Anda di halaman 1dari 3

PENENTUAN KEBUTUHAN AIR IRIGASI

A. KEBUTUHAN AIR TANAMAN DAN NERACA AIR

1. TUJUAN

1. Menentukan besarnya nilai kebutuhan air tanaman (crop water requirement)

2. Membuat neraca air (water balance)

2. DASAR TEORI

1. Kebutuhan air tanaman (crop water requirement)

Penentuan besarnya nilai kebutuhan air tanaman bisa dihitung berdasarkan persamaan empiris yang
telah banyak dikembangkan oleh beberapa peneliti, ataupun pengukuran secara langsung di
lapangan. Modifikasi formulasi empiris tersebut banyak dilakukan oleh peneliti dengan
mempertimbangkan ketersediaan data klimatologi, ketelitian hasil perhitungan, tujuan pemanfaatan
nilai kebutuhan tanaman tersebut, dll. Beberapa formulasi klasik yang telah dikenal diantaranya
ialah metode Blaney-Criddle, Penman, Radiasi, dll, yang masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangan.

Sekilas persamaan untuk menghitung kebutuhan air tanaman tersebut ialah :

a. Metode Blaney-Criddle seperti pada persamaan 1.1

Eto = c [ p (0,46t + 8,13)} mm/hari ............................................. (1.1)

b. Metode Radiasi seperti pada persamaan 1.2.

Eto = c (W.Rs) mm/hari .......................................................... (1.2)

c. Metode Penman yang dimodifikasi seperti pada persamaan 1.3.

Eto = c [W.Rn + (1 – W) f(u) (ea – ed) ] mm/hari ..........….. (1.3)

d. Metode Panci Evaporasi seperti pada persamaan 1.4

Eto = Kp. Epan ..................................................................... (1.4)


Besarnya Eto yang diperoleh dari metode tersebut adalah merupakan evapotranspirasi
potensial. Sedangkan untuk mendapatkan besarnya evapotranspirasi crop (Etcrop) dibutuhkan
koefisien tanaman (Kc) dengan menggunakan persamaan 1.5

Etcrop = Eto x Kc ............................................................ (1.5)

Tentunya masih banyak persamaan untuk menghitung besarnya kebutuhan air tanaman
yang telah dikembangkan para peneliti (antara lain : Thornthwaite, Wickman, Hargreaves, Jensen-
Haise, dll) yang bertitik tolak kepada kepentingannya sehingga menentukan komponen yang
dimasukkan dalam persamaan tersebut.

Sedangkan pengukuran nilai kebutuhan air tanaman secara langsung dilakukan dengan
mengamati perubahan kadar lengas tanah. Untuk tanaman palawija pengukuran kadar lengas dapat
dilakukan dengan beberapa metode, antara lain gravimetri, blok porous, tensiometer, neutron
probe, dll. Khusus untuk tanaman padi, karena metode pemberian airnya adalah genangan, maka
digunakan alat "lysimeter" dengan mengamati perubahan tinggi muka air dalam alat tersebut.

2. Neraca air (water balance)

Neraca air adalah gambaran keadaan potensi penyediaan air dan potensi kebutuhan air yang
dirupakan dalam bentuk hasil ploting data curah hujan bulanan dan nilai kebutuhan air tanaman di
suatu wilayah. Ploting data curah hujan dan nilai kebutuhan air tanaman tersebut bisa dimulai bulan
Januari atau lebih sering diawali dengan bulan Oktober yaitu pada saat tanam pertama. Atas dasar
hasil ploting tersebut bisa ditentukan bulan-bulan cukup air (surplus) dan bulan-bulan kurang air
(defisit). Disamping itu selisih ketebalan air yang terjadi bisa diketahui langsung dari ploting data
tersebut. Fungsi dari pemberian air irigasi, baik itu dengan sistem irigasi siram, irigasi permukaan,
atau irigasi bawah permukaan adalah pada saat terjadi bulan-bulan kekurangan air. Namun perlu
diperhatikan bahwa tebal air yang dibutuhkan oleh tanaman pada bulan yang bersangkutan masih
harus dipertimbangkan hilangnya air baik melalui proses penguapan (evapotranspirasi), rembesan
(seepage), bocoran, operasional, dll. Oleh karenanya tebal air yang harus dipasok pada bulan kurang
air mestinya lebih besar dari tebal air hasil ploting, yang besar kecilnya ditentukan oleh karateristik
dari wilayah yang bersangkutan.

3. BAHAN YANG DIGUNAKAN

Data klimatologi yang meliputi : hujan, suhu, kelembaban, sinar matahari dll

4. PELAKSANAAN

1. Hitung besarnya nilai kebutuhan air tanaman untuk padi, jagung, dan semangka,
berdasarkan data klimat yang tersedia dengan menggunakan metode klasik yang telah
diperkenalkan.
2. Buat neraca air atas dasar data curah hujan serta nilai kebutuhan air tanaman padi, jagung,
dan semangka.

5. LAPORAN

1. Bandingkan hasil perhitungan kebutuhan air tanaman padi, jagung, dan semangka dari
beberapa metode yang telah dipergunakan.

2. Buat neraca air antara nilai kebutuhan air ketiga tanaman dan data hujan

3. Bahas hasil ploting data curah hujan dan nilai kebutuhan air ketiga tanaman tersebut

4. Dengan beberapa asumsi untuk memperkirakan kehilangan air akibat perkolasi, rembesan,
bocoran dan operasional, hitung air yang harus di pasok melalui irigasi dalam satuan lt/dt/ha.

Anda mungkin juga menyukai