Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH METODE PENDEKATAN PARTISIPATIF

MASALAH – MASALAH PARTISIPASI

OLEH

DELFRIDA KARLANI NAHAK 11190012

NIKODEMUS NIKSON EFI 11190012

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TIMOR

KEFAMENANU

2022
KATA PENGANTAR

Tim penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Masalah-masalah Partisipasi Masyarakat”. Tim penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak akan terselesaikan dan berjalan dengan baik tanpa
bimbingan dan dukungan serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu,pada kesempatan
ini tim penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada :

1. Dosen pengampu mata kuliah Metode Pendekatan Partisipastif yang bersedia


membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan makalah ini.
2. Teman-teman seperjuangan

Harapan penulis, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang masalah-masalah yang menyebabkan masyarakat tidak ikut serta
dalam berpartisipasi. Demikian makalah ini, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau
pun adanya ketidaksesuaian materi yang terdapat dalam makalah ini, kami mohon maaf. Tim
penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Kefamenanu, 08 Maret 2022

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Faktor penghambat partisipasi masyarakat.............................................. 2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 5
3.2 Saran........................................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Partisipasi masyarakat adalah bantuan atau sumbangan secara suka rela baik secara
materi maupun tenaga, ikut serta dalam permasalahan dan berperan untuk melaksanakan,
membangun demi kebutuhan dan manfaat bersama. Partisipasi masyarakat sering di
perbincangkan di berbagai wilayah, baik di daerah kota maupun pedesaan, karena dapat kita
lihat begitu besar pengaruh dari partisipasi tersebut, partisipasi masyarakat ini sangat
menentukan keberhasilan suatu perencanaan atau program program yang ada di sekitar
mereka. Keberhasilan suatu program tanpa adanya partisipasi masyarakat tidak akan berjalan
dengan baik, agar program-program yang direncanakan dapat berjalan semestinya. Program-
program yang direncanakan pastinya berkaitan besar dengan pembangunan masyarakat, oleh
sebab itu masyarakat dituntut untuk ikut serta dalam pembangunan tersebut.
Agar pembangunan berjalan sebagaimana yang kita harapkan, maka diperlukan
partisipasi dari masyarakat dalam menjalankan aktivitas pembangunan tersebut. Partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan memerlukan kesadaran warga
masyarakat akan minat dan kepentingan yang sama, serta strategi yang diterapkan adalah
melalui strategi penyadaran.
Akan tetapi dalam penerapan sehari-hari seringkali ditemukan masalah-masalah yang
menghambat keberlangsungan proses partisipasi. Menurut Angel (dalam Ross, 1967:130)
partisipasi yang tumbuh di dalam masyarakat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kecenderungan seseorang dalam berpartisipasi adalah usia, jenis
kelamin, Pendidikan, pekerjaan dan penghasilan, serta motivasi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah dalam
makalah ini yaitu
1. Faktor-faktor apa yang menghambat terjadinya partisipasi masyarakat?
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Faktor penghambat partisipasi masyarakat


1. Faktor Internal
Secara teoritis, terdapat hubungan antara ciri-ciri individu dengan tingkat
partisipasi, seperti usia, jenis kelamin, tingkat Pendidikan, pekerjaan dan penghasilan,
lamanya menjadi anggota masyarakat, keterlibatan dalam kegiatan pembangunan akan
sangat berpengaruh pada partisipasi masyarakat.
a) Usia
Faktor usia merupakan faktor yang mempengaruhi sikap seseorang terhadap
kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang ada. Mereka dari kelompok usia menegah ke
atas dengan keterikatan moral kepada nilai dan norma masyarakat cenderung lebih
banyak berpartisipasi daripada mereka yang kelompok usia lainnya.
b) Jenis Kelamin
Nilai yang cukup dominan dalam kultur berbagai bangsa mengatakan bahwa pada
dasarnya tempat perempuan adalah “di dapur” yang berarti bahwa dalam banyak
masyarakat peranan perempuan terutama adalah mengurus rumah tangga, akan tetapi
semakin lama nilai peran perempuan tersebut telah bergeser dengan adanya gerakan
emansipasi dan Pendidikan perempuan semakin baik.
c) Pendidikan
Pendidikan dianggap dapat mempengaruhi sikap hidup seseorang terhadap
lingkungannya. Berdasarkan salah satu hasil penelitian Asra’i dkk yang dilakukan di
Desa Teluk Panjang Pada perencanaan pembangunan di Desa Teluk Panjang yang
menjadi hambatan internal pada saat Musrenbangdes dilakukan yaitu berkaitan
dengan faktor pengetahuan masyarakat yang masih rendah. Masyarakat masih
beranggapan bahwa keterlibatan atau partisipasi mereka pada kegiatan
Musrenbangdes tidak mempengaruhi arah kebijakan pembangunan yang dilakukan
oleh pemerintah desa, dan mereka juga beranggapan bahwa saat mereka tidak
dilibatkan dalam kegiatan Musrenbangdes tidak akan menjadi masalah terkait
pembangunan yang ada di Desa Teluk Panjang. Faktor pengetahuan masyarakat yang
masih rendah terhadap pentingnya keterlibatan atau partisipasi terhadap suatu
pembangunan dipengaruhi oleh faktor tingkat Pendidikan. Menurut Julianty Pradono
dan Ning Sulistyowati (2013:91) “Pendidikan tinggi mengajarkan orang untuk
berpikir lebih logis dan rasional, dapat melihat sebuah isu dari berbagai sisi sehingga
dapat lebih melakukan analisis dan memecahkan suatu masalah”.
d) Pekerjaan dan penghasilan.
Kedua hal ini tidak dapat dipisahkan satu sam lain karena pekerjaan seseorang
akan menentukan penghasilan yang diperoleh. Pekerjaan dan penghasilan yang baik
dan mencukupi kebutuhan sehari-hari dapat mendorong seseorang untuk
berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan masyarakat. Pengertiannya bahwa untuk
berpartisipasi dalam suatu kegiatan, harus didukung oleh suasana yang mapan
perekonomian.
Selain itu juga pekerjaan masyarakat di desa yang hampir sebagian besar bermata
pencaharian sebagai petani memiliki jam kerja mulai dari terbitnya matahari hingga
terbenamnya matahari. Tentunya pekerjaan yang banyak menyita waktu ini
berdampak kepada sedikitnya waktu untuk kegiatan lainnya, termasuk terlibat dan
berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan.
e) Lamanya menjadi anggota masyarakat
Lamanya seseorang tinggal dlam lingkungan tertentu dan pengalamannya
berinteraksi dengan lingkungan tersebut akan berpengaruh pada partisipasi seseorang.
Semakin lama ia tinggal dalam lingkungan tertentu, maka rasa memiliki terhadap
lingkungan cenderung lebih terlihat dalam partisipasinya yang besar dalam setiap
kegiatan lingkungan tersebut.
f) Motivasi
Partisipasi dapat dipengaruhi oleh motivasi, semakin besar motivasi seseorang
maka semakin besar tingkat partisipasinya karena dengan berpartisipasi ia akan
mencapai tujuan.
2. Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal ini dapat dikatakan sebagai pertarungan kelompok
kepentingan (stakeholder), dalam hal ini stakeholder yang memiliki kepentingan seperti
Pemerintah Desa, BPD, Tokoh Masyarakat dan lain sebagainya. Siapa yang mempunyai
pengaruh yang besar, maka stakeholder tersebut akan memiliki dan mempunyai posisi
penting guna menentukan arah kebijakan kedepan. Berbicara stakeholder dalam
perencanaan pembangunan di Desa, tentunya Pemerintah Desa memiliki pengaruh dan
peran yang paling besar dalam menentukan arah pembangunan yang ada di Desa, karena
BPD dan unsur masyarkat dinilai pasif dalam rencana pembangunan desa.
Hambatan pembangunan yang terjadi di desa karena peran Pemerintah desa yang
terlalu dominan dalam kegiatan rencana pembangunan desa, sehingga pembangunan yang
dilaksanakan di desa terkesan tidak partisipatif dan bersifat top down. Pembangunan yang
bersifat top down tentunya banyak merugikan masyarakat karena arah pembangunan
yang dilaksanakan sesuai kehendak pemerintah bukan kehendak masyarakat, hal ini juga
didukung oleh pendapat Retno Susanti ddk (2019:41) bahwa “Berdasarkan empiris di
lapangan, dalam pelaksanaannya pendekatan tersebut dianggap kurang berhasil.
Pendekatan top down sering kali terdapat unsur kepentingan di dalamnya sehingga tidak
terdapat hubungan antara pemerintah dan masyarakat”.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa ada dua faktor
penghambat partisipasi masyarakat yaitu faktor internal dan faktor eksternal, yang menjadi
hambatan internal partisipasi masyarakat yaitu berkaitan dengan faktor usia, jenis kelamin,
tingkat Pendidikan, pekerjaan dan penghasilan, dan lamanya menjadi anggota masyarakat.
Sedangkan yang menjadi hambatan eksternal partisipasi masyarakat dalam perencanaan
pembangunan yaitu berkaitan dengan peran steakholder dalam hal ini Pemerintah Desa yang
terlalu dominan dalam rencana pembangunan desa sedangkan masyarakat dan BPD terkesan
pasif, sehingga pembangunan yang dilaksankan terkesan tidak partisipatif dan bersifat top
down.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan pembaca terkait dengan masalah-
masalah yang menghambat terjadinya partisipasi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Gulo, N. H. (2019). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PARTISIPASI


MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (STUDI KASUS DI DESA
ONOLIMBU YOU KECAMATAN MANDREHE BARAT KABUPATEN NIAS
BARAT).

Harfis, S., & Afrizal, D. (2019). Faktor Penghambat Partisipasi Masyarakat Dalam
Pembangunan Desa. Jurnal Administrasi Publik Dan Bisnis, 1(2), 30-37.

Suroso, H., Hakim, A., & Noor, I. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi
Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Di Desa Banjaran Kecamatan Driyorejo
Kabupaten Gresik. Wacana Journal Of Social And Humanity Studies, 17(1), 7-15.

Anda mungkin juga menyukai