TUGAS KELOMPOK
MATA KULIAH SOSIOLOGI DAN POLITIK
Dosen Pengampu
Heru Diansyah,S.E,M.M
Disusun Oleh
Kelompok 4:
1. Intan Amalia (21010015)
2. Shela Putri Safira (21010041)
3. Salaisha Amani (21010042)
4. M Azriel Sabili Alamsyah (21010053)
5. Ummi Balqiz Wayanihan (21010061)
KELOMPOK 4
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................4
1.3 Tujuan...................................................................................................................4
BAB II..............................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................5
2.1 Konsep Partisipasi Politik.....................................................................................5
2.2 Bentuk-Bentuk Partisipasi.....................................................................................7
2.3 Tingkatan Partisipasi Politik...............................................................................11
2.4 Faktor Pendukung partisipasi Politik.................................................................12
2.5 Faktor Penghambat Partisipasi Politik...............................................................13
2.6 Fungsi Partisipasi Politik.....................................................................................14
2.7 Manfaat Partisipasi Politik..................................................................................15
BAB III............................................................................................................................17
PENUTUP.......................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................17
3.2 Saran.................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................18
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan itu, maka kita mengetahui bahwa partisipasi politik itu merupakan
suatu hal yang bersifat suka rela terhadap masyarakat yang aktif dalam
perpolitikan ini. Disini dapat kita lihat bahwa masyarakat sebagai subjek dalam
pembangunan untuk ikut serta dalam menentukan keputusan yang menyangkut
keputusan bersama (umum). Oleh karena itu di dalam mengambil keputusan
dibutuhkannya kerja sama antara partai politik dan masyarakat untuk memberikan
keputusan yang baik dalam perpolitikan bagi negaranya.
3
warga negaranya adalah kegiatan kampanye, mencari dana bagi partai, memilih
pemimpin, demonstrasi, dan debat politik. Dalam kegiatan partai politik ini untuk
memberikan pendidikan politik dapat dilakukan denga cara mengadakan kegiatan
kampanye, mencari dana bagi partai, memilih pemimpin, demonstrasi, dan debat
politik. Dengan itu maka masyarakat pun mendapatkan pendidikan politik yang
seharusnya didapatkan oleh masyarakat tersebut
1.3 Tujuan
1. Untuk melengkapi tugas ujian tengah semester pendek pengantar ilmu
politik
2. Menjelaskan bagaimana partisipasi politik
4
BAB II
PEMBAHASAN
1
Miriam Budiarjo,dasar-dasar ilmu politik,(Jakarta:Gramedia,2008)hlm.367
5
Pengertian partisipasi menurut para ahli
2
Ibid.
6
Di negara-negara demokrasi konsep partisipasi politik bertolak dari paham
bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat, yang dilaksanakan melalui kegiatan
bersama untuk menetapkan tujuan-tujuan serta masa depam masyarakat itu dan
untuk menentukan orang-orang yang akan memegang tampuk pimpinan.3
Masalah partisipasi politik bukan hanya menyangkut watak atau sifat dari
pemerintahan negara, melainkan sifat, watak atau karakter masyarakat suatu
negara dan berpengaruh yang ditimbulkannya.
Perilaku politik seseorang dapat dilihat dari bentuk partisipasi politik yang
dilakukannya. Bentuk partisipasi politik dilihat dari segi kegiatan dibagi menjadi
dua, yaitu:
a. Partisipasi aktif
bentuk partisipasi ini berorientasi kepada segi masukan dan keluaran suatu
sistem politik. Misalnya, kegiatan warga negara mengajukan usul mengenai suatu
kebijakana umum, mengajukan alternatif kebijakan umum yang berbeda dengan
kebijakan pemerintah, mengajukan kritik dan saran perbaikan untuk meluruskan
3
Miriam Budiarjo,dasar-dasar ilmu politik,(Jakarta:Gramedia,2008)hlm.368
4
Ibid.,369
7
kebijaksanaan, membayar pajak, dan ikut srta dalam kegiatan pemilihan pimpinan
pemerintahan.
b. Partisipasi pasif
5
Sudijono, Sastroadmojo, Perilaku Politik, IKIP Semarang Press, 1995, hal. 74
6
http://setabasri01.blogspot.com/2009/02/partisipasi-politik.html,diakses7Juli2014
8
Ditingkat individu, secara lebih spesifik Milbrarth M.L. Goel mengidentifikasi
tujuh bentuk partisipasi politik individual :
5. Party and campign Bekerja untuk partai politik atau kandidat, meyakinkan
workers orang lain tentang bagaimana memilih, menghadiri
pertemuan-pertemuan, menyumbang uang pada partai
politik atau kandidat, bergabung dan mendukung partai
politik, dipilih jadi kandidat partai politik.
9
politik, setiap tindakan yang berhadapan dengan pembuat dan pelaksana
kebijakan, dan partisipan terlibat untuk mempengaruhi jalannya proses tersebut
agar sesuai kepentingan dan aspirasinya.7
Bila dilihat dari jumlah pelaku, partisipasi politik dapat dibedakan menjadi
berikut:
b. Partisipasi kolektif, yakni kegiatan politik yang dilakukan oleh sejumlah warga
negara secara serentak yang dimaksudkan untuk mempengaruhi penguasa.
Partisipasi kolektif ini di bagi lagi menjadi dua, yaitu konvensional dan non-
konvensional.
7
http://tumija.wordpress.com/2009/07/31/budaya-politik/ diakses7juli2014
10
2.3 Tingkatan Partisipasi Politik
Identifikasi bentuk-bentuk kegiatan partisipasi politik, ternyata tidak
cukup untuk menjelaskan bobot dari masing-masing kegiatan tersebut. Hal ini
dibutuhkan guna menjelaskan keterlibatan seseorang atau sekelompok orang
dalam bentuk-bentuk praktik partisipasi politik, bisa diukur dari segi
efektivitasnya. Hal ini berkenaan dengan defenisi inti seperti yang dikemukakan
Huntington dan Nelson, yaitu berkenaan dengan pengaruh kegiatan partisipasi
politik terhadap proses politik yang dilakukan pemerintah.
11
4. Orang-orang yang apolitis
Tingkatan partisipasi politik menurut Huntington dan Nelson, Rush dan Althoff .
h. Partisipasi dalam diskusi politik informal minat umum dalam bidang politik
12
b. Kesadaran politik
c. Sosialisasi politik
• keluarga(family)
• sekolah
• partai politik8
1. Apatis (masa bodoh) dapat diartikan sebagai tidak punya minat atau tidak
punya perhatian terhadap orang lain, situasi, atau gejala-gejala.
3. Alienasi menurut Lane sebagai perasaan keterasingan seseorang dari politik dan
pemerintahan masyarakat dan kecenderungan berpikir mengenai pemerintahan
dan politik bangsa yang dilakukan oleh orang lain untuk oranng lain tidak adil.
8
http://wayanpolitik.blogspot.com/faktor-faktor-pendukung-partisipasi.html,diakses7juli2014
13
4. Anomie, yang oleh Lane diungkapkan sebagai suatu perasaan kehidupan nilai
dan ketiadaan awal dengan kondisi seorang individu mengalami perasaan
ketidakefektifan dan bahwa para penguasa bersikap tidak peduli yang
mengakibatkan devaluasi dari tujuan-tujuan dan hilangnya urgensi untuk
bertindak.9
Dari sisi lain, Arbit Sanit (Sastroatmodjo, 1995) memandang ada tiga fungsi
partisipasi politik.
9
Michael Rush dan Althoff, Pengantar Sosiologi Politik, Jakarta : PT Rajawali, 1989, hal. 131
14
1. Untuk mendorong program-program pemerintah. Hal ini berarti bahwa
peran serta masyarakat diwujudkan untuk mendukung program politik dan
program pemerintah.
2. Sebagai institusi yang menyuarakan kepentingan masyarakat untuk
masukan bagi pemerintah dalam mengarahkan dan meningkatkan
pembangunan.
3. Sebagai sarana untuk memberikan masukan, saran dan kritik terhadap
pemerintah dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program
pembanngunan.10
• sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan alam bawah sadar dan kebutuhan
psikologis tertentu.
10
Gatara, Said dan Said, Moh. Dzulkiah. 2007. Sosiologi Politik. Bandung. Pustaka Setia hlm67
15
Manfaat Partisipasi Politik bagi Pemerintah:
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Partisipasi politik adalah hal yang sangat diperlukan di dalam kehidupan,
dengan berpartispasi dalam politik kita bisa mengubah dan mempengaruhi suatu
kebijakan pemerintah, selain itu dengan berpartisipasi dalam politik kita telah
melaksanakan kewajiban kita sebagai warga negara, demi mewujudkan kehidupan
yang leih baik
16
Tanpa adanya partisipasi politik maka negara akan menjadi suatu negara
yang otoriter dimana penguasalah yang akan menentukan segaa sesuatunya tanpa
boleh satu orangpun untuk mengubah ataupun menentang keputusan penguasa.
3.2 Saran
Menyadarkan kepada masyarakat bagaimana pentingnya partisipasi politik dan
manfaat dari partisipasi politik bagi kehidupan bernegara. Ini dapat dilakukan
melaui pendidikan sosialisasi politik kepada masyarakat itu sendiri, sehingga
dengan ini kita bisa menimbulkan kesadaran pada diri masyarakat untuk
berpartisipasi dalam politik.
DAFTAR PUSTAKA
Rush, Michael dan Althoff. Pengantar Sosiologi Politik. Penerbit PT Rajawali.
Jakarta 1989
Budiarjo,Miriam. Dasar-dasar Ilmu Politik. Penerbit Gramedia.Jakarta.2008
Sastrodmojo,Sudijono. Perilaku Politik. Penerbit Semarang pres.Semarang.1995
http://wayanpolitik.blogspot.com/faktor-faktor-pendukung-partisipasi.html
diakses7juli2014
http://tumija.wordpress.com/2009/07/31/budaya-politik/ diakses7juli2014
http://setabasri01.blogspot.com/2009/02/partisipasi-politik.html,diakses7Juli2014
Gatara, Said dan Said, Moh. Dzulkiah. 2007. Sosiologi Politik. Bandung. Pustaka Setia
17
18