Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KD BUMI ANTARIKSA DAN KIMIA

“ Gempa Bumi dan Tsunami”

Dosen Pengampu : Dra. Zuryanty, M.Pd

OLEH KELOMPOK 7 :

HAISAH BASARIKO : 21129400


RANTI JULIA : 21129290
LISA OKTARIANI : 21129238
ADELA KHALISA FITRI : 21129333
PUTRI AZIZAH : 21129095
NADILLA PUTRI DIDRIANTOSI : 21129440

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Gempa Bumi dan Tsunami” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Ibu Dra.Zuryanty, M.Pd. pada mata k uliah KD Bumi Antariksa dan
Kimia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami menyadari ada banyak kekurangan dalam makalah ini, baik dalam
penyusunan, ketidaksesuaian bahan ajar, ataupun dalam pemilihan kata, seluruhnya
jauh dari kata sempurna sebab keterbatasan pengetahuan yang kami miliki. Kami
mohon maaf atas kesalahan-kesalahan tersebut serta kami sudah berupaya
semaksimal mungkin dengan kemampuan serta pengetahuan yang kami miliki.

Wassalamu‟alaikum wr.wb

Bukittinggi, 10 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. 2
BAB I ............................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
A. Latar Belakang................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
C. Tujuan Masalah .............................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 5
A. Gempa Bumi................................................................................................... 5
1. Pengertian Gempa Bumi................................................................................ 5
2. Macam-Macam Gempa Bumi ........................................................................ 5
3. Faktor Penyebab Terjadinya Gempa Bumi ................................................ 7
4. Dampak yang Ditimbulkan Dari Gempa Bumi ......................................... 8
5. Cara Menghadapi Gempa Bumi ..................................................................... 9
B. Tsunami .......................................................................................................... 9
1. Pengertian Tsunami ....................................................................................... 9
2. Penyebab Terjadinya Tsunami ................................................................... 10
3. Rambatan Tsunami ....................................................................................... 11
4. Tanda-tanda Akan Terjadinya Tsunami ....................................................... 11
5. Dampak Terjadinya Tsunami ..................................................................... 11
6. Hal Yang Harus Dilakukan Saat & Setelah Terjadi Tsunami .............. 12
BAB III ....................................................................................................................... 13
PENUTUP................................................................................................................... 13
A. KESIMPULAN ............................................................................................ 13
B. SARAN......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat mendukung
kelangsungan hidup seluruh makhluk, diantara planet-planet anggota tata-surya
lainnya. Oleh karenanya pengetahuan mengenai bumi dianggap sangat vital guna
kelangsungan hidup penghuninya termasuk manusia. Di jagat raya ini masih
banyak pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk pengetahuan mengenai
gempa bumi dan cara memprediksinya. Gempa bumi adalah getaran yang dapat
dirasakan di permukaan bumi karena adanya getaran, terutama yang berasal dari
dalam lapisan- lapisan bumi. Gempa bumi merupakan aktivitas lempeng tektonik
yang sering terjadi. Sedangkan tsunami di dalam beberapa makalah gempa bumi
dan tsunami, adalah suatu gelombang laut panjang yang terbentuk dalam periode
yang lama yang tingginya bisa mencapai 50 meter, berkecepatan kurang lebih
1000km/jam merambat di atas permukaan laut, dengan sisa genangan air di
daratannya yang dapat terukur berapa luas area hempasannya (run up).
Kedua bencana tersebut dapat menimbulkan dampak negatif yaitu kerugian baik
dari segi materi maupun korban jiwa.

B. Rumusan Masalah
Adapun ruang lingkup dari makalah ini yaitu tentang banyaknya kejadian
bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami yang melanda di muka bumi akhir-
akhir ini. Deretan bencana yang beruntun menimbulkan satu pertanyaan, apakah
bumi memang sudah tua? Bumi meski nampak tua, tapi dari beberapa makalah
gempa bumi dan tsunami termasuk tangguh dihajar bencanaalam yang bertubi-
tubi. Serta sederetan fenomena alam yang saling berkaitan.

C. Tujuan Masalah
1) Apakah pengertian dari gempa bumi ?
2) Ada berapa macam-macam gempa bumi ?
3) Apa faktor terjadinya penyebab gempa bumi ?
4) Apa saja dampak yang ditimbulkan dari Gempa Bumi ?
5) Apa pengertian dari Tsunami ?
6) Apa saja penyebab terjadinya Tsunami ?
7) Apa saja dampak terjadinya Tsunami ?
8) Apa saja yang harus dilakukan saat dan setelah tsunami ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gempa Bumi

1. Pengertian Gempa Bumi


Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi.
Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata
gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian
gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa
bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu
besar untuk dapat ditahan.
Gempa bumi juga bisa diartikan sebagai suatu peristiwa bergetarnya bumi
akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan
patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Frekuensi gempa bumi di suatu
wilayah mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami selama
periode waktu.
Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer atau Seismograf.
Seismograf adalah alat yang digunakan atau dipakai untuk mengukur kuat dan
lemahnya suatu gempa bumi. Berdasarkan arah getaran yang diukur, seismograf
dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yaitu :
1.) Seismograf Horisontal, yaitu suatu jenis seismograf yang mencatat kekuatan
gempa ataupun getaran bumi dengan arah secara horizontal (mendatar).
2.) Seismograf Vertikal, yaitu jenis dari seismograf yang mencatat getaran bumi
dengan arah secara vertikal.
Besaran gempa didasarkan pada amplitudo gelombang tektonik dan
dicatat oleh alat Seismograf dengan menggunakan Skala Richter.
Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa bumi
terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh
observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5
magnitudo. Kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid.
Gempa 3 magnitudo atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan
besarnya 7 kali lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah
yang luas, tergantung pada kedalaman gempa.

2. Macam-Macam Gempa Bumi


A. Berdasarkan Penyebabnya
Menurut penyebab terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu :
1) Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ).Gempa bumi ini terjadi akibat
adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus.
Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya
ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi
tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
Contoh gempa vulkanik, yaitu ; Gempa Gunung Bromo, Gempa Gunung Una-
Una, Gempa Gunung Krakatau, dll.

2) Gempa bumi tektonik. Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas
tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang
mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar.
Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi,
getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian
bumi.Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi
karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet
ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan
antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tektonik plate
(plat tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan,
sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di
lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-
pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan
terjadinya gempa tektonik.Gempa bumi tektonik memang unik. Peta
penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yakni
mengikuti pola-pola pertemua n lempeng- lempeng tektonik yang menyusun
kerak bumi. Dalam ilmu kebumian
(geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan
postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang melanda
hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan lempeng
tektonik. Contoh gempa tektonik ialah seperti
yang terjadi di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari,
pukul 05.54 WIB, Gempa aceh, Bengkulu, Pangandaran, dll.

3) Gempa bumi runtuhan atau terban. Gempa bumi ini biasanya terjadi pada
daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempa bumi ini jarang
terjadi dan bersifat lokal.
4) Gempa bumi buatan. Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang
disebabkanoleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nukli
r atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.

B. Berdasarkan Kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya, jenis-jenis gempa bumi juga dibedakan
menjadi 3, yaitu :

1. Gempa Bumi Dalam


Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya (pusat
gempa) berada lebih dari 300 km dibawah permukaan bumi (di dalam
kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.
2. Gempa Bumi Menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya
berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa
bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan
getarannya lebih terasa.
3. Gempa Bumi Dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya
berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya
menimbulkan kerusakan yang besar.

3. Faktor Penyebab Terjadinya Gempa Bumi


Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan
oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama
tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan
tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah
gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi terjadi karena gesekan antar lempeng-
lempeng tektonik di bawah permukaan bumi. Pergesekan ini mengeluarkan energi
yang luar biasa besar dan menimbulkan goncangan dipermukaan. Indonesia
sangat rawan gempa karena secara geografis berada dekat dengan lempeng-
lempeng yang aktif dan saling berhubungan satu sama lain, serta karena adanya
gunung-gunung berapi yang aktif.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan le mpengan tersebut.
Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan
kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar
terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit ke dalam mengalami transisi
fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa bumi lain juga dapat
terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti
itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa
bumi (namun jarang) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat
besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang
juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi
contoh, pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi di Rocky Mountain
Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini
dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang
dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini
dinamakan juga seismisitas terinduksi.

4. Dampak yang Ditimbulkan Dari Gempa Bumi


Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan sarana seperti bangunan,
jembatan dan jalan-jalan yang besar dan luas. Gempa juga dapat diikuti bencana
alam berbahaya seperti tanah longsor dan tsunami. Korban jiwa biasanya terjadi
karena tertimpa bagian-bagian bangunan roboh atau obyek berat lain seperti
pohon dan tiang listrik. Orang sering terperangkap dalam bangunan
runtuh.Gempa bumi sering diikuti oleh gempa susulan dalam beberapa menit,
jam, hari atau bahkan minggu setelah gempa yang pertama, walaupun sering tidak
sekuat yang pertama. Ancaman gempa susulan adalah runtuhnya bangunan yang
telah goyah dan rusak akibat gempa pertama.
Jadi akibat yang ditimbulkan oleh gempa bumi diantaranya adalah :
 Dampak Fisik
 Bangunan banyak yang hancur atau roboh
 Tanah longsor akibat goncangan
 Jatuhnya korban jiwa
 Permukaan tanah menjadi merekat, retak dan jalan menjadi putus
 Banjr karena rusaknya tanggul
 Gempa dasar laut dapat menyebabkan tsunami, dsb.
 Dampak Sosial
 Menimbulkan kemiskinan
 Kelaparan
 Menimbulkan penyakit
 Bila pada skala yang besar (dapat menimbulkan tsunami yang
besar), bisa melumpuhkan politik, sistem ekonomi, dsb.

5. Cara Menghadapi Gempa Bumi

Berikut ini adalah cara atau sikap kita saat menghadapi gempa bumi, yaitu :

1. Bila berada di dalam rumah :


 Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah di bawah meja
atau tempat tidur.
 Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.
Jauhi rak buku, lemari dan kaca jendela.
 Hati-hati terhadap langit- langit yang mungkin runtuh, benda-benda
yang tergantung di dinding dan sebagainya.
2. Bila berada di luar ruangan :
 Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang
listrik, papan reklame, pohon yang tinggi dan sebagainya.
 Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.
 Jauhi rak-rak dan kaca jendela.

3. Bila berada di dalam ruangan umum :


 Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi
orang.
 Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari, kaca
jendela dan sebagainya.

4. Bila sedang mengendarai kendaraan :


 Segera hentikan di tempat yang terbuka.
 Jangan berhenti di atas jembatan atau di bawah jembatan
layang/jembatan penyeberangan.

5. Dengarkan informasi :
Saat gempa bumi terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk
mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan
bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh
informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan
bertindak karena informasi yang tidak jelas.

B. Tsunami

1. Pengertian Tsunami
Tsunami (bahasa Jepang: 津 波 ; secara harafiah berarti “ombak besar di
pelabuhan”) adalah sebuah ombak yang terjadi setelah sebuah gempa bumi, gempa
laut, gunung berapi meletus, atau hantaman meteor di laut. Tenaga setiap tsunami
adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Dengan itu, apabila
gelombang menghampiri pantai, ketinggiannya meningkat sementara kelajuannya
menurun. Gelombang tersebut bergerak pada kelajuan tinggi, hampir tidak dapat
dirasakan efeknya oleh kapal laut (misalnya) saat melintasi di laut dalam, tetapi
meningkat ketinggian hingga mencapai 30 meter atau lebih di daerah pantai. Tsunami
bisa menyebabkan kerusakan erosi dan korban jiwa pada kawasan pesisir pantai dan
kepulauan.

2. Penyebab Terjadinya Tsunami


Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan
sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor
maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa
bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh
gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau
turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan kesetimbangan air yang
berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang
ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya
tsunami.Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana
gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per
jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50
km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya.
Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa
meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan
meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan
merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai
beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer. Gerakan vertikal ini dapat
terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di
daerahsubduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat
mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami.
Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya,
dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada
di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor
yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat
terjadimegatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
Tsunami sebenarnya adalah pola air yang bergerak. Polanya selalu masuk
akal dan dapat dibaca. Setiap kubik air mempunyai kekuatan mencapai 4 ton
tenaga dorongan. Tsunami setinggi 60 kaki memiliki tekanan sebesar 3-4 bar. Dan
kekuatan terjang ombaknya mencapaii hingga 80kilo newton.
Biasanya kemunculan ombak atau gelombang dimulai dari lautan lepas dan
terbuka. Karena pola airnya yang masuk akal, dan dapat terukur
denganspectroscop (alat pengukur gelombang laut atau amplitudo antar
gelombangnya) maka letak episentrum atau pusat gempanya dapat diperkirakan.
Biasanya perpindahan barang yang dihempaskan oleh gelombang tsunami dapat
menentukan letak episentrumnya, atau pusat ledakan (explosive gempa).Pemicu
tsunami adalah karena adanya ledakan di bawah laut dalam area yang luas.
Ledakan itu terjadi karena adanya gempa tektonik.

3. Rambatan Tsunami
Kecepatan rambat gelombang tsunami berbeda-beda, tergantung pada
kedalaman laut. Di laut dalam, kecepatan rambat tsunami mencapai 500 – 1000
km per jam atau setara dengan kecepatan pesawat terbang namun ketinggian
gelombangnya hanya sekitar 1 meter. Ketika gelombang tsunami ini sudah
mendekati pantai kecepatan rambatnya hanya sekitar 30 km per jam, namun
ketinggian gelombangnya bisa mencapai puluhan meter. Ini sebabnya banyak
orang yang sedang berlayar di laut dalam tak menyadari adanya tsunami. Mereka
baru mengetahui tsunami telah terjadi ketika tiba didaratan dan menyaksikan
kehancuran mengerikan yang disebabkan oleh tsunami.

4. Tanda-tanda Akan Terjadinya Tsunami


Tanda-tanda akan datangnya tsunami di daerah pinggir pantai adalah :
1.) Air laut yang surut secara tiba-tiba
2.) Bau asin yang sangat menyengat
3.) Dari kejauhan tampak gelombang putih dan suara gemuruh yang sangat keras.

5. Dampak Terjadinya Tsunami


Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang
dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa
manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian,
tanah, dan air bersih.Kebanyakan kota di sekitar Samudra Pasifik, terutama
di Jepang juga diHawaii, mempunyai sistem peringatan dan prosedur pengungsian
sekiranya tsunami diramalkan akan terjadi. Tsunami akan diamati oleh berbagai
institusiseismologi sekeliling dunia dan perkembangannya dipantau melalui satelit
. Bukti menunjukkan tidak mustahil terjadinya mega tsunami, yang
menyebabkan beberapa pulau tenggelam.

6. Hal Yang Harus Dilakukan Saat & Setelah Terjadi Tsunami


 Jika tsunami datang
1. Jangan panik.
2. Jangan menjadikan gelombang tsunami sebagai tontonan. Apabila
gelombang tsunami dapat dilihat, berarti kita berada di kawasan yang
berbahaya.
3. Jika air laut surut dari batas normal, tsunami mungkin terjadi.
4. Bergeraklah dengan cepat ke tempat yang lebih tinggi ajaklah keluarga
dan orang di sekitar turut serta. Tetaplah di tempat yang aman sampai air
laut benar-benar surut. Jika Anda sedang berada di pinggir laut atau dekat
sungai, segera berlari sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika
memungkinkan, berlarilah menuju bukit yang terdekat.
5. Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah
ditentukan.
6. Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan seperti di
atas, carilah bangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete
building), gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas
(sedikitnya sampai ke lantai 3).
7. Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan anda
bebas dan tidak membawa apa-apa.
 Sesudah tsunami
1. Ketika kembali ke rumah, jangan lupa memeriksa kerabat satu-persatu
2. Jangan memasuki wilayah yang rusak, kecuali setelah dinyatakan aman.
3. Hindari instalasi listrik.
4. Datangi posko bencana, untuk mendapatkan informasi Jalinlah
komunikasi dan kerja sama degan warga sekitar.
5. Bersiaplah untuk kembali ke kehidupan yang normal.
 Pertanyaan dan Jawaban Tentang Gempa Bumi

1. Sebutkan jenis-jenis gempa bumi berdasarkan faktor penyebabnya!

Pembahasan:
- Gempa tektonik, yaitu gempa bumi yang diakibatkan oleh pergeseran lempeng.
- Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena letusan gunung berapi.
- Gempa runtuhan, yaitu gempa yang diakibatkan oleh tanah longsor.
- Gempa seismitas terinduksi, yaitu gempa yang diakibatkan oleh manusia,
contohnya uji coba peledak seperti bom atom.

2. Mengapa gempa bumi bisa menyebabkan tsunami?

Pembahasan:
Bersumber dari Livescience, tsunami adalah serangkaian gelombang ombak
besar, yang keluar karena gempa bumi, letusan gunung berapi, tanah longsor, atau
ledakan di bawah laut.
Sementara menurut National Geographic, tsunami yaitu serangkaian gelombang laut
yang mengirimkan gelombang air, yang rata-rata ketinggiannya mencapai lebih dari
30,5 meter.
Nah, gelombang tsunami ini dapat terjadi jika secara alami terjadi gempa bumi
besar di bawah laut, yang pusatnya terletak di batas lempeng tektonik.
Ketika dasar laut di batas lempeng mengalami naik-turun akibat gempa, maka air di
atasnya akan membentuk gelombang-gelombang besar.
Jadi, alasan mengapa gempa bumi dapat memicu terjadinya gelombang tsunami
adalah karena pergerakan lempeng di bawah laut menyebabkan gelombang laut besar
terbentuk.

3. Mengapa wilayah Indonesia sering terjadi gempa?

Pembahasan:
Indonesia rawan gempa karena terletak di atas tiga lempeng yakni Lempeng
Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia.
Dilansir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB), ancaman gempa
bumi terbesar di hampir seluruh wilayah kepulauan Indonesia, baik kecil maupun
besar.

4. Apa nama alat yang digunakan untuk mencatat getaran gempa?

Pembahasan:
Nama alat pencatat gempa yaitu seismograf, yang fungsinya adalah untuk
mengukur pergerakan Bumi.
Seismometer sederhana yang peka terhadap gerakan naik-turun Bumi dapat dipahami
dengan memvisualisasikan beban yang tergantung pada pegas.
Pegas dan bebas yang digantungkan pada kerangka akan bergerak mengikuti
permukaan Bumi.
Ketika Bumi bergerak, gerakan relatif antara berat dan Bumi memberikan ukuran
gerakan tanah vertikal.
Jika sistem perekaman dipasang dengan pena yang dipasang pada massa, gerakan
relatif antara berat dan Bumi dapat direkam untuk menghasilkan catatan gerakan
tanah yang disebut seismogram.

5. Sebutkan dampak dari gempa bumi yang harus diwaspadai manusia!

Pembahasan:
Adapun dampak gempa bumi antara lain bangunan yang roboh atau hancur, tanah
longsor, jatuhnya korban jiwa, permukaan tanah menjadi retak dan jalanan terputus.
Selain itu dapat juga terjadi banjir karena rusaknya tanggul, dan gempa dasar laut
dapat menyebabkan tsunami.
6. Teknologi apakah yg digunakan untuk mengurangi kerusakan saat gempa?

Pembahasan :
Menggunakan sistem kerja hidrolik, getaran gempa akan disalurkan kepada
penyerap goncangan, memperlambat dan melemahkan getaran
magnitudo gempa sehingga tidak merusak bangunan. Teknik ini dinamakan damping
dan umumnya dapat ditemui di arsitek-arsitek modern.

 Pertanyaan dan Jawaban Tentang Tsunami

1. APA YANG MENYEBABKAN TSUNAMI ?

Pembahasan :
Tsunami disebabkan oleh beberapa hal. Tetapi, yang paling besar adalah akibat
terjadinya gempa bumi. Penyebab lainnya adalah pergeseran lempengan bumi,
letusan gunung berapi, ledakan hebat dan akibat hantaman benda kosmik termasuk
meteor.

2. BAGAIMANA CARA GEMPA BUMI BISA MENYEBABKAN TSUNAMI ?

Pembahasan :
Tsunami dapat terjadi bila dasar lautan bergeser secara dahsyat hingga
memindahkan air lautan secara vertikal dari posisi keseimbangannya. Gelombang
kemudian terjadi saat air lautan berupaya kembali ke dalam posisi
keseimbangannya. Dengan demikian, faktor yang menyebabkan besar kecilnya
gelombang tsunami tergantung dari seberapa besar pergeseran dasar lautan dan
volume air yang dipindahkan secara vertikal itu.

3. BAGAIMANA PERGESERAN LEMPENGAN, LETUSAN GUNUNG BERAPI DAN


TUBRUKAN BENDA RUANG ANGKASA BISA MENYEBABKAN TSUNAMI ?

Pembahasan :
Tiga hal di atas memang paling berpeluang menyebabkan terjadinya
tsunami. Penyebabnya, sebagaimana telah disebut, kejadian-kejadian ini bisa menimbulkan
pemindahan air secara vertikal dari posisi keseimbangannya. Pada saat air laut telah masuk
kedalam lubang pergeseran, maka ia akan kembali mencari posisi keseimbangannya. Proses
inilah yang kemudian menimbulkan gelombang air laut yang panjang.

4. APAKAH UJI COBA PELEDAKAN BOM NUKLIR BISA MENYEBABKAN


TSUNAMI?

Pembahasan :
Sulit untuk membuktikannya, karena pada umumnya percobaan bom nuklir adalah
proyek rahasia. Tetapi, pada masa perang dingin dulu memang timbul ketakutan adanya
tsunami di Pantai Timur Amerika akibat isu uji coba bom nuklir. Yang jelas bom nuklir
memang tidak diledakkan di dasar samudera. Meski demikian, secara umum tsunami bisa
terjadi bila ada gangguan keseimbangan air laut akibat pemindahan volume air dalam jumlah
besar kedalam dasar samudera.

5. APAKAH BAHAYA GELOMBANG TSUNAMI ITU SAMA SEMUANYA ?

Pembahasan :
Secara umum memang sama. Tetapi, tingkat kerusakan akibat gelombang tsunami tentu
berbeda-beda tergantung seberapa jauh pusat gempanya. Komunitas di pantai AS, misalnya :
dihadapkan pada dua macam ancaman tsunami. Pertama, tsunami yang terjadi secara lokal
dan kedua tsunami yang merupakan kiriman dari jarak yang jauh. Tsunami lokal
mengakibatkan penduduk setempat memiliki waktu yang lebih sempit untuk menyelamatkan
diri. Beda dengan tsunami yang berasal dari jarak yang jauh, yang memungkinkan untuk
masih bisa menyelamatkan diri. Untuk mengantisipasi tsunami dari sumber yang jauh,
penduduk pantai AS telah memasang alarm peringatan gelombang tsunami.
6. APAKAH SEMUA SAMUDERA „MEMILIKI‟ TSUNAMI ?

Pembahasan :
Ya, betul. Semua samudera di Bumi telah memiliki catatan menciptakan tsunami masing-
masing. Akan tetapi, Samudera Pasifik tetap yang paling rawan. Dasar samudera ini penuh
dengan faktor-faktor pencetus gempa bumi. Entah itu pegunungan berapi, pertemuan
lempengan hingga wilayah-wilayah rawan longsor akibat aktivitas geologi yang sangat
aktif. Itu sebabnya wilayah ini sering kali disebut sebagai Ring of Fire (RoF). Samudera
Hindia dan Samudera Atlantik sebenarnya termasuk wilayah jarang terjadi tsunami. Tetapi
pada prinsipnya tsunami memang bisa terjadi di semua samudera atau lautan di bumi.

 AYAT AL-QURAN YANG MENDUKUNG MATERI :

1. Q. S Al Ankabut ayat 37

ْ َ ‫الر ْجفَةُ فَا‬


ۙ َ‫صبَ ُح ْوا فِ ْي َد ِار ِه ْم ٰجثِ ِميْن‬ َّ ‫فَ َكذَّبُ ْوهُ فَا َ َخذَتْ ُه ُم‬
37. Mereka mendustakannya (Syuaib), maka mereka ditimpa gempa yang dahsyat, lalu
jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka.

2. Q. S surat Al Infithaar ayat 3

ُ ‫َواِذَا ْال ِب َح‬


ْ ‫ار فُ ِ ّج َر‬
‫ت‬
Dan apabila lautan dijadikan meluap, di mana batas antara satu laut dengan lainnya terbelah
dan hancur sehingga air meluap. Air tawar dan asin pun menyatu, berkumpul menjadi lautan
raksasa tak bertepi.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian makalah di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
 Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi.
 Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).
 Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan
oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama
tekananitu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan
tersebuttidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah
gempa bumiakan terjadi.
 Tsunami adalah gelombang laut yang disebabkan oleh gempa bumi , tanah
longsor atau letusan gunung berapi yang terjadi di laut.
 Terjadinya Tsunami diakibatkan oleh adanya gangguan yang menyebabkan
perpindahan sejumlah besar air meluap ke daratan, seperti letusan gunung
api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90%
tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut.
 Dampak Gempa Bumi dan Tsunami sebagian besar mengakibatkan kerusakan
parah dan banyak menelan korban jiwa dan harta benda sehingga perlu adanya
upaya untuk menghadapi baik dalam keadaan waspada,persiapan,saat terjadi dan
setelah terjadinya.

B. SARAN
Dengan adanya makalah ini penulis berharap pembaca dapat
memahami dan menambah wawasan mengenai materi “Teori Terbentuknya
Bumi dan Bentuk Susunan Bumi”.Penulis juga menyadari terdapat
banyaknya kekurangan pada makalah ini. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan
pada makalah ini dan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Berryman, K. 2005. Review of Tsunami Hazard and Risk in New Zealand.


www.gns.cri.nz/content/download/.../Tsunami%20Report%202013.pdf
(diakses pada pada 10 Oktober 2022).BNPB. 2017. IndexRawanBencana
Indonesia. Jakarta: Badan Nasional PenanggulanganBencana

Diposaptono, S. dan Budiman. 2008.Hidup Akrab dengan Gempa danTsunami.


Bogor: Buku Ilmiah Populer

Latief, H. 2007. Mengenal Bahaya Tsunami dan Upaya Mitigasinya. Prosiding


Workshop Pemodelan Tsunami, 21 Agustus 2007. Jakarta: Kementrian
Negara Riset dan Teknologi Pengkajian Penerapan Teknologi

Mudhari, Marga Surya. 2009. Pengintegrasian Pengurangan Risiko Tsunami.


Jakarta: Safer Communities through Disaster Risk Reduction (SCDRR)

Anda mungkin juga menyukai