Anda di halaman 1dari 34

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

2.1.1. Pengertian Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu

menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau

elemennya, serta bergantung pada kegiatan yang ditangani untuk usaha menuju

keunggulan kompetitif, tepat dalam merencanakan tujuan, mampu bersaing dan

mengungguli pesaing.

Menurut Sutabri (2012:2) mengemukakan bahwa “Suatu sistem adalah suatu

jaringan kerja dari kegiatan-kegiatan, prosedur-prosedur, kumpulan elemen yang

berinteraksi yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan

suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu guna mencapai

tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian atau penjadwalan produksi”.

Menurut Davis dalam Zakiyudin (2012:5) “Sistem adalah seperangkat


unsur-unsur yang terdiri dari manusia, alat, konsep dan prosedur yang
dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan bersama ”. Sedangkan
Menurut McLeod dalam Zakiyudin (2012:5) “Sistem adalah sekelompok
elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu
tujuan”.
Menurut penulis berdasarkan kutipan di atas “Sistem adalah suatu kumpulan

atau himpunan dari unsur, komponen, prosedur, elemen, atau variable yang

terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain pada kegiatan

5
6

yang ditangani untuk usaha menuju keunggulan kompetitif, untuk maksud dan

tujuan bersama.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:13), “Suatu sistem mempunyai karakteristik atau


sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen
(components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem
(environtments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran
(output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal)”.

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu:

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen

sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem

memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan

mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat

mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan Supra Sistem.

2. Batas Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan

sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat

dipisah-pisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang

mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem.


7

Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan

sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan dan dapat juga

merugikan sistem tersebut. Lingkungan yang menguntungkan merupakan

energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut

harus selalu dijaga dan dipelihara.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut

dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem satu ke subsistem lain.

Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain

dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi sistem

yang membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat

berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai

contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance

input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara “data”

adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang

berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Seperti

contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, di mana


8

informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan

atau hal-hal lain yang merupakan input bagi subsistem lain-lainnya.

7. Pengolah Sistem (Procces)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan

menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah

data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak

manajemen.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.

Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada

gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan

yang telah direncanakan.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:15), “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi

antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang

berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut”.

Oleh karena itu sistem yang dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut

pandang, diantaranya:

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik (Abstract systems and physical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik, misalnya teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran

hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan


9

sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem

penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia (Natural system and man-made

system)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat

manusia. Misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan

pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang

melibatkan hubungan manusia dengan mesin yang disebut human machine

system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contohnya, karena

menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik (system deterministic and

probabilistic system)

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut

sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah

lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang

dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang

kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur

probabilistik.

4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka (Closed system and open systems)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis

tanpa ada campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem
10

yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima

masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

2.1.4. Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), “Siklus hidup sistem adalah proses evolusioner


yang diikuti dalam penerapan sistem atau subsistem informasi berbasis
komputer. Siklus hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas yang mengikuti
langkah-langkah pendekatan sistem, karena tugas-tugas tersebut mengikuti
pola yang teratur dan dilakukan secara top down”.

Kita akan melihat beberapa fase atau tahapan daur hidup suatu sistem,

diantaranya:

1. Mengenali adanya kebutuhan (Recognize the need)

Sebelum segala sesuatu terjadi, pastilah terlebih dahulu timbul suatu kebutuhan

atau problema yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya. Kebutuhan

dapat terjadi sebagai hasil perkembangan organisasi. Volume kebutuhan itu

meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Semua kebeutuhan ini

harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan mengenai

kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan

efektivitasnya.

2. Pembangunan Sistem (System development)

Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti guna menganalisis

kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk memenuhi

kebutuhan tersebut.

3. Pemasangan Sistem (System installation)


11

Setelah tahapan pembangunan sistem selesai, kemudian sistem akan

dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur

hidup sistem, di mana peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap

operasional adalah pemasangan sistem yang merupakan langkah akhir dari

suatu pembangunan sistem.

4. Pengopersian Sistem (Operating system)

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang

membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan

organisasi yang di tunjang oleh sistem informasi selalu mengalami perubahan

karena pertumbuhan kegiatan, perubahan peraturan dan kebijaksanaan, ataupun

kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahan-perubahan tersebut, sistem

harus diperbaiki atau diperbaharui.

5. Sistem Menjadi Usang (The system becomes obsolote)

Kadang-kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehinga tidak dapat

diatasi hanya dengan melakukan perbaikan pada sistem yang sedang berjalan.

Tiba saat di mana secara ekonomis dan teknis, sistem yang ada sudah tidak

layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk

menggantikannya.

2.1.5. Informasi

Menurut Sutabri (2012:22), “Informasi adalah data yang diklasifikasikan

atau diolah diinterprestasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan

keputusan. Sistem pengolahan informasi akan mengolah data menjadi informasi


12

atau mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi yang

menerimanya”.

1. Fungsi dan Siklus Informasi (Functions and information cycle)

Fungsi utama informasi adalah menambah pengatahuan atau mengurangi

ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada

pemakai mungkin merupakan hasil dari data yang dimasukkan ke dalam

pengolahan. Akan tetapi dalam kebanyakan penambahan keputusan yang

kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau

mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi

pengambil keputusan memberikan suatu kemungkinan faktor risiko pada

tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

2. Biaya dan Jenis-Jenis Informasi (Fees and other types of information)

Dalam beberapa organisasi, biaya pengolahan data untuk memenuhi operasi-

operasi yang resmi atau rutin, dan juga untuk menghasilkan informasi tingkat

tinggi, berkisar antara 5 sampai dengan 15% dari keseluruhan biaya

operasional organisasi.

3. Nilai dan Kualitas Informasi (Value and quality of information)

Nilai dari informasi ditentukan dari 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk

mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaat yang

diperoleh lebih berharga dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya.

Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu

sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan, sehingga


13

tidak mungkin atau sulit untuk memperolehnya, karena sebagian besar

informasi digunakan tidak hanya oleh satu pihak saja di dalam perusahaan.

4. Transportasi Informasi (Transport information)

Transformasi informasi adalah komponen proses dalam pengolahan sistem

informasi yang berfungsi untuk memproses data menjadi informasi, sehingga

dapat diperoleh produk informasi yang diperlukan. Berdasarkan kedudukan dan

fungsi tersebut maka komponen transformasi informasi sangatlah penting.

Kelancaran itu tampak pada jalannya mekanisme pelaksanaan, hingga

dokumentasi. Hal tersebut merupakan suatu prosedur komunikasi yang

berlanjut dan bertahap guna memperoleh hasil yang diharapkan oleh sistem

terebut.

5. Pemakaian Informasi (Use information)

Pemakaian Informasi merupakan suatu komponen yang tak dapat dipisahkan

dari pengelolaan sistem informasi karena di sinilah sesungguhnya produk

informasi didayagunakan sesuai dengan kebutuhannya. Produk informasi dapat

dinyatakan bermanfaat apabila informasi itu memenuhi kebutuhan pemakainya.

Sebaliknya jika produk informasi itu tidak dapat memenuhi kebeutuhan

pemakainya, maka penyediaan informasi tersebut dapat dikatakan sia-sia

belaka.

2.1.6. Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:38), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam


suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari
14

suatu organisasi dan dapat menyediakan pihak laporan-laporan yang


diperlukan oleh pihak luar tertentu”.

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan

istilah blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Yang dimaksud

dengan input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang

akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan

cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingakatan manajemen

serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi.

digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga)

bagian yaitu: teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat

keras (hardware).
15

5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer

dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan

dalam basis data untuk keperluan penyediaan informai lebih lanjut.

6. Blok Kendali (Controls Block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana

alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan pada

sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya.

2.1.7. Sistem Informasi Manajemen

Menurut Zakiyudin (2012:19), “Sistem informasi Manajemen (management


information system) adalah suatu sistem informasi manajemen
menggambarkan ketersediaan suatu rangkaian data yang cukup lengkap
yang disimpan agar dapat meyediakan informasi untuk mendukung operasi,
manajemen, dan pembuatan keputusan dalam suatu organisasi”.

Menurut Scott dalam Zakyudin (2012:19), “Sistem informasi manajemen


adalah sekumpulan sistem informasi yang saling berinteraksi, yang
memberikan informasi baik untuk kepentingan operasi atau kegiatan
manajerial”. Sedangkan Menurut McLeord dan George P. Schell dalam
Zakiyudin (2012:19), “Mendefinisikan sistem informasi manajemen sebagai
suatu sistem berbasis komputer yang membuat informasi tersedia bagi para
pengguna yang memiliki kebutuhan serupa”.

2.1.8. Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Zakiyudin (2012:53), “Sistem infomasi akuntansi adalah suatu


komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah,
menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan
keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak
ekstern”.Sedangkan menururt Gelinas, Orams dan Wiggins dalam Zakiyudin
(2012:53), “Mendefiisikannya sebagai subsistem khusus dari sistem
16

informasi manajemen yang tujuannya adalah menghimpun, memproses dan


melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan”.

2.2. Peralatan Pendukung (Tool System)

Untuk merancang sistem informasi, baik itu sistem yang berskala besar

maupun sistem yang berskala kecil, memerlukan peralatan pendukung yang akan

digunakan dalam pembuatan sistemnya. Adapun peralatan pendukung yang

penulis gunakan adalah:

2.2.1. Pengertian Unified Modeling Language (UML)

Menurut Fowler (2014:2), “Unified Modelling Language (UML)

adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal,

pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang

dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek”.

Menurut Fowler (2014:6) “Unified Modelling Language (UML) adalah


merupakan standar yang relatif terbuka yang di kontrol oleh Object
Management Group (OMG)”. Sedangkan Menurut Rossa dan Salahuddin
“Unified Modelling Language (UML) adalah salah standar bahasa yang
banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement,
membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam
pemrograman berorientasi objek”.
Menurut penulis berdasarkan kutipan diatas “Unified Modelling Language

(UML) adalah sekumpulan spesifikasi yang banyak digunakan di dunia industri

untuk membuat analisis dan desain yang menggambarkan sistem yang dibangun

menggunakan permrograman berorientasi objek”.


17

2.2.2. Sejarah Unified Modelling Language (UML)

Menurut Rossa dan Salahuddin (2014:138), “Sejarah adalah bahasa


pemrograman berorientasi objek yang pertama dikembangkan dikenal
dengan nama Simula-67 yang dikembangkan pada tahun 1967. Bahasa
pemrograman ini kurang berkembang dan dikembangkan lebih lanjut,
namun dengam kemunculannya telah memberikan sumbangan yang besar
pada developer pengembangan bahasa pemrograman berorientasi objek
selanjutnya”.

Perkembangan aktif dari pemrograman berorientasi objek mulai mengeliat

ketika berkembangnya bahasa pemrograman Smalltalk pada awal 1980-an yang

kemudian diikuti dengan perkembangan bahasa pemrograman berorientasi objek

yang lainnya seperti: C objek, C++, Eiffel, dan CLOS.

2.2.3. Diagram Unfied Modeling Language (UML)

Menurut Rossa dan Salahuddin (2015:140), “Pada Unfied Modeling

Language (UML) terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3

kategori”.

Adapun jenis diagram-diagram yang ada pada UML:

1. Structure Diagram adalah kumpulan yang digunakan untuk menggambarkan

suatu struktur statis yang dimodelkan.

a. Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian

kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki

apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Atribut merupakan

variable-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas sedangkan operasi atau

metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas. Diagram kelas

dibuat agar pembuat program atau programmer membuat kelas-kelas


18

sesuai rancangan di dalam diagram kelas agar antara dokumentasi

perancangan dan perangkat lunak sinkron.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada Class Diagram :

Tabel II.1
Class Diagram
ClassName KELAS / CLASS
-memberName
-memberName Kelas pada struktur sistem.
-memberName

ANTARMUKA / INTERFACE
Sama dengan konsep interface dalam
pemrograman berorientasi objek.

ASOSIASI / ASSOCIATION
Relasi antar kelas dengan makna
umum, asosiasi biasanya juga disertai
dengan multiplicity.
ASOSIASI BERARAH / DIRECTED
ASSOCIATION
Relasi antar kelas dengan makna kelas
yang satu digunakan oleh kelas yang
lain, asosiasi biasanya juga disertai
dengan multiplicity.
GENERALISASI/
GENERALIZATION
Relasi antar kelas dengan makna

generalisasi-spesialisasi (umum-

khusus).

KEBERGANTUNGAN/
19

DEPEDENCY
Relasi antar kelas dengan makna
kebergantungan antar kelas.
AGREGASI / AGGREGATION
Relasi antar kelas dengan makna

semua-bagian (whole-part).

Sumber : Rossa dan M.Salahuddin (2014:146)

b. Object Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan objek

dan jalannya objek dalam sistem. Pada diagram harus dipastikan semua

kelas yang sudah didefinisikan pada diagram kelas harus dipakai objeknya,

karena jika tidak, pendefinisian kelas itu tidak dapat

dipertanggungjawabkan. Diagram objek juga berfungsi untuk

mendefinisikan contoh nilai atau isi dari atribut tiap kelas.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada Object Diagram :

Tabel II.2
Objek Diagram
OBJEK / OBJECT
Nama_objek : nama_kelas
Dari kelas yang berjalan saat sistem
Attribute=nilai
dijalankan.

LINK

Relasi antar objek.

Sumber : Rossa dan M.Salahuddin (2014:147)

c. Component Diagram atau diagram komponen dibuat untuk menunjukan

organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah


20

sistem. Diagram komponen focus pada komponen sistem yang dibutuhkan

dan ada di dalam sistem.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada Component Diagram :

Tabel II.3
Component Diagram
PACKAGE
Package merupakan sebuah bungkusan

dari satu atau lebih kelas

KOMPONEN
Component1
Komponen sistem.

KEBERGANTUNGAN/

DEPENDENCY

Kebergantungan antar komponen, arah

panah mengarah pada komponen yang

dipakai.

ANTARMUKA / INTERFACE
Sama dengan konsep interface dalam

pemrograman berorientasi objek.

LINK

Relasi antar komponen.

Sumber : Rossa dan M.Salahuddin (2014:149)

d. Composite Structure Diagram dapat digunakan untuk menggambarkan

struktur dari bagian-bagian yang saling terhubung maupun


21

mendeskirpsikan struktur pada saat berjalan runtime dan instance yang

saling terhubung.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada Composite Diagram :

Tabel II.4
Composite Diagram
PROPERTY
Role Name: TypeName
Property adalah satu set dari suatu

instance.

RoleName : peran atau nama atau

identitas dari property (opsional).

TypeName : tipe kelas dari property

(harus ada).

CONNECTOR

Connector adalah cara komunikasi dari


Multiplicity1 Multiplicty2
dua buah instance.
RoleName1 RoleName2
ConnName : nama connector

nama connector : tipe connector (opsional).

ConnType : tipe connector (opsional).

PORT

PortName:EntityName[n] Port adalah cara yang digunakan dalam

diagram composite structure tanpa


Property Property
menampilkan detail internal dari suatu

sistem.
22

Port digambarkan dalam bentuk kotak

kecil yang menempel atau didalam

suatu property.

Port digambarkan menempel property

jika fungsi tersebut dapat diakses

public.

Sedangkan port digambarkan di dalam

suatu property jika fungsi tersebut

bersifat protected.

CLASS
Class
Jika yang akan dijabarkan strukturnya

adalah sebuah kelas.

Sumber : Rossa dan M.Salahuddin (2014:151)

e. Package Diagram menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen yang

saling terkait dalam diagram UML. Hampir semua diagram dalam UML

dapat dikelompokkan menggunakan package diagram.

Berikut ini simbol-simbol yang digunakan dalam Package Diagram :

Tabel II.5
Package Diagram
Package

Package merupakan sebuah bungkusan


Package
dari satu atau lebih kelas atau elemen
23

diagram UML lainnya.

Elemen dalam package digambarkan di


Perpustakaan
dalam package
Pustaka Anggota

Peminjaman

Elemen dalam package digambarkan


Perpustakaan
diluar package
pinja
pustaka anggo atribu
m
atribut atribu
ta meto
t
metode meto
t
de
de

Sumber : Rossa dan M.Salahuddin (2014:153)

f. Deployment Diagram atau diagram deployment menunjukkan konfigurasi

komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram deployment juga

dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut:


24

1). Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan

device, node, dan hardware.

2). Sistem client atau server

3). Sistem terdistribusi murni

4). Rekayasa ulang aplikasi


Berikut ini simbol-simbol yang digunakan dalam Deployment Diagram :

Tabel II.6
Deployment Diagram
PACKAGE
Package
Merupakan sebuah bungkusan dari satu

atau lebih node.

NODE

nama_node Biasanya mengacu pada perangkat

keras (hardware), peangkat lunak yang

tidak dibuat sendiri (software), jika di

dalam node disertakan komponen untuk

mengkonsistenkan rancangan maka

komponen yang diikutsertakan harus

sesuai dengan komponen yang telah di

definisikan sebelumnya pada diagram

komponen.

DEPENDENCY
25

Kebergantungan antar node, arah panah

mengarah pada node yang dipakai.

LINK

Relasi antar node.

Sumber : Rossa dan M.Salahuddin (2014:154)

2. Bahavior Diagram adalah kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan kelakuan.

a. Use Case Diagram Diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan

(behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use Case mendeskripsikan

sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang

akan dibuat. Secara kasar use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa

saja yang ada di alam sebuah sistem informasi dan apa saja yang berhak

menggunakan fungsi-fungsi itu.

Berikut ini simbol-simbol yang digunakan dalam Use Case Diagram :

Tabel II.7
Use Case Diagram
USECASE
Fungsionalitas yang disediakan sistem
sebagai unit-unit yang saling bertukar
pesan antar unit atau aktor.
AKTOR / ACTOR
Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi
yang akan dibuat di luar sistem
informasi yang akan dibuat itu sendiri.
26

ASOSIASI / ASSOCIATION
Komunikasi antara actor dan usecase
yang berpartisipasi pada usecase atau
usecase memiliki interaksi dengan
aktor.

<<include>> INCLUDE
Relasi usecase dimana proses
bersangkutan akan dilanjutkan keproses
yang dituju.
<<extend>> EKSTENSI / EXTEND
Relasi usecase tambahan kesebuah
usecase yang ditambahkan dapat
berdiri sendiri walau tanpa usecase
tambahan itu.
GENERALISASI/
GENERALIZATION
Dimana fungsi yang satu adalah fungsi

yang umum dari yang lainnya.

Sumber : Rossa dan M.Salahuddin (2014:156)

b. Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari

sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.

Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas

menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan actor, jadi

aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

Berikut ini simbol-simbol yang digunakan dalam Activity Diagram :


27

Tabel II.8
Activity Diagram
STATUS AWAL / START
Status awal aktivitas sistem, sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah
status awal.
AKTIVITAS / ACTION
Aktivitas yang dilakukan sistem,
aktivitas biasanya diawali dengan kata
kerja.
PERCABANGAN / DECISION
Asosiasi percabangan dimana jika ada
pilihan aktivitas lebih dari satu.
PENGGABUNGAN / JOIN
Asosiasi penggabungan dimana lebih
dari satu aktivitas digabungkan menjadi
satu.
STATUS AKHIR / FINAL
Status akhir yang dilakukan sistem,
sebuah diagram aktivitas memiliki
sebuah status akhir.
SWIMLANE
Nama swimlane
Memisahkan organisasi bisnis yang
bertanggung jawab terhadap aktifitas
yang terjadi.
Sumber : Rossa dan M.Salahuddin (2014:162)

c. State Machine Diagram status atau sering juga disebut diagram status

digunakan untuk menggambarkan perubahan status atau transisi status dari

sebuah mesin atau sistem atau objek. Jika diagram sekuen digunakan untuk
28

interaksi antar objek maka diagram status digunakan untuk interaksi di

dalam sebuah objek.

Berikut ini simbol-simbol yang digunakan dalam State Machine Diagram :

Tabel II.9
State Machine Diagram
STATUS AWAL / START

Start atau initial state adalah state atau

keadaan awal pada saat sistem mulai

hidup.

STATUS AKHIR / END

End atau final state adalah state

keadaan akhir dari daur hidup suatu

sistem.

EVENT

Event adalah kegiatan yang

menyebabkan berubahnya status mesin.

STATE
state
State atau status keadaan sistem pada

waktu tertentu. State dapat berubahjika

ada event tertentu yang memicu

perubahan tersebut.

Sumber : Rossa dan M.Salahuddin (2014:164)


29

3. Interaction Diagram adalah kumpulan yang digunakan untuk menggambarkan

interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada

suatu sistem.

a. Squence Diagram menggambarkan kelakukan objek pada use case dengan

mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan

diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen

maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case

beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek

itu.

Berikut ini symbol-simbol yang digunakan dalam Squence Diagram :

Tabel II.10
Squence Diagram
AKTOR

Orang, proses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi

yang akan dibuat di luar sistem

informasi yang akan dibuat itu sendiri.

INTERFACE / BOUNDARY
OBJECT
Sebuah obyek yang menjadi
penghubung user dengan sistem.
30

CONTROL OBJECT
Mengkoordinasikan perilaku sistem

dan dinamika dari suatu sistem,

menangani tugas utama dan

mengontrol alur kerja suatu sistem.

ENTITY OBJECT
Suatu Objek yang berisi informasi
kegiatan yang terkait yang tetap dan
disimpan kedalam suatu database.

OBJECT MESSAGE
Menggambarkan pesan/hubungan
antar obyek, yang menunjukan urutan
kejadian yang terjadi.

MESSAGE to SELF
Menggambarkan pesan/hubungan
objek itu sendiri, yang menunjukan
urutan kejadian yang terjadi.

LIFELINE
Garis titik-titik yang berhubungan
dengan objek, sepanjang lifeline
terdapat activation.
31

ACTIVATION
Mewakili sebuah eksekusi operasi dari
objek, panjang kotak ini berbanding
lurus dengan durasi aktivasi sebuah
operasi.

Sumber : Rossa dan M.Salahuddin (2014:165)

b. Communication Diagram pada UML versi 2.x menggambarkan interaksi

antar objek atau bagian dalam bentuk urutan pengiriman pesan. Diagram

komunikasi mempresentasikan informasi yang diperoleh dari Diagram

Kelas, Diagram Sekuen, dan Diagram Use Case untuk mendeskripsikan

gabungan antara struktur statis dan tingkah laku dinamis dari suatu sistem.

Berikut ini symbol-simbol yang digunakan dalam Communication Diagram :

Tabel II.11
Communication Diagram
OBJECT

Objek yang melakukan interaksi pesan.

LINK

Relasi antar objek yang

menghubungkan objek satu dengan

lainnya atau dengan dirinya sendiri.

ARAH PESAN / STIMULUS

Arah pesan yang terjadi, jika pada

suatu link ada dua arah pesan yang

berbeda maka arah juga digambarkan


32

dua sisi link

Sumber : Rossa dan Salahuddin (2014:168)

c. Timming Diagram merupakan diagram yang focus pada penggambaran

terkait batas waktu. Timing diagram digunakan untuk menggambarkan

tingkah laku sistem dalam waktu tertentu. Timing diagram biasanya

digunakan untuk mendeskripsikan operasi dari alat dijital karena

penggambaran secara visual akan lebih mudah dipahami daripada dengan

kata-kata.

d. Interaction Overview Diagram mirip dengan diagram aktivitas yang

berfungsi untuk menggambarkan sekumpulan urutan aktivitas. Interaction

Overview Diagram adalah bentuk aktivitas diagram yang setiap titik

memprensentasikan diagram interaksi.

2.2.4. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2014:50) menyatakan bahwa “Entity


Relationship Diagram (ERD) merupakan data inti yang akan disimpan;
bakal tabel pada basis data; beda yang memiliki data dan harus disimpan
datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer; penamaan entitas
biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel dan relasi
yang menghubungkan antar entitas; biasanya diawali dengan kata kerja”.

ERD biasanya memiliki hubungan binary (satu relasi menghubungkan dua

buah entitas). Beberapa metode perancangan ERD menoleransi hubungan relasi

ternary (satu relasi menghubungkan tiga buah relasi) atau N-ary (satu relasi

menghubungkan banyak entitas), tapi banyak metode perancangan ERD yang

tidak mengijinkan hubungan ternary atau N-ary.


33

Berikut ini simbol-simbol yang digunakan ERD adalah :

Tabel II.12
Entity Relationship Diagram (ERD)
ENTITAS
Suatu objek yang dapat diidentifikasi
dalam lingkungan pemakai.
RELASI
Menunjukkan adanya hubungan di

antara sejumlah entitas yang berbeda

ATRIBUT
Berfungsi mendeskripsikan karakter

entitas (atribut yang berfungsi sebagai

key diberi garis bawah).

LINE

Relasi antara Entitas dan Atribut.

2.2.5. Logical Record Structure (LRS)

Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa LRS

adalah “sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan

mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitanya dengan konvensi

ke LRS”.

Perubahan yang terjadi yaitu mengikuti aturan-aturan sebagai berikut

(Hasugian dan Shidiq, (2012:608) :

1. Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak.


34

2. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika

hubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan cardinality

M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality yang paling

membutuhkan referensi).

3. Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru) jika

tingkat hubunganya M:M (many to many) dan memiliki foreign key sebagai

primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya saling

berhubungan

2.2.6. User Interface

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2014:109) menyatakan bahwa “User


Inteface sangat mirip dengan kelas, tapi tanpa atribut kelas dan memiliki
metode yang dideklarasikan tanpa isi”. Deklarasi metode pada sebuah user
interface dapat diimplementasikan oleh kelas lain. Sebuah kelas dapat
mengimplementasikan lebih dari satu antarmuka dimana kelas ini akan
mendeklarasikan metode pada antarmuka yang dibutuhkan kelas itu
sekaligus mendefinisikan isinya pada kode program kelas itu. Metode pada
antar muka yang diimplementasikan pada suatu kelas harus sama persis
dengan yang ada pada antarmuka. Antarmuka pengguna atau user
interface biasanya digunakan agar kelas yang lain tidak mengakses
langsung ke suatu kelas, mengakses antarmukanya.

2.3. Tinjauan Akuntansi .

2.3.1. Pengertian Akuntansi.

Secara umum, akuntansi dapat diartikan sebagai sistem informasi yang

menyediakan laporan, mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi

ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian untuk para pemangku


35

kepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Selain itu,ada

juga pengertian Akuntansi.

Menurut Hasanuh (2012:1) Akuntansi adalah seni pencatatan,

penggolongan dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan

dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang dan

penginterpretasian hasil proses tersebut.

Menurut Charles, dan Horngren dalam Sujarweni (2016:2), Akuntansi


adalah sistem informasi yang mengukur aktifitas bisnis, memproses data
menjadi laporan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil
keputusan. Sedangkan Menurut Sujarweni (2015:1), Akuntansi adalah
proses dari transaksi yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi
dibuat jurnal, buku besar, neraca lajur, kemudian akan menghasilkan
informasi dalam bentuk laporan keuangan yang digunakan pihak-pihak
tertentu.

Menurut penulis berdasarkan kutipan di atas Akuntansi adalah proses

mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk

memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka

yang menggunakan informasi tersebut dalam bentuk laporan keuangan.”

2.3.2. Siklus Akuntansi.

Siklus Akuntansi merupakan satu priode dari sebuah pencatatan

pembukuan keuangan yang di mulai dari jurnal dan berakhir pada laporan

keuangan. Hal itu adalah definisi secara singkat saja. Jadi ketika kita bertanya,

bagaimana silkus akuntansi dan bagaimana memulainya, maka penjelasan di atas

sudah mampu menjawab pertanyaan tersebut.


36

Siklus akuntansi jika di lihat dari kegiatannya maka akan di peroleh beberapa

poin sebaagai berikut

1. Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi.

2. Pencatatan dalam jurnal (buku harian).

3. Pemindah-bukuan kedalam buku besar (posting).

4. Pembuatan neraca saldo (trial balance).

5. Pembuatan neraca lajur dan jurnal penyesuaian (adjustment).

6. Penyusunan laporan keuangan (financial statement).

7. Pembuatan jurnal penutup (closing entries).

8. Pembuatan neraca saldo penutup (post closing trial balance).

9. Pembuatan jurnal balik (reversing entries).

2.3.3. Pengertian Pembelian.

Menurut Wawan (2013:100), Pembelian adalah menerima bukti permintaan

pembelian atas bahan baku dan menyimpan informasi mengenai sumber pasokan

harga serta mengatur pelaporan diantara departemen pembelian, penerimaan dan

akuntansi, menyetujui pembayaran atas setiap faktur yang diterima dari pemasok.

Menurut Suprianto (2012:5), Pembelian adalah awal dari proses pengadaan


yang dilakukan oleh departemen purcashing, untuk melakukan transaksi
pembelian bahan baku dan memenuhi kebutuhan proses produksi.
Sedangkan Menurut Masruchah (2012:5), Pembelian adalah eksekusi
terhadap angka pemesanan yang sudah di tetapkan yaitu proses pengadaan
itu sendiri pemesana dilakukan terhadap semua jenis barang kepada
supplier.
Menurut penulis berdasarkan kutipan di atas Pembelian adalah melakukan

transaksi permintaan barang kepada supplier berkaitan dengan pembelian atas


37

bahan baku untuk memenuhi kebutuhan produksi dan menyimpan infornasi,

mengatur pelaporan diantara departemen.

2.3.4. Pencatatan Akuntansi Pembelian Barang Dagang.

Sistem Inventarisasi Fisik (Periodical), dimana nama Akun yang dicatat

disebelah Debit adalah akun Pembelian (Purchase).

Sistem Inventarisasi Terus Menerus (Perpectual), dimana nama Akun yang

dicatat disebelah Debit adalah akun Persediaan (Inventory).

1. Jurnal Pembelian (Pencatatan Sistem Fisik)

Jurnal pembelian adalah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat

semua transaksi pemelian barang dagang dan barang lainnya secara kredit. dengan

demikian untuk pembelian barang dagang atau baran lainnya secara tunai akan

dicatat dalam jurnal pengeluaran kas. Sistem Fisik atau Periodik adalah sistem

dimana harga pokok penjualan dihitung secara periodic dalam mengendalikan

semata-mata pada perhitungan fisik tanpa menyelenggarakan catatan hari ke hari

atas unit yang terjual atau yang ada di tangan. sistem fisik digunakan untuk

menentukan jumlah kuantitas persediaan barang dan dilakukan pada akhir periode

akuntansi.
38

Adapun bentuk pencatatannya dapat dilihat pada contoh berikut :

Tgl Keterangan Debet Kredit

Pembelian
- Rp. xxxxx

Utang Dagang Rp. xxxxx

Setiap terjadi pembelian kredit barang dagang, akan dicatat dalam debit

akun Pembelian dan kredit akun Utang Dagang. Apabila transaksi ini terjadi

berulang-ulang, maka lebih praktis disediakan kolom khusus untuk Pembelian

(Dr) dan Utang Dagang (Cr).

2. Jurnal Pembelian (Pencatatan Sistem Perpectual)

Sistem Perpetual adalah suatu sistem yang menyelenggarakan pencatatan

terus-menerus yang menelusuri persediaan dan harga pokok pembelian atas dasar

harian. perkiraan persediaan didukung dalam kartu-kartu pembantu persediaan

(kartu persediaan). Kartu persediaan digunakan untuk mencatat transaksi setiap

jenis persediaan, memuat nama barang, tempat penyimpanan barang, kode barang,

dan kolom-kolom yang dipakai untuk mencatat transaksi.

Tgl Keterangan Debet Kredit

- Persediaan Rp. xxxxx

Utang Dagang Rp. xxxxx

Anda mungkin juga menyukai