Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENGABDIAN DIPA

FMIPA UNLAM SEMESTER GENAP TA 2016/2017

PELATIHAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM BAGI SISWA


KELAS X DAN XI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN
GREEN SCHOOL DI SMAN 3 BANJARBARU

Oleh :

1. Anang Kadarsah, S.Si., M.Si. (Ketua)


2. Dr. Krisdianto, Drs., M.Sc. (Anggota)
3. Muhamat, S.Si., M.Sc. (Anggota)

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU, NOVEMBER 2017
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Pengabdian : Pelatihan Budidaya Jamur Tiram Bagi


Siswa Kelas X Dan XI Dalam Rangka
Pengembangan Green School Di
SMAN 3 Banjarbaru
2. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Anang Kadarsah, S.Si., M.Si.
b. Jenis Kelamin : L
c. NIP : 197810142005011002
d. Disiplin ilmu : Ekologi / Ecological Engineering
e. Pangkat/Golongan : Penata /IIIc
f. Fakultas/Prodi : MIPA/Biologi
g. Alamat : Jl. A. Yani km 35,8 Banjarbaru
h. Telepon/Faks./Email : 0511-4773112
i. Alamat rumah : Jl. Dedikasi 3 No. 48 RT 04/02 Adhi
Upaya - Landasan Ulin Banjarbaru
j. Telepon/Faks./Email : 081321190392
3. Jumlah Anggota Peneliti : 3 (tiga) orang
a. Nama Agggota I : Dr. Krisdianto, Drs., M.Sc.
b. Nama Anggota II : Muhamat, S.Si.,M.Si.
4. Lokasi Pengabdian : SMA Negeri 3 Banjarbaru
5. Jumlah Biaya : Rp. 1.500.000,- (Satu Juta Lima Ratus
Ribu Rupiah)

Dekan Fakultas MIPA Banjarbaru, November 2017


Universitas Lambung Mangkurat Ketua Pengabdian

Drs. Heri Budi Santoso, M.Si. Anang Kadarsah., S.Si., M.Si.


NIP. 196909111994031006 NIP. 197810142005011002
Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Lambung Mangkurat

Prof. Dr. Arief Soendjoto, M.Sc. .


NIP. 196006231988111001

1
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB 1. PENDAHULUAN...................................................................................... 1

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 4

BAB 3. METODE KEGIATAN.............................................................................. 6

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................8

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 16

LAMPIRAN...........................................................................................................17
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Analisa Situasi

Sekolah Adiwiyata atau green school adalah sebuah istilah yang mulai

populer di kalangan warga SMAN 3 Banjarbaru setelah sekian waktu tampil apa

adanya dan membiarkan potensi yang dimilikinya terbiarkan begitu saja. Gelar

Sekolah Adiwiyata Juara III Tingkat Kabupaten Hulu Sungai Selatan telah diraih

pada tahun 2016 tersebut telah menginspirasi para guru dan semua siswanya

menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah. Inspirasi ini dibangun selaras

dengan amanah Undang-Undang nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup yakni sekolah menjadi : (1) tempat pembelajaran

dan penyadaran warga sekolah (guru, murid, dan pekerja lainnya), (2) mendorong

upaya-upaya penyelamatan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan dan (3)

mewujudkan kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan

(http://www.sman1kdg.sch.id/html/index.php?id=artikel&kode=44).

Dalam rangka memperluas konsep green school yang dikembangkan di

SMAN 3 Banjarbaru, sejalan dengan dikembangkannya kurikulum berbasis

kompetensi, maka diperlukan upaya untuk mendorong kreatifitas siswa-siswa

sebagai bekal ketrampilan hidup (life skill). Salah satu bekal keterampilan yang

patut dikembangkan di sekolah adiwiyata ini adalah pemanfaatan limbah kayu

yang banyak dijumpai di sekitar Kota Banjarbaru sebagai bahan untuk media

tanam dalam budidaya jamur tiram.

Pelatihan budidaya jamur tiram merupakan salah satu upaya untuk

mendidik siswa-siswa agar mempunyai ketrampilan hidup (life skill) yang

1
memadai. Dalam hal ini, budidaya jamur tiram putih tidak membutuhkan modal

besar, karena salah satu media tumbuhnya berupa serbuk kayu gergaji, yang

merupakan limbah dari pabrik kayu yang tersedia berlimpah, murah, dan mudah

diperoleh (Winarni dan Rahayu. 2002). Pengembangan usaha budidaya jamur

tiram juga mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga pada gilirannya bisa

dijadikan unit usaha terpadu di sekolah, khsususnya SMAN 3 Banjarbaru

sekaligus membantu mewujudkan konsep Green School melalui pemanfaatan

limbah industri kayu menjadi bahan yang berguna.

1.2 Perumusan Masalah

Penerapan kurikulum berbasis kompetensi di SMAN 3 Banjarbaru

khsususnya dianggap masih merupakan hal baru, membuat banyak guru maupun

sekolah masih bingung mencari model untuk mencapai tujuan kurikulum yang

diharapkan. Kompetensi siswa atau life skill yang bagaimana, masih merupakan

hal yang selalu dipikirkan bagi kebanyakan guru. Selain itu bentuk kegiatan yang

merupakan bagian dari mata pelajaran biologi, yang mendukung kompetensi

siswa juga merupakan hal yang masih sulit untuk ditentukan.

Tim pengusul pengabdian Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat terpanggil kembali

untuk ikut untuk menciptakan kegiatan yang mendukung pencapaian kurikulum

berbasis kompetensi, melalui pelatihan budidaya jamur tiram sebagai unit usaha di

SMAN 3 Banjarbaru. Dalam hal ini, perumusan masalah yang diajukan dalam

kegiatan ini adalah : (1) Bagaimana cara mengenalkan pembuatan dan budidaya

jamur tiram di lingkungan SMAN 3 Banjarbaru? (2) Bagaimana pengelolaan

2
limbah kayu dan jamur tiram lebih lanjut agar tidak mencemari lingkungan ? dan

(3) Berapa perhitungan nilai budiday jamur tiram skala rumah tangga?

1.3 Tujuan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan untuk : (1) mengenalkan pembuatan dan budidaya

jamur tiram di lingkungan SMAN 3 Banjarbaru, dan (2) mengenalkan tatacara

pengelolaan limbah jamur tiram lebih lanjut agar tidak mencemari lingkungan.

1.4 Manfaat Kegiatan

Kegiatan ini diharapkan membantu program green school di SMAN 3

Banjarbaru dan menambah pengalaman dan pengetahuan siswa beserta guru

dalam budidaya dan bisnis jamur tiram.

1.5 Khalayak Sasaran

Khalayak sasaran kegiatan ini adalah siswa-siswi di SMAN 3 Banjarbaru

khususnya kelas x (sepuluh) dan xi (sebelas). Siswa yang mengikuti kegiatan ini

dipilih sebanyak 6 orang dari masing-masing kelas sehingga jumlah siswa yang

mengikuti kegiatan adalah sekitar 12 orang. Sebagai tambahan, guru kelas x dan

xi juga mengikuti kegiatan ini sehingga total peserta adalah 15 orang dengan

narasumber

3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Green Development

Terkait konsep green development, Indonesia sendiri telah memiliki

konsep Kota Hijau yang tertera pada Panduan Kota Hijau di Indonesia. Terdapat

delapan indikator untuk mewujudkan Kota Hijau yang dikembangkan di

Indonesia yaitu; Green Planning and Design (perencanaan dan perancangan

biofisik kawasan), Green Open Space (peningkatan kualitas dan kuantitas RTH

sesuai karakteristik wilayah), Green Building (pengembangan bangunan hemat

energi), Green Waste (usaha mengurangi limbah dengan mengembangkan proses

daur ulang dan meningkatkan nilai tambah), Green Transportation

(pengembangan sistem transportasi berkelanjutan), Green Water (efisiensi

pemanfaatan sumberdaya air), Green Energy (pemanfaatan sumber energi yang

efisien dan ramah lingkungan), serta Green Community (kepedulian dan peran

serta masyarakat dalam pengembangan atribut kota hijau) (Amira, 2014).

2.2 Green School

Konsep Green School adalah sekolah yang memiliki komitmen dan

secara sistematis mengembangkan program-program untuk menginternalisasikan

nilai-nilai lingkungan ke dalam seluruh aktifitas sekolah. Tampilan fisik sekolah

ditata secara ekologis sehingga menjadi wahana pembelajaran bagi seluruh warga

sekolah untuk bersikap arif dan berprilaku ramah lingkungan. Program pendidikan

dikemas secara partisipatif penuh, percaya pada kekuatan kelompok,

mengaktifkan dan menyeimbangkan Feeling, Acting, dan Thinking, sehingga tiap

individu bisa merasakan nilai keagungan inisiasinya (Kementrian Lingkungan

Hidup RI, 2009).

4
2.3 Budidaya Jamur Tiram

Jamur tiram merupakan salah satu komoditas yang mempunyai prospek

sangat baik untuk dikembangkan, terus meningkat maupun untuk pasar ekspor,

sebab masyarakat sudah mulai mengerti nilai gizi jamur tiram putih (Winarni dan

Rahayu, 2002). Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) mulai dibudidayakan pada

tahun 1900 untuk memproduksi jenis jamur tersebut sebagai bahan makanan

manusia, salah satu faktor yang perlu diperhatikan yaitu tersedianya media

pertumbuhan yang sederhana dan murah (Gunawan, 2000).

Jamur tiram dapat tumbuh pada media tanam tertentu yang mengandung

nutrisi serta dibutuhkan untuk pertumbuhan dan produksinya yaitu lignin,

karbohidrat (selulosa dan glukosa), protein, nitrogen, serat, dan vitamin. Media

tanam yang biasanya digunakan dalam budidaya jamur tiram yaitu serbuk kayu

gergaji, bekatul, jerami, sekam, dan tepung beras (Yuniasmara, Muchrodji dan

Bakrun. 1999).

5
BAB 3. METODE KEGIATAN

3.1 Tempat dan Waktu Kegiatan

Lokasi kegiatan pengabdian ini adalah di SMA Negeri 3 Banjarbaru

yang beralamat di Jalan Aneka Tambang Cempaka dan berdekatan dengan

Kompleks Kantor Gubernur Kalimantan Selatan (Gambar 1.) Lokasi pengabdian

dapat ditempuh selama 10 menit dari Kampus FMIPA Universitas Lambung

Mangkurat dengan jarak sekitar 4 kilometer saja.

Gambar 1. Lokasi kegiatan pengabdian DIPA Semester Genap 2016/2017 di


SMAN 3 Banjarbaru.
Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 22 November 2017 dan

berlangsung mulai pukul 14.00 - 16.00 WITA. Evaluasi dan laporan kegiatan

pengabdian dilaksanakan seminggu setelah kegiatan berlangsung.

3.2 Cara Kerja

1. Metode kegiatan yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini

adalah presentasi mengenai biologi jamur tiram dan prospek pemasarannya di

sekitar kota Banjarbaru.

6
2. Kegiatan kedua adalah presentasi membuat produk turunan jamur tiram yakni

pemutaran video yang memuat tentang teknik pembuatan jamur kriuk Crispy.

3. Kegiatan ketiga adalah diskusi, pertanyaan, kuesioner dan pembagian hadiah

bagi yang mengajukan pertanyaan atau berhasil menjawab pertanyaan.

4. Terakhir adalah uji organoleptik atau mencicipi hidangan produk turunan

sumber daya hayati yakni : permen jeli agar, permen obat, minuman serbat,

gangan haliling, pupuk kayambang, dan jamur kriuk Crispy.

3.2 Keterkaitan

1. Keterkaitan program pengabdian yang dijalin antara Program studi Biologi

FMIPA UNLAM dengan SMAN 3 Banjarbaru adalah menjadikannya sebagai

mitra kerja sama yang saling menguntungkan.

2. SMAN 3 Banjarbaru dapat dijadikan sebagai sekolah binaan untuk

mewujudkan konsep green school dan Program Studi Biologi FMIPA

menjadikannya sebagai duta untuk mengenalkan pendidikan tinggi dalam

rangka menciptakan generasi yang beriman, berilmu, dan bertakwa.

3.3 Rancangan Evaluasi

Indikator utama yang digunakan untuk evaluasi keberhasilan kegiatan ini

adalah meningkatnya kemampuan pengetahuan siswa kelas X dan XI SMAN 3

Banjarbaru mengenai biologi jamur tiram serta produk turunan sumber daya

hayati. Evaluasi dalam kegiatan ini adalah bagaimana perubahan sikap dan

pengetahuan siswa kelas X dan XI SMAN 3 Banjarbaru mengenai biologi dan

pemanfaatan jamur tiram dan meningkatnya pengetahuan mengenai produk

turunan jamur tiram khususnya yang diolah menjadi jamur kriuk Crispy.

7
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penyampaian Materi

Kegiatan sosialisasi Budidaya Jamur Tiram Bagi Siswa Kelas X Dan XI

Dalam Rangka Pengembangan Green School di SMA Negeri 3 Banjarbaru yang

didanai oleh DIPA FMIPA UNLAM Semester Genap Tahun Ajaran 2016/2017

alhamdulillah telah dilaksanakan Kegiatan tersebut terselenggara pada hari Rabu

tanggal 22 November 2017 dan berlangsung sejak pukul 14.00 sampai dengan

pukul 16.00 Waktu Indonesia Bagian Tengah. Sebanyak 30 orang siswa kelas X

dan XI mengikuti kegiatan ini dengan mengambil tempat pertemuan di

Laboratorium Biologi. Acara pertama adalah persiapan dan penataan kursi serta

bahan-bahan presentasi. Selanjutnya acara sosialisasi dibuka melalui sambutan

oleh Guru Bidang Biologi SMA Negeri 3 Banjarbaru (Gambar 1) yakni Ibu

Wahyuliadi , M.Pd. (NIP. 196907141994032008).

Gambar 1. Pembukaan acara sosialisasi produk turunan sumber daya hayati dan
olahan jamur tiram di SMAN 3 Banjarbaru

8
Dalam paparannya, beliau menjelaskan kegembiraannya dan

mengucapkan terima kasih atas kesediaan tim Biologi FMIPA Universitas

Lambung Mangkurat (dosen dan mahasiswa) yang bersedia hadir untuk

memberikan pengetahuan dan berbagi pengamalam mengenai produk turunan

sumber daya hayati khususnya produk jamur tiram. Beliau juga mengharapkan

penjelasan dari tim pengabdian mengenai bagaimana prospek lulusan SMAN 3

Banjarbaru selanjutnya menempuh pendidikan tinggi dan persiapan menempuh

dunia kerja melalui pengolahan aneka produk sumber daya hayati.

Dalam sebagian catatan kesannya, guru biologi ini menuliskan kesan

bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan peserta didik

sehingga mereka mengenal produk-produk olahan dari sumber daya hayati yang

sberada di lingkungan sekitar. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi motivasi kuat

bagi siswa untuk membuat produk olahan lain yang inspiratif seiring

perkembangan bioteknologi. Adapun saran ataupun pesan yang diharapkan oleh

guru Biologi SMAN 3 Banjarbaru ini untuk kegiatan selanjutnya adalah pameran

produk atau bazar sederhana dan juga pelatihan yang terintegrasi (lihat pada

Lampiran Kesan dan Pesan).

Kegiatan selanjutnya adalah presentasi produk sumber daya hayati dari

alga yang disampaikan oleh Ahmad Mujahidin (NIM. J1C115013) yakni permen

jeli agar. Presentasi kedua disampaikan oleh Yusia Harnanda (NIM. J1C115011)

yang mengangkat tema mengenai produk turunan sumber daya hayati berbasis

lebah. Presentasi ketiga oleh Cinthia Agustina (NIM. J1C115017) yang

mengangkat tema mengenai produk turunan sumber daya hayati berbasis moluska,

yakni gangan haliling. Presentasi keempat disampaikan oleh Aynul Hasanah

9
(NIM. J1C115015) yang mengangkat tema mengenai produk turunan sumber daya

hayati berbasis tanaman obat. Presentasi kelima disampaikan oleh Emeryani (NIM.

J1C115005) yang mengangkat tema mengenai produk turunan sumber daya hayati

berbasis makanan tradisional. Presentasi keenam disampaikan oleh Maulida

Turrahmah (NIM. J1C115007) yang mengangkat tema mengenai produk turunan

sumber daya hayati berbasis bioindikator (Gambar 2).

Gambar 2. Presentasi produk turunan sumber daya hayati di SMAN 3 Banjarbaru


pada tanggal 22 November 2017.

Selanjutnya adalah acara utama yakni acara sosialisasi biologi dan

produk turunan jamur tiram yang disampaikan oleh Anang Kadarsah, S.Si.,M.Si.

Jamur disebut juga cendawan, suung, supa, mushroom, atau champignon. Jamur

hidup secara saprofitik atau dapat juga secara parasitik. Hidup secara saprofitik

adalah hidup pada sisa mahluk lain yang sudah mati, misalnya pada tumpukan

sampah, tumpukan kotoran hewan, serbuk gergajian kayu, ataupun pada batang

kayu yang sudah lapuk. Sebagai saprofit jamur mempunyai peranan dalam

penguraian zat-zat organik dan dengan demikian membantu siklus peredaran zat-

10
zat anorganik. Sedangkan hidup secara parasitik adalah hidup pada jasad mahluk

lain, misalnya tumbuh-tumbuhan, hewan, atau manusia yang masih hidup.

Keberadaan jamur tersebut biasanya menjadi penyebab penyakit atau gangguan

(Suriawiria, 2002)

Untuk menunjang pemahaman siswa kelas X dan XI maka diputarkan

sebanyak tiga buah video yang diputar berturut-turut mengenai : 1). Cara

membuat baglog jamur tiram seri pertama, 2) Cara membuat baglog jamur tiram

seri kedua dan 3). Pembuatan produk jamur kriuk Crispy sebagai produk turunan

berbasis jamur tiram.

Berikut ini adalah resep cara membuat jamur kispy

(http://www.kerjanya.net/faq/14361-resep-jamur-crispy-praktis-sederhana.html).

Bahan-bahan yang diperlukan antara lain : 500 gr jamur putih atau jamur tiram,

100 gr tepung terigu sesuai pilihan, air putih matang, 2 sdm garam, 1 sdt merica, -

2 siung bawang putih, minyak goreng secukupnya, bumbu perasa seperti rasa

pedas, keju, barbeque, dan sebagainya tambahan (Gambar 2).

Gambar 2. Jamur tiram sebagai bahan baku pembuatan jamur kriuk Crispy
(koleksi pribadi, 2017).

11
Cara membuat jamur krispi adalah sebagai berikut : 1). Bersihkan dan

potong jamur sesuai pilihan dan diusahakan tidak memotong jamur terlalu kecil.

2). Buka bawang putih, gebrek hingga hancur dan dihaluskan kemudian dituang

air putih ke mangkok. 4). Campurkan garam, merica, bawang putih yang telah

dihaluskan ke dalam air. 5). Dimasukkan jamur yang telah dipotong sesuai bagian

ke dalam air berisi bumbu lalu diamkan kira-kira 5 menit. 6). Angkat jamur dari

air, dan tiriskan kemudian balur jamur dalam tepung terigu. 7). Jamur yang telah

diberi tepung digoreng dengan kadar api kecil. 8). Masak hingga jamur berubah

warna kecoklatan lalu angkat dan tiriskan. 9). Jamur dimasukkan ke dalam wadah

yang ada penutupnya. 10). Berikan taburan tepung bumbu lalu kocok jamur

sehingga bumbu merata. 11). Tuangkan dalam piring dan disajikan

(http://www.kerjanya.net/faq/14361-resep-jamur-crispy-praktis-sederhana.html).

4.2 Diskusi dan Tanya Jawab

Beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh siswa kelas X antara lain

mengenai bagaimana cara penggunaan madu untuk mengatasi penyakit gula

akibat ketidakmampuan menghasilkan insulin. Pertanyaan kedua yang diajukan

adalah mengenai cara menghilangkan racun pada masakan keong (gangan

haliling). Pertanyaan ketiga adalah mengenai tata cara membuat jamur olahan

yang tidak cepat layu.

4.3 Evaluasi Kegiatan

Kuesioner pertama yang dibagikan kepada 60 peserta (siswa kelas X dan

XI SMAN 3 Banjarbaru) berhasil mendapatkan berbagai data terkait budidaya dan

pengolahan jamur tiram. Sebanyak 87 % responden berhasil menjawab dengan

12
tepat nama ilmiah jamur tiram adalah Pleurotus ostreatus. Tangkai tudungnya

menyerupai cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung dan berwarna

putih hingga krem. Tubuh buah memiliki batang yang berada di pinggir (bahasa

latin: pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus), sehingga nama

binomialnya ialah Pleurotus ostreatus (https://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_tiram).

Sekitar 50 persen responden menjawab bahwa keunggulan jamur tiram

adalah bahan baku mudah diperoleh dan murah. Kemudian yang lainnya

menjawab bahwa budidaya jamur tiram tidak memerlukan lahan yang luas.

Keunggulan lain yang dimiliki dalam budidaya jamur tiram adalah (1) Tidak

memerlukan alat-alat bertani pada umumnya yaitu, cangkul, garpu tanah dan

lainnya, (2) Sangat toleran terhadap perubahan cuaca dan musim, jadi dalam

musim dan cuaca, (3) Budidaya jamur lebih produktif, tidak mengenal waktu dan

musim panen, dan (4) dapat hidup dan tumbuh di berbagai media tanam

(http://jamurtiramjawabarat.com/kelebihan-kekurangan-usaha-jamur-tiram/?i=1).

Selain itu, kelemahan yang perlu diperhatikan dalam budidaya jamur

tiram adalah : (1) Memiliki keidentikan diserang hama lalat khusus jamur atau

biasa disebut Bradysia ocellaris (lalat jamur) yang hanya tertarik menyerang

tanaman jamur, (2) Daya tahan untuk penyimpanan pasca panen dipastikan tidak

dapat bertahan lama maksimal 2 hari, (3) Sulitnya pengiriman jarak jauh

dikarenakan tekstur tudung jamur tiram mudah sekali hancur, dan (4) panen yang

berkala setiap hari sehingga menjadi kendala dalam pengelolaan administrasi

keuangan (http://jamurtiramjawabarat.com/kelebihan-kekurangan-usaha-jamur-

tiram/?i=1).

13
Bahan-bahan utama yang digunakan sebagai media budidaya jamur tiram

Sekam padi adalah : serbuk gergaji, tepung dedak atau bekatul, kapur gipsum dan

air serta bila ada ditambah tepung jagung (http://jamurtiramjawabarat.com/bahan-

pembuatan-baglog-jamur-tiram/). Sebanyak 80 persen responden berhasil

menjawab pertanyaan mengenai bahan-bahan yang diperlukan untuk budidaya

jamur tiram. Namun kebanyakan (88 persen) tidak memasukkan air sebagai bahan

utama tetapi digolongkan sebagai pencampur saja.

Mengenai produksi turunan jamur yakni Jamur kriuk Crispy, sebanyak

79 % responden menyatakan bahwa mereka mengetahui bahwa jamur tiram bisa

dibuat menjadi produk jamur kriuk. Hasil kuesioner selanjutnya menunjukkan

bahwa 80 persen responden suka membeli jamur kriuk dari pedagang dan toko

makanan serta sisanya memilih untuk membuat sendiri di rumah. Penjual produk

jamur kriuk Crispy di sekitar Kota Banjarbaru dapat ditemukan antara lain : di

Pasar Banjarbaru, di Jalan Hercules dekat Rumah Sakit AURI Syamsudin Noor,

Landasan Ulin, dan di Jalan Haji Idak (depan kantor PLN Banjarbaru).

14
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Alhamdulillah kegiatan pelatihan dan sosialisasi kegiatan pelatihan jamur

tiram berhasil dilaksanakan pada tanggal 22 November 2017 di SMAN 3

Banjarbaru.

2. Kegiatan ini dirasakan sangat bermanfaat baik oleh guru kelas biologi dan

siswa kelas X dan XI yang mempelajari biologi khususnya materi

bioteknologi. Kegiatan ini juga bermanfaat menambah wawasan peserta

didik sehingga mereka mengenal produk-produk olahan dari sumber daya

hayati yang berada di lingkungan sekitar.

5.2 Saran

Untuk meningkatkan motivasi kuat bagi siswa SMA untuk membuat produk

olahan bioteknologi berbasis jamur perlu diadakan untuk kegiatan pelatihan dan

juga pameran produk atau bazar sederhana dan terintegrasi dengan kurikulum

berbasis kompetensi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Amira. 2014. Evaluasi Penerapan Konsep Kota Hijau Di Kota Jakarta.


Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian Institut Pertanian
Bogor, Bogor. Skripsi. Tidak dipublikasikan.
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/68951/A14ami1.p
df?sequence=1&isAllowed=y.
Gunawan, A.W. 2000. Usaha Pembibitan Jamur. Jakarta: Penebar Swadaya
Kementrian Negara Lingkungan Hidup RI. 2009. Panduan Adiwiyata (Wujudkan
Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan). Jakarta.
Sangkertadi. 2012. Tantangan Kesiapan Sektor Konstruksi Nasional Menghadapi
Pembangunan Masa Depan Berbasis Green Development (PDF
Download Available). Available from:
https://www.researchgate.net/publication/305767399_tantangan_kesiapa
n_sektor_konstruksi_nasional_menghadapi_pembangunan_masa_depan_
berbasis_green_development. Conference Paper. Musyawarah Nasional
GAPEKSINDO, Bandung. November 2012. [accessed Apr 15, 2017].
Suriawiria U. 2002. Budidaya Jamur Tiram. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Winarni, I. dan U. Rahayu. 2002. Pengaruh Formulasi Media Tanam dengan
Bahan Dasar Serbuk Gergaji terhadap Produksi Jamur Tiram Putih
(Pleurotus ostreatus). Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi (3): 21-
27
Yuniasmara, C., Muchrodji dan M. Bakrun. 1999. Jamur Tiram. Penebar Swadaya,
Jakarta.

16
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana
1. Biodata ketua pengusul kegiatan pengabdian DIPA FMIPA UNLAM
Nama : Anang Kadarsah, S.Si., M.Si.
NIP : 197810142005011002
Jabatan/Golongan : Lektor / IIIb
Bidang keahlian : Ekologi (Ecological engineering)
Riwayat kegiatan penelitian dan pengabdian :
1. Survey Komposisi Sampah Organik Rumah Tangga di TPA Basirih
Banjarmasin dibiayai oleh PT Sucofindo, Jakarta. 2010.
2. Evaluasi Pengelolaan Tanah Pucuk Pada Reklamasi Lahan Bekas
Tambang Untuk Budidaya Kehutanan. PT Bina Mitra Wahana-
Kementrian ESDM. 2011.
3. Struktur dan Fungsi Ekosistem Mangrove Yang Berbeda Umur
Tanam (Studi Kasus RPH Poponcol Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Tesis Pascasarjana SITH ITB. 2012.
4. Pelatihan Aplikasi Sistem Dinamik Menggunakan VENSIM PLE
Dalam Menghitung Hasil Produksi Pertanian di SPPN Banjarbaru.
Laporan Pengabdian Pada Masyarakat DIPA Fmipa Unlam Semester
Ganjil TA. 2012/2013
5. Klasifikasi dan Formulasi Model Pengelolaan Padi Serta Azolla Sp.
Secara Terpadu Di Ekosistem Sawah. Laporan Penelitian DIPA
FMIPA Unlam Semester Ganjil Ta. 2013/2014.

Banjarbaru, November 2017

Yang menyatakan,

Anang Kadarsah, S.Si., M.Si.

17
2. Biodata anggota pengusul kegiatan pengabdian DIPA FMIPA UNLAM
Nama : Dr. Krisdianto, Drs. M.Sc.
NIP/NIDN : 1960122819881101001
Jabatan/Golongan : Lektor Kepala /IVa
Bidang keahlian : Ekologi (urban ecology)
Riwayat kegiatan penelitian dan pengabdian :
1. Krisdianto, Soemarno, Udiansyah, Bagyo Januwiadi.2012.What users said
about urban green space: A challenge for building the resilient city of
Banjarbaru, Indonesia. International Journal of Development and
Sustainability. Vol. 1 No.1. 62-89. June 2012. (ISSN: 2186-8662)
2. Krisdianto, Soemarno, Udiansyah, Bagyo Januwiadi.2012. Standing carbon in
an urban green space and its contribution to the reduction of the thermal
discomfort index: a case study in the City of Banjarbaru, Indonesia.
International Journal of Scientific and Research Publications. Vol. 2, Issue 4,
184-189, April 2012.(ISSN: 2250-3153)
3. Krisdianto, Ninis Hadi Haryanti, Ichsan Ridwan, Nurlina, 2012. Spatial
structure of watershed Riam Kanan as water catchment area to support raw
water supply for BBM metropolis in Kobayashi, Surjono and Ari
(eds).2012.Water Supply management System and Social Capital. Vol. 3, 257-
267. Chapter 18.(ISBN:978-602-203-124-6)
4. Krisdianto and Muhammad Rifqie Basri.2012. Riam Kanan Catchment : A
steps toward the water sensitivity cities of Banjarbaru and Martapura,
Indonesia. The 4th International Conference on Water Supply Management
System and Social Capital, Makassar, Indonesia, July 16-17, 2012.(ISBN:978-
602—203-124-6).
Banjarbaru, November 2017

Yang menyatakan,

Dr. Krisdianto, Drs. M.Sc.

18
3. Biodata anggota pengusul kegiatan pengabdian DIPA FMIPA UNLAM
Nama : Muhamat, S.Si. M.Sc.
NIP : 197408162002121002
Jabatan/Golongan : Lektor /IIIc
Bidang keahlian : Ekologi / Entomologi
Riwayat kegiatan penelitian dan pengabdian :
1. Kajian Potensi Pemanfaatan Purun Tikus menggunakan Air Kolam
Bekas Tambang dan pengaruhnya terhadap komunitas Plankton
(tahun 2009)
2. Uji Patogenistas Isolat Bacillus thuringiensis Berlinner yang Berasal
Dari Wilayah DBD di Kalimantan Selatan terhadap Larva Nyamuk
Aedes aegytpi Instar 3 (tahun 2009)
3. Uji Patogenistas Isolat Bacillus thuringiensis Berlinner MA17, C13,
dan MA25-1 terhadap Larva Nyamuk Aedes aegytpi Instar 3 yang
Berasal dari Banjarmasin (tahun 2010)
4. Keragaman dan Karakterisasi Mikro Alga dari Lahan Bekas
Tambang dan Rawa Gambut (tahun 2010)
Banjarbaru, November 2017

Yang menyatakan,

Muhamat, S.Si. M.Sc.

19
Lampiran 2. Kuesioner kegiatan pengabdian

KUESIONER BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN JAMUR TIRAM


DI SMAN 3 BANJARBARU TANGGAL 22 NOVEMBER 2017

Budidaya Jamur :
1. Nama ilmiah jamur tiram adalah :
2. Salahsatu keunggulan budidaya jamur tiram adalah :
3. Apakah anda mengetahui bahan-bahan yang bisa digunakan sebagai media
untuk budidaya jamur tiram :
a) Sekam padi,
b) Serbuk gergaji,
c) Tepung dedak,
d) Kapur.

Produksi Jamur Krispi :


1. Apakah anda mengetahui jamur kriuk (Crispy)?
2. Apakah anda suka membeli jamur Crispy?
3. Dimana saja anda bisa menemukan penjual jamur Crispy di Kota Banjarbaru?

20
Lampiran 4. Materi presentasi jamur tiram di SMAN 3 Banjarbaru

21
DAFTAR HADIR KEGIATAN
NAMA KEGIATAN :
TEMPAT :
TANGGAL :

TANDA
No. NAMA KELAS
TANGAN
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

22
DAFTAR HADIR KEGIATAN PRAKTIKUM KONSERVASI
DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA HAYATI
PROGRAM STUDI BIOLOGI FMIPA ULM

NAMA KEGIATAN : SOSIALISASI PRODUK TURUNAN SDH


TEMPAT : SMAN 3 BANJARBARU
TANGGAL : RABU, 22 NOVEMBER 2017

TANDA
No. NAMA NIM
TANGAN

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Banjarbaru, 22 November 2017

Mengetahui,

Guru Kelas Dosen pembimbing


SMAN 3 Banjarbaru

(.…………………………………..) (Anang Kadarsah., S.Si., M.Si.)


NIP. NIP. 197810142005011002

23
KESAN DAN PESAN KEGIATAN PRAKTIKUM KONSERVASI
DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA HAYATI
PROGRAM STUDI BIOLOGI FMIPA ULM

NAMA KEGIATAN : SOSIALISASI PRODUK TURUNAN SDH


TEMPAT : SMAN 3 BANJARBARU
TANGGAL : RABU, 22 NOVEMBER 2017

KESAN TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN :


….…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

PESAN/SARAN TERHADAP KEGIATAN SELANJUTNYA :


….…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

24
PERHATIAN!

UNTUK MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN DAN

RUANGAN MAKA DISARANKAN :

1. GELAS AIR MINERAL SETELAH DIBUKA, AGAR

DIMINUM SAMPAI HABIS, KEMUDIAN BUKA

TUTUPNYA DAN KUMPULKAN DENGAN GELAS LAIN

SEHINGGA MENJADI SATU KESATUAN AGAR BISA

DIMANFAATKAN KEMBALI.

2. SAMPAH ORGANIK (SISA MAKANAN) DIKUMPULKAN

MENJADI SATU WADAH DAN JANGAN DICAMPUR

DENGAN SAMPAH NON-ORGANIK (KERTAS/PLASTIK)

3. TERIMA KASIH ATAS KERJASAMANYA.

* TIM KPSDH BIOLOGI FMIPA ULM 2017 *

25
Lampiran : 1 buah laporan
Perihal : Permohonan pencairan dana pengabdian DIPA tahap II

Kepada Yth.

Dekan
FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
di Tempat

Disampaikan dengan hormat bahwa telah sehubungan diselesaikannya


laporan kegiatan pengabdian berjudul : Pelatihan Budidaya Jamur Tiram Bagi
Siswa Kelas X Dan XI Dalam Rangka Pengembangan Green School Di SMAN 3
Banjarbaru yang dibiayai oleh DIPA FMIPA semester Genap 2016/2017, maka
yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Anang Kadarsah, S.Si., M.Si.
NIP : 19781014 200501 1 002
Pangkat/Gol/Jabatan : Penata Muda Tk.I / IIIb/Lektor
Judul Pengabdian : Pelatihan Budidaya Jamur Tiram Bagi Siswa Kelas
X Dan XI Dalam Rangka Pengembangan Green
School Di SMAN 3 Banjarbaru
mengajukan permohonan agar pencairan dana tahap II untuk laporan kegiatan
tersebut diatas (terlampir) dapat segera direalisasikan.
Demikian surat ini dibuat, atas perhatian dan bantuannya diucapkan
terima kasih.

Banjarbaru, November 2017


Mengetahui, Pemohon,
Ketua PS Biologi FMIPA

Dr.Ir.H. Badruzsaufari, M.Si Anang Kadarsah, S.Si., M.Si.


NIP. 19640520 199103 1 002 NIP. 19781014 200501 1 002

26
Lampiran : 1 buah laporan
Perihal : Penggantian lokasi kegiatan pengabdian
Kepada Yth.

Dekan
FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
di Tempat

Disampaikan dengan hormat bahwa sehubungan tidak diresponnya surat


izin pelaksanaan Pelatihan Budidaya Jamur Tiram Bagi Siswa Kelas X Dan XI
Dalam Rangka Pengembangan Green School di Di SMA Negeri 1 Kandangan
(Lampiran) yang didanai oleh DIPA FMIPA semester Genap 2016/2017
berdasarkan SK Dekan No. 1308g/UN8.1.28/SP/2017, maka yang bertanda tangan
di bawah ini :
Nama : Anang Kadarsah, S.Si., M.Si.
NIP : 19781014 200501 1 002
Pangkat/Gol/Jabatan : Penata Muda Tk.I / IIIb/Lektor
berinisiatif untuk mengganti lokasi kegiatan pengabdian menjadi SMA Negeri 3
Banjarbaru. Alhamdulillah kegiatan pengabdian tersebut sudah dilaksanakan pada
tanggal 22 November 2017 (Lampiran)
Demikian surat pemberitahuan ini dibuat, atas perhatiannnya diucapkan
terima kasih.

Banjarbaru, November 2017


Mengetahui, Pemohon,
Ketua PS Biologi FMIPA

Dr.Ir.H. Badruzsaufari, M.Si Anang Kadarsah, S.Si., M.Si.


NIP. 19640520 199103 1 002 NIP. 19781014 200501 1 002

27

Anda mungkin juga menyukai