Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PARTISIPASI DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

Disusun Oleh :
1. Anis Karmila
2. Maria Lorens V
3. Anwar Sanusi
4. Fidenus Hulu
5. Michael octavianus

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PAMULANG
2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan
banyak kemudahan dan limpahan rezeki-Nya sehingga kami mampu
menyelesaikan tugas kelompok dalam membuat makalah yang bertajuk
“Partisipasi Dalam Pembangunan Daerah”.

Kami sadar betul dalam penggarapan makalah ini tak lepas dari bantuan
banyak pihak, termasuk dosen pengampu mata kuliah pemerintah daerah yang
sudah membimbing kelompok 2 dari mulai penggarapan sampai rampungnya
makalah.

Selain itu, makalah yang kami garap masih jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Kiranya, kami berharap adanya
saran dan kritik untuk makalah yang baru kami buat. Terakhir, kami berharap
semoga makalah bisa memberi manfaat yang banyak bagi pembaca.

Tangerang Selatan, 02 November 2023

Tim Penyusun
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Partisipasi masyarakat sering diperbincangkan diberbagai wilayah, baik
didaerah kota maupun pedesaan, karena dapat kita lihat begitu besar pengaruh dari
partisipasi tersebut, partisipasi masyarakat ini sangat menentukan keberhasilan
suatu perencanaan atau program-program yang ada disekitar mereka, keberhasilan
suatu program tanpa adanya partisipasi masyarakat tidak akan berjalan dengan
baik, keikut sertaan masyarakat akan sangat dibutuhkan dalam perencanaan atau
program, agar program berjalan dengan mestinya. Program-program yang
direncanakan pastinya berkaitan besar dengan pembangunan masyarakat. Untuk
itu masyarakat dituntut untuk ikut serta dalam pembangunan tersebut.
Agar pembangunan berjalan sebagaimana yang kita harapkan, maka
diperlukan partisipasi dari masyarakat dalam menjalankan aktivitas pembangunan
tersebut. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan
memerlukan kesadaran warga masyarakat akan minat dan kepentingan yang
samastrategi yang diterapkan adalah melalui strategi penyadaran.1
Didalam sebuah program pembangunan desa, baik dalam perencanaan dan
pelaksanaannya, partisipasi masyarakat harus diikutsertakan dan dilibatkan
didalamnya, demi kebutuhan bersama. Segi positif dalam perencanaan partisipasi
masyarakat dapat mendorong munculnya keterlibatan emosional terhadap
program-program yang telah direncanakan, sedangkan segi positif dari partisipasi
dalam pelaksanaan yaitu: bagian terbesar dari suatu program telah selesai
dikerjakan.2
Dari permasalahan dia atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Partisipasi Dalam Pembangunan Daerah”

1
Adi, Isbandi Rukminto.PemberdayaanPengembangan Masyarakat dan Intervensi
Komunitas, (Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2001). hal.206
2
Suderman M. PemberdayaanPengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas,
(Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2001). hal 207
1.2 Rumusan masalah

1.3 Tujuan Penulisan

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Partisipasi dalam Pembangunan Daerah
Untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan, inisiatif dan kreatifitas
dari anggota masyarakat yang lahir dari kesadaran dan tanggung jawab sebagai
manusia yang hidup bermasyarakat dan diharapkan tumbuh berkembang sebagai
suatu partisipasi. Sehubungan dengan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Partisipasi merupakan keterlibatan masyarakat secara aktif masyarakat dapat juga
keterlibatan dalam proses penentuan arah, strategi kebijaksanaan pembangunan
yang dilaksanakan pemerintah. Hal ini terutama berlangsung dalam proses politik
dan juga proses sosial, hubungan antara kelompok kepentingan dalam masyarakat
sehingga demikian mendapat dukungan dalam pelaksanaannya.
Menurut Slamet (dalam Suryono 2001:124) partisipasi masyarakat dalam
pembangunan diartikan sebagai ikut sertanya masyarakat dalam pembangunan,
ikut dalam kegiatan pembangunan dan ikut serta memanfaatkan dan ikut
menikmati hasil-hasil pembangunan.
Konsep partisipasi masyarakat dalam pembangunan sudah mulai dikenalkan oleh
pemerintah sejak awal tahun 1980-an melalui istilah pemberdayaan masyarakat.
Masyarakat diharapkan untuk dapat berpartisipasi dalam membangun serta
menjaga lingkungan dimana mereka berada. Untuk mensukseskan gerakan
pemberdayaan masyarakat tersebut kemudian pemerintah membentuk beberapa
lembaga-lembaga PKK, LKMD, dan karang taruna sebagai wadah dalam
mendorong komunitas lokal untuk berpartisipasi dan menjunjung solidaritas
bersama. Mengingat pemberdayaan masyarakat kebanyakan adalah staf
pemerintah atau yang ditunjukan oleh pemerintah yang bekerja sebagai
penghubung antara kebijakan serta agenda pembangunan dengan apa yang harus
dilakukan oleh komunitas.
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan menurut Supriady (2005:16 )
diartikan sebagai ikut serta masyarakat yang efektif membutuhkan kesepian dari
partisipasi masyarakat.Partisipasi dalam memerima hasil pembangunan dan
menilai hasil partisipasi masyarakat menurut Isbandi (2007:27) adalah
keikutsertaan masyarakat dalam proses pengidentifikasian masalah dan potensi
yang ada di masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternative
solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi masalah, dan
ketertiban masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi.
Usaha pemberdayaan masyarakat, dalam arti pengelolaan pembangunan
desa harus dibangun dengan berorientasi pada potensi viskal, perlibatan
masyarakat serta adanya usaha yang mengarah pada kemandirian masyarakat
desa. Keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan secara aktif
baik pada pembuatan rencana pelaksanaan maupun penilaian pembangunan
menjadi demikian penting sebagai tolak ukur kemampuan masyarakat untuk
berinisiatif dan menikmati hasil pembangunan yang telah dilakukan. Dalam
meningkatkan dan mendorong munculnya sikap partisipasi, maka yang perlu
dipahami oleh pengembang masyarakat adalah kebutuhan-kebutuhan nyata yang
dirasakan oleh individu maupun masyarakat.

2.2 Pentingnya Partisipasi dalam Pembangunan Daerah


Partisipasi masyarakat memiliki fungsi penting, diantaranya adalah sebagai
sarana bagi warga untuk mengekspresikan kebutuhan dan kepentinganannya
sehingga proses kebijakan daerah menjadi lebih responsif terhadap kebutuhandan
kepentingan warga. Lebih dari itu, partisipasi penting untuk menjamin warga
memiliki ownership dalam proses kebijakan dan karenanya dapat menciptakan
kepedulian dan dukungan warga untuk keberhasilan pembangunan di
daerahnya.Partisipasi juga dapat digunakan melakukan pendidikan dan
pembelajaran bagi warga terhadap masalah dan kebijakan publik.Partisipasi
karenanya dapat membentuk sense of citizenshipyang sangat penting bagi
pengembangan demokrasi dan pembangunan bangsa.
Dalam setiap pembangunan, keterlibatan masyarakat sangatlah dibutuhkan,
tidak saja sebagai wujud pelaksanaan demokrasi tetapi agar hasil pembangunan
yang dihasilkan tepat sasaran dan optimal bagi masyarakat.Menurut Adisasmita
(2006), keterlibatan anggota masyarakat dalam pembangunan, yang meliputi
kegiatan dalam perencanaan dan pelaksanaan (implementasi) suatu program atau
proyek pembangunan yang dikerjakan di dalam masyarakat lokal, dimaknai
sebagai partisipasi masyarakat. Partisipasi ini merupakan salah satu bentuk
Pemberdayaan Masyarakat (social empowerment) dalam rangka pemanfaatan dan
pengelolaan sumber daya di lingkungan merekatinggal, baik dari aspek masukan
(input), aspek proses dan aspek keluaran (output).

Dengan melibatkan masyarakat dalam suatu kegiatan pembangunan, dapat


mempengaruhi keputusan yang diambil. Sehingga, peningkatan partisipasi
masyarakat juga memerlukan pemberdayaan masyarakat. Untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam proses kebijakan di daerah maka berbagai upaya
perlu dilakukan untuk meningkatkan keyakinan mereka tentang manfaat
partisipasi terhadap perbaikan kehidupannya dan memperkecil risiko ketika
mereka terlibat dalam proses kebijakan.

2.3 Bentuk-Bentuk Partisipasi dalam Pembangunan Daerah


Partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan Untuk pembangunan
daerah, masyarakat juga memegang peran penting dalam pengambilan keputusan.
Sehingga hal ini tidak hanya dilakukan pemerintah daerah setempat, melainkan
juga turut melibatkan masyarakat. Contohnya mengadakan diskusi tentang
pembangunan jalan, menyampaikan pendapat terkait pembangunan, dan lain
sebagainya.
1 Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan Tidak hanya
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, masyarakat juga turut
berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan. Contohnya turut
berpartisipasi dalam pembangunan dengan menjadi tenaga kerja, ikut
menggalang dana atau memberi sumbangan uang tunai, dan lainnya.
2 Partisipasi masyarakat dalam pemantauan serta evaluasi Artinya masyarakat
juga turut memantau dan melakukan evaluasi terhadap proses pembangunan.
Tujuannya untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, misalnya korupsi,
suap, atau lainnya. Contoh partisipasinya ialah memberi kritik saran, turut
andil dalam mengawasi proses pembangunan agar berjalan sebagaimana
mestinya, dan lainnya.
3 Partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan hasil pembangunan Setelah
pembangunan selesai dilakukan, masyarakat juga harus berpartisipasi dalam
pemanfaatan hasilnya. Supaya tidak sia-sia dan memang digunakan sebaik
mungkin untuk kepentingan masyarakat. Contoh partisipasinya ialah
memanfaatkan serta menggunakan jembatan, merawat fasilitas umum, dan
lainnya.
Selain itu, bentuk partisipasi masyarakat dalam pembangunan juga bisa
dilakukan dengan selalu membayar pajak tepat waktu, tidak merusak fasilitas
umum, ikut terjun dalam kegiatan pembangunan, kompak dan rela bekerja sama
tanpa memperhatikan perbedaan yang ada, dan lain sebagainya.
BAB III

METODE PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai