Anda di halaman 1dari 39

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1.1 Definisi Sistem

Menurut Oleh Soleh dkk dalam Jurnal Semnasteknomedia

(2018:128). “Sistem adalah suatu susunan komponen yang terdiri

dari dua atau lebih yang saling berhubungan dan berinteraksi satu

dengan yang lain guna tujuan tercapai dimana sistem terbagi

menjadi sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang

lebih besar.”

Menurut Hengki Tamando Sitohang dalam jurnal

Informatik Pelita Nusantara (2018:7) Sistem adalah suatu jaringan

kerja dari prosedur-prosedurnya yang saling berhubungan,

berukmpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa “Sistem adalah suatu kesatuan yang membentuk

jaringan yang saling berhubungan satu sama lain guna

menyelesaikan suatu tujuan tertentu.”


2.1.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Agustini dan Wahyu Joni Kurniawan (2019:154),

supaya sistem dapat dikatakan baik, memiliki karakteristik yaitu :

1. Komponen Sistem (Component)

Komponen Sistem terdiri dari sejumlah komponen

yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk

membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa

sub sistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Batasan Sistem merupakan daerah yang membatasi

antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan

lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan

sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan juga

menunjukkan ruang lingkup (Scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Sesuatu yang berada di luar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi. Lingkungan luar sistem dapat

bersifat menguntungkan dana dapat juga bersifat

menguntungkan sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Media penghubung antara satu subsistem dengan

subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu


subsistem ke subsistem lainnya. Dan dapat berintegrasi

dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Merupakan masukan perawatan (maintenance

input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenance

input adalah energi yang dimasukkan supaya tersebut

dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses

untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaram Sistem (Output)

Hasil dari energi yang telah diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa

pembuangan.

7. Pengelolaan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian

pengelola yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa

bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran

berupa barang jadi.

8. Sasaran Sistem (Objectives)

Sebuah sistem sudah tentu mempunyai sasaran

ataupun tujuan. Dengan adanya sasaran sistem, maka kita

dapat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan

keluaran apa yang akan dihasilkan sistem tersebut dapat


dikatakan berhasil apabila mencapai atau mengenai sasaran

ataupun tujuan.

2.1.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Rohmat Taufiq yang dikutip oleh Harfizar, dkk

dalam Jurnal SENSI (2017:193), sistem dapat diklasifikasikan dari

beberapa sudut pandang diantaranya:

1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik

(Physical System).

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa

pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa

pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan

Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara

fisik. Misalnya sistem komputer, sistem produksi dan

sistem transportasi.

2. Sistem Dapat Dipastikan dan Sistem Tidak Dapat

Dipastikan.

Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem

yang input, proses dan output sudah ditentukan sejak awal.

Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputnya seperti apa.

Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem

probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum


terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-

output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka.

Sistem tertutup dan sistem terbuka yang

membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi

dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang

mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem

tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut

sistem terbuka.

4. Sistem Manusia dan Sistem Mesin.

Sistem manusia dan sistem mesin merupakan

sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya.

Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju

ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi

beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari

kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang

proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh

pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih

manual, transaksi jual beli dipasar tradisional, dll. Adapun

sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses

kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem

motor, mobil, mesin industri dan lain-lain.

5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks.


Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya

dibagi menjadi 2 (dua) yaitu sistem sederhana dan sistem

kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit

subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit.

Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-

sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

6. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa

Beradaptasi.

Sistem yang bisa beradaptasi terhadap

lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu

bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan

sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan

merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika

terjadi perubahan lingkungan.

7. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan

Manusia (Human Made System).

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui

proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem tata

surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang

melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang

disebut human machine system. Misalnya sistem

telekomunikasi.

8. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya.


Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan

klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakainya. Sistem

sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan

digunakan untuk waktu sementara, sebagai contoh sistem

pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden

sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan 5 (lima) tahun

mendatang kemungkinan sistem selamanya merupakan

sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan

selamanya, misalnya sistem pencernaan.

2.1.2 Konsep Dasar Informasi

2.1.2.1 Definisi Data

Menurut Suprihadi, dkk dalam Sugeng Santoso, Ilamsyah

dan Aldian Firmansyah (2019), “Data adalah sekumpulan

keterangan atau buku yang berisi sesuatu kenyataan yang masih

mentah, berdiri sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah.”

Menurut Martono dkk dalam Jurnal CCIT (2017:231),

“Data adalah suatu gambaran dari suatu benda, kejadian, aktifitas,

dan transaksi, yang tidak memiliki makna atau tidak adanya

pengaruh bagi pemakai secara langsung”.

Menurut Ika Wati (2018) ”Data adalah sekumpulan

informasi fakta yang didapat dari suatu observasi yang berbentuk

angka, lambang, ataupun sifat, dan dapat memberikan dekripsi

tentang suatu keadaan atau persoalan. Data bisa dikatakan baik jika
data tersebut bisa dipercaya kebenarannya, tepat waktu (real time)

dan ruang lingkup yang luas atau relevan jika data tersebut dapat

memberikan gambaran tentang suatu masalah secara menyeluruh”.

Berdasarkan penjelasan diatas, jadi dapat disimpulkan

bahwa, “Data adalah fakta dari kejadian atau kenyataan yang

belum diolah dan tidak berpengaruh langsung pada pemakai.”

2.1.2.2 Definisi Informasi


Menurut Agustinus Haryanta, dkk dalam Jurnal Sisfotek

Global (2017:88), Informasi adalah suatu data yang telah

dikelompokkan atau di interpretasikan yang digunakan untuk

proses pengembilan keputusan.

Menurut Raymond Mc. Leod dalam buku karya Yosy

Arisandy, dkk (2017),“Informasi adalah data yang telah diolah

menjadi bentuk yang berarti bagi si penerima dan bermanfaat bagi

pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”.

Menurut Tata Sutabri dalam Sri Rahayu,

(2019:5),“Informasi adalah istilah yang secara umum tidak tepat

dalam pemakaiannya . Informasi bisa berupa data yang belum

diolah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan

lain sebagainya”.

Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat

disimpulkan “Informasi adalah hasil dari pengolahan data

sehingga lebih berguna untuk pengambilan keputusan.”

2.1.2.3 Kualitas Informasi


Menurut Nur Azizah, dkk dalam Jurnal SENSI

(2017:16) kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal,

yaitu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan. Penjelasan

tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini :

1. Akurat (Accurate), Informasi harus bebas dari kesalahan-

kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi

harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat

karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima

informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat

mengubah atau merusak informasi tersebut

2. Tepat Waktu (Timelines), Informasi yang datang pada si penerima

tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan

mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan

dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan

terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi

3. Relevan (Relevance), Informasi tersebut mempunyai manfaat

untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap

individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang

membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu

manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila

manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya

mendapatkannya.
2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.1.3.1 Definisi Sistem Informasi

Menurut Lukman Hakim dan M. Ade Oktariandi

(2017:109),“Sistem informasi adalah rangkaian prosedur dimana

data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan

didistribusikan kepada pemakai baik internal organisasi maupun

eksternal.”

Menurut Rosmila dkk dalam jurnal SemanTIK (2017:228),

“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu kumpulan

yang merupakan suatu campuran dari orang-orang, fasilitas,

teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang

bertujuan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting,

memproses tipe transaksi rute tertentu, memberi sinyal kepada

manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejaidan internal

dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar

informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik”.

Menurut Siregar yang dikutip oleh Priyo Sutopo, Dedi

Cahyadi, dan Zainal Arifin dalam Jurnal Informatika

Mulawarman (2017:24),Sistem Informasi Berbasis Komputer

merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang

berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan

keputusan”.
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa

sistem informasi adalah penerapan sistem didalam organisasi

yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data,

penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan untuk

mendukung informasi sebagai alat pendukung pengambilan

keputusan.

2.1.3.2 Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (dalam Maimunah, 2017:25),“Sistem

Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok

bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok

model, blok keluaran, blok teknologi, blok baris data dan blok

kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-

masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu

kesatuan untuk mencapai sasaran.”

Dalam Jurnal Sensi Vol.3 No.1 – Februari 2017, Saputro

dkk (2017:3), komponen sistem informasi:

1. Perangkat keras (hardware) yaitu mencakup peranti-peranti

fisik seperti komputer dan printer.

2. Perangkat lunak (software) atau program yaitu sekumpulan

instruksi yang memungkinkan perangkat keras dapat

memproses data.

3. Prosedur: Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan

pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang

dikehendaki.
4. Orang: Semua yang bertanggung jawab dalam

mengembangkan sistem informasi, pemrosesan dan

penggunaan keluaran sistem informasi.

5. Basis data (database) yaitu sekumpulan tabel, hubungan, dan

lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

6. Jaringan komputer dan komunikasi data yaitu sistem

penghubung yang memungkinkan satu sumber (resources)

dipakai secara bersamaan atau dapat diakses oleh sejumlah

penerima.

2.1.4 Konsep Dasar Perancangan Sistem

2.1.4.1 Definisi Perancangan Sistem

Menurut Maimunah, dkk dalam Sugeng Santoso

(2018:850),“Perancangan adalah setiap rancangan harus

memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan

baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia

dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup

dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Menurut Wahyu Hidayat dkk dalam jurnal CERITA

(2017:49),“Perancangan adalah proses merencanakan segala

sesuatu terlebih dahulu. Perancangan merupakan wujud visual

yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah

direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula

dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide


kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan

menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah

teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas maka dapat

disimpulkan bahwa, “Perancangan sistem adalah membangun

atau mencari solusi atas sebuah sistem yang akan dibangun

sehingga menjadi keluaran sistem yang baik.

2.1.4.2 Tujuan Perancangan Sistem

Dikutip dari jurnal Aris Martono dkk (2017:185),Setelah

proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik,

maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa agar

mendapatkan sesuatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti.

Dalam metode analisis sistem dilakukan melalui 4 tahap, yaitu:

1. Survey terhadap sistem yang berjalan.

2. Analisis terhadap sistem yang berjalan.

3. Identifikasi kebutuhan sistem.

4. Identifikasi persyaratan sistem.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Konsep Dasar Administrasi Penduduk

2.2.1.1 Definisi Penduduk

Menurut Sugianur dan Yuli Nurcahyanti (2017:2),

“Penduduk adalah orang-orang yang berada didalam suatu

wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling


berinteraksi satu sama lain secara terus menerus/kontinu. Dalam

sosiologi penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati

wilayah geografi dan ruangan tertentu”.

Menurut Jonny Purba dalam Andi Arfian (2018:58),

“Penduduk adalah orang yang matranya sebagai diri pribadi,

anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara, dan

himpunan kuantitas yang menempati suatu tempat untuk tinggal

dalam batas waktu tertentu di suatu batas wilayah negara.”

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa,

“Penduduk adalah suatu kelompok orang yang mendiami suatu

wilayah tertentu yang terikat dengan aturan yang berlaku yang

bertempat / berdomisili di suatu wilayah Negara.

2.2.1.2 Definisi Administrasi Penduduk

Berdasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.

Administrasi kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan

dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data

kependudukan melalui pedaftaran pendudukan, pencatatan sipil

dan pengelolaan informasi Administrasi Kependudukan serta

pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan

pembangunan sektor lain.

2.2.2 Konsep Dasar Surat


2.2.2.1 Definisi Surat

Menurut Ismiyati dkk (2019), Surat merupakan bagian

penting dalam bidang administrasi, karena surat merupakan sarana

untuk penyampaian informasi dalam suatu organisasi.

Menurut I Nengah Laba dan Ni Made Rinayanthi

(2018:236), Surat merupakan media komunikasi tertulis antara

seseorang atau lembaga dengan seseorang atau lembaga lainnya.

Menurut Christian Situmorang (2018), Surat merupakan

sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh

suatu pihak kepada pihak lain.

2.2.2.2 Fungsi Surat

Menurut Hengki Tomando Sitohang dalam jurnal Informatik

Pelita Nusantara (2018:17), “ Fungsi surat adalah sebagai sarana

dalam penyampaian pesan secara tertulis, surat berperan dalam

mencapai tujuan suatu instansi atau organisasi dalam menjalin

kerjasama antar organisasi/instansi. Sebagai pemberitahuan atau

permintaan, sebagai surat pengantar, sebagai surat perjanjian,

sebagai surat laporan, sebagai surat keputusan, sebagai surat

panggilan, sebagai surat susulan”.

2.2.2.3 Macam-Macam Surat

1. Surat Pribadi

2. Surat Undangan

3. Surat Resmi

4. Surat Lamaran Pekerjaan


5. Surat Perjanjian

6. Surat Kuasa

7. Surat Dinas

8. Surat Pengunduran Diri

9. Surat Niaga

2.2.2.4 Definisi Pelayanan

Menurut Tjiptono dalam Giandari Maulani dan Kartika

Chandra Buana Sejati (2018:430), “Pelayanan adalah sebuah

sistem yang terdiri atas 2 (dua) komponen, yaitu Service

Operations yang sering kali tidak diketahui keberadaannya oleh

pelanggan dan Service Delivery yang biasanya diketahui oleh

pelanggan”.

2.2.3 Konsep Dasar Visual Paradigm

2.2.3.1 Definisi Visual Paradigm

Menurut Pressman dalam Musrifah dan Ega (2018:31),

“Visual Paradigm merupakan aplikasi untuk merancang sebuah

aplikasi atau biasa disebut aplikasi rekayasa perangkat lunak.

Dengan Visual Paradigm sebuah aplikasi dapat digambarkan

dalam sebuah rancangan simbol dan gambar tanpa koding yang

menjelaskan bagaimana aplikasi tersebut akan berjalan setelah

selesai nantinya. Visual Paradigm adalah salah satu alat bantu

Unified Modelling Language (UML) yang digunakan untuk


membuat Use case Diagram, Actifity Diagram, Class Diagram,

dan Sequence Diagram”.

2.2.4 Konsep Dasar UML

2.2.4.1 Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Asri Wahyuni (2017:7), Unified Modeling

Language (UML) merupakan bahasa visualisasi untuk pemodelan

dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan

diagram dan teks – teks pendukung. Unified Modeling Language

(UML) hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi

pengguna Unified Modeling Language (UML) tidak terbatas pada

metodelogi tertentu, meskipun pada kenyataannya Unified

Modeling Language (UML) paling banyak digunakan pada

metodelogi berorientasi objek.

Menurut Hengki Tamando Sitohang (2018:19), UML

(Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk

sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek.

UML merupakan salah satu tool model untuk merancang

pemodelan software yang berbasis object oriented.

Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa UML

(Unified Modelling Language) adalah bahasa visualisasi dan

komunikasi untuk sebuah sistem yang berorientasi objek yang

digunakan untuk merancang pemodelan sebuah software.

2.2.4.2 Jenis-Jenis Unified Modeling Language (UML)


Menurut Muhammad Fauzan Fadallah dan Susy Rosyida

dalam Jurnal Sistem Informasi STMIK Antar Bangsa (2018:62),

UML menyediakan beberapa diagram visual yang menunjukan

berbagai aspek dalam sistem, ada beberapa diagram yang

disediakan dalam UML, antara lain:

1. Use Case Diagram

Menyajikan interaksi antara use case dan aktor.

Dimana, aktor dapat berupa orang, peralatan, atau sistem

lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang

dibangun. Use case menggambarkan fungsionalitas sistem

atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sistem

dari pendangan pemakai.

2. Activity Diagram

Menggambarkan aliran fungsionalitas sistem. Pada tahap

pemodelan bisnis, diagram aktivitas dapat digunakan untuk

menunjukkan aliran kerja bisnis. Dapat juga digunakan

untuk menggambarkan aliran kejadian dalam use case.

3. Sequence Diagram

Digunakan untuk menunjukkan aliran fungsionalitas dalam

use case. Setiap objek yang terlibat dalam diagram use case

digambarkan dengan garis putus-putus vertikal, kemudian

pesan yang dikirim oleh objek digambarkan dengan garis

horizontal secara kronologis dari atas ke bawah.

4. Class Diagram
Menunujukkan interaksi antar kelas dalam sistem. Diagram

kelas dibangun berdasarkan diagram use case dan diagram

sekuensial yang telah dibuat sebelumnnya. Kelas memiliki

tiga area pokok yaitu : Nama (stereotype), atribut dan

metode. Atribut dan metode dapat memiliki salah satu sifat

berikut :

a. Private, tidak dapat dipanggil dari luar kelas

yang bersangkutan.

b. Protected, hanya daoat dipanggi oleh kelas yang

bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya.

c. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.

2.2.5 Konsep Dasar Elisitasi

2.2.5.1 Definisi Elisitasi

Menurut Agit Amrullah, Rifda Faticha Alfa., Danang

Sutedjo., Renna Yanwastika Ariyana., Hendi S dan Eri Sasmita

Susanto, (2017:27), Elisitasi didapat melalui metode wawancara

dan dilakukan melalui 4 (empat) tahap, sebagai berikut :

1. Elisitasi Tahap I Berisi seluruh rancangan sistem baru yang

diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses

wawancara.

2. Elisitasi Tahap II Merupakan hasil pengklasifikasian dari

elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.Metode MDI ini

bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang


penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan

yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting).

Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak

boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya

requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh

dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan

dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem

tersebut lebih sempurna.

c. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya

requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang

dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi Tahap III Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi

tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement

yang option-nya I pada MDI. Selanjutnya semua

requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui

metode TOE, yaitu sebagai berikut:

a. “T” artinya Technical Maksudnya bagaimana tata

cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam

sistem yang diusulkan.

b. “O” artinya Operational Maksudnya bagaimana tata

cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem

yang akan dikembangkan.


c. “E” artinya Economy Maksudnya berapakah biaya yang

diperlukan guna membangun requirement tersebut di

dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali

menjadi beberapa option, yaitu:

a. High (H) yaitu sulit untuk dikerjakan, karena

teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta

biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut

harus dieliminasi.

b. Middle (M) yaitu mampu untuk dikerjakan.

c. Low (L) yaitu mudah untuk dikerjakan.

4. Final Draft Elisitasi Merupakan hasil akhir yang dicapai

dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai

dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

2.2.6 Definisi Analisa PIECES

Menurut Nanang Junaedi (2018), PIECES Framework

adalah kerangka yang dipakai untuk mengklasifikasikan suatu

problem, opportunities, dan directives yang terdapat pada

bagian scope definition analisa dan perancangan sistem.

Dengan kerangka ini, dapat dihasilkan hal-hal baru yang dapat

menjadi pertimbangan dalam pengembangan sistem. Setiap

huruf dalam PIECES merepresentasikan sebuah kategori dalam

perumusan masalah yang ada, yaitu:

P (Performance) = kinerja sistem


I (Information) = informasi yg disajikan

E (Economics) = keuntungan yg dapat diraih

C (Control) = keamanan sistem

E (Efficiency) = efisiensi orang dan proses

S (Service) = layanan yang diberikan

Pieces framework dapat dipakai sebagai alat untuk mengevaluasi

sistem yang sekarang ada dan melihat peluang perbaikan.

Framework Pieces adalah Suatu daftar untuk

mengidentifikasikan masalah dengan sistem informasiyang sudah

ada.

A. Performance

 Throughput

 Waktu Respon

B. Informasi dan Data

• Outputs

- Kekurangan informasi

- Kekurangan informasi yang dibutuhkan

- Kekurangan informasi yang berhubungan

- Kelebihan informasi oInformasi yang bukan

merupakan format yang berguna.

- Informasi yang tidak akurat

- Informasi yang sulit menghasilkan apapun

- Informasi yang tidak dipakai pada waktunya

 Inputs
- Data tidak dapat diambil

- Data tidak diambil pada waktunya untuk menjadi

berguna

- Pengambilan data yang tidak akurat

- Data yang sulit untuk diperoleh

- Data kita yang telah diperoleh berlebihan

- Kebanyakan data yang diperoleh

- Data ilegal yang telah diperoleh

 Penyimpanan data

- Data yang telah disimpan secara berlebihan dalam

basisdata

- Penyimpanan data yang tidak akurat

- Data yang tidak aman dari kecelakaan

- Data tidak diorganisir dengan baik

- Data tidak fleksibel

- Data tidak dapat diakses

C. Economics

 Costs

- Biaya yang tidak diketahui

- Biaya yang tidak terduga

- Biaya yang terlalu tinggi

 Profits

- Market baru bisa di jangkau

- Arus pemasaran yang bisa berkembang


D. Control (and Security)

- Terlalu sedikit keamanan atau pengawasan

- Penginputan data yang tidak cukup diubah

- Tindakan kiminalitas yang merusak data

- Etika yang dilanggar pada data atau informasi

- Kelebihan penyimpanan data yang tidak konsisten

pada file atau basisata yang berbeda

- Peraturan data pribadi yang telah dilanggar

- Eror proses yang akan terjadi

- Eror pembuat keputusan yang terjadi.

E. Efficiency

- Pengguna, mesin, atau computer

- Data yang secara berlebihan diinput atau di-copy

- Pemrosesan data yang secara berlebihan

- Informasi yang dihasilkan secara berlebihan

- People, machines, or computers waste materials and

suppliers

- Usaha yang dibutuhkan untuk tugas yang belebihan

- Bahan baku yang dibutuhkan untuk tugas yang

berlebihan

F. Service

- Sistem menghasilkan hasil yang tidak akurat

- Sistem menghasilkan hasil yang tidak konsisten


- Sistem menghasilkan hasil yang tidak dapat

dipercaya

- Sistem tidak mudah untuk dipelajari

- Sistem tidak mudah untuk digunakan

- Sistem terlalu membingungkan untuk digunakan

- Sistem tidak fleksibel untuk situasi yang baru

- Sistem tidak fleksibel untuk berubah

- Sistem tidak cocok dengan system yang lain

- Sistem tidak terkordinasi dengan system yang lain.

2.2.7 Definisi Website

Menurut Shanti Ria dkk (2019), Website atau disingkat

Web dapat diartikan sekumpulan halaman yang terdiri atas

beberapa laman yang berisi informasi dalam bentuk data digital,

baik berupa teks, gambar, video, audio dan animasi lainnya yang

disediakan melalui jalur internet.

Menurut H.D. Eko dalam Erna Astriyani, (2018:105),

Website (Situs Website) merupakan kumpulan data dari halaman-

halaman web yang berhubungan dengan file-file lain yang terkait.

Dalam sebuah website terdapat suatu halaman yang dikenal dengan

sebutan home page .Home page adalah sebuah halaman yang

pertama kali dilihat ketika seseorang mengunjungi website. Dari

home page , pengunjung dapat mengklik hyperlink untuk pindah

halaman lain yang terdapat dalam website tersebut.


2.2.8 Definisi Visual Studio Code

Menurut A. Yudi Permana dan Puji Romadlon (2019),

“Visual Studio Code (VS Code) ini adalah sebuah teks editor ringan

dan handal yang dibuat oleh Microsoft untuk sistem operasi

multiplatform, artinya tersedia juga untuk versi Linux, Mac, dan

Windows. Teks editor ini secara langsung mendukung bahasa

pemrograman JavaScript, Typescript, dan Node.js, serta bahasa

pemrograman lainnya dengan bantuan plugin yang dapat dipasang

via marketplace Visual Studio Code (seperti C++, C#, Python, Go,

Java, dst). Banyak sekali fitur-fitur yang disediakan oleh Visual

Studio Code, diantaranya Intellisense, Git Integration, Debugging,

dan fitur ekstensi yang menambah kemampuan teks editor. Fitur-

fitur tersebut akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya

versi Visual Studio Code. Pembaruan versi Visual Studio Code ini

juga dilakukan berkala setiap bulan, dan inilah yang membedakan

VS Code dengan teks editor-teks editor yang lain.”

2.2.9 Definisi Black Box Testing

Menurut Padli, Sarjan M & Qashlim A dalam kutipan

journal Peqguruang: Conference Series (2020, May) ”Blackbox

testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil

eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat

lunak.” Bagaimana input dan output yang dihasilkan, dan

mengamati User Interface dari software tersebut.


Menurut Mustaqbal, dkk (2017:34), Black box

testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak.

Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan

melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

2.2.10 Definisi XAMPP

Menurut Hidayatullah dalam Khozin Yuliana, Saryani, dan

Nur Azizah (2019:119), “XAMPP adalah web server yang mudah

digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang

dinamis dan dapat diakses secara lokal menggunakan web server

local (localhost)”.

2.2.11 Definisi Unified Modeling Language


Menurut Rosa dan Sholahuddin dalam Abas Sunarya, Euis

Siti Nur Aisyah, dan Kiky Rizky Amelia R, (2018:1183), “Unified

Modeling Language (UML) adalah salah standar bahasa yang

banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan

requirment, membuat analisa & desain, serta menggambarkan

arsitektur dalam pemograman berorientasi objek”.

Menurut Agus Mulyanto dalam Vina Dwi Octaviani, Lia

Eka Ardiyanti, dan Fitriyani Yulitha, (2017:56), “UML singkatan

dari Unified Modelling Language yang berarti bahasa pemodelan

standar,berarti UML memiliki sintaks dan semantik. Ketika kita

membuat model menggunakan konsep UML ada aturan - aturan


yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model - model yang

harus kita buat berhubungan satu dengan yang lainnya harus

mengikuti standar yang ada. UML bukan hanya sekedar diagram,

tetapi juga menceritakan konteksnya.”

2.2.12 Definisi PHP

Menurut Mohamad Rotmianto (2017:21), ”PHP adalah

akronim dari PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa skrip

yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML (Hyper

Text Markup Language). PHP banyak dipakai untuk memrogram

situs web dinamis dan dapat juga digunakan untuk membangun

sebuah CMS (Content Management System). PHP mengeksekusi

kode yang ditulis dalam pembatas sebagaimana ditentukan oleh

dasar sintaks PHP. Apapun di luar pembatas tidak diproses oleh

PHP, meskipun teks PHP ini masih mengendalikan struktur yang

dijelaskan dalam kode PHP.”

2.2.13 Konsep Database MySQL

2.2.13.1 Definisi Database

Menurut Warsito, dkk dalam Sugeng Santoso, Ilamsyah,

dan Aldian Firmansyah (2019), “Database adalah struktur

penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses

data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan

sistem manajemen database seperti MySQL Server.”


Menurut Jeperson Hutahean dalam Khozin Yuliana,

Saryani, dan Nur Azizah (2019:119),“Basis data atau Database

adalah kegiatan sistem program komputer untuk berbagai aplikasi

komputer. Dalam basis data dibutuhkan suatu media simpan

komputer yang terorganisir sedemikian rupa dan juga

pemeliharaan data baik dalam fungsi manajemen sistem.”

Menurut Anhar, yang dikutip Sandro Alfeno dkk dalam

Jurnal Maklumatika (2019:120), “Database (basis data) dapat

diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan

komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan

cepat.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas dapat penulis

tarik kesimpulan bahwa Database adalah “Beberapa kumpulan

dari data yang terintegrasi yang saling terhubung dengan

menggunakan program komputer untuk memperoleh informasi.”

2.2.13.2 Definisi MySQL

Menurut Arief dalam Andri Prasetyo dan Ali Syaifulloh

(2018:59), “MySQL adalah salah satu jenis database server yang

sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun

aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan

pengelolaan datanya”.
Menurut Faridi, dkk dalam Jurnal CERITA Vol.2 No.2

(2017:192),“MySQL adalah sebuah server database open source

yang populer keberadaannya. MySQL umumnya digunakan

bersamaan dengan script PHP untuk membuat aplikasi server

yang dinamis dan powerfull”.

Menurut Anhar dalam Aris, dkk (2017 :3), MySQL

merupakan RDBMS (server database) yang mengelola database

dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di

akses oleh banyak user. MySQL adalah (My Structure Query

Languange) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen

basis data SQL (Database Management System) atau DBMS dari

sekian banyak DBMS, seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL,

dan lain-lain. MySQL merupakan DBMNS yang multithread,

multi-user yang bersifat gratis di bawah lisensi GNU General

Public Licence (GPL).

2.2.14 Konsep Literature Review

2.2.14.1 Definisi Dasar Literature Review

Menurut Azizah N dkk dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2

(2017: 185), Literature adalah kesusastraan atau kepustakaan,

sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa

kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelum sehingga dalam


literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan

memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.

Menurut Hasibuan dalam Untung Rahardja, (2018:176),

“Literature review adalah sebuah rangkuman atau intisari dari

hasil temuan peneliti terdahulu yang dapat dijadikan sebagai

acuan dalam menulis suatu artikel ilmiah atau penelitian baru

mengenai suatu project.”

Banyak penelitian sebelumnya yang dilakukan mengenai

pelayanan, administrasi, pengolahan data, Pemerintahan dan

penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan

menyempurnakan proses pelayanan, administrasi, penduduk,

pengolahan data, dan Pemerintahan perlu dilakukan studi pustaka

sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang

dilakukan. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan

memiliki korelasi dengan penelitian yang akan dibahas dalam

skripsi ini, antara lain :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Bagus Muhammad Ariyadi

dan Bahar (2017), yang berjudul “Model Aplikasi Sistem

Pelayanan Terpadu pada Kantor Kelurahan”, penelitian ini

mengulas tentang aplikasi sistem pelayanan terpadu pada

kelurahan yang dapat membantu pihak pegawai kelurahan

dan masyarakat dalam memproses surat keterangan. Maka

dapat dirumuskan dengan adanya aplikasi ini dapat

mempercepat pelayanan yang ada dalam membuat


permohonan surat keterangan dan masyarakat dapat

dengan mudah mengetahui informasi apa saja yang ada di

kantor kelurahan tsb.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Dede Abdurahman, Tri

Ferga Prasetyo (2018), yang berjudul “Analisis Dan

Perancangan E-Goverment Dalam Transparansi Sistem

Pemerintahan Desa” penelitian ini mengulas tentang

menerapkan proses TIK untuk proses terintegrasi, salah

satunya adalah e-government. Penelitian ini menggunakan

metode SDLC. Maka dapat dirumuskan dengan adanya

perancangan pelayanan di desa berbasis e-government

dapat diterapkan sebagai pendukung di bidang TIK guna

terlaksananya pelayanan desa yang prima.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Ali Ibrahim , Ahmad

Rifai , Lina Oktarina (2017), yang berjudul “Rancang

Bangun Aplikasi Pencatatan Data Kependudukan

Kelurahan Pahlawan Berbasis Web” Penelitian ini

mengulas tentang Kelurahan pahlawan dalam kegiatannya

masih menggunakan system manualdalam proses

pencatatan data penduduk sehingga proses pencatatan

data, pencarian danpelaporan data menjadi kurang efektif.

Pencatatan Penduduk merupakan kegiatan yangrutin

dilakukan pemerintah untuk ilmu yang berhubungan

dengan teknik, pengumpulan,mencatat, data penduduk


yang terdiri dari data pindah, data pendatang, data

kelahiran,data kematian. Aplikasi Pencatatan Data

Kependudukan Pada Kelurahan Pahlawan ini dirancang

sedemikian rupa untuk mempermudah dalam pencatatan

data danpembuatan laporan secara efisien dan efektif.

Aplikasi ini dibangun dengan notasi Flowchart, Data Flow

Diagram, Entity Relationship Diagram dan pemrograman

adalah PHP dan MySql sebagai DBMS, dengan metode

pengembangan rekayasa dan pemodelan system, analisis

kebutuhan, desain, pengkodean, pengujian dan

pemeliharaan. Aplikasi Pencacatan Data Kependudukan

memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah dapat

menampilkan jumlah penduduk di kelurahan pahlawan

dari setiap bulan.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Erra Wahyu Puspitarini,

Majida Noviyanti, dan Asmania Dewi Indria Winata

(2017), yang berjudul “Sistem Informasi Administrasi

Data Kependudukan Pada Kantor Kelurahan Kolursari”

penelitian ini mengulas tentang Rancangan sistem

informasi administrasi data kependudukan yang

mempunyai fungsi membuat surat-surat keterangan lebih

efektif dan dapat mempermudah sistem pengarsipan surat-

surat keterangan yang dikeluarkan oleh kelurahan.


5. Penelitian yang dilakukan oleh Masna Wati dan Engla

Despahari yang berjudul (2018) yang berjudul “Sistem

Infromasi Pelayanan Administrasi Kependudukan dan

Catatan Sipil Kelurahan Di Kecamatan Marangkayu Kutai

Kartaanegara” penelitian ini mengulas tentang upaya

untuk mencari solusi untuk meningkatkan pelayanan

administrasi di Marangkayu Kutai Kartanegara, khususnya

masalah kependudukan. Di Desa Sumbermulyo

dibutuhkan sistem informasi untuk mempermudah

pengolahan data kependudukan. Sistem dirancang

berorientasi pada data flow oriented dan dengan bahasa

pemrograman PHP. Sistem manajemen basis data nya

menggunakan MySQL. Perangkat lunak ini mampu

menghasilkan aplikasi berbasis grafis dan berjalan di

sistem operasi Windows.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Dedy Prasetya Kristiadi

(2017), yang berjudul “Development of Enterprise

Architecture, Registration Administration and Academic

Operations of Smk Bonavita Tangerang with the Zahman

Framework Method”. Penelitian ini mengulas tentang

Sekolah Menengah Atas Kejuruan Bonavita Tangerang

yang memiliki kredibilitas cukub baik. Namun dalam

proses administrasinya berkaitan dengan penerimaan

siswa baru dan pelepasan siswa serta operasional


akademik membutuhkan waktu yang lama sehingga

mengakibatkan keterlambatan dalam pengolahan data. Hal

ini berakibat pada mundurnya jadwal yang harus

dilakukan dan kuantitas siswa yang tidak terpenuhi. Untuk

dapat menciptakan keselarasan antara kegiatan bisnis dan

administrasi dalam organisasi dibutuhkan strategi system

dan teknologi informasi bagi kebutuhan organisasi yaitu

kerangka kerja

7. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Azizah , Euis Siti Nur

Aisyah, Ajeng Ananda (2018), yang berjudul” Aplikasi

Pelayanan Masyarakat Terhadap Pencemaran Lingkungan

Pada Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan

Kabupaten Tangerang”. Penelitian ini mengulas tentang

Peranan dari pelayanan masyarakat dan kebijakan

pemerintah sangatlah penting. Pemerintah akan dikatakan

baik apabila dapat mengelola, menjalankan pelayanan dan

kebijakan dengan baik. Tetapi pada saat ini permasalahan

tentang pelayanan masyarakat masih banyak terjadi dan

pemerintah pada daerah banyak mengalami kesulitan

untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada.

Pemerintah membutuhkan sistem yang bisa membantu

masyarakat menjadi lebih efektif dan efisien dalam

pengaduan pencemaran lingkungan di daerah Kabupaten

Tangerang. </
8. Penelitian yang dilakukan oleh Maimunah, Dini Luigi, dan

Ade Ferdiansyah (2017), yang berjudul “Design and Build

an Online-Based Customer Data Service (Xibar) System”.

Penelitian ini mengulas tentang Aplikasi sistem pelayanan

data pelanggan (xibar) berbasis online. Xibar ini berfungsi

sebagai alat untuk menganalisis kinerja dalam hal

pelayanan data pelanggan yang dapat memberikan

informasi tentang daftar pelanggan, daftar tagihan

pembayaran dan laporan tagihan, pencarian laporan

pelanggan dan pencarian tagihan pelanggan. Tujuan dari

penelitian ini adalah mengetahui kendala-kendala yang

dihadapi dalam sistem pelayanan data pelanggan yang

sedang berjalan saat ini. Sistem ini dibuat untuk

membantu proses pengolahan data dalam laporannya.

Maka dibuatlah rancang bangun sistem pelayanan data

pelanggan (xibar) berbasis online yang cepat, mudah dan

akurat.

9. Penelitian yang dilakukan oleh Georgios N. Kouziokas

(2017),yang berjudul “Geospatial Based Information

System Development in Public Administration for

Sustainable Development and Planning in Urban

Environment”. Penelitian ini mengulas tentang otoritas

pemerintah harus secara aktif mendorong pengembangan

kerangka kerja yang efisien dari teknologi informasi dan


komunikasi inisiatif untuk memajukan dan

mempromosikan pembangunan berkelanjutan dan strategi

perencanaan. Makalah ini menyajikan prototipe Sistem

Informasi untuk administrasi publik yang dulu dirancang

untuk memfasilitasi manajemen publik dan pengambilan

keputusan untuk pembangunan berkelanjutan dan

perencanaan. Sistem ini dikembangkan dengan

menggunakan beberapa bahasa pemrograman dan alat

pemrograman dan juga Sistem Manajemen Database

(DBMS) untuk menyimpan dan mengelola data perkotaan

dari banyak jenis.

10. Penelitian yang dilakukan oleh Nia Kumaladewi, dkk

(2018), yang berjudul ”Development Of Population

Administration Service System”. Penelitian ini mengulas

tentang Registrasi populasi dan acara populasi dikelola

oleh desa dan ditangani langsung oleh staf pemerintah

desa. Dengan diciptakannya Sistem Layanan Administrasi

Kependudukan dapat mengatasi proses pembuatan surat

administrasi kependudukan di tingkat desa dan

pendaftaran administrasi kependudukan di tingkat

kecamatan yang dapat dilakukan secara online oleh

pejabat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan

membangun sistem layanan administrasi kependudukan

menggunakan metodologi pengembangan aplikasi cepat


(RAD). Secara umum, sistem ini mencakup data kelahiran,

data kematian, data transfer, data kedatangan, data

pendaftaran KK, data registrasi kartu ID, laporan

rekapitulasi populasi dan laporan registrasi Kartu Keluarga

dan kartu ID.

Anda mungkin juga menyukai