Anda di halaman 1dari 9

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN

KEPALA DESA (PILKADES) SERENTAK TAHUN 2019


DI DESA MEKARASIH KECAMATAN SIMPENAN
KABUPATEN SUKABUMI

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan untuk mengikuti Seminar Proposal Penelitian


Pada Program Studi Ilmu Pemerintahan
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi

IRWAN ADIANSYAH
NIM. 6520116047

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


STISIP WIDYAPURI MANDIRI SUKABUMI
2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat
dan karunia yang telah dilimpahkan kepada peneliti, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan penyusunan proposal penelitian dengan judul: “PARTISIPASI
MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA SERENTAL
(PILKADES) TAHUN 2019 DI DESA MEKARASIH KECAMATAN
SIMPENAN KABUPATEN SUKABUMI”.

Proposal ini merupakan salah satu syarat kelulusan Sarjana Ilmu Sosial
pada jurusan Ilmu Pemerintahan di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(STISIP) Widyapuri Mandiri Sukabumi.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan proposal ini


masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati
peneliti mengharapkan saran yang membangun guna perbaikan di masa
mendatang. Harapan peneliti semoga proposal ini banyak memberikan manfaat
khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi pembaca. Aamiin Yarabbal Alamin.

Sukabumi Februari 2020

Peneliti

Irwan Adiansyah
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ketika bangsa indonesia memasuki perubahan pola pemilihan seseorang


kepala pemerinthan dari model pemilihan keterwakilan melalui MPR ke model
pemilihan langsung, para elit mendengungkan bahwa bangsa Indonesia memasuki
“Demokrasi sebenarnya”. Anggapan tersebut didasarkan bahwa rakyat diberikan,
untuk memilih seorang pemimpin sesuai dengna latar belakang dan hati nurani.
Dan pada kenyataannya meskipun dengan segala upaya untuk mempengaruhi
pilihan kelompok-kelompok masyarakat, hasilnya pun tidak banyak dipengaruhi
oleh karakteristik orang para elit memlalui partai politik. Begitu pula ketika
pemilihan seorang kepala daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,
para elit bersibuk ria bagaimana bisa mencapai kepentingan politiknya.

Namun keadaan berbeda ditingkat grassroot, mereka yang kebanyakan


berada di desa-desa menanggapinya biasa saja. Masyarakat pedesaan meskipun
secara pendidikan dan pengetahuan tidak banyak yang paham tentang demokrasi,
namun mereka telah berulang ulang menjalankan proses pemilihan seorang
pemimpin secara langsung. Pemilihan kepala desa (pilkades) merupakan
reprentasi perwujudan kehidupan demokrasi yang berada ditengah-tengah
masyarakat pedesaan.

Dalam tahapan ini diperlukan suatu kesadaran politik yang konsisten dan
bermoral dari masyarakat yang memiliki hak pilih. Konsisten dalam kaitanya
dengan tujuan pemilihan kepala itu sendiri, dimana tujuan akhirnya adalah
pengayoman dan kemakmuran sebuah desa. Selain itu sikap konsisten diharapkan
pada pilihan figur yang akan dipilih tanpa mengorbankan masa depan desanya.

Sebagai sebuah proses demokrasi, pilkades layak dijadikan pijakan dalam


pemberdayaan masyarakat agar melek politik namun masih tetap dalam koridor
wajah bermoral. Pilkades langkah awal dalam melaksanakan proses berdemokrasi
suatu bangsa. Bila pilkades telah sesuai dengan norma-norma demokrasi maka
kehidupan demokrasi bangsa ini akan berjalan di rel yang tepat.

Memang untuk mencapai sebuah proses demokrasi yang ideal tidaklah


semudah membalikan telapak tangan. Pemilihan Kepala Desa (PILKADES)
hanyalah satu diantara sekian banyak sendi kehidupan yang dapat dijadikan
tempat untuk menumbuh kembangkan demokrasi bangsa ini.

Ketentuan mengenai hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun


2014 tentang Desa. Kepala Desa dipilih secara langsung oleh dan dari penduduk
Desa warga negera Republik Indonesia yang memenuhi persyaratan dengan masa
jabatan 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal pelantikan. Kepala desa dapat
menjabat 3 (tiga) kali Masa jabatan secara berturut-turut atau tidak secara
berturut-turtut.

Masih banyak yang harus dikerjakan dalam mewujudkan cita-cita mulia


demokrasi. Yang harus dilakukan secara terus menerus dalam mengembangkan
sebuah demokrasi adalah memberikan ruang yang cukup untuk berekspresi bagi
siapapun tanpa harus bersinggungan dengan yang lain. Selain itu sikap
penghormatan dan penghargaan akan kreatifitas orang lain adalah cermin sikap
demokrasi meskipun kreatifitas itu tidaklah berkenan bagi sebagian orang.

Keberhasilan pelaksanaan kepala desa tidak terlepas dari adanya


partisipasi aktif anggota masyarakatnya. Masyarakat desa, baik sebagai kesatuan
sistem maupun sebagai individu merupakan bagian integral yang sangat penting
dari sistem pemerintahan desa.
Secara Prinsip, pelaksanaan pemilihan kepala desa ditujukan guna
mewujudkan kedaulatan rakyat di desa yang bersangkutan. Keadaan tersebut
menimbulkan tanggung jawab penyelenggaran pemerintahan desa tidak saja di
tangan kepala desa, BPD dan aparat pelaksanaanya, tetapi juga ditangan
masyarakat desa.

Penelitian ini terfokus pada partisipasi masyarakat di dalam pemilihan


kepala desa. Pemilihan desa mekarasih, Kecamatan Simpenan Kabupaten
Sukabumi ini mempunyai alasan yang cukup menarik. Karena pada pemilihan
Kepala Desa Serentak Tahun 2019 yang lalu desa ini sebagian masyarakatnya
belum menggunakan hak pilihnya sebanyak 1.133 orang, dari jumlah sura yang
terdaptar sebanyak 3484 suara, sedangkan jumlah yang hadir berpartisipasi dalam
pemilihan yaitu sebanyak 2.351 orang. Di desa mekarasih partisipasi masyarakat
dalam pemilihan kepala desa serentak masih sangat rendah.

Pemilihan Kepala Desa di Mekarasih dilaksanakan pada tanggal 17


November 2019. Khusus mengenai pemilihan kepala desa dilaksanakan sceara
serentak di seluruh rakyat kabupaten/kota Undang undang Republik Indonesia
Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

Banyak ahli memberikan pengertian mengenai konsep partisipasi. Dilihat


dari asal katanya, Partisipasi berasal dari kata bahasa inggris “participation” yang
berarti pengambilan bagian, pengikutsertaan (John M. Echols & Hasan
Shadily,200:419) dalam Anggara (2013:141).

Slamet (1985) dalam mardikanto dan soebiato (2013:91), menyatakan


bahwa tumbuh dan berkembangnnya partisipasi ditentukan oleh tiga unsur pokok,
yaitu :

1. Adanya kesempatan yang diberikan kepada masyarakat untuk


berpartisipasi
2. Adanya kemauan masyarakat untuk berpartisipasi
3. Adanya kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi.
Fenomena yang dapat diambil dari pengertian tersebut adalah:

Dalam kenyataan masyarakat Desa mekarasih belum dapat memanfaatkan


kesempatan berprtisipasi dalam pemilihan kepala desa. Di lain pihak, juga sering
dirasakan tentang kurangnya “informasi” yang disampaikan kepada masyarakat
mengenai pemilihan kepala desa.

Perlu didasari bahwa adanya kesempatan-kesempatan yang disediakan


atau ditumbuhkan untuk menggerakan partisipasi masyarakat akan tidak banyak
berarti, jika masyarakat desa mekarasih tidak memiliki kemauan untuk
berpartisipasi dalam pemilihan kepala desa.

Masyarakat desa mekarasih belum memiliki kemampuan untuk terlibat


langsung dalam pemilihan kepala desa, hal ini dikarenakan tingkat pendidikan
masyarakat masih sangat rendah dan belum paham secara keilmuan mengenai
demokrasi.

Maka, dengan permasalahan yang diketemukan tersebut penulis merasa


tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Partisipasi Masyarakat
Dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak Tahun 2019 di Desa
Mekarasih Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi.”

1.2 Fokus Masalah dan Pertanyaan Pokok Penelitian

1.2.1 Fokus Masalah

Dari Uraian latar belakang di atas, dalam hal ini fokus penelitian
memusatkan perhatiannya pada Persoalan Partisipasi Masyarakat di Desa
Mekarasih Kecamatan Simpenan yang berkaitan dengan Pemilihan Kepala Desa
(Pilkades) Serentak Tahun 2019.

1.2.2 Pertanyaan Pokok Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan fokus masalah diatas, maka diajukan


pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1) Bagiamana Partisipasi Masyarakat dalam Proses Pemilihan Kepala Desa
Serentak Tahun 2019 di Desa Mekarasih Kecamatan Simpenan Kabupaten
Sukabumi?
2) Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat Parisipasi Masyarakat
dalam Proses Pemilihan Kepala Desa Serentak Tahun 2019 di Desa
Mekarasih Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi?
3) Bagaimana Upaya untuk mengatasi hambatan Partisipasi Masyarakat
dalam Pemilihan Kepala Desa Serentak Tahun 2019 di Desa Mekarasih
Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi?

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan disipilin ilmu peeliti maka penelitian yang akan


dilaksanakan berdasarkan atas bidang ilmu pemerintahan dan untuk membahas
mengenai Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilihan Kepala Desa Serentak
(pilkades) di Desa Mekarasih Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi
bertujuan untuk:

1) Untuk mengetahui Partisipasi Masyarakat dalam Proses Pemilihan Kepala


Desa Serentak Tahun 2019 di Desa Mekarasih Kecamatan Simpenan
Kabupaten Sukabumi?
2) Untuk Mengetaahui Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat
Parisipasi Masyarakat dalam Proses Pemilihan Kepala Desa Serentak
Tahun 2019 di Desa Mekarasih Kecamatan Simpenan Kabupaten
Sukabumi?
3) Untuk mengetahui bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan Partisipasi
Masyarakat dalam Pemilihan Kepala Desa Serentak Tahun 2019 di Desa
Mekarasih Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi?

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini pada ahirnya dapat memberikan macam manfaat, baik


manfaat secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat yang diharapkan penulis
dari penelitian ini adalah:
1.4.1 Manfaat Teoritis

1) Menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dan pembaca hasil


penelitian ini diharapkan dijadikan referensi dan menjadi bahan
pertimbangan untuk peneliti selanjutnya.
2) Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sebuah acuan dalam
perkembangan ilmu pengetahuan terlebih dalam bidang ilmu
pemerintahan.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran


yang berguna bagi Pemerintah khususnya bagi Desa Mekarasih agar dapat lebih
mengetahui partisipasi masyarakat dalam proses Pemilihan Kepala Desa
(Pilkades).

1.5. Lokasi Penelitian dan Jadwal Penelitian

1.5.1 Lokasi Penelitian

Lokasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah Desa Mekarasih


Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi.

1.5.2 Jadwal Penelitian

Sedangkan untuk jadwal penelitian dan rencana kegiatan tertera pada


tabel berikut:
Tabel 1.1

Jadwal Penelitian

Bulan
No Nama Kegiatan
Jan Feb Mar April Mei Juni
1 Pra Survey Penelitian
2 Pengajuan Judul
3 Penyusunan Proposal
Penelitian
4
5
6
7
8

Anda mungkin juga menyukai