Anda di halaman 1dari 7

Tabel hasil pengamatan struktur tanah

Ukuran

No Gambar struktur Bentuk Kelas

1. Tebal 9 mm Lempeng (platty) Tebal

Horizontal

2. Tebal 14 mm Prisma-sumbu Sangat


tebal
Vertikal

3. Tebal 9 mm Gumpal Tebal


membulat-

Vertikal
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM

3.1Waktu dan Tempat

Praktikum Ilmu Tanah di laksanakan pada hari Sabtu, 23Maret 2019, pukul 8:30-
Selesai wita, bertempat di Laboratorium Program Studi Teknik Pertanian, STIPER Kutai
Timur.

3.2Alat dan Bahan


1. Bongkahan tanah
2. Aquades

3.3 Cara kerja

1. Menyiapkan alat tulis.


2. Mencari tanah yang akan di jadikan sebagai sampel percobaan.
3. Menggali tanah yang akan di jadikan sebagai sampel percobaan.
4. Mengambil beberapa bongkahan tanah yang sudah di gali tersebutakan untuk di
jadikan sampel percobaan.
5. Menghancurkan bongkahan tanah yang sudah di ambil dengan cara di benturkan
kebawa lantai kramik,bongkahan tanah yang sudah hancur kemudian di
ambil,bongkahan yang paling kecil kemudian di ukur ,hal ini dilakukan beberapa kali
dengan cara yang sama utuk memperoleh beberapa sampel tanah dengan bentuk
bongkahan yang berbeda.
6. Menentukan atau mencocokan tipe tanah ,ukuran tanah sesuai dengan modul pratikum.
7. Menentukan derajat kemantapan dengan cara menekan tanah tersebut.
8. Mengambar bongkahan tanah yang sudah di pilih dan di cocok kan dengan tipe tanah
yang ada pada modul pratikum yang akan di jadikan sampel.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel hasil pengamatan struktur tanah
No Tipe Kelas Derajat
Kemantapan

Lempeng (Platy)

Ukuran: 4mm
1.
Nama : Sedang atau Medium Lemah
Gumpal (Blocky)

Ukuran: 10mm
2. Kuat
Nama : Sedang atau Medium

4.2 Pembahasan
Seperti yang kita ketahui bawah struktur tanah merupakan susunan ikatan ikatan
partikel tanah satu sama lain yang membentuk agregat tanah.struktur tanah dilapangan
merupakan perkembangan dari butir tunggal.Struktur tanah menunjukkan kombinasi atau
susunan partikel-partikel tanah primer (pasir, debu, dan liat) sampai pada partikel-partikel
sekunder yang disebut juga agregat.
Pada praktikum pertama mengenai struktur tanah dengan menggunakan bongkahan
tanah vertisolUntuk menentukan tipe struktur tanah pada praktikum ini menggunakan tanah
kering. Dengan melihat ukuran terkecil dari ukuran panjang horizontal dan vertical. Setelah
tanah dihancurkan dengan cara dibenturkan ke lantai keramik untuk memperoleh sampel tanah
yang akan digunakan sebagai bahan percobaan.
Berdasarkan hasil kegiatan pratikum yang telah dilakukan mengenai pengamatan tentang
struktur tanah yaitu denagan mengambil dua tipe sampel tanah pada sampel 1 adalah Lempeng(Platy)
yang Bentuknya sumbu horizontal lebih panjang dari sumbu vertikalnya yanag ditemukan di horizon
A. Biasanya terjadi pada tanah liat yang baru terjadi secara deposisi (deposited) dengan tipe kelas
yaitu sedang (medium)dengan ukuran 4mm karena seperti yang sudah kita ketahui bahwa standar
pada kelas sedang (medium) yaitu berkisar antara 2-5 mmdimana struktur tanah telah terbentuk
dengan baik dan dapat diamati dengan mata. Kemantapan tanah yang sedang tersebut menjadikan
tanah memiliki sifat yang mudah hancur saattanah kering,dengan derajat kemantapan yaitu
lemah.Sedangkan pada sampel 2 adalah Gumpal (Blocky) yang bentuknya jika sumber horizontal sama
dengan sumbu vertikal. Jika sudutnya tajam disebut kubus (angular blocky) dan jika sudutnya
membulat maka disebut kubus membulat (sub angular blocky) menurut hasil pratikum yang telah kita
laksanakan bawah gumpal (Blocky) dapat kita golongkan kedalam (sub angular blocky) karena seperti
pada gambar yang ada pada tabel diatas dengan bentuk sudut yang membulat maka disebut kubus
membulat (sub angular blocky). denagan Ukuran yaitu 10 mm sehingga masuk dalam tipe kelas
sedang seperti kita ketahui bawah standar pada kelas sedang yaitu berkisar 10-20mm,tipe tanah ini
biasanya ditemukan pada horizon B pada daerah iklim basah,denagan derajat kemantapan yaitu kuat
.

Untuk setiap derajat kemantapan pada tipe tanah,Menurut Ricard (2013) derajat kemantapan
struktur tanah adalah ketahanan struktrur tanah terhadap tekanan. Penyebab kerusakan pada
struktur tanah adalah benturan air hujan, kikisan angin dan penyerapan air didalam tanah. Apabila
struktur tanah semakin baik maka porositasnya semakin baik. Karena saat penyerapan air struktur
tanah tidak akan berpengaruh terhadap erosi tanah.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil praktikum struktur tanah
1. Tipe tanah dilihat dari ukuran panjang vertical dan horizontalnya. Pada praktikum tipe
tanah1adalahLempen (Platy)dan tipe tanah 2 adalahGumpal (Blocky) yaitubentuk
sudut yang membulat maka disebut kubus membulat (sub angular blocky).
2. Kelas tanah yaitu besar kecilnya ukuran tanah. Pada percobaan sampel tanah kelas
tanah adalah sedang yaitu pada tipe Lempen (Platy)ukuran 2-5mm.dan pada tipe
Gumpal (Blocky)ukuran 10-20mm
3. Derajat ukuran tanah adalah kekuatan struktur tanah. Derajat ukuran tanah sampel
adalah sedang. Struktur tanah terbentuk dengan baik.

5.2 Saran
Sebaiknya mahasiswa mencoba pada sampel tanah dari tempat yang berbeda
beda.Dan pada saat pengambilan data harus lebih teliti.
DAFTAR PUSTAKA

Binardi, S.2014.Pengaruh pengolahan tanah dan pupuk organik bokashi terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman kedelai (glycine max l.) Kultivar wilis

Fiantis, D. 2015. Morfologi dan Klasifikasi Tanah. Universitas Andalas

Junior ,Arido .2013.Struktur tanah dan horizon tanah:Universitas Sumatera Utara.


Handayani, S. 2002. Kajian struktur tanah lapis olah: agihan ukuran dan dipersitasagregat:
Universitas Gajah Mada

Muslimin dkk. 2012. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Hasanuddin: Makassar

Mustafa .2012. Tipe struktur tanah: Universitas Gajah Mada

Pandutama, M. 2003. Dasar dasar ilmu tanah. Universitas Jember

Ricard, A. 2013. Penetapan kemantapan agregat tanah


Pertanyaan.

1. Apakah yang dimaksud dengan struktur tanah.


2. Apa saja yang menjadi faktor terbentuknya struktur tanah
3. Sebutkan pengaruh struktur tanah terhadap porositas tanah
4. Jelaskan manfaat diketahuinya struktur tanah di bidang pertanian.
5. Jelaskan bahwa pembajakan adalah usaha merubah struktur tanah.
Jawaban

1. Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan struktur ini
terjadi karena butir-butir pasir, debu dan liat terikat satu sama lain oleh suatu perekat
seperti bahan organik, oksida-oksida besi dan lain-lain. Gumpalan-gumpalan kecil ini
mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan (ketahanan yang berbeda-beda.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur tanah antara lain adalah
1. Lempung dan ion tertukar
2. Perekat-perekat organik
3. Tanaman dan sisa tanaman
4. Senyawa organik dan perekat
5. Mikrobia
6. Binatang dan udara. Tanah harus stabil, yakni agregat-agregatnya harus cukup
tahan terhadap benturan tetesan hujan dan air, kalau tidak demikan tanah akan
menjadi hancur dan kompak, kurang dapat melalukan air, menyebabkan tanah cepat
jenuh air.
3. Struktur tanah sangat berpengaruh terhadap porositas tanah atau ruang pori tanah,
dimana pada struktur tanah padat memiliki ruang pori yang rendah dan pada struktur
tanah remah memiliki ruang pori yang tinggi.
4. Tujuan untuk mengetahui struktur tanah adalah untuk mengetahui keadaan pori ruang
dan tingkat kepadatannya, dimana apabila kita menanam tanaman pada tanah yang
ternyata memiliki struktur tanah yang padat akan menyebabkan akar sulit
mengembangkan akarnya karena sulit bagi akar untuk menyebar akibat rendahnya
pori-pori tanah pada struktur tanah yang padat.
5. Karena struktur tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan dapat pula
berubah karena pengaruh-pengaruh mekanis dari luar misalnya pengolahan tanah. Kita
bisa membayangkan tanah sawah yang massif dan keras dapat berubah menjadi Lumpur
(struktur butir) karena anda melaksanakan pembajakan dan penggaruan pada lapisan
permukaan tanah. Sehingga struktur bisa berubah kearah yang lebih sesuai bagi
pertumbuhan tanaman atau sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai