Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ILMU ALAMIAH DASAR


“ GEMPA BUMI”

Dosen Pengampiu : Diah Ayu Triumiana, M.Pd

DI SUSUN OLEH:

 Rani Rahmawati (21020015)


 Ririn Putri (21020016)
 Adi Saputra (21020001)
 Yuni Marista Utami (21020022)

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI
STES TUNAS PALAPA

KECAMATAN TUMIJAJAR KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT


LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kehadirat Allah SWT kami panjatkan, karena atas hidayah,
karunia serta limpahan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sebagai
mana mestinya.
Makalah yang berjudul “Gempa Bumi” ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar dengan dibimbing oleh dosen pengampu yaitu
Ibu Diah Ayu Triumiana, M.Pd
Penulis berharap semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat berguna
bagi pembaca dan semoga segala yang tertuang dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca dalam rangka membangun
khasanah keilmuan.
Makalah ini tersusun dengan segala keterbatasan ilmu pengetahuan, oleh
karenanya kritik, saran serta masukan yang sifatnya membangun sangat
diharapkan sebagai bahan perbaikan makalah ini, jazakumullahu khairan katsiran.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tumijajar, 10 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

CAVER
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ...................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. GEMPA BUMI ................................................................................. 2
1. Pengertian Gempa Bumi ........................................................... 2
2. Jenis-jenis Gempa Bumi ............................................................ 4
3. Akibat Gempa BUmi ................................................................. 5
4. Cara Menghadapi Gempa Bumi ............................................... 6
5. Alat Pengukur Geempa Bumi ................................................... 7
6. Hikmah Gempa Bumi ................................................................ 8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN ................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bumi merupakan suatu planet yang istimewa bagi manusia. Bumi
hinggasekarang ini merupakan satu-satunya planet pada tata surya yang
mempunyai kondisiyang memungkinkan adanya suatu kehidupan karena
adanya ketersediaan air dan ugaoksigen, namun para peneliti masih mencoba
untuk mencari tahu apakah suatu harinanti aka nada suatu planet yang bisa
ditinggali oleh manusia seperti Bumi sekarangini.. ebagaimana planet yang
lain, dari jauh bumi tampak sebagai bola yang melayangmengedari matahari
yang mempunyai sebuah satelit yang disebut bulan
Gempa bumi merupakan getaran dari kulit bumi yang bersifat sementara
dan kemudian dipancarkan ke segala arah dalam bentuk gelombang seismik,
sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi (Sulistiyani,
2012). Getaran tersebut diakibatkan oleh adanya pelepasan energi dari
pergerakan lempeng- lempeng tektonik, yaitu lempeng yang bergerak saling
mendekat (konvergen), saling menjauh (divergen) dan saling melewati
(transform). Pergerakan lempenglempeng tektonik tersebut terjadi secara terus
menerus serta menjadi salah satu pemicu terjadinya peristiwa geologi seperti
gempabumi, peristiwa gunung berapi, munculnya gunung api bawah laut dan
sebagainya.
B. RUMUSAN MASLAH
1. Apa pengertian Gempa Bumi?
2. Jenis-jenis Gempa Bumi?
3. Dmpak dari Gempa Bumi?
4. Cara Menghadapi Gempa Bumi?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. GEMPA BUMI
1. Pengertian Gempa Bumi
Gempa bumi ialah goncangan tanah alami yang pada umumnya
disebabkan oleh perpecahan dan pergeseran masa karang sepanjang
retakan/patahan (fault). Dalam kalimat sederhana, gempa ialah suatu getaran
bumi yang disebabkan oleh terjadinya keretakan besar di bagian bawah
kerak bumi1.
Getaran gempa ini merambat ke segala arah. Semakin jauh dari pusat
gempa, semakin lemah getaran gempa. Gempa bumi termasuk musibah
alam yang paling mematikan. Dalam abad 20 ini jumlah kematian rata-rata
20.000 orang tiap tahun. Kebanyakan kematian disebabkan oleh robohnya
rumah, jembatan dan bangunanbangunan lainnya.
Banyak tempat di Indonesia yang pernah atau sering mengalami gempa,
misalnya, Padang, Bandar Lampung, Lombok, Maluku, Sulawesi dan
berbagai kota pada jalur Sumatera-Jawa. Yang paling besar dan banyak
menelan korban jiwa maupun harta adalah di Yogyakarta, 27 Mei 2006.
Energi yang menyertai gempa berskala Richter 8,0 besarnya sekitar tenaga
ribuan bom atom yang jatuh di Hirosima. Gempa semacam ini terjadi di
Tokyo (M = 8,2), Chili (M=8,3) dan di Alaska (M=8,4).119 Kita baca
dalam al-Qur’an surat al-Ankabut (29): 37:

ْ َ ‫الز ْجفَةُ فَا‬


ۙ َ‫ص َب ُح ْوا ِف ْي دَ ِار ِه ْم جٰ ِث ِميْن‬ َّ ‫فَ َكذَّب ُْوهُ فَا َ َخذَتْ ُه ُم‬
Artinya: Maka mereka mendustakan Syu'aib, lalu mereka ditimpa gempa
yang dahsyat, dan jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di
tempat-tempat tinggal mereka (al-Qur’an surat al-Ankabut (29): 37:)
Akibat terjadinya gempa, permukaan tanah dapat menjadi retak atau
turun, sehingga terjadilah longsor. Jika tanah longsor ini terjadi pada bagian
tebing, tanah longsoran akan menutup bagian lembah. Dengan demikian,

1
ILMU ALAMIAH DASARNurdiana, S.P., M.P. Penerbit Pustaka Lombok Lombok, 2016. Hlm 167

2
terjadilah sautu perubahan bentuk lembah menjadi permukaan yang rata dan
dapat digunakan untuk tanah pertanian.
Cara paling efketif untuk mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh
gempa ialah dengan program reduksi bahaya (hazard reduction). Pendekatan
ini mengakui ketidakmampuannya untuk menghindari terjadinya gempa
bumi dan hanya berusaha mengurangi dampaknya di daerah-daerah yang
padat penduduknya.
Dua kunci persyaratan, yakni mendeteksi daerah-daerah dengan resiko
gempa yang tinggi dan kemampuan merencanakan bangunan yang akan
tahan terhadap goncangan, ditetapkan dengan menggabungkan penelitian
geologi; menghimpun catatancatatan dari goncangan-goncangan yang telah
terjadi dan tumbuhnya ilmu pengetahuan seismologi.
Pengamatan fenomena-fenomena yang mendahului terjadinya gempa
menimbulkan ilmu pengetahuan baru; ramalan gempa atau earthquake
prediction. Beberapa gempa bumi dapat diramalkan oleh teori baru yang
meliputi seismic gaps.
Gempa tidak selalu sama atau identik dengan bencana bila2:
a) Gempa itu berkuatan rendah misalnya M= 4,0 RS atau kurang; < 5
MMI.
b) Gempa berkekuatan sedang, misalnya M= 4,5-60 atau ground
acceleration 75-150 gal, tetapi bangunan telah dirancang atau dibangun
dengan baik dan benar, yaitu dibuat dan dibangun dengan struktur
sesuai atau mampu berfungsi menahan gaya literal seismik/gempa. Pada
beberapa gempa dengan magnitude 4,5 sampai 6,5 yang telah terjadi di
Indonesia dalam jangka waktu 15 tahun terakhir ini, telah menimbulkan
bencana yang merugikan masyarakat di wilayah yang terkena gempa.
Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9 skala
rickter, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir
besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo yaitu gempa di Jepang
pada tahun 2011 , dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan
dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.

2
Ibid hla 168

3
2. Jenis-Jenis Gempa Bumi
Jenis-jenis gempa bumi dibedakan menjadi 2 yaitu berdasarkan
penyebab dan kedalamannya. Berikut ini merupakan penjelasannya :
a. Berdasarkan Penyebabnya
Menurut penyebab terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu :
1) Gempa Vulkanik
Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh
letusan gunung berapi. Contoh : gempa G. Bromo, gempa G. Una-
Una, gempa G. Krakatau.
2) Gempa Tektonik
Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran
lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zone penunjaman. Gempa
bumi tektonik memiliki kekuatan yang cukup dahsyat. Contoh :
gempa Aceh, Bengkulu, Pangandaran.
3) Gempa runtuhan atau terban
Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan
oleh tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya. Tipe gempa
seperti ini hanya berdampak kecil dan wilayahnya sempit.
b. Berdasarkan Kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya, jenis-jenis gempa bumi juga dibedakan
menjadi 3, yaitu :
1) Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya (pusat
gempa) berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam
kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu
berbahaya.
2) Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya
berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa
bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan
getarannya lebih terasa.

4
3) Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya
berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini
biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan
tersebut. Gempa Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan
lempengan kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus dalam
kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit
kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma
di dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan
terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa Bumi (jarang namun)
juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam,
seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika.
Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau
akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh. pada beberapa pembangkit
listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa
juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para
ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah.
Gempa Bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga
seismisitas terinduksi.
3. Akibat Gempa Bumi
Kerugian umum terjadi adalah rusak dan robohnya bangunan,
khususnya rumah tinggal dan bangunan. Terhadap fenomena gempa bumi
ini, orang dengan akal pikirannya semata-mata tidak mudah memberikan
interpretasi mengenai hikmah yang terkandung di dalamnya. Oleh sebab itu
terdapat berbgai macam interpretasi yang berusaha menerangkan
Akibat yang ditimbulkan oleh gempa bumi diantaranya adalah :
a. Dampak fisik
Bangunan banyak yang hancur atau roboh, Tanah longor akibat
goncangan, Jatuhnya korban jiwa, Permukaan tanah menjadi merekat,

5
retak dan jalan menjadi putus, Banjir karena rusaknya tanggul.
Gempa dasar laut dapat menyebabkan tsunami, dsb.
b. Dampak social
Menimbulkan kemiskinan, Kelaparan, Menimbulkan penyakit.
Bila pada sekala yang besar (dapat menimbulkan tsunami yang besar),
bisa melumpuhkan politik, sistem ekonomi, dsb.
4. Cara Menghadapi Gempa Bumi
Berikut ini adalah cara atau sikap kita saat menghadapi gempa bumi,
yaitu :
a. Bila berada di dalam rumah :
 Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah di bawah meja
atau tempat tidur.
 Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.
 Jauhi rak buku, lemari dan kaca jendela.
 Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda
yang tergantung di dinding dan sebagainya.
b. Bila berada di luar ruangan :
 Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang
listrik, papan reklame, pohon yang tinggi dan sebagainya.
 Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.
 Jauhi rak-rak dan kaca jendela.
c. Bila berada di dalam ruangan umum :
 Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi
orang.
 Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari, kaca
jendela dan sebagainya.
d. Bila sedang mengendarai kendaraan :
 Segera hentikan di tempat yang terbuka.
 Jangan berhenti di atas jembatan atau di bawah jembatan
layang/jembatan penyeberangan.

6
e. Bila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar mall :
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan.
Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.
f. Bila sedang berada di dalam lift :
 Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran.
Lebih baik menggunakan tangga darurat.
 Jika anda merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift,
maka tekanlah semua tombol.
 Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah.
Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan
menggunakan interphone jika tersedia.
g. Beri pertolongan :
Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami
kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan
pertolongan pertama kepada orang-orang berada di sekitar Anda.
h. Evakuasi :
Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah
daerah. Pengungsian perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat
gempa bumi. Pada prinsipnya, evakuasi dilakukan dengan berjalan kaki
di bawah kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah.
i. Dengarkan informasi :
Saat gempa bumi terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk
mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan
bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat
memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau
petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi yang tidak jelas.
5. Alat Pengukur Gempa Bumi
Seismograf adalah alat yang digunakan atau dipakai untuk mengukur
kuat dan lemahnya suatu gempa bumi. Berdasarkan arah getaran yang
diukur, seismograf dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu :
Seismograf horisontal yaitu suatu jenis seismograf yang mencatat
kekuatan gempa ataupun getaran bumi dengan arah secara horizontal

7
(mendatar). Seismograf vertikal yaitu jenis dari seismograf yang mencatat
getaran bumi dengan arah secara vertikal. Besaran gempa didasarkan pada
amplitudo gelombang tektonik dan dicatat oleh alat Seismograf dengan
menggunakan Skala Richter.
6. Hikmah Terjadinya Gempa Bumi
Hikmah adanya musibah gempa. Adapun keterangan dari alQur’an
menjelaskan bahwa semua macam fenomena alam menunjukkan adanya
perencanaan yang rumit dan maksud yang jelas. Oleh sebab itu kita disuruh
menjadi ulul albab, orang yang mau memikirkan.
Yang akhirnya berkesimpulan bahwa, segala ciptaan Allah dengan
fenomena-fenomenanya itu pasti tidak siasia dan merupakan bukti
keagungan-Nya, sesuai firman-Nya dalam Qs. Ali-Imran (3): 191:
ٰ ‫الَّ ِذ ْيهَ يَ ْذك ُُز ْونَ ه‬
ِ ‫س ٰم ٰى‬
‫ت‬ ِ ‫ّٰللاَ قِيَا ًما َّوقُعُ ْىدًا َّوعَلى ُجنُ ْى ِب ِه ْم َويَتَفَك َُّز ْونَ فِ ْي َخ ْل‬
َّ ‫ق ال‬
‫اب النَّ ِار‬َ َ‫عذ‬ َ ‫سب ْٰحنَكَ فَ ِقنَا‬ُ ‫اط ً ًِۚل‬
ِ َ‫ض َربَّنَا َما َخلَ ْقتَ ٰهذَا ب‬ ِۚ ِ ‫َو ْاْلَ ْر‬

Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau


duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka
peliharalah kami dari siksa neraka.
Adanya musibah gempa bumi memberikan pengertian dan gambaran
kepada umat manusia akan dahsyatnya mekanisme hari qiyamat
sebagaiamana dilukiskan dalam QS. Al-Zalzalah (99): 1-2

(1) ‫ض ِس ْل َشالَ َها‬ ِ َ‫اِذَا ُس ْل ِشل‬


ُ ‫ت ْاْلَ ْر‬
(2) ‫ض اَثْقَالَ َها‬ ِ ‫َوا َ ْخ َز َج‬
ُ ‫ت ْاْلَ ْر‬

Artinya:
(1) Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),
(2). Dan bumi Telah mengeluarkan beban-beban berat (yang
dikandung)nya.

8
Gempa bumi yang hebat yang terjadi kelak pada hari qiyamat dapat
dibayangkan bagaimana dahsyatnya, mengingat gempa bumi yang kini
terjadi secara lokal sudah demikian besar dan membawa kematian banyak
orang dan robohnya banyak gedung.
Demikian pula pada hari qiyamat segala isi bumi dikeluarkan, yang
berupa emas, perak, besi, tembaga, dan juga tulang belulang
menggambarkan betapa dahsyatnya waktu itu. Kini perbendaharaan bumi
berupa bijih besi, emas, perak berhasilkan dikeluarkan oleh pakar-pakar
teknik. Pengeboran bensin dan gas dari dalam tanah mengeluarkan
semprotan gas dan cairan yang dahsyat disertai energi panas yang sangat
tinggi seperti di Porong , Sidoarjo, Jawa Timur. Maka dapat dibayangkan
nanti pada hari qiyamat, bila segala isi perbendaharaan bumi dikeuarkan
disertai gempa yang tidak bersifat lokal tetapi menyeluruh di semua
permukaan bumi.

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Gempa bumi ialah goncangan tanah alami yang pada umumnya
disebabkan oleh perpecahan dan pergeseran masa karang sepanjang
retakan/patahan (fault).
Jenis-jenis gempa bumi dibedakan menjadi 2 yaitu berdasarkan penyebab
dan kedalamannya.
1. penyebab dan kedalamannya. Berikut ini merupakan penjelasannya :
a. Berdasarkan Penyebabnya
Menurut penyebab terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga
jenis, yaitu :
 Gempa Vulkanik
 Gempa Tektonik
 Gempa runtuhan atau terban
b. Berdasarkan Kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya, jenis-jenis gempa bumi juga dibedakan
menjadi 3, yaitu :
 Gempa bumi dalam
 Gempa bumi menengah
 Gempa bumi dangkal
Hikmah adanya musibah gempa. Adapun keterangan dari alQur’an
menjelaskan bahwa semua macam fenomena alam menunjukkan adanya
perencanaan yang rumit dan maksud yang jelas. Oleh sebab itu kita disuruh
menjadi ulul albab, orang yang mau memikirkan.

10
DAFTAR PUSTAKA

ILMU ALAMIAH DASARNurdiana, S.P., M.P. Penerbit Pustaka Lombok


Lombok, 2016
http://repository.uinmataram.ac.id/719/1/IAD%202016.pdf
http://repository.unissula.ac.id/16947/6/BAB%20I.pdf
https://bpbd.bandaacehkota.go.id/2018/08/05/pengertian-gempa-bumi-jenis-jenis-
penyebab-akibat-dan-cara-menghadapi-gempa-bumi/

11

Anda mungkin juga menyukai