PARTISIPASI MASYARAKAT
Di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Pemerintahan yang
diampu oleh bapak Enjang Nurjaman, S.E., M.Si.
Disusun Oleh :
- Abdul Malik K ( 6520120103 )
- Cynthia Yulyani ( 6520120114 )
- Legi Alpiana ( 6520120122 )
- Leo Lukman ( 6520120123 )
- Musthafa kamal ( 6520120129 )
ILMU PEMERINTAHAN
STISIP WIDYAPURI MANDIRI SUKABUMI
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah mata kuliah Sosiologi
Pemerintahan dengan judul “Partisipasi Masyarakat”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
BAB I Pendahuluan
BAB II Pembahasan
Kesimpulan ....................................................................................12
Saran ............................................................................................12
A. LATAR BELAKANG
Banyak pengertian partisipasi telah dikemukakan oleh para ahli,
namun pada hakekatnya memiliki makna yang sama. Partisipasi berasal
dari Bahasa inggris participate yang artinya mengikutsertakan, ikut
mengambil bagian (Willie Wijaya, 2004:208). Pengertian yang sederhana
tentang partisipasi dikemukakan oleh Fasli Djalal dan Dedi Supriadi
(2001: 201-201), dimana partisipasi dapat juga berarti bahwa pembuat
keputusan menyarankan kelompok atau masyarakat ikut terlibat dalam
bentuk penyampaian saran dan pendapat, barang, keterampihan, bahan
dan jasa. Partisipasi juga berarti bahwa kelompok mengenal masalah
mereka sendiri, mengkaji pilihan mereka sendiri, mengkaji pilihan
mereka, membuat keputusan, dan memecahkan masalahnya.
H.A.R Tilaar (2009:287) mengungkapkan partisipasi adalah sebagai
wujud dari keinginan untuk mengembangkan demokrasi melalui proses
desentralisasi dimana diupayakan antara lain perlunya perencanaan dari
bawah (buttin-up) dengan mengikutsertakan masyarakat dalam proses
perencanaan dan pembangunan masyarakatnya.
Menurut soegarda Poerbakawatja partisipasi adalah: suatu gejala
demokrasi dimana orang diikutsertakan di dalam perencanaan serta
pelaksanaan dari segala sesuatu yang berpusar pada kepentingan dan
juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan
dan tingkat kewajibannya (Soegarda Poerbakawatja, 1981:251).
Berdasarkan pengertian di atas, bahwa konsep partisipasi memiliki
makna yang luas dan beragam. Secara garis besar ditarik kesimpulan
partisipasi adalah suatu wujud dari peran serta masyarakat dalam
aktiivitas berupa perancanaan dan pelaksanaan untuk mencapai tujuan
pembangunan masyarakat. Wujud dari partisipasi dapat beupa saran,
jasa, ataupun dalam bentuk materi baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam suasana demokratis.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Partisipasi Masyarakat
2. Bentuk Partisipasi
3. Jenis-jenis partisipasi
4. Prinsip-prinsip partisipasi
1. Partisipasi Tenaga
Partisipasi tenaga dapat dilakukan dengan cara menyumbang
tenaganya misalnya aktif dalam kegiatan gotong-royong untuk
mempelancar pembangunan di daerah-daerah.
2. Partisipasi Buah Pikiran
Partisipasi buah pikiran dapat dilakukan dengan cara
memberikan saran, gagasan, pendapat baik secara lisan ataupun
tertulis kepada pihak-pihak yang berwenang agar otonomi
daerah berjalan dengan lancer, sesuai dengan harapan.
3. Partisipasi Harga Benda dan Uang/modal
Partisipasi harta benda dan uang/modal dapat dilakukan dengan
cara memberikan sumbangan harta benda/uang kepada
pemerintah atau badan/lembaga tertentu, atau menabung uang
di bank-bank pemerintah, untuk menunjang dan mendorong agar
otonomi daerah berjalan lancar dan pembangunan berjalan
sesuai progam pemerintah.
4. Partisipasi Keterampilan
Partisipasi keterampilan dapat dilakukan dengan menyumbang
keterampilan/keahliannya kepada pemerintah demi kelancaran
otonomi daerah/pembangunan nasional.
Faktor Internal :
1. Masyarakat masih terbiasa pada pola lama yaitu peraturan-
peraturan tanpa partisipasi warga, warga tinggal menerima dan
melaksanakan.
2. Masyarakat tidak tahu adanya untuk berpartisipasi
3. Masyarakat tidak tahu prosedur
4. Rendahnya kesadaran hukum kalangan masyarakat
5. Rendahnya sanksi hukum kepada pelanggar kebijakan publik
Faktor Eksternal :
1. Kadang-kadang tidak dibuka kesempatan kepada masyarakat
untuk berpartisipasi
2. Masih adanya anggapan sentralistik yang tidak sesuai dengan
otonomi daerah
3. Adanya anggapan bahwa partisipasi masyarakat rakat akan
memperlambat pembuatan kebijakan publik
4. Kebijakan public yang dibuat kadang-kadang belum menyentuh
Kepentingan masyarakat
5. Kadang kala kebijakan public tidak memihak kapada kepentingan
rakyat
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
https://www.gurupendidikan.co.id/bentuk-partisipasi/
https://eprints.uny.ac.id/9785/2/Bab%202%20-05101241004.pdf