PENDAHULUAN
Klasifikasi struktur tanah ( bukan klasifikasi tanah yang cocok untuk usaha
pertanian) sangat berkaitan dengan klasifikasi lapangan yang digunakan bagi
pembelahan morfologi tanah. Secara umum komponen pengklasifikasian tanah
meliputi ( Kartaspoetra, 1987) :
1. Tipe struktur meliputi bentuk dan susunan agregat.
2. Kelas struktur meliputi ukuran.
3. Derajat struktur yaitu kemantapan atau kekuatan agregat.
Praktikum Ilmu Tanah tentang struktur tanah ini di laksanakan pada hari
Sabtu, 24 April 2021, pukul 08:00 wita-Selesai. bertempat di Laboratorium
Sumber Lahan dan Air Gedung Teknik Pertanian, STIPER Kutai Timur.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
1. Penggaris
2. Alat Tulis
3. Kertas
3.2.2 Bahan
1. Bongkahan tanah
3.3 Prosedur Praktikum
1. Menyiapkan alat tulis
2. Mencari lahan tanah yang dijadikan sampel percobaan.
3. Menggali tanah yang akan dijadikan sampel percobaan.
4. Mengambil beberapa bongkahan tanah yang sudah di gali tersebut akan
dijadikan sampel percobaan.
5. Menghancurkan bongkohan tanah yang sudah diambil dengan cara
memukul dengan kayu,bongkahan tanah yang hancur kemudian diambil
beberapa dari bongkahan tanah,bongkahan yang paling kecil kemudian di
ukur,hal ini dilakukan beberapa kali dari beberapa sampel dengan cara
yang sama untuk memperoleh beberapa sampel tanah dengan bentuk
bongkahan tanah yang berbeda
6. Menentukan tipe tanah dan mengukur tanah sesuai dengan pengarahan
praktikum.
7. Menentukan derajat dengan cara menekan tanah tersebut.
8. Mengamati bongkahan tanah atau sampel dan menggambarkannya,yang
sudah dipilih dan di sesuaikan dengan tipe tanah
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
T= 20 mm
1 P= 22 mm Remah(Granular Sangat
L= 12 mm ) Tebal
T= 7 mm
2 P= 24 mm Blocky Halus
L= 20 mm
T= 4 mm Sangat
3 P= 12 mm Granular Kasar
L= 14 mm
4.2 Pembahasan
Dalam pembentukan struktur tanah,terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhinya antara lain bahan organik, aktivitas makhluk hidup, sangat
mempengaruhi gembur tidaknya tanah. Karena semakin banyak aktivitas makhluk
hidup sangat mempengaruhi gembur tidaknya tanah.karena semakin banyak
aktivitas makhluk hidup maka tanah akan menjadi gembur dan mengakibatkan
struktur tanah menjadi lemah.contohnya cacing yang mampu menggemburkan
tanah karena aktifitasnya di dalam tanah. dalam tinjauan morfologi, struktur tanah
diartikan sebagai susunan partikel-partikel primer menjadi satu kelompok partikel
(cluster) yang disebut agregat ,yang dapat dipisah-pisahkan kembali serta
mempunyai sifat yang berbeda dari sekumpulan partikel primer yang tidak
teragregasi. Struktur tanah dibagi menjadi 7 macam yaitu struktur tanah remah,
granuler, gumpal membulat, gumpal bersudut, prismatic, tiang dan lempeng.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dengan menggunakan mata.
Secara fisik, terlihat bahwa sampel tanah memiliki panjang, lebar, dan tebal yang
berbeda-beda ini dikarenakan struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang
menggambarkan susunan keruangan partikel-partikel tanah yang bergabung satu
dengan yang lain membentuk agregat. Struktur tanah yang berbentuk Gumpal
membulat vertikal berbentuk seperti kubus dengan permukan datar dan nampak
membulat tumpul pada tiap sisi-sisinya dan ukuran agregat vertikal horizontal
sama besar, bentuknya masih dibedakan lagi berdasarkan ujung-ujungnya atas
gumpal bersudut dan gumpal membulat dan masing-masing dibedakan menurut
kelas-kelasnya.
Menurut Handayanto struktur tanah dapat mempengaruhi sifat fisik tanah
yaitu pada kerapatan partikel, semakin mantap struktur tanah maka partikel
penyusunnya juga akan semakin rapat. Konsistensi tanah juga ditentukan oleh
seberapa mantap struktur tanah yang ada , misalnya pada jenis struktur remah
maka akan sulit mempertahankan bentuknya karena sangat halus, sebaliknya pada
struktur lempeng akan sangat kuat mempertahankan bentuknya karena sangat
padat. Selain itu warna tanah juga berhubungan dengan struktur pembentuk
tanahnya, misalnya pada tipe struktur tanah granuler dan remah, warnanya lebih
gelap karena mengandung banyak bahan organik. (Handayanto, 2009).
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Struktur tanah adalah susunan atau agresasi partikel tanah (pasir, debu, atau
tanah liat) yang terbentuk secara alami. Tapi ini dibatasi oleh tingkatan dan
bidang yang berbeda pada setiap ukuran dan bentuknya.
2. Adapun macam-macam tipe struktur tanah yaitu: tipe lempeng, tipe tiang,
tipe prismatik, tipe gumpal bersudut, tipe butiran dan tipe remah.
3. Kelas struktur tanah dari tiga sampel yang telah diamati dengan tipe tiang
dan kelas tanah sedang memiliki panjang 12 mm, lebar 10 mm dan
memiliki panjang 10 mm. Tipe single grain dengan kelas tanah sedang
memiliki 4 mm dan lebar 5 mm. Tipe massive dan kelas tanah kasar
memiliki panjang 13 mm, tinggi 4 mm, dan lebar 7 mm.
4. Derajat struktur tanah yaitu yang derajat strukturnya kokoh ,dalam hal ini
agregatnya dapat di pecahkan dan terasa ketahanannya. Sehingga akar
tanaman sulit menembus tanah untuk tumbuh dan mencari unsur hara. Struktur
tanah adalah susunan atau agresasi partikel tanah (pasir, debu, atau tanah liat) yang terbentuk secara alami. Tapi ini dibatas
5.2 Saran
1. Pada praktikum ini praktikan harus lebih memperhatikan dan teliti dalam
pengamatan agar tidak salah dalam menyimpulkan data.
2. Sebaiknya laporan di print ketika telah di acc,untuk menghemat biaya
pengeprinan.
3. Sebaiknya dalam mengamati struktur tanah harus lebih teliti agar hasilnya
sesuai dengan yang diinginkan.
4. Pada praktikum ini sebaiknya praktikan dapat melakukan praktikum
dengan sungguh-sungguh sehingga dapat mengetahui cara menentukan
strukrtur tanah dan pembagiannya.
DAFTAR PUSTAKA