Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
kasih karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai Gempa Bumi
(Seismisitas) dengan baik.

Adapun makalah ini merupakan sebagian dari hasil belajar mata kuliah
Geologi Dasar II selama satu semester di Institut Teknologi dan Sains Bandung.
Makalah ini ditulis semaksimal mungkin, tentunya dengan bantuan berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah mengenai Gempa Bumi. Untuk itu,
penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam pembuatan laporan ini.

Namun tak lepas dari itu semua, penulis menyadari bahwa teradapat
kekurangan baik dari segi penyusun bahasa maupun segi lainnya. Oleh karena itu,
dengan lapang dada dan tangan terbuka, penulis menerima saran dan kritik dari
pembaca sehingga penulis dapat memperbaiki laporan.

Penulis berharap dengan selesainya makalah mengenai Gempa Bumi ini


bukanlah sebuah akhir, melainkan sebuah awal dimana penulis belajar mengenai
dunia geologi. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memberi inspirasi terhadap
para pembaca.

Kota Deltamas, 27 Mei 2016

Penulis

DAFTAR ISI
1
KATA PENGANTAR.............................................................................................................1

DAFTAR IS..............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................3

1.1 Latar Belakang.................................................................................................3


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................4
1.3 Tujuan Makalah...............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5

2.1 Pengertian Kegempaan....................................................................................5

2.2 Jenis – Jenis Gempa......................................................................................5-8

2.3 Penyebab Terjadinya Gempa Bumi............................................................8-9

2.4 Skala Intensitas Gempa..............................................................................9-12

2.5 Penentuan Lokasi Gempa........................................................................12-14

2.6 Manfaat Gempa Bumi..............................................................................14-15

2.7 Bahaya Gempa Bumi................................................................................15-16

BAB III PENUTUP......................................................................................................17

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................17

3.2 Saran...............................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................18

BAB I

PENDAHULUAN

2
1.1 Latar Belakang

Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi

secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

Akumulasi energi penyebab terjadinya gempa bumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-

lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa gelombang

gempa bumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi. Gempa bumi

merupakan getaran yang bersifat alamiah yang terjadi pada lokasi tertentu dan sifatnya

tidak berkelanjutan. Gempa bumi mempunyai kandungan frekuensi yang bervariasi. Jadi

untuk mengenali jenis gempa dapat dilakukan dengan melakukan analisa frekuensi sinyal.

Frekuensi sinyal seismik akan menghasilkan waktu tiba gelombang dan amplitudo

gelombang. Waktu tiba gempa merupakan parameter gempa yang sangat penting dan

dipakai untuk mendalami lebih lanjut mengenai parameter sumber gempa, baik itu posisi

gempa secara azimuthal maupun waktu terjadinya gempa atau disebut sebagai origin time

Katalog United States Geological Survey (USGS) mencatat empat kejadian gempa bumi

besar di Indonesia yaitu gempa bumi Banda (8,5 Mw) tahun 1983, gempa bumi

Sumatera–Andaman Islands (9,1 Mw) tahun 2004, gempa bumi Sumatera Utara/Nias (8,6

Mw) tahun 2005 (USGS, 2009) dan gempa bumi Pantai Barat Sumatera (8,6 Mw) tahun

2012 (USGS, 2012). Data ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang

memiliki tingkat intesitas kegempaan yang tinggi. Ini menjadikan Indonesia tidak

terhindarkan dari dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh gempa bumi.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa yang dimaksud gempa bumi?
 Apa saja jenis-jenis gempa bumi?
 Apa yang menjadi penyebab terjadinya gempa bumi?
 Apa yang dimaksud dengan skala intensitas gempa?

3
 Bagaimana penentuan lokasi gempa bumi?
 Apa manfaat dari gempa bumi?
 Apa saja bahaya yang ditimbulkan dari gempa bumi?

1.3 Tujuan Makalah


 Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian gempa bumi.
 Agar mahasiswa dapat mengetahui faktor faktor terjadinya gempa.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gempa Bumi


Gempa bumi adalah getaran yang dirasakan dipermukaan bumi karna adanya

getaran,terutama yang berasal dari dalam lapisan lapisan bumi dan bisa terjadi dikarenakan

adanya letusan gunung berapi, gempa bumi sering terjadi didaerah yang dekat dengan gunung

berapi dan daerah yang dikelilingin oleh lautan yang luas, gempa bumi biasa disebabkan oleh

pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).


4
2.2 Jenis – Jenis Gempa Bumi

Jenis gempa bumi dapat dibedakan berdasarkan:

2.2.1 Menurut Penyebab

1. Gempa bumi tektonik

Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran

lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang

sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan

kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu

menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh

pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti

layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.

2. Gempa bumi tumbukan

Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke

Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi

3. Gempa bumi runtuhan

Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah

pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.

4. Gempa bumi buatan

Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari

manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke

permukaan bumi.

5
5. Gempa bumi vulkanik (gunung api)

Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi

sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan

menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa

bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.

2.2.2 Menurut Gelombang (Getaran Gempa)

1. Gelombang Primer

Gelombang primer (gelombang lungitudinal) adalah gelombang atau getaran

yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7–14 km/detik. Getaran

ini berasal dari hiposentrum.

2. Gelombang Sekunder

Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran

yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah

berkurang,yakni 4–7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat

melalui lapisan cair.

2.2.3 Menurut Kedalaman Pusat Gempa (Hiposentrum)

1. Gempa Bumi Dalam

Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada

lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada

umumnya tidak terlalu berbayaha. Tempat yang pernah mengalami adalah di

bawah laut jawa, laut sulawesi, dan laut flores.

2. Gempa Bumi Menengah

Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya


6
berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi

menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya

lebih terasa. Tempat yang pernah terkena antara lain : Sepanjang pulau

Sumatera Bagian Barat, pulau Jawa bagian selatan, sepanjang teluk Tomini,

Laut Maluku, dan Kepulauan Nusa Tenggara.

3. Gempa Bumi Dangkal

Gempa Bumi Dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya

berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa Bumi ini biasanya

menimbulkan kerusakan yang besar. Tempat yang pernah terkena antara lain

adalah Pulau Bali, Pulau Flores, Yokyakarta, dan Jawa Tengah.

Gambar 1. Episentrum dan hiposentrum

7
Sumber : rovicky.wordpress.com

2.3 Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan

yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar

dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi

oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.

Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa bumi

yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan

translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan

litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.

Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung

berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.

Beberapa gempa bumi juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di

balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat

terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh. pada beberapa

pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa
8
juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan

memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang

disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.

Gambar 2. Gempa bumi

Sumber : bagusrengga.wordpress.com

2.4 Skala Intensitas Gempa


Jenis skala intesitas gempa bumi dibagi menjadi dua yaitu:

1. Skala Mercalli

Skala mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Satuan ini

diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada

tahun1902. Skala Mercalli terbaagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari

orang-orang yang selamat dari gempa tersebutdan juga dengan melihat dan

membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut. Oleh itu skala Mercalli

adalah sangat subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo

gempa yang lain. Oleh karena itu, saat ini penggunaan skala Richter lebih luas

digunakan untuk untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Tetapi skala Mercalli yang

dimodifikasi, pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank

9
Neumann masih sering digunakan terutama apabila tidak terdapat

peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa bumi di tempat kejadian.

Skala Modifikasi Keamatan Mercalli

a) Tidak terasa.

b) Terasa oleh orang yang berada di bangunan tinggi.

c) Getaran dirasakan seperti ada kereta yang berat melintas.

d) Getaran dirasakan seperti ada benda berat yang menabrak dinding rumah, benda

tergantung bergoyang.

e) Dapat dirasakan di luar rumah, hiasan dinding bergerak, benda kecil di atas rak

mampu jatuh.

f) Terasa oleh hampir semua orang, dinding rumah rusak.

g) Dinding pagar yang tidak kuat pecah, orang tidak dapat berjalan/berdiri.

h) Bangunan yang tidak kuat akan mengalami kerusakan.

i) Bangunan yang tidak kuat akan mengalami kerusakan tekuk.

j) Jembatan dan tangga rusak, terjadi tanah longsor. Rel kereta api bengkok.

k) Rel kereta api rusak. Bendungan dan tanggul hancur. Seluruh bangunan hampir

hancur dan terjadi longsor besar. Efek bencana yang lain seperti tsunami, dan

kebakaran.

l) Seluruh bangunan hancur lebur. Batu dan barang-barang terlempar ke udara. Tanah

bergerak seperti gelombang. Kadang- kadang aliran sungai berubah. Pasir dan lumpur

bergeser secara horizontal. Air dapat terlempar dari danau, sungai dan kanal. Diikuti

10
dengan suara gemuruh yang besar. Biasanya bisa menyebabkan longsor besar,

kebakaran, banjir, tsunami di daerah pantai, dan aktivitas gunung berapi. Pasir dan

tanah halus terlihat meledak.

2. Skala Ritcher

Skala Ritcher atau SR didefinisikan sebagai logaritma (basis 10) dari amplitudo

maksimum, yang diukur dalam satuan mikrometer, dari rekaman gempa oleh instrumen

pengukur gempa (seismometer) Wood-Anderson, pada jarak 100 km dari pusat

gempanya. Sebagai contoh, misalnya kita mempunyai rekaman gempa bumi

(seismogram) dari seismometer yang terpasang sejauh 100 km dari pusat gempanya,

amplitudo maksimumnya sebesar 1 mm, maka kekuatan gempa tersebut adalah log (10

pangkat 3 mikrometer) sama dengan 3,0 skala Richter. Skala ini diusulkan oleh

fisikawan Charles Richter. Persamaan dasar yang digunakan adalah

Gambar 3. Skala richter

Sumber : aulizar.wordpress.com

11
2.5 Penentuan Lokasi Gempa
Bagian kerak bumi terdiri atas beberapa potongan lempeng. Sementara, bagian mantel

bumi yang bergerak secara konveksi menyebabkan adanya gaya geser yang diterima

lempeng bumi pada bagian bawahnya. Hal ini tentu akan menyebabkan lempeng-lempeng

bumi ini juga bergerak. Pergerakannya tidak dapat dirasakan oleh manusia karena

berlangsung sangat lambat sekitar 0-12 cm pertahun. Namun terkadang pergerakan ini

macet, sehingga terjadi penimbunan energi. Dan pada suatu saat energi ini akan dilepaskan

dalam bentuk gelombang gempa. Gempa menimbulkan gelombang badan (P-waves, S

waves) dan gelombang permukaan (Rayleigh waves, Love waves). Gelombang

-gelombang yang mempunyai kecepatan yang berbeda ini terekam dalam stasiun pencatat

gempa. Jika terjadi gempa bumi, maka stasiun pencatatan gempa akan dengan segera

merekam P-waves, S-waves dan gelombang permukaan. Dari pencatatan ini, diperoleh

selisih waktu antara P-waves dan S-waves, semakin jauh jarak stasiun pencatat gempa

dengan sumber gempa, tentu selisih waktu antara P-waves dan S-waves juga akan semakin

besar. Dengan adanya kurva travel time, selisih waktu ini dapat dikonversi menjadi selisih

jarak. Untuk mendapatkan posisi sumber gempa, maka diperlukan minimum 3 time historis

dari stasiun pencatatan gempa. Ilustrasi berikut menggambarkan konsep dasar penentuan

lokasi sumber gempa.

1. Langkah 1

Selisih waktu antara gelombang primer dan gelombang sekunder (S-P time)

diukur di masing-masing stasiun pencatatan gempa. S-P time mengindikasikan jarak

ke sumber gempa, sama halnya dengan selisih waktu antara cahaya dengan suara

gemuruh kilat yang juga mengindikasikan jarak. Dari hasil observasi dan analisis

12
terhadap banyak gempa bumi, disusun korelasi antara S-P time dan jarak antara

stasiun pencatatan gempa ke sumber gempa. Selisih waktu ini dapat dikonversi

dengan menggunakan kurva travel time.

2. Langkah 2

Gambar 4. Lokasi Titik Gempa

Sumber : strukturawam.wordpress.com

Setelah diketahui jarak dari sumber gempa terhadap minimum tiga stasiun pencatatan

gempa, maka lokasi sumber gempa dapat ditentukan. Untuk masing-masing stasiun

pencatatan gempa digambarkan lingkaran dengan radius yang sama dengan jaraknya

ke sumber gempa. Sumber gempa diperkirakan pada titik dimana ketiga lingkaran ini

berpotongan.

2.6 Manfaat Gempa Bumi

13
Gempa bumi, atau istilah lainnya adalah quake, tremor, atau temblor merupakan fenomena

pelepasan secara tiba-tiba energi yang ada di kerak bumi yang mengakibatkan gelombang

seismik yang skalanya diukur dengan seismograf. Semakin tinggi magnitudonya,

semakin parah guncangan akibat pergeseran kerak bumi itu.

Di permukaan bumi, gempa muncul dengan wujud guncangan dan terkadang menggeser

tanah. Jika pusat gempa terjadi di lepas pantai, dasar laut kadang mengalami pergeseran

yang cukup besar yang dapat menyebabkan tsunami. Guncangan gempa juga bisa memicu

tanah longsor dan kadang menghidupkan kembali aktivitas gunung volkanik.

Gempa bumi juga memiliki manfaat, tanpa adanya gempa bumi atau aktifitas lempeng

tektonik, nutrisi yang dibutuhkan oleh kehidupan diatas tanah akan terkikis dari benua

dan terkumpul disamudera, berkat aktivitas gempa bumi, nutrisi dan mineral-mineral lain

yang terkandung di samudera bisa didaur ulang kepermukaan benua. Gempa bumi, sangat

berguna bagi manusia karena mereka memberikan gambaran tentang apa yang terjadi di

bawah tanah. Hal ini dapat membuat ekstraksi minyak dan gas lebih efisien, dan

memungkinkan para ilmuwan untuk memantau perkembangan air selama ekstraksi energi

panas bumi. Gempa juga memberi tahu kita apa yang terjadi dalam struktur bumi,

misalnya, ruang magma, dan memungkinkan para ilmuwan untuk memonitor gunung

berapi dan ancaman letusan. Gempa bumi juga dapat memberitahu kita tentang struktur

internal Bumi. Dengan mengukur waktu yang diperlukan gelombang seismik untuk

melintasi bumi kita bisa memetakan struktur bumi ke inti.

2.7 Bahaya Gempa Bumi

14
Gempa bumi amat berbahaya bagi berbagai kehidupan yang ada didunia ini karna memiliki

daya hancur yang kuat,gempa bumi dapat memberikan suatu akibat bagi kehidupan

manusia dan menghasilkan suatu kerusakan.

2.7.1 Akibat Gempa bumi

a. Getaran atau guncangan tanah (ground shaking).

b. Likuifaksi ( liquifaction).

c. Longsoran Tanah.

d. Tsunami.

e. Bahaya Sekunder (arus pendek, gas bocor yang menyebabkan kebakaran, dan

lain-lain).

2.7.2 Faktor-faktor yang Mengakibatkan Kerusakan Akibat Gempa bumi

a. Kekuatan gempa bumi.

b. Kedalaman gempa bumi

c. Jarak hiposentrum gempa bumi.

d. Lama getaran gempa bumi.

e. Kondisi tanah setempat.

f. Kondisi bangunan.

Gambar 5. Akibat Gempa bumi

15
Sumber : update.ahloo.com

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah peristiwa gempa bumi merupakan peristiwa

bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai

dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi energi penyebab terjadinya

gempa bumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik.  Terjadinya gempa

bumi disebabkan oleh beberapa hal diantaranya vulkanik, tektonik, runtuhan dan nuklir.

Akibat yang di timbulkan gempa bumi yakni menimbulkan kerusakan bangunan, sarana

dan prasarana umum seperti jalan raya dan lain – lain.

3.2 Saran
Upaya penanggulangan yang dapat kita lakukan yakni dengan membuat bangunan yang

sesuai standar atau membuat bangunan tahan gempa terutama di daerah rawan gempa.

Sebaiknya pengetahuan tentang bencana gempa bumi ditanamkan sejak kecil dengan

tujuan untuk menciptakan generasi yang tanggap bencana serta berguna bagi nusa dan

bangsa.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi

https://id.wikipedia.org/wiki/Skala_Mercalli

https://id.wikipedia.org/wiki/Skala_Richter

http://dokumen.tips/documents/penentuan-lokasi-gempa-baru.html

http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/194345-manfaat-di-balik-gempa-bumi

17

Anda mungkin juga menyukai