Anda di halaman 1dari 22

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Setiap organisasi atau perusahaan pasti memiliki sistem yang menangani

sesuatu atau serangkaian kegiatan yang terjadi sebagai alat untuk mencapai tujuan

organisasi perusahaan tersebut. Konsep dasar sistem merupakan sekumpulan dari

komponen atau elemen-elemen yang merupakan definisi yang lebih luas

dibandingkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya,

meliputi berbagai aspek dan sudut pandang berbeda-beda sesuai dengan hal-hal

yang berkaitan dengan sistem.

Menurut Gerald. J. dalam Ladjamudin (2013:2-3) mendefinisikan bahwa:


Sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem yaitu sistem yang lebih
menekankan pada prosedur dan elemennya. Prosedur didefinisikan sebagai
suatu urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang
menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan
dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.

Menurut Hutahaean (2015:2) menyimpulkan bahwa “Sistem adalah suatu

jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang

tertentu”.

Dari pengertian para ahli dapat disimpulkan bahwa konsep dasar sistem

merupakan jaringan kerja yang saling berhubungan dengan suatu prosedur serta

menekankan pada elemen-elemennya.

6
7

2.1.1. Pengertian Sistem

Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk

melakukan sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan

kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem.

Menurut Mulyani (2016:2), “Sistem bisa diartikan sebagai sekumpulan sub

sistem, komponen ataupun element yang saling bekerja sama dengan tujuan yang

sama untuk menghasilkan ouput yang sudah ditentukan sebelumnya”. Sedangkan

menurut Al Fatta (2007:3) menyimpulkan bahwa “Sistem dapat diartikan sebagai

suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling

terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantungan sama lain”.

Dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem merupakan sekumpulan sistem

dari sub-sub sistem atau himpunan dari unsur atau variabel yang saling

terorganisasi, berinteraksi.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut Ladjamudin (2013:3-4) mengemukakan bahwa “Suatu sistem

mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-

komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran,

pengolah dan sasaran atau tujuan”.

Adapun karakteristik menurut Ladjamudin (2013:4-5) yang dimaksud

adalah sebagai berikut :


8

1. Komponen Sistem (Component)

Suatu sistem yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-

komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem

atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem

ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan

menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem

yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan juga dapat bersifat merugikan.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem

dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan

dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance input

adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan.


9

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk

subsistem yang lainnya.

7. Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan atau sistem itu

sendiri sebagai pengolahnya, pengolah yang akan merubah masukan

menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Objectives)

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai

sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila

mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada

masukan dan keluaran yang dihasilkan.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dan

komponen yang lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap

kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut.

Menurut Ladjamudin (2013:6) “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi

antara satu komponen dengan komponen lainnya. Karena sistem memliki sasaran

yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut”.

Sistem diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang adapun klasifikasi

terhadap sistem menurut Ladjamudin (2013:6-7) sebagai berikut :


10

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa

pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat

oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang

dan malam, sistem kehidupan umat manusia. Sistem buatan manusia adalah

sistem yang dirancang oleh manusia.

3. Sistem Tertentu (deterministic system) dan Sistem Tak Tentu (probabilistic

system)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.

Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat

diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang

berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.1.4. Pengertian Informasi

Informasi merupakan sekumpulan data atau fakta yang diorganisasi dan

diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi penerima. Data yang

sudah diolah menjadi sesuatu yang berguna bagi penerima, dapat memberikan

keterangan atau pengetahuan.


11

Menurut Djahir dan Pratita (2014:8), “Informasi merupakan salah satu jenis

sumber daya yang paling utama yang dimiliki oleh suatu organisasi, apapun jenis

organisasi tersebut”.

Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:7), “Informasi adalah data yang sudah

diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam

pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi”. Sedangkan

menurut Mulyani (2016:17), “Informasi merupakan data yang sudah diolah yang

ditujukan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang membutuhkan”.

Dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi

sebuah bentuk informasi yang bearti bagi penggunanya, bermanfaat bagi seluruh

masyarakat.

2.1.5. Sistem Informasi

Sistem informasi memiliki tujuan untuk menyajikan informasi yang

nantinya dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan atau untuk

mengendalikan organisasi dalam perencanaan di masa depan.

Menurut Soeherman dan Pinontoan (2016:5), “Sistem informasi merupakan

serangkaian komponen berupa manusia, prosedur, data, dan teknologi (seperti

komputer) yang digunakan untuk melakukan sebuah proses untuk menghasilkan

informasi yang bernilai untuk pengambilan keputusan”.

Sedangkan menurut Robert A. Laitch dan K. Roscoe Bavis dalam Kusrini


dan Koniyo (2007:8) mendefinisikan bahwa: “Sistem informasi adalah suatu
sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
12

Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu teknologi informasi

untuk melakukan sebuah proses yang menyajikan semua informasi berguna dan

sangat bernilai untuk pengambilan suatu keputusan.

2.1.6. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi merupakan sistem informasi fungsional yang

mendasari sistem informasi fungsional yang lainnya seperti sistem informasi

keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi dan sistem

informasi sumber daya manusia. Sistem informasi akuntansi merupakan suatu

subsistem dari sistem informasi manajemen yang diperoleh dari pengolahan rutin

atas transaksi akuntansi.

Menurut Chandra dan Adriana (2015:2) mengemukakan bahwa “SIA

merupakan sistem yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan beserta

informasi lainnya yang diperoleh dari proses rutin transaksi akuntansi”.

Sedangkan menurut Kusrini dan Koniyo (2007:10), “Sistem informasi akuntansi

merupakan sebuah sistem informasi yang mengubah data transaksi bisnis menjadi

informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya”.

Dapat disimpulkan bahwa menurut para ahli diatas sistem informasi

akuntansi merupakan sistem yang menyediakan sebuah informasi yang mengubah

data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan.

2.1.7. Buku Besar

Buku besar adalah buku utama pencatatan transaksi keuangan yang

mengkonsolidasikan masukan dari semua jurnal akuntansi.


13

Menurut Bastian (2007:101), “Buku besar merupakan suatu buku yang

berisi kumpulan akun atau perkiraan yang telah dicatat dalam jurnal. Akun-akun

tersebut digunakan untuk mencatat secara terpisah aktiva, kewajiban atau utang,

dan ekuitas”. Sedangkan menurut Bahri (2016:50), “Buku besar adalah kumpulan

rekening (perkiraan) yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan yang

disusun dan dikelompokkan sesuai dengan pos-pos laporan keuangan

perusahaan”.

Dapat disimpulkan bahwa buku besar merupakan buku yang berisi

kumpulan akun atau perkiraan yang sesuai dengan laporan keungan perusahaan.

2.1.8. Jurnal Umum

Jurnal umum adalah catatan akuntansi permanen yang pertama, yang

digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis.

Menurut Shatu (2016:43), “Jurnal umum merupakan buku untuk mencatat

analisis tiap transaksi secara kronologis atau beraturan sesuai dengan tanggal

kejadian”. Sedangkan menurut Astuty (2015:57), “Jurnal umum merupakan media

atau buku yang digumakan untuk mencatatan semua transaksi selama satu periode

waktu tertentu (satu bulan) tanpa membedakan jenis transaksi”.

Dapat disimpulkan bahwa jurnal umum merupakan buku catatan semua

transaksi untuk satu bulan. Didalam jurnal terdapat debit dan kredit berikut

pengertiannya:

1. Debit (credere) merupakan lawan dari kredit, kode perkiraan (akun) jenis

aset dan beban akan bertambah nilainya jika didebit, sedangkan liabilitas,

ekuitas dan pendapatan akan berkurang jika didebit.


14

2. Kredit (debere) merupakan lawan dari debit, kode perkiraan (akun) jenis

liabilitas, ekuitas dan pendapatan akan bertambah nilainya jika di kredit,

sedangkan aset dan beban akan berkurang jika dikredit.

2.1.9. Jasa Pengiriman Barang

Dengan adanya jasa pengiriman barang akan sangat membantu dan akan

sangat mempermudah kita dalam mengirimkan suatu barang ke tempat yang jauh,

dengan begitu kita tidak perlu repot-repot mengantarkannya sendiri, kita bisa

menggunakan jasa pengiriman barang tersebut.

Menurut College (2009:84), “Jasa merupakan suatu aktifitas ekonomi yang

hasilnya bukan produk dalam bentuk fisik atau konstruksi, dikonsumsi pada saat

yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah atau

pemecahan atas masalah yang dihadapi konsumen”.

Dapat disimpulakan bahwa jasa pengiriman barang merupakan pelayanan

pengiriman barang dari satu tempat ke tempat yang lain atau ke daerah lain, dan

memerlukan bantuan manusia sebagai pengirim barangnya.

2.1.10. Pendapatan Jasa

Menurut Kuswadi (2007:58), “Pendapatan adalah arus masuk bruto dari

manfaat ekonomi yang timbul akibat aktivitas normal perusahaan selama satu

periode. Arus masuk yang dimaksud adalah hasil dari penjualan produk

perusahaan”.

Produk perusahaan dapat digolongkan menjadi produk berwujud dan jasa,

berikut pengertiannya:
15

1. Produk berwujud adalah hasil pengubahan bahan baku dengan

menggunakan bahan pembantu dan penolong (jika ada), tenaga kerja, dan

masukan modal, seperti pabrik, tanah, dan mesin.

2. Jasa adalah hasil penggunaan produk atau fasilitas perusahaan berupa

produk tidak berwujud. Untuk memproduksi jasa, perusahaan juga

menggunakan bahan baku berupa tenaga kerja dan masukan modal. Biaya

untuk karyawan, asuransi, kegiatan administrasi adalah kegiatan jasa yang

dilakukan untuk pelanggan. Contoh usaha jasa antara lain penyewaan

properti, mobil atau aset lain perusahaan.

2.1.11. Pengertian Basis Data

Basis data merupakan tempat pengolahan suatu informasi yang sangat

penting dalam upaya menciptakan suatu aplikasi yang terintegrasi.

Menurut Junindar (2008:19), “Basis data merupakan kumpulan data yang

saling berhubungan satu dengan lainnya yang tersimpan di perangkat keras

komputer dan diperlukan suatu perangkat lunak untuk memanipulasi basis data

tersebut”. Sedangkan menurut Hutahaean (2015:50), “Basis data merupakan

kegiatan sistem program komputer untuk berbagai aplikasi komputer.

Beberapa rujukan mengatakan bahwa basis data (Database) menurut

Hutahaean (2015:50-51), adalah sebagai berikut:

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang

diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali

dengan cepat dan mudah.


16

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama

sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu,

untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file /table /arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam

media penyimpanan elektronis.

4. Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya. Tersimpan di perangkat keras

komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

Secara umum terdapat dua arsitektur basis data yaitu :

a. Basis data terpusat, proses perekaman dan loading dilakukan pada satu

organisasi.

b. Basis data tersebar, secara logika data di distribusikan keberbagai lokasi

yang terhubung.

2.2. Peralatan Pendukung (Tool System)

Peralatan pendukung merupakan alat yang digunakan untuk

menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan

simbol-simbol, lambang-lambang dan diagram-diagram yang menunjukan secara

tepat apa arti dan fungsinya.

Adapun peralatan pendukung (tool system) yang akan dijelaskan sebagai

model sistem yang akan dirancang sebagai berikut:


17

2.2.1. Object Oriented Programming (OOP)

Menurut Supardi (2010:320), “OOP merupakan cara berpikir, pandangan

atau paradigma baru untuk membuat program atau merancang sistem dengan

memerhatikan objek, ciri objek dan perilakunya”. Sedangkan menurut Nugroho

(2011:121), mendefinisikan bahwa “OOP adalah suatu cara baru dalam berpikir

serta berlogika untuk menghadapi masalah-masalah yang akan dicobaatasi dengan

bantuan komputer”.

Maka dapat disimpulkan bahwa Object Oriented Programming merupakan

sesuatu yang bisa membuat suatu program atau rancangan, bisa berpikir serta

berlogika untuk menghadapi masalah-masalah yang akan diatasi dengan bantuan

komputer.

2.2.2. Object Oriented Analysis And Design (OOAD)

Menurut Al Fatta (2007:38), “OOAD adalah metode pengembangan sistem

yang lebih menekankan objek dibandingkan dengan data atau proses.

Ada beberapa ciri khas dari pendekatan ini, yaitu object, inheritance, dan

object class menurut Al Fatta (2007:38) sebagai berikut:

1. Object adalah struktur yang mengenkapsulasi atribut dan metode yang

beroperasi berdasarkan atribut-atribut. Object adalah abstraksi dari benda

nyata di mana data dan proses diletakkan bersama untuk memodelkan

struktur dan perilaku dari objek dunia nyata.

2. Object Class adalah sekumpulan objek yang berbagi struktur yang sama dan

perilaku yang sama.


18

3. Inheritance merupakan properti yang muncul ketika tipe entitas atau object

class disusun secara hierarki dan setiap tipe entitas atau object class

menerima atau mewarisi atribut dan metode dari pendahulunya.

2.2.3. Hypertext Preprocessor (PHP)

Menurut Raharjo dkk (2014:47), “PHP adalah salah satu bahasa

pemrograman skrip yang dirancang untuk membangun aplikasi web.

Menurut Kristanto (2010:9), “PHP adalah bahasa pemrograman yang

digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah

web dan bisa digunakan pada HTML”. Sedangkan menurut Kadir (2013:120),

“PHP merupakan bahasa pemrograman yang ditujukan untuk membuat aplikasi

web.

Dapat disimpulkan bahwa php merupakan bahasa pemrograman untuk

membangun aplikasi web.

2.2.4. NetBeans

Menurut Nofriadi (2015:4) menjelaskan bahwa “NetBeans merupakan

sebuah aplikasi Integreated Development Environment yang berbasiskan Java dari

Sun Microsystem yang berjalan diatas swing dan banyak digunakan sekarang

sebagai editor untuk berbagai bahasa pemrograman”. Sedangkan menurut Wahana

Komputer (2010:15), “Netbeans adalah sebuah IDE (Integreated Development

Environment) open source yang seringkali diasosiasikan dengan java”.

Dapat disimpulkan bahwa netbeans merupakan editor untuk berbagai

bahasa pemrograman serta memudahkan user untuk membangun sebuah aplikasi.


19

2.2.5. Hypertext Markup Language (HTML)

Menurut Larry (2012:3), “HTML merupakan suatu metode untuk

mengimplementasikan konsep hypertext dalam suatu naskah atau dokumen”.

Sedangkan menurut Ardhana (2012:42) mengemukakan bahwa “HTML

merupakan suatu bahasa yang dikenali oleh web browser untuk menampilkan

informasi seperti teks, gambar, suara, animasi bahkan video”.

Dapat disimpulkan bahwa html merupakan bahasa yang dikenali oleh web

browser, metode untuk mengimplementasi konsep hypertext.

2.2.6. Cascading Style Sheet (CSS)

Menurut Larry (2012:5), “CSS adalah suatu bahasa stylesheet yang

digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa

markup”. Sedangkan menurut Ardhana (2012:108), “CSS merupakan salah satu

bahasa pemrograman web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam

sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam”.

Dapat dimpulkan bahwa menurut para ahli cascading style sheet merupakan

bahasa yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen agar lebih

terstruktur dan seragam.

2.2.7. MySQL

Menurut Raharjo dkk (2014:212), “MySQL merupakan sistem database

yang banyak digunakan untuk pengembangan aplikasi web.

Menurut Kristanto (2010:12), “MySQL adalah sebuah perangkat lunak

sistem manajemen basis data SQL atau DBMS yang multitread dan multi-user.
20

Sedangkan menurut Kadir (2013:15), “MySQL adalah nama database server.

Database server adalah server yang berfungsi untuk menangani database.

Database adalah suatu pengorganisasian data dengan tujuan memudahkan

penyimpanan dan pengaksesan data”.

Dapat disimpulkan bahwa mysql merupakan database server untuk

pengembangan aplikasi web.

2.2.8. Xampp

Menurut Aryanto (2016:4) “Xampp merupakan sebuah aplikasi perangkat

lunak pemrograman dan database yang di dalamnya terdapat berbagai macam

aplikasi pemrograman seperti Apache HTTP server, MySQL database, bahasa

pemrograman PHP dan Perl”. Sedangkan menurut Wicaksono (2008:7) “Xampp

adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP

dan menggunakan pengolah data MySQL di komputer lokal”.

Dapat disimpulkan bahwa xampp merupakan aplikasi perangkat lunak untuk

menjalankan website berbasis php.

2.2.9. Unified Modelling Language (UML)

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:137), “UML merupakan bahasa

visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan

menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk

melakukan pemodelan”.

Menurut Mulyani (2016:48), “UML adalah sebuah teknik pengembangan

sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan
21

melakukan spesifikasi pada sistem”. Sedangkan menurut Nugroho (2011:119),

mengemukakan bahwa “UML adalah bahasa untuk menspesifikasi,

memvisualisasikan, serta mengonstruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak,

termasuk melibatkan pemodelan aturan-aturan bisnis”.

Adapun beberapa diagram yang termasuk dalam UML menurut Sukamto

dan Shalahuddin (2015:155). Adalah sebagai berikut :

1. Use Case Diagram

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:155) mengemukakan bahwa “Use

case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakukan (behavior)

sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi

antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang dibuat”.

Menurut Al Fatta (2007:91), “Use case adalah metode berbasis teks untuk

menggambarkan dan mendokumentasikan proses yang kompleks.

Menurut Mulyani (2016:49), ”Use case diagram, yaitu diagram yang

digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dengan aktor”.

Sedangkan menurut John Satzinger dalam Triandini dan Suardika (2012:17), “Use

case adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh sistem, biasanya dalam

menanggapi permintaan dari pengguna sistem”.

Didalam use case ada bererapa simbol yang dipakai, berikut ini adalah

simbol-simbol yang ada pada diagram use case :

Tabel II.1
Use Case Diagram
Simbol Deskripsi

Use case Fungsionalisasi yang disediakan sistem sebagai unit-unit


nama use case yang saling bertukar pesan antara unit dan actor
22

Aktor/ actor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan
sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem
informasi yang akan dibuat itu sendiri
nama aktor
Asosiasi/ association Komunikasi antar aktor dan use case yang berpatisipasi
pada use case atau use case memiliki interaksi dengan
actor
Ekstensi/ extend Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use
<<extend>> ase yang ditambah dapat berdiri sendiri walau tanpa use
----------------- case tambahan itu
Generalisasi/ generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum – khusus)
antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah
fungsi yang lebih umum dari lainnya
Menggunakan include/ Use case Relasi Use Case tambahan ke sebuah use case di mana
<<include>> use case yang ditambahkan memerlukan use case ini
----------------- untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat
<<user>> dijalankan use case ini

Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2015:156)

2. Activity Diagram

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:161) “Diagram aktivitas atau

activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari

sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”.

Didalam diagram aktivitas banyak juga mendefinisikan hal-hal seperti berikut ini:

a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang

digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.

b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem atau user interface

dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka

tampilan.

c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan

sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.


23

d. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.

Didalam activity diagram terdapat juga beberapa simbol. Berikut ini adalah

simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas yaitu :

Tabel II.2
Activity Diagram
Simbol Deskripsi

Status awal Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas


memiliki sebuah status awal

Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya

aktivitas diawali dengan kata kerja

Percabangan/ decision Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas


lebih dari satu

Penggabungan/ join Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas


digabungkan menjadi satu

Status akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram


aktivitas memiliki sebuah status akhir

Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab


nama swimlane
terhadap aktivitas yang terjadi

Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2015:162)

1. Deployment Diagram

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:154) “Diagram deployment atau

deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi

aplikasi”. Diagram deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal

berikut :

a. Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan

device, node, dan handware.


24

b. Sistem clien atau server

c. Sistem terdistribusi murni

d. Rekayasa ulang aplikasi

2. Sequence Diagram

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:165) “Diagram sekuen

menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu

hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek”.

Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus

diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode

yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat diagram

sekuen juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case.

2.2.10. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan sebuah cara untuk

menggambarkan sebuah basis data yang menggunakan simbol-simbol beserta

hubungan antara simbol-simbol tersebut.

Menurut Utomo dalam Rahmayu (2015:161), ”ERD merupakan tool analisis

sistem pertama yang memusatkan pada data dan keterkaitkan antar data serta

pengorganisasian data”.

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:53), ”ERD adalah bentuk paling

awal dalam melakukan perancangan basis data relasional. Jika menggunakan

OODBMS maka perancangan ERD tidak perlu dilakukan”. Sedangkan Menurut

Al Fatta (2007:121), “ERD adalah gambar atau diagram yang menunjukkan

informasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis”.


25

Dapat disimpulkan bahwa Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan

teknik penggambaran model jaringan suatu basis data dengan susunan data yang

disimpan dalam sistem secara abstrak dengan menggunakan notasi dan simbol.

Simbol-simbol atau komponen-komponen yang digunakan dalam

penggambaran Entity Relationship Diagram (ERD) yaitu:

1. Entitas (Entity)

Entitas menunjukkan obyek-obyek dasar yang terkait didalam sistem obyek

dasar dapat berupa orang, benda atau hal lain yang keterangannya perlu

disimpan dalam basis data.

2. Atribut (Attribute)

Atribut sering juga disebut sebagai properti, merupakan keterangan-

keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan sebagai

basis data.

3. Atribut kunci primer

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan

digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan biasanya berupa id.

4. Atribut multinilai (Multivalue)

Field atau kolom data yang butuh disimpati dalam suatu entitas yang dapat

memliki nilai lebih dari satu.

5. Relasi (Relation)

Relasi atau hubungan adalah kejadian atau transaksi yang terjadi diantara

dua entity yang keterangannya perlu disimpan dalam basis data.


26

6. Asosiasi (Assoctation)

Penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memiliki

multiciplicity kemungkinan jumlah pemakaian.

2.2.11. Logical Record Structure (LRS)

Logical record structure merupakan struktur record pada tabel yang

terbentuk dari hasil antara himpunan entitas. Memiliki aturan pokok yang sangat

dipengaruhi oleh elemen yang menjadi titik perhatian utama.

Menurut Frieyadie dalam Rahmayu (2015:162), “LRS merupakan hasil

dari pemodelan Entity Relationship (ER) beserta atributnya sehingga terlihat

hubungan-hubungan antara entitas”.

Aturan-aturan dalam melakukan transformasi E-R diagram ke logical

record structure menurut Ladjamudin (2013:159) sebagai berikut :

1. Setiap entity akan diubah kebentuk sebuah kotak dengan nama entity

berada diluar kotak dan atribut berada didalam kotak.

2. Sebuah relasi kadang disatukan dalam sebuah kotak bersama entity,

kadang dipisah dalam sebuah kotak tersendiri.

Aturan pokok diatas akan sangat dipengaruhi oleh elemen yang menjadi

titik utama pada langkah transformasi yaitu cardinality atau kardinalitas. Adapun

macam-macam kardinalitas sebagai berikut :

a. 1 : 1 (One to one)

Pada kardinalitas one to one, sebaiknya panah diarahkan ke entity

dengan jumlah atribut yang lebih sedikit.


27

b. 1 : M (One to many)

Pada kardinalitas relasi one to many, maka relasi harus digabungkan

dengan entity pada pihak yang many, dan tidak perlu melihat banyak

sedikitnya atribut pada entity tersebut.

c. M : M (Many to many)

Pada kardinalitas many to many, maka relationship berubah status

menjadi file konektor (yang akan merubah kardinalitas many to many

seolah-olah menjadi one to many), sehingga baik entity maupun relasi

akan menjadi struktur record tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai