Anda di halaman 1dari 11

PROJECT WORK

PENANGGULANGAN BENCANA GEMPA BUMI

Disusun oleh:
Kelompok 3 dari Kelas X MPLB 2
1. Akila Salsabila; 0065202881
2. Imelda Rahayu; 0052753299
3. Tasya Ainun Ilham; 0068872179
4. Nur Latifah Sa’adah; 0065967217

SMKN 1 RANGKASBITUNG
Jl. Dewi Sartika No. 62 L Rangkasbitung
KAB. LEBAK- PROV BANTEN
Email: info@smkn1rangkasbitung.sch.id Website :
http://www.smkn1rangkasbitung.sch.id
2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...........................................................................................................i


BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah .........................................................................................1
Batasan Masalah .....................................................................................................1
Rumusan Masalah ..................................................................................................2
Tujuan dan Manfaat ...............................................................................................2

BAB II DATA HASIL PENGAMATAN ...............................................................3

BAB III PEMBAHASAN .......................................................................................5

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................7

DAFTAR PUSAKA .................................................................................................8

i
BAB I
PENDAHULUAN

o Latar Belakang Masalah

Gempa bumi dapat menyebabkan bahaya likuifaksi dan dapat


merusakkan bangunan serta sarana insfrastruktur terutama di wilayah
perkotaan di Indonesia. Likuifaksi dapat diartikan hilangnya kuat geser
tanah akibat adanya peningkatan tegangan air pori yang muncul karena
beban siklis, sehingga tegangan tanah total sebagian tergantikan oleh
tegangan air pori. Penelitian mengenai likuifaksi diteliti oleh para engineer
semenjak peristiwa gempa bumi pada tanggal 16 Juni 1964 dengan
kekuatan 7,3 SR dengan pusat gempa sekitar 56 km dari Kota Niagara .
Kota Niagata mengalami pencairannah pasir yang cukup luas, air
mengalir pada pori – pori tanah dan menggulingkan bangunan – bangunan
konstruksi yang berdiri di kota tersebut.

Berdasarkan data yang diambil kurun waktu seratus tahun (1905-


2005) telah terjadi gempa bumi dengan magnitude > 4,5 SR di Kota Palu
dan seismologi wilayah Kota Palu memiliki potensial yang tingi
mengalami kerusakan akibat gempa bumi. Seperti yang telah terjadi pada
tanggal 28 September 2018, telah terjadi gempa bumi berkekuatan 7,5 SR
yang menerjang Kota Palu Sulawesi Tengah. Setelah kejadian gempa bumi
yang menimpa Kota Palu di Kelurahan Petobo dan Jono Oge terjadi
likuifaksi yang menyebabkan bengunan diatasnya rata dengan tanah.
Sebelumnya pada tahun 2012 telah dilakukan riset dan menghasilkan peta
zona bahaya likuifaksi untuk daerah Palu dan sekitarnya, dimana daerah
Petobo berpotensi sangat tinggi terjadi likuifaksi.

Daerah Petobo yang terjadi likuifaksi merupakan objek penelitian


untuk menyusun laporan Tugas Akhir yang mengenai perbaikan tanah
dengan mengganti jenis tanah pada daerah tersebut. Untuk meneliti
perbaikan tanah tersebut maka diperlukan data properties dan mekanis dari tanah
didaerah tersebut maka perlu mengumpulkan data – data tanah
disekitar lokasi yang mengalami likuifaksi.

.
o Batasan Masalah
Dalam penulisan ni kami membatasi masalah yang diteliti adalah pada bencana
Gempa Bumi yang terjadi kota Palu Sulawesi Tengah pada 28 September 2018
pukul 17.02 WIB

1
o Rumusan Masalah
Gempa bumi berkekuatan 7,4 SR disusul tsunami yang melanda Sulawesi
Tengah pada 28 September 2018 menimbulkan kerugian material Rp.18,48
triliun serta menelan korban jiwa 4.340 orang. Data terakhir yang di catat Pusat
Data dan Informasi (Pusdatin) Kegempaan Provinsi Sulawesi Tengah yang
dikutip di Palu, mencatat gempa itu menimpa kota Palu, dan tiga kabupaten
terdekat yakni Donggala, Sigi dan Paringi Moutong.
Kota Palu menderita kerugian material senilai Rp.8,3 triliun, Kabupaten Sigi
Rp.6,9 triliun, Donggala Rp 2,7 triliun dan Parigi Moutong Rp.640 miliar.
Penyebab terjadinya gempa kota Palu menurut Dwikorita, gempa besar beruntun
hari ini yang berpusat di kawasan sekitar Donggala dan Palu, dipicu oleh
aktivitas sesar Palu-Kuro

o Tujuan Dan Manfaat


Penulisan makalah yang berjudul Gempa Bumi ini bertujuan untuk memberi
tahu kalian mengenai Gempa Bumi Kota Palu.
Manfaatnya kalian dapat pengetahuan baru mengenai gempa bumi di kota palu.

2
BAB II
DATA HASIL PENGAMATAN

Sumber : https://news.detik.com/berita/d-4234266/daerah-daerah-ini-terdampak-paling-
parah-akibat-gempa-donggala
Sumber : https://aceh.tribunnews.com/amp/2019/02/07/gempa-palu-74-sr-pada-28-
september-2018-dinyatakan-fenomena-supershear-langka-ini-penjelasannya

3
Sumber: https://amp.kompas.com/regional/read/2018/09/29/22044591/korban-jiwa-di-
gempa-dan-tsunami-palu-bertambah-jadi-420-orang

4
BAB III
PEMBAHASAN

Upaya pencegahan gempa bumi adalah upaya untuk mencegah atau meminimalkan
dampak negatif yang akan terjadi.
Ada beberapa upaya pencegahan yang dapat kita lakukan, diantarannya:
a) Membangun konstruksi bangunan yang tahan getaran atau gempa. Hal ini dapat
dilakukan untuk daerah-daerah yang rawan terjadi gempa.
b) Memperkuat bangunan agar sesuai dengan standar kualitas bangunan
c) Untuk fasilitas umum, harus dibangun dengan kualitas tinggi
d) Melakukan penyuluhan kepada masyarakat dan juga praktek penyelamatan diri
dari bencana gempa
e) Melatih anggota keluarga untuk melakukan kegiatan yang tanggap darurat
Itulah beberapa upaya pencegahan gempa bumi. Dampak-dampak negatif dari gempa
bumi perlu diminimalkan agar tidak menimbulkan banyak korban.

Mitigasi adalah kegiatan sebelum bencana terjadi. Mitigasi bencana gempa bumi :
Sebelum gempa terjadi :
 Masyarakat diminta menyiapkan rencana untuk penyelamatan diri apabila
gempa terjadi
 Melakukan latihan yang dapat bermanfaat dalam menghadapi reruntuhan saat
gempa, seperti menunduk, berpegangan dll.
 Menyiapkan alat pemadam kebakaran, alat keselamatan standar, dan persediaan
obat-obatan.
 Membangun konstruksi rumah yang tahan terhadap guncangan gempa bumi
dengan pondasi yang kuat.
Saat gempa terjadi :
 Guncangan akan terasa beberapa detik. Selama jangka waktu itu, berlindunglah
dibawah meja untuk menghindari benda-benda yang mungkin jatuh. Lindungi
kepala dengan helm, bantal atau berdiri di bawah pintu.
 Jika sedang memasak, segera mematikan kompor serta mencabut dan mematikan
semua peralatan yang menggunakan listrik untuk mencegah kebakaran
 Bila keluar rumah, perhatikan kemungkinan jatuhnya pecahan kaca, genteng
atau material lain. Tetap lindungi kepala dan jangan berdiri dekat tiang, pohon
atau gedung yang mungkin roboh.
Setelah gempa terjadi:
 Waspada terjadinya gempa susulan
 Jika berada di dalam rumah, tetap berada dibawah meja yang kuat.

5
 Periksa keberadaan api dan potensi terjadinya kebakaran.
 Berdirilah di tempat terbuka yang jauh dari gedung dan instalasi listrik dan air.
Apabila diluar bangunan adalah lokasi dengan tebing di sekelilingnya, maka
hindari daerah yang rawan longsor

6
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari pembuatan makalah ini adalah gempa bumi adalah bencana alam yang
harus kita hindari dengan berantisipasi atau berhati-hati. Dengan melakukan hal-hal
mitigasi di atas yang sudah kamu sebutkan.

Saran :
1) Jangan membuat rumah atau bangunan di daerah tanah yang curam
2) Membuat bangunan dengan kualitas tinggi untuk tempat-tempat umum
3) Berhati-hati selalu untuk rumah yang berada di daerah pesisir pantai, karna
selain terjadi gempa daerah tersebut biasanya dibarengkan dengan adannya
tsunami.

7
DAFTAR PUSAKA

https://news.detik.com/berita/d-4234266/daerah-daerah-ini-terdampak-paling-parah-
akibat-gempa-donggala

https://aceh.tribunnews.com/amp/2019/02/07/gempa-palu-74-sr-pada-28-september-
2018-dinyatakan-fenomena-supershear-langka-ini-penjelasannya

https://amp.kompas.com/regional/read/2018/09/29/22044591/korban-jiwa-di-gempa-
dan-tsunami-palu-bertambah-jadi-420-orang

Anda mungkin juga menyukai