Oleh :
1
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN...................................................................................... 1
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 16
LAMPIRAN...........................................................................................................17
BAB 1. PENDAHULUAN
Sekolah Adiwiyata atau green school adalah sebuah istilah yang mulai
populer di kalangan warga SMAN 3 Banjarbaru setelah sekian waktu tampil apa
adanya dan membiarkan potensi yang dimilikinya terbiarkan begitu saja. Gelar
Sekolah Adiwiyata Juara III Tingkat Kabupaten Hulu Sungai Selatan telah diraih
pada tahun 2016 tersebut telah menginspirasi para guru dan semua siswanya
menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah. Inspirasi ini dibangun selaras
dan penyadaran warga sekolah (guru, murid, dan pekerja lainnya), (2) mendorong
(http://www.sman1kdg.sch.id/html/index.php?id=artikel&kode=44).
sebagai bekal ketrampilan hidup (life skill). Salah satu bekal keterampilan yang
yang banyak dijumpai di sekitar Kota Banjarbaru sebagai bahan untuk media
1
memadai. Dalam hal ini, budidaya jamur tiram putih tidak membutuhkan modal
besar, karena salah satu media tumbuhnya berupa serbuk kayu gergaji, yang
merupakan limbah dari pabrik kayu yang tersedia berlimpah, murah, dan mudah
tiram juga mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga pada gilirannya bisa
khsususnya dianggap masih merupakan hal baru, membuat banyak guru maupun
sekolah masih bingung mencari model untuk mencapai tujuan kurikulum yang
diharapkan. Kompetensi siswa atau life skill yang bagaimana, masih merupakan
hal yang selalu dipikirkan bagi kebanyakan guru. Selain itu bentuk kegiatan yang
berbasis kompetensi, melalui pelatihan budidaya jamur tiram sebagai unit usaha di
SMAN 3 Banjarbaru. Dalam hal ini, perumusan masalah yang diajukan dalam
kegiatan ini adalah : (1) Bagaimana cara mengenalkan pembuatan dan budidaya
2
limbah kayu dan jamur tiram lebih lanjut agar tidak mencemari lingkungan ? dan
(3) Berapa perhitungan nilai budiday jamur tiram skala rumah tangga?
pengelolaan limbah jamur tiram lebih lanjut agar tidak mencemari lingkungan.
khususnya kelas x (sepuluh) dan xi (sebelas). Siswa yang mengikuti kegiatan ini
dipilih sebanyak 6 orang dari masing-masing kelas sehingga jumlah siswa yang
mengikuti kegiatan adalah sekitar 12 orang. Sebagai tambahan, guru kelas x dan
xi juga mengikuti kegiatan ini sehingga total peserta adalah 15 orang dengan
narasumber
3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
konsep Kota Hijau yang tertera pada Panduan Kota Hijau di Indonesia. Terdapat
biofisik kawasan), Green Open Space (peningkatan kualitas dan kuantitas RTH
efisien dan ramah lingkungan), serta Green Community (kepedulian dan peran
ditata secara ekologis sehingga menjadi wahana pembelajaran bagi seluruh warga
sekolah untuk bersikap arif dan berprilaku ramah lingkungan. Program pendidikan
4
2.3 Budidaya Jamur Tiram
sangat baik untuk dikembangkan, terus meningkat maupun untuk pasar ekspor,
sebab masyarakat sudah mulai mengerti nilai gizi jamur tiram putih (Winarni dan
Rahayu, 2002). Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) mulai dibudidayakan pada
tahun 1900 untuk memproduksi jenis jamur tersebut sebagai bahan makanan
manusia, salah satu faktor yang perlu diperhatikan yaitu tersedianya media
Jamur tiram dapat tumbuh pada media tanam tertentu yang mengandung
karbohidrat (selulosa dan glukosa), protein, nitrogen, serat, dan vitamin. Media
tanam yang biasanya digunakan dalam budidaya jamur tiram yaitu serbuk kayu
gergaji, bekatul, jerami, sekam, dan tepung beras (Yuniasmara, Muchrodji dan
Bakrun. 1999).
5
BAB 3. METODE KEGIATAN
berlangsung mulai pukul 14.00 - 16.00 WITA. Evaluasi dan laporan kegiatan
6
2. Kegiatan kedua adalah presentasi membuat produk turunan jamur tiram yakni
pemutaran video yang memuat tentang teknik pembuatan jamur kriuk Crispy.
sumber daya hayati yakni : permen jeli agar, permen obat, minuman serbat,
3.2 Keterkaitan
Banjarbaru mengenai biologi jamur tiram serta produk turunan sumber daya
hayati. Evaluasi dalam kegiatan ini adalah bagaimana perubahan sikap dan
turunan jamur tiram khususnya yang diolah menjadi jamur kriuk Crispy.
7
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
didanai oleh DIPA FMIPA UNLAM Semester Genap Tahun Ajaran 2016/2017
tanggal 22 November 2017 dan berlangsung sejak pukul 14.00 sampai dengan
pukul 16.00 Waktu Indonesia Bagian Tengah. Sebanyak 30 orang siswa kelas X
Laboratorium Biologi. Acara pertama adalah persiapan dan penataan kursi serta
oleh Guru Bidang Biologi SMA Negeri 3 Banjarbaru (Gambar 1) yakni Ibu
Gambar 1. Pembukaan acara sosialisasi produk turunan sumber daya hayati dan
olahan jamur tiram di SMAN 3 Banjarbaru
8
Dalam paparannya, beliau menjelaskan kegembiraannya dan
sumber daya hayati khususnya produk jamur tiram. Beliau juga mengharapkan
bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan peserta didik
sehingga mereka mengenal produk-produk olahan dari sumber daya hayati yang
sberada di lingkungan sekitar. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi motivasi kuat
bagi siswa untuk membuat produk olahan lain yang inspiratif seiring
guru Biologi SMAN 3 Banjarbaru ini untuk kegiatan selanjutnya adalah pameran
produk atau bazar sederhana dan juga pelatihan yang terintegrasi (lihat pada
alga yang disampaikan oleh Ahmad Mujahidin (NIM. J1C115013) yakni permen
jeli agar. Presentasi kedua disampaikan oleh Yusia Harnanda (NIM. J1C115011)
yang mengangkat tema mengenai produk turunan sumber daya hayati berbasis
mengangkat tema mengenai produk turunan sumber daya hayati berbasis moluska,
9
(NIM. J1C115015) yang mengangkat tema mengenai produk turunan sumber daya
hayati berbasis tanaman obat. Presentasi kelima disampaikan oleh Emeryani (NIM.
J1C115005) yang mengangkat tema mengenai produk turunan sumber daya hayati
produk turunan jamur tiram yang disampaikan oleh Anang Kadarsah, S.Si.,M.Si.
Jamur disebut juga cendawan, suung, supa, mushroom, atau champignon. Jamur
hidup secara saprofitik atau dapat juga secara parasitik. Hidup secara saprofitik
adalah hidup pada sisa mahluk lain yang sudah mati, misalnya pada tumpukan
sampah, tumpukan kotoran hewan, serbuk gergajian kayu, ataupun pada batang
kayu yang sudah lapuk. Sebagai saprofit jamur mempunyai peranan dalam
penguraian zat-zat organik dan dengan demikian membantu siklus peredaran zat-
10
zat anorganik. Sedangkan hidup secara parasitik adalah hidup pada jasad mahluk
(Suriawiria, 2002)
sebanyak tiga buah video yang diputar berturut-turut mengenai : 1). Cara
membuat baglog jamur tiram seri pertama, 2) Cara membuat baglog jamur tiram
seri kedua dan 3). Pembuatan produk jamur kriuk Crispy sebagai produk turunan
(http://www.kerjanya.net/faq/14361-resep-jamur-crispy-praktis-sederhana.html).
Bahan-bahan yang diperlukan antara lain : 500 gr jamur putih atau jamur tiram,
100 gr tepung terigu sesuai pilihan, air putih matang, 2 sdm garam, 1 sdt merica, -
2 siung bawang putih, minyak goreng secukupnya, bumbu perasa seperti rasa
Gambar 2. Jamur tiram sebagai bahan baku pembuatan jamur kriuk Crispy
(koleksi pribadi, 2017).
11
Cara membuat jamur krispi adalah sebagai berikut : 1). Bersihkan dan
potong jamur sesuai pilihan dan diusahakan tidak memotong jamur terlalu kecil.
2). Buka bawang putih, gebrek hingga hancur dan dihaluskan kemudian dituang
air putih ke mangkok. 4). Campurkan garam, merica, bawang putih yang telah
dihaluskan ke dalam air. 5). Dimasukkan jamur yang telah dipotong sesuai bagian
ke dalam air berisi bumbu lalu diamkan kira-kira 5 menit. 6). Angkat jamur dari
air, dan tiriskan kemudian balur jamur dalam tepung terigu. 7). Jamur yang telah
diberi tepung digoreng dengan kadar api kecil. 8). Masak hingga jamur berubah
warna kecoklatan lalu angkat dan tiriskan. 9). Jamur dimasukkan ke dalam wadah
yang ada penutupnya. 10). Berikan taburan tepung bumbu lalu kocok jamur
(http://www.kerjanya.net/faq/14361-resep-jamur-crispy-praktis-sederhana.html).
haliling). Pertanyaan ketiga adalah mengenai tata cara membuat jamur olahan
12
tepat nama ilmiah jamur tiram adalah Pleurotus ostreatus. Tangkai tudungnya
menyerupai cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung dan berwarna
putih hingga krem. Tubuh buah memiliki batang yang berada di pinggir (bahasa
adalah bahan baku mudah diperoleh dan murah. Kemudian yang lainnya
menjawab bahwa budidaya jamur tiram tidak memerlukan lahan yang luas.
Keunggulan lain yang dimiliki dalam budidaya jamur tiram adalah (1) Tidak
memerlukan alat-alat bertani pada umumnya yaitu, cangkul, garpu tanah dan
lainnya, (2) Sangat toleran terhadap perubahan cuaca dan musim, jadi dalam
musim dan cuaca, (3) Budidaya jamur lebih produktif, tidak mengenal waktu dan
musim panen, dan (4) dapat hidup dan tumbuh di berbagai media tanam
(http://jamurtiramjawabarat.com/kelebihan-kekurangan-usaha-jamur-tiram/?i=1).
tiram adalah : (1) Memiliki keidentikan diserang hama lalat khusus jamur atau
biasa disebut Bradysia ocellaris (lalat jamur) yang hanya tertarik menyerang
tanaman jamur, (2) Daya tahan untuk penyimpanan pasca panen dipastikan tidak
dapat bertahan lama maksimal 2 hari, (3) Sulitnya pengiriman jarak jauh
dikarenakan tekstur tudung jamur tiram mudah sekali hancur, dan (4) panen yang
keuangan (http://jamurtiramjawabarat.com/kelebihan-kekurangan-usaha-jamur-
tiram/?i=1).
13
Bahan-bahan utama yang digunakan sebagai media budidaya jamur tiram
Sekam padi adalah : serbuk gergaji, tepung dedak atau bekatul, kapur gipsum dan
jamur tiram. Namun kebanyakan (88 persen) tidak memasukkan air sebagai bahan
bahwa 80 persen responden suka membeli jamur kriuk dari pedagang dan toko
makanan serta sisanya memilih untuk membuat sendiri di rumah. Penjual produk
jamur kriuk Crispy di sekitar Kota Banjarbaru dapat ditemukan antara lain : di
Pasar Banjarbaru, di Jalan Hercules dekat Rumah Sakit AURI Syamsudin Noor,
Landasan Ulin, dan di Jalan Haji Idak (depan kantor PLN Banjarbaru).
14
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Banjarbaru.
2. Kegiatan ini dirasakan sangat bermanfaat baik oleh guru kelas biologi dan
5.2 Saran
Untuk meningkatkan motivasi kuat bagi siswa SMA untuk membuat produk
olahan bioteknologi berbasis jamur perlu diadakan untuk kegiatan pelatihan dan
juga pameran produk atau bazar sederhana dan terintegrasi dengan kurikulum
berbasis kompetensi.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana
1. Biodata ketua pengusul kegiatan pengabdian DIPA FMIPA UNLAM
Nama : Anang Kadarsah, S.Si., M.Si.
NIP : 197810142005011002
Jabatan/Golongan : Lektor / IIIb
Bidang keahlian : Ekologi (Ecological engineering)
Riwayat kegiatan penelitian dan pengabdian :
1. Survey Komposisi Sampah Organik Rumah Tangga di TPA Basirih
Banjarmasin dibiayai oleh PT Sucofindo, Jakarta. 2010.
2. Evaluasi Pengelolaan Tanah Pucuk Pada Reklamasi Lahan Bekas
Tambang Untuk Budidaya Kehutanan. PT Bina Mitra Wahana-
Kementrian ESDM. 2011.
3. Struktur dan Fungsi Ekosistem Mangrove Yang Berbeda Umur
Tanam (Studi Kasus RPH Poponcol Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Tesis Pascasarjana SITH ITB. 2012.
4. Pelatihan Aplikasi Sistem Dinamik Menggunakan VENSIM PLE
Dalam Menghitung Hasil Produksi Pertanian di SPPN Banjarbaru.
Laporan Pengabdian Pada Masyarakat DIPA Fmipa Unlam Semester
Ganjil TA. 2012/2013
5. Klasifikasi dan Formulasi Model Pengelolaan Padi Serta Azolla Sp.
Secara Terpadu Di Ekosistem Sawah. Laporan Penelitian DIPA
FMIPA Unlam Semester Ganjil Ta. 2013/2014.
Yang menyatakan,
17
2. Biodata anggota pengusul kegiatan pengabdian DIPA FMIPA UNLAM
Nama : Dr. Krisdianto, Drs. M.Sc.
NIP/NIDN : 1960122819881101001
Jabatan/Golongan : Lektor Kepala /IVa
Bidang keahlian : Ekologi (urban ecology)
Riwayat kegiatan penelitian dan pengabdian :
1. Krisdianto, Soemarno, Udiansyah, Bagyo Januwiadi.2012.What users said
about urban green space: A challenge for building the resilient city of
Banjarbaru, Indonesia. International Journal of Development and
Sustainability. Vol. 1 No.1. 62-89. June 2012. (ISSN: 2186-8662)
2. Krisdianto, Soemarno, Udiansyah, Bagyo Januwiadi.2012. Standing carbon in
an urban green space and its contribution to the reduction of the thermal
discomfort index: a case study in the City of Banjarbaru, Indonesia.
International Journal of Scientific and Research Publications. Vol. 2, Issue 4,
184-189, April 2012.(ISSN: 2250-3153)
3. Krisdianto, Ninis Hadi Haryanti, Ichsan Ridwan, Nurlina, 2012. Spatial
structure of watershed Riam Kanan as water catchment area to support raw
water supply for BBM metropolis in Kobayashi, Surjono and Ari
(eds).2012.Water Supply management System and Social Capital. Vol. 3, 257-
267. Chapter 18.(ISBN:978-602-203-124-6)
4. Krisdianto and Muhammad Rifqie Basri.2012. Riam Kanan Catchment : A
steps toward the water sensitivity cities of Banjarbaru and Martapura,
Indonesia. The 4th International Conference on Water Supply Management
System and Social Capital, Makassar, Indonesia, July 16-17, 2012.(ISBN:978-
602—203-124-6).
Banjarbaru, November 2017
Yang menyatakan,
18
3. Biodata anggota pengusul kegiatan pengabdian DIPA FMIPA UNLAM
Nama : Muhamat, S.Si. M.Sc.
NIP : 197408162002121002
Jabatan/Golongan : Lektor /IIIc
Bidang keahlian : Ekologi / Entomologi
Riwayat kegiatan penelitian dan pengabdian :
1. Kajian Potensi Pemanfaatan Purun Tikus menggunakan Air Kolam
Bekas Tambang dan pengaruhnya terhadap komunitas Plankton
(tahun 2009)
2. Uji Patogenistas Isolat Bacillus thuringiensis Berlinner yang Berasal
Dari Wilayah DBD di Kalimantan Selatan terhadap Larva Nyamuk
Aedes aegytpi Instar 3 (tahun 2009)
3. Uji Patogenistas Isolat Bacillus thuringiensis Berlinner MA17, C13,
dan MA25-1 terhadap Larva Nyamuk Aedes aegytpi Instar 3 yang
Berasal dari Banjarmasin (tahun 2010)
4. Keragaman dan Karakterisasi Mikro Alga dari Lahan Bekas
Tambang dan Rawa Gambut (tahun 2010)
Banjarbaru, November 2017
Yang menyatakan,
19
Lampiran 2. Kuesioner kegiatan pengabdian
Budidaya Jamur :
1. Nama ilmiah jamur tiram adalah :
2. Salahsatu keunggulan budidaya jamur tiram adalah :
3. Apakah anda mengetahui bahan-bahan yang bisa digunakan sebagai media
untuk budidaya jamur tiram :
a) Sekam padi,
b) Serbuk gergaji,
c) Tepung dedak,
d) Kapur.
20
Lampiran 4. Materi presentasi jamur tiram di SMAN 3 Banjarbaru
21
DAFTAR HADIR KEGIATAN
NAMA KEGIATAN :
TEMPAT :
TANGGAL :
TANDA
No. NAMA KELAS
TANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
22
DAFTAR HADIR KEGIATAN PRAKTIKUM KONSERVASI
DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA HAYATI
PROGRAM STUDI BIOLOGI FMIPA ULM
TANDA
No. NAMA NIM
TANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mengetahui,
23
KESAN DAN PESAN KEGIATAN PRAKTIKUM KONSERVASI
DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA HAYATI
PROGRAM STUDI BIOLOGI FMIPA ULM
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
24
PERHATIAN!
DIMANFAATKAN KEMBALI.
25
Lampiran : 1 buah laporan
Perihal : Permohonan pencairan dana pengabdian DIPA tahap II
Kepada Yth.
Dekan
FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
di Tempat
26
Lampiran : 1 buah laporan
Perihal : Penggantian lokasi kegiatan pengabdian
Kepada Yth.
Dekan
FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
di Tempat
27