Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

SINTESIS NANOCOMPOSITE DARI LIMBAH DIAPERS SEBAGAI


MATERIAL GREEN PLAFON GIPSSUM

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Muhammad Naufal Yasin; 4301416060; 2016
Salsabila Indi Primanda; 4301416054; 2016
Risya Aprilia; 4311417036; 2017

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2018
HALAMAN SAMPUL

i
HALAMAN PENGESAHAN
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN
1 Judul Kegiatan : Sintesis Nanocomposite dari Limbah
Diaper Sebagai Material Green
Plafon Gipssum
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Muhammmad Naufal Yasin
b. NIM : 4301416060
c. Jurusan : Kimia
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Negeri Semarang
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Ds.Gedong Rt.04, Rw.02
Kec.Patean, Kab. Kendal
f. Email : naufalyasin98@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dante Alighiri, S.Si., M.Sc
b. NIDN : 0010068502
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Ternate No. 1B/66, RT 01 RW
02, Gunung Simping, Cilacap
Tengah, Cilacap
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp 12.392.000,00
b. Sumber lain : Rp. -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan
Semarang, 29 Oktober 2018
Menyetujui,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Prof. Dr. Sudarmin, M.Si) (Muhammad Naufal Yasin)


NIP.1966012319920310031 NIM. 4301416060

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dosen Pembimbing

(Dr. Bambang Budi Raharjo, M.Si) (Dante Alighiri, S.Si., M.Sc.)


NIP.1 96012171986011001 NIDN. 0010068502

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penulisan ...................................................................................... 2
1.5 Urgensi Penelitian ...................................................................................... 2
1.6 Luaran Penelitian ....................................................................................... 2
1.7 Kontribusi Penelitian ................................................................................. 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 3
2.1 Limbah Popok Bayi dan Pembalut ............................................................ 3
2.2 Gipsum ....................................................................................................... 3
3.3 Limbah Poliakrilat dari Diapers................................................................. 4
2.4 Nanokomposit ............................................................................................ 5
BAB 3. METODE PENELITIAN ........................................................................ 5
3.1 Waktu dan Tempat ..................................................................................... 5
3.2 Alur penelitian ........................................................................................... 5
3.3 Alat dan Bahan ........................................................................................... 6
3.4 Prosedur Penelitian..................................................................................... 6
3.5 Tahapan Pengujian Kualitas Gipsum ......................................................... 6
3.6 Teknik Analisis Data.................................................................................. 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 7
4.1 Anggaran Biaya ......................................................................................... 7
4.2 Jadwal Kegiatan ......................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping .................... 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan................................................... 16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas .......... 18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ................................................ 20

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Limbah popok umumnya menyumbang sebar 5-15% dari keseluruhan limbah
kota (Maria et al., 2011). Sementara menurut penelitian, di Eropa tiap tahunya
dihasilkan limbah popok sebesar 4 juta ton (Torrijos et al., 2013). Produk popok
disposable (sekali pakai) akhir–akhir ini banyak menimbulkan masalah
lingkungan. Penyebabnya adalah popok disposable membutuhkan waktu yang
lama untuk terurai (Sekitar 250–500 tahun).
Sementara di Indonesia hal ini diperparah dengan karakter dan perilaku yang
buruk tentang etika membuang sampah sembarangan. Berdasarkan penelititan,
sikap dan karakter ini tidak mengenal status sosial ataupun tingkat pendidikan
(Wibisono & Dewi, 2014). Hal ini didukung oleh (Ghassani & Yusuf, 2015) yang
menyebutkan bahwa lebih dari 50% ibu rumah tangga mempunyai keinginan yang
kuat untuk membuang sampah di sungai.
Meningginya pemakaian popok bayi tanpa diimbangi sistem pengelolaan atau
pemanfaatan limbah tersebut cepat atau lambat akan menjadi permasalahan di
bidang lingkungan. Sebagian besar isi bagian dalam popok bayi adalah kapas
yang mengandung senyawa polimer selulosa (Cowd, 1991). Adanya selulosa dan
gel penyerap dalam limbah popok juga akan berpotensi menjadi sarang mikroba
(Dahlena et al. 2014) serta pertumbuhan patogen (Gerba et al., 1995).
Limbah popok bayi beserta pembalut jelas pada akhirnya akan menimbulkan
efek yang berbahaya bagi lingkungan (Budhyani et a,l. 2017). Menghadapi
masalah tersebut, sering dibuat inovasi popok ramah lingkungan yang bersifat
biodegradable. Namun hal ini tidak menyelesaikan masalah utama tentang limbah
non bidegerdabel popok yang sudah terlanjur terbuang di lingkungan.
Oleh karena itu solusi yang bisa diterapkan untuk mengatasi limbah popok ini
adalah dengan memanfaatkan sifat alami dari popok yang mengandung serat yang
direkayasa menjadi nanokomposit untuk digunakan sebagai bahan tamabahan
material seperti gipsum. Serat penyusun gipsum sendiri pernah diteliti
menggunakan pengganti berupa limbah serat pinang, dan hasilnya cukup baik.
Sehingga dengan memanfaatkan selulosa dam gel penyerap pada limbah
popok menjadi nanokomposit diharapkan dapat menjadikan campuran pada
material gipsum yang mampu menghasilkan gipsum yang memiliki kualitas lebih
baik atau setara dengan gipsum pada umumnya. Serta mampu mengurnagi
keberadaan limbah popok di alam yang merugikan lingkungan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang akan
dikaji dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana cara sintesis nanocomposite dari limbah popok bayi dan pembalut
sebagai material green plafon gipsum?
2. Bagaimana performance material green plafon gipsum dari nanocomposite
limbah popok bayi dan pembalut?
2

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui cara yang paling optimal untuk sintesis nanocomposite dari
limbah popok bayi dan pembalut sebagai material green plafon gipsum.
2. Mendapatkan performance material green plafon gipsum dari nanocomposite
limbah popok bayi dan pembalut.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Memberikan alternatif tentang pengolahan limbah popok bayi dan pembalut
yang efektif, murah dan efisien melalui pembuatan plafon gipsum.
2. Memberikan pengetahuan tentang teknologi pengolahan limbah popok bayi
dan pembalut yang ramah lingkungan.
3. Memberikan solusi alternatif bagi pemerintah dan masyarakat dalam upaya
pemanfaatan limbah diapers menjadi material bahan bangunan yang aman
bagi manusia dan ramah lingkungan.
1.5 Urgensi Penelitian
Limbah popok bayi dan pembalut sangat sulit terdegradasi dan di alam
jumlahnya melimpah serta tidak diolah dengan baik. Akibatnya, akan mencemari
lingkungan dan menjadi sarang penyakit. Oleh karena itu, sintesis nanocomposite
dari limbah tersebut menjadi bahan bangunan seperti material plafon gipsum yang
aman bagi manusia dan ramah limgkungan merupakan solusi yang jitu. Cara ini
dipilih untuk mengurangi limbah di lingkungan dan menanggulangi masalah
pencemaran karena limbah popok dan pembalut yang semakin tidak teratasi.
1.6 Luaran Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu:
1. Menghasilkan material green plafon gipsum yang memiliki kualitas setara
atau melebihi gipsum konvensional.
2. Karakter dan performance dari produk green plafon gipsum dari
nanocomposite berbahan dasar limbah diapers.
3. Draft paten produk green plafon gipsum dari nanocomposite berbahan dasar
limbah diapers.
4. Artikel ilmiah yang akan dipublikasikan pada Seminar Internasional
Conference of Mathematics, Science, and Education (ICMSE) 2019 atau
dipublikasikan di Journal of Physics IOP terindeks Scopus, Q3 atau Oriental
Journal of Chemistry, terindeks Scopus, Q3.
1.7 Kontribusi Penelitian
Kontribusi penelitian dalam program ini adalah
1. Memberikan informasi tentang teknologi pengolahan limbah diapers menjadi
material fungsional seperti plafon gipsum yang aman bagi manusia dan ramah
lingkungan.
2. Menghasilkan artikel ilmiah terindeks Scopus mengenai pengolahan popok
bayi dan pembalut ramah lingkungan.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Limbah Popok Bayi dan Pembalut
Produk popok disposable (sekali pakai) umumnya dibuang begitu saja setelah
dipakai. Karena produk penyusunya yang merupakan nonbiodegredabel
umumnya popok dan pembalut membutuhkan waktu yang lama untuk terurai.
Penggunaan popok bayi sekali pakai di Indonesia juga saat ini sangat tinggi, hal
ini tidak lepas dari keengganan para orang tua untuk direpotkan dalam mengurus
limbah popok yang telah dipakai.
Sebagian besar isi bagian dalam popok bayi adalah kapas yang mengandung
senyawa polimer selulosa (Cowd, 1991; Colon et al., 2011). Adanya selulosa
dalam popok menjadikanya sebagai potensi sarang dan sumber karbon bagi
mikroba (Dahlena et al,. 2014). Sehingga jika tidak ditangani dengan baik akan
menimbulkan pencemaran lingkungan. Limbah popok bayi beserta pembalut jelas
pada akhirnya akan menimbulkan efek yang berbahaya bagi lingkungan
(Budhyani et al., 2017).
Menghadapi masalah tersebut, sering dibuat inovasi popok ramah lingkungan
yang bersifat biodegradable. Sehingga nantinya akan dihasilkan popok yang bisa
diurai secara alami oleh alam. Sementara itu, inovasi lain yang bisa diterapkan
adalah dengan cara menemukan metode pengolahan limbah popok yang tidak bisa
terurai secara alami.
Salah satu teknik pengolahan limbah popok adalah dengan
menggunkannya sebagai media substrat untuk memproduksi enzim selulase
(Dahlena et al., 2014), atau dengan memanfaatkanya dalam sektor pertanian
seperti memanfaatkanya sebagai media tanam untuk komoditas cabai (Safrizal,
2016). Limbah popok jelas masih menyimpan potensi akan manfaatnya terutama
karena sifat alaminya yang tidak bisa terurai (awet dan tahan lama).
2.2 Gipsum
Gipsum merupakan salah satu properti bangunan rumah yang saat ini sudah
dikenal luas dimasyarakat terutama sebagai penutup langit-langit (plafon).
Berdasarkan penelitian tentang pemilihan bahan bangunan plafon, 60% responden
memilih menggunakan plafon berbahab dasar gypsum. Sementara 20% memilih
menggunakan bahan eternit, dan 20% menggunakan kayu, lumbersering, atau
asbes (Wardhono, 2011)
Umumnya proses pembuatan gipsum menggunakan metode komposit serat,
berupa pencampuran semen dan gypsum yang dibuat seperti adonan dan diberi
air. Metoda ini menggunakan prinsip satu lapisan laminat dan satu lapisan serat
sebagai matriks. Serat diisi di lapisan tengah sehingga perlakuan ini disebut
dengan papan semen-gipsum yang merupakan papan komposit (Olanda & Alimin,
2013).
Meskipun metode dan bahan standar dasar pembuatan gipsum sudah
ditemukan, namun tidak menutup kemungkinan adanya inovasi-inovasi lain. Salah
4

satu inovasi yang pernah dilakukan adalah dengan menambahkan serat pinang
(Areca catechu L.Fiber). Serat pinang ini bisa digunakan sebagai penguat ikatan
matriks antara semen dan gipsum (Olanda & Alimin, 2013).
Penambahan serat, (baik serat alam atau sintesis) pada umunya berfungsi
sebagai penguat serta meningkatkan kekuatan tarik agar lebih daktail dari pada
material pada umumnya (Tarkono, 2015). Sehingga diharpkan akan terjadi
peningkatan kualitas pada material bangunan seperti pada gipsum. Ataupun
sebagai langkah konservatif agar serat tambahan yang digunakan memiliki
kebermanfaatan dan nilai jual yang lebih baik.
Umumnya untuk pengujian kualitas gipsum meninjau dari daya serap air,
densitas, kuat tekan, serta kuat lentur. Pada pengujian ini umumnya dibuat sampel
uji berukuran 5x5x5 cm3 untuk daya serap air, densitas, dan kuat tekan.
Sedangkan untuk pengujian kuat lentur dibuat papan berukuran 20x5x5 cm3.
Proses pengujian ini umumnya dilakukan 20 hari setelah pengeringan, agar nilai
uji gipsum sudah memasuki titik optimal (Olanda & Alimin, 2013).
3.3 Limbah Poliakrilat dari Diapers
Poliakrilat pada popok bayi sekali pakai digunakan sebagai penyerap cairan
atau lebih dikenal sebagai Super Absorbent Polymer (SAP). SAP merupakan
komponen kunci pada pembuatan popok sekali pakai saat ini. Dimana SAP akan
mengunci cairan agar tidak menebarkan basah dari bagian dalam ke bagian
permukaan popok dan menjadikan kulit bayi kering.sehingga menjadikan popok
bisa menyerap urin sebanyak 500 kali (Kim & Cho, 2017).
Poliaktilat terususn atas rantai yang saling terkait silang. Ini adalah proses di
mana dua atau lebih rantai berikatan bersama oleh senyawa lain dalam
jaringan. Jaringan silang pada polimer ini terdiri dari diester dan tri-
akrilat. Pengkerutan dan peregangan polimer poliakrilat bergantung pada struktur
jaringan ini dan jumlah ikatan silangnya serta berperan dalam memperangkap
cairan.
Kekurangan dari teknologi SAP adalah sulitnya pengolahan pada limbah ini
yang dikuti dengan efek pencemaran yang ditimbulkan saat menjadi sampah.
Penyusunan popok sekali pakai yang terdiri dari bermacam-macam komponen
juga membuat tidak bisa diolah dengan satu perlakuan saja (Kim & Cho, 2017;
Maria et al.,2015 ). Sehingga pengolahanya perlu diperlakukan secara hati-hati.
Pada penelitian lain, limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS). Telah
diketahui mengandung selulosa dan holoselulosa yang cukup tinggi sehingga telah
dimanfaatkan untuk bahan tamabahn material. Penambahan selulosa pada gipsum
sendiri ditujukan agar terjadi peningkatan kualitas bahan bangunan berupa ringan,
kekuatan mekanik tinggi dan ramah lingkungan (Wismogroho, 2002).
Penelitan lain juga mengembangkan serat pinang sebagai bahan tambahan
komposit material. Serat pinang banyak digunakan dalam industri-industri mebel
dan kerajinan rumah tangga serta bahan obat tradisional karena mudah didapat,
murah, dapat mengurangi polusi lingkungan (biodegrability). Sehingga komposit
5

ini mampu mengatasi permasalahan lingkungan, serta tidak membahayakan


kesehatan. Pengembangan serat pinang sebagai material komposit ini sangat
dimaklumi mengingat dari segi ketersediaan bahan baku yang cukup melimpah
(Olanda & Alimin, 2013).
2.4 Nanokomposit
Komposit bisa diartikan sebagai kombinasi antara dua material atau lebih
yang berbeda bentuk, komposisi kimia, dan tidak saling melarutkan antar material.
Dimana Material yang satu memiliki fungsi sebagai penguat dan material yang
lain berfungsi sebagai pengikat untuk menjaga kesatuan unsur-unsurnya. Dalam
penyusunan komposit, salah satu material penyusun dapat ditentukan fraksi
volume untuk mendapatkan sifat akhir yang diinginkan. Secara umum terdapat
dua katagori material penyusun komposit yaitu matriks dan agen penguat.
Keunggulan bahan komposit sendiri dapat memberikan sifat-sifat mekanik
terbaik yang dimiliki oleh komponen penyusunnya. Keuntungan penggunaan
material komposit antara lain memiliki bobot yang ringan namun memiliki
kekuatan yang besar. Kemudian tahan korosi, bernilai ekonomis, serta tidak
sensitif terhadap bahan-bahan kimia (Winarta, 2012).
Ada beberapa syarat suatu komposit disebut nanokomposit. Salah satunya
apabila suatu komposit yang dihasilkan merefleksikan keunggulan nanomaterial.
Yaitu kinerja yang meningkat secara signifikan dari pada ukuran tradisionalnya
(ukuran yang umum). Syarat lain nanokomposit yaitu salah satu komponen yang
digunakan harus memiliki dimensi berkisar 1-100 nm.
Pembuatan nanokomposit secara sederhana dibuat dengan beberapa alur
metode. Metode pertama adalah pelarutan selulosa awal yang dibantu dengan
magnetic stirer atau ultrasonifikasi. Kemudian diendapkan semalaman dan dicuci
sampai pH netral. Dengan tahap akhir pada pembuatan nanokomposit ini adalah
dengan pencetakan berbentuk lembaran-lembaran.

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan di industri pengrajin gipsum di daerah Kendal, Jawa
Tengah, Indonesia, dan uji kualitas sampel dilakukan di laboratorium kimia dan
fisika FMIPA Universitas Negeri Semarang selama 5 bulan yaitu pada Bulan
Maret sampai Juli 2019.
3.2 Alur penelitian
Tabel 1 Tahapan dan target Penelitian
Tahap I: Hasil Tahap I:
Pretratment limbah popok dan Polimer dari popok yang siap
pembalut: Limbah popok dibersihkan dari proses lanjut
pengotor kemudian diambil bagian polimer
pada popok
6

Tahap II: Hasil Tahap II:


Sintesis nanokomposit: Polimer dari Diperoleh lembar
limbah popok diberi perlakuan sedemikan nanokomposit untuk bahan
rupa untuk menghasilkan lembar plafon gipsum
nanokomposit
Tahap III: Hasil Tahap III:
Pembuatan gipsum: Pembuatan adonan Adonan dasar pada gipsum
gispum dilakukan sesuai standar kerja yang siap dicampurkan
pembuatan gipsum pada umumnya dengan dengan nanokomposit
bahan dasar semen putih dan air
Tahap IV: Hasil Tahap IV:
Pengujian Kualitas gipsum: Gipsum diuji Diperoleh data kuantitatif
sesuai standar SNI, berupa kuat tekan, daya kualitas gipsum hasil sintesis
serap air nanokomposit limbah popok
bayi
Target Hasil :
Diperoleh presentasi baku penggunaan adoan gipsum secara umum dan
tamabahan selulosa yang paling optimal

3.3 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan adalah cetakan gipsum, UTM (Universal Testing
Machine), timbagan digital, bejana, FTIR, SEM-EDX.
Sementara bahan yang digunakan adalah Adonan pembuatan gipsum, limbah
popok dan pembalut, air

3.4 Prosedur Penelitian

Gambar 1 Prosedur Penelitian


3.5 Tahapan Pengujian Kualitas Gipsum
Standar pengujian kualitas dapat dilakukan dengan mempertimbangkan
beberapa tolak ukur, antara lain:
3.5.1 Uji Serap Air
7

Uji dilakuakn dengan cara Sampel gipsum ditimbang dalam keadaan kering
mutlak(Wk), gipsum kemudian direndam dalam air sampai semua pori terisi air
(tidak ada gelembung udara yang keluar). Gipsum yang telah direndam dalam air
ditimbang kembali (Wb) besarnya serapan air dihitung sebagai berikut:

Keterangan:
P : persentase air yang terserap gipsum (%)
Wk : berat gipsum kering mutlak sebelum direndam air (gr)
Wb : berat gipsum setelah direndam dalam air (gr)
3.5.2 Uji Kuat tekan gipsum
Kualitas gipsum biasanya ditunjukkan oleh besar kecilnya kuat tekan. Untuk
kuat tekan bisa dirumuskan dengan :
Keterangan:
P : beban yang diterima/tekanan (kg)
A : luas penampang (cm )
3.5.3 Analisis FTIR
Analisis gugus fungsi pada gipsum konvensional dan gipsum dengan
penambahan nanokomposit yang dilakukan secara kualitatif dengan
spektrofotometer IR (FTIR). Analisis ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan
gipsum konvensional dengan gipsum dengan ditambah nanokomposit
3.5.4 Identifikasi Morfologi Gipsum
Fotomikrografi dari permukaan gipsum konvensional dan gipsum dengan
nanokomposit dapat didapat dengan SEM (JEOL6335F-SEM, Japan). Distribusi
dari konsentrasi gipsum konvensional ini dapat dianalisis dengan pemetaan dari
SEM/EDX.
3.6 Teknik Analisis Data
Data dianalisis dengan analisis varian satu arah (ANOVA), dengan
menggunakan SPSS 17.0 untuk Windows. Sampel diuji dengan uji t untuk
menentukan perbedaan antara sampel gipsum konvensional dengan gipsum
penambahan nanokomposit limbah popok.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Anggaran biaya kegiatan pada program penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 840.000
2 Bahan habis pakai 1.382.000
3 Perjalanan 1.050.000
4 Lain-lain: administrasi, publikasi, 9.120.000
8

seminar, laporan, konsumsi,


Jumlah 12.392.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan pada program penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Jadwal Kegiatan
Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Persiapan alat dan bahan
2 Pretreatment limbah popok
popok
3 Sintesis nanokomposit
4 Formulasi green plafon
gipsum
5 Karakterisasi dan pengujian
gipsum
6 Analisis Data
7 Publikasi
8 Laporan hasil akhir
9

DAFTAR PUSTAKA

Budhyani I. D. A. M., Angendari M.D., & Sila I. N. 2017. Pembuatan Benda


Fungsional dari Bahan Limbah Botol Plastik untuk Meningkatkan
Keterampilan Hidup di Panti Asuhan Widya Asih. Seminar Nasional
Pengabdian Kepada Masyarakat (Senadimas ) 2017. 430-434.
Colón J., Montserrat M.M., Ventosa I.P., & Sánchez A. 2013. Performance of
compostable baby used diapers in the composting process with the organic
fraction of municipal solid waste. Journal Waste Management 33(5):1097-
1103.
Cowd, M.A. 1991. Kimia Polimer. Penerbit Itb, Bandung.
Dahlena M., Dahliaty A., & Devi S. 2014. Pemanfaatan Selulosa Popok Bayi
Sebagai Substrat untuk Produksi Enzim Selulase Oleh Isolat Bakteri S-16
dan S-22 Strain Lokal Riau. JOM FMIPA 1(2):313-318.
Gerba C.P., Huber M.S., Naranjo J., Rose J.B., & Bradford S. 1995. Occurrence
Of Enteric Pathogens In Composted Domestic Solid Waste Containing
Disposable Diapers. Journal Waste Management and Research 13(4):315-
324.
Ghassani, Raisha & Yusuf U. 2015. Studi Mengenai Intensi Membuang Sampah
di Sungai Cikapundung pada Ibu-Ibu Rw 15 Kelurahan Tamansari
Bandung. Jurnal Psikologi 2(2): 2460-6448.
Kim K.S., & Cho H.S. 2017. Pilot trial on separation conditions for diaper
recycling. Journal Waste Management 67:11-19.
Maria E.V.R., Sylvie T.M., Irma D.A., & Alethia V.M. 2011. Disposable diapers
biodegradation by the fungus Pleurotus ostreatus. Journal Waste
Management 31(8):1683-1688.
Olanda S., & Mahyudin A. 2013. Pengaruh Penambahan Serat Pinang (Areca
Catechu L. Fiber) Terhadap Sifat Mekanik dan Sifat Fisis Bahan Campuran
Semen Gipsum. Jurnal Fisika Unand 2(2):94-100.
Safrizal, Nazimah, & Ressi R. 2016. Penggunaan Media Alternative (Diapers)
Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai. Journal Unimal
2(3):34-44
Tarkono, & Ali H. 2015. Pemanfaatan Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks)
dalam Produksi Eternit yang Ramah Lingkungan. Jurnal Sains Teknologi &
Lingkungan 1(1):1-7.
Torrijos M., Sousbie P., Rouez M., Lemunier M., Lessard Y., Galtier L., Simao
A., & Steyer J.P. 2013. Treatment of the biodegradable fraction of used
disposable diapers by co-digestion with waste activated sludge. Journal
Waste Management 34(3):669-675.
Wardhono U. P. 2011. Fenomena Pemilihan Bahan Bangunan pada Hunian di
Surabaya dan Permukiman di Kali Code. Jurnal Arsitektur Komposisi
9(1):44-54.
10

Wibisono A. F., & Dewi P. (2014). Sosialisasi Bahaya Membuang Sampah


Sembarangan dan Menentukan Lokasi TPA di Dusun Deles Desa Jagonayan
Kecamtan Ngablak. Jurnal Inovasi Dan Kewirausahaan 3(1):2089-3086.
Winarta A. 2012. Pengaruh Besar Bungkil Biji Jarak Pagar Sebagai Filler
Pada Komposit Polimer Polypropylene Terhadap Kekuatan Tarik Dan
Kekuatan Kejut. Jurnal Logic. 12(1):34-44.
11

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping
Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Muhammad Naufal Yasin
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Pendidikan Kimia
4 NIM 4301416060
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kendal, 10 Desember 1998
6 E-mail naufalyasin98@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085640765557

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat


- - - -

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


Pihak Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
Kementerian Riset
1 Lolos PKM Penelititan didanai 2018
Dikti
2 Juara 3 Lomba Ecoday essay competition UNS 2018
Finalis Indonesian Paper Competition (IPC)
3 Unnes 2018
2018
4 Finalis Nuclear’c Paper Competition UNM 2018

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-P.
Semarang, 29 Oktober 2018
Ketua

(Muhammad Naufal Yasin)


12

Anggota I
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Salsabila Indi Primanda
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Pendidikan Kimia
4 NIM 4301416054
5 Tempat Tanggal Lahir Kendal, 9 September 1998
6 Email salsabilaindip@gmail.com
7 No Telp/Hp 08975073742

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
- - - -

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


Pihak Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
- - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-P.

Semarang, 29 Oktober 2018


Anggota Tim

(Salsabila Indi Primanda)


13

Anggota II
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Risya Aprilia
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Kimia
4 NRP 4311417036
5 TTL Cilacap, 28 April 1999
6 E-mail Risyaaprilia9b@gmail.com
7 Nomor telpon/HP 085602239318

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
- - - -

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


Pihak Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
- - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-P.

Semarang, 29 Oktober 2018


Anggota Tim

(Risya Aprilia)
14

Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dante Alighiri, S.Si., M.Sc.
2 Jenis Kelamin L
5 NIDN 0010068502
6 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 10 Juni 1985
7 E-mail alighiri.dante@gmail.com
dante_alighiri@mail.unnes.ac.id
8 Nomor Telepon/HP +6287 870 075 19

B. Riwayat Pendidikan
Gelar AKademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Universitas Negeri Universitas
Nama Institusi Semarang Gadjah Mada -
(UNNES) (UGM)
Jurusan/Prodi Kimia Kimia Organik -
Tahun Masuk-Lulus 2003-2007 2008-2010 -

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1. Pendidikan atau Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Kimia Organik Wajib 3
2 Biokimia Wajib 3
3 Praktikum Kimia Organik Wajib 1
4 Konservasi Plihan 2

C.2. Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
Pengembangan Potensi Produksi
1 Minyak Atsiri DIPA UNNES 2016
Jawa tengah
Peningkatan Kualitas Minyak Atsiri
DIPA FMIPA
2 Jawa Tengah Menuju Standar Pasar 2017
UNNES
Industri
Penyusunan Kurikulum Pendidikan
DIPA FMIPA
3 Tinggi Farmasi Berbasis SN Dikti dan 2017
UNNES
Berwawasan Konservasi
Pemanfaatan Potensi Minyak Sereh
Indonesia Melalui Produksi Green
4 DRPM DIKTI 2017
Mosquito Repellent Air Freshener
untuk Penangulangan Penyakit
15

Demam Berdarah
Sintesis Bioplastik dari Material
Biowaste Selulosa Serbuk Kayu Jati
5 PKM DIKTI 2018
(Tectona grandis) dengan Plasticizer
Gliserol
C.3. Pengabdian Kepada Masyarakat
No Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
Pemberdayaan Masyarakat Dengan
Pelatihan Pembuatan Nugget dan
DIPA FMIPA
1 Sosis Dari Ikan Bandeng Di Desa 2016
UNNES
Sriwulan, Kecamatan Sayung,
Kabupaten Demak
IbM Kelompok Pengrajin Minyak
2 DRPM DIKTI 2017
Daun Cengkeh

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-P.

Semarang, 10 November 2018


Dosen Pendamping

Dante Alighiri, S.Si., M.Sc.


NIP. 198506102015041003
16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)

Ayakan 5 buah 30.000 150.000


Timbangan digital 1 buah 300.000 300.000
Cat semprot clear 2 botol 30.000 60.000
Silicon rubber 1 set 200.000 200.000
Kain kasa 1 gulung 50.000 50.000
Pengaduk besi 5 buah 6.000 30.000
Emeber 5 buah 10.000 50.000
SUB TOTAL (Rp) 840.000

Bahan Habis Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)

Semen putih 2 sak 100.000 200.000


Limbah popok 5 karung 90.000 450.000
Gipsum (Casting
3 sak 50.000 150.000
TE-11)
HCl 2 Liter 100.000 200.000
NaOH 2 Kg 100.000 200.000
Asam asetat analis 2 Liter 91.000 182.000
SUB TOTAL (Rp) 1.382.000
Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Keperluan
3x 100.000 300.000
pembelian bahan
Keperluan ujicoba
(kampus ke lokasi 3x 100.000 300.000
ujicoba pp)
Untuk perjalanan
3x 50.000 150.000
luar kota
Uang makan tim 4x 75.000 300.000
SUB TOTAL (Rp) 1.050.000
Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Kertas A4 2 rim 50.000 100.000
Banner dan kaki
250.000 250.000
Banner 1buah
Sewa Lab 3kali 215.000 645.000
17

lembur
Uji FTIR 4 sampel 225.000 900.000
Uji SEM/EDX 4 sampel 450.000 1.800.000
Uji UTM 4 sampel 100.000 400.000
peminjaman Hot
1 kali 100.000 100.000
Press
Peminjaman
ultrasonik 1 kali 225.000 225.000
Bronson 2510
Biaya publikasi 1 submit 4.000.000 4.000.000
Biaya sewa lab
1 periode 300.000 300.000
(maksimum)
- Biaya
berlangganan 5 bulan 80.000 400.000
internet
SUB TOTAL (Rp) 9.120.000
TOTAL (Rp) 12.392.000
Terbilang Dua Belas Juta Tiga Ratus Sembilan puluh Dua Ribu Rupiah
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas


Alokasi
Program Bidang
No Nama / NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(jam/minggu)
 Mengatur
Pembagian
tugas kepada
anggota
Muhammmad  Mengkoordi
Naufal nasi jalannya
Pendidikan 20 jam/
1 Yasin/430141 Kimia pelaksanaan
Kimia minggu
6060  Memonitorin
g tahapan
pelaksanaan
Mengevaluasi
tahap
pelaksanaan
 Survei
aboratorium
yang akan
digunakan
untuk
Salsabila Indi penelitian
Primanda/430 Pendidikan 20 jam/ dan
2 Kimia
1416054 Kimia minggu pengujian
Menyiapkan
semua alat dan
bahan yang
diperlukan
untuk
penelitian
 Mencatat
pemasukan
dan
Risya pengeluaran
Pendidikan 20 jam/
3 Aprilia/43014 Kimia keuangan
Kimia minggu
17036  Mencatat
setiap
tahapan
penelitian
19

dalam
catatan
harian/logbo
ok
 Membuat
surat dan
file
administratif
lain
20

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN


TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Kampus H, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Telepon/Fax: (024) 8508019

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Muhammad Naufal Yasin
NIM : 4301416060
Program Studi : Pendidikan Kimia
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-P saya dengan judul “Sintesis
Nanocomposite dari Limbah Diaper Sebagai Material Green Plafon Gipssum”
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 adalah hasil karya kami dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuaan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Semarang, 10 November 2018


Mengetahui, Yang menyatakan,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan

(Prof. Dr. Sudarmin, M.Si) (Muhammad Naufal Yasin)


NIP. 196601231992031003 NIM. 4301416060

Anda mungkin juga menyukai