TSUNAMI
Oleh :
Kelompok 9:
1.Siti Sarah Istiqamah(19036159)
2.Syafira Putri Hamid(19036161)
3.Ridha Wardhatillah (19036152)
4. Riza Hidayati(19036154)
Dosen pembimbing :
Dr. Hendri Neldi M.Kes
ini. Sholawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita kealam yang terang benderang dan yang penuh dengan pengetahuan.
BENCANA” yang telah memberikan kami berbagai masukan dan bimbingan selama
pembuatan serta penyusunan makalah ini. Selanjutnya terima kasih juga kepada
semua pihak yang telah banyak membantu baik langsung maupun tidak langsung
inilah hasil terbaik saat ini yang dapat kami lakukan. Untuk itu, segala saran dan kritik
dari berbagai pihak yang sifatnya membangun akan kami terima dengan senang hati
demi kesempurnaan makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat berguna untuk kita
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…...................................................................................... i
3.1 Kesimpulan…........................................................................................ 12
3.3 Penutup................................................................................................ 12
Sebagian besar dari bumi adalah samudra atau lautan yang dapat mendukung
kelangsungan hidup seluruh makhluk hidup di bumi, diantara pulau-pulau yang
terpisah satu dengan yang lainnya pasti dikelilingi oleh air. Oleh karenanya
pengetahuan mengenai ilmu geologi dan oceanografis tentang samudra dan laut
dianggap sangat vital guna kelangsungan hidup penghuninya termasuk manusia.
Di jagat raya ini masih banyak pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk
pengetahuan mengenai bencana alam yang ditimbulkan oleh gelombang pasang laut
yang besar atau tsunami dan cara memprediksinya. Dari hal ini kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa ruang lingkup ilmu kita masih sangat terbatas bila dibandingkan
dengan luasnya jagat raya. Ini juga merupakan bukti bahwa Allah Maha Besar, Maha
Kuasa,Maha Mengetahui atas segalanya dan kita tidak sepatutnya sombong dengan
pengetahuan kita yang sangat terbatas ini.
Agar kita mengetahui lebih dalam mengenai tsunami serta persiapan untuk menghadapi tsunami
baik dalam tahap waspada, persiapan, saat terjadi, dan setelah tsunami terjadi.
BAB II
PEMBAHASAN
lautan. Gelombang lautan yang sangat besar dan menerjang daratan (baca: ekosistem
darat) ini disebut dengan tsunami. Tsunami berasal dari bahasa Jepang, Tsu yang berarti
pelabuhan dan Nami yang berarti gelombang. Secara harfiah, tsunami mempunyai arti
ombak besar di pelabuhan. Lebih ilmiah lagi, yang dimaksud tsunami adalah perpindahan
badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal yang
berlangsung dengan tiba- tiba. mengapa nama bencana ini adalah tsunami yang diambil
dari bahasa Jepang? Mungkin karena negara Jepang merupakan negara yang sangat rawan
dengan adanya gempa, sehingga terjadinya gelombang besar yang merupakan akibat dari
Tsunami tidak akan terjadi jika tidak ada faktor pemicu. Faktor penyebab terjadinya
Meskipun demikian, tidak semua gempa bumi dibawah laut berpotensi menimbulkan
tsunami. Gempa bumi dasar laut dapat menjadi pernyebab terjadinya tsunami adalah
· Jenis pensesaran gempa tergolong sesar vertikal (sesar naik atau turun).
Tsunami yang ditimbulkan oleh gempabumi biasanya menimbulkan gelombang yang
cukup besar, tergantung dari kekuatan gempanya dan besarnya area patahan yang
terjadi.
Tsunami dapat dihasilkan oleh gangguan apapun yang dengan cepat memindahkan suatu
massa air yang sangat besar, seperti suatu gempabumi, letusan vulkanik, batu
bintang/meteor atau tanah longsor. Bagaimanapun juga, penyebab yang paling umum
terjadi adalah dari gempabumi di bawah permukaan laut. Gempabumi kecil bisa saja
manakala lantai samudera berubah bentuk secara vertikal dan memindahkan air yang
berada di atasnya. Dengan adanya pergerakan secara vertical dari kulit bumi, kejadian ini
biasa terjadi di daerah pertemuan lempeng yang disebut subduksi. Gempa bumi di daerah
subduksi ini biasanya sangat efektif untuk menghasilkan gelombang tsunami dimana
lempeng samudera slip di bawah lempeng kontinen, proses ini disebut juga dengan
subduksi.
Letusan gunung berapi dapat menyebabkan terjadinya gempa vulkanik (gempa akibat
letusan gunung berapi). Tsunami besar yang terjadi padatahun 1883 adalah akibat
meletusnya Gunung Krakatau yang berada di Selat Sunda. Meletusnya Gunung Tambora di
Nusa Tenggara Barat padatanggal 10-11 April 1815 juga memicu terjadinya tsunami yang
melanda Jawa Timur dan Maluku. Indonesia sebagai negara kepulauan yang beradadi
wilayah ring of fire (sabuk berapi) dunia tentu harus mewaspadai ancaman ini.
lempeng benua. Proses ini mengakibatkan terjadinya palung laut dan pegunungan.
Tsunami karena longsoran bawah laut ini dikenal dengan nama tsunamic submarine
landslide.
ketidakseimbangan lempeng laut yang mengakibatkan gempa dan tsunami yang sangat
besar.
Gempa bumi yang berpusat di dalam laut, atau longsornya permukaan bumi di bawah
kedalaman tertentu kedua peristiwa tersebut dapat memicu tsunami. Jika Anda berada di
dekat laut dan merasakan tanah bergetar atau mendengar suara gemuruh ombak yang tak
biasa, yang terdengar keras seperti suara pesawat jet atau kereta, segeralah berlari ke
Para ahli melaporkan bahwa tsunami yang mendekat bisa didahului oleh surutnya
permukaan air laut secara tiba-tiba. Peristiwa yang tak biasa ini terjadi akibat adanya
Megathrust, yakni gerakan naik dari patahan lempeng yang besar yang terdapat di dalam
laut. Misalnya ketika lempeng samudera bergerak ke bawah, menunjam lempeng benua,
dan menimbulkan gempa bumi. Kekuatan dorongan keatas, seperti “kepalan tangan
raksasa” yang muncul dari bawah permukaan air laut menyebabkan air bergulir turun dari
sisi-sisi “kepalan tangan raksasa” tersebut, menciptakan gelombang besar yang melaju
cepat, secepat pesawat terbang. Gelombang tersebut akan bergerak melintas lautan,
meski nyaris tidak terlihat di permukaan. Dan ketika gelombang mencapai air laut dangkal,
kekuatan “thrust” dari pergeseran lempeng itu akan mendorong gelombang hingga
mencapai puluhan meter ke udara. Segeralah berlari ke dataran yang lebih tinggi jika Anda
Kepercayaan bahwa hewan memiliki “six sense” telah ada selama berabad-abab. Sebelum
gempa bumi terjadi dan ombak raksasa menghantam garis pantai, anjing perliharaan
menolak untuk meninggalkan rumah, gajah meniupkan terompet mereka dengan kencang
dan berlari ke dataran yang tinggi, kelelawar terbang melarikan diri dan flamingo
meninggalkan dataran rendah. Kemungkinannya adalah hewan memiliki indera yang lebih
tajam serta tingkat kesadaran yang lebih besar terhadap lingkungan di sekitar mereka,
sehingga hewan lebih cepat bertindak menyelamatkan diri. Penelitian mengatakan bahwa
hewan dapat merasakan bahaya yang akan datang, getaran dan perubahan
•Sebelum tsunami
Tsunami biasanya didahului oleh gempa besar yang paling tidak berkekuatan 6,5 skala
richter. Sebelum gelombang tsunami datang, air laut akan surut melewati garis pantai
normal dan biasanya akan tercium juga aroma garam yang menyengat.
Jika Anda tinggal di tepi pantai, ketahuilah jalur evakuasi ke tempat yang aman jika
tsunami terjadi. Seperti jalur tercepat ke tempat tinggi yang tidak terjangkau oleh
gelombang tsunami atau pilihlah gedung tinggi (minimal 3 lantai) dengan kontruksi yang
kuat.
Janganlah panik. Anda harus bertindak cepat saat tsunami datang. Kepanikan akan
menghambat Anda untuk berpikir dengan jernih dalam mencari jalan keluar.
Bergeraklah sesuai dengan jalur evakuasi tsunami. Jika Anda tidak mengetahui jalur
evakuasi, bergeraklah ke tempat yang lebih tinggi (ingat ketinggian genangan air akibat
Jika Anda yakin bahwa tanda-tanda yang Anda temui adalah tanda-tanda terjadinya
Jika tidak menemukan dataran tinggi, carilah gedung yang konstruksinya kuat. Paling tidak
terdiri atas tiga lantai. Jangan pilih gedung yang kelihatan rapuh dan tua. Berlindunglah di
Jika gelombang tsunami menghanyutkan Anda, carilah benda-benda terapung yang dapat
dijadikan rakit, misalnya batang pohon. Usahakan tidak meminum air laut dan tetep di
Jika gelombang membawa Anda ke tempat yang tinggi, misalnya atap rumah, cobalah
bertahan di situ dan tunggu hingga air surut dan keadaan tenang.
Kepanikan dan kesedihan akan mewarnai sekitar kita setelah tsunami melanda. Janganlah
larut dalam suasana itu, usahakan untuk tetap tenang dan kuatkan hati Anda untuk
menghadapi kenyataan. Setelah air surut, Anda mungkin berniat untuk kembali ke rumah,
namun ikuti imbauan regu penyelamat dan jangan melewati jalan-jalan yang rusak.
Jika Anda telah sampai di rumah, jangan langsung masuk. Waspadai jika ada bagian rumah
yang roboh atau lantai yang licin. Jangan lupa mengecek anggota keluarga Anda satu per
satu. Hindari instalasi dan kabel listrik untuk menghindari sengatan listrik.
Sesudah bencana tsunami banyak orang yang mengalami tekanan fisik maupun mental.
Berikanlah dukungan pada keluarga dan teman-teman Anda, terutama yang melangami
sendiri dengan pola makan yang baik dan istirahat yang cukup, sehingga Anda dapat
1.Bila Anda berada di tengah lautan saat tsunami terjadi, arahkan perahu menjauhi pantai. Alasannya,
semakin dekat dengan daratan, gelombang pun akan semakin tinggi.
2.Bila Anda berada di pantai saat tsunami terlihat, segera lari menjauhi laut dan cari tiang atau pohon
terdekat yang bisa dipanjat.
3.Tetaplah di tempat saat gelombang pertama surut, karena gelombang tsunami selalu datang lebih
dari satu kali. Gelombang berikutnya pun bisa jadi lebih besar dibanding sebelumnya.
4.Hindari sungai dan jembatan saat tsunami menerjang, karena aliran tsunami akan lebih deras dan
kuat di sungai.
5.Jangan menggunakan kendaraan khususnya mobil, saat evakuasi. Sebab, mobil akan sulit
menembus kerumunan orang yang memadati jalan. Selain itu, jika Anda berada di dalam mobil saat
tsunami menerjang, tekanan air yang sangat besar akan menyulitkan Anda membuka pintu, dan bila
Anda membuka jendela, air akan masuk dan menenggelamkan mobil. Belum lagi ada benda-benda
lain yang terbawa arus, yang bisa menghancurkan mobil dari luar.
6.Tetaplah berada di atas air. Gunakan benda-benda yang mengapung seperti kasur, bantal, kayu,
jeriken, ban bekas, batang pohon sebagai pelampung darurat.
7.Tinggalkan harta benda Anda saat evakuasi. Sebab, membawa harta benda akan memperlambat
dan mempersulit diri Anda sendiri.
Bencana alam merupakan peristiwa sangat kejadiannya sungguh sangat tidak diharapkan dan tidak
dirindukan. Bagaimana tidak, bencana alam hanya akan membawa dampak buruk, seperti kehilangan,
kemiskinan, kelaparan, dan kesedihan. Apapun jenis bencana alam yang di bumi, maka tidak ada
satupun dari mereka yang diharapkan kedatangannya olah manusia. seperti halnya bencana tsunami
ini. seperti jenis bencana alam lainnya, bencana tsunami juga menimbulkan banyak sekali dampak
atau kerugian. Beberapa dampak tsunami antara lain adalah sebagai berikut:
Dampak terjadinya tsunami yang pertama adalah terjadinya kerusakan dimana- mana. Kerusakan
yang dimaksud adalah kerusakan fisik baik bangunan dan non bangunan. Gelombang besar yang
timbul karena tsunami ini dapat menyapu area daratan, baik daerah pantai (baca: manfaat pantai)
maupun daerah- daerah di sekitarnya. Kerusakan yang terjadi ini adalah di daerah yang terkena
sapuan ombak. Gelombang ombak yang berkekuatan tinggi ini dalam sekejap bisa meluluh lantakkan
bangunan, menyapu pasir atau tanah, merusak perkebunan dan persawahan masyarakat, merusak
tambak dan ladang perikanan, dan lain sebagainya. Kerusakan yang terjadi ini akan menimbulkan
banyak kerugian, terutama kerugian berupa material.
Gelombang tsunami yang dasyat juga dapat menyebabkan lahan pertanian dan perikanan rusak.
Gelombang tsunami dengan kekuatan yang besar mampu menyapu bersih apa saja yang ada di
daratan. Jangankan tanaman yang ada di sawah, bahkan bangunan pun banyak sekali yang roboh.
Selain itu ikan- ikan yang ditanam di kolam perikanan juga akan tersapu oleh air dari gelombang
tsunami tersebut.
Kita sepakat bahwa semua bencana alam dapat mengacaukan kegiatan perekonomian di suatu
wilayah. Hal ini juga termasuk bencana tsunami. Kerusakan dan kehilangan yang terjadi akibat
gelombang tsunami akan melumpuhkan kegiatan perekonomian sampai beberapa waktu. Tidak hanya
itu saja, namun kerugian yang disebabkan oleh tsunami mungkin akan menggantikan kegiatan
produksi dan perdagangan dalam waktu tertentu.
4. Kerugian material
Semua bencana alam dapat menimbulkan kerugian yang bersifat materiil, termasuk juga gelombang
tsunami. Kerugian material diantaranya karena robohnya bangunan, rusak lahan pertanian dan
perikanan, dan kehilangan harta bendanya.
5. Kerugian spiritual
Selain kerugian yang bersifat material atau yang dapat diukur dengan uang, bencana tsunami juga
dapat menimbulkan kerugian spiritual. Yang dimaksud dengan kerugian spiritual adalah kerugian yang
tidak berupa harta benda, namun lebih ke jiwa. Bagaimana seorang anak kecil akan tabah setelah
mengalami bencana alam yang besar, apalagi apabila ia kehilangan anggota keluarganya, maka hal itu
akan menimbulkan trauma di jiwa anak kecil. Akibatnya anak tersebut harus menjalani beberapa
terapi agar terbebas dari traumanya itu. Bahkan hal seperti ini hanya dialami oleh anak kecil saja,
namun juga orang dewasa dan bahkan lanjut usia.
Dampak selanjutnya dari bencana alam tsunami adalah timbulnya bibit penyakit. Ketika gelombang
laut yang tinggi meluluh lantakkan daratan, maka yang akan kitemukan adalah benda- benda kotor,
tanah yang berlumpur dan sebagainya. Lingkungan yang tidak bersih akan meimbulkan bayak sekali
bibit penyakit. Apalagi jika ditambah dengan jasad- jasad makhluk hidup yang meninggal, maka
lingkungan akan semakin tidak sehat. Disamping itu, apabila tinggal di pengungsian maka yang akan
terjadi adalah timbulnya bibit penyakit karena kurangnya saranan dan pra sarana.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.3. Penutup
DAFTAR PUSTAKA
https://kitchenuhmaykoosib.com/proses-terjadinya-tsunami/
https://today.line.me/id/article/
Kenali+7+Tanda+Tanda+Akan+Terjadinya+Tsunami-rz0pY
jhttps://m.liputan6.com/news/read/3660420/7-tips-menyelamatkan-diri-dari-
bencana-tsunami
https://ilmugeografi.com/bencana-alam/bencana-tsunami