Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEBAKARAN HUTAN DI INDONESIA

PENDIDIKAN KONSERVASI

Dosen Pengampu : Drs. KUSMURIYANTO, M.Si.

Dibuat oleh :

1. RAIHAN NAUFAL RAMADHAN (7311419085)


2. MUHAMMAD ATHALLAH BAHI (7311419130)
3. SALSABILA PUTRI SAFIRA (7311419102)
4. PAS INGRID PAMESTI (7311419090)
5. ILAM NANDIFAH NINDY AZZAHRA (7311419110)
6. MUHAMMAD IRFANUL FIRDAUS (7311419177)
7. RUDI AFANDI (7311419095)
8. ANDIKA WISNU WIDODO (7311419122)
9. SEPTI WULANDARI (7311419117)
10. JOSETIAN HALIM MAHA BUDI (7311419234)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

JAWA TENGAH
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
Pendidikan Konservasi, dengan judul: “Kebakaran Hutan di Indonesia”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak terutama anggota kelompok kami yang ikhlas dan tulus
memberikan kontribusinya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.

Semarang, 17 September 2019

Tim penyusun

i
DAFTAR ISI

Isi
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB 1 ..................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2

BAB II ..................................................................................................................... 3

Pembahasan ............................................................................................................. 3

2.1 Pengertian dan Manfaat hutan .................................................................. 3

2.2 Kerusakan hutan dan penyebabnya yang terjadi di Indonesia ................. 3

2.3 Penyebab dan dampak kebakaran hutan ................................................... 4

2.3.1 Kebakaran hutan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain
sebagai berikut: ............................................................................................... 4

2.3.2 Dampak kebakaran hutan ....................................................................... 4

2.4 Pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan .................................. 4

2.4.1 Pencegahan kebakaran hutan ............................................................ 4

2.4.2 Penanggulangan kebakaran hutan ..................................................... 5

BAB III ................................................................................................................... 7

PENUTUP ............................................................................................................... 7

3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 7

3.2 Saran ......................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 8

ii
iii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Hutan adalah suatu wilayah yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhan lebat yang
berisi antara lain pohon, semak, paku-pakuan, rumput, jamur dan lain sebagainya
serta menempati daerah yang cukup luas. Hutan berfungsi sebagai penampung
karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika,
dan pelestari tanah serta merupakan salah satu aspek biosfer bumi yang paling
penting. Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat
menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran
rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar.

Hutan yang seharusnya dijaga dan dimanfaatkan secara optimal dengan


memperhatikan aspek kelestarian kini telah mengalami degradasi dan deforestasi
yang cukup mencengangkan.

Kebakaran bisa jadi sengaja atau tidak sengaja. Kebakaran lazimnya akan
mengakibatkan kerusakan pada alam atau kematian pada manusia. Kebakaran
terkadang turut menyebabkan habisnya pepohonan dan ekosistem di hutan. Di masa
lalu membakar hutan merupakan suatu metode praktis untuk membuka lahan. Pada
awalnya banyak di praktikan oleh para peladang tradisional atau peladang
berpindah. Namun karena biayanya murah praktik membakar hutan banyak
diadopsi oleh perusahaan-perusahaan kehutanan dan perkebunan. Ada sedikit
perbedaan antara istilah kebakaran hutan dan pembakaran hutan. Pembakaran
identik dengan kejadian yang disengaja pada satu lokasi dan luasan yang telah
ditentukan. Gunanya untuk membuka lahan, meremajakan hutan atau
mengendalikan hama. Sedangkan kebakaran hutan lebih pada kejadian yang tidak
disengaja dan tak terkendali. Pada praktiknya proses pembakaran bisa menjadi tidak
terkendali dan memicu kebakaran. Kebakaran hutan secara alami banyak dipicu
oleh petir, lelehan lahar gunung api, dan gesekan antara pepohonan. Sambaran petir

1
dan gesekan pohon bisa berubah menjadi kebakaran bila kondisi hutannya
memungkinkan, seperti kekeringan yang panjang.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Pengertian dan manfaat hutan di Indonesia

1.2.2 Kerusakan hutan dan penyebabnya yang terjadi di Indonesia

1.2.3 Penyebab dan dampak kebakaran hutan

1.2.4 Pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan

1.3 Tujuan

1.3.1 Mengetahui pengertian dan manfaat hutan di Indonesia

1.3.2 Mengetahui kerusakan hutan dan penyebabnya yang terjadi di Indonesia

1.3.3 Mengetahui penyebab dan dampak kebakaran hutan

1.3.4 Mengetahui pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan

2
BAB II

Pembahasan
2.1 Pengertian dan Manfaat hutan

Hutan adalah kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam
hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang
satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan (Undang-undang Nomor 41 Tahun
1999 tentang Kehutanan). Sedangkan menurut Ensiklopedia Indonesia,
hutan adalah suatu areal yang dikelola untuk produksi kayu dan hasil hutan lainnya
dipelihara bagi keuntungan tidak langsung atau dapat pula bahwa hutan
sekumpulan tumbuhan yang tumbuh bersama.

Pemanfaatan sekaligus perlindungan hutan di Indonesia diatur dalam UUD 45, UU


No. 5 tahun 1990, UU No. 23 tahun 1997, UU No. 41 tahun 1999, PP No. 28 tahun
1985 dan beberapa keputusan Menteri Kehutanan serta beberapa keputusan Dirjen
PHPA dan Dirjen Pengusahaan Hutan. Menurut beberapa peraturan tersebut, hutan
merupakan sumber daya alam yang tidak ternilai karena di dalamnya terkandung
keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah, sumber hasil hutan kayu
dan non-kayu, pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta kesuburan tanah,
perlindungan alam hayati untuk kepentingan ilmu pengetahuan, kebudayaan,
rekreasi, pariwisata dan sebagainya.

2.2 Kerusakan hutan dan penyebabnya yang terjadi di Indonesia

Pada dasarnya kerusakan pada Lingkungan hidup terjadi karena dua faktor. Baik
faktor alami ataupun karena faktor tangan-tangan usil manusia. Sedangkan
penyumbang atau ancaman yang paling besar terhadap hutan alam di Indonesia
adalah penebangan liar, alih fungsi hutan menjadi perkebunan, kebakaran hutan dan
eksploitasi hutan. Kerusakan hutan yang semakin parah menyebabkan
terganggunya keseimbangan ekosistem hutan dan lingkungan di sekitarnya. Contoh
nyata lainnya kerusakan hutan yang semakin parah terjadi akibat konflik ruang
antara satwa liar dan manusia. Rusaknya hutan habitat satwa liar menyebabkan
mereka bersaing dengan manusia untuk mendapatkan ruang mencari makan dan
hidup, yang sering kali berakhir dengan kerugian bagi kedua pihak.

3
2.3 Penyebab dan dampak kebakaran hutan
2.3.1 Kebakaran hutan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain
sebagai berikut:

1. Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang
panjang.
2. Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok sembarangan
dan lupa mematikan api di perkemahan.
3. Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan
gunung berapi.
4. Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau
membuka lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme.
5. Kebakaran di bawah tanah/ ground fire pada daerah tanah gambut yang
dapat menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau.

2.3.2 Dampak kebakaran hutan

Berikut dampak yang ditimbulkan:

a. Dampak terhadap sosial, budaya dan ekonomi (hilangnya sejumlah mata


pencaharian masyarakat di dan sekitar hutan, terganggunya produktivitas
manusia, munculnya hama baru, dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
b. Dampak terhadap ekologis dan kerusakan lingkungan (hilangnya sejumlah
spesies, ancaman erosi dan longsor, perubahan fungsi pemanfaatan dan
peruntukan lahan, dan perubahan kualitas air dan penurunan kemampuan
sungai.
c. Dampak terhadap perhubungan dan pariwisata (transportasi data yang
terganggu akibat asap dan kecelakaan)

2.4 Pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan


2.4.1 Pencegahan kebakaran hutan

Upaya untuk menangani kebakaran hutan ada dua macam, yaitu penanganan yang
bersifat represif dan penanganan yang bersifat preventif. Penanganan kebakaran
hutan yang bersifat represif adalah upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk
mengatasi kebakaran hutan setelah kebakaran hutan itu terjadi. Penanganan jenis
ini, contohnya adalah pemadaman, proses peradilan bagi pihak-pihak yang diduga
terkait dengan kebakaran hutan (secara sengaja), dan lain-lain.

4
Sementara itu, penanganan yang bersifat preventif adalah setiap usaha, tindakan
atau kegiatan yang dilakukan dalam rangka menghindarkan atau mengurangi
kemungkinan terjadinya kebakaran hutan. Jadi penanganan yang bersifat preventif
ini ada dan dilaksanakan sebelum kebakaran terjadi. Selama ini, penanganan yang
dilakukan pemerintah dalam kasus kebakaran hutan, baik yang disengaja maupun
tidak disengaja, lebih banyak didominasi oleh penanganan yang sifatnya represif.
Berdasarkan data yang ada, penanganan yang sifatnya represif ini tidak efektif
dalam mengatasi kebakaran hutan di Indonesia.

Sesuai rekomendasi yang diberikan Kementerian Lingkungan Hidup untuk


meminimalisir kebakaran hutan yang dapat dilakukan antara lain:

a. Pemetaan daerah rawan kebakaran lahan dan/atau hutan


b. Penguatan data dan informasi terkait dengan hot-spot, persebaran asap,
pemetaan daerah terbakar, fire danger rating system (FDRS),
pengembangan standard operation procedure dalam pencegahan dan
penanggulangan kebakaran lahan dan/atau hutan, dan pengelolaan lahan
gambut.
c. Penguatan dan peningkatan kapasitas masyarakat peduli api yang dilakukan
melalui sosialisasi, kegiatan pencegahan dini maupun pelatihan
d. Penanggulangan bencana asap yang ter-koordinir dalam rangka tanggap
darurat bencana, antara lain melalui gelar pasukan pemadaman api, operasi
modifikasi cuaca, dan lain-lain.
e. Melakukan penegakan hukum (pidana dan perdata) terhadap pelaku
(individu dan korporasi) pembakaran lahan dan/atau hutan.

2.4.2 Penanggulangan kebakaran hutan

Penanggulangan hutan di Indonesia telah di atur dengan jelas di dalam Peraturan


Menteri Kehutanan Nomor: P.12/Menhut-Ii/2009 Tentang Pengendalian
Kebakaran Hutan. Adapun upaya penanggulangan yang dimaktub tersebut antara
lain:

1. Memberdayakan sejumlah posko yang bertugas menanggulangi kebakaran


hutan di semua tingkatan. Pemberdayaan ini juga harus disertai dengan

5
langkah pembinaan terkait tindakan apa saja yang harus dilakukan jika
kawasan hutan telah memasuki status Siaga I dan juga Siaga II.
2. Memindahkan segala macam sumber daya baik itu manusia, perlengkapan
serta dana pada semua tingkatan mulai dari jajaran Kementerian Kehutanan
hingga instansi lain bahkan juga pihak swasta.
3. Memantapkan koordinasi antara sesama instansi yang saling terkait melalui
dengan PUSDALKARHUTNAS dan juga di lever daerah dengan
PUSDALKARHUTDA tingkat I dan SATLAK kebakaran lahan dan juga
hutan.
4. Bekerja sama dengan pihak luar seperti Negara lainnya dalam hal
menanggulangi kebakaran hutan. Negara yang potensial adalah Negara
yang berbatasan dengan kita misalnya dengan Malaysia berama pasukan
BOMBA-nya. Atau juga dengan Australia bahkan Amerika Serikat.

6
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

 Kebakaran hutan terjadi karena dua faktor yaitu, faktor alam dan faktor ulah
tangan manusia.
 Dampak dari kebakaran hutan berimbas kepada dampak sosial, budaya dan
ekonomi. Kemudian kerusakan ekosistem hutan serta dampak terhadap
dunia perhubungan dan pariwisata.
 Pencegahan yang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pencegahan
represif dan preventif.
 Pengendalian kebakaran hutan diatur dalam Peraturan Menteri Kehutanan
Nomor: P.12/Menhut-Ii/2009 Tentang Pengendalian Kebakaran Hutan.

3.2 Saran
Melalui pembahasan dalam makalah ini diharapkan mahasiswa, maupun para
pembaca mampu dan mau mengetahui dan memahami tentang kebakaran
hutan, penyebab terjadinya kebakaran hutan, dampak dari kebakaran hutan
yang ditimbulkan, serta pencegahan dan pengendalian dalam mengatasi
kebakaran hutan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Zazuli, Ahmad.2014. “Kebakaran Hutan dan lahan di Riau menurut perspektif


hukum lingkungan”. Rechts vinding.

ilmuhutan.com/pengertian-hutan/

https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/49103308/1.Makalah_Kebak
aran_Hutan_1.docx

https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/54492342/CaseAnalysis_Hu
kumLingkungan_Rombel5_DhannySaraswati.docx

Anda mungkin juga menyukai