oleh:
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
dan lancar. Penyusunan laporan percobaan ini bertujuan supaya dapat mengetahui
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen dan asisten dosen yang
laporan ini dengan baik. Kami juga sadar bahwa pada laporan ini masih
ditemukan banyak kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran untuk laporan ini demi membangun
ketepatan isi dari laporan ini. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih.
Tenggara. Jumlah pulau yang dimiliki oleh Indonesia adalah sebanyak 17.508
pulau dengan keseluruhan luas wilayahnya adalah sebesar 1,904,569 km2. Pulau-
pulau utama Indonesia adalah Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa,
Pulau Sulawesi dan Pulau Papua. Sebagai Negara Kepulauan Terbesar di dunia,
Indonesia juga merupakan salah satu negara yang memiliki garis pantai terpanjang
menunjang makan dan minum. Sungai sebagai sumber air, sangat penting
Sungai sebagai sumber air merupakan salah satu sumber daya alam
merupakan segalanya dalam kehidupan ini yang fungsinya tidak dapat digantikan
dengan zat atau benda lainnya, namun dapat pula sebaliknya, apabila air tidak
dijaga nilainya akan sangat membahayakan dalam kehidupan ini. Maka sungai
harus selalu berada pada kondisi dengan cara dilindungi dan dijaga kelestariannya,
ditingkatkan fungsi
dan kemanfaatannya, dikendalikan daya rusaknya terhadap lingkungan
(Budiardjo, 2017).
masukan dari semua buangan yang berasal dari kegiatan manusia di daerah
dalam sungai akan mengakibatkan perubahan faktor fisika, kimia, dan biologi di
Sungai sebagai salah satu jenis media hidup bagi organisme perairan,
Sungai berfungsi sebagai wadah pengaliran air yang selalu berada di posisi
paling rendah dalam landskap bumi, sehingga kondisi sungai tidak dapat di
pisahkan dari kondisi Daerah Aliran Sungai. Kualitas air sungai dapat terganggu
di pengaruhi oleh kualitas pasokan air yang berasal dari daerah tangkapan
sedangkan kualitas pasokan air dari daerah tangkapan berkaitan dengan aktifitas
manusia. Perubahan kondisi kualitas air pada aliran sungai merupakan dampak
dari buangan penggunaan lahan yang ada, seperti pemanfaatan lahan mejadi lahan
akan memberikan dampak terhadap kondisi hidrologis dalam suatu Daerah Aliran
tempat pembuangan sampah rumah tangga dan industri. Secara langsung maupun
tidak langsung sungai mempunyai fungsi ganda yaitu untuk keperluan hidup dan
bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya serta sebagai modal dasar
untuk menunjang seluruh kehidupan manusia jika tidak dibarengi dengan tindakan
air (Ginting,2015).
Air permukaan yang ada seperti sungai dan situ banyak dimanfaatkan untuk
tangkapan air, pengendali banjir, ketersediaan air, irigasi, tempat memelihara ikan
dan juga sebagai tempat rekreasi. Sebagai tempat penampungan air maka sungai
dan situ mempunyai kapasitas tertentu dan ini dapat berubah karena aktivitas
Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara yang memiliki luasan 132,84 km2 atau 2,94%
dari luas wilayah Konawe Selatan. Jumlah penduduk 20.239 jiwa yang terdiri atas
10.228 laki laki dan 10.011 perempuan. Tujuh puluh persen penduduk Kecamatan
(DAS) di Konda ?
1.3 Tujuan
1.2.Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum pengelolaan DAS ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa
morfologi DAS
3. Pemerintah,
Bagi pemerintah praktikum ini sebagai bahan evaluasi dan dapat menjadi
Daerah Aliran Sungai (DAS) beberapa ahli dengan makna atau pengertian
adalah suatu daerah yang dibatasi oleh igir-igir gunung yang semua aliran
pengertian bahwa, Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan daerah yang dibatasi
oleh topografi pemisah air yang kering oleh sungai atau sistem saling
berhubungan sedemikian rupa sehingga semua aliran sungai yang jatuh di dalam
akan keluar dari saluran lepas tinggal dari wilayah tersebut (Ambarwati, 2012).
Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat diartikan sebagai kesatuan ruang yang
terdiri atas unsur abiotik (tanah, air, udara), biotik (vegetasi, binatang dan
organisme hidup lainnya) dan kegiatan manusia yang saling berinteraksi dan
sungai utama ke laut atau danau yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung
bukit) yang menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen, dan unsur hara serta
Karakteristik Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan sifat fisik yang ada
pada sungai dan merupakan suatu ciri khas dari sungai yang digambarkan dengan
parameter. Karakteristik atau sifat-sifat fisik DAS seperti panjang sungai utama,
orde sungai, luas sungai, dan kemiringan sungai merupakan faktor yang dapat
menggunakan data karakteristik morfologi secara kuantitatif yang terdiri dari luas
daerah aliran sungai, bentuk sungai, panjang sungai utama, orde sungai,
daerah aliran air yang berada di SUB DAS dan dengan memperhatikan
hidrografnya.
b. Bentuk DAS
Bentuk DAS mempengaruhi pola alur sungai, pola aliran sungai ada yang
membentuk memanjang, ada yang membentuk melebar dan masih banyak lagi
keadaan dan keratapan parit dan atau saluran, dan bentuk – bentuk cekungan
lainnya mempunyai pengaruh pada laju dan volume aliran 20 permukaan. DAS
dengan kemiringan curam disertai parit atau saluran yang rapat akan
dibandingkan dengan DAS yang landai dengan parit yang jarang dan adanya
Sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan
mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami,
yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai
dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Pola sungai
menuju outlet. Semakin bulat bentuk DAS berarti semakin singkat waktu
konsentrasi yang diperlukan, sehingga semakin tinggi fluktuasi banjir yang terjadi.
debit banjir yang terjadi, bentuk DAS dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu:
1. DAS berbentuk bulu burung
DAS ini memiliki bentuk yang sempit dan memanjang, dimana anak
sungai (sub DAS) mengalir memanjang di sebelah kanan dan kiri sungai
cukup lama karena suplai air datang silih berganti dari masing-masing
anak sungai.
Anak- anak sungai mengalir dari segala penjuru DAS dan tetapi
terkonsentrasi pada satu titik secara radial. Akibat dari bentuk DAS yang
Sebuah DAS yang tersusun dari percabangan dua sub-DAS yang cukup
Salah satu fungsi DAS adalah fungsi hidrologis, dimana fungsi tersebut
sangat dipengaruhi oleh jumlah curah hujan yang diterima, topografi dan bentuk
lahan. fungsi hidrologis berupa kapasitas DAS untuk mengalirkan air, menyangga
kejadian puncak hujan, melepaskan air secara bertahap, memelihara kualitas air,
serta mengurangi erosi. Fungsi suatu DAS merupakan fungsi gabungan yang
dilakukan oleh seluruh faktor yang ada pada DAS tersebut, vegetasi, bentuk
wilayah (topografi), tanah, dan manusia. Fungsi DAS dan perlu dilakukan
dayaguna air dari sumber- sumber air tersediakan. (4) Meliorasi tanah, termasuk
memperbaiki daya tanggap tanah terhadap pengairan, dan kalau perlu juga
Salah satu fungsi utama dari DAS adalah sebagai pemasok air dengan
kuantitas dan kualitas yang baik terutama bagi orang di daerah hilir, alih guna
lahan hutan menjadi lahan pertanian akan mempengaruhi kuantitas dan kualitas
tata air pada DAS akan dirasakan oleh masyarakat di daerah hilir. Peraturan
upaya manusia dalam mengatur hubungan timbal balik antara sumber daya alam
dengan manusia di dalam DAS dan segala aktifitasnya, agar terwujud kelestarian
dipengaruhi jumlah curah hujan yang diterima, geologi yang mendasari dan
bentuk lahan. Fungsi hidrologis yang dimaksud termasuk kapasitas Daerah Aliran
a. Mengalirkan air
Memahami hubungan antara penggunaan lahan dan aliran air ke daerah hilir
sangat penting karena permintaan air bagi produksi pertanian, industri dan
kasus, dampak
penggundulan hutan pada kualitas, kuantitas dan keteraturan aliran air dari hulu,
untuk hidup sesuai dengan cara yang mereka inginkan atau anggap cocok
(Prabantoro,2015).
III METODOLOGI PRAKTIKUM
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu, meteran roll,
Pengumpulan data
Pembuatan laporan
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
2. Gonystylus 30 cm 1 (Pancang)
7 cm
10 cm
7 cm
1. Jajalakan 46 2 (Pohon)
2. Kayu Manis 34 4 (Pohon)
8 cm
7 cm
Pancang 5 x 5 25 75 0.0075 7
Jenis Jumlah
Pohon 11
Tiang 13
Pancang 17
Semai 41
1. Kerapatan (K)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑢
K = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑢𝑘𝑢𝑟
Pohon:
11
K = 0.12 = 91,7
Tiang:
13
K = 0.03 = 433,3
Pancang:
17
K = 0.0075 = 2.266,7
Semai:
41
K = 0.12 = 341,7
Persamaan kerapatan
relatif:
× 100%
𝐾𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
KR =𝑘𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
Pohon:
91,7
KR = 3.133,4 × 100% = 2,92
Tiang:
433,3
KR = 3.133,4 × 100% = 13,8
Pancang:
Semai:
341,7
KR = 3.133,4 × 100% = 10,9
3. Frekuensi (F)
Pohon:
0.12
F = 0.1575 = 0.76
Tiang:
0.03
F = 0.1575 = 10.19
Pancang:
F = 0.0075 = 0.047
0.1575
Semai:
0.12
F = 0.1575 = 0.76
Pohon:
0.76
FR = 1.757 × 100% = 43.
Tiang:
0.19
FR = 1.757 × 100% = 10.8
Pancang:
0.047
FR = 1.757 × 100% = 2.6
Semai:
0.76
FR = 1.757 × 100% = 43.
4.2 Pembahasan
fisik, biologis, dan ma- nusia. Peran tiap komponen dan hubungan antar
sifat yang khas dan kebera- daannya tidak berdiri sendiri melainkan
Kegiatan analisis vegetasi pada dasarnya ada dua macam metode dengan
petak dan tanpa petak. Salah satu metode dengan petak yang banyak
digunakan adalah kombinasi antara metode jalur (untuk risalah pohon) dengan
metode garis petak (untuk risalah permudaan). Kawasan hutan desa konda
merupakan kawasan hutan alam yang wilayahnya cukup luas, oleh karena itu
diperlukan suatu pengukuran indeks nilai penting ( INP ) dalam hal ini pada
tegakan pohon dengan plot seluas 400 m2. Pada kawasan hutan desa konda ,
khususnya yang terdapat pada plot kelompok kami, terdapat 32 vegetasi dan