsunami jenis pertama ini dapat menyebabkan kerusakan dengan jarang yang
cukup dekat. Penyebab dari tsunami lokal ini adalah adanya gempa yang terjadi
pada kedalaman 100 km. Kedatangan tsunami lokal ini kurang lebih 1 jam dari
datangnya gempa, bahkan bisa kurang dari 10 menit.
2. Tsunami Regional
10
Gelombang tsunami akan datang ke darat dalam waktu 1 – 3 jam sehingga bisa
dibayangkan dampak akan cukup parah.
Tsunami jarak jauh ini merupakan jenis tsunami Aceh 2004, biasa juga disebut
dengan tele-tsunami. Bencana alam yang dahsyat ini ternyata dapat mencapai
jaraK lebih dari 1000 km dari daratan. Kedatangan gelombang tsunami pada jenis
ini mempunyai durasi yang cukup lama namun dampaknya juga sangat besar.
11
Carilah tempat yang tinggi dan aman dari gelombang tsunami,atau mengikuti
rute dan tempat yang suah ditetapkan oleh pihak yang berwenang.
Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi kerusakan pada tempat
Anda berada,bila ingin menyelamatkan harta benda carilah yang mudah dan
ringan dibawa.
Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat pergi ke tempat
evakuasi. Jika bisa ajaklah tetangga dekat Anda untuk pergi bersama-sama
Jika tsunami terjadi pada saat Anda sedang menyetir kendaraan, cepat keluar
dan cari tempat yang tinggi dan aman.
Setelah Terjadi Tsunami, Periksa kesediaan makanan. Makanan apapun yang
terkena air mungkin sudah tercemar dan harus dibuang.
Memberikan bantuan kepada korban luka-luka. Berikan bantuan P3K dan
panggil bantuan. Jangan pindahkan orang yang terluka, kecuali yang luka
serius.
Segera membangun tenda pengungsian apabila keadaan untuk kembali ke
rumah tidak memungkinkan.
Pastikan keadaan sudah aman dan tidak terjadi tsunami susulan sebelum
kembali ke rumah.Bila keadaan rumah tidak memungkinkan untuk ditempati
carilah tempat tinggal yang bisa ditempati atau kembali ke tempat
pengungsian.
12
Melakukan pembersihan kota yang hancur dan penuh puing dan lumpur.
Menggunakan dana pemerintah untuk penanggulangan bencana dan gunakan
pula dengan tepat sumbangan dana baik dari dalam maupun luar negeri.
Menyambut dengan baik dan libatkan unsur civil society.
Sebesar apapun bahaya tsunami, gelombang ini tidak datang setiap saat.
Janganlah ancaman bencana alam ini mengurangi kenyamanan menikmati
pantai dan lautan.
Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempabumi, air laut
dekat pantaisurut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari
menuju ke tempat yangtinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil
memberitahukan teman-teman yang lain.
Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta
mendengar berita daripantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke
pantai. Arahkan perahu ke laut.
Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun
ke daerahyang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang.
Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama
pada korban. Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan
gempabumi, air laut dekat pantaisurut secara tiba-tiba sehingga dasar laut
terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yangtinggi (perbukitan atau
bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.
Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta
mendengar berita daripantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke
pantai. Arahkan perahu ke laut.
Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun
ke daerahyang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang.
13
Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama
pada korban.
Perawat tidak hanya dituntut memiliki pengetahuan dan kemampuan dasar praktek
keperawatan saja, Lebih dari itu, kemampuan tanggap bencana juga sangat di
butuhkan saaat keadaan darurat. Hal ini diharapkan menjadi bekal bagi perawat
untuk bisa terjun memberikan pertolongan dalam situasi bencana.
Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan sangat berbeda, kita lebih banyak
melihat tenaga relawan yang memberikan pertolongan lebih dahulu dibandingkan
dengan perawat, walaupun ada itu sudah terkesan lambat.
Bencana alam yang menimpa suatu daerah, selalu akan memakan korban dan
kerusakan, baik itu korban meninggal, korban luka luka, kerusakan fasilitas
pribadi dan umum, yang mungkin akan menyebabkan isolasi tempat, sehingga
sulit dijangkau oleh para relawan. Hal yang paling urgen dibutuhkan oleh korban
saat itu adalah pengobatan dari tenaga kesehatan. Perawat bisa turut andil dalam
aksi ini, baik berkolaborasi dengan tenaga perawat atau pun tenaga kesehatan
profesional, ataupun juga melakukan pengobatan bersama perawat lainnya secara
cepat, menyeluruh dan merata di tempat bencana. Pengobatan yang dilakukan pun
14
bisa beragam, mulai dari pemeriksaan fisik, pengobatan luka, dan lainnya sesuai
dengan profesi keperawatan.
2. Pemberian bantuan
Perawatan dapat melakukan aksi galang dana bagi korban bencana, dengan
menghimpun dana dari berbagai kalangan dalam berbagai bentuk, seperti
makanan, obat obatan, keperluan sandang dan lain sebagainya. Pemberian bantuan
tersebut bisa dilakukan langsung oleh perawat secara langsung di lokasi bencana
dengan memdirikan posko bantuan. Selain itu, Hal yang harus difokuskan dalam
kegiatan ini adalah pemerataan bantuan di tempat bencana sesuai kebutuhan yang
di butuhkan oleh para korban saat itu, sehinnga tidak akan ada lagi para korban
yang tidak mendapatkan bantuan tersebut dikarenakan bantuan yang menumpuk
ataupun tidak tepat sasaran.
Para korban suatu bencana biasanya akan mengalami trauma psikologis akibat
kejadian yang menimpanya. Trauma tersebut bisa berupa kesedihan yang
mendalam, ketakutan dan kehilangan berat. Tidak sedikit trauma ini menimpa
wanita, ibu ibu, dan anak anak yang sedang dalam massa pertumbuhan. Sehingga
apabila hal ini terus berkelanjutan maka akan mengakibatkan stress berat dan
gangguan mental bagi para korban bencana. Hal yang dibutukan dalam
penanganan situasi seperti ini adalah pemulihan kesehatan mental yang dapat
dilakukan oleh perawat. Pada orang dewasa, pemulihannya bisa dilakukan dengan
sharing dan mendengarkan segala keluhan keluhan yang dihadapinya, selanjutnya
diberikan sebuah solusi dan diberi penyemangat untuk tetap bangkit. Sedangkan
pada anak anak, cara yang efektif adalah dengan mengembalikan keceriaan
mereka kembali, hal ini mengingat sifat lahiriah anak anak yang berada pada masa
bermain. Perawat dapat mendirikan sebuah taman bermain, dimana anak anak
tersebut akan mendapatkan permainan, cerita lucu, dan lain sebagainnya.
Sehinnga kepercayaan diri mereka akan kembali seperti sedia kala.
4. Pemberdayaan masyarakat
15
Kondisi masyarakat di sekitar daerah yang terkena musibah pasca bencana
biasanya akan menjadi terkatung katung tidak jelas akibat memburuknya
keaadaan pasca bencana., akibat kehilangan harta benda yang mereka miliki.
sehinnga banyak diantara mereka yang patah arah dalam menentukan hidup
selanjutnya. Hal yang bisa menolong membangkitkan keadaan tersebut adalah
melakukan pemberdayaan masyarakat. Masyarakat perlu mendapatkan fasilitas
dan skill yang dapat menjadi bekal bagi mereka kelak. Perawat dapat melakukan
pelatihan pelatihan keterampilan yang difasilitasi dan berkolaborasi dengan
instansi ataupun LSM yang bergerak dalam bidang itu. Sehinnga diharapkan
masyarakat di sekitar daerah bencana akan mampu membangun kehidupannya
kedepan lewat kemampuan yang ia miliki.
Untuk mewujudkan tindakan di atas perlu adanya beberapa hal yang harus
dimiliki oleh seorang perawat, diantaranya:
Kondisi siaga bencana membutuhkan penanganan yang berbeda, segal hal yang
terkait harus didasarkan pada managemen yang baik, mengingat bencana datang
secara tak terduga banyak hal yang harus dipersiapkan dengan matang, jangan
sampai tindakan yang dilakukan salah dan sia sia. Dalam melakukan tindakan di
16
daerah bencana, perawat dituntut untuk mampu memilki kesiapan dalam situasi
apapun jika terjadi bencana alam. Segala hal yang berhubungan dengan peralatan
bantuan dan pertolongan medis harus bisa dikoordinir dengan baik dalam waktu
yang mendesak. Oleh karena itu, perawat harus mengerti konsep siaga bencana.
2.9 Managemen Bencana
Hal ini merupakan pokok kegiatan siaga bencana yang dilakukan, segala hal yang
dipersiapkan sebelumnya, dilakukan dalam tahap ini, sampai jangka waktu yang
disepakati.
17
3. Evaluasi kegiatan
Setiap selesai melakukan kegiatan, perlu adanya suatu evaluasi kegiatan yang
dilakukan, evaluasi bisa dijadikan acuan, introspeksi, dan pedoman melakukan
kegiatan selanjutnya. Alhasil setiap kegiatan yang dilakukan akan berjalan lebih
baik lagi dari sebelumnya.
a. Bertindak cepat
18
a. Bencana tentu memberikan bekas khusus bagi keadaan fisik, fisikologi
korban
b. Stress fisikologi yang terjadi dapat terus berkembang hingga terjadi post
traumatic stress disorder (PTSD) yang merupakan sindrom dengan 3 kriteria
utama. Pertama, gejala trauma pasti dapat dikenali. Kedua, individu tersebut
mengalami gejala ulang traumanya melalui flashback, mimpi, ataupun
peristiwa-peristiwa yang memacuhnya. Ketiga, individu akan menunjukan
gangguan fisik. Selain itu, individu dengan PTSD dapat mengalami
penurunan konsentrasi, perasaan bersalah dan gangguan memori.
c. Tim kesehatan bersama masyarakat dan profesi lain yang terkait bekerja
sama dengan unsure lintas sektor menangani maslah keehatan masyarakat
paska gawat darurat serta mempercepat fase pemulihan (recovery) menuju
keadaan sehat dan aman
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Sebagai seorang calon perawat diharapkan bisa turut andil dalam
melakukan kegiatan tanggap bencana. Sekarang tidak hanya dituntut mampu
memiliki kemampuan intelektual namun harus memilki jiwa kemanusiaan melalui
aksi siaga bencana.
20
DAFTAR PUSTAKA
21