Anda di halaman 1dari 5

REVIEW JURNAL

AN ANALYSIS OF THE READINESS AND IMPLEMENTATION OF 2013


CURRICULUM IN THE WEST PART OF SERAM DISTRICT, MALUKU PROVINCE,
INDONESIA

International Journal Of Environmental & Science Education2016, Vol. 11, No. 12 , Juni 2016

Disusun untuk memenuhi tugas UTS mata kuliah Pengembangan Kurikulum Matematika

Dosen Pengempu: Dr. UmiFarihah, M.Pd.

Disusun oleh:

YULIA AYU RICASIWI (T20187040)

MATEMATIKA 2

TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

IAIN JEMBER

Oktober, 2019
AN ANALYSIS OF THE READINESS AND IMPLEMENTATION OF 2013
CURRICULUM IN THE WEST PART OF SERAM DISTRICT, MALUKU PROVINCE,
INDONESIA

(Dominggus Rumahlatu, Estevanus K. Huliselan, and Johanis Takaria, Universitas Pattimura,


Maluku, Indonesia, International Journal Of Environmental & Science Education2016, Vol. 11,
No. 12 , Juni 2016)

a. Latar Belakang
Perubahan kurikulum oleh pemerintah selalu menghasilkan pro dan kontra tanpa henti.
Demikian pula, penerapan Kurikulum 2013, yang telah ditetapkan oleh pemerintah,
membuat sebagian besar pendidik sekolah di seluruh Indonesia termasuk Kabupaten
Seram Barat berusaha keras untuk mengimplementasikan kurikulum tersebut. Ada
banyak sekolah didaerah terpencil bagian barat Kabupaten Seram, Provinsi Maluku,
Indonesia yang perlu di analisis atas persiapan implementasi kurkulum 2013 baik itu dari
persiapan siswa, guru dan sekolah dalam penerapannya.
b. Masalah
Beberapa faktor penghambat dalam penerapan Kurikulum 2013 di Kabupaten Seram
bagian barat yaitu kurangnya buku pegangan untuk guru dan siswa, kesiapan mental guru
dan siswa. yang belum disiapkan secara optimal, dan diseminasi yang belum menjangkau
semua sekolah.
c. Metodelogi
penelitian kualitatif deskriptif yang berfokus pada ketepatan dan implementasi kurikulum
2013 di sekolah dasar (SD / MI), sekolah menengah pertama (SMP / MTS), dan sekolah
menengah atas (SMA / MA) di bagian barat kabupaten Seram di provinsi Maluku yang
bertujuan untuk mengetahui kesiapan sekolah-sekolah yang berada di wilayah terpencil
tersebut dalam penerapan kurikulum 2013. Data dikumpulkan dengan menggunakan
kuesioner yang berisi tujuh indikator. Indicator tersebut yaitu 1) pengantar Kurikulum
2013, 2) kelengkapan guru, 3) Kesiapan siswa, 4) setiap pelatihan yang telah dihadiri
guru, 5) Kesiapan sekolah, 6) Pemantauan dan pendampingan dalam implementasi
kurikulum 2013, dan 7 ) pandangan guru dan siswa tentang kurikulum 2013. Data yang
dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskriptif oleh 1) yang menjelaskan tentang
kesiapan dan pelaksanaan 2013 kurikulum di bagian Barat Kabupaten seram dengan
menggunakan tabel, grafik, dan deskripsi yang menggambarkan variabel yang diukur; 2)
menganalisis hasil kuesioner Skala Likert yang mencakup (a) analisis deskriptif, (b)
analisis frekuensi (persentase), dengan menjelaskan jumlah pilihan berdasarkan Kategori
dipelajari.
d. Landasan Teori
Muflihah (2013) mengemukakan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran melalui penerapan kurikulum adalah dengan melengkapi sarana dan
prasarana sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Sebenarnya, dalam kurikulum
2013, guru tidak lagi dibebani dengan silabus karena silabus telah disediakan secara
nasional, sehingga para guru hanya perlu fokus pada persiapan rencana pelajaran
(Gultom, 2014; Hasibuan & Widyaiswara, 2013).
e. Hasil
hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan mental guru sebanyak 45 responden (90%)
siap melaksanakan kurikulum 2013. Perubahan mendasar yang perlu dipertimbangkan
adalah cara mengajar guru yang perlu ditingkatkan. Hal ini menunjukkan bahwa 40
responden (80%) siap untuk meningkatkan cara mereka memberikan materi
pembelajaran. Kesiapan para guru, 25 responden (50%) siap untuk menambah beban
kerjanya dalam melaksanakan kurikulum 2013 sebesar 84%. Selain itu, untuk model
pembelajaran yang inovatif, terungkap bahwa 90% atau 45 responden siap menggunakan
model pembelajaran yang tepat. menyampaikan materi pembelajaran. sehubungan dengan
kesiapan kompetensi guru, terungkap bahwa 45 responden (90%) siap untuk
meningkatkan kompetensi profesional mereka, dan 100% atau 50 responden
mengungkapkan bahwa mereka siap untuk meningkatkan kompetensi pribadi mereka
pada dasarnya dapat membentuk karakter siswa. Terkait dengan kesiapan siswa, dalam
hal ini mental dan kemampuan menyerap materi pembelajaran diidentifikasi bahwa 42
responden (84%) dipersiapkan dengan pelaksanaan Kurikulum 2013. Pelatihan guru,
terungkap bahwa 27 responden (54%) menjawab bahwa mereka telah menyelesaikan
pelatihan, dan 33 responden (66%) mengetahui bahwa teman-temannya bergabung dalam
pelatihan sebagai guru inti dalam membantu keberhasilan pelaksanaan Kurikulum 2013.
Kesiapan sekolah yang akan mengimplementasikan kurikulum 2013. Terungkap bahwa
sebanyak 49 responden (98%) kepala sekolah merespon secara positif. Terkait dengan
faktor menghambat pelaksanaan Kurikulum 2013, sekolah masih terus melaksanakan
kurikulum 2013, dan terbukti bahwa 44 responden (88%) Sekolah masih terus
melaksanakan kurikulum 2013. Secara umum, menunjukkan bahwa 60% atau 30
responden memilih bahwa sekolah mereka sudah memenuhi standar dalam pelaksanaan
Kurikulum 2013. Sholikhah dan masduki (2014) menyatakan bahwa permasalahan yang
timbul dalam pelaksanaan 2013 kurikulum di sekolah adalah mismatches antara
kompetensi inti (KI/kompetensi inti) dan kompetensi dasar (KD/KOmpetensi dasar)
dalam buku panduan guru , isi buku pegangan siswa tidak dalam urutan, dan kurangnya
contoh masalah yang tersedia dalam buku panduan guru. Terungkap bahwa tujuh
responden (14%) sekolah sudah menerapkan kurikulum 2013, sedangkan 43 responden
(86%) menyatakan bahwa sekolah mereka belum menerapkan kurikulum 2013 di 2013.
Untuk penyediaan bantuan, 26 responden (52%) menyatakan bahwa mereka selalu
mendapat bantuan dan pemahaman kurikulum 2013. Terkait dengan evaluasi dan
Monitoring, tujuh responden (14%) mengungkapkan bahwa kegiatan evaluasi dan
pemantauan selalu dilakukan.
f. Kesimpulan
Kesimpulan dari peneltian ini adalah siswa dan guru di Kabupaten Seram bagian barat
siap menerapkan dan mengimplementasikan kurikulum 2013. Secara umum, Bagian
Barat Kabupaten seram (SBB), terkait dengan pelaksanaan Kurikulum 2013, siap
melaksanakan kurikulum. Hal ini dibuktikan dengan persiapan termasuk: penyebarluasan
dalam memberikan pemahaman tentang kurikulum 2013, pelatihan bagi guru,
mempersiapkan siswa mentalitas, dan persiapan lainnya. Sekolah di Kabupaten SBB siap
melaksanakan kurikulum 2013, bahkan ada beberapa sekolah yang
mengimplementasikan kurikulum 2013. Terkait dengan tingkat kesiapan dan pelaksanaan
Kurikulum 2013, ada beberapa faktor penghentangan termasuk: kurangnya buku-
pegangan bagi guru dan siswa, kesiapan mental guru dan siswa yang tidak siap secara
optimal, penyebaran belum mencapai semua sekolah, dan faktor lain yang menghambat
pelaksanaan Kurikulum 2013 di Kabupaten SBB.
g. Komentar
1. Kelebihan:
a) Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud dan tujuannya
oleh pembaca.
b) Analisis rinci dan mudah dipahami
c) Penulis detail dalam memberikan hasil yang didapat dalam melakukan
penelitiannya.
d) Teori dan model analisis yang digunakan tepat
e) Referensi yang digunakan dalam jurnal sudah cukup banyak.
f) Di akhir jurnal di sertai ucapan terimakasih yang disampaikan para peneliti
kepada semua yang turut terlibat dan membantu dalam proses penelitian.
2. Kelemahan:
a) Landasan teori yang dipaparkan dalam jurnal tersebut kurang banyak untuk
mendukung penelitian tersebut.
b) Ada beberapa referensi yang digunakan sudah kadaluarsa dan perlunya
pembaharuan.

Anda mungkin juga menyukai