lnpres Desa Tertinggal (IDT): Kasus Kelurahan Kandai Dua Dompu - Nusa
Tenggara Barat. (Di bawah bimbingan: Prof. Dr. Ir. SAJOGYO, sebagai
Ketua, dan lr. SAID RUSLI, MA., sebagai Anggota)
iii
baik pada saat maupun di luar pertemuan kelompok. Norma yang ditetapkan
yang berkaitan dengan kegiatan perternuan kelompok, penggunaan dana
bantuan, dan angsuran dana bantuan, anggota pokmas menyatakan jelas,
tetapi yang berkaitan dengan kegiatan menabung pada pokmas, dan
memberikan saran atau ide untuk kernajuan pokmas, anggota pokmas
menyatakan kurang jelas Namun demikian, tidak semua anggota pokmas
mengetahui norma-norma tersebut. Tetapi sejauh itu norma yang telah
ditetapkan tersebut tidak semua diikuti dengan sanksi, hanya terbatas yang
berkaitan dengan pertemuan kelompok yaitu sanksi negatif (teguran), dan
angsuran dana bantuan yaitu sanksi negatif dan sanksi positif. Nmun,
menurut anggota sanksi tersebut kurang jelas dan tidak semua anggota
pokmas mengetahuinya. Sedangkan fasilitas-fasilitas yang menunjang
kegiatan pokmas yaitu tempat pertemuan kelompok dan tempat mengangsur
dana bantuan dan menabung hasil usaha berada dalam kondisi yang baik
dan dapat difungsikan. Untuk fasilitas non fisik hanya terbatas pada
peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pokmas secara lisan terutama
mengenai hak dan kewajiban pengurus dan anggota pokmas. Untuk
tegangan dan tekanan yang timbul pada pokmas yang dirasakan oleh
anggota hanya terbatas yang disebabkan kegagalan usaha dan kurang
harmonisnya hubungan antar pengurus.
Hasil penelitian menunjukan bahwa partisipasi anggota pada keglatan
pokmas termasuk kriteria partisipasi sedang, keadaan ini tergambar dari
kehadiran anggota pada pertemuan kelompok 60 persen dari pertemuan
yang diadakan (3-4 kali). Penggunaan dana bantuan oleh anggota untuk
usaha produktif sebanyak 84 persen dari jumlah dana yang diterima, sisanya
mereka gunakan untuk keperluan lain seperti membantu biaya sekolah anak,
rnemperbaiki rumah ataupun untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Hanya sebanyak 33 persen anggota yang dapat mengangsur dana bantuan
tahap I sesuai dengan ketentuan atau lunas, sedangkan untuk dana tahap II
dan dana bergulir sebanyak 85 persen tidak dapat mengangsur dana
bantuan sesuai dengan ketentuan. Menabung di pokmas hanya sebanyak 47
persen anggota yang pernah menabung di pokmas. Memberikan saranlide
untuk kemajuan pokmas hanya sebanyak 35 persen anggota yang aktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian pokmas program
IDT di Kelurahan Kandai Dua termasuk kriteria kemandirian terbatas.
Keadaan ini tergambar dari tidak mampunya anggota mengembangkan jenis
usahanya, dimana hanya sebanyak 41 persen anggota pokmas yang skala
usaha bertambah yaitu sebanyak 36 persen anggota pokmas pada jenis
usaha yang sama dan sebanyak 5 persen anggota pokmas menganti jenis
usahanya dengan usaha yang baru yaitu usaha di bidang peternakan sapi
dan angkutan pedesaan. Permodalan pokmas lemah karena kurangnya dana
yang terkumpulan dari tabungan anggota maupun tidak ada usaha yang
dilakukan pokmas untuk meminjam modal dari Bank. Administrasi pokmas
yang menunjang kegiatan pokmas cukup baik. Keadaan ini tergambar dari
semua pokmas mempunyai pengurus yang lengkap. Catatan hasil rapat yang
dimiliki oleh pokmas sangat lemah, karena tidak dicatat dalam bentuk buku,
tetapi berupa lembaran-lembaran bahkan ada beberapa catatan yang sampai
hilang. Serta buku administrasi pokmas cukup lengkap seperti buku
keanggotaan, buku angsuran (termasuk tabungan dan jasa), buku keuangan,
dan bahkan mempunyai buku tamu. lnteraksi yang dilakukan oleh pokmas
dengan kelompok lain masih terbatas dengan Bank, yaitu dilakukan ketua
pokmas untuk menabung dana kelompok. Sedangkan interaksi dengan KUD
hanya terbatas oleh anggota (71 persen) yang berusaha pada bidang
pertanian untuk membeli sarana produksi.
DlNAMlKA KELOMPOK DAN PARTlSlPASl ANGGOTA
DALAM PROGRAM INPRES DESA TERTINGGAL (IDT)
-
Kasus Kelurahan Kandai Dua Dompu Nusa Tenggara Barat
Oleh
SYARIFUDDIN
SPD. 96133
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999
Tesis
Menyetujui :
1. Komisi Pembimbing
+ -
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadiran Allah SWT, karena dengan rahmat
yang dilirnpahkanNya, sehingga penelitian yang berjudul "Dinamika
Kelompok dan Partisipasi Anggofa dalam Program lnpres Desa Terfinggal
(IDT): Kasus Kelurahan Kandai Dua Dompu - Nusa Tenggara Barat" ini
dapat diselesaikan.
Penelitian ini dilakukan dalarn rangka penyusunan Tesis yang
rnerupakan salah satu syarat untuk rnernperoleh gelar Magister Sains (M.Si)
pada Program Studi Sosiologi Pedesaan Program Pascasarjana lnstitut
Pertanian Bogor. Penelitian ini dapat selesai karena birnbingan dan arahan
dari Bapak-Bapak komisi pernbirnbing, yaitu: Bapak Prof. Dr. Ir. Sajogyo,
selaku Ketua Kornisi Pernbirnbing, dan Bapak Ir. Said Rusli, MA., selaku
Anggota Kornisi Pernbirnbing. Atas birnbingan dan arahannya, penulis
rnengkhaturkan terirna kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
Khaturan terirna kasih dan penghargaan disampaikan juga kepada
Rektor Universitas Matararn, Direktur Program Pascasarjana IPB, dan Ketua
Program Studi Sosiologi Pedesaan IPB, yang telah mernberikan kesernpatan
kepada penulis untuk rnengikuti Program Pendidikan S2 maupun telah
rnernberikan birnbingan dan arahan selarna rnengikuti pendidikan tersebut.
Serta jajaran pemerintah daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat dan
khususnya Camat Woja Dornpu, beserta Lurah Kandai Dua Dompu, yang
telah rnernbantu kelancaran pelaksanaan penelitian di lapangan.
Penulis sadari bahwa hasil penelitian ini rnasih jauh dari yang
diharapkan, rnaka dari itu penulis sangat rnengharapkan rnasukan dari
berbagai pihak untuk kesernpurnaan dari penelitian ini. Akhirnya sernoga
hasil penelitian ini bermanfaat bagi pernbaca, pernerintah dan peneliti-
peneliti lainnya.
Bogor, Januari 1999
Penulis
Svarifuddin