Disusun oleh
Kelompok 6 :
1. Aam Ramdani
2. Ajeng Nurul Aulia
3. Dinda Yoanita Dewi
4. Felda Fauziyah Herawan
5. Ilyas Samsudin
6. Rita Nurul Fadilah
Kelas : XI IPA 1
Penulis
1
Daftar Isi
KATA PENGANTAR....................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
KESIMPULAN............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................13
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Partisipasi politik merupakan aspek penting dalam sebuah tatanan
negara demokrasi, sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik.
Partisipasi politik itu merupakan kegiatan yang dilakukan warga negara untuk
terlibat dalam proses pengambilan keputusan dengan tujuan untuk
mempengaruhi pengambilan keputusan yang dilakukan pemerintah. kegiatan
yang dilakukan warga negara untuk terlibat dalam proses pengambilan
keputusan dengan tujuan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan yang
dilakukan pemerintah.
Di negara-negara demokrasi pada umumnya pelaksanaan debat politik
adalah sesuatu hal yang familiar (terbiasa/akrab). Aktivitas politik masyarakat
melalui debat politik, dapat membawa implikasi luas terhadap sikap, perilaku,
dan isu-isu politik yang berkembang di dalam masyarakat.
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan deskripsi pada latar belakang diatas, maka penulis
memperoleh permasalahan yang kemudian akan dijadikan sebagai bahan
pembahasan sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan Partisipasi Politik?
2. Kegiatan apa yang termasuk Partisipasi Politik?
3. Bagaimana Sifat Partisipasi Politik yang baik?
4. Apa saja faktor pendukung dan penghambat partisipasi politik?
5. Apa saja fungsi Partisipasi Politik?
6. Apakah yang dimaksud dengan Debat Politik?
7. Apa yang menjadi dasar hukum pelaksanaan Debat Politik di masyarakat?
8. Apa manfaat debat politik bagi masyarakat?
4
1.3 Tujuan Penulis
Sesuai rumusan masalah yang ada diatas, maka penulisan ini
bertujuan untuk mengetahui :
1. Pengertian Partisipasi Politik,
2. Kegiatan-kegiatan yang termasuk Partisipasi Politik,
3. Sifat-sifat Partisipasi Politik,
4. Faktor pendukung dan penghambat partisipasi politik,
5. Fungsi Partisipasi Politik,
6. Pengertian Debat Politik,
7. Dasar-dasar hukum Debat Politik, dan
8. Manfaat Debat Politik bagi masyarakat.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Partisipasi Politik
Partisipasi berasal dari bahasa latin pars yang artinya bagian dan capere,
yang artinya mengambil, sehingga diartikan “mengambil bagian”. Dalam bahasa
Inggris participate atau participation berarti mengambil bagian atau mengambil
peranan. Sehingga partisipasi berarti mengambil bagian atau mengambil peranan
dalam aktivitas atau kegiatan politik suatu negara.
Partisipasi politik mencakup semua kegiatan suka rela seseorang untuk turut
serta dalam proses pemilihan pemimpin-pemimpin politik dan turut serta secara
langsung atau tidak langsung dalam pembentukan kebijaksanaan umum. Kegiatan-
kegiatan yang termasuk dalam partisipasi politik antara lain sebagai berikut :
1. Ikut memilih wakil rakyat melalui pemilihan umum, seperti hal-hal berikut :
Mengajukan beberapa alternatif calon pemimpin.
Mendukung atau menentang calon pemimpin tertentu.
Mengajukan kritik dan koreksi atas pelaksanaan kebijakan umum.
Mengajukan tuntutan-tuntutan kepada penguasa pusat maupun
daerah.
Melaksanakan keputusan-keputusan pemerintah yang telah
ditetapkan.
6
Membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
pemerintah.
2. Menjadi anggota aktif dalam partai politik, kelompok penekan (pressure
group), maupun kelompok kepentingan tertentu.
3. Duduk dalam lembaga politik, seperti MPR, DPR, presiden, atau menteri.
4. Mengadakan komunikasi (dialog) dengan wakil-wakil rakyat.
5. Berkampanye atau menghadiri kelompok diskusi.
7
4. Realistis
Partisipasi dikatakan bersifat realistis berarti adanya keikutsertaan
dengan mempertimbangkan kenyataan, baik kenyataan dalam masyarakat
maupun kenyataan mengenai kemampuan pelaksanaan suatu kegiatan,
waktu yang tersedia, kesempatan, dan keterampilan para pelaksana.
Contohnya, masyarakat dapat saja mengusulkan pergantian suatu pejabat
karena menganggap pejabat tersebut tidak mampu melaksanakan
tugasnya dengan baik.
8
Alienasi yaitu sebagai perasaan keterasingan seseorang dari politik dan
pemerintahan masyarakat dan kecenderungan berpikir mengenai
pemerintahan dan politik bangsa yang dilakukan oleh orang lain untuk orang
lain tidak adil.
Anomie yaitu sebagai suatu perasaan kehidupan nilai dan ketiadaan awal
dengan kondisi seorang individu mengalami perasaan ketidakefektifan dan
bahwa para penguasa bersikap tidak peduli yang mengakibatkan devaluasi
dari tujuan-tujuan dan hilangnya urgensi untuk bertindak.
9
2.6 Pengertian Debat Politik
Debat politik merupakan proses pendewasaan politik masyarakat melalui tukar
pikiran yang mengandung makna sebagai berikut :
1. Makna politis, bahwa debat politik harus dapat menjadi wahana pendidikan
politik masyarakat yang mengajarkan dan membentuk sikap serta perilaku
politik masyarakat semakin rasional, mau menerima perbedaan, dan
berpartisipasi atas dasar kesadaran bersama untuk membangun bangsa dan
negara.
2. Makna sosiologis, bahwa debat politik harus mampu mewujudkan kehidupan
masyarakat yang semakin sadar akan hak dan kewajibannya, tanggung
jawab moral, tertib sosial serta membentuk perilaku politik yang santun,
kooperatif, saling menghormati dan tidak anarkis (merusak).
Pelaksanaan debat politik di masyarakat harus memerhatikan rambu-rambu “etis”
dan “normatif”. Etis atau etika, merupakan tata laku dalam berpolitik yang harus
memperhatikan nilai-nilai budaya, adat, dan moral yang hidup dan dipertahankan
oleh masyarakat, sedangkan normatif adalah tata laku dalam berpolitik yang
didasarkan pada aturan-aturan baku yang dibuat oleh pemerintah untuk kepentingan
bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bila etika dan normatif
dijadikan pedoman dalam pelaksanaan debat politik di dalam masyarakat, hal ini
akan menjadi cermin bagi pendidikan politik masyarakat dalam berpolitik yang selalu
mengedepankan struktur dan aturan.
10
2.8 Manfaat Debat Politik Bagi Masyarakat
Aktivitas politik masyarakat melalui debat politik, dapat membawa implikasi luas
terhadap sikap, perilaku, dan isu-isu politik yang berkembang di dalam masyarakat.
Manfaat debat politik bagi masyarakat antara lain sebagai berikut :
1. Sebagai sarana pendidikan politik masyarakat.
2. Membiasakan diri menanggapi isu-isu/opini publik dengan rasional dan
proporsional.
3. Tumbuh sikap kesadaran dan pengendalian diri dalam menerima perbedaan.
4. Memahami dinamika kehidupan politik yang mengacu pada the rule of law.
5. Menumbuhkan sikap yang mengedepankan kepentingan umum, bangsa, dan
negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
11
KESIMPULAN
Partisipasi politik adalah hal yang sangat diperlukan di dalam kehidupan,
dengan berpartispasi dalam politik kita bisa mengubah dan mempengaruhi suatu
kebijakan pemerintah, selain itu dengan berpartisipasi dalam politik kita telah
melaksanakan kewajiban kita sebagai warga negara, demi mewujudkan kehidupan
yang lebih baik.
Tanpa adanya partisipasi politik maka negara akan menjadi suatu negara
yang otoriter dimana penguasalah yang akan menentukan segala sesuatunya tanpa
boleh satu orangpun untuk mengubah ataupun menentang keputusan penguasa.
Debat politik di masyarakat harus memerhatikan rambu-rambu “etis” dan
“normatif”. Etis atau etika, merupakan tata laku dalam berpolitik yang harus
memperhatikan nilai-nilai budaya, adat, dan moral yang hidup dan dipertahankan
oleh masyarakat, sedangkan normatif adalah tata laku dalam berpolitik yang
didasarkan pada aturan-aturan baku yang dibuat oleh pemerintah untuk kepentingan
bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bila etika dan normatif
dijadikan pedoman dalam pelaksanaan debat politik di dalam masyarakat, hal ini
akan menjadi cermin bagi pendidikan politik masyarakat dalam berpolitik yang selalu
mengedepankan struktur dan aturan.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://mahasiswatanpatandajasa.blogspot.co.id/2015/01/makalah-partisipasi-
politik.html
https://kumpulantugasekol.blogspot.co.id/2014/04/jelaskan-sifat-sifat-partisipasi.html
http://www.edukasippkn.com/2015/09/debat-politik.html
https://haryowisnumurti.wordpress.com/2015/05/01/makalah/
13