Anda di halaman 1dari 11

KURA-KURA

Kura-kura dan penyu adalah hewan bersisik berkaki empat yang termasuk
golongan reptil. Bangsa hewan yang disebut (ordo) Testudinata (atau Chelonians) ini
khas dan mudah dikenali dengan adanya ‘rumah’ atau batok (bony shell) yang keras
dan kaku. Batok kura-kura ini terdiri dari dua bagian. Bagian atas yang menutupi
punggung disebut karapas (carapace) dan bagian bawah (ventral, perut) disebut
plastron. Kemudian setiap bagiannya ini terdiri dari dua lapis. Lapis luar umumnya
berupa sisik-sisik besar dan keras, dan tersusun seperti genting; sementara lapis
bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung.
Perkecualian terdapat pada kelompok labi-labi (Trionychoidea) dan jenis penyu
belimbing, yang lapis luarnya tiada bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian
luar tempurung tulangnya. Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal tiga kelompok
hewan yang termasuk bangsa ini, yalah penyu (bahasa Inggris: sea turtles), labi-labi
atau bulus (freshwater turtles), dan kura-kura (tortoises). Dalam bahasa Inggris,
dibedakan lagi antara kura-kura darat (land tortoises) dan kura-kura air tawar
(freshwater tortoises atau terrapins).

Bagaimana batok kura-kura itu terbentuk dan berkembang dalam proses


evolusinya, belum diperoleh keterangan yang jelas. Fosil kura-kura tertua kedua yang
berasal dari Masa Trias (sekitar 210 juta tahun silam), Proganochelys, telah
berbentuk mirip dengan kura-kura masa kini. Perbedaannya, tulang belulang di
bagian punggung belum begitu melebar dan belum semuanya menyatu membentuk
tempurung yang sempurna. Kura-kura purba hidup dan berkembang kurang lebih
sejaman dengan dinosaurus. Archelon, misalnya, merupakan kura-kura raksasa yang
diameter tubuhnya dapat mencapai lebih dari 4 m. Fosil kura-kura tertua yang
ditemukan saat ini adalah Odontochelys yang berasal dari sekitar 2 tahun silam.
Banyak jenis kura-kura yang hidup sekarang mampu menyembunyikan kepala, kaki
dan ekornya ke dalam tempurungnya, sehingga dapat menyelamatkan diri. Namun
beberapa kura-kura primitif, seperti contohnya penyu, tak dapat menarik masuk
anggota badanny Sejenis penyu, yakni penyu sisik (Eretmochelys imbricata), diburu
orang untuk diambil sisiknya yang indah sebagai bahan perhiasan. Bersama penyu
sisik, beberapa jenis penyu yang lain juga kerap dibunuh dan dikeringkan untuk
dijadikan hiasan dinding. Di samping itu banyak jenis kura-kura yang ditangkapi
untuk diperdagangkan sebagai hewan timangan (pet). Baik karena keindahan
warnanya, keunikannya, atau –ironisnya- kelangkaannya. Beberapa jenisnya dapat
mencapai harga yang sangat mahal.

Tekanan yang tinggi dan terus-menerus ini, telah menurunkan banyak populasi
kura-kura ke tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Apalagi kebanyakan habitat
alaminya di -sungai, rawa dan hutan juga telah turut rusak akibat aktivitas manusia.
Pada pihak lain, perkembangan populasi kura-kura amat lambat dan kebanyakan
malah belum diketahui sifat-sifat dan kebiasaannya. Oleh sebab itu tindakan
konservasi bagi hewan ini amat diperlukan. Dari semua bangsa kura-kura, hanya
penyu yang telah dilindungi dengan cukup baik di Indonesia. Hampir semua jenisnya
telah dilindungi oleh undang- undang Banyak pantai peneluran penyu yang telah
dimasukkan ke dalam kawasan yang dilindungi seperti misalnya pantai sukamade di
Jawa Timur dan Pantai Jamursba-Medi di Papua. Meski demikian, penangkapan
penyu dan pengambilan telurnya masih juga berlangsung secara ilegal dan sulit
dihentikan.
KEANEKARAGAMAN JENIS DAN PENYEBARAN

"Chelonia" dari karya Ernst Haeckel Artforms of Nature, 1904

Seluruhnya, diperkirakan terdapat sekitar 260 spesies kura-kura dari 12-14 suku
(familia) yang masih hidup di pelbagai bagian dunia. Di Indonesia sendiri terdapat
sekitar 45 jenis dari sekitar 7 suku kura-kura dan penyu. Suku-suku tersebut dan serta
pulau-pulau di sekitarnya, di amerika selatan Di luar tempat-tempat tersebut
ditemukan pula pulau rote , nusantaraHabitat kura-kura ini adalah perairan tawar.
Beberapa jenisnya yang ada di Indonesia, di antaranya:

 Kura-kura rote (Chelodina mccordi)


 Kura-kura papua (Chelodina novaeguineae)
 Kura-kura perut putih (Elseya branderhosti)
TANAMAN MANGGA

Mangga merupakan salah satu jenis buah yang keberadaannya melimpah di


indonesia. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kemudian harganya lebih murah
ketimbang buah lainnya seperti apel, anggur atau strawberry. Meski murah, tapi
bukan berarti rasanya kalah dari buah lain. Secara umum, sensasi rasa buah mangga
adalah perpaduan rasa manis dan juga asam. Semakin matang maka rasa manisnya
akan mengalahkan rasa asamnya. Manfaat mangga bersumber dari kandungan
senyawa yang ada di dalam daging buahnya. Selain memahami kandungan dan
manfaat buah mangga, penting juga untuk memahami klasifikasi buah mangga.
1. Klasifikasi Tanaman Mangga

Dalam kajian ilmu pengetahuan khususnya ilmu biologi, penyusun tata nama
makhluk hidup akan memudahkan mereka yang hendak mengkaji sifat dan
karakteristik makhluk hidup tersebut. Demikian halnya dengan buah mangga.
Pengkelompokannya tak lain bertujuan untuk memahami karakternya secara tepat dan
benar. Adapun klasifikasi buah mangga dalam tata binominal adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (makhluk hidup berupa tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (tumbuhan yang berpembuluh)
Super divisi : Spermatophyta (tumbuhan yang menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan yang bisa berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua )
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L
Dari sistem klasifikasi di atas kita juga bisa menyimpulkan bahwa mangga bisa
diperbanyak melalui biji. Meski dalam sistem budidaya ia lebih banyak
dikembangkan dengan cara cangkokan.
1. Bagian-bagian Tanaman Mangga
Bagian-bagian tanaman mangga secara morfologi dan anatominya adalah sebagai
berikut:
a. Akar

Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh
cabang kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar
tunggang pohon mangga sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m, pemanjangan
akar tunggang akan berhenti bila mencapai permukaan air tanah. akar cabang makin
kebawah makin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih kurang 30-
60 cm.
b. Batang

Batang merupakan bagian tengah dari suatu tumbuh-tumbuhan yang tumbuh lurus
keatas. Bagian ini mengandung zat-zat kayu, sehingga tanaman mangga tumbuh
tegak, keras, dan kuat. Bentuk batang mangga tegak, bercabang agak kuat, daun lebat
membentuk tajuk yang indah berbentuk kubah, oval atau memanjang. Kulitnya tebal
dan kasar dengan banyak celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna
kulit yang sudah tua biasanya coklat keabuan, kelabu tua sampai hampir hitam.
c. Daun

Daun terdiri dari dua bagian, yaitu tangkai daun dan badan daun. Badan daun
bertulang dan berurat-urat, antara tulang dan urat tertutup daging daun. Daging daun
terdiri dari kumpulan sel-sel yang tak terhingga banyaknya. Daun letaknya
bergantian, tidak berdaun penumpu. Panjang tangkai daun bervariasi dari 1,25-12,5
cm, bagian pangkalnya membesar dan pada sisi sebelah atas ada alurnya. Aturan letak
daun pada batang biasanya 3/8, tetapi makin mendekati ujung, letaknya makin
berdekatan sehingga nampaknya seperti dalam lingkaran. Tepi daun biasanya halus,
tetapi kadang-kadang, sedikit bergelombang/ melipat atau menggulung. Panjang
helaian daun 8-40 cm dan lebarnya 2-12,5 cm, tergantung varietas dan kesuburannya.
jumlah tulang daun yang kedua (cabang) 18-30 pasang. Daun yang masih muda
biasanya bewarna kemerahan yang dikemudian hari akan berubah pada bagian
permukaan sebelah atas berubah menjadi hijau mengkilat, sedangkan bagian
permukaan bawah bewarna hijau muda. Umur daun bisa mencapai 1 th atau lebih.
d. Bunga

Bunga mangga dalah bunga majemuk. dalam keadaan normal bunga majemuk
tumbuh dari tunas ujung, sedang tunas yang asalnya bukan dari tunas ujung tidak
menghasilkan bunga, tetapi ranting daun biasa. rangkaian bunga biasanya berbulu,
tetapi sebagian ada juga yang tidak berbulu. Bunga majemuk ini terdiri dari sumbu
utama yang mempunyai banyak cabang utama. Setiap cabang utama ini mempunyai
banyak cabang-cabang, yakni cabang kedua. Ada kemungkinan cabang bunga kedua
ini mempunyai suatu kelompok yang terdiri dari 3 bunga atau mempunyai cabang
tiga. Setiap kelompok tiga bunga terdiri dari tiga kuntum bunga dan setiap kuntum
bertangkai pendek dengan daun kecil. Jumlah bunga pada setiap bunga majemuk bisa
mencapai 1000-6000. Setiap rangkaian bunga ada bunga jantan dan bunga
hermaprodit (bunga byang berkelamin dua yakni jantan dan betina). Besarnya bunga
lebih kurang 6-8 mm. Bunga jantan lebih banyak dari bunga hermaprodit. dan jumlah
bunga hermaprodit inilah yang menentukan terbentuknya buah, dan yang mempunyai
bakal buah normal kira-kira 5-10%. Bunga mangga biasanya bertangkai pendek,
jarang sekali yang bertangkai panjang dan baunya harum. Prosentase bunga
hermaprodit bermacam-macam, tergantung dari varietasnya\, yaitu dari 1,25%-
77,9%.
e. Buah

Buah mangga termasuk kelompok buah batu yang berdaging. Panjang buah kira-
kira 2,5-30 cm.Bentuk buah ada yang bulat, bulat telur atau memanjang dan ada juga
yang bentuknya pipih. Warnanya bermacam-macam, ada yang hijau, kuning, merah
atau campuran. Pada bagian ujung buah,ada bagian yang runcing yang disebut paruh.
Diatas paruh ada bagian yang membengkok yang disebut sinus, yang dilanjutkan
kebagian perut. Bagian belakang disebut punggung. Kulitnya tebal dan ada kelenjer,
dagingnya tebal dan ada yang kuning tergantung jenisnya. Daging buah ada yang
besar dan ada juga yang tidak besar, ada yang berair dan ada yang tidak berair, ada
yang manis dan ada yang kurang manis.
2. Jenis-jenis Tanaman Mangga

Selain dalam ilmu biologi, dalam keseharian kita terdapat pula klasifikasi buah
mangga. Pengelompokannya biasanya didasarkan pada bentuk biah dan juga
warnanya. Pengklasifikasian ini dimaksudkan agar kita bisa membedakan jenis
mangga yang satudengan yang lain. Adapun klasifikasi buah mangga antara lain :
a) Buah mangga Gedong Gincu. Mangga yang
satu ini dikenal karena warna kulit buahya yang
cerah serupa warnawarna gincu wanita.

b) Buah mangga Arumanis. Sama seperti


namanya, buah ini memang harum dan juga
manis.

c) Buah mangga Manalagi. Buah mangga yang


satu ini memiliki rasa yang lezat makannya
dinamai manalagi, yang berarti sekali mencoba
akan minta lagi.
d) Buah mangga Madu. Buah yang satuini
manisnya kabarnya serupamanis madu.

e) Buah mangga Kemang. Buah ini dikenal


dengan kulit buahnya yang kuning
kecoklatan.

f) Buah mangga Lalijiwa. Mangga yang


satu ini kabarnya memiliki rasa yang
nikmat sampai “lali jiwa” saat
menyantapnya.

g) Buah mangga Endog. Mangga ini


memilikiukuran buah yang mini serupa
telur.

h) Buah mangga Golek. Mangga yang satu


ini memiliki daging yang kurang berserat
dan rasa yang nikmat.

3. Manfaat Tanaman Mangga

Manfaat tanaman mangga sangat banyak, baik dari buah maupun daunya,
manfaat dari buah mangga antara lain sebagai berikut:
a. Menjauhkan kanker. Hal ini telah dibuktikan secara ilmiah dimana para peneliti
mendapatkan fakta menarik seputar kandungan anti-oksidan dalam sebuah mangga.
Anti-oksidan ini sangat berperan dan efektif melindungi tubuh manusia dari berbagai
resiko kanker seperti pada payudara, usus besar, kakner darah, prostat dan masih
banyak lagi lainnya. Senyawa yang ada di dalam buah mangga yang sangat ampuh
mereduksi ancaman kanker adalah asam galat, astragalin, filsetin, quercetin dan juga
methylgallat.
b. Mencerahkan kulit. Manfaat buah mangga yang satu ini tentu menggiurkan para
wanita. Dengan mengkonsumsi buah mangga, pori-pori Anda akan bersih dan jerawat
akan jauh. Sebagai efeknya, kulit Anda akan jauh lebih cerah dan sehat. Manfaat ini
bisa diperoleh dengan mengkonsumsi mangga atau dengan menggunakannya sebagai
bahan kecantikan seperti masker misalnya.
c. Mereduksi angka kolesterol. Manfaat ini bersumber pada kandungan vitamin c di
dalam mangga yang memang tinggi. Vitamin c ini mampu mendetoks darah dari
unsur-unsur yang tak penting seperti kolesterol jahat.
d. Mangga mampu memperbaiki sistem pencernan. manfaat yang satu ini terkait erat
dengan kandungan fiber atau serat alami dalam mangga.
e. Melenyapkan panas dalam. Mangga bisa berfungsi sebagai pendingin tubuh.
Panas dalam biasanya muncul saat ginjal terbebani dengan cuaca yang panas. Dengan
mengkonsumsi mangga, Anda bisa menetralkan racun dan suhu di dalam ginjal Anda.
Selain buahnya, daun mangga juga bermanfaat untuk menyembuhkan beberapa
penyakit antara lain sebagai berikut:
f. Sebagai obat asam urat

Caranya: Masukkan daun mangga muda dalam gelas tambahkan air panas sampai
satu gelas. tunggu sampai berubah warna menjadi kecoklat-coklatan, kemudian
tambahkan sedikit gula putih. kemudian minum seduhan daun mangga muda itu pagi
dan malam hari.
g. Sebagai obat diabetes

Caranya: Rendam beberapa lembar daun mangga semalaman dalam segelas air.
Setelah itu paginya minum airnya sampai habis.
h. Sebagai obat varises

Caranya: Minum 1 cangkir setiap hari dengan 2 sdk makan teh daun mangga bisa
memperkuat pembuluh darah rapuh dan menyembuhkan varises pada kaki anda.
Selain daun dan buahnya yang bermanfaat, Pohon mangga mempunyai daun yang
rimbun sebagai peneduh membuat sejuk di sekitar rumah dan lingkungan
menghasilkan oksigen untuk pernafasan manusia. Kumpulan akar pohon mangga
yang kuat mencengkram tanah memberikan perlindungan terhadap tanah dari bahaya
erosi dan tanah longsor.

Anda mungkin juga menyukai