Anda di halaman 1dari 11

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI

KAMPUNG PINTARENG KECAMATAN TABUKAN SELATAN TENGGARA

DIRADIMALATA KAEHE
JOORIE.M.RURU
WELSON Y. ROMPAS

ABSTRAK
Community participation in development planning is very important for development planning. Because
basically the planning process for village development cannot be separated from the participation of the
community itself. The purpose of this study was to determine comunnity participation in development
planning in the Pintareng Village. This research uses descriptive qualitative research methods. Data
collection techniques used are observation, interviews and data collection with documents. To see how
community participation in development planning in the Pintareng village. The researcher uses three
indicators namely : contribution of ideas, contribution of funds and goods and contribution of personel.
Based of the results of this study stated that community participation in development planning in the
Pintareng village is still not good, because people are still less aware of the importance of them participating
in development planning. Thust i can be concluded that the awareness of the community in development
planning in the Pintareng village is still not good.

Keywords: society participation, Development Planning

PENDAHULUAN masyarakat setempat, yang tanpa


Partisipasi adalah peran serta kehadirannya program pembangunan
seseorang atau kelompok masyarakat dalam serta proyek-proyek akan gagal.
proses pembangunan baik dalam bentuk 2. Pembangunan akan mempercayai proyek
pernyataan maupun dalam bentuk kegiatan atau program pembangunan mereka akan
dengan memberi masukan seperti pikiran, lebih mengetahui seluk-beluk proyek
tenaga, waktu, keahlian, dan modal. tersebut.
Sumaryadi (2005:46). Pengertian ini harusnya 3. Timbul anggapan bahwa merupakan
melekat pada seluruh elemen masyarakat suatu hak demokrasi bila masyarakat
dalam proses perencanaan pembangunan dilibatkan dalam pembangunan.
desa. Dalam hal ini terdapat kesenjangan
Dengan demikian dapat disimpulkan
antara proses pembangunan dari pemerintah
bahwa partisipasi masyarakat merupakan
dengan kebutuhan masyarakat. Karena pada
indikator utama dalam menentukan
dasarnya proses perencanaan untuk
keberhasilan pembangunan.Pada penjelasan
pembangunan desa tidak lepas daripada
UU Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem
partisipasi masyarakat itu sendiri
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
Partisipasi masyarakat merupakan hal
menjelaskan pada tahapan perencanaan
penting dalam perencanaan pembangunan, hal
pembangunan diawali proses penyusunan
tersebut sejalan dengan pendapat Conyers
rencana yang berbunyi: “melibatkan
(dalam Supriatna, 2000:155) mengemukakan
masyarakat (skateholders) dan menyelaraskan
tiga (3) alasan utama mengapa partisipasi
rencana pembangunan yang dihasilkan
masyarakat dalam perencanaan pembangunan
masing-masing jenjang pemerintahan melalui
desa mempunyai sifat yang sangat penting :
musyawarah perencanaan pembangunan.
1. Partisipasi masyarakat merupakan suatu
Diawali dengan penyelenggaraan
alat guna memperoleh informasi
musrembang tingkat desa, musrembang
mengenai kondisi dan atau sikap
14
tingkat kecamatan Masalah partisipasi Menurut T. Ndraha (1990:34)
masyarakat dalam perencanaan pembangunan partisipasi sebagai pengambilan bagian dalam
adalah kurangnya masyarakat untuk ikut kegiatan bersama dalam pencapaian hasil dari
terlibat untuk perencanaan pembangunan. program pembangunan yang tidak mencapai
hingga musrembang tingkat kabupaten. sasaran karena kurangnya partisipasi
Sudah seharusnya, masyarakat untuk masyarakat. Keadaan ini dapat terjadi karena
ikut berpartisipasi dan memberi diri untuk beberapa sebab, antara lain :
upaya pemerintah dalam proses perencanaan a. Pembangunan hanya menguntungkan
pembangunan. Mulai dari menghadiri rapat segolongan kecil masyarakat dan tidak
Kampung seperti musrembang, dan di situ menguntungkan rakyat banyak.
masyarakat diharapkan dapat mengeluarkan b. Pembangunan, meskipun dimaksudkan
ide-ide mereka untuk perencan Dalam menguntungkan rakyat banyak, tetapi
kegiatan musrembang tersebut diperlukan rakyat kurang memahami maksud itu.
sinergi antara pemerintah Kampung dan c. Pembangunan dimaksudkan untuk
masyarakat untuk menciptakan suatu kegiatan menguntungkan rakyat dan rakyat
yang melibatkan keduanya agar terciptanya dapat memahaminya, tetapi cara
keseimbangan kewenangan antara pemerintah pelaksanaannya tidak sesuai dengan
Kampung Pintareng dan masyarakatnya yang pemahaman mereka.
difokuskan pada kegiatan musrembang Keikutsertaan masyarakat adalah
sebagai salah satu kegiatan yang memerlukan sangat penting di dalam keseluruhan proses
partisipasi masyarakat yang tinggi.aan pembangunan. Partisipasi masyarakat dalam
pembangunan. Sesuai dengan penjelasan di program pemberdayaan selayaknya mencakup
atas dapat disimpulkan bahwa peran dan keseluruhan proses mulai dari awal sampai
keterlibatan masyarakat dalam pembangunan tahap akhir. Oleh karena itu, Koho (2007:126)
desa sangat diperlukan, hal ini dapat dijadikan menjelaskan bahwa partisipasi masyarakat
sebagai bentuk kerjasama antara pemerintah dapat terjadi pada empat jenjang, yakni :
dengan masyarakat untuk memajukan 1. Partisipasi dalam proses pembuatan
daerahnya. keputusan
2. Partisipasi dalam pelaksanaan
Tinjauan Pustaka 3. Partisipasi dalam pemanfaatan hasil
Konsep Partisipasi Masyarakat
Kata partisipasi sering dikaitkan Bentuk-Bentuk Partisipasi
dengan kegiatan-kegiatan yang berhubungan Menurut Efendi (dalam Irene,
dengan pembangunan, pengambilan 2015:58) partisipasi dapat dibagi menjadi
keputusan, kebijakan dan pelayanan partisipasi vertikal dan partisipasi horizontal.
pemerintah. Partisipasi itu memiliki arti yang 1. Partisipasi vertikal
penting dalam kegiatan pembangunan. Disebut partisipasi vertikal karena terjadi
Menurut Irene (2015:50) partisipasi dalam bentuk kondisi tertentu masyarakat
merupakan keterlibatan mental dan emosi dari terlibat atau mengambil bagian dalam
seseorang di dalam situasi kelompok yang suatu program pihak lain, dalam hubungan
mendorong mereka untuk menyokong kepada dimana masyarakat berada sebagai status
pencapaian tujuan pada tujuan kelompok bawahan, pengikut atau klien.
tersebut dan ikut bertanggungjawab terhadap 2. Partisipasi horizontal
kelompoknya.nan itu bertujuan untuk Masyarakat mempunyai prakasa dimana
memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh setiap anggota atau kelompok masyarakat
masyarakat. berpartisipasi horizontal satu dengan yang
lainnya. Partisipasi semacam ini
15
merupakan tanda permulaan tumbuhnya Partisipasi jenis ini merupakan lanjutan
masyarakat mampu berkembang secara dari rencana yang telah disepakati
mandiri. sebelumnya, baik yang berkaitan dengan
Berbeda dengan pendapatnya perencanaan, pelaksanaan, maupun tujuan.
Basrowi (dalam Irene, 2015:58) yang Dalam pelaksanaan program sangat
mengatakan bahwa partisipasi masyarakat dibutuhkan keterlibatan berbagai unsur,
dapat dilihat dan dibedakan menjadi dua, khususnya pemerintah dalam
yaitu : kedudukannya sebagai fokus atau sumber
1. Partisipasi non fisik, adalah keikutsertaan utama pembangunan.
masyarakat dalam menentukan arah, 3. Partisipasi dalam pengambilan manfaat
pendidikan nasional dan meratanya animo Partisipasi jenis ini tidak terlepas dari
masyarakat untuk menuntut ilmu melalui kualitas maupun kuantitas dari hasil
pendidikan, sehingga pemerintah tidak pelaksanaan program yang bisa dicapai.
akan kesulitan mengarahkan rakyat untuk Dari segi kuantitas, keberhasilan suatu
bersekolah. program akan ditandai dengan adanya
2. Partisipasi fisik, adalah partisipasi peningkatan “output”. Sedangkan dari segi
masyarakat yang dalam bentuk kualitas dapat dilihat seberapa besar
menyelenggarakan usaha-usaha presentase keberhasilan program yang
pendidikan, seperti mendirikan dan dilaksanakan, apakah sesuai dengan target
menyelenggarakan usaha sekolah, yang telah ditetapkan atau tidak.
menyelenggarakan usaha-usaha beasiswa, 4. Partisipasi dalam evaluasi
membantu pemerintah membangun Partisipasi jenis ini berkaitan dengan
gedung-gedung masyarakat, dan masalah pelaksanaan pogram secara
menyelenggarakan usaha-usaha menyeluruh. Partisipasi ini bertujuan untuk
perpustakaan berupa buku atau bentuk mengetahui apakah pelaksanaan program
bantuan lainnya. telah sesuai dengan rencana yang
ditetapkan atau ada penyimpangan.
Macam-Macam Partisiasi Masyarakat
Menurut Cohen dan Uphoff (dalam Indikator Partisipasi Masyarakat
Irene, 2015:61), partisipasi dapat dibedakan Menurut Watson (Soetomo,
menjadi empat jenis, yaitu : 2008:214), faktor-faktor yang mempengaruhi
1. partisipasi dalam pengambilan keputusan partisipasi masyarakat adalah :
Partisipasi jenis ini berkaitan dengan 1. Faktor internal
penentuan alternatif dengan masyarakat Menurut Slamet (2003:137-143) faktor-
untuk menuju kata sepakat tentang faktor internal adalah berasal dalam
berbagai gagasan yang menyangkut kelompok masyarakat sendiri, yaitu
kepentingan bersama. Partisipasi jenis ini individu-individu dan kesatuan kelompok
sangat penting karena masyarakat di dalamnya. Tingkah laku individu
menuntut untuk ikut menentukan arah berhubungan erat atau ditentukan oleh ciri-
dan orientasi ciri sosiologis seperti umur, jenis kelamin,
pembangunan. adapun wujud partisipasi pengetahuan, pekerjaan atau penghasilan.
dalam pengambilan keputusan ini bisa Secara teoritis, terdapat hubungan antara
bermacam-macam seperti: hadir rapat, ciri-ciri individu dengan tingkat partisipasi
diskusi, sumbangan pemikiran, tanggapan seperti usia, tingkat pendidikan, jenis
atau penolakan terhadap program yang di pekerjaan, lamanya menjadi anggota
tawarkan. masyarakat, besarnya pendapatan,
2. Partisipasi dalam pelaksanaan
16
keterlibatan dalam kegiatan pembangunan Pertama, masalah ada pada :
akan sangat berpengaruh pada partisipasi. 1. Tahapan perencanaan pembangunan,
2. Faktor eksternal partisipasi didefinisikan sebagai kemauan
Menurut Sunarti (dalam jurnal tata loka, masyarakat secara penuh untuk
2003:9), faktor-fakor eksternal ini dapat mendukung pembangunan yang
dikatakan petaruh (stakeholder), yaitu direncanakan dan ditetapkan sendiri oleh
semua pihak yang berkepentingan dan pemerintah, sehingga masyarakat bersifat
mempunyai pengaruh terhadap program pasif dan hanya sebagai sub-ordinasi
ini. Petaruh kunci adalah siapa yang pemerintah.
mempunyai pengaruh yang sangat 2. Tahapan pelaksanaan pembangunan di
signifikan, atau mempunyai posisi penting lapangan, pembangunan yang dirancang
guna kesuksesan program. dan ditetapkan oleh pemerintah
didefinisikan sebagai kebutuhan
Fungsi dan manfaat partisipasi masyarakat sedang yang dirancang dan
Menurut Carter (dalam Santoso, atau ditetapkan masyarakat didefinisikan
2005:2), menyebutkan bahwa fungsi dari sebagai keinginan masyarakat yang
partisipasi masyarakat adalah : memperoleh prioritas yang sangat rendah.
1. Partisipasi masyarakat sebagai suatu
kebijakan Konsep Perencanaan
2. Partisipasi masyarakat sebagai strategi Menurut Abe (2001) dalam Ovalhanif
3. Partisipasi masyarakat sebagai alat (2009), adalah susunan sistematik mengenai
komunikasi langkah-langkah yang akan dilakukan di masa
4. Partisipasi masyarakat sebagai alat depan, dengan didasarkan pada pertimbangan-
penyelesaian sengketa pertimbangan yang seksama atas potensi-
5. Partisipasi masyarakat sebagai terapi. potensi, faktor-faktor eksternal dan pihak-
Adapun manfaat dari partisipasi masyarakat pihak yang berkepentingan dalam mencapai
adalah : suatu tujuan tertentu.
1. Menuju masyarakat yang lebih Menurut David (2011), perencanaan
bertanggungjawab adalah proses dimana seseorang menentukan
2. Meningkatkan proses belajar apakah ia akan menyelesaikan tugas dengan
3. Meneliminir perasaan terasing cara yang berbeda dari cara paling efektif
4. Menimbulkan dukungan dan penerimaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dan
dari rencana pemerintah mempersiapkan untuk mengatasi kesulitan tak
5. Menciptakan kesadaran politik terduga dengan sumber daya yang memadai.
6. Keputusan dari hasil partisipasi
mencerminkan kebutuhan dan kepentingan Tujuan Perencanaan
masyarakat. Setiap organisasi tentunya memiliki
7. Menjadi sumber dari informasi yang tujuan yang berbeda-beda, dan tentu saja
berguna merupakan komitmen sistem perencanaan yang dibuat akan berbeda-beda.
demokrasi. Namun, pada dasarnya tujuan organisasi
melakukan perencanaan adalah untuk :
Masalah-Masalah dalam Partisipasi 1. Mengantisipasi dan beradaptasi dengan
Masyarakat segala perubahan yang terjadi.
Angel (dalam Firmansyah 2009), 2. Memberikan arahan kepada administrator
mengatakan partisipasi yang tumbuh dalam maupun non administrator agar bekerja
masyarakat dipengaruhi oleh beberapa sesuai dengan rencana
masalah.
17
Manfaat Perencanaan Gabungan kedua pengertian mengandung
Perencanaan bermanfaat sebagai : beberapa pokok pikiran sebagai berikut :
1. Standar pelaksanaan dan pengawasan, a. Pembangunan merupakan suatu proses,
2. Pemilihan berbagai alternatif terbaik, oleh karena itu, harus dilaksanakan secara
3. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran terus-menerus, berkesinambungan,
maupun kegiatan, tahapan, jangka waktu, biaya, dan hasil
4. Menghemat pemanfaatan sumber daya tertentu yang diharapkan.
organisasi, b. Pembangunan adalah suatu usaha yang
5. sesuai dengan rencana dilakukan secara sadar dan merupakan
hasil pemikiran sampai pada tingkat
Proses Perencanaan rasionalitas tertentu.
Proses perencanaan melalui tahapan sebgai c. Pembangunan dilakukan secara berencana.
berikut : d. Menemukan cara hidup yang lebih baik
1. Pendahuluan dari sebelumnya, lebih maju, serta dapat
2. Mengidentifikasi permasalahan pendidikan menguasai ilmu pengetahuan dan
3. Analisis area masalah perencanaan teknologi atau iptek.
4. Penyusunan konsep dan rencana
5. Mengevaluasi rencana Pelaku-Pelaku Pembangunan
6. Menentukan rencana Mardikanto (2012:22), dalam setiap
proses pembangunan melibatkan sub-sistem
Konsep Pembangunan Desa pelaku pembangunan, yaitu sub sistem
Pengertian Pembangunan pemerintah dan penggerak sub-sistem
Sondang (dalam Pranoto, 2011), masyarakat atau pengikut. Sub-sistem
mengemukakan arti pembangunan adalah : pemerintah dan penggerak merumuskan
a. seluruh usaha yang dilakukan oleh suatu perencanaan dan berkewajiban untuk
masyarakat untuk memperbaiki tata mengorganisasi dan menggerakan warga
kehidupannya sebagai suatu bangsa, dalam masyarakat untuk berpartisipasi dalam
berbagai aspek kehidupan bangsa tersebut pembangunan. Maksud sub-sistem
dalam rangka usaha pencapaian tujuan pemerintah dan penggerak dari Mardikanto
yang telah ditetapkan sebelumnya. (2012:22), adalah semua aparat pemerintah,
b. Suatu usaha atau rangkaian usaha penyuluh (change agent), pekerja sosial,
pertumbuhan dan perubahan yang tokoh-tokoh masyarakat (formal dan
terencana yang dilakukan secara sadar oleh informal), aktivitas LSM/LPSM yang terlibat
suatu Bangsa, Negara dan pemerintah, dan berkewajiban untuk :
menuju mordenitas dalam rangka a. Bersama-sama warga masyarakat
pembinaan bangsa. merumuskan dan mengambil keputusan
Menurut Riyadi dan Deddy Supriyadi dan selanjutnya memberikan legitimasi
Bratakusumah (2005), mendefinisikan tentang kebijakan dan perencanaan
pembangunan bisa saja diartikan sebagai pembangunan.
berbeda oleh satu orang dengan orang lain, b. Menginformasikan dan atau
daerah yang satu dengan daerah yang lainnya, menerjemahkan kebijakan dan
Negara satu dengan Negara lain. perencanaan pembangunan kepada seluruh
Pembangunan, yang merupakan rangkaian warga masyarakat.
usaha perubahan dan pertumbuhan yang c. Mengorganisir dan menggerakan
berencana dilakukan secara sadar suatu partisipasi masyarakat.
Bangsa, Negara, dan pemerintah menuju
mordenitas dalam rangka pembinaan bangsa.
18
d. Bersama-sama masyarakat melakukan desa makmur maka Negara pun akan
pemantauan dan pengawasan terhadap mendapat dampaknya. Landasan pemikiran
pelaksanaan pembangunan. dalam pengaturan mengenai desa adalah :
e. Mengupayakan pemerataan hasil a. Keanekaragaman, yang memiliki makna
pembangunan kepada seluruh warga bahwa istilah desa dapat disesuaikan atas
masyarakat, khususnya yang terlibat asal-usul dan kondisi sosial budaya
langsung sebagai pelaksanaan dan atau masyarakat setempat. Hal ini berarti pola
dijadikan sasaran utama pembangunan penyelenggara pemerintahan serta
secara adil. pelaksanaan pembangunan di desa harus
Sedang yang dimaksud juga oleh menghormati sistem nilai yang berlaku
Mardikanto (2012:22), dengan sub-sistem pada masyarakat setempat namun harus
masyarakat atau pengikut, adalah: sebagian tetap mengindahkan sistem nilai bersama
besar warga masyarakat yang tidak termasuk dalam kehidupan berBangsa dan
dalam sub-sistem pemerintah/penggerak berNegara;
diatas, yang berkewajiban untuk: b. Partisipasi, memiliki sebuah makna bahwa
a. Menyampaikan ide-ide atau gagasan penyelenggara pemerintahan dan
tentang kegiatan pembangunan yang perlu pembangunan desa harus mampu
dilaksanakan, dan cara mencapai tujuan mewujudkan peran aktif masyarakat agar
pembangunan yang diharapkan, baik masyarakat senantiasa memiliki dan turut
secara langsung maupun melalui serta bertanggungjawab pekembangan
perwakilannya yang sah dalam suatu kehidupan bersama sebagai sesama warga
forum yang diselenggarakan untuk desa;
keperluan tersebut. c. Otonomi, memiliki makna bahwa
b. Secara positif menerima dan aktif kewenangan pemerintahan desa dalam
berpartisipasi dalam pembangunan, sejak mengatur dan mengurus masyarakat
pemgambilan keputusan tentang kebijakan setempat didasarkan pada hak asal-usul
dan perencanaan pembangunan, dan nilai-nilai sosial budaya yang terdapat
pelaksanaan kegiatan, pemantauan dan pada masyarakat setempat namun harus
pengawasan, dan upaya pemerataan hasil- diselenggarakan dalam perspektif
hasil pembangunan secara adil sesuai administrasi pemerintahan Negara yang
fungsi dan pengorbanan yang telah selalu mengikuti perkembangan zaman;
diberikan.
c. Memberikan masukan atau umpan balik Pengertian pembangunan desa
tentang kegiatan pembangunan kegiatan Sesuai dengan undang-undang No 06
yang dilaksanakan. Menerima dan tahun 2014 tentang desa pasal 78 mengatakan
memanfaatkan hasil-hasil pembangunan. bahwa :
a. Pembangunan desa bertujuan
Pembangunan Desa meningkatkan kesejatraan masyarakat desa
Pengertian Desa dan kualitas hidup manusia serta
Desa adalah bentuk dari suatu negara yang penanggulangan kemiskinan melalui
terkecil maka perlu menjadi perhatian khusus pemenuhan kebutuhan dasar,
akan desa itu sendiri, apalagi dengan pembangunan sarana dan prasarana desa,
keluarnya undang-undang desa No 06 tahun pengembangan potensi ekonomi lokal,
2014 maka di sini sangat jelas desa sangat serta pemanfaatan sumber daya alam dan
diperhatikan baik secara asal-usulnya lingkungan secara berkelanjutan.
anggaran maupun proses berkembangnya desa
itu kearah yang lebih baik, yang mana kalau
19
b. Pembangunan desa meliputi tahap tentang program-program pembangunan di
perencanaan, pelaksanaan dan wilayah setempat atau ditingkat lokal.
pengawasan. 2. Partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan
c. Pembangunan desa sebagaimana dimaksud Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan
pada ayat (2) mengedepankan kegiatan pembangunan, seringkali
kebersamaan, kekeluargaan dan diartikan sebagai partisipasi masyarakat
kegotongroyongan guna mewujudkan banyak (yang umumnya lebih miskin)
pengaruh utama perdamaian dan keadilan untuk secara sukarela menyumbangkan
sosial. tenaganya didalam kegiatan
pembangunan. Dilain pihak, lapisan yang
Partisipasi Masyarakat dalam diatasnya yang umumnya terdiri dari
Pembangunan Desa orang-orang kaya di dalam banyak hal
Konsep partisipasi masyarakat dalam lebih banyak
pembangunan sudah dikenalkan oleh memperoleh manfaat dari hasil
pemerintah sejak awal tahun1980-an melalui pembangunan, tidak dituntut
istilah pemberdayaan masyarakat. sumbangannya secara proporsional.
Masyarakat diharapkan untuk dapat Karena itu, partisipasi masyarakat dalam
berpartisipasi dalam membangun serta pelaksanaan pembangunan harus diartikan
menjaga lingkungan dimana mereka berada. sebagai pemerataan sumbangan
Untuk mensukseskan gerakan pemberdayaan masyarakat dalam bentuk tenaga kerja,
masyarakat tersebut kemudian pemerintah uang tunai, dan atau beragam bentuk
membentuk beberapa lembaga-lembaga PKK, korbanan yang lainnya yang sepadan
LKMD, dan karang taruna sebagai wadah dengan manfaat yang akan diterima oleh
dalam mendorong komoditas lokal untuk masing-masing warga masyarakat yang
berpartisipasi dan menjunjung solidaritas bersangkutan. Disamping itu, yang sering
bersama. dilupakan dalam pelaksanaan
Yadav (2013:82), mengemukakan pembangunan adalah, partisipasi
tentang adanya empat macam kegiatan yang masyarakat dalam, pemeliharaan proyek-
menunjukan partisipasi masyarakat di dalam proyek pembangunan kemasyarakatan
kegiatan pembangunan, yaitu partisipasi yang telah berhasil diselesaikan. Oleh
dalam: pengambilan keputusan, pelaksanaan karena itu, perlu adanya kegiatan khusus
kegiatan, pemantauan dan evaluasi untuk mengorganisir warga masyarakat
pembangunan, partisipasi dalam pemanfaatan guna memelihara hasil-hasil pembangunan
hasil. agar manfaatnya dapat terus dinikmati
1. Partisipasi dalam pengambilan keputusan (tampa penurunan kualitasnya), dalam
Pada umumnya, semua program jangka panjang.
pembangunan masyarakat (termasuk
pemanfaatan sumber daya lokal dan METODE PENELITIAN
alokasi anggarannya) selalu ditetapkan Jenis Penelitian
sendiri oleh pemerintah pusat, yang dalam Dalam penelitian ini, penulis
banyak hal lebih mencerminkan keinginan menggunakan metode penelitian deskriptif-
dan kebutuhan masyarakat banyak. Karena kualitatif. Metode penelitian deskriptif dapat
itu, partisipasi masyarakat dalam diartikan sebagai prosedur pemecahan
pembangunan perlu ditumbuhkan melalui masalah yang diselidiki dengan
dibukanya forum yang memungkinkan menggambarkan atau melukiskan keadaan
masyarakat banyak berpartisipasi langsung subjek-subjek penelitian (seseorang, lembaga
di dalam proses pengambilan keputusan masyarakat dan sebagainya), berdasarkan
20
fakta-fakta yang nyata atau sebagaimana gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi
adanya. Dalam hal ini adalah gambaran dokumen merupakan pelengkap dari
bentuk Partisipasi Masyarakat Dalam penggunaan metode observasi dan
Perencanaan Pembangunan di Kampung wawancara dalam penelitian kualitatif.
Pintareng Kecamatan Tabukan Selatan
Tenggara Kabupaten Sangihe. Sedangkan HASIL DAN PEMBAHASAN
pendekatan penelitian kualitatif adalah Pembahasan pada penelitian skripsi
penelitian naturalistik, karena fokus ini berkaitan dengan Partisipasi Masyarakat
penelitiannya dilakukan pada kondisi alamiah Dalam Perencanaan Pembangunan di
atau sering disebut metode “etnographi” Kampung Pintareng Kecamatan Tabukan
(Sugiyono,2012). Selatan Tenggara Kabupaten Sangihe, untuk
menilai Partisipasi Masyarakat Dalam
Teknik Pengumpulan Data Perencanaan Pembangunan terdapat sejumlah
Metode atau cara yang digunakan indikator yaitu sebagai berikut, sumbangan
dalam penelitian untuk mengumpulkan data- pemikiran (ide atau gagasan), sumbangan
data secara benar dan dapat dipertanggung dana dan materi, sumbangan tenaga (bekerja).
jawabkan oleh peneliti, sebagai berikut : Pembahasan mengenai Partisipasi Masyarakat
Dalam Perencanaan Pembangunan sesuai
1. Pengamatan (observasi) dengan ketiga indikator dalam penilaian
Menurut Serdamayanti dan Hidayat Partisipasi Masyarakat yaitu sebagai berikut :
(2011:75), Observasi yaitu pencatatan 1. Partisipasi Masyarakat Dalam Bentuk
yang sistematis terhadap gejala-gejala Sumbangan Pemikiran (Ide atau
yang diteliti. Observasi atau metode Gagagsan) Dalam Perencanaan
pengamatan mempunyai sifat dasar Pembangunan di Kampung Pintareng.
naturalistik yang berlangsung. Dalam Partisipasi masyarakat dalam bentuk
konteks natural (asli), dari kejadian sumbangan pemikiran (ide atau gagasan)
pelakunya yang berpartisipasi secara wajar dalam perencanaan pembangunan itu
dalam interaksi dan observasi ini merupakan peran penting masyarakat,
menelusuri aliran alamiah dalam karena dalam perencanaan
kehidupan sehari-hari. pembangunan, sangat diharapkan untuk
2. Wawancara masyarakat dapat memberikan ide atau
Menurut Benny dan Huges (dalam gagasan mereka, agar supaya masyarakat
Sedarmayanti dan Hidayat, 2011:80) juga ikut terlibat dalam perencanaan
Wawancara merupakan cara yang umum pembangunan dan bukan hanya
dan ampuh untuk memahami sesuatu pemerintah. Melalui pastisipasi
keinginan atau kebutuhan. Wawancara masyarakat dalam bentuk sumbangan
merupakan interaksi antar manusia. Teknik pemikiran maka merupakan salah satu
ini dimaksudkan agar peneliti mampu upaya untuk memberdayakan potensi
mengeksplorasi data dari informan yang masyarakat dalam merencanakan
bersifat nilai, makna dan pemahamannya. pembangunan yang berkaitan dengan
3. Pengumpulan Data Dengan Dokumen potensi sumber daya lokal berdasarkan
Menurut Sugiyono (2016:82), dokumen kajian musyawarah, yaitu peningkatan
merupakan catatan peristiwa yang sudah aspirasi berupa keinginan dan kebutuhan
berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, nyata yang ada dalam masyarakat.
gambar atau karya-karya monumental dari Berdasarkan hasil wawancara, dari
seseorang. Dokumen yang berbentuk karya pengamatan ada sebagian masyarakat
misalnya karya seni, yang dapat berupa Kampung Pintareng masih belum sadar
21
akan pentingnya mereka berpartisipasi Berdasarkan dari hasil wawancara dan
dalam memberikan ide atau gagasan penelitian yang diteliti oleh peneliti
untuk perencanaan pembangunan di sendiri di Kampung Pintareng untuk
Kampung Pintareng. Jika tanpa adanya sumbangan dana dan materi, masyarakat
masyarakat turut berpartisipasi dalam hanya menyumbangkan sumbangan
memberikan ide atau gagasan maka materi seperti, semen, batu, pasir. dan
masyarakat tidak akan nampak kerja untuk sumbangan dana itu sudah masuk
samanya dengan pemerintah. Ini perlu di dana APBD.
adanya kesadaran diri dari masyarakat Dari pihak pemerintah sudah
sekitar akan pentingnya mereka untuk menyampaikan kepada masyarakat
ikut berpartisipasi dalam perencanaan bahwa masyarakat hanya akan
pembangunan, agar masyarakat nampak memberikan sumbangan materi,
kerja samanya dengan pemerintah yang sumbangan pemikiran (ide atau gagasan)
ada di Kampung Pintareng. dan sumbangan tenaga (bekerja). dan dari
Dari pemerintah setempat sudah pemerintah juga mengharapkan kerja
mengsosialisasikan program-program sama yang baik dari masyarakat untuk
yang telah di sediakan oleh pemerintah, bisa bersama-sama berpartisipasi.
seperti di papan pengumuman kampung,
3. Partisipasi Masyarakat Dalam Bentuk
Dalam perencanaan pembangunan yaitu
Sumbangan Tenaga (Bekerja) Dalam
seperti diadakannya musyawarah
Perencanaan Pembangunan di Kampung
rencana pembangunan (musrembang).
Pintareng.
Dari kegiatan pemerintah tentang
Partisipasi masyarakat dalam bentuk
perencanaan pembangunan itu
sumbangan tenaga (bekerja) dalam suatu
tergantung dari masyarakat sekitar,
perencanaan pembangunan di kampung
apakah masyarakat akan ikut
Pintareng adalah partisipasi yang
berpartisipasi atau tidak. Dikarenakan
diberikan dalam bentuk fisik atau tenaga
proses pembangunan tersebut akan
oleh masyarakat untuk pelaksanaan
sangat bermanfaat dan berguna bagi
usaha-usaha yang dapat menunjang
masyarakat. karena itu partisipasi dari
keberhasilan suatu program, seperti
masyarakat sangat diharapkan
perencanaan pembangunan yang ada di
keterlibatannya dalam menyumbangkan
Kampung Pintareng.
ide atau gagasan dengan diadakannya
Berdasarkan hasil wawancara dan
perencanaan pembangunan.
penelitian dari peneliti mengenai
2. Partisipasi Masyarakat Dalam Bentuk partisipasi masyarakat dalam bentuk
Sumbangan Dana dan Materi Dalam sumbangan tenaga (bekerja) dari
Perencanaan Pembangunan di Kampung pemerintah setempat sudah
Pintareng. mengsosialisasikan tentang bagaimana
Partisipasi masyarakat dalam bentuk peran masyarakat dalam berpartispasi
sumbangan dana dan materi adalah secara tenaga merupakan posisi yang
berupa sumbangan untuk program penting untuk perencanaan
pembangunan yang ada di Kampung pembangunan. Dan dari kepala-kepala
Pintareng, yang secara sukarela diberikan lindongan selalu memberikan saran atau
oleh setiap individu. Karena sumbangan motivasi kepada masyarakat untuk dapat
dana dan materi juga sangat berdampak ikut berpartisipasi dalam perencanaan
baik bagi proses pembangunan. pembangunan, akan tetapi masih banyak
masyarakat Kampung pintareng yang

22
tidak terlibat dan masih kurang sadarnya adapun saran yang dapat penulis berikan
masyarakat untuk berpartisipasi secara dalam rangka meningkatkan Partisipasi
penuh dalam perencanaan pembangunan. Masyarakat Dalam Perencanaan
Pembangunan di Kampung Pintareng
KESIMPULAN DAN SARAN Kecamatan Tabukan Selatan Tenggara
Kesimpulan Kabupaten Sangihe yaitu :
Berdasarkan hasil penelitian yang Untuk sumbangan ide dan gagasan
diteliti oleh peneliti melalui pengamatan, dari masyarakat Lebih ditingkatkan, karena
pengumpulan data dan proses wawancara memang ada masyarakat yang memberikan
mengenai Partisipasi Masyarakat Dalam ide dan gagasan mereka tetapi hanya sebagian
Perencanaan Pembangunan di Kampung dari masyarakat yang ada. Karena itu peran
Pintareng Kecamatan Tabukan Selatan serta masyarakat dalam perencanaan
Tenggara Kabupaten Sangihe masih kurang pembangunan harus lebih ditingkatkan lagi.
baik. Dari masyarakat sendiri harus lebih Peneliti menyarankan agar dari
meningkatkan kesadaran mereka tentang pemerintah Kampung Pintareng dapat
berpartisipasi dalam perencanaan mengelolah dana APBD yang ada dan
pembangunan, yang dilihat dari sumbangan sumbangan materi yang diberikan masyarakat
pemikiran (ide atau gagasan), sumbangan dengan baik guna demi perencanaan
materi (dana dan barang) dan sumbangan pembangunan di Kampung Pintareng
tenaga (bekerja). kedepannya.
Partisipasi masyarakat dalam bentuk Untuk masyarakat peneliti
sumbangan (ide atau gagasan) masih kurang menyarankan lebih ditingkatkan lagi
baik, karena sebagian dari masyarakat yang kesadarannya untuk ikut melibatkan diri
ada masih belum sadar dan memahami akan dalam perencanaan pembangunan, agar
pentingnya mereka untuk ikut berpartisipasi supaya partisipasi dari masyarakat itu sendiri
dalam menyampaikan ide atau gagasan nampak.
mereka untuk perencanaan pembangunan. Pemerintah kampung lebih
Partisipasi masyarakat dalam bentuk mensosialisasikan program perencanaan
sumbangan materi cukup baik, dan untuk pembangunan secara transparan kepada
sumbangan dana dari masyarakat sudah tidak seluruh masyarakat, agar masyarakat lebih
ada, alasannya, karena sumbangan ini sudah memahami dan ikut melibatkan diri dalam
ditanggung oleh pemerintah sendiri malalui program perencanaan pembangunan dan dapat
APBD, namun untuk terealisasinya berkoordinasi secara bijaksana dengan
perencanaan pembangunan masih kurang masyarakat.
maksimal
Partisipasi masyarakat dalam bentuk DAFTAR PUSTAKA
tenaga (bekerja) masih kurang baik Adisasmita, R. 2006. Membangun Desa
dikarenakan masih ada sebagian masyarakat Partisipatif. Yogyakarta: Graha Ilmu
yang tidak ikut terlibat atau tidak
Riyadi dan Deddy Supriadi Bratakusumah.
berpartisipasi dalam memberikan sumbangan
2005. Perencanaan Pembangunan
tenaga dengan diadakannya perencanaan
Daerah. Jakarta: PT Gramedia
pembangunan yang ada di Kampung
Pustaka Utama
Pintareng.
Sumaryadi.2005. Perencanaan Pembangunan
Saran Daerah Otonom dan Pemberdayaan
Berdasarkan penelitian dan Masyarakat. Jakarta: CV Citra Utama
pengamatan serta dari kesimpulan di atas,
23
Dwiningsi, Siti Irene Astuti. 2015. Widjaya. HAW. 2003. Pemerintahan Desa
Desentralisasi dan Partisipasi dan Administrasi Desa. Rajawali
Masyarakat dalam Pendidikan. Press
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Widjaya. 2003. Pemerintah
Easterly, Willian. 2007. The ideology of Desa/Masyarakat. Jakarta:
Development, Foreign Policy PT.RajaGrafindo Persada
Marzuki, Muhammad. 2004. Pendekatan dan Sumber Lain:
Proses Pembangunan Partisipasif,
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004
Modul PKM. Jakarta. Departement tentang Sistem Perencanaan
Dalam Negeri Pembangunan Nasional
Ndaraha, Taliziduhu. 2007. Partisipasi Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2014
Masyarakat Dalam Pembangunan. tentang Desa dan Peraturan
Penerbit Yayasan Karya Pemerintah
Santoso. 2005. Partisipasi, Komunikasi, RI Nomor 43 tahun 2014 tentang
Persuasi dan Disiplin dalam Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 tahun 2014
Pembangunan Nasional. Bandung:
Alumni
Sedermayanti, dan Hidayat. 2011. Metodologi
Penelitian. Bandung: Mandala Maju
Soetrisno Loekman. 2005. Menuju
Masyarakat Partisipatif. Yogyakarta:
Kansius
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta
Solekhan. 2012. Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa: Berbasis
Partisipasi Masyarakat Dalam
Membangun Mekanisme
Akuntabilitas. Malang: SETARA
Press
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Pendidikan Kualitatif, Kuantitatif.
Bandung: alfabeta
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan
Pengembangan. Bandung: Alfabeta
cv.

Slamet. 2003. Membentuk Pola Pikir Manusia


Pembangunan. Bogor:
IPB. Press
24

Anda mungkin juga menyukai