Anda di halaman 1dari 64

1

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Umum Pada zaman sekarang ini, ditengah pesatnya perkembangan berita

diseluruh dunia. Begitu pula dengan Negara Indonesia yang tidak kalah berita nya dengan Negara-negara yg ada di dunia dan diperlukan sebuah system komputerisasi. Karena teknologi merupakan sebuah sarana informasi yg paling penting bagi kebutuhan seluruh manusia terutama untuk menjalankan suatu berita maka sistem komputerisasi adalah salah satu penunjang keberhasilan suatu berita. Karena dengan sistem komputerisasi segala jenis pekerjaan dapat dikerjakan dengan cepat dan canggih, dalam suatu Organisasi yang besar dan maju. Sistem komputerisasi merupakan suatu bagian yang tidak dapat ditinggalkan. Semua kegiatan Organisasi tidak lepas dari pada sistem

komputerisasi, mulai dari surat menyurat, input lamaran kerja, pembuatan laporan ke bagian personalia sampai dengan pembuatan laporan lainnya yang memang sangat diperlukan yang harus dilakukan dengan komputer, coba bayangkan apabila semua itu dilakukan dengan cara manual betapa repot dan memusingkan karena biasanya memory manusia itu sangat terbatas, beda halnya apabila kita menggunakan komputer semua transaksi dapat langsung dikerjakan dan secara otomatis akan tersimpan dengan sendirinya dan apabila kita memerlukan data-data itu kembali kita dapat melihatnya kembali dan apabila ada kekurangan kita dapat menambahkannya dan apabila ada kesalahan-kesalahan kita dapat mengedit data tersebut tanpa harus membuang data yang sudah ada, itulah mengapa komputer sangat diperlukan dalam suatu bidang berita.

Pada

saat

ini

komputer

memegang

peranan

penting

untuk

menghasilkan informasi yang lebih tepat, cepat, akurat dan teliti. Dengan komputer pula kita dapat mengetahui perkembangan dunia saat ini, dalam Organisasi baik pemerintahan maupun swasta, komputer sangat membantu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, dimana komputer digunakan sebagai media penyimpanan data dan media informasi karena dapat memberikan informasi yang akurat dan relevan bagi perberitaan. Oleh sebab itu penulis memilih judul :

ANALISA SISTEM PENERIMAAN KARYAWAN BARU BAGIAN KEPEGAWAIAN LKBN ANTARA BPJ ( BADAN PENYANGGA JAKARTA) BOGOR

1.2.Maksud dan Tujuan Maksud dari penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini adalah : 1. Untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu yang didapat selama perkuliahan. 2. Mengusulkan tata cara kerja sistem komputerisasi pada BAGIAN KEPEGAWAIAN LKBN ANTARA BPJ ( BADAN PENYANGGA JAKARTA ) BOGOR. Tujuan dari penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini adalah untuk memenuhi salah satu mata kuliah di semester IV (Empat) pada Program Diploma Tiga (D111) pada Akademik Manajemen Informatika dan Komputer Bina sarana Informatika (AMIK BSI) jurusan Manajemen Informatika. 2

1.3.Metode Penelitian Dalam rangka pengumpulan data yang diperlukan dalam penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis menggunakan diantaranya adalah : A. Metode Observasi Metode observasi merupakan pengamatan dan penelitian secara beberapa metode,

langsung terhadap obyek yang diselidiki di lapangan. B. Metode Wawancara Metode wawancara merupakan proses tanya jawab langsung dan sistematis kepada orang yang mengetahui tentang permasalahn yang sedang diamati untuk menyakinkan hal-hal kegiatan observasi yang telah dilakukan. C. Metode Studi Pustaka Metode ini menggunakan buku-buku, berkas-berkas, laporan yang berkaitan dengan judul yang diangkat sebagai referensi. Buku-buku tersebut diambil dari berbagai sumber, baik dari luar maupun dari dalam perberitaan. 1.4.Ruang Lingkup Untuk lebih memusatkan permasalahan yang ada dan agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka Penulis membuat batasan permasalahan yaitu mengenai Analisa sistem penerimaan karyawan meliputi proses penerimaan lamaran, proses seleksi sampai dengan pembuatan laporan penerimaan karyawan baru yang ditujukan kepada pimpinan.

1.5.Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Menjelaskan tentang Umum, Maksud dan Tujuan, Metode Penelitian, Ruang Lingkup dan Sistematika. Bab II Landasan Teori Menjelaskan tentang Konsep Dasar Sistem dan Peralatan Pendukung. Bab III Analisa Sistem Berjalan menjelaskan tentang Umum, Sejarah Perusahaan, Visi & Misi, Struktur Perusahaan , Job Descriftion, Prosedur Sistem Berjalan, Diagram Alir Data (DAD), Kamus Data, Spesifikasi Sistem, Permasalahan dan Alternatif Pemecahan Masalah. Bab IV Penutup Berisikan Tentang Kesimpulan Dan saran.

BAB II LANDASAN TEORI


2.1. Konsep Dasar system Terdapat dua kelompok dalam mendefinisikan sistem yaitu pendekatan yang menekankan kepada prosedur dan pendekatan yang menekankan pada elemen atau komponennya. Pendekatan yang lebih menekankan pada prosedur adalah suatu jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu sedanagkan pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2.1.1. Pendekatan Sistem a. Tujuan Maksud dan sasaran yang akan dicapai oleh sistem. b. Batasan Suatu daerah yang membatasi sistem yang satu dengan sistem yang lain. c. Kontrol Suatu pengendalian sistem yang bekerja pada batasan tertentu. d. Masukan Energi yang di masukan kedalam sistem. e. Proses ( Process ) bagian yang mengolah masukan ( input ) menjadi keluaran ( Output ).

f.

Keluaran Hasil yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran.

g. Umpan Balik Bagian elemen sistem yang berfungsi untuk melakukan

pengaturan terhadap sistem Yang berjalan. 2.1.2. Karakteristik Sistem a. Komponen sistem ( Components ) Suatu sistem terdiri dari jumlah komponen - komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang diebut dengan Supra system. b. Batasan sistem ( Boundary ) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu system dipandang sebagai suatu kesatuan yang pisahkan. c. Lingkungan Luar Sistem ( Environment ) Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut, disebut dengan tidak dapat dipisah-

lingkungan luar sistem. Dimana lingkungan luar ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, dengan demikian lingkungan luar tersebut harus tetap terjaga dan dapat di pelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem yang merugikan harus dikendalikan, kalau tidak akan menganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut. d. Penghubung Sistem ( Interface ) Sebagai media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lainnya disebut dengan penghubung sistem atau interface melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya. Bentuk keluaran dari suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung tersebut. e. Masukan Sistem ( Input ) Energi yang dimasukan kedalam sistem tersebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan ( maintenance input ) dan signal masukan ( signal input ).

f.

Keluaran sistem ( Output )

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. g. Pengolahan Sistem ( Process ) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran. h. Sasaran sistem ( Objektive ) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat determinan kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila menggunakan sasaran atau tujuan yang di rencanakan.

2.1.3. Klasifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan menurut beberapa sudut pandang yaitu: a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, sedangkan merupakan sistem yang ada secara fisik. b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, sedangkan Sistem Buatan merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, atau yang disebut dengan human machine system. c. Sistem Deterministic dan Sistem Probalistic. Sistem Fisik

Sistem deterministic adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat di prediksi, sedangkan sistem

Probabistic adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi. d. Sistem Terbuka dan Tertutup Sistem Terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, sedangkan sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya.

2.2. Peralatan Pendukung (Tools System) Sistem analis dapat mendesain model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk logical model. Media tools sistem merupakan alat yang dapat digunakan untuk menggambarkan bentuk logical model dari suatu sistem, dimana simbol-simbol, lambang-lambang dan diagram - diagram menunjukan secara tepat arti fisiknya. Adapun tools sistem yang dimaksud untuk merancang model sistem yang baru, contohnya seperti : Diagram Alir Data (DAD), Kamus Data (KD). A. Diagram Alir Data (DAD) Dari namanya diagram alir data, seakan-akan mencerminkan pendekatan pada data, namun sebenarnya DAD lebih menekankan pada segi proses. Adapun pengertian secara umum dari diagram alir data ini adalah suatu network yang menggambarkan atau suatu sistim dari automat atau Yang

komputerisasi,

manualisasi

gabungan

keduanya.

10

penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya. Keuntungan dari DAD adalah memungkinkan untuk menggambarkan sistem dari level yang paling tinggi menguraikan menjadi level yang lebih rendah sedangkan kekurangan dari DAD adalah tidak menunjukan proses pengulangan. 1. Simbol Diagram Alir Data a. External entity Simbol ini di gunakan untuk menggambarkan asal atau tujuan data. b. Process Simbol ini digunakan untuk proses pengolahan atau transformasi data. c. Data Flow Simbol ini digunakan untuk menggambarkan aliran yang berjalan. d. Data Store Simbol ini digunakan untuk menggambarkan data flow yang sudah diarsipkan dan disimpan.

2. Tahapan Diagram Alir Data (DAD) a. Diagram Konteks. Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut

10

11

menggambarkan sistem secara umum dan global dari keseluruhan sistem yang ada. b. Diagram Nol. Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahap proses yang ada didalam diagram konteks, yang penjabarannya secara lebih terperinci. c. Diagram Detail. Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail lagi dari tahapan proses yang ada didalam diagram nol. 3. Aturan Main Data Flow Diagram a. Di dalam Data Flow Diagram tidak boleh menghubungkan antara external entitydengan external entity lainnya secaralangsung. b. Di dalam Data Flow Diagram tidak boleh menghubungkan data store yang satu dengan Data store yang lainnya secara langsung. c. Di dalam Data Flow Diagram tidak boleh menghubungkan data store dengan external entity secara langsung. d. Setiap proses harus ada flow yang masuk dan yang keluar. B. Normalisasi Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi table -tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Pada proses ini, selalu diuji pada berapa kondisi, Ada beberapa macam kunci ( key

funcation ) yang digunkan untuk proses pencarian, penyaringan, hapus dan lain sebagainya yang biasa digunakan didalam pengolahan database, yaitu sebagai berikut:

11

12

a. Kunci Utama ( Primary Key) Kunci super adalah himpunan dari satu entitas atau lebih entitas yan dapat digunakan untuk mengidentifikasikan secara unik sebuah entitas dalam entitas set. b. Kunci Calon (Candidate Key) Kunci calon adalah satu attribute atau satu set minimal attribute yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian yang spesifik dari suatu entity. Jika satu kunci kandidat berisi lebih dari satu attribute, maka biasanya disebut sebagai composite key ( kunci gabungan ). c. Kunci Alternatif ( Alternatif Key ) Kunci alternatif adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary key. Dimana kerap kali kunci alternatif ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam pembuatan laporan. d. Kunci Tamu ( Foreign Key ). Kunci tamu adalah satu attribute atau satu set attribute yang melengkapi satu relationship ( hubungan ) yang menunjukan keinduknya. Kunci tamu ditempatkan pada entity anak dan sama dengan kunci primary induk direlasikan. Hubungan antara entity induk dengan anak adalah hubungan satu lawan banyak ( one to many relationship ). C. Tahapan-Tahapan Dalam Normalisasi Pada Proses normalisasi ini perlu dikenal dahulu definisi dari tahap

normalisasi yaitu sebagai berikut: a. Bentuk Tidak Normal ( Unnormalized Form )

12

13

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. b. Bentuk Normal ( 1st NF / Second Normal Form ) Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu, setiap data dibentuk dalam flat file ( file datar atau rata ), data dibentuk dalam suatu record dan dinilai dari file berupa c. Bentuk Normal Kedua ( 2nd NF / Second Normal Form ) Bentuk Normal kedua mempunyai syarat yaitu, bentuk daftar telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. d. Bentuk Normal Ketiga ( 3rd NF / Third Normal Form ) Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. D. Kamus Data Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data dibuat dan digunakan pada tahap analis dan pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analis kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara sistem analis dengan user tentang data yang mengalir pada sistem tersebut, sedangkan pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancang input, output atau laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada diagram arus data. Arus data yang ada di DAD sifatnya global dan hanya ditujukan nama arus datanya saja. Untuk

13

14

maksud keperluan ini, maka kamus data harus memuat hal-hal sebagai berikut: a. Arus Data Arus data menunjukan dari mana data mengalir dan kemana data akan menuju. b. Nama Arus Data Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di Data Flow Diagram, maka nama dari arus data juga harus dicatat dikamus data, sehingga mereka yang membaca DFD dan memerlukan penjelasan yang lebih lanjut tentang arus data tertentu di data flow diagram dapat langsung mencarinya di kamus data. c. Tipe Data Bentuk dari data yang mengalir dapat berupa dokumen dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan komputer, laporan tercetak, tampilan layar monitor variable, parameter dan file-file. Struktur data menunjukan arus data yang dicatat pada kamus data yang terdiri itemitem atau elemen-elemen data. d. Alias Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen yang satu dengan departemen yang lainnya. e. Volume Volume perlu dicatat dalam kamus data tentang volume rata - rata dan volume puncak dari arus data dalam satu periode tertentu.

14

15

f. Periode Periode ini menunjukan kapan terjadinya arus data. g. Penjelasan Untuk lebih meperjelas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat di kamus data, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keteranganketerangan tentang arus data tersebut. Selain hal tersebut diatas, kamus data juga mempunyai suatu bentuk untuk mempersingkat arti atau makna dari simbol yang dijelaskan, yang disebut Notasi. Dimana Notasi kamus data lebih mudah menjelaskan data dibandingkan dengan narasi. Notasi atau simbol yang digunakan dibagi menjadi dua macam yaitu sebagai berikut : a. Notasi Tipe Data Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi format input maupun output suatu data. Notasi yang umum digunakan antara lain :

Tabel 11.1 Notasi Tipe Data Notasi Keterangan

15

16

X 9 A Z . , /

Setiap karakter Angka numerik Karakter alphabet Angka nol ditampilkan sebagai spasi kosong Titik, sebagai pemisah ribuan Koma, sebagai pemisah pecahan Hypen, sebagai tanda penghubung ( contoh : 021 7500 ) Slash, sebagai tanda pembagi ( contoh : 24 / 10 / 04 )

b. Notasi Struktur Data Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data. Dimana notasi yang umum digunakan sebagai berikut: Tabel 11.2. Notasi Struktur Data Notasi = + () {} [] | * @ E. Pengkodean Keterangan Terdiri dari And ( dan ) Pilihan ( boleh ya atau tidak ) Iterasi / pengulangan proses Pilihan salah satu pilihan Keterangan pilihan didalam tanda [] Keterangan atau catatan Petunjuk ( Key field )

16

17

Kode di gunakan untuk tujuan mengklasifikasi data, memasukan data ke dalam komputer dan mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya. Kode dapat di bentuk dari kumpulan angka, huruf dan karakter-karakter khusus. 1. Petunjuk Pembuatan Kode Beberapa kemungkinan susunan digit (angka), huruf dan karakter karakter khusus dapat di rancang ke dalam bentuk kode. Di dalam merancang suatu kode harus di perhatikan beberapa hal, yaitu sebagai berikut: a. Harus mudah di ingat Supaya kode mudah di ingat, maka dapat di lakukan denga cara menghubungkan kode dengan obyek yang diwakili dengan kodenya. b. Harus unik Kode harus unik untuk masing - masing item yang diwakilinya, unik berarti tidak ada yang kembar. c. Harus fleksibel Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-

perubahan atau pengambilan item baru dapat di wakili oleh kode. d. Harus efisien Kode harus sependek mungkin, selain mudah di ingat akan efisien bila direkam diluar komputer. e. Harus konsisten

17

18

Bilangan mungkin, kode harus konsisten dengan kode yang telah di pergunakan. f. Harus di standarisasi Kode harus distandarisasi untuk seluruh tingkatan dan departemen dalam organisasi. Kode yang tidak standar akan mengakibatkan kebingungan, salah pengertian dan dapat cenderung terjadi kesalahan pemakaian bagi yang mengunakan kode tersebut. g. Spasi di hindari Spasi di dalam kode sebaiknya di hindari karena dapat menyebabkan kesalahan di dalam menggunakannya. h. Hindari karakter yang mirip Karakter-karakter yang hampir serupa bentuk dan bunyi

pengucapannya, sebaiknya tidak digunakan dalam kode. i. Panjang kode harus sama Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama. 2. Tipe Dari Kode Ada beberapa tipe dari kode yang dapat digunakan sistem informasi, dan tipe-tipe kode itu diantaranya sebagai berikut: A. Panjang kode harus sama Kode mnemonik di gunakan supaya mudah di ingat, kode ini di buat dengan dasar singkatan atau mengambil sebagian karakter dari item yang akan di wakili dengan kode ini, umumnya kode mnemonik menggunakan huruf, akan tetapi dapat juga

18

19

mengguanakan huruf dan angka. Kebaikan dari kode ini adalah mudah diingat dan kelemahannya kode dapat menjadi panjang. B. Kode Urut (Sequential Code) di sebut juga dengan kode seri ( Serial Code) Merupakan kode yang nilainya urut antara satu kode dengan kode berikutnya. Kebaikannya: a. Sangat sederhana. b. Mudah di ingat. c. Kode dapat pendek tetapi tetap unik. d. Mudah di cari bila kodenya sudah di ketahui. e. Cocok untuk rekaman di file yang menggunakan nomor record relatif, sehingga nomor record dapat sama dengan kodenya, dengan demikian file tidak perlu di indeks. f. Baik untuk pengendalian, karena kode yang hilang dapat mudah di ketahui. Kelemahannya: a. Menambahkan kode hanya dapat di tambahkan pada akhir urutan dan tidak dapat di sisipkan. b. Tidak mempunyai dasar logika tentang informasi item yang di wakilinya, kecuali hanya bedasarkan urutannya saja. c. Tidak fleksibel bila terjadi perubahan blok. C. Kode Blok ( Block Cod )

19

20

Kode blok ( Block Cod ) mengklasifikasikan item kedalam kelompok blok tertentu yang mencerminkan klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum yang di harapkan. Kebaikannya: a. Nilai dari kode mempunyai arti, yaitu masuk dalam blok yang sudah tertentu. b. Mudah di perluas. c. Kode dapat di tambah atau di buang sebagian. d. Proses pembuatan laporan keuangan dapat di lakukan dengan lebih mudah, karena tiap-tiap kelompok rekening dapat di ketahui blok kodenya. Kelemahannya: a. Panjang kode tergantung dari jumlah bloknya, akibatnya kode menjadi cukup panjang. b. Kurang mudah di ingat. D. Kode Group ( Group Code ) Merupakan kode-kode yang berdasarkan field-field dan tiap-tiap field mempunyai arti. Kebaikannya: a. Nilai dari kode mempunyai arti. b. Mudah di perluas. c. Dapat di tambah atau di buang sebagian. d. Dapat menunjukan jenjang dari data. Kelemahannya:

20

21

a. Kode dapat menjadi panjang. E. Kode Desimal ( Decimal Code ) Kode desimal ( Decimal Code ) mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka desimal di mulai dari angka 0 sampai dengan angka 9 atau dari 00 sampai dengan 99 tergantung dari banyaknya kelompok.

21

22

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN


3.1. Umum Perkembangan komputer di dunia saat ini begitu pesatnya. Hal ini juga berdampak sangat berarti di bidang Sistem Analyst (Analis Sistem). Besar dari yang dikerjakan secara manual, semi otomatis hingga yang otomatis. Semua itu dapat di lakukan dengan bantuan dari komputer dan tenaga kerja yang berkompeten di bidangnya. Tenaga kerja yang ahli di bidang komputer khususnya di bidang System Analyst, saat ini telah banyak di kuasai oleh putra-putri Indonesia. Untuk dapat bersaing dengan Organisasi yang sejenis dan untuk menguasai pekerjaan dibidang Sistem Analyst, maka Bagian Kepegawaian Setjen DPR RI harus dapat menguasai kedua element tersebut yaitu komputer dan tenaga kerja yang berkompeten di bidangnya.

3.2.

Sejarah Perusahaan LKBN ANTARA Tahun 1937 adalah masa bersejarah bagi perkembangan media massa di

Indonesia. Pada saat sejumlah wartawan muda Indonesia yang memiliki kepedulian terhadap kemerdekaan Indonesia, ikut berjuang merebut kemerdekaan sesuai dengan keahlian yang mereka miliki. Mereka mencoba memberikan pelayanan khusus bagi pers indonesia mengenai gambaran yang lebih jelas tentang masalah yang bergejolak dalam masyarakat Indonesia. A.M. Sipatuhar, R.M. Soemanang, Adam Malik, Pandu Kartawiguna, dan Sanusi pane mereka adalah orang-orang yang memiliki kepedulian tersebut.

22

23

Mereka bekerja sama melaporkan kejadiankejadian penting, seperti rapat politik, sidang volkraad serta kegiatan kebangsaan pada waktu itu. Tulisantulisan mereka ternyata dimuat pada surat kabar diluar jakarta, seperti Suara umum (Surabaya), Pewarta Deli (Medan) dan lainlain. Setelah melihat sambutan hangat dari media masa yang lain, akhirnya timbul gagasan untuk mengembangkan dan menerbitkan administrasi usaha itu. Selanjutnya, berkumpulah Sipatuhar, Soemanang, Adam Malik, dan Pandu Kartawiguna untuk membicarakan masalah itu. Mereka berdiskusi membahas tentang prinsip prinsip dan nama yang akan diberikan bagi kantor berita itu. Akhirnya diputuskan nama kantor berita yang akan didirikan itu bernama ANTARA. Nama ANTARA disepakati dengan harapan, sesuai arti dan sifatnya, yakni menjadi perantara masyarakat dengan pers dalam arti luas. Menurut siaran pers dan dokumentasi ANTARA tanggal 15 juli 1941, hal yang melatar belakangi kantor berita ANTARA itu didirikan adalah karena keadaan serta kepentingan pers dan masyarakat Indonesia yang menginginkan suata badan perantara yang

menghubungkan gambaran masyrakat dalam bentuknya yang luas dalam pers. Pada saat berdirinya, ANTARA mulai menerbitkan buletin yang disebarkan keseluruh pelosok tanah air. Tujuannya tiada lain adalah untuk dikonsumsi oleh suratsurat kabar pada saat itu. Hampir semua surat kabar diluar jakarta, terutama yang pemilik dan penerbitnya orang Indonesia sendiri ANTARA. Pada pertama kali didirikan, yaitu tanggal 13 Desember 1939, Kantor Berita ANTARA hanya menempati sebuah ruangan kantor kecil di berlangganan buletin

23

24

Buitentijgerstraat (Jl.Pinangsia Sekarang) No.30 Jakarta, dengan peralatan sederhana berupa beberapa mesin tik dan sebuah stenstil. Kemudian pada tahun 1941, Kantor Berita ANTARA menempati kantor baru di Jl.Tanah Abang Barat No 90 Jakarta. Namun, berselang satu tahun, tepatnya pada tahun 1942, Kantor Berita ANTARA pindah ke Jl.Antara No 53 Jakarta. Dan ketika tentara jepang menduduki Indonesia, ANTARA diperbolehkan terus bekerja dengan nama Yoshima. Namun, pada rentang waktu tahun 1942 hingga 1945, Jepang melebur Kantor Berita ANTARA menjadi Domei. Peleburan tersebut tidak bertahan lama. Pada masa puncak perjuangan, tepatnya tanggal 17 Agustus 1945, Kantor Berita ANTARA berhasil menyelundupkan penyiaran teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia keseluruh dunia dari gedung Jl.Antara No 57-61 Jakarta. Padahal pada waktu itu, Indonesia masih berada dibawah ancaman tentara Jepang. Namun dikarenakan pada tahun 1946 pemerintah Republik Indonesia pada saat itu hijrah ke Yogyakarta, maka Kantor Berita ANTARA ikut pindah ke Yogyakarta. Agar dapat mengefektifkan penyiaran beritanya dari Yogyakarta, maka Kantor Berita ANTARA membawa sebuah pemancar kecil yang diselundupkan dari Jakarta. Pada bulan Maret tahun 1947, Kantor Berita ANTARA mulai dengan menyiarkan berita-berita keluar negeri. Permulaan siaran ini dilakukan dengan upacara kecil yang dihadiri oleh Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia waktu itu. Domisilinya dikota Yogyakarta, ternyata tidak lama. Pada bulan Agustus 1949, bersamaan dengan pindahnya kembali Ibukota Republik Indonesia ke

24

25

Jakarta, maka Kantor Berita ANTARA pun membuka kembali kantornya di Jakarta. Pada tahun 1962, Presiden mengambil alih Pimpinan ANTARA dan menempatkannya dibawah penguasa perang Tertinggi (PEPERTI). Pimpinan

redaksi diserahkan kepada Letkol Harsono. Pada tahun ini pula Presiden membubarkan yayasan ANTARA dan mendirikan Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA (LKBN ANTARA) yang berada dibawah Presiden, Kepala Negara Republik Indonesia. Hanya berselang satu tahun tepatnya tahun 1963, Kantor berita PIA disatukan dengan LKBN ANTARA, sedangkan dua kantor berita lainya yakni INPS dan APB dibubarkan. Sementara, para karyawannya ditampung dalam LKBN ANTARA. LKBN ANTARA menjadi Kantor Berita tunggal di Republik Indonesia yang melayani semua surat kabar dan media massa Indonesia. Untuk membersihkan tubuh ANTARA dari sisa-sisa G-30 S/PKI, maka pada tanggal 2 Oktober 1965, LKBN ANTARA ditempatkan dibawah Penguasa Perang Daerah Jakarta Raya. Sebagai penguasa LKBN ANTARA ditunjuk Letkol. Noor Nasution. Namun, pada tanggal 23 Maret 1966, LKBN ANTARA ditempatkan langsung dibawah Penguasa Surat Perintah 11 Maret 1966. dan pada tanggal 10 Februari 1968, Letkol. M Ali Siregar menggantikan Letkol. Noor Nasution yang meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 9 Februari 1968 sebagai caretaker penguasa LKBN ANTARA. Kemudian berturut turut pimpinan ANTARA dibuat oleh:

25

26

1. Brigjen. Harsono Reno Utomo (1970 s.d. 1976) 2. Brigjen. Ismail Saleh, S.H. (1976 s.d. 1979) 3. Mayjen.Agust Marpaung, S.H. (1979 s.d. 1983) 4. Marsekal Pertama Tranggono, S.H. (1983) dan kemudian digantikan Bakir Hasan dan kini di jabat oleh Ir.Handjojo Nitimiharjo. Setelah mengalami masa rehabilitasi akibat G-30 S/PKI, pada tahun 1970, LKBN ANTARA mulai berbenah diri dan mulai berusaha dan mengembangkan diri baik dibidang redaksional maupun manajemen. Untuk memperluas daya jangkau liputan berbagai peristiwa diseluruh dunia, LKBN ANTARA melakukan kerja sama dengan kantor - kantor berita asing dan organisasi pers di luar negeri. Tercatat lebih dari 35 kantor berita internasional mempunyai hubungan dengan LKBN ANTARA misalnya: 1. BERNAMA (Berita Nasional Malaysia), Malaysia 2. PNA (Phillipines News Agency), Pilipina 3. YOHNAP News Agency, Republik Korea 4. KCNA (Korea Central News Agency), Republik Demokrasi Rakyat Korea 5. APP (Associated Press Of Pakistan), Pakistan 6. PTI (Press Trust Of India), India 7. Syriam News Agency (Syria) 8. INA (Iraqi News Agency), Irak 9. MENA (Middle East News Agency), Mesir 10. SPA (Saudi Press Agency), Arab Saudi 11. AGERPRESS (Rumania)

26

27

12. BSS (Banglades Sangbad Sangstra), Bangladesh 13. VNA (Vietnam News Agency), Vietnam 14. ANSA (Agency Nation Assosiata), Italia 15. TASS (Telegrafnoice Agentsvo Sovetksvo Soyusa), Rusia 16. TANJUNG (Telegrafska Agencija Jugoslavija), Yugoslavia 17. CTK (Cekoslovenska Tiskova Kancelar), Cekoslovakia 18. AND (Deutche Presse Agentur), Republik Federasi Jerman 19. ANP (Algemene Naderlands Persbureuau), Belanda 20. EFE (Agencia AFE), Spanyol 21. Maghreb Presse, Maroko 22. CNA (Central News Agency), Taiwan 23. Kyodo News Agency, Jepang 24. Abadolu Ajensi, Turki 25. TNA (Thai News Agency), Thailand 26. APS (Alegerie Presse Service), Aljazair 27. MTI (Magyar Tavirati Iroda), Hongaria 28. NAB (News Agency Of Burma), Birma 29. PAP (Polkska Agencja Prasowa), Polandia 30. PL (Presna Latina), Kuba 31. TAP (Tunis Afrque Presse Agency), Tunis 32. TELAM (Telam News Agency SA), Persatuan Emirat Arab 33. XINHUA (Hinha News Agency), Republik Rakyat Cina Pada pertengahan tahun 1973, LKBN ANTARA memberikan pelayanan teleteks secara luas. Daerah jangkauannya meliputi seluruh cabang LKBN

27

28

ANTARA di Nusantara. Hal itu dimaksudkan agar informasiinformasi yang dimuat mudah dikutip oleh surat kabar surat kabar yang ada di daerah. Selain memperluas layanan teleteks, LKBN ANTARA juga

menyelenggarakan pelayanan berita ekonomi dan keuangan internasional kepada bankbank yang ada di Jakarta. Pelayanan ini diberi nama Reuter ANTARA Economic Service (RES). Seiring perkembangan zaman, LKBN ANTARA mulai bekerja dengan alat alat percetakan baru. Hal itu dimaksudkan untuk memberikan kemudahan pelayanan bagi pelanggan yang semakin bertambah jumlahnya. Untuk itu, LKBN ANTARA menerbitkan sembilan macam buletin dalam bahasa Indonesia dan tujuh macam dalam bahasa inggris. Penerbitan bulletin tersebut adalah: Bahasa Indonesia: 1. Warta Berita 2. Ekonomi dan Keuanagan 3. Olah Raga 4. Info Pasar 5. Spectrum 6. Info Finansial 7. Suara Pers 8. Rekaman Peristiwa 9. Warta Perundang undangan

Bahasa Inggris :

28

29

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

News Bulletin Financial and Economic Daily Market Quotation Rubber News Weekly Review Copper Quotation Exchange Bulletin Selain memberikan pelayanan dalam berita foto baik dalam negeri maupun luar negeri, LKBN ANTARA juga memberikan pelayanan data yang menyangkut informasi keuangan maupun perdagangan internasional, yaitu: 1. ANTARA Reuter Monitor 2. ANTARA-Telerate Oleh karena itu, tidak heran kalau setiap hari, berita berita dari LKBN ANTARA dibaca dan didengar oleh jutaan orang didalam maupun diluar negeri, baik melalui media cetak seperti surat kabar dan majalah yang tersebar diseluruh pelosok nusantara, maupun melalui radio dan televisi. Begitu pula fotofoto

ANTARA dimuat di Koran-koran setiap hari dilihat pembacanya. ANTARA mempunyai cabang - cabang diseluruh provinsi di Indonesia. Salah satunya adalah tempat penulis melaksanakan Kerja Praktek, yaitu LKBN ANTARA Biro bogor yang membawakan seluruh wilayah di Jawa Barat. Keberadaan ANTARA di Bandung sejak tahun 1939 yang digerakan dua orang koresponden Achmad Zainoen Palindih dan Syarif Sulaeman yang bekerja membuat berita tanpa fasilitas termasuk kantor. Untuk pengiriman berita, kedua koresponden harus mau mencari tahu siapa ada diantara saudara, kerabat ataupun

29

30

kenalan yang mau berangkat ke Jakarta untuk menitipkan naskah berita ke kantor pusat ANTARA. Kedua koresponden sukarelawan ANTARA Bandung yaitu Palindih saat itu juga tercatat sebagai karyawan hatian Nocork Express dan Syarif Sulaeman merupakan redaktur di harian Berita Oemoem Bandung. Ketika Jepang masuk ke Indonesia sekitar Mei 1942, ANTARA BANDUNG menjadi Kantor Berita Domei Bagian Indonesia Bandung. Domei Bandung memiliki sebuah kantor yang terletak di Jalan Naripan nomor:7 dan menambah satu koresponden yaitu Samaun Sutan Kenaikan. Namun ketiga koresponden memilih bekerja dan membuar berita di tempat lain yaitu di sebuah rumah di Jalan Alkateri dan bangunan di seberang Gedung Merdeka. Kempetai mencium aksi tersebut hingga akhirnya mereka ditangkap dan dipenjarakan selama lima bulan lima hari. Ketika berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945 sampai di Bandung melalui morsecast dari Domei Jakarta, wartawan dan markonis Domei Bandung yang nasionalis terjegal saat akan menyebarkan berita gembira tersebut. Jepang melarant menyebarannya karena berita tersebut dikirim dari Jakarta melalui ijin Sendenbucho atau Kepal Barisan Propaganda Jepang. Meski Jepang lebih ketat melakukan pengawasan terhadap penyebaran berita tersebut, berita proklamasi tetap dapat sampai ke meja redaksi surat kabar dan radio Jepang Bandung Hoso Kyoko atau Radio Nirom pada jaman Belanda, Harian Tjahaja dan Soeara Merdeka.

30

31

Semangat seorang koresponden, Lalu Danilah tersulut untuk merebut Domei Bandung dari tangan Jepang hingga akhirnya mengajak Atje Bastaman, M Rochadi dan sejumlah pemuda untuk merebutnya. Beberapa perangkat kantor Domei Bandung berhasil dirampas dan diserahkan kepada Palindih yang saat itu telah berhasil menduduki salah satu ruangan di Jalan Tamblong. Pada 3 September 1945, Domei Jakarta mengumumkan pergantian nama Kantor Berita Domei di seluruh Indonesia menjadi Kantor Berita ANTARA kembali. Karyawan ANTARA di Bandung yang tercatat pada saat itu adalah AZ Palindih, M Adam, E Komaruddin yang dibantu para markonis seperti Soekanda, M Sjaat, Soegijono dan Teuku Mohammad Saman. Saat peristiwa Bandung Lautan Api 23 Maret 1946, wartawan ANTARA mengungsi dari Kota Bandung ke selatan Bandung yaitu Dayeuhkolot menuju Banjaran Ciparay hingga timur Bandung yaitu Cicalengka. Mereka mendirikan kantor darurat di Cicalengka untuk mengirimkan dan menerima berita melalui morsecast dari ANTARA yang kantor pusatnya telah berpindah ke Yogyakarta karena mengikuti perpindahan Pemerintahan Republik Indonesia. Selain di Bandung, Pemimpin ANTARA BANDUNG AZ Palindih bersama pimpinan bagian radio M Saman, bagian redaksi M Royani dan Herawan, operator radio Kurnaen dan Kusna, juru ketik Nona Zaenab, loper Jaja Tarja dan supir Iri mendirikan kantor di Jalan Manonjaya Tasikmalaya.

Mereka mengirimkan berita yang diterima morsecast dari ANTARA Pusat ke Radio Bandung, Radio Priangan, Harian Soeara Merdeka dan ke sejumlah instansi Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang mengungsi di Tasikmalaya.

31

32

Saat Belanda melakukan agresi pertamanya pada 31 Juli 1947, seluruh karyawan ANTARA kembali mengungsi bersama-sama dengan Gubernur Jawa Barat saat itu M Sewaka dan jajarannya ke Lebaksiuh, 60 kilometer selatan Tasikmalaya. Hingga empat bulan mereka bertahan di Lebaksiuh tanpa terlewat mengirimkan dan menerima berita ke kantor pusat. Mereka kembali ke Bandung saat Perjanjian Renville terbit pada Januari 1948 dan sementara menempati sebuah rumah panggung yang terletak di Gang Jaksa hingga akhirnya pindah ke sebuah ruangan pinjaman milik harian Sipatahoenan di Jalan Dalem Kaum. Desember 1948 kegiatan ANTARA Pusat terhenti sehingga aktivitas di Bandung pun turut berhenti dan memaksa para karyawan menyembunyikan peralatan ke rumah seorang wartawan Republikein di Jalan Pasundan. Saat Direktur ANTARA Adam Malik yang didampingi wartawannya Mochtar Lubis datang ke Bandung sekitar Agustus 1949, ANTARA di Bandung kembali dibuka dengan status sementara corespondentschaap.. ANTARA sempat berkali-kali berpindah tempat dari ruangan di Gedung Nilmij Alun-alun Bandung atas bantuan seorang republikein Drs Yap Tjwan Bing, ruang depan Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK) di Jalan Naripan nomor, sebuah gedung di Jalan Tamblong hingga berpindah lagi ke Jalan Naripan nomor 38 samping Jalan Saad ketika kepemimpinan Dayat Hardjakoesoemah. Tidak ada catatan yang jelas sejak kapan Dayat memimpin ANTARA Bandung tetapi Dayat bergabung dengan ANTARA sekitar akhir Agustus atau sekitar awal September 1949. Menurut catatan, setelah peristiwa Gerakan 30 September PKI 1965, Dayat yang berpindah tugas ke ANTARA Jakarta digantikan

32

33

seorang perwira TNI AD Kolonel Jamil. Pada saat kemimpinan Dayat dibantu oleh Suwargi Natadikara sebagai wartawan, Suara Beng sebagai fotografer, Yaya Sutarya sebagai loper. Iri sebagai supir dan Dadang Suhari masih berstatus honorer. Pada akhir tahun 1966 Kolonel Jamil digantikan oleh Kolonel Moechsin yang dibantu tenaga sipil Ali Syahbana dan kemudian pimpinan kembali diganti oleh Mayor Oekasah. Saat dilantiknya Mayor Oekasah Soehandi pada 1972, sebutan Pemimpin ANTARA Bandung berubah menjadi Kepala ANTARA Cabang Jawa Barat dan menempati kantor di Jalan Naripan untuk akhirnya pindah ke Jalan Braga nomor 25 hingga saat ini. Kepemimpinan Oekasah dibantu oleh Dodoy Syarif Hidayat dan Suwargi Natadikara sebagai wartawan. Kepemimpinan tertinggi ANTARA Bandung kemudian dipegang oleh Suwargi Natadikara dibantu oleh Dadang Suhari sebagai staf keuangan, Yaya Sutara sebagai loper dan Endang Suratman sebagai honorer loper. Setelah berakhirnya masa jabatan Suwargi sekitar tahun 1978, di hadapan Pemimpin Umum ANTARA yang juga Menteri Sekretaris Kabinet saat itu, Ismail Saleh SH menyerahkan tampuk kepemimpinan ANTARA Cabang Jawa Barat kepada Dodoy Syarif Hidayat di ruang kerjanya. Saat itu di Biro Bandung komposisi wartawn terisi beberapa nama seperti Suwargi Natadikara, Agus Sulaeman, Kusnadi Djaja, Asep Sumiarsa, Ahmad Sutrisman, Imam Suroto, Moch Adam dan Sutedja Dwihardja. Sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas produksi berita dan SDM di Biro bandung, pada tahun 1994 Pemimpin Umum ANTARA saat itu Tranggono SH dan Dekan Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung menandatangani sebuah

33

34

kerjasama yang berisi tentang perekrutan tenaga trampil dan berpendidikan untuk bekerja di ANTARA. Dari hasil kerjasama tersebut, jajaran Biro Bandung diperkuat oleh para alumnus Duta Ilmu seperti Yanes Setat, Tunggul Susilo, Unang Sudjana dan Usmandi. Setahun kemudian Yogi Suprayogi ikut menggawangi redaksi dengan wilayah liputan olahraga. Muncul juga tenaga muda baru yaitu Jo Seng Bie dari Jakarta dan Abulis Syaroni dalam jajaran redaksi Biro Bandung. Sehingga pada saat itu semua pos bidang liputan telah terisi oleh wartawan-wartawan yang berasal dari berbagai jenis latar belakang pendidikan. Pendekatan dan berbagai lobi tidak hanya dilakukan dalam memasarkan produk ANTARA tetapi pembangunan fisik untuk kantor perwakilan dapat terwujud di beberapa wilayah Jawa Barat. Pada Juni 1985, Kantor Perwakilan Serang berdiri. Pada 7 September 1987 dengan pembiayaan seluruhnya ditanggung Residen Purwakarta saat itu Drs H Suyaman, berdiri Kantor Perwakilan Purwakarta di salah satu bangunan Keresidenan. Perwakilan Cirebon berdiri atas bantuan Pemda Jabar dan sumbangan pribadi Gubernur Jabar saat itu Yogie S Memet dan diresmikan oleh Yogi pada 8 Juli 1993. Menjelang Jakarta Informal Meeting Kamboja di Bogor pada 1988, berdirilah perwakilan Bogor menempati salah satu ruangan di Kantor Pembantu Gubernur dengan peralatan mesin telex yang akhirnya digunakan sebagai penyebar informasi pertemuan internasional tersebut. Setelah 16 tahun pemimpin, Dodoy digantikan Achmad Fuad pada 8 Februari 1994 di hadapan Pimpinan Umum LKBN ANTARA Handjojo Nitimiharjo

34

35

dan Asisten I Wilayah Daerah Jawa Barat, Endang Suwarna. Selanjutnya pada pada Desember 1996 Achmad Faried dilantik sebagai Kepala Biro Bandung. Aset Biro Bandung bertambah setelah Bupati Sukabumi menghibahkan tanah seluas 400 meter persegi untuk dijadikan kantor perwakilan ANTARA. Serah terima kepala biro kembali dilakukan dari Achmad Faried kepada Masduki Atamimi yang sebelumnya Kepala Biro Yogyakarta pada 15 April 1999 di hadapan Wakil Gubernur Jawa Barat, Husen Yachyasaputra, Pimpinan Umum LKBN ANTARA Parni Hadi dan ratusan undangan lainnya. Pada saat itu terjadi perubahan pengiriman berita dari sistem PC Plus ke sistem two way melalui Intranet ANTARA Server (IAS) dan Bandung masuk menjadi biro percontohan dalam penggunaannya.

Pada 8 Juli 2004, Aat Surya Safaat yang sebelumnya Manajer UUS IMQ meggantikan Maduki Atamami, sebagai Kepala Biro Bandung. Kebijakan pembentukan biro baru muncul pada awal tahun 2006. Perwakilan Serang menjadi biro tersendiri dengan nama Biro Banten dan Perwakilan Bogor menjadi Biro Peyangga Jakarta. Biro Bandung pernah mengadakan seminar nasional dalam rangka perayaan Konferensi Asis Afrika ke-50 bekerjasama dengan Departemen Luar Negeri Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Biro Bandung juga telah mengeluarkan buku 50 Tahun Konferensi Asis Afrika yang merupakan kumpulan tulisan dan foto selama berlangsungnya perayaan tersebut. Pada peringatan Hari Pers Nasional tahun 2006, Biro Bandung mengadakan seminar dan acara temu pelanggan di Sasana Budaya Ganesha tempat diadakannya kegiatan HPN.

35

36

Pada 3 April 2007, Johnny Tarigan yang sebelumnya redaktur di ANTARA pusat menggantikan Aat Surya Safaat yang saat itu mendapat jabatan baru sebagai Direktur Dana Pensiun ANTARA. Kepala Biro ANTARA Jawa Barat dan periode jabatan: 1. Achmad Zainoen Palindih 2. Dayat Hardjakoesoemah 3. Kolonel Jamil 4. Kolonel Moechsin 5. Mayor Oekasah Soehandi 6. Suwargi Natadikara 7. Dodoy Syarief Hidayat 8. Achmad Fuad 9. Achmad Faried 10. Masduki Atamimi 11. Aat Surya Safaat 12. Johnny Tarigan : Koresponden 1939-1949 : Kepala Koresponden 1949-1965 : Kepala Koresponden 1965-1966 : Kepala Koresponden 1966-1972 : Kepala Cabang 1972-1974 : Kepala Cabang 1974-1978 : Kepala Cabang/Biro 1978-1994 : Kepala Biro 1994-1996 : Kepala Biro 1996-1999 : Kepala Biro 1999-2004 : Kepala Biro 2004-2007 : Kepala Biro 2007 sekarang

3.3.

Logo LKBN ANTARA Adapun logo LKBN ANTARA Biro Jawa Barat sebagai suatu simbol

identitas perusahaan agar dapat dikenal. Logo LKBN ANTARA Biro Jawa Barat merupakan logo LKBN ANTARA Pusat yang diciptakan semenjak LKBN ANTARA berdiri. Logo ini merupakan logo pertama sebelum digantikan dengan logo yang baru pada asli pada awal 2007. Gambar 1.1 Logo LKBN ANTARA Lama

36

37

"Logo lama ANTARA dilambangkan dengan warna biru dan tulisan bersambung, melambangkan visi keuletan wartawan LKBN ANTARA dalam menulis berita." kata Redaksi Perum LKBN ANTARA Muhammad Yusuf.

Gambar 1.2 Logo LKBN ANTARA

Sumber : LKBN ANTARA, November 2008. Jakarta (ANTARA News). Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA meluncurkan logo baru dalam upaya memperkuat identitas korporat dan penguatan budaya serta sistem kerja. "Logo baru ANTARA dilambangkan dengan mata berwarna merah, melambangkan visi tak terbatas peran kantor berita dalam membangun masyarakat baru yang berbasis pengetahuan," kata Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf, di Jakarta, Rabu, dalam sambutannya saat acara peluncuran logo baru ANTARA. Sedangkan tulisan ANTARA berwarna hitam tegak lurus bermakna independensi sebuah kantor berita yang berorientasi pada kredibilitas manusia dan produk-produknya. Selain itu, pihaknya juga memperbaharui halaman korporat dalam website yang dapat dikunjungi di www.antara.net.id. 37

38

Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf juga mengatakan, "Format gratis kita juga telah menerima Adam Malik Award 2007 yang telah direformat pada www.antara.co.id dan isi berita portal berita tersebut dapat diakses melalui In-Go." Dengan akses melalui In-Go tersebut memungkinkan portal gratis ANTARA dapat diakses melalui telepon seluler di mana pun dan kapan pun selama 24 jam. ANTARA juga segera membuka Galeri Foto ANTARA di Pasar Baru, Jakarta Pusat, sebagai wadah karya - karya berita foto terbaik dari para fotografer dan stringer yang dimilikinya. Pada kesempatan yang sama, ANTARA memberikan penghargaan sekaligus kerjasama dengan sejumlah mitra bisnis dan pelanggan. Lima media yang menjadi partner panjang selama ini adalah Reuters, Bloomberg, Kompas Group, Tempo, dan Media Indonesia. ANTARA pada kesempatan yang sama juga menandatangani kerjasama dengan Borneo TV dan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) yang berencana menyebarkan informasi melalui jaringan ANTARA. "Kami akan mulai mengimplementasikan sistem manajemen mutu berdasarkan ISO 9001:2000 sekaligus mengawal agar semua kebijakan dapat dilaksanakan," ujar Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Ahmad Muklis Yusuf. ANTARA merupakan kantor berita nasional yang telah selama 70 tahun berkiprah sebagai penyedia informasi di Indonesia. Pada 2007 kantor berita tersebut meluncurkan visi baru yaitu menjadi kantor berita berkelas dunia, salah satu yang terbaik di Asia Pasifik, untuk mewujudkan masyarakat berbasis pengetahuan.

38

39

Sementara itu, Menteri Negara BUMN dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekretaris Kementerian Negara BUMN, Muh. Said Didu mengatakan, perubahan ANTARA menjadi Perum bukan sekadar perubahan nama atau perubahan artifisial belaka. "Perubahan tersebut dimaksudkan agar ANTARA dapat menjalankan peran yang lebih baik dalam proses penciptaan nilai tambah informasi dengan tata kelola yang lebih baik dibandingkan sebelumnya," kata Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf. Oleh karena itu, diharapkan ANTARA mampu mengupayakan nilai tambah untuk menghadapi kompetisi media yang semakin ketat. Namun katanya, hal itu juga harus disesuaikan dengan penugasan negara dalam bentuk public service obligation (PSO) dalam diseminasi informasi publik.

3.4. Visi & Misi LKBN ANTARA 3.4.1. VISI 1. Menjadi Kantor Berita berkelas dunia dalam mewujudkan

masyarakatber pengetahuan Menjalankan peran Kantor Berita Nasional melalui penyebarluasan informasi bagi masyarakat.

39

40

2.

Menjalankan

bisnis

Kantor

Berita

dan

kegiatan

penunjangnya dengan prinsip organisasi yang berorientasi pasar (market - drive organization). 3. Berperan proaktif dalam mewujudkan masyarakat

berpengetahuan. 3.4.2. MISI Menyebarluaskan informasi tentang Indonesia ke dalam dan ke luar negeri dengan menyediakan informasi secara cepat, akurat, penting. 3.5. Struktur Perusahaan LKBN ANTARA Pada tahun 1943 ANTARA dijadikan perseroan terbatas. Status ini kemudian berubah menjadi yayasan yang didukung oleh Serikat Perusahaan Surat Kabar (SPS) dan persatuan Wartawan Indonesia (PWI), tahun 1953. Selanjutnya, pada tahun 1963 Presiden melebur semua kantor berita yang ada di Indonesia kedalam ANTARA dan menjadikannya lembaga yang diketuai langsung oleh Presiden. Setiap suatu lembaga atau perusahaan mutlak memerlukan struktur organisasi. Fungsinya adalah untuk memudahkan pembagian tugas dan wewenang tiap bidang pekerjaan atau jabatan secara jelas dalam lembaga atau perusahaan itu. Begitupun dengan LKBN ANTARA. Struktur organisasi dijadikan sebagai kerangka dasar dalam hubungan timbal balik antara pimpinan dan karyawannya dalam jalinan bidang pekerjaan. LKBN ANTARA yang berkantor pusat di Jakarta, mempunyai biro di 26 provinsi. Struktur organisasi yang ada pada ANTARA Biro Bandung merupakan

40

41

bagian dari ANTARA pusat. Susunan jabatan dari pusat sampai biro daerah adalah sebagai berikut:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pemimpin Umum Sekretaris Lembaga Direktur Teknik dan Logistik Direktur Pemasaran Staf Ahli Wapemplered I Wapemplered II Kepala Redaksi Umum Kepala Redaksi Ekomnomi

10 Kepala Redaksi Internasional 11 Kepala Biro Foto 12 Kepala Biro ANATARA DPR dan Penerbitan Khusus 13 Kepala Biro Personalia 14 Kepala Biro ANTARA di luar negeri Sedangkan susunan jabatan di LKBN ANTARA Biro bogor adalah sebagai berikut: 1 2 3 4 Kepala Biro Wartawan Karyawan dan Teknisi Administrasi

STRUKTUR ORGANISASI BIRO ANTARA JABAR

Untuk lebih jelas, struktur LKBN ANTARA Biro bogor digambar sesuai Sumber: http://www.antarajawabarat.com/ gambar 1.3. Berikut :

41

MOTO : CEPAT AKURAT PENTING

Gambar 1.3

42

3.6

Job Description Dalam pemaparan deskripsi kerja pada laporan ini, penulis hanya

mencantumkan khusus Direktorat Redaksi saja. Hal tersebut dilakukan karena pada pelaksanaan praktek kerja, penulis ditempatkan pada bagian redaksi (Wartawan). Adapun deskripsi kerja Direktorat Redaksi di LKBN ANTARA, sesuai dengan keputusan pimpinan umum LKBN ANTARA nomor SKEP 129/PAP/X/2005, adalah sebagai berikut: 3.6.1 Direktorat Redaksi Direktorat Redaksi adalah unsur pembantu pemimpin umum/pemimpin redaksi, dipimpin oleh seorang pemimpin pelaksana redaksi yang berada dibawah dan tanggung jawab langsung kepada pemimpin umum. Direktorat Redaksi mempunyai fungsi: 1.Mencari, menerima, mengolah, menyusun, menyajikan, serta menentukan penyiaran data, berita, karangan khas, analisa foto, suara dan gambar berita yang menjadi produk penyiaran seketika ( real time ) lembaga dengan memperhatikan tuntutan pasar. 2.Membina dan mengembangkan keterampilan serta pengetahuan wartawan lembaga. Direktorat Redaksi terdiri atas : a. Redaksi Umum b. Redaksi Daerah Indonesia Barat c. Redaksi Daerah Indonesia Timur d. Redaksi Karangan Khas sesuai tugas pokok

42

43

e. Redaksi Liputan Khusus f. Redaksi Olah Raga g. Redaksi Ekonomi h. Redaksi Internasional i. Redaksi Foto j. Redaksi TV k. Redaksi Website A. Redaksi Umum Redaksi Umum adalah unsur pelaksana tugas Direktorat Redaksi di bidang pemberitaan kegiatan peliputan dan penyuntingan dalam pemberitaan politik, sosial, budaya, pertahanan, dengan produk berbahasa Indonesia. B. Redaksi Daerah Indonesia Barat Redaksi Daerah Indonesia Barat adalah unsur pelaksana tugas Direktorat Redaksi dengan tugas dan fungsi membina, merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mendorong perbaikan kegiatan keredaksian (Peliputan dan Penyuntingan) di biro biro di wilayah Indonesia Barat. C. Redaksi Daerah Indonesia Timur Redaksi Daerah Indonesia Barat adalah unsur pelaksana tugas Direktorat Redaksi dengan tugas dan fungsi membina, merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mendorong perbaikan kegiatan keredaksian (Peliputan dan Penyuntingan) di biro biro di wilayah Indonesia Timur.

D. Redaksi Karangan Khas

43

44

Redaksi Karangan Khas adalah unsur pelaksana tugas Direktorat Redaksi dengan tugas menyeleksi, menerjemahkan, dan menyunting bahan berita ringan dan tidak terikat waktu, termasuk yang berasal dari luar lembaga yang dipublikasikan LKBN ANTARA. E. Redaksi Liputan Khusus Redaksi Liputan Khusus adalah unsur pelaksana tugas Direktorat Redaksi dalam pencarian, penyuntingan bahan berita untuk kegiatan liputan khusus, terutama pada hari sabtu, minggu, dan hari-hari libur. F. Redaksi Olah Raga Redaksi Olah Raga adalah unsur pelaksana tugas Direktoreat Redaksi

dengan tugas mencari, menyeleksi dan menyunting bahan berita olah raga dan krida, baik yang berbahasa Indonesia maupun yang berbahasa Inggris atau bahasa asing lainnya. G. Redaksi Ekonomi Redaksi Ekonomi adalah unsur pelaksana tugas Direktirat Redaksi di bidang kegiatan peliputan, penyuntingan dan penerjemahan berita-berita ekonomi, baik ekonomi umum kegiatan pasar modal, maupun lembaga keuangan didalam dan luar negeri. H. Redaksi Internasional Redaksi Internasional khusus adalah unsur pelaksana tugas Direktorat Redaksi dengan tugas menyeleksi, menerjemahkan dan menyunting bahan berita, termasuk dari luar lembaga, baik dari bahasa inggris kedalam bahasa Indonesia, maupun sebaliknya. I. Redaksi Foto

44

45

Redaksi Foto adalah unsur pelaksana tugas Direktorat Redaksi dalam pencarian, penyuntingan gambar atau berita foto menurut kaidah jurnalistik untuk disiarkan dengan memperhatikan pedoman dan kebijakan pemberitaan lembaga. J. Redaksi TV Redaksi TV adalah unsur pelaksana tugas Direktorat Redaksi di bidang pemberitaan yang melayani produk suara berita dan film berita, baik dari hasil liputan maupun hasil kerja sama dengan pihak luar atau kantor berita asing. K. Redaksi Website Redaksi Website adalah unsur pelaksana tugas Direktorat Redaksi di bidang pemberitaan yang melayani produk informasi on-line multimedia. L. Sekretariat Redaksi Sekretariat Redaksi mempunyai fungsi: Mencari dan menerima bahan berita dari wartawan lembaga kantor berita asing dan sumber lainnya. Memilih, menyunting, dan menterjemahkan bahan berita menurut kaidah jurnalistik dan sesuai dengan pedoman serta kebijakan pemberitaan lembaga. Menyediakan produk berita yang siap disiarkan secepatnya kepada pelanggan, baik melalui VSAT, e-mail, Fax, bulletin, maupun sarana telekomunikasi lainnya. Setiap redaksi (yang dituliskan diatas) dipimpin oleh Kepala Redaksi, merupakan pejabat struktural setingkat dengan kepala bagian di unit kerja lain. Bertanggung jawab langsung kepada pemimpin pelaksana Redaksi melalui wakil pemimpin Pelaksana Redaksi.

45

46

Kepala Redaksi memegang kendali operasional terhadap proses keredaksian di bidangnya, dan berwenang melakukan koordinasi dengan pejabat fungsional peliputan atau pewartaan. Pewartaan adalah tugas Direktorat Redaksi di bidang pencarian, pengumpulan dan pembuatan berita tulis, karangan khas, foto dan audio visual yang secara administratif berada dibawah tanggung jawab Kepala Redaksi masing masing.

3.6.2

Pemimpin Pelaksana Redaksi/Wakil Pemimpin Pelaksana Redaksi Pemimpin Pelaksana Redaksi/Wakil Pemimpin Pelaksana Redaksi bertugas

membantu Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi dalam merumuskan rencana kebijaksanaan serta melaksanakan sebagian tugas lembaga dibidang pemberitaan dan keredaksian. 3.7 Sarana dan Prasarana Fasilitas kerja yang berada di LKBN ANTARA Bandung adalah segala sesuatu yang membantu dalam melaksanakan tugas keredaksian. Berikut adalah fasilitas kerja yang tersedia di kantor LKBN

46

47

Tabel 1.2 Fasilitas yang ada di LKBN ANTARA

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Nama Barang Komputer Mesin Faksimili Meja Faksimili Meja Kerja Meja Sudut Kecil Meja Printer Sofa Kursi Lipat Rak Buku Rotan Filling Kabinet Lemari Arsip Gordyn ALM Jam Dinding Kursi Kerja Televisi Telepon Kipas Angin Kompor Gas Tabung Gas Dispenser Musholla

Jumlah 14 Buah 3 Buah 1 Buah 1 Buah 1 Buah 1 Buah 1 Set 1 Buah 1 Buah 1 Buah 1 Buah 6 Buah 5 Buah 20 Buah 1 Buah 6 Buah 2 Buah 1 Buah 1 Buah 1 Buah Satu ruang

Tahun perolehan 2000 1994 1998 1998 2000 2000 1995 1997 1997 1998 1997 2000 2000 -

Kondisi Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Sumber : LKBN ANTARA Mei 2012

7.1 Prosedur Sistem Berjalan Suatu prosedur atau tahap-tahap yang dilakukan sebelum memulai suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan disebut prosedur sistem. Sesuai dengan ruang lingkup yang dibahas dalam penyusunan Kuliah Kerja Praktek ini, maka prosedur sistem berjalan yang diambil yaitu dari Penerimaan

47

48

Karyawan Baru bagian Kepegawaian Setjen DPR RI Jakarta yang selama ini telah melewati beberapa proses sebagai berikut : berikut : a. Proses Penerimaan Surat Lamaran Kerja Proses Penerimaan Surat Lamaran Kerja terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah proses Pengisisan Formulir Permohonan Kebutuhan Tenaga Kerja dari Sub Bagian Surat dan Ekspedisi lalu diserahkan ke bagian Pendidikan dan Pelatihan. Bagian kedua adalah bagian Surat dan Ekspedisi memasang iklan Lowongan kerja dengan batas waktu yang di tentukan. Setelah batas waktu berakhir maka semua surat lamaran yang diterima di serahkan ke Bagian Pandidikan dan Pelatihan untuk di seleksi. b. Proses Seleksi Karyawan Baru Setelah semua surat lamaran di terima oleh Bagian Pandidikan dan Pelatihan maka proses selanjutnya di adakan seleksi kepada calon karyawan baru yang memenuhi syarat yang telah di tetapkan. Bagian Pendidikan dan Pelatihan mengeluarkan List atau Daftar Calon karyawan yang akan di seleksi dengan disertai pembuatan surat panggilan untuk wawancara untuk calon kepegawaian. Dengan membawa surat tersebut calon karyawan di seleksi. Seleksi ini dibagi menjadi tiga tahapan dimana setiap tahapan diberlakukan sistem gugur bagi calon karyawan yang tidak lulus pada wawancara sebelumnya. Setelah sampai tahap akhir wawancara, Bagian

48

49

Pendidikan dan Pelatihan mengeluarkan Surat Hasil Seleksi kepegawaian yang di tembuskan kepada Calon Kepegawaian. c. Proses Penerimaan Karyawan Baru Calon Karyawan yang telah menerima Surat Hasil Seleksi yang telah dinyatakan lulus sampai wawancara tahap ketiga kembali datang untuk bertemu dengan Bagian Pendidikan dan Pelatihan guna untuk membicarakan gaji yang akan diterima nanti. Bagian Pendidikan dan Pelatihan mengeluarkan list atau data karyawan baru untuk di arsipkan dan dilaporkan ke Pimpinan Kepegawaian. d. Proses Laporan Hasil Seleksi Semua kegiatan yang telah terjadi meliputi seleksi penerimaan karyawan baru sampai tahap ketiga sampai dibuatnya daftar karyawan baru yang nantinya akan di laporkan kepada Pimpinan Kepegawaian

3.8. Diagram Alir Data (DAD) Sistem Berjalan

SLK, SPK, HSCK

Analisa Sistem Penerimaan Karyawan Baru 49 DPR RI

Bagian Pendidikan Dan Pelatihan

50

SLK, SPK HSCK

SPK,HSCK,DATA KARYAWAN BARU

Calon Karyawan
SPK, HSCK

LAPORAN DATA KARYAWAN BARU

Bagian Karyawan

Keterangan : SPK = SLK = HSCK = Surat Panggilan Kerja Surat Lamaran Kerja Hasil Seleksi Calon Karyawan 33 Gambar 111.2. Diagram Konteks Sistem Berjalan

Data Karyawan Arsip Karyawan Data Kebutuhan Karyawan Surat Lamaran Kerja Bagian Pendidikan Dan Pelatihan Arsip kebutuhan Karyawan

Surat Lamaran Kerja Calon Karyawan 1.0 Penerimaan 50 Lamaran Kerja

51

Surat Panggilan Kerja

Surat Panggilan Kerja Arsip Calon Karyawan Data Calon Karyawan

Data Calon Karyawan Surat Panggilan Kerja

2.0 Seleksi Calon Kepegawaian

Surat Panggilan Kerja

Hasil Seleksi Calon Karyawan Data Karyawan Baru

Bagian Pendidikan Dan Pelatihan

Hasil Seleksi Calon Karyawan

Arsip Hasil Seleksi Calon karyawan

Arsip Karyawan Baru Data Karyawan Baru

3.0 Penerimaan Karyawan Hasil Baru Ka

Hasil seleksi Calon Karyawan Hasil seleksi Calon Karyawan Data Karyawan Baru

Bagian Pendidikan Dan Pelatihan Biro Kepegawaian

Data Karyawan Baru

4.0 Laporan Hasil Seleksi

Laporan Data Karyawan Baru

Arsip Karyawan Data Karyawan

Gambar.111.3. Diagram Nol Sistem Berjalan

Data Calon Karyawan

Arsip Calon Karyawan

Surat Panggilan Kerja 2.1 Seleksi Karyawan 51 Baru

Bagian Pendidikan Dan Pelatihan

52

Calon Karyawan

Surat Panggilan Kerja

Data Hasil Seleksi

Hasil Seleksi Calon Karyawan Data Calon Karyawan 2.2 Hasil Seleksi

Arsip Hasil Seleksi Calon Karyawan Hasil seleksi Calon Karyawan

Gambar.111.4. Diagram Detail 2.0. Sistem Berjalan

Calon Karyawan

Surat Lamaran Kerja

1.1 Penerimaan Surat Lamaran

Bagian Pendidikan Dan Pelatihan

52

53

Surat Lamaran Kerja

Surat Panggilan Kerja 1.2 Seleksi Surat Lamaran

Surat Panggilan Kerja

Arsip Calon Karyawan

Data Calon Karyawan

Gambar.111.5. Diagram Detail 1.0. Sistem Berjalan 3.9 Kamus Data Sistem Berjalan Kamus data sistem berjalan adalah katalog data dan kebutuhankabutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan kamus data sistem analis untuk mengidentifikasi data yang mengalir pada sistem dengan lengkap.Adapun kamus data sistem berjalan terdapat sebuah formulir input dan output dengan berbagai tampilan. Pembentukan kamus data pada tahap analis dan perancangan: a. Dokumen Masukan 1. Nama Arus Data : Formulir Permohonan Kebutuhan Tenaga Kerja. Alias Bentukl Data Arus Data : Form Tenaga Kerja : Cetakan Manual : Arsip Permohonan Tenaga Kerja-Proses 1.0 53

54

Penjelasan

: Sebagai data untuk permohonan kebutuhan karyawan baru

Periode Volume Struktur Data Header

: Setiap saat : Rata-rata 4 kali setahun : Header + Isi + Footer = Judul + Doc + Rev + Date + Ket + Divisi / Biro

Keterangan = Doc * Nomor Urut Dokumen * Rev * Tanggal Revisi * Date * Tanggal Dibuatnya Formulir * Ket * Nama Formulir ini * Divisi / Biro * Nama Divisi / Biro yang memerlukan tenaga kerja * Isi =1 {No + Jabatan + Tugas-tugas yang akan dilakukan + * kualikasi * + 1 {Umur + Jenis

Kelamin + Pendidikan + Pengalaman}20 + Jumlah Orang + Waktu dibutuhkan}20 Keterangan = No * Nomor Urut * Jumlah Orang * Jumlah Tenaga Kerja yang dibutuhkan * Footer = Menyetujui + Mengetahui + Tanggal + Yang Memohon Keterangan :

54

55

Tanggal = Tanggal + Bulan + Tahun 2. Nama Arus Data : Application Form Alias Bentuk Data Arus Data : App.Form : Cetakan Manual : Calon Karyawan Proses 1.0 Bagian DIKLAT Penjelasan Volume Struktur Data : Sebagai ada seleksi karyawan : Rata rata pertahun 4 kali permintaan : Header + Isi + Footer

Header = Ket + Nama Lengkap + Nama Panggilan + Alamat + Kode pos + Alamat (surat menyurat) + Kode pos + No.KTP + No.SIM + Tempat / Tgl Lahir + Tinggi & Berat Badan + Jenis Kelamin + Status + Kewarganegaraan + Suku + No.Telp. + HP + E-Mail + Agama + Golongan Darah + Pas photo. Keterangan = No.KTP * Terdiri dari 22 digit * No.SIM * Terdiri dari 15 digit * Tempat / Tgl Lahir = Tempat Kelahiran / Tgl + Bulan + Tahun Jenis Kelamin = [Pria | Wanita] Status = [Belum Menikah | Menikah | Cerai]

55

56

Isi

= Judul + 1 {Nama + Status + Tgl Lahir + Umur + Pendiddikan + Pekerjaan + Alamat}5

Keterangan = Tgl Lahir = Tgl + Bulan + Tahun Footer = Judul + Ket + 1 {Nama Sekolah + Jurusan + Tahun Ijazah + * Tahun Pendidikan * + 1 {Dari + Sampai}5 + Keterangan}5 Keterangan = Ket 3. * Keterangan Formal * : Evaluasi Hasil Wawancara : EHW : Cetakan Komputer Bagian DIKLAT Process 2.0 Process 2.0 Calon Karyawan Penjelasan : Sebagai bahan untuk pengambilan keputusan berdasarkan wawancara. Periode Volume Struktur Data Header : Setiap terjadi penerimaan karyawan baru : Rata-rata prtahun 4 kali permintaan : Header + Isi + Footer = Judul + Nama + Pendidikan + Tanggal + Untuki jabatan + Divisi / Biro + wawancara + Status Keterangan = Tanggal = Tanggal + Bulan + Tahun Untuk Jabatan * Calon Karyawan akan Dimasukan dijabatan apa *

Nama Arus Data Alias Bentuk Data Arus Data

56

57

Divisi / Biro * Nama Divisi / Biro yang memerlukan * Status = [Bujangan | Menikah] Isi = 1{No. + Kualikasi + Skala Penilaian + Komentar}6 Keterangan Footer = Skala Penilaian = [Baik | Sedang | Buruk] = Judul + Rekomendasi + Lain-lain +

Pewawancara Keterangan = [Dapat diterima | Cadangan | Ditolak] Pewawancara * Nama Pewawancara * b. Dokumen Keluaran 1. Nama Arus Data Alias Bentuk Data Arus Data : Surat Hasil Seleksi Calon Karyawan : HSCK : Cetakan Komputer : Bagian DIKLAT Process 2.0 Calon Karyawan Penjelasan : Sebagai Pemberitahuan Hasil Seleksi Calon Karyawan Periode Volume Struktur Data 2. Nama Arus Data Alias : Setiap Terjadi Penerimaan Karyawan Baru : Rata-rata Setahun 4 kali Permintaan :: Surat Panggilan Kerja : Interview

57

58

Bentuk Data Penjelasan

: Cetakan Komputer : Sebagai Surat Panggilan Kerja Untuk Seleksi Wawancara

Arus Data

: Bagian DIKLAT Process 2.0 Calon Karyawan

Periode Volume

: Setiap Terjadi Penerimaan Karyawan Baru : Rata-rata Setahun 4 kali Permintaan

3.10.

Spesifikasi Sistem Berjalan Dalam spesifikasi sistem berjalan ini sangat diperlukan suatu dokumen

untuk pemrosesan data. Adapun dokumen yang ada dalam sistem penerimaan Karyawan baru pada Kepegawaian Setjen DPR RI adalah sebagai berikut : 3.10.1. Spesifikasi Bentuk Masukan a. Nama Dokumen : Formulir Permohonan Kebutuhan Tenaga kerja Fungsi : Sebagai Data untuk diadakannya Penerimaan Karyawan Baru Sumber Tujuan Media Jumlah : Arsip Kebutuhan Tenaga Kerja : Bagian DIKLAT : Kertas Cetakan : Satu Lembar

58

59

Frekuensi

: Setiap akan diadakannya Penyeleksian Penerimaan Karyawan Baru

Bentuk

: Lihat Lampiran A.1

b. Nama Dokumen : Applikasi Form Fungsi Sumber Tujuan Media Jumlah Frekuensi Bentuk : Sebagai Data Calon Karyawan Baru : Calon Karyawan : Bagian DIKLAT : Kertas Cetakan : Empat Lembar : Setiap akan menerima Karyawan Baru : Lihat Lampiran A.2

c. Nama Dokumen : Evaluasi Hasil Wawancara Fungsi Sumber Tujuan Media Jumlah Frekuensi : Sebagai Data Hasil Wawancara : Calon Karyawan : Bagian DIKLAT : Kertas Cetakan Komputer : Satu Lembar : Setiap Akhir Wawancara Calon Karyawan Baru Bentuk 3.10.2. : Lihat Lampiran A.3

Spesifikasi Bentuk Keluaran a. Nama Dokumen : Surat Hasil Seleksi Calon Karyawan Fungsi : Sebagai Pemberitahuan kepada Calon Karyawan atas Hasil Wawancara

59

60

Sumber Tujuan Media Jumlah Frekuensi Bentuk

: Bagian DIKLAT : Calon Karyawan : Kertas Cetakan Komputer : Satu Lembar : Setiap Setelah Wawancara : Lihat Lampiran B.1

b Nama Dokumen : Surat Wawancara / Interview Fungsi : Sebagai Pemberitahuan Tentang Waktu : Seleksi Calon Karyawan Sumber Tujuan Media Jumlah Frekuensi Bentuk 3.11. Permasalahan Masih manualnya sistem berjalan yang digunakan, sehingga banyak terjadi kekurangan disana-sini. Masalah yang dihadapi seperti : a. Masih sering terjadi kekeliruan dalam penyusunan laporan penerimaan karyawan baru b. Kurang telitinya dan keakuratan dalam proses penilaian hasil wawancara seleksi karyawan. : Bagian DIKLAT : Calon Karyawan : Kertas Cetakan Komputer : Satu Lembar : Setiap Penerimaan Karyawan Baru : Lihat Lampiran B.2

60

61

3.12. Alternatif Pemecahan Masalah a. Digunakan sistem komputerisasi pada panarimaan karyawan baru, karena hal ini sangat dibutuhkan dalam kegiatan pengawasan penerimaan, seleksi hingga penyusunan laporan penerimaan karyawan baru. b. Untuk memperlancar penyelesaian pekerjaan diadakan informasi pengolahan data karyawan yang berbasis computer agar

kemungkinan penerimaan karyawan baru dapat segera di ketahui hasilnya. .

BAB 1V PENUTUP

4.1

Kesimpulan 61

62

Pada akhirnya penulis dapat mencantumkan apa yang menjadi dan dapat disimpulkan selama melaksanakan kerja praktek di LKBN ANTARA yaitu: 1. Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA Biro Bogor merupakan tangan panjang dari perusahaan LKBN ANTARA yang berpusat di Jakarta. Dengan beberapa susunan jabatan seperti Kepala Biro, Wartawan, karyawan dan teknisi, administrasi. Adapun tugas dari kantor biro yakni, melalui bagian redaksional meliput peristiwa-peristiwa yang terjadi di tengah masyarakat tempat kantor biro tersebut berada. Setelah itu, berita dari redaksional kantor biro di online kan dengan tujuan untuk dikonsumsi oleh surat kabar surat kabar yang ada. 2. Dalam kegiatan praktek di lapangan, teori tidak sepenuhnya menjamin keberhasilan seorang wartawan. Pengalamanlah yang menjadikan wartawan pandai membaca situasi dan tepat dalam mengambil keputusan. Teori digunakan hanya sebagai koridor dan pedoman, sedangkan dalam praktik lebih menuntut kreatifitas tiap individu. 3. Reportase dan menulis berita adalah salah satu kegiatan rutin yang dilakukan penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan di LKBN ANTARA 4. Dalam praktek penulisan praktek kerja lapangan di LKBN ANTARA penulis juga menghormati kode etik jurnalistik yang berlaku sehingga nilai55 nilai profesionalisme tetap di pegang untuk memuaskan pembaca. 5. Berita LKBN ANTARA yang disampaikan kepada khalayak bersifat fakta yang menarik perhatian yang mencakup gagasan yang perlu disampaikan kepada khalayak.

62

63

6. Berkaitan dengan media online, akses internet yang diberikan LKBN ANTARA kepada penulis berguna sangat baik sekali khusunya dalam hal ektivitas pengiriman berita. 4.2 Saran-saran Berikut adalah saran dari penulis setelah mengalami dan memahami situasi Praktek Kerja Lapangan di Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA Bandung :

4.2.1 Saran Untuk Instansi Gambaran secara umum dari penulis mengenai tempat Kuliah Kerja Praktek di LKBN ANTARA Bogor adalah sangat profesional dan melayani dengan baik. Kendatipun demikian, penulis memiliki saran yang mungkin akan bermanfaat bagi instansi terkait. 1. Ketersediaan informasi yang terbatas (berkaitan tentang promosi) mengenai perusahaan lembaga kantor berita, dirasakan perlu lebih diutamakan pada company profile, bahasa lainnya adalah identitas perusahaan yaitu berisi data perusahaan secara umum. 2. LKBN ANTARA, melalui kantor biro ada baiknya melakukan kesepakatan Memorandum of Understanding (MoU) yaitu dengan institusi pendidikan baik universitas atau perguruan tinggi untuk memasyarakatkan dunia jurnalistik melalui acara workshop dan seminar. Sebagai pembicaranya adalah wartawan-wartawan senior LKBN ANTARA. Dengan adanya kerjasama dalam kegiatan seperti itu, maka dengan sendirinya LKBN ANTARA akan semakin dikenal dan diterima.

63

64

4.2.2 Saran untuk mahasiswa Penulis memiliki beberapa masukan bagi mahasiswa yang hendak melaksanakan Kuliah Kerja Praktek, terutama bagi mahasiswa jurusan Manajeman Informatika : 1. Saat perwakilan dari kami telah merekomendasikan mahasiswa untuk melakukan Kuliah Kerja Peraktek (KKP), segera mahasiswa survey beberapa perusahaan yang akan dijadikan tempat KKP. Setelah itu datangi perusahaan tersebut untuk membuat perjanjian awal bisa bagian humas ataupun bagian pengembangan sumber daya manusia (Human resource development). 2. Bekali diri dengan memperdalam bidang ilmu yang tengah dipelajari. Banyak membaca buku dan bertanya kepada orang yang sudah berpengalaman, yang sebelumnya telah melakukan KKP dengan bidang keilmuan yang sama. 3. Setelah mendapatkan surat balasan dari perusahaan yang dituju, datangi perusahaan tersebut dan mulailah belajar beradaptasi dengan lingkungan kerja tempat anda KKP. Sebab, lingkungan kerja yang kondusif dan bersahabat akan mempermudah mahasiswa dalam melaksanakan seluruh kegiatan KKP berlangsung. 4. Mahasiswa yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Praktek untuk lebih mempersiapkan segala sesuatunya seperti mempelajari kembali catatancatatan yang pernah diberikan oleh dosen selama kuliah sehingga teori-teori yang didapat dengan mudah dapat dipraktekan dilapangan.

64

Anda mungkin juga menyukai