Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Individu Matakuliah Pembangunan
Politik dan Pemerintahan
Disusun Oleh :
Irwan Adiansyah
NIM : 6520116047
Puji syukur panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
semoga tercurah limpahkan kepada baginda alam Nabi Muhammad Saw, beserta keluarga,
sahabatnya, tabiin, hingga kepada kita selaku umatnya hingga akhir zaman.
Makalah yang berjudul “Partisipasi Politik” ini, tidak lain hanyalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pembangunan Politik dan Pemerintahan. Kami sadar bahwa dalam
penyelesaian makalah ini jauh dari kesempurnaan, baik dalam penulisan maupun
penyampaian materinya, karena kami masih dalam tahap pembelajaran. Meskipun demikian
kami berharap makalah ini bermanfaat bagi semuanya, khususnya bagi kami. Oleh karena itu
dengan lapang dada kami akan menerima kritik dan saran yang sifatnya edukatif guna
memperbaiki dimasa yang akan datang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 11
B. Saran........................................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dilakukan denga cara mengadakan kegiatan kampanye, mencari dana bagi partai,
memilih pemimpin, demonstrasi, dan debat politik. Dengan itu maka masyarakat pun
mendapatkan pendidikan politik yang seharusnya didapatkan oleh masyarakat tersebut
B. Rumusan Masalah
Dalam pembahasan materi mengenai “Partisipasi Politik” kami mengangkat rumusan
masalah yaitu:
1. Apa pengertian partisipasi politik?
2. Pengertian partisipasi politik menurut para ahli?
3. Bentuk-bentuk partisipasi politik?
4. Pentingnya Partisipasi Politik?
5. Apa saja faktor-faktor pendukung partisipasi politik?
6. Apa saja faktor-faktor penghambat partisipasi politik?
7. Apa fungsi pasrtisipasi politik?
8. Apa manfaat dari partisipasi politik?
C. Tujuan
1. Menjelaskan bagaimana partisipasi politik dan hal-hal lain yang menyangkut
Partisipasi Politik itu sendiri.
2
BAB II
PEMBAHASAN
partisipasi berasal dari bahasa latin pars yang artinya bagian dan capere, yang artinya
mengambil, sehingga diartikan “mengambil bagian”. Dalam bahasa Inggris,participate
atau participation berarti mengambil bagian atau mengambil peranan. Sehingga
partisipasi berarti mengambil bagian atau mengambil peranan dalam aktivitas atau
kegiatan politik suatu negara.
Secara umum Partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang
untuk ikut secara aktif dalam kehidupan politik, antara lain dengan jalan memilih
pimpinan negara dan, secara langsung dan tidak langsung, memengaruhi kebijakan
pemerintah (Public Policy). Kegiatan ini mencakup tindakan seperti memberi suara
dalam pemilihan umum, menghadiri rapat umum, mengadakan hubungan (contacting)
atau lobbying dengan pejabat pemerintah atau anggota parlemen, menjadi anggota
partai atau salah satu gerakan sosial dengan direct actionnya, dan sebagainya.
3
bertujuan untuk mempengaruhi seleksi pejabat-pejabat Negara dan/atau tindakan-
tindakan yang mereka ambil.
4. Michael Rush dan Philip Althoft, Partisipasi politik adalah keterlibatan individu
sampai pada bermacam-macam tingkatan di dalam sistem politik. Indikatornya adalah
berwujud keterlibatan individu dalam sistem politik dan memiliki tingkatan-tingkatan
partisipasi.
5. Huntington dan Nelson, Partisipasi politik ialah kegiatan warga negara preman
(private citizen) yang bertujuan mempengaruhi pengambilan kebijakan oleh
pemerintah. Indikatornya adalah:
a. Partisipasi politik menyangkut kegiatan-kegiatan dan bukan sikap-sikap.
b. Subyek partisipasi politik adalah warga negara preman (private citizen)atau orang per
orang dalam peranannya sebagai warga negara biasa, bukan orang-orang profesional
di bidang politik.
c. Kegiatan dalam partisipasi politik adalah kegiatan untuk mempengaruhi pengambilan
keputusan pemerintah dan ditujukan kepada pejabat-pejabat pemerintah yang
mempunyai wewenang politik.
d. Partisipasi politik mencakup semua kegiatan mempengaruhi pemerintah, terlepas
apakah tindakan itu memunyai efek atau tidak.
e. Partisipasi politik menyangkut partisipasi otonom dan partisipasi dimobilisasikan
4
Perilaku politik seseorang dapat dilihat dari bentuk partisipasi politik yang
dilakukannya. Bentuk partisipasi politik dilihat dari segi kegiatan dibagi menjadi
dua, yaitu:
1. Partisipasi aktif
2. bentuk partisipasi ini berorientasi kepada segi masukan dan keluaran
suatu sistem politik. Misalnya, kegiatan warga negara mengajukan usul
mengenai suatu kebijakana umum, mengajukan alternatif kebijakan
umum yang berbeda dengan kebijakan pemerintah, mengajukan kritik
dan saran perbaikan untuk meluruskan kebijaksanaan, membayar
pajak, dan ikut srta dalam kegiatan pemilihan pimpinan pemerintahan.
3. Partisipasi pasif
4. Bentuk partisipasi ini berorientasi kepada segi keluaran suatu sistem
politik. Misalnya, kegiatan mentaati peraturan/perintah, menerima, dan
melaksanakan begitu saja setiap keputusan pemerintah
5
menciptakan kerugian fisik manusia atau harta benda, termasuk di sini
adalah huru-hara, teror, kudeta, pembutuhan politik (assassination),
revolusi dan pemberontakan.
Menurut Gabriel Almond Bentuk-bentuk partisipasi politik yang terjadi diberbagi
Negara dapat dibedakan menjadi kegiatan politik dalm bentuk konvensional dan
nonkonvensional.
Bentuk konvensional.
a. Bentuk-bentuk konvensional antara lain:
b. Dengan pemberian suara (voting),
c. Dengan diskusi kelompok,
d. Dengan kegiatan kampanye,
e. Dengan membentuk dan bergabung dalam kelompok kepentingan,
f. Dengan komunikasi individual dengan pejabat politik/administrative,
g. Dengan pengajuan petisi.
Bentuk nonkonvensional.
Bentuk nonkonvensional antara lain:
a. Dengan berdemonstrasi,
b. Dengan konfrontasi,
c. Dengan pemogokan,
d. Tindakankekerasanpolitikterhadapharta
benda,perusakan,pememboman dan pembakaran,
e. Tindakan kekerasan politik manusia penculikan/pembunuhan,
f. Dengan perang gerilya/revolusi.
6
Partisipasi politik merupakan aspek penting dalam demokrasi karena :
Keputusan politik yang diambil oleh pemerintah akan menyangkut dan
mempengaruhi kehidupan warga masyarakat. Karena itu masyarakat berhak
ikut serta menentukan isi keputusan politik.
Untuk tidak dilanggarnya hak-hak sebagai warga negara dalam setiap
kebijakan yang diambil oleh pemerintah.
7
F.Faktor-faktor penghambat Partisipasi Politik
Ada banyak orang yang tidak berpartisipasi dalam politik, hal ini disebabkan oleh
beberapa hal antara lain;
1. Apatis (masa bodoh) dapat diartikan sebagai tidak punya minat atau tidak
punya perhatian terhadap orang lain, situasi, atau gejala-gejala.
2. Sinisme menurut Agger diartikan sebagai “kecurigaan yang busuk dari
manusia”, dalam hal ini dia melihat bahwa politik adalah urusan yang kotor,
tidak dapat dipercaya, dan menganggap partisipasi politik dalam bentuk apa
pun sia-sia dan tidak ada hasilnya.
3. Alienasi menurut Lane sebagai perasaan keterasingan seseorang dari politik
dan pemerintahan masyarakat dan kecenderungan berpikir mengenai
pemerintahan dan politik bangsa yang dilakukan oleh orang lain untuk oranng
lain tidak adil.
4. Anomie, yang oleh Lane diungkapkan sebagai suatu perasaan kehidupan
nilai dan ketiadaan awal dengan kondisi seorang individu mengalami perasaan
ketidakefektifan dan bahwa para penguasa bersikap tidak peduli yang
mengakibatkan devaluasi dari tujuan-tujuan dan hilangnya urgensi untuk
bertindak.
8
5. Dari sisi lain, Arbit Sanit (Sastroatmodjo, 1995) memandang ada tiga
fungsi partisipasi politik.
Partisipasi politik juga mempunyai fungsi bagi kepentingan pemerintahan.
Untuk kepentingan pemerintahan, partisipasi politik mempunyai fungsi
sebagai berikut:
1. Untuk mendorong program-program pemerintah. Hal ini berarti bahwa
peran serta masyarakat diwujudkan untuk mendukung program politik
dan program pemerintah.
2. Sebagai institusi yang menyuarakan kepentingan masyarakat untuk
masukan bagi pemerintah dalam mengarahkan dan meningkatkan
pembangunan.
3. Sebagai sarana untuk memberikan masukan, saran dan kritik terhadap
pemerintah dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program
pembanngunan.
9
Manfaat Partisipasi Politik bagi Pemerintah:
1. Mendorong program-program pemerintah
2. Sebagai institusi yang menyuarakan kepentingan masyarakat untuk
masukan bagi pemerintah dalam mengarahkan dan meninngkatkan
pembangunan.
3. Sebagai sarana untuk memberikan masukan, saran dan kritik terhadap
pemerintah dalam perencanaan dan pelaksanaan program-proram
pembangunan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Partisipasi politik adalah hal yang sangat diperlukan di dalam kehidupan, dengan
berpartispasi dalam politik kita bisa mengubah dan mempengaruhi suatu kebijakan
pemerintah, selain itu dengan berpartisipasi dalam politik kita telah melaksanakan
kewajiban kita sebagai warga negara, demi mewujudkan kehidupan yang leih baik
Tanpa adanya partisipasi politik maka negara akan menjadi suatu negara yang otoriter
dimana penguasalah yang akan menentukan segaa sesuatunya tanpa boleh satu orangpun
untuk mengubah ataupun menentang keputusan penguasa.
B. Saran
Menyadarkan kepada masyarakat bagaimana pentingnya partisipasi politik dan
manfaat dari partisipasi politik bagi kehidupan bernegara.
Ini dapat dilakukan melaui pendidikan sosialisasi politik kepada masyarakat itu
sendiri, sehingga dengan ini kita bisa menimbulkan kesadaran pada diri masyarakat
untuk berpartisipasi dalam politik.
11
DAFTAR PUSTAKA
Budiarjo, Miriam. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Gatara, Said dan Said, Moh. Dzulkiah. 2007. Sosiologi Politik. Bandung. Pustaka
Setia
Rush, Michael dan Althoff, Phillip. 2011. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta:
Rajawali Pers
Wahyudin, Tur. 2008. Partisipasi Politik, dalam http://turwahyudin.
wordpress.com/2008/04/16/partispasi-politik/, diakses tanggal 30 Juni 2019
William, Liddle. 1992. Partisipasi dan Partai Politik Indonesia pada Awal Orde
Baru. Jakarta: Pustaka Utama Grafitri
12