Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemberdayaan


Masyarakat Islam
Dosen Pengampu : M. Zaedi., M.Ag

DISUSUN OLEH :
Fauziyatun Muhazzaroh
Nurul Hanifah

SEMESTER 7

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTA S AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS WIRALODRA INDRAMAYU
Jalan Ir.H.Djuanda KM 3 Singaraja – Indramayu 45218
2021/1442 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan Rahmat
dan Hidayah-Nya kepada kita semua berupa ilmu dan akal. Sholawat serta salam
tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Sehingga saya
dapat menyusun makalah dengan judul “PARTISIPASI DALAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT” ini dengan baik.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pemberdayaan Masyarakat Islam. Makalah ini telah saya susun dengan maksimal
dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak
M. Zaedi., M.Ag selaku dosen pembimbing ilmu makalah ini, dan rekan-rekan
mahasiswa Universitas Wiralodra program studi PAI yang selalu mendo’akan dan
memberikan motivasi kepada penyusun. Untuk itu saya menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak untuk mengevaluasi makalah ini. Saya berharap
semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para
pembaca pada umumnya dan pada saya selaku penyusun khususnya.

Indramayu, Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

MAKALAH..............................................................................................................1

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................iii

A. Latar Belakang Masalah..........................................................................iii

B. Rumusan Masalah....................................................................................iv

C. Tujuan Masalah........................................................................................iv

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................1

A. Pengertian Partisipasi................................................................................1

B. Bentuk-Bentuk Partisipasi Pemberdayaan Masyarakat........................3

C. Faktor yang Mempengaruhi Pemberdayaan Masyarakat.....................5

BAB III PENUTUP..................................................................................................6

KESIMPULAN.........................................................................................................6

BAB I

ii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Partisipasi masyarakat sering diperbincangkan di berbagai wilayah, baik di


daerah Kota maupun Pedesaan, karena dapat kita lihat begitu besar pengaruh
dari partisipasi tersebut, partisipasi masyarakat ini sangat menentukan
keberhasilan suatu perencanaan atau program-program yang ada disekitar
mereka, keberhasilan suatu program tanpa adanya partisipasi masyarakat tidak
akan berjalan dengan baik, keikutsertaan masyarakan akan sangat dibutuhkan
dalam perencanaan atau program, agar program dapat berjalan semestinya.
Program-program yang direncanakan pastinya berkaitan besar dengan
pembangunan masyarakat, untuk itu masyarakat dituntut untuk ikut serta dalam
pembanguan tersebut
Untuk mencapai tujuan pembangunan yang baik perlu adanya Perencanaan
partisipatif sebagai perencanaan yang melibatkan semua rakyat dalam
memecahkan sebuah masalah yang dihadapi yang bertujuan untuk mencapai
kondisi yang diinginkan, yang dalam tujuan dan prosesnya melibatkan rakyat
dan kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagai satu
kesatuan. Minat dan perhatian menggunakan metode perencanaan partisipatif
diberbagai Negara kiranya cukup beralasan, sebuah metode tersebut
mempunyai karakteristik seperti terfokus pada kepentingan masyarakat,
partisipasi (keterlibatan), dinamis, sinegritas, legalitas, serta fasibilitas
(realistis). Dalam pembangunan perencanaan partisipatif juga memiliki criteria
yang jelas antara lain adanyapelibatan seluruh stakeholder, adanya upaya
pebangunan institusi masyarakat yang kuat dan legitimate, adanya proses
politik melalui upaya negosiasi atau rembuk yang pada akhirnya mengarah
pada pembentukan kesepakatan bersama (collectiviagreement), serta adanya
upaya pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pembelajaran kolektif yang
merupakan bagian dari proses demokratisasi.

iii
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang dapat diambil
adalah:

1. Apa itu partisipasi?

2. Bagaimana bentuk-bentuk partisipasi pemberdayaan?

3. Apa saja faktor yang mempengaruhi pemberdayaan masyrakat?

C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan yang dapat diambil
adalah:
1. Untuk mengetahui apa itu Partisipasi
2. Untuk mengetahui Bentuk-Bentuk Partisipasi Pemberdayaan Masyarakat
3. Untuk mengetahui Faktor yang mempengaruhi Pemberdayaan Masyarakat

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Partisipasi
Partisipasi sebenarnya berasal dari bahasa inggris yaitu dari kata
“participation“ yang dapat diartikan suatu kegiatan untuk membangkitkan
perasaan dan diikut sertakan atau ambil bagian dalam kegiatan suatu
organisasi. Sehubungan dengan partisipasi masyarakat dalam pembangunan,
partisipasi merupakan keterlibatan aktif masyarakat atau partisipasi tersebut
dapat berarti keterlibatan proses penentuan arah dari strategi kebijaksanaan
pembangunan yang dilaksanakan pemerintah.

Dalam pelaksanaan pembangunan harus ada sebuah rangsangan dari


pemerintah agar masyarakat dalam keikutsertaannya memiliki motivasi.
Menurut Simatupang (dalam Yuwono, 2001:124) memberikan beberapa
rincian tentang partisipasi sebagai berikut :

a. Partisipasi berarti apa yang kita jalankan adalah bagian dari usaha bersama
yang dijalankan bahu-membahu dengan saudara kita sebangsa dan setanah air
untuk membangun masa depan bersama.

b. Partisipasi berarti pula sebagai kerja untuk mencapai tujuan bersama


diantara semua warga negara yang mempunyai latar belakang kepercayaan
yang beraneka ragam dalam negara pancasila kita, atau dasar hak dan
kewajiban yang sama untuk memberikan sumbangan demi terbinanya masa
depan yang baru dari bangsa kita.

c. Partisipasi tidak hanya berarti mengambil bagian dalam pelaksanaan-


pelaksanaan, perencanaan pembangunan. Partisipasi berarti memberikan
sumbangan agar dalam pengertian kita mengenai pembangunan kita nilai-nilai
kemanusiaan dan cita-cita mengenai keadilan sosial tetap dijunjung tinggi.

d. Partisipasi dalam pembangunan berarti mendorong ke arah pembangunan


yang serasi dengan martabat manusia. Keadilan sosial dan keadilan Nasional
dan yang memelihara alam sebagai lingkungan hidup manusia juga untuk
generasi yang akan datang.
1
Pendapat Suryono (2001:124) partisipasi merupakan ikut sertanya
masyarakat dalam pembangunan, ikut dalam kegiatan pembangunan dan ikut
memanfaatkan dan menikmati hasil-hasil pembangunan.

* Partisipasi masyarakat dalam pembangunan

Untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan, inisiatif dan kreatifitas


dari anggota masyarakat yang lahir dari kesadaran dan tanggung jawab
sebagai manusia yang hidup bermasyarakat dan diharapkan tumbuh
berkembang sebagai suatu partisipasi. Sehubungan dengan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan. Partisipasi merupakan keterlibatan
masyarakat secara aktif masyarakat dapat juga keterlibatan dalam proses
penentuan arah, strategi kebijaksanaan pembangunan yang dilaksanakan
pemerintah. Hal ini terutama berlangsung dalam proses politik dan juga
proses sosial, hubungan antara kelompok kepentingan dalam masyarakat
sehingga demikian mendapat dukungan dalam pelaksanaannya.

- Menurut Slamet (dalam Suryono 2001:124) partisipasi masyarakat


dalam pembangunan diartikan sebagai ikut sertanya masyarakat dalam
pembangunan, ikut dalam kegiatan pembangunan dan ikut serta
memanfaatkan dan ikut menikmati hasil-hasil pembangunan.

Konsep partisipasi masyarakat dalam pembangunan sudah mulai


dikenalkan oleh pemerintah sejak awal tahun 1980-an melalui istilah
pemberdayaan masyarakat. Masyarakat diharapkan untuk dapat berpartisipasi
dalam membangun serta menjaga lingkungan dimana mereka berada. Untuk
mensukseskan gerakan pemberdayaan masyarakat tersebut kemudian
pemerintah membentuk beberapa lembaga-lembaga PKK, LKMD, dan karang
taruna sebagai wadah dalam mendorong komunitas lokal untuk berpartisipasi
dan menjunjung solidaritas bersama. Mengingat pemberdayaan masyarakat
kebanyakan adalah staf pemerintah atau yang ditunjukan oleh pemerintah
yang bekerja sebagai penghubung antara kebijakan serta agenda
pembangunan dengan apa yang harus dilakukan oleh komunitas.

- Partisipasi masyarakat dalam pembangunan menurut Supriady (2005:16


) diartikan sebagai ikut serta masyarakat yang efektif membutuhkan kesepian
dari partisipasi masyarakat.
2
- Partisipasi dalam memerima hasil pembangunan dan menilai hasil
partisipasi masyarakat menurut Isbandi (2007:27) adalah keikutsertaan
masyarakat dalam proses pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada di
masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternative solusi
untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi masalah, dan
ketertiban masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi.
Usaha pemberdayaan masyarakat, dalam arti pengelolaan pembangunan desa
harus dibangun dengan berorientasi pada potensi viskal, perlibatan
masyarakat serta adanya usaha yang mengarah pada kemandirian masyarakat
desa. Keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan secara aktif
baik pada pembuatan rencana pelaksanaan maupun penilaian pembangunan
menjadi demikian penting sebagai tolak ukur kemampuan masyarakat untuk
berinisiatif dan menikmati hasil pembangunan yang telah dilakukan. Dalam
meningkatkan dan mendorong munculnya sikap partisipasi, maka yang perlu
dipahami oleh pengembang masyarakat adalah kebutuhan-kebutuhan nyata
yang dirasakan oleh individu maupun masyarakat.

B. Bentuk-Bentuk Partisipasi Pemberdayaan Masyarakat


Bentuk partisipasi pemberdayaan masyarakat atau pembangunan adalah
bentuk bagian dan keikutsertaan masyarakat dalam progam pemberdayaan
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam jurnal Bentuk-Bentuk
Partisipasi masyarakat Desa dalam Program Dewa Siaga di Desa Bandung
Gunung Kidul (2013) karya Nuring Septyasa bentuk-bentuk partisipasi
masyarakat sebagai berikut:

1) Partisipasi Pikiran

Partisipasi ini dilakukan masyarakat dengan memberikan sumbangan ide atau


gagasan yang dimiliki oleh masyarakat.

2) Partisipasi Tenaga

Partisipasi ini dilakukan masyarakat dengan memberikan sumbangan tenaga,


seperti halnya gotong royong, dan kegiatan yang lainnya.

3) Partisipasi Harta

Partisipasi ini dapat dilakukan masyarakat dengan memberikan sumbangan


3
berupa harta atau uang dan makanan yang dapat membantu pelaksanaan
pembangunan. Selain itu, bentuk-bentuk pastisipasi dapat dibagi menjadi
empat pengertian, yaitu:

 Partisipasi dapat bersifat transitif atau intrasintif.

 Partisipasi bermoral atau tidak bermoral.

 Partisipasi memenuhi sisi moral apabila tujuan yang hendak dicapai


sesuai dengan etika.

 Partisipasi yang bersifat dipaksa dan bersifat bebas. Partisipasi yang


bersifat manipulatif atau spontan.

Tahapan pelaksanaan partisipasi masyarakat

Tahap pelaksanaan adalah suatu proses kegiatan yang berawal dari


implementasi awal, implementasi, dan implementasi akhir. Bentuk
partisipasi masyarakat dapat dilihat dari tahapan pelaksanaan sebagai
berikut:

 Tahap perancanaan

Dalam tahap ini partisipasi masyarakat dapat diketahui melalui


keaktifan menghadiri sosialisasi, musyawarah, penyuluhan, dan
pelatihan yang diadakan pemerintah desa. Dalam tahap
perencanaan tersebut masyarakat juga ikut menyumbang pikiran.
Hail dari pastisipasi ini, merupakan terbentuknya organisasi
kepengurusan tingkat desa. Baca juga: Pemberdayaan Komunitas:
Pengertian, Proses, Prinsip, dan Contohnya

 Tahap pelaksanaan

Dalam tahap ini partisipasi masyarakat dapat diketahui melalui


keikutsertaan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang
bersih.

 Tahap penilaian

Dalam tahap keterlibatan masyarakat dalam menilai sejauh mana


pelaksanaan pembangunan sesuai dengan rencana. Serta sejauh

4
mana hasil dari pembangunan tersebut dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat.

C. Faktor yang Mempengaruhi Pemberdayaan Masyarakat


Terdapat beberapa faktor-faktor yang memengaruhi partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan program pemberdayaan, meliputi:

1) Komitmen anggota masyarakat terhadap pembangunan partisipasi


adalah kuat, rasa kebersamaan, kesadaran, dan keikhlasan anggota
masyarakat yang tinggi.

2) Sarana untuk menunjang pembangunan partisipatif (tenaga, dana,


dan bahan).

3) Program kegiatan pembangunan partisipasi adalah sesuai dengan


kebutuhan masyarakat setempat.

Sedangkan faktor-faktor penghambat meliputi:

1) Sosialisasi mengenai partisipatif belum dilakukan kepada


seluruh kelompok.

2) Koordinasi kegiatan pembangunan partisipatif belum


dilaksanakan secara positif.

3) Perumusan program dan kegiatan pembangunan partisipatif


lebih merupakan datar keinginan, bukan program dan kegiatan
yang dibutuhkan masyarakat.

5
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Partisipasi sebenarnya berasal dari bahasa inggris yaitu dari kata
“participation“ yang dapat diartikan suatu kegiatan untuk membangkitkan
perasaan dan diikut sertakan atau ambil bagian dalam kegiatan suatu
organisasi. Sehubungan dengan partisipasi masyarakat dalam pembangunan,
partisipasi merupakan keterlibatan aktif masyarakat atau partisipasi tersebut
dapat berarti keterlibatan proses penentuan arah dari strategi kebijaksanaan
pembangunan yang dilaksanakan pemerintah.

Bentuk-Bentuk partisipasi masyarakat ada 3(tiga); Partisipasi Pikiran, Partisipasi


Tenaga, Partisipasi Harta.

Terdapat beberapa faktor-faktor yang memengaruhi partisipasi masyarakat dalam


pelaksanaan program pemberdayaan, meliputi:

1) Komitmen anggota masyarakat terhadap pembangunan partisipasi adalah


kuat, rasa kebersamaan, kesadaran, dan keikhlasan anggota masyarakat
yang tinggi.

2) Sarana untuk menunjang pembangunan partisipatif (tenaga, dana, dan


bahan).

3) Program kegiatan pembangunan partisipasi adalah sesuai dengan


kebutuhan masyarakat setempat.

6
7

Anda mungkin juga menyukai