Anda di halaman 1dari 43

MAKALAH

SISTEM INFORMASI

Dosen Pembimbing
Muhammad Rusdi, ST.,M.Si

DISUSUN OLEH
Nama : Hasbunallah
Prodi : Teknik Pertanian
NIM : 1941201100727

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


SEKOLAH TINGGI PERTANIAN KUTAI TIMUR
SANGATTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Teknik Informasi Komunikasi dengan
tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Teknik informasi.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang mata kuliah teknik
informasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bpk Rusdi selaku Dosen Mata
kuliah teknik informasi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Sangatta, 16 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................i
Daftar isi.....................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN
1.1........................................................................................................ Latat Belakang
..............................................................................................................................1
1.2..................................................................................................................... Tujuan
..............................................................................................................................1
1.3..................................................................................................... Batasan Masalah
..............................................................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN
2.1. Konsep Dasar Sistem...........................................................................................3
2.2. Konsep Dasar Informasi....................................................................................12
2.3. Konsep Dasar Basis Data..................................................................................21
2.4. Data Dan Informasi...........................................................................................27
2.5. Evolusi Teknik Pengolahan Data......................................................................29
2.6. Transformasi Sistem Informasi Ke Basis Komputer.........................................30

BAB III : KESIMPULAN


3.1. Kesimpulan........................................................................................................36
3.2. Saran..................................................................................................................37

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................38

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam era globalisasi dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
terasa sangat pesat, sehingga menawarkan banyak sekali kemudahan-kemudahan
dakam menjalankan aktivitasnya, baik berupa pekerjaan ringan di dalam rumah
tangga maupun pekerjaan rumit dalam dunia industry/perusahaan, sehingga pada
akhirnya seolah-olah kita dimanjakan oleh teknologi tersebut
Sistem informasi berbasis komputer kini menjadi suatu hal yang primer bagi
kebutuhan pemenuhan kebutuhan informasi. Banyak bidang yang telah
memanfaatkan sistem informasi berbasis komputer sebagai sarana untuk
mempermudah pekerjaan. Mulai dari kalangan pebisnis sampai dari kalangan
akademisi memanfaatkan komputer sebagai alat bantu untuk mempermudah
pekerjaan.
Setiap sistem informasi akan mempunyai masalah, tanpa memperdulikan seberapa
baiknya sistem tersebut di desain. Beberapa hal yang menyebabkan sistem informasi
mempunyai masalah adalah waktu (overtime), lingkungan yang berubah, serta
perubahan prosedur operasional. Dalam melakukan langkah mengantisipasi dan
mengurangi serta menangani permasalahan-permasalahan mengenai sistem informasi,
ada baiknya kita mengenal kembali tentang konsep-konsep dasar dalam sistem
informasi. Oleh karena itulah, saya berusaha memaparkan dalam makalah ini tentang
konsep-konsep dasar sistem informasi.

1.2. Tujuan
Adapun tujuan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui konsep dasar sistem informasi.
2. Untuk mengetahui konsep Sistem Informasi
3. Untuk mengetahui Sistem Manajemen Basis Data

1
2

4. Untuk mengetahui perkembangan system informasi data

1.3. Batasan Masalah


Makalah ini kami susun telah diberi pembatasan masalah mengenai konsep dasar
sistem, konsep dasar informasi, konsep sistem informasi, konsep sistem informasi
manajemen dan sistem manajemen basis data.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Konsep Dasar Sistem

Konsep dasar sistem ada dua pendekatan yaitu penekanan pada prosedurnya  dan
penekanan pada komponennya. Definisi sistem yang lebih menekankan pada
prosedur adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan
suatu sasaran tertentu. Definisi sistem yg lebih menekankan pada konponen/elemen.
Konsep dasar menggunaan sistem komponen adalah kumpulan dari elemen-elemen
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Klasifikasi sistem dari
beberapa sudut pandang sebagai berikut :
1.    Sistem sebagai sitem alamiah dan sistem buatan manusia.
2.    Sistem sebagai sistem abstrak dan sistem fisik
3.    Sistem sebagai sistem tertentu (deterministic) dan sistem tak tentu
(probabilistic)>
4.    Sistem sebagai sitem tertutup dan sistem terbuka.
Secara sederhana sistemdapat diartikan sebagai suatu kumpulan unsur atau
komponen yang terorganisasi, berinteraksi dan saling tergantung satu sam lain. Ada
dua pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendefinisikan sebuah sistem, yaitu :
1.  Tinjauan atas dasar fasilitas ( komponen / elemen)
Sistem yaitu kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
2. Tinjauan atas dasar aktivitas ( prosedur )
Sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan
kegiatan yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai tujuan
tertentu.
Urutan kegiatan digunakan untuk mejelaskan apa (what) yang harus dikerjakan,
siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how)
mengerjakannya. <3w 1h="1h"> .  Suatu sistem memiliki beberapa komponen
diantaranya : pekerjaan, aktivitas dan misi. Sistem dibuat untuk mencapai suatu
tujuan (goal) atau atau sasaran (objektives).
- Tujuan (goal) : meliputi ruang lingkup yang luas. 
- Sasaran (objektives) : meliputi ruang lingkup yang sempai, jadi lebih dikenai pada
sub-sistemnya. 

3
4

Jadi perbedaan tujuan dan sasaran terletak pada ruang lingkupnya.


Model dasar sebuah sistem : Masukan, proses, keluaran. Namun sistem dapat
dikembangkan hingga menyertakan media penyimpanan, dan sistem juga dapat
bersifat terbuka dan tertutup. Sistem terbuka artinya sistem tersebut dapat menerima
berbagai masukan dari lingkungan sekitarnya. Sistem terbuka, sebaliknya.  Selain
sistem, ada juga yang disebut dengan sub-sistem. Mekanisme pemisahan
(pengunsuran ). Pengunsuran sistem dan sub-sistem adalah tindakan untuk
menyederhanakan perancangan sistem.  Tujuan adanya pengunsuran sistem atas sub-
sistem yaitu untuk mengurangi kerumitan koordinasi dan komunikasi.
Sub sistem adalah bagian dari sistem. Misalnya ada sebuah sistem komputer
maka sub sistemnya adalah perangkat keras (hardware), Perangkat lunak (software),
dan ada lagi sub-sub sistemnya yaitu sub-sub sistem hardware : alat masukan, proses,
keluaran. 
2.1.2. pengertian sub sistem menurut beberapa ahli :
a. Menurut Norman L. Enger yaitu serangkaian kegiatan yang dapat ditentukan
identitasnya yang berhubungan dalam suatu sistem.
b. Gordon B. Davis yaitu sistem terbagi atas beberapa faktor atau unsur2 ke dalam
beberapa sub-sistem.
2.1.3. Karakteristik atau ciri-ciri sistem adalah :
a. Komponen sistem (Componens)
Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama
membentuk satu kesatuan.
b. Batasan sistem (Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem
dengan lingkungan luarnya. Dengan batasan ini, sistem dipandang sebagai satu
kesatuan.
c. Lingkungan luar sistem (Environtment)
Yaitu bentuk apapun yang berada di luar ruang lingkup yang mempengaruhi operasi
sistem. Lingkungan luar dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan. Jika
menguntungkan maka lingkungan luar tersebut harus dijaga, jika merugikan maka
lingkungan luar tersebut harus dikendalikan, karena lingkungan luar yang merugikan
dapat mengganggu kelangsungan hidup sistem.
d. Penghubung sistem (Interface)
5

Yaitu sebagai media yang menghubungkan sistem dengan sub sistem. Penghubung
ini memungkinkan sumber2 daya mengalir dari suatu sub sistem ke sub sistem lain.
Keluaran sub sistem akan menjadi masukan bagi sub sistem lainnya.
e. Masukan sistem (Input)
Yaitu energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yg dapat berupa pemeliharaan
(maintenance input) dan signal (signal input)
f. Keluaran sistem (Output)
Yaitu hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi bagi sub sistem yang lain. Contoh :
sebuah sistem informasi, yang menjadi keluaran adalah informasi, yang mana
informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk hal-hal yang merupakan input
bagi subsistem lain.
g. Pengolah sistem (Process)
Yaitu proses yang mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh : Sistem akuntansi,
sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan2 yang dibutuhkan oleh pihak
manajemen.
h. Sasaran sistem (Objektive)
Suatu sistem harus mempunyai tujuan dan sasaran, kalau tidak maka operasi sistem
tidak akan ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil jika sudah mengenai tujuan
dan sasaran yang telah direncanakan.
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan
komponen lain karena sistem memiliki sasaran yangn berbeda untuk setiap kasus
yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan
dari beberapa sudut pandangan :
1. Sistem abstrak dan sistem fisik
- Sistem abstrakyaitu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak
secara fisik. Contohnya sistem teologia, yaitu satu sistem yang berupa pemikiran
tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan.
- Sistem Fisik yaitu sistem yang ada secara fisik, contohnya sistem komputer,
sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dsb.
2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
- Sistem alamiahyaitu sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh
manusia, contohnya sistem pemutaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian
musim.
6

- Sistem buatan manusia yaitu sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan


mesin, yang disebut denga Human machine Sistem. Contohnya sistem informasi
berbasis komputer, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi
dengan manusia.
3. Sistem deterministik dan sistem probabilistik
- Sistem deterministik yaitu sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat
diprediksi. Contohnya sistem pemprograman dalam komputer, karena
berdasarkan program2 komputer yang dijalankan.
- Sistem probabilistik yaitu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.  Contohnya sistem pemilu,
sistem pemerintahan.
4. Sistem terbuka dan sistem tertutup
- Sistem terbukayaitu sistem yang berhubuingan dan dipengaruhi oleh lingkungan
luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem
lainnya. Contohnya sistem perdagangan.
- Sistem tertutupyaitu sistem yang tidak berhubungan dan tidak dipengaruhi oleh
lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan
dari pihak luar. Contohnya sistem robotic, sistem arloji, ATM sistem.
Siklus hidup sistem yaitu proses evolusioner yang diikuti dalam penerapan
sistem atau sub sistem informasi berbasis komputer. Siklus hidup sistem terdiri dari
serangkaian tugas yang mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem, karena tugas-
tugas tersebut mengikuti pola yang teratur dan dilakukan secara topdown. Siklus
hidup sistem sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi
pembangunan dan pengembangan sistem. Pembangunan sistem hanyalah salah satu
dari serangkaian dari daur hidup suatu sistem, meskipun demikian proses ini
merupakan aspek yang sangat penting.
2.1.4. Fase/tahapan dari daur hidup suatu sistem :
a. Mengenali adanya kebutuhan
Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan atau problema yang
harus dapat dikenali sabagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil
perkembangan organisasi. Volume kebutuhan itu meningkat melebihi kapasitas dari
sistem yang ada. Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa
adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan
arah dan efektivitasnya.
7

b. Pembangunan sistem
Suatu proses atau serangkaian prosedur yang harus diikuti guna menganalisis
kebutuhan yang timbul dan membangun sebuah sistem untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.
c. Pemasangan sistem
Setelah tahap pembangunan selesai, sistem kemudian akan dioperasikan.
Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem, dimana
peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional adalah pemasangan
sistem yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.
d. Pengoperasian sistem
Program - program komputer dan prosedur - prosedur pengoperasian yang
membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi
yang ditunjang oleh sistem informasi selalu mengalami perubahan karena
pertumbuhan kegiatan, perubahan peraturan dan kebikjaksanaan ataupun kemajuan
teknologi. Untuk mengatasi perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki
atau diperbaharui.
e. Sistem menjadi usang
Kadang - kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat
diatasi hanya dengan melakukan perbaikan pada sistem yang sedang berjalan. Tiba
saat dimana secara ekonomis dan teknis, sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk
dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.
2.1.5. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu
mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary),
lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input),
keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).
1. Mempunyai Sasaran Sistem
Sistem informasi mempunyai sasaran, dan sasaran tersebut ialah pihak-pihak
yang akan mendapatkan data atau informasinya. Karakteristik sistem informasi satu
ini sangat penting sehingga apabila suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka itu
tidak bisa disebut sebagai sistem informasi.
Selain itu, keberadaan karakteristik satu ini juga turut membantu memastikan
sistem informasi berjalan sebagaimana mestinya. Misalnya di sini suatu informasi
mempunyai sasaran auditor atau akuntan. Dengan demikian, sistem informasi yang
8

nantinya dikerjakan atau dikembangkan ialah sistem yang akan memenuhi kebutuhan
auditor dan akuntan tersebut.
2. Mempunyai Masukan atau Input
Masukan atau input merujuk pada jenis energy yang dipakai saat memasukkan
sesuatu dalam sistem. Mengenai masukan ini, ada dua macam yang perlu diketahui
sebagai berikut.
a. Signal input ialah energi yang berupa sinyal dan energi tersebut berpengaruh
besar terhadap transmisi dan proses transfer data atau informasi yang dimiliki
oleh suatu server yang kemudian akan diteruskan ke bagian keluaran atau output.
b. Maintenance input ialah masukan yang ada kaitannya dengan perawatan sistem.
Perawatan ini dimaksudkan agar sistem informasi bisa terus berjalan sesuai
dengan fungsinya
3. Mempunyai Pengolah atau Pemrosesan Data
Karakteristik sistem informasi yang lainnya ialah mempunyai pengolah atau
pemrosesan data. Ini adalah bagian sistem informasi yang mempunyai tugas utama
berupa memproses masukan atau input tadi sehingga menjadi keluaran atau output.
Dengan kata lain, pengolah atau pemrosesan data akan memproses data atau
informasi secara menyeluruh untuk kemudian mentransmisikan hasil proses tersebut
menuju output sehingga bisa diakses oleh pengguna atau pihak-pihak yang
berkepentingan.
4. Mempunyai Keluaran atau Output
Keluaran atau output ini merujuk pada hasil atau keluaran energi yang diteruskan
dari masukan atau input. Hasil yang dimaksud dapat berupa informasi atau data yang
muncul di layar dan fungsinya ialah untuk mempermudah pengguna atau user melihat
informasi tersebut. Nantinya informasi ini bisa digunakan baik untuk dirinya sendiri
maupun kelompok.
5. Mempunyai Interface
Singkatnya, interface ialah antar muka. Kaitannya dengan sistem informasi,
interface ini berarti media yang dapat dimanfaatkan untuk menghubungkan suatu
subsistem atau komponen yang ada dalam sistem informasi.
Selayaknya karakteristik yang lainnya, interface ini juga harus ada dalam sistem
informasi. Pasalnya, interface memainkan peran yang sangat penting. Adapun peran
interface di sini ialah mempermudah pengguna dalam memanfaatkan sistem
informasi dengan baik.
6. Mempunyai Boundary
Boundary di sini berarti batasan. Ya, suatu sistem bisa disebut sebagai sistem
informasi apabila sistem tersebut juga mempunyai batasan.
9

Batasan itu sendiri dapat didefinisikan sebagai pembatas antara sistem informasi
yang satu dengan sistem informasi lainnya. Batasan di sini juga sekaligus
menunjukkan ruang lingkup sistem informasi. Dengan adanya batasan, maka sistem
informasi yang ada tidak akan tumpang tindih satu sama lain.
7. Mempunyai Environment
Environment yang dimaksud di sini ialah seluruh sistem serta lingkungan yang
tempatnya ada di luar dari batasan yang telah dijelaskan sebelumnya. Ini juga
merupakan karakteristik sistem informasi yang sangat penting karena tanpa
environment, suatu sistem tidak bisa disebut sebagai sistem informasi.
8. Mempunyai Komponen
Karakteristik sistem informasi yang tak kalah penting lainnya ialah mempunyai
komponen. Komponen yang ada dalam sistem informasi saling berinteraksi satu sama
lain. Karena saling berinteraksi, maka apabila suatu komponen tidak bisa bekerja
dengan baik, maka semua sistem informasi juga tidak bisa optimal. Komponen ini
biasa disebut juga sebagai subsistem.

Gambar 1. komponen sistem


2.1.6. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik
(physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-
ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya, sistem teologia, yaitu sistem yang
10

berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan Sedangkan


sistem fisik merupakan sistem yang dapat digambarkan secara fisik jelas terlihat.
Misalnya sistem komputer, sistem pertanian, sistem produksi dan lain sebagainya
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan
manusia (human-made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi
melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya, sistem perputaran
bumi, sistem perubahan iklim (cuaca). Sistem buatan manusia adalah sistem yang
dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara
manusia dengan mesin disebut dengan humanmachine system atau ada yang
menyebut dengan man-machine system.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem
tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku
yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi
dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer
adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan
berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka
(open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan
tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan dan terpengarah dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima
masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem
lainnya

2.1.7. Komponen Sistem Informasi


Burch dan Grudnitski dalam buku Jogiyanto (1990, p.12) mengemukakan bahwa
sistem informasi terdiri dari komponen komponen yang disebutnya dengan istilah
blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model
11

(model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok
basis data (database block) dan blok kendali (controls block).
Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing - masing saling berinteraksi
satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Gambar 2. Blok Sistem Informasi yang Berinteraksi


(sumber: Jogiyanto, 1997)
a. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metode
- metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan dapat
berupa dokumen - dokumen dasar.
b. Blok Model
Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
serta semua pemakai system.
d. Blok Teknologi
12

Teknologi digunakan untuk memenrima input, menjalankan model,


menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran
dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
e. Blok Basis Data
Basis data merupakan data yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat
lunak untuk memanipulasinya. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan
supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.
f. Blok Kendali
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal -
hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi
kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Didalam organisasi sangat penting dalam mengelola sumberdaya-sumberdaya


utama seperti buruh, dan bahan mentah, tapi saat ini informasi juga merupakan
sumberdaya yang tidak kalah pentingnya harus dikelola. Para pembuat keputusan
memahami bahwa informasi tidak hanya sekedar produk sampingan bisnis yang
sedang berjalan, namun juga sebagai bahan pengisi bisnis dan menjadi faktor kritis
dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu usaha. Informasi ibarat darah
yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga informasi merupakan salah
satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh manager
untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan.
Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai
tambah. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi,
sehingga informasi ini sangat penting peran dan kedudukannya di dalam sebuah
organisasi. Suatu sistem yang kekurangan informasi akan menjadi loyo.

A. Terdapat beberapa definisi, antara lain :


13

1. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya.
2. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat
ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian, sebagai contoh, informasi
yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik. Akan mengurangi ketidakpastian
mengenai jadi tidaknya sebuah investasi.
3. Data yang terorganisir untuk membantu memilih beberapa tindakan yang akan
dilakukan atau tidak dilakukan.
B. Informasi dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Informasi strategis
Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup
informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan dan sebagainya.
2. Informasi Taktis
Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah, seperti
informasi trend penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana
penjualan.
3. Informasi Teknis
Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari, seperti
informasi persediaan stock, return penjualan dan laporan kas harian.
C. Terdapat 4 test untuk menjelaskan sebuah pesan yang spesifik dalam
informasi:
1. Kepada siapa (pembuat keputusan) informasi di tujukan?
2. Untuk keputusan spesifik apa informasi ditujukan?
3. Sejauh mana informasi dapat digunakan untuk mendeteksi dan memecahkan
masalah?
4. Sejauh mana (kapan) tingkat pembuatan keputusan?
Untuk memperolah informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk
dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan
informasi. Pertama-tama data dimasukkan ke dalam model yang umumnya memiliki
14

urutan proses tertentu dan pasti, setelah dip roses akan menghasilkan informasi
tertentu yang bermanfaat bagi penerima (levelmanagement). Sebagai dasar dalam
membuat suatu keputusan atau melakukan tindakan tertentu, dari keputusan yang
nantinya akan dimasukkan kedalam model (process) begitu seterusnya. Dengan
demikian akan membentuk suatu siklus informasi atau (information cycle). Kualitas
informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan 6 hal, yaitu :
a. Relevan
Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya
informasi mengenai sebab musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan
perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli
teknik perusahaan.
b. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan,
dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidak akuratan dapat terjadi karena
sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak
atau merubah data-data hasil tersebut.
c. Tepat waktu
Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (using),
informasi yang using tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan
dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu
informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya
memerlukan teknologi2 terbaru.
d. Ekonomis
Apa tingkat sumber daya diperlukan untuk informasi dalam pemecahan masalah?
e. Efisien
Apakah tingkat sumber daya apa yang diperlukan untuk setiap unit output informasi?
f. Dapat dipercaya
15

2.2.1. Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat
dan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. Suatu informasi dapat dikatakan
bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk
mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir secara pasti nilai
keuntungannya (dalam satuan uang), tetapi kita dapat menaksir nilai efektifitas dari
informasi tersebut. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis
cost effectiveness atau costbenefit.
Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu
sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak
memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu
masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya

2.2.2. Klasifikasi Informasi

Informasi dapat dikatakan baik jika memiliki kriteria dan karakteristik sebagai
berikut: 

a. Information must be pertinent

Informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan


urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan
informasi tersebut). 

b. Information must be accurate

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak memiliki bias atau
menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya.
Keakuratan informasi seringkali bergantung pada keadaan. 

c. Information must be timely


16

Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada penerima
tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi
karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

d. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi


untuk tiap-tiap orang yang satu dengan yang lainnya pasti berbeda.

2.2.3. Pengolahan Informasi

“Bagaimana mengolah data menjadi sebuah informasi ?”. Pada saat kebutuhan-
kebutuhan informasi diindentifikasi dan didefinisikan, informasi-informasi tambahan
masih memungkinkan dilibatkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini.
Banyaknya metode yang ditempuh dalam mengolah data hingga akhirnya
(dikonversikan) menjadi informasi hampir sama dengan jumlah situasi spesifik yang
bisa diindentifikasi.
Pada dasarnya, data harus diproses terlebih dahulu sebelum dianggap sebagai
informasi oleh penerimanya, kita dapat mengindentifikasi paling tidak sepuluh
langkah pemrosesan atau operasi yang dilakukan untuk mengkonversi data hingga
menjadi informasi. Operasi-operasi tersebut adalah :

1. Capturing :
Operasi ini merupakan perekaman data dari suatu peristiwa atau kejadian, di
dalam beberapa formulir seperti slip penjualan, daftar isian data pribadi, pesanan
pelanggan, dan sebagainya.

2. Verifying :
Operasi ini merupakan pemeriksaan atau validasi data untuk memastikan bahwa
data tersebut telah direkam dengan benar.

3. Classifying :
17

Operasi ini menempatkan elemen-elemen data ke dalam katagori-katagori tertentu


yang memberikan pengertian pada penggunanya. Misalnya, data penjualan dapat
diklasifikasikan menjadi tipe, ukuran inventori, pelanggan, salesperson, dan
sebagainya.

4. Arranging (sorting) :
Operasi ini menempatkan elemen-elemen data sesuai dengan urutan tertentu.
Sebagai contoh, file atau tabel inventori dapat diurutkan menurut field kode, tingkat
aktivitas, nilai, atau oleh atribut-atribut lainnya yang dikodekan di dalam tabel yang
bersangkutan.

5. Summarizing :
Operasi ini mengkombinasikan atau mengumpulkan beberapa elemen data dalam
beberapa cara, yaitu; pertama, operasi ini mengakumulasikan data secara matematis,
kedua, operasi ini mereduksi data secara logis.

6. Calculating :
Operasi ini memerlukan pemanipulasian data secara aritmatik dan lojik. Sebagai
contoh, hitungan harus dilakukan untuk menghasilkan gaji pegawai, tagihan
pelanggan, nilai akhir ujian, dan sebagainya.
7. Storing :
Operasi ini menempatkan data pada media penyimpanan seperti kertas, microfilm,
disket, harddisk, CD, dan sebagainya.
8. Retrieving :
Operasi ini memerlukan akses ke elemen-elemen data dari media penyimpanan.
9. Reproducing :
Operasi ini menduplikasi data dari suatu media ke media lainnya, atau ke medium
yang sama.
10. Communicating (Disseminating) :
Operasi ini mentransfer data dari suatu tempat ke tempat lainnya.
18

2.2.4. Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah dan belum dapat bercerita banyak,
sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk diubah
menjadi bentuk informasi. Contoh kasus pada kegiatan suatu organisasi/perusahaan
yang bergerak dalam bidang bisnis, misalnya dari hasil transaksi penjualan oleh
sejumlah salesman, dihasilkan sejumlah faktur-faktur tanggal yang merupakan data
dari transaksi penjualan pada suatu periode tertentu. Faktur -faktur penjualan tersebut
masih belum dapat berceritera banyak kepada manajemen. Untuk keperluan
pengambilan keputusan, maka faktur-faktur tersebut perlu diolah lebih lanjut untuk
menjadi suatu informasi.

Setelah data transaksi penjualan diolah, beraneka ragam informasi dapat


dihasilkan darinya, misalnya:

a. Informasi berupa laporan penjualan tiap-tiap salesman, berguna bagi manajemen


untuk menetapkan besarnya komisi dan bonus.
b. Informasi berupa laporan penjualan tiap-tiap daerah, berguna bagi manjemen
untuk melaksanakan promosi;
c. Informasi berupa laporan penjualan tiap-tiap jenis barang, berguna bagi
manajemen untuk mengevaluasi barang yang tidak atau kurang laku terjual

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian
menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan,
yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah
data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat
suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus
informasi (information cycle) atau disebut juga dengan siklus pengolahan data (data
processing cycles)

2.2.5. Kualitas Informasi.


19

Banyak atribut atau kualitas-kualitas yang berkaitan dengan konsep informasi


membantu kita di dalam mengindentifikasi dan mendeskripsikan kebutuhan
kebutuhan informasi yang spesifik.
Pada saat kita beralih dari konsep penyediaan informasi yang terjeneralisasi
dalam memberikan informasi yang spesifik ke suatu individu, penentuan nilai-nilai
untuk berbagai atribut informasi menjadi sangat perlu. Hal ini bukan merupakan
pekerjaan yang mudah. Beberapa atribut sulit dinyatakan dan hampir tidak mungkin
untuk diukur secara objektif.
Meskipun responnya sudah akurat dan tepat waktu, jawaban yang telah anda
berikan bisa saja tidak memenuhi kebutuhan informasi karena atribut-atribut lainnya
tidak terpenuhi. Sifat setiap respons mensyaratkan bahwa anda telah menentukan
setiap “konteks yang penuh arti” dari individu dan anda juga telah menentukan
relevansi setiap atribut ke dalam konteks tersebut. Jika penilaian anda benar, anda
telah menyediakan informasi yang benar, begitu juga sebaliknya.
Pada saat mengindentifikasi dan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan informasi,
sedapat mungkin kebutuhan-kebutuhan ini dideskripsikan di dalam terminologi
atribut informasi. Analisa yang benar akan menunjukkan keterkaitan yang erat antara
kebutuhan informasi di dalam perancangan sistem info rmasi nantinya. Singkatnya,
yang diperlukan adalah menyediakan informasi yang benar pada orang pada waktu
yang tepat.
Dari uraian di atas, secara garis besar dapat dikatakan bahwa kualitas dari
suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi
harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance).
1. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus
akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan
banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi
tersebut.
20

2. Tepat Pada Waktunya


Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang
sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan
di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat
berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan
harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi
mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
3. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi
untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2.2.6. Organisasi Sebagai Sistem
Setiap organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri dari tiga
subsistem; subsistem operasi, subsistem manajemen, dan subsistem informasi.
Subsistem manajemen mencakup baik personel maupun aktifitas-aktifitas yang secara
langsung direlasikan untuk menentukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan aspek-aspek operasi subsistem. Sebagai contoh, penentuan pelayanan-
palayanan apa yang harus diberikan, memutuskan berapa gudang yang diperlukan dan
dimana letaknya, menentukan tanggung jawab masing-masing anggota dan komposisi
panitia pengarah, dan sebagainya, merupakan fungsi-fungsi subsistem manajemen.
Subsistem operasi mencakup semua aktifitas, aliran material, dan tenaga kerja
yang secara langsung dikaitkan terhadap masalah-masalah dalam menjalankan
fungsifungsi utama organisasi. Sebagai contoh, penjualan produk dan jasa, produksi
barang-barang, inventarisasi pergudangan, penerimaan pelayanan kesehatan,
perancangan produk, pembelian bahan baku (raw material), aktivitas kerekayasaan,
dan sebagainya, merupakan fungsi-fungsi subsistem operasi.
Subsistem informasi merupakan sekumpulan tenaga kerja (manusia), mesin, ide,
dan aktivitas-aktivitas yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data
hingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi akan informasi formal.
Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan informasi termasuk
21

keperluan-keperluan operasi rutin dan akunting; perencanaan, pengendalian,


kebutuhan pengambilan keputusan di semua tingkatan manajemen.
Dengan menganalisa interaksi ketiga subsistem di atas, kunci-kunci observasi
dapat dibuat.

1. Pertama unjuk kerja actual dari subsistem operasi disajikan oleh berbagai data
yang dimasukkan ke dalam subsistem informasi. Subsistem informasi memproses
data-data ini hingga menghasilkan informasi untuk subsistem manajemen (dalam
bentuk-bentuk laporan unjuk kerja)
2. Kedua, kebutuhan pengguna-pengguna eksternal di sekitar organisasi, ber-
interface dengan subsistem informasi sebagai serangkaian data masukan (pesanan,
data statistik dan laporan resmi). Masukanmasukan ini juga diproses untuk
menyediakan informasi bagi subsistem operasi dan manajemen
3. subsistem manajemen menyediakan berbagai data masukan untuk subsistem
informasi yang akan berpengaruh pada subsistem operasi, pengguna-pengguna
eksternal, dan tingkatan-tingkatan lain di dalam manajemen. Masukan-masukan
ini dapat berupa tujuan-tujuan, anggaran, hasil-hasil prediksi, penjadwalan,
perintah kerja, dan sebagainya. Dilihat dari sistem, baik organisasi maupun
subsistem informasinya sangatlah terintegrasi.

2.3. Konsep Dasar Basis Data

Data merupakan suatu hal yang sangat penting untuk suatu organisasi atau
perusahaan. Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak
dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam
penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa
adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang
bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
     Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian
diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti
22

oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan
deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang
dikandungnya dinamakan  klasifikasi
Menurut O’Brien (2005) DBMS adalah software utama dalam pendekatan 
manajemen database, karena software tersebut mengendalikan pembuatan,
pemeliharaan,dan penggunaan database organisasi dan pemakai terakhirMenurut
Oetomo (2002) database merupakan komponen terpenting dalam pembangunan SI.
Karena menjadi tempat menampung dan mengorganisasikan seluruh data yang ada
dalam sistem, sehingga dapat diekplorasi untuk menyusun informasi-informasi dalam
berbagai bentuk. Menurut Date, sistem Basis Data adalah sistem terkompeterisasi
yang tujuan utamanya adalah memelihara informasi dan membuat informasi tersebut
tersedia saat dibutuhkan. Sedangkan Manajemen Sistem Basis Data (database
Management System - DBMS) adalah perangkat lunak yang didesain untuk
membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar.
DBMS dapat menjadi alternatif penggunaan secara khusus untuk aplikasi, semisal
penyimpanan data dalam field dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk
pengaturannya
Pengembangan bidang sistem basis data mengalami kemajuan dari tahun-
ketahun, sehingga DBMS mengalami perkembangan dalam aplikasinya, terdapat
pengembangan untuk sistem khusus/spesial yang dikembangkan oleh beberapa
vendor untuk membuat data warehouse, mengkonsolidasi data dari beberapa basis
data. Penomena yang paling menarik adalah adanya enterprise resource planning
(ERP) dan management resource planning (MRP) yang menambahkan substasial
layer dari fitur berorientasi pada aplikasiBeberapa software atau perangkat lunak
DBMS yang sering digunakan dalam aplikasi program antara lain  DB2, Microsoft
SQL Server, Oracle, Sybase, Interbase, Teradata, Firebird, MySQL, dan PostgreSQL.

a. Komponen Utama DBMS


23

Komponen utama DBMS dapat dibagi menjadi 4 macam yaitu Perangkat Keras,
Perangkat Lunak, Data dan Pengguna
b. Keuntungan Penggunaan DBMS
1. Kebebasan data dan akses yang efisien
2. Mereduksi waktu pengembangan aplikasi
3. Integritas dan keamanan data
4. Administrasi keseragaman data
5. Akses bersamaan dan perbaikan dari terjadinya crashes (tabrakan dari proses
serentak)
Menurut O’Brien ada tiga fungsi dasar dari sistem manajemen database adalah :
- Untuk membuat database baru dan aplikasi database.
- Memelihara kualitas data dalam database organisasi.
- Menggunakan database organisasi untuk memberikan informasi yang dibutuhkan
oleh para pemakai akhir.

Para pemakai akhir dapat menggunakan  DBMS untuk menanyakan informasi


dari database dengan menggunakan fitur permintaan (query) atau pembuat laporan
(report generator).
Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang
terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan
komponen server. Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end, sementara
komponen server disebut sebagai back-end. Komponen klien dari aplikasi tersebut
dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna.
Komponen klien tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna
dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada
komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam
bentukrequest terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Dalam
sistem secara umum server proses pada DBMS, komponen server akan menerima
24

request dari klien, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan
tersebut kepada klien.
Analisis kebutuhan database pada kasus ini menggunakan metodologi backward
requirement analysis, yaitu menganalisis kebutuhan database dengan penurunan
kebutuhan dari fungsi manajemen, tujuan manajemen dan informasi yang dibutuhkan.
Fungsi manajemen yang dapat diidentifikasi dari kasus dibagi menjadi 4 fungsi yaitu
perencanaan (planning), pengarahan (directing), aksi (acting) dan pengawasan
(monitoring). Untuk menganalisa dan mendapatkan daftar kebutuhan pengguna (user)
terhadap sistem yang akan dibangun juga bukan merupakan pekerjaan yang mudah.
Mengingat beragamnya pola pikir dan cara pandang pengguna terhadap
pengembangan software sering membuat proses analisa kebutuhan
pengguna (requirement gathering) terhambat.
2.3.1. Kuntungan Sistem Basis Data
a. Data Menjamin
Sistem basis data memberikan keamanan berupa password serta hak akses cuman
bagi pemakainya, hingga orang yang tidak memiliki kepentingan tak bisa
mengakses ataupun mengubah data tersebut
b. Integrasi data
Kerangkapan data harus selalu dijaga sebab data tersebut akan menjadi akurat
sesuai dengan pengolahan data.
c. Dapat dipakai secara Bersama
Data digunakan Bersama sama oleh beberapa program aplikasi pada saat yang
bersamaan.
2.3.2. Hirarki Dan Manajemen Data
Sistem manajemen basis data yang pertama, IDS (Integrated Data Store)
dikembalikan oleh GE pada tahun 1964. Basis data ini dipengaruhi oleh hasil kerja
standarisasi oleh Komite Bahasa Sistem Data (Commite On Data System Language-
CODASYL). Komite ini memiliki anggota dari pemerintahan, industri dan akademisi
sehingga standar yang diciptakan akan terbuka untuk semua pihak.CODASYL
25

membentuk suatu Gugus Tugas Basis Data (Data Base Task Group) dan memberinya
tanggung jawab untuk mengembangkan standar - standar basis data.
Sistem manajemen basis data IDS mengikuti suatu struktur basis data hierarkis.
Struktur hierarkis ini dibentuk oleh kelompok - kelompok data, subkelompok dan
beberapa subkelompok dan beberapa subkelompok lagi; jika anda menggambar
struktur ini ia akan terlihat seperti cabang - cabang dari sebuah pohon. Seperti cabang
sebuah pohon, untuk mendapatkan satu record dari satu cabang ke cabang yang
lainnya mengharuskan sistem manajemen basis data tersebut menavigasi kembali
persimpangan umum dari cabang cabang tersebut.
Struktur hierarkis untuk basis data pada awalnya populer karena ia bekerja
dengan baik pada sistem pemrosesan transaksi yang melakukan tugas – tugas seperti
diatas adalah beberapa diantara operasi – operasi bisnis pertama yang
dikomputerisasikan.
Alasan lain dibalik kepopulerannya adalah karena struktur hierarki
memanfaatkan sumber daya komputer secara efisien, khususnya ketika sebagian
besar record di dalam basis data akan mendapatkan tagihan, semua vendor dibayar,
dan semua pesanan diproses. Untuk aplikasi – aplikasi ini, struktur hierarkis akan
memanfaatkan sumber daya basis data dengan sangat efisien. Pada tahun 1960-an
ketika struktur hierarkis sedang dikembangkan, sumber daya komputer sangatlah
mahal.
Namun ketika para manajer hanya menginginkan sedikir record terpilih sajadari
sejumlah besar record di dalam basis data, struktur hierarkis menjadi tidak efisien.
Hal ini karena setiap record basis data hierarkis memiliki satu field yang menunjukan
pada alamat penyimpanan dari record logis berikutnya di dalam basis data. Record –
record tidak harus disimpan dengan susunan fisik yang berurutan di dalam suatu alat
penyimpanan. Satu pointer akan menunjukan record yang “berikutnya secara logis”
(record setelahnya), dan sistem manajemenbasis data akan mengambil record yang
“berikutnya secara logis”. Akan tetapi, keputusan manajerial mungkin hanya
membutuhkan satu record yang spesifik pesanan penjualan tertentu untuk
26

menghadapi keluhan pelayanan dari seorang pelanggan tertentu, dan bukannya


sebuah daftar yang berisi ribuan pesanan pembelian yang diterima pada hari itu.

2.3.3. Klasifikasi Informasi


Salah satu klasifikasi/penggolongan bentuk informasi, yaitu informasi formal dan
non-formal. Informasi formal didasarkan pada asumsi-asumsi bahwa kita dapat
mengindentifikasi kebutuhan-kebutuhan informasi individu-individu dan kita juga
dapat menentukan metode-metode untuk menghasilkan informasi dari data dalam
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Contoh-contoh dari informasi formal
antara lain; aturan pemerintah dan undang-undang, surat perjanjian atau kontrak,
persyaratan perencanaan, anggaran organisasi, permintaan pekerjaan dan lamaran,
persyaratan komunikasi, kebutuhan-kebutuhan pengendalian dan kontrol, serta
proses-proses pengambilan keputusan yang umum.
Informasi non-formal antara lain mencakup pendapat-pendapat, pengesahan,
intuisi, firasat, prasangka, dugaan, kabar, desas-desus, pengalaman pribadi,
selentingan, gossip, anggapan atau asumsi, dan sebagainya.
Dari contoh-contoh di atas, perbedaan antara informasi formal dan informasi
nonformal menjadi jelas. Informasi formal memungkinkan kita, dari penerima, untuk
mengekstrak pemrosesan atau konfirmasi dari datanya. Di lain pihak, nilai informasi
non-formal sangat bergantung dan dapat diinterprestasikan semaunya oleh si
penerima. Kedua tipe di atas mungkin saja diperlukan di dalam pengelolaan dan
operasi suatu organisasi, tetapi informasi formal merupakan satu-satunya output yang
valid dari suatu sistem yang formal pula.

2.3.4. Pengolahan Informasi


“Bagaimana mengolah data menjadi sebuah informasi ?”. Pada saat
kebutuhankebutuhan informasi diindentifikasi dan didefinisikan, informasi-informasi
tambahan masih memungkinkan dilibatkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
ini. Banyaknya metode yang ditempuh dalam mengolah data hingga akhirnya
27

(dikonversikan) menjadi informasi hampir sama dengan jumlah situasi spesifik yang
bisa diindentifikasi.
Pada dasarnya, data harus diproses terlebih dahulu sebelum dianggap sebagai
informasi oleh penerimanya. Jika prosesnya kompleks, kompleksitasnya dapat
direduksi dengan memecahkan prosesnya menjadi beberapa sub-proses yang lebih
kecil. Tanpa memperhatikan mekanisme bagaimana datanya diproses, kita dapat
mengindentifikasi paling tidak sepuluh langkah pemrosesan atau operasi yang
dilakukan untuk mengkonversi data hingga menjadi informasi. Setiap operasi atau
kombinasinya dapat menghasilkan informasi dari suatu data.
28

2.4. Data Dan Informasi


Pengertian data Menurut Connolly dan Begg (2015:68) Data merupakan
komponen terpenting sebagai penghubung antara mesin (hardware) dan manusia.
Data adalah komponen utama yang ada di dalam sebuah Database Management
System (DBMS).data adalah suatu komponen penghubung antara hardware dan
manusia, data merupakan komponen terpenting yang ada dalam Database
Management System (DBMS).
Sedangkan menurut Carlos Coronel dan Steven Morris (2016:40) data berisikan
fakta mentah. Jadi dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta
Sebuah fakta mentah yang belom di olah. data adalah fakta mentah atau pengamatan,
biasanya tentang fenomena fisik atau transaksi bisnis menurut O’brie Marakas
(2011:32).
Sedangkan pengertian informasi Menurut Kelly (2011:10), informasi adalah data
yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan
bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Definisi
tersebut merupakan definisi informasi dalam pemakaian sistem informasi.
Sedangkan menurut Carlos Coronel and Steven Morris (2016:4) informasi adalah
hasil dari data mentah yang telah diproses untuk memberikan hasil di dalamnya.Dari
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari data mentah
yang telah di olah sehingga mempunya makna
2.4.1. Siklus Informasi
Siklus informasi menurut John Burch adalah gambaran secara umum mengenai
proses terhadap data sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna.
Informasi yang menghasilkan informasi berikutnya. Demikian seterusnya proses
pengolahan data menjadi informasi.
Data merupakan bentuk mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga
perlu diolah lebih lanjut. Data ditangkap sebagai input, diproses melalui suatu model
membentuk output berupa informasi. Pemakai kemudian menerima informasi tersebut
sebagai landasan untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan
29

operasional yang akan membuat sejumlah data baru. Data baru tersebut selanjutnya
menjadi input pada proses berikutnya, begitu seterusnya sehingga membentuk suatu
siklus informasi/Information  Cycle.

Gambar 3. Siklus Informasi


2.4.2. Nilai Informasi

1. Nilai suatu informasi berhubungan dengan keputusan. Hal ini berati bahwa bila
tidak ada pilihan atau keputusan, informasi menjadi tidak diperlukan.
2. Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi tersebut, ditentukan dari
Manfaat (use atau benefit) dan Biaya (cost).
3. Suatu informasi dikatakan bernilai bila : Manfaat > biaya.
4. Sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan uang,
tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

2.4.3. Perkembangan Sistem Pengolahan Data

1. Pengolaghan data dengan cara tangan (Manual System) dengan peralatan yang
digunakan masih terbatas kepada pensil, kertas dan lain-lain termasuk typewrite,
copier machine, dan lain-lain.
30

2. Pengolahan data dengan cara mekanis; peralatan yang digunakan adalah


sekelompok mesin yang melakukan fungsi pengolahan datanya secara bertahap.
Bookkeeping machines, cash register, unit record equipment.
3. Pengolahan data dengan cara untuk melaksanakan kegiatan pengolahan datanya.
Peralatan tersebut dijalankan oleh tenaga-tenaga elektronis, sehingga sistem
pengolahan datanya dikenal dengan istilah EDPS (Electronic Data Processing
System).

2.5. Evolusi Teknik Pengolahan Data


Tahap 1 mengagambarkan tahap awal perkembangan aplikasi. Tugas manusia
diambil alih oleh computer. Tujuan utama dari tahap ini adalah penghematan biaya.
Keberhasilan dari aplikasi tahap pertama menyebabkan para pengelola mulai melihat
manfaat computer untuk membantu bidang pekerjaan yang lain.
Tahap 2 dan 3 merupakan tahap-tahap dimana pengembangan aplikasi dilakukan
untuk menangani bidang-bidang yang belum pernah dikembangkan sebelumnya, atau
telah dikembangkan akan tetapi dalam skla terbatas.
Model Simulasi, digunakan untuk mempelajari keadaan atau system yang rumit,
dimana penggambarannya secara matematis amat sukar untuk dilakukan.
Model perencanaan keuangan, sangat tergantung dari model matematika yang
canggih, yang memang dikembangkan untuk meramalkan kejadian jangka menengah
dan jangka panjang.
Salah satu perkembangan yang penting pada tahun tujuh puluhan adalah
dikembangkannya system hubung langsung (on-line system). System ini
memungkinkan hubungan langsung dengan computer, pengambilan informasi dapat
dilakukan pada setiap saat yang diperlukan.
2.5.1. Komputer Generasi Ke Generasi
Perkembnagan aplikasi pengolahan tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan
computer, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Berikut ini dijelaskan
31

tentang perkembangan generasi computer, dari sejak saat ditemukannya, sampai saat
ini.
a. Generasi Pertama (1963-1958)
Komponen perangkat keras adalah tabung elektronik dan memori magnetis. Aplikasi
pengolahan data masih bersifat coba-coba, dengan modus bertahap (batch
processing).
b. Generasi Kedua (1958-1966)
Transitor menggfantikan fungsi tabung penyempurna terhadap teknologi memori
magnatis, dengan daya simpan yang lebih besar. Mulai dikembangkannya pengolah
bahasa (compilers) dan system masukan-
c. Generasi Ketiga (1966-1974)
Rangkaian terpadu berukuran besar (LSI = Large Scale Integration) menggantikan
transistor. Memori elektronik berbasis rangkaian terpadu menggantikan komponen
magnetis. Terminal dengan layer video muncul. System pengoprasian (Operating
system) canggih mulai diterapkan, perangkat lunak pengendali komunikasi antar
computer mulai digunakan.
d. Genarasi Keempat (1974-1982)
Rangkaian terpadu skala amat besar (VLSI = Very Large Scale Integration) semakin
banyak dimanfaatkan. Ukuran memori amat besar. Peralatan masukan-keluaran
semakin canggih dan berkapasitas raksasa.
e. Generasi Kelima (1982-sekarang)
Sampai dengan akhir dasawarsa delapan puluhan, generasi ini belum jelas cirri-
cirinya. Perkembangan teknologi perangkat keras memang harus berlangsung dengan
pesat. Akan tetapi kemajuan yang berarti dalam perangkat lunak belum tampak.

2.6. Transformasi Sistem Informasi Ke Basis Komputer

Istilah komputerisasi berarti bahwa kegiatan pengelolaan data yang dilakukan,


sebagian besar prosesnya menggunakan komputer sebagai alat bantu. Proses
komputerisasi ini melibatkan “komputer” sebagai perangkat utama sarana
32

pemrosesan dan “manusia” sebagai pengatur, pengoperasi serta pengendali perangkat


tersebut.

Titik Fokus dalam Komputerisasi Sistem Informasi


1. Fokus Awal pada Data

Data merupakan bahan mentah yang akan diolah menjadi suatu informasi.
Keberhasilan proses pengumpulan data, termasuk keberhasilan dalam memperoleh
data yang benar, menjadi titik tolak keberhasilan pembuatan sebuah informasi.
2. Fokus pada Informasi
Konsep Sistem Informasi, menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan
untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen disetiap area fungsional dan
level aktivitasnya.
3. Fokus pada Komunikasi
Penggunaan komputer juga menimbulkan suatu pengaruh yang baru yaitu
terjadinya otomatisasi kantor atau office automation (OA). memudahkan komunikasi
dan meningkatkan produktifitas di antara para manajer dan pekerja kantor melalui
penggunaan alat-alat elektronik.
4. Fokus pada Konsultasi (pendukung keputusan)
Perkembangan terakhir pada dunia komputer dekade ini adalah sedang
berlangsungnya gerakan untuk menerapkan kecerdasan buatan atau artificial
intelligence (AI), bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar dari AI adalah bahwa
komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama
seperti manusia.
5. Fokus Pendukung Keputusan
Penggunaan komputer juga mengarah pada terbentuknya sistem pendukung
keputusan atau decision support system (DSS). DSS adalah sistem penghasil informasi
yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan
keputusan yang harus dibuat manajer yang dapat berada di bagian mana pun dalam
organisasi – pada tingkat mana pun dan dalam area fungsional apa pun.
33
34

2.6.1. Memahami Tipe Perubahan

Untuk memperlancar proses transformasi sistem, maka akan disampaikan


terlebih dahulu kategori perubahan yang terjadi antara sistem lama dan sistem baru
tersebut. PerPerubahan Korektif

a. Perubahan korektif
Perubahan korektif merupakan perubahan yang dilakukan karena sistem lama
tidak dapat memproses data masukan dan menghasilkan output dengan tepat.
Seperti yang terjadi di dalam program komputer, misalnya. Perubahan korektif
dalam sebuah program terjadi karena karena program lama tidak dapat
memproses data dengan benar
b. Perubahan Adaptif.
Perubahan adaptif merupakan perubahan yang terjadi untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan sistem yang memang berubah. Sebagai contoh, perubahan
adaptif bisa disebabkan karena ditetapkannya aturan akuntansi yang baru, aturan
perpajakan baru, perubahan bentuk laporan untuk instansi tertentu yang
berwewenang, dan lain-lain.
c. Perubahan Perfektif.
Perubahan perfektif dilakukan untuk meningkatkan efisiensi sistem sehingga
dapat meningkatkan manfaatnya bagai pemakai sistem tersebut. Sebagai contoh
perubahan ini adalah adanya desain ulang struktur file agar dapat lebih meningkat
efisiensinya dan perubahan-perubahan program yang memungkinkan program
dapat diproses dalam waktu yang relatif lebih singkat.
2.6.2. Tahapan Proses Transformasi
1. Tahap Investigasi Sistem dan Definisi Masalah
Investigasi sistem, dimaksudkan untuk menganalisa sistem yang sudah berjalan,
tentang kelebihan dan kekurangannya serta hal-hal apa yang perlu dilakukan
perubahan pada sistem baru nantinya. Kegiatan ini mencakup investigasi terhadap
setiap anggota kelompok yang terdapat dalam perusahaan. Hal ini mengingat bahwa
35

di dalam perusahaan terdiri dari berbagai kelompok yang tentunya mempunyai


pendapat yang berbeda-beda terhadap penerapan sistem. Selama fase ini, harus
dicapai suatu kesepakatan mengenai sifat permasalahan yang ada dan juga mengenai
hal-hal yang harus dipenuhi oleh sistem baru nantinya.
2. Studi Kelayakan.
Setelah melakukan investigasi sistem serta menentukan point-point perubahan
yang akan dilakukan, langkah selanjutnya adalah menilai kelayakan sistem yang akan
dibuat. Studi Kelayakan (feasibility study) adalah suatu studi yang akan digunakan
untuk menentukan kemungkinan apakah pengembangan suatu proyek layak atau tidak
untuk diteruskan. Dari hasil penelitian pendahuluan tentang sistem, juga bisa dinilai
kelayakan sebuah proyek sistem.
3. Tahap Desain Sistem
Setelah program yang akan dibuat dinilai layak untuk diaplikasikan, langkah
selanjutnya adalah menyusun desain sistem. Tujuan utama dari kegiatan design
sebuah sistem adalah untuk memberikan gambaran tentang model sistem baru yang
akan diterapkan baik dari sisi input, proses maupun output sistem tersebut. Desain
sistem digolongkah menjadi dua kelompok utama yaitu desain makro dan desain
spesifik.
4. Tahap Implementasi
Setelah mendapatkan panduan pembuatan sistem dari tahap desain sistem yang
cukup panjang dan membutuhkan pemikiran yang melelahkan, tahap selanjutnya
adalah melakukan kegitaan implementasi sistem. Implementasi sistem yang dimaksud
merupakan proses pembuatan program berdasarkan desain sistem yang telah
ditentukan.
5. Tahap Instalasi Sistem
Tahap instalasi merupakan tahap pemasangan sistem secara utuh untuk dapat
dioperasikan baik dari sisi hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak)
maupun brainware (perangkat akal) sistem tersebut. Tahap ini juga mencakup
penyiapan lokasi pemasangan sampai pada kegiatan dokumentasi sistem.
36

6. Tahap Konversi Data.


Tahap konversi data ini dilakukan khususnya jika sebelum pemakaian program
baru, telah digunakan program lama yang didalamnya telah menggunakan file-file
data untuk diproses. Jika file-file yang ada dari data lama tersebut akan digantikan
oleh file-file baru yang tengah didesain, maka data dari file tersebut harus
dikonversikan terlebih dahulu agar sesuai dengan format dan struktur file yang baru
yang untuk selanjutnya isi file lama akan dimasukkan ke dalam file baru.
7. Tahap Pengujian Sistem.
Tahap ini digunakan untuk mengetahui apakah program yang dibuat sudah
mendapatkan hasil output yang benar dan sesuai dengan keinginan penggunanya.
Testing sistem pada bagian ini meliputi testing sistem secara utuh, tidak hanya pada
perangkatnya saja yang meliputi hardware dan software, tetapi juga menyertakan
manusia sebagai brainware sistem.
8. Tahap Running Sistem
Setelah melalui tahap pengujian sistem, dan jika semua fungsi dari sistem yang
baru telah dinyatakan bebas dari kesalahan-kesalahan dalam pengolahan data secara
normal, maka perlu dilakukan proses persetujuan akan sistem yang akan digunakan.
Persetujuan sistem tersebut mempunyai arti bahwa semua pihak yang berkompeten
dalam sistem menyatakan bisa menerima pemakaian sistem baru tersebut dengan cara
menandatangani secara formal suatu dokumen persetujuan final yang menyatakan
bahwa sistem yang akan digunakan telah lengkap dan bisa diterima. Penandatanganan
dokumen tersebut melibatkan pihak manajemen dan wakil-wakil pemakai yang
berkompeten terhadap sistem.
9. Tahap Evaluasi Sistem
Tahap terakhir yang perlu dilakukan adalah evaluasi terhadap sistem yang sudah
berjalan. Tahap evaluasi ini dapat dilakukan pada saat sistem sedang berjalan atau
setelah satu periode operasional program selesai dilakukan dan telah menghasilkan
output-output yang diperlukan.
37

Hasil dari evaluasi ini adalah rekomendasi tentang kekurangan-kekurangan sistem


yang telah berjalan, sehingga akan diperoleh kesimpulan tentang perlu atau tidaknya
pengkoreksian program, penambahan terhadap prosedur-prosedurnya ataupun sudah
cukup dengan mempertahankan sistem yang ada.
38

BAB III
KESIMPULAN

3.1.   Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Sistem secara prosedur adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
2. Konsep dasar menggunaan sistem komponen adalah kumpulan dari elemen-
elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Informasi
merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah.
3. Sistem Informasi secara umum merupakan kegiatan atau aktifitas yang
melibatkan serangkaian proses, berisiinformasi-informasi yang digunakan untuk
mencapai tujuan
4. Sistem informasi memiliki komponen berupa subsistem  yang merupakan elemen
- elemen yang lebih kecil  yang membentuk sistem informasi tersebut.
5. Ruang lingkup sistem informasi yaitu ruang lingkup yang ditentukan dari awal
pembuatan yang merupakan garis batas lingkup kerja sistem tersebut, sehingga
sistem informasi tersebut tidak bersinggungan dengan sistem informasi lainnya.
6. Tujuan sistem informasi adalah hal pokok yang harus ditentukan dan dicapai
dengan menggunakan sistem informasi tersebut, sebuah sistem informasi berhasil
apabila dapat mencapai tujuan tersebut.
7. Lingkungan sistem informasi yaitu sesuatu yang berada diluar ruang lingkup
sistem informasi yang dapat mempengaruhi sistem informasi, hal ini turut
dipertimbangkan pada saat perencanaan sistem informasi.
8. Sistem Informasi Manajemen (SIM)  adalah suatu sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan yang sama.
9. Sistem Manajemen Basis Data (database Management System - DBMS) adalah
perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan
utilitas kumpulan data dalam jumlah besar. DBMS dapat menjadi alternatif
penggunaan secara khusus untuk aplikasi, semisal penyimpanan data dalam field
dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya.
39

3.2.   Saran
Dalam pembuatan sebuah sistem, sudah selayaknya kita mengenal sistem apa
yang sedang dibangun, mengenal elemen serta prosedurnya, dan mengetahui tujuan
serta sasaran dari sistem yang kita buat.  Serta memfokuskan pada informasi apa serta
seperti apa yang ingin disampaikan, hal – hal ini akan menunjang kemajuan sistem
yang akan dibuat.
DAFTAR PUSTAKA

Baihaki, A. (2013, oktober 6). abayups. Retrieved from wordpress:


https://abayups.wordpress.com/2014/10/06/konsep-dasar-informasi-sistem-
informasi-dan-karakteristik-informasi/
Chaerunnisa. (2015, januari 17). Blogspot. Retrieved from chaerunisa's room:
http://lupherblueniz.blogspot.com/2010/04/perkembangan-pengolahan-
data.html
unknown. (2015, maret 1). blogger. Retrieved from blogspot:
http://anasczr88.blogspot.com/2015/03/makalah-sistem-informasi.html

40

Anda mungkin juga menyukai