Anda di halaman 1dari 226

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PBL (PROBLEM

BASED LEARNING) TERHADAP PENGETAHUAN


METAKOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS X PADA
KONSEP VIRUS

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :
RENY PUJIATI
1110016100040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015
ABSTRAK

Reny Pujiati. “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran PBL (Problem


Based Learning) terhadap Pengetahuan Metakognitif Biologi Siswa Kelas X
pada Konsep Virus”. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan
Ilmu Pengetahuan alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran (PBL)


Problem Based Learning terhadap pengetahuan metakognitif Biologi siswa kelas
X pada konsep virus. Penelitian ini diadakan di SMA Negeri Jakarta dimulai
tanggal 17 September 2014 sampai tanggal 1 Oktober 2014. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini berupa tes objektif sepuluh pilihan ganda dengan
lima pilihan jawaban disertai dengan tiga soal untuk masing-masing nomor tes
objektif sebagai tes pengetahuan metakognitif siswa. Penelitian menunjukkan
penggunaan model PBL berpengaruh secara signifikan terhadap pengetahuan
metakognitif siswa (thitung = 0,0005 , ttabel = 0,05) dan pembelajaran model PBL
(Problem Based Learning) sama baiknya dengan pendekatan pembelajaran
saintifik terhadap hasil belajar kognitif siswa.

Kata kunci: PBL (Problem Based Learning), Pengetahuan Metakognitif,


Pendekatan Saintifik, Kesadaran Metakognitif, Virus.

i
ABSTRACT

Reny Pujiati. The Influence of PBL (Problem Based Learning) towards The
Biology Metacognitive Knowledge in Grade Tenth Students with Virus Concept.
Undegraduate Thesis, Biology Education of Science Department, Faculty of
Tarbiyah and Teaching Science, State Islamic University Syarif Hidayatullah
Jakarta.

This research due to the implementation of Problem Based Learning (PBL)


towards the biology metacognitive knowledge biology in grade tenth students
with virus concept. This study was done at SMAN Jakarta on September 17th in
2014 to on October 1st in 2014. This study used the quasi experiment method. We
used objective test within ten multiple choice types with five options and three
essay for every objective test as metacognitive knowledge’s test. The findings of
this research showed that the using PBL (Problem Based Learning) has
significantly influenced in the metacognitive knowledge students (taccount = 0,0005
, ttabel = 0,005) and PBL (Problem Based Learning) model as good as the scientific
approachment on control class in the cognitive students achievement.

Keywords: PBL (Problem Based learning), Metacognitive Knowledge, Scientific


Approachment, Metacognitive Awareness, Virus.

ii
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmannirrahim

Puji dan syukur yang tiada terhingga penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, yang telah menganugerahkan rahmat dan karuniaNya dengan semua
kemuliaanNya dan keagunganNya telah mempermudah langkah penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Dalam penulisan skripsi ini banyak hal yang dapat
dijadikan sebagai pengalaman sekaligus pelajaran yang penulis peroleh baik saat
mengalami kesulitan, kebingunan, kelelahan, dan menghadapi tantangan. Namun
atas bimbinganNya dan kesempatan lewat terkabulnya doa-doa yang dilantunkan
dan dukungan serta motivasi dari berbagai pihak yang selalu menyayangi tanpa
henti. Penulis menyadari bahwa keberhasilan dan kesempurnaan merupakan
sebuah proses yang harus dilalui. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah berjasa
dalam penulisan skripsi ini, diantaranya adalah:
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selau Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dr. Zulfiani, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sekaligus Dosen Pembimbing I yang penuh kesabaran dan keikhlasan
dalam membimbing penulis selama ini.
4. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang penuh
kesabaran dan keikhlasan dalam membimbing penulis selama ini.
5. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan IPA Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta

iii
bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. Semoga ilmu
yang bapak dan ibu Dosen berikan mendapat keberkahan dari Allah SWT.
6. Ibu Dra. Sri Rahmina Utami, Kons., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri
32 Jakarta, yang telah memberikan izin dan fasilitas selama penulis
melakukan penelitian skripsi.
7. Ibu Sri Hartuti, S.Pd., selaku guru bidang studi Biologi Kelas X SMA
Negeri 32 Jakarta yang telah memberikan arahan, pandangan, dan bantuan
selama pelaksanaan penelitian skripsi.
8. Ayahanda dan Ibunda tercinta, alm. Suparno dan Suparti yang telah
memberikan doa, nasihat, semangat, dan motivasi yang tiada henti.
9. Kedua kakak terhebatku, Eko Purnomo dan Djoko Suranto yang selalu
menguatkan dan memberikan semangat serta doa yang tanpa henti.
10. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Biologi khususnya BIOBHE
angkatan 2010 yang telah berjuang bersama penulis selama mengikuti
perkuliahan.
11. Seluruh guru, staff TU, mahasiswa PPL UHAMKA serta siswa-siswi SMA
Negeri 32 Jakarta yang bersedia membantu penulis dalam melaksanakan
penelitian skripsi ini.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses penyusunan
laporan penelitian ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi materi maupun
kajiannya hal ini dikarenakan oleh terbatasnya kemampuan penulis. Namun,
penulis tetap berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis dan bagi khazanah ilmu pengetahuan umum.

Ciputat, 31 Desember 2014

Penulis
Reny Pujiati

iv
DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................. v
DAFTAR TABEL......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah.......................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah......................................................................... 5
D. Rumusan Masalah............................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian.............................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian............................................................................ 6
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Teori...................................................................................... 7
1. Belajar dan Pembelajaran............................................................. 7
a. Pengertian Belajar................................................................. 7
b. Pengertian Pembelajaran....................................................... 8
c. Pilar Pembelajaran................................................................ 9
d. Hasil Belajar Kognitif........................................................... 9
e. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Belajar.......................... 11
2. Paradigma Kontruktivisme.......................................................... 12
3. PBL (Problem Based Learning).................................................. 13
a. Pengertian Pembelajaran Model PBL (Problem Based
Learning)............................................................................... 13
b. Karakteristik Pembelajaran Model PBL (Problem Based
Learning)............................................................................... 16

v
c. Sintaks Pembelajaran Model PBL (Problem Based
Learning)............................................................................... 17
d. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Model PBL
(Problem Based Learning).................................................... 19
4. Metakognitif................................................................................. 21
a. Pengetahuan Metakognitif.................................................... 24
B. Konsep Virus.................................................................................... 25
C. Hasil Penelitian yang Relevan.......................................................... 26
D. Kerangka Berpikir............................................................................. 28
E. Hipotesis Penelitian.......................................................................... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................... 31
B. Metode Penelitian............................................................................. 33
C. Variabel Penelitian............................................................................ 34
D. Populasi dan Sampel......................................................................... 34
1. Populasi........................................................................................ 34
2. Sampel.......................................................................................... 35
E. Teknik Pengumpulan Data................................................................ 35
F. Instrumen Penelitian......................................................................... 35
1. Tes................................................................................................ 35
2. Lembar Observasi........................................................................ 37
G. Prosedur Penelitian........................................................................... 37
1. Tahap Perencanaan/Persiapan...................................................... 37
2. Tahap Pelaksanaan....................................................................... 38
3. Tahap Akhir................................................................................. 38
H. Kalibrasi Instrumen........................................................................... 38
1. Tes................................................................................................ 38
a. Uji Validitas.......................................................................... 39
b. Uji Reliabilitas...................................................................... 40
c. Tingkat Kesukaran................................................................ 41

vi
d. Daya Pembeda...................................................................... 42
2. Non Tes........................................................................................ 43
I. Teknik Analisis Data......................................................................... 43
1. Data Kualitatif.............................................................................. 43
a. Teknik Analisis Data Hasil Observasi Kegiatan
Pembelajaran......................................................................... 43
2. Data Kuantitatif............................................................................ 43
a. Uji Normalitas....................................................................... 43
b. Uji Beda................................................................................ 46
c. Uji N-Gain............................................................................ 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian................................................................................. 48
1. Data Hasil Belajar (Pengetahuan Metakognitif dan Kognitif)
Biologi Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol......................................................................................... 48
2. Data Uji N-Gain Pengetahuan Metakognitif dan Kognitif
Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol................... 53
B. Analisis Data Tes Hasil Belajar........................................................ 55
1. Uji Normalitas.............................................................................. 55
2. Uji Beda (Uji Mann Whitney U).................................................. 57
C. Data Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran (LO)......................... 57
D. Pembahasan....................................................................................... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan....................................................................................... 64
B. Saran................................................................................................. 64
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 65
LAMPIRAN................................................................................................... 68

vii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran Model PBL (Problem Based Learning)... 18


Tabel 3.1 Tahapan Persiapan, Uji Coba, dan Penelitian.............................. 31
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol............. 32
Tabel 3.3 Desain Penelitian.......................................................................... 33
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Konsep Virus Soal Pilihan Ganda............... 36
Tabel 3.5 Soal Pengetahuan Metakognitif Essay......................................... 36
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Kognitif................................ 40
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen................................................... 41
Tabel 3.8 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen...................................... 41
Tabel 4.1 Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Hasil
Belajar (Pengetahuan Metakognitif)............................................ 48
Tabel 4.2 Hasil Ketercapaian Belajar (Pengetahuan Metakognitif) Sub-
Konsep Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol......................................................................................... 49
Tabel 4.3 Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Hasil
Belajar (Kognitif)......................................................................... 50
Tabel 4.4 Hasil Ketercapaian Belajar (Kognitif) Sub-Konsep Pretest dan
Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol............................ 51
Tabel 4.5 Data Rata-Rata N-Gain Pengetahuan Metakognitif dan Kognitif
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.......................................... 53
Tabel 4.6 Hasil N-Gain (Pengetahuan Metakognitif) Sub-Konsep Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol.................................................... 54
Tabel 4.7 Hasil N-Gain (Kognitif) Sub-Konsep Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol............................................................................... 54
Tabel 4.8 Uji Normalitas Pengetahuan Metakognitif Biologi Siswa
Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol......... 55

viii
Tabel 4.9 Uji Normalitas Kognitif Biologi Siswa Pretest dan Posttest
Kelompok Eksperimen dan Kontrol............................................ 56
Tabel 4.10 Uji Beda berdasarkan Gain (Mann Whitney U) Hasil Belajar
Pengetahuan Metakognitif dan Hasil Belajar Kognitif ............... 57
Tabel 4.11 Data Hasil Observasi selama Pembelajaran (Guru)..................... 58
Tabel 4.12 Data Hasil Observasi selama Pembelajaran (Guru)..................... 58

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 3.1 Uji Statistika Parametrik dan Non Parametrik.................. 44

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas


Eksperimen.......................................................................... 68
Lampiran 2 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas
Kontrol.................................................................................. 87

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas Eksperimen.................... 103


Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas Kontrol.......................... 118
Lampiran 5 Lembar Review Bentuk Soal Pengetahuan Metakognitif
oleh Dosen Ahli.................................................................... 132

Lampiran 6 Rekapitulasi Hasil Anates Soal Uji Coa Instrumen............. 133


Lampiran 7 Kisi-Kisi Soal Instrumen yang Digunakan........................... 139
Lampiran 8 Lembar Observasi Guru....................................................... 157
Lampiran 9 Lembar Observasi Murid..................................................... 166
Lampiran 10 Tabel Kenaikan Hasil Belajar (N-Gain) per Sub Indikator.. 175
Lampiran 11 Data Hasil Pretest dan Posttest Metakognitif...................... 176
Lampiran 12 Data Hasil Pretest dan Posttest Kognitif.............................. 178
Lampiran 13 Distribusi Data Pretest dan Posttest Hasil Belajar
Pengetahuan Metakognitif.................................................... 180

Lampiran 14 Distribusi Data Pretest dan Posttest Hasil Belajar Kognitif 186
Lampiran 15 Perhitungan Ketercapaian per Sub-Konsep (Metakognitif). 192
Lampiran 16 Perhitungan Ketercapaian per Sub-Konsep (Kognitif)........ 196
Lampiran 17 Perhitungan Ketercapaian per Sub-Konsep (N-Gain).......... 200
Lampiran 18 Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan
Kontrol.................................................................................. 204

Lampiran 19 Perhitungan Uji Beda Mann Whitney-U.............................. 216


Lampiran 20 Surat Bimbingan Skripsi...................................................... 217
Lampiran 21 Surat Permohonan Izin Penelitian........................................ 219
Lampiran 22 Surat Keterangan telah melakukan Penelitian...................... 220
Lampiran 23 Uji Referensi......................................................................... 221
Lampiran 24 Dokumentasi Penelitian........................................................ 235

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses sosial yang bertujuan membentuk manusia
yang baik.1 Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.2 Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis secara bertanggung
jawab.3
Dalam rangka mencapai peningkatan mutu pribadi peserta didik diperlukan
standar nasional pendidikan. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal
tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Standar nasional bertujuan menjamin mutu pendidikan
nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat. Penerapan standar-standar yang dicapai
meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar tenaga

1
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009), cet. 3, h. 60.
2
Permendikbud No. 65 Tahun 2013.
3
UU No. 20 Pasal 3 Tahun 2003.

1
2

kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar


pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.4
Pengertian standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan pembelajaran pada
satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.5 Standar
proses dikembangkan mengacu pada standar kompetensi lulusan dan standar isi.
Proses pendidikan harus berorientasi kepada siswa dalam upaya pengembangan
potensi anak didik bukan hanya memaksa siswa agar dapat menghafal fakta dan
data. Pembentukan sikap, pengembangan kecerdasan atau intelektual, serta
pengembangan keterampilan anak yang sesuai kebutuhan dapat terbentuk melalui
proses pendidikan.6 Sesuai dengan standar proses, perilaku guru adalah mengajar
dan perilaku siswa adalah belajar. Perilaku mengajar dan perilaku belajar terkait
dengan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan
pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta
didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta
antara siswa dengan siswa.7
Menurut standar proses kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran yang sesuai
dengan standar isi dan standar kompetensi kelulusan yang mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi
untuk setiap pendidikan adalah kegiatan pembelajaran kontruktivisme.8
Pendekatan pembelajaran konstruktivisme dimungkinkan dapat meningkatkan
hasil pembelajaran. Pembelajaran konstruktivisme bercirikan pembelajaran
bercirikan siswanya secara aktif membangun pengetahuannya sendiri, siswa
benar-benar dapat memahami dan dapat menerapkan pengetahuan dengan
memecahkan masalah dan menemukan segala sesuatu untuk dirinya sendiri.9

4
E. Mulyasa, Kurikulum yang Disempurnakan Pengembangan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), cet. 2, h. 24.
5
Ibid., h. 28.
6
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2010), cet. 7, h. 2.
7
Sofan Amri, Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2013), h. 6.
8
Permendikbud No. 65 Tahun 2013.
9
Sofan Amri, op. cit., h. 23.
3

Dalam paradigma kontruktivistik, pembelajaran lebih mengutamakan


penyelesaian masalah, mengembangkan konsep, konstruksi solusi, dan algoritma
ketimbang menghafal prosedur dan menggunakannya untuk memperoleh satu
jawaban yang benar.10 Dengan proses pembelajaran tersebut, diharapkan
pengetahuan konsep yang dimiliki siswa bisa bertahan lebih lama.
Adapun model-model pembelajaran yang berlandaskan paradigma
konstruktivistik diantaranya adalah pendekatan ilmiah/saintifik, tematik terpadu,
teamatik berbasis penelitian (discovery/inquiry learning), dan Problem/Project
Based Learning (PBL/PjBL).11 Diantara pendekatan yang terdapat pada standar
proses, menarik untuk diteliti lebih lanjut adalah model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL). Model pembelajaran ini memiliki ciri diantaranya adalah
orientasi siswa kepada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar,
membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, mengembangkan dan
menyajikan hasil karya, serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah. Model pembelajaran ini bertumpu pada penyelesaian masalah atau
strategi pembelajaran berbasis masalah. PBL (Problem Based Learnig) tidak
hanya mengharapkan siswa sekedar mendengarkan, mencatat, kemudian
menghafal materi pelajaran akan tetapi dengan model pembelajaran PBL
(Problem Based Learnig) terdiri atas serangkaian aktivitas pembelajaran
diantaranya siswa aktif berfikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan
menyimpulkan. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah.
Pemecahan masalah yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir
secara ilmiah melalui tahapan-tahapan tertentu sesuai dengan data dan fakta yang
jelas.12
Standar isi yang perlu diperhatikan pada pendidikan di Indonesia adalah
Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Pada SKL tingkat SMA terdapat tiga
dimensi yang diharapkan dapat dicapai yaitu dimensi sikap, dimensi pengetahuan,
dan dimensi keterampilan. Dalam dimensi sikap, peserta didik diharapkan

10
Rusman dkk, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2013), Cet. III, h. 37.
11
Permendikbud No. 65 Tahun 2013.
12
Wina Sanjaya, op.cit, h. 214-215.
4

mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan lingkungan alam dan sosial. Dalam
dimensi pengetahuan, peserta didik diharapkan memiliki pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif dan dalam dimensi keterampilan, peserta
didik diharapkan memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif.
Diantara dimensi pengetahuan dalam kurikulum 2013 seperti yang dijelaskan
tersebut, jenis pengetahuan metakognitif menarik untuk diteliti.
Metakognisi adalah kemampuan seseorang dalam berpikir secara umum
yang mencakup kemampuan dalam memilih dan menerapkan teori, teknik, atau
prosedur pembelajaran.13 Metakognisi juga dapat berarti pengetahuan tentang
kognisi itu sendiri dan pengontrolan, pemonitoran serta pengaturan proses-proses
kognitif.14 Pengetahuan metakognitif adalah pengetahuan tentang kognitif secara
umum dan kesadaran akan, serta pengetahuan tentang, kognisi diri sendiri.15
Pengetahuan metakognitif dapat mendorong mereka (peserta didik) untuk dapat
mengubah pendekatan mereka dalam merampungkan tugas dan dapat
memengaruhi cara mempersiapkan diri dalam menghadapi tes.16 Sehingga antara
kognitif dan metakognitif memiliki kesinambungan diantara keduanya.
Pengetahuan metakognitif hanya bisa diperoleh jika sudah ada pengetahuan
kognitif di dalamnya. Hubungan antara kognitif dan metakognitif dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran konstrukstivisme yang sesuai dengan
kurikulum 2013 sangat menarik untuk diteliti.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Penggunaan Model PBL (Problem Based Learning)
terhadap Pengetahuan Metakognitif Biologi Siswa Kelas X pada Konsep
Virus”.

13
Dewi Salma Prawiradilaga, Prinsip Disain Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008),
cet. 2, h. 89.
14
Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl (eds), Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Terj. Agung
Prihantoro, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 64.
15
Ibid., h. 82.
16
Ibid., h. 65.
5

B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya, timbul
beberapa masalah-masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Kegiatan pembelajaran yang ada belum meningkatkan kualitas pendidikan


yang sesuai dengan kurikulum 2013.
2. Pengetahuan metakognitif hal yang baru bagi guru dan siswa sehingga baik
siswa maupun guru belum mengetahui pengetahuan metakognitif dengan
baik.
3. Proses pembelajaran yang ada belum sesuai dengan kegiatan pembelajaran
yang disarankan dalam Kurikulum 2013 untuk mengembangkan pengetahuan
metakognitif siswa.
4. Penilaian yang ada untuk pengetahuan metakognitif masih sedikit
5. Model pembelajaran yang ada belum sesuai dengan materi pembelajaran
sehingga belum dapat melatih dan mengembangkan pengetahuan
metakognitif siswa.

C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, efektif dan menghindari kesalahpahaman
makna, maka ruang lingkup masalah penelitian hanya dibatasi pada:
1. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah model
pembelajaran yang menerapkan lima kegiatan pokok menurut Sugiyanto,
diantaranya orientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa dalam
belajar, membimbing penyelidikan individu maupun kelompok,
mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah.
2. Pengetahuan metakognitif meliputi pengetahuan deklaratif, pengetahuan
prosedural, dan pengetahuan kondisional.
3. Konsep yang digunakan pada penelitian ini adalah konsep Virus.
6

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah tersebut, maka dapat
dirumuskan masalah yang akan diteliti adalah : “Adakah Pengaruh Model PBL
(Problem Based Learning) terhadap Pengetahuan Metakognitif Biologi Siswa
Kelas X pada Konsep Virus?”

E. Tujuan Penelitian
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk menguji pengaruh model PBL (Problem Based Learning) terhadap
pengetahuan metakognitif Biologi siswa kelas X pada konsep Virus.
2. Untuk menguji pengaruh model PBL (Problem Based Learning) terhadap
pengetahuan kognitif Biologi siswa kelas X pada konsep Virus.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna tidak hanya bagi peneliti pribadi, tetapi
juga berguna untuk semua pihak terkait yang terlibat dalam dunia pendidikan
antara lain:
1. Bagi Guru
a. Menambah wawasan guru mengenai model-model pembelajaran inovatif
lainnya.
b. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengetahuan
metakognitif.
c. Memberikan informasi mengenai model pembelajaran yang dapat
meningkatkan pengetahuan metakognitif siswa.
2. Bagi Peneliti
a. Sebagai suatu kajian ilmiah yang dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan.
b. Dengan penelitian ini, diharapkan mampu memotivasi peneliti lain untuk
dikembangkan lebih lanjut hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini
sesuai dengan kemajuan zaman dan teknologi yang ada.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teori
1. Belajar dan Pembelajaran
a. Pengertian Belajar
Belajar menurut Burton seperti dikutip Moh. Uzer Usman,
“Pembelajaran adalah proses perubahan yang terjadi akibat interaksi
seseorang dengan lingkungannya”.1 Belajar merupakan suatu proses
memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah
laku dan kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena
adanya interaksi individu dengan lingkungannya.2 Belajar menurut Sudjana
dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses
berbuat melalui berbagai pengalaman dan belajar juga merupakan proses
melihat, mengamati, dan memahami sesuatu sehingga siswa menerima
pengalaman belajar sebagai hasil belajar.3 Menurut Surya seperti dikutip
Rusman dkk, belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan
oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara
keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendri dalam
berinteraksi dengan lingkungannya.4 Belajar dihasilkan dari pengalaman
dengan lingkungan, yang di dalamnya terjadi hubungan-hubungan antara
stimulus-stimulus dan respons-respons.5

1
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010),
cet. 24, h. 5.
2
Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, (Jakarta:
Prestasi Pustakakarya, 2013), h. 24.
3
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), cet. XV, h. 22.
4
Rusman dkk., Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2013), cet. 3, h. 7.
5
Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011),
h. 3.

7
8

Berdasarkan penjelasan tersebut, belajar adalah proses interaksi


terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu yang didalamnya
terdapat proses melihat, memahami, dan mengamati sesuatu yang diarahkan
kepada tujuan melalui pengalaman.

b. Pengertian Pembelajaran
Menurut Hamalik pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai
tujuan dari pembelajaran itu sendiri.6 Pembelajaran menurut Sudjana dapat
diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk
menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi educatif antara dua pihak, yaitu
antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang
melakukan kegiatan membelajarkan.7 Pembelajaran menunjukkan pada
usaha siswa mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlakuan guru.
Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan
siswa. Perilaku guru adalah mengajar dan perilaku siswa adalah belajar.8
Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan
terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik
yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta
antara siswa dengan siswa.9 Berdasarkan penjelasan tersebut pembelajaran
merupakan proses dasar dari pendidikan dan merupakan suatu proses
menciptakan kondisi yang kondusif agar terjadi interaksi komunikasi belajar
mengajar antara guru, siswa, dan komponen pembelajaran lainnya untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mencapai keberhasilan dalam
kegiatan pembelajaran terdapat beberapa komponen yang harus

6
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h. 54.
7
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2007), h. 57.
8
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2013), cet. 10, h.104.
9
Sofan Amri, op. cit., h. 6.
9

dikembangkan guru, yaitu: tujuan, materi, strategi, dan evaluasi


pembelajaran.

c. Pilar Pembelajaran
Menurut UNESCO seperti dikutip Rusman dkk, hasil belajar dapat
dituangkan dalam empat pilar pembelajaran, yaitu:10
1) Belajar Mengetahui (Learning to Know)
Belajar mengetahui merupakan kegiatan untuk memperoleh,
memperdalam, dan memanfaatkan pengetahuan, melalui membaca,
mengakses internet, bertanya, dan mengikuti kuliah. Pengetahuan
dimanfaatkan untuk mencapai berbagai tujuan, memperluas wawasan,
meningkatkan kemampuan, memecahkan masalah, dan belajar lebih
lanjut.
2) Belajar Berbuat/Berkarya (Learning to Do)
Belajar berkarya adalah belajar atau berlatih menguasai keterampilan dan
kompetensi kerja.
3) Belajar Hidup Bersama (Learning to Live Together)
Belajar hidup bersama adalah belajar atau berlatih hidup bersama agar
mampu berinteraksi, berkomunikasi, bekerja sama, dan hidup bersama
antarkelompok.
4) Belajar menjadi Diri Sendiri (Learning to Be)
Belajar menjadi diri sendiri adalah belajar atau berlatih menjadi individu
yang berkembang secara optimal dan seimbang sesuai dengan perubahan
dan tuntutan zaman.

d. Hasil Belajar Kognitif


Menurut Nana Sudjana, “Hasil belajar ialah kemampuan-kemampuan
yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.” 11 Menurut
Ngalim Purwanto, “Hasil belajar adalah hasil-hasil pelajaran yang diberikan
10
Rusman dkk, loc. cit.
11
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), cet. 14, h. 22.
10

oleh guru kepada siswa dalam jangka waktu tertentu.”12 Sedangkan


pengertian hasil belajar lainnya adalah hasil proses pembelajaran yang
diperoleh berdasarkan tindakan guru sebagai suatu upaya pencapaian tujuan
pengajaran.13 Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan
bukti pencapaian kemampuan belajar yang diperoleh siswa setelah melalui
serangkaian kegiatan pembelajaran yang telah ditentukan.
Dalam sistem pendidikan nasional, hasil belajar dari Benyamin Bloom
terbagi atas tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotorik. Hasil belajar ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar
intelektual berdasarkan revisi taksonomi Bloom terdiri dari:14
1) Mengingat adalah jenis pengetahuan yang yang dibutuhkan dari memori
jangka panjang. Jenis pengetahuan ini penting sebagai bekal untuk
belajar yang bermakna dan menyelesaikan masalah guna mengerjakan
soal yang kompleks. Kategori dan proses kognitif dari jenis pengetahuan
ini adalah mengidentifikasi dan mengingat kembali
2) Memahami adalah jenis pengetahuan yang menumbuhkan kemampuan
transfer sehingga siswa dapat mengkonstruksi makna dari pesan-pesan
pembelajaran. Kategori dan proses kognitif dari jenis pengetahuan ini
adalah menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum,
membandingkan, dan menjelaskan
3) Mengaplikasikan adalah jenis pengetahuan yang melibatkan penggunaan
prosedur-prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau
menyelesaikan masalah. Kategori dan proses kognitif dari jenis
pengetahuan ini adalah melaksanakan dan menggunakan
4) Menganalisis adalah jenis pengetahuan yang proses belajarnya
menentukan potongan-potongan informasi yang relevan yang penting
atau menentukan hubungan antar bagian informasi atau pengetahuan

12
Ngalim purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran,” (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2004), cet. 12, h. 33.
13
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka cipta, 2006), h. 17.
14
Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl (eds), Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Terj. Agung
Prihantoro, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 99.
11

yang penting. Kategori dan proses kognitif dari jenis pengetahuan ini
adalah membedakan dan mengorganisasi
5) Mengevaluasi adalah jenis pengetahuan yang proses belajarnya membuat
keputusan berdasarkan kriteria atau standar. Kategori dan proses kognitif
dari jenis pengetahuan ini adalah mengoordinasi dan menilai
6) Mencipta adalah jenis pengetahuan yang proses belajarnya meminta
siswa untuk membuat produk baru dengan mengorganisasi sejumlah atau
elemen menjadi pola atau struktur yang baru. Kategori dan proses
kognitif dari jenis pengetahuan ini adalah merumuskan, merencanakan,
dan memproduksi.

e. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar


Ada dua faktor menurut yang mempengaruhi belajar yaitu :15
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berada dalam diri individu yang
sedang belajar yang meliputi faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat
tubuh) dan faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, dan kelelahan).
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berada di luar individu yang sedang
belajar. Faktor eksternal meliputi :
a) Faktor Keluarga
Antara lain : cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua,
latar belakang kebudayaan.
b) Faktor Sekolah
Antara lain : metode mengajar, kurikulum, relasi antara guru dan
siswa, relasi antar siswa, disiplin sekolah, pelajaran, waktu, standar
pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.

15
Sofan Amri, op. cit., h. 25.
12

c) Faktor Masyarakat
Antara lain : kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul,
bentuk kehidupan dalam masyarakat, media massa.

2. Paradigma Konstrukstivisme
Kontrukstivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan
bahwa pengetahuan yang diperoleh adalah konstruksi (bentukan) dari diri sendiri.
Konstruktivisme beranggapan bahwa pengetahuan yang diperoleh merupakan
konstruksi dari kemampuan dalam mengetahui sesuatu.16 Menurut Battencourt
seperti dikutip Sardiman, konstrukstivisme tidak bertujuan mengerti hakikat
realitas, tetapi lebih hendak melihat bagaimana proses kita menjadi tahu tentang
sesuatu.17 Teori belajar konstruktivisme dipelopori oleh Piaget dan Vygotsky.
Belajar menurut pandangan konstruktivistik berarti membangun dengan cara
siswa mengkonstruksi sendiri pemahamannya dengan melakukan aktivitas aktif
dalam pembelajarannya. Perolehan tersebut melalui informasi dalam struktur
kognitif yang telah ada dari hasil perolehan sebelumnya yang tersimpan dalam
memori dan siap dikonstruk untuk mendapatkan pengetahuan baru.18
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan yang didapatkan
oleh seseorang tidak sekali jadi, tetapi melalui proses perkembangan yang terus
menerus. Dalam perkembangan tersebut, ada yang mengalami perubahan besar
dengan mengubah konsep lama melalui akomodasi, ada pula yang hanya
mengembangkan dan memperluas konsep yang sudah ada melalui asimilasi.19
Dari penjelasan di atas, teori konstruktivisme adalah teori yang menyatakan
bahwa kegiatan belajar merupakan kegiatan aktif dimana peserta didikk
membangun sendiri pengetahuannya dan peserta didik mencari sendiri makna dari
sesuatu yang mereka pelajari. Terdapat lima model pembelajaran yang memiliki
kecenderungan berlandaskan paradigma konstruktivisme yaitu model reasoning

16
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2011), cet. 11, h. 37.
17
Ibid.
18
Zulfiani dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lemlit UIN Jakarta, 2009), h. 119.
19
Paulina Pannen, Konstruktivisme dalam Pembelajaran, (Jakarta: PAU-PPAI, Universitas
Terbuka, 2001), h. 16.
13

and problem solving, model inquiry training, model problem-based instruction,


model pembelajaran perubahan konseptual, dan model group investigation.20

3. PBL (Problem Based Learning)


a. Pengertian Pembelajaran Model PBL (Problem Based Learning)
Menurut Barell dan Sagor seperti dikutip Diann Musial, “PBL
merupakan pendekatan pembelajaran yang dikembangkan untuk
memberikan pembelajaran dan penilaian yang menuntut siswa untuk
melakukan lebih dari sekedar fokus dalam menjawab pertanyaan. Siswa
diminta untuk memahami masalah yang terstruktur secara kompleks”.21
Model pembelajaran berdasarkan masalah dilandasi oleh teori
konstruktivisme yang dimulai dengan menyajikan permasalahan nyata yang
penyelesaiannya membutuhkan kerja sama diantara siswa-siswa.22 Menurut
Arends dalam Trianto, pengajaran berdasarkan masalah merupakan suatu
pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang
autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan sendiri,
mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi,
mengembangkan kemandirian, dan percaya diri.23
Problem Based Learning (PBL) adalah salah satu alternatif model
pembelajaran yang memungkinkan mengembangkan keterampilan berpikir
siswa (penalaran, komunikasi, dan koneksi) dalam memecahkan masalah.
Menurut Boud dan Feletti, PBL adalah inovasi model pembelajaran yang
paling signifikan dalam pendidikan. Dan Margetson mengemukakan bahwa
kurikulum PBL membantu untuk meningkatkan perkembangan
keterampilan belajar sepanjang hayat dalam pola berpikir yang terbuka,
reflektif, kritis, dan belajar aktif.24 Problem Based Learning (PBL)

20
Rusman dkk., op. cit., h. 39.
21
Diann Musial dkk., Foundations of Meaningful Educational Assessment, (New York:
McGraw-Hill, 2009), p. 212.
22
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Grup, 2010), cet. 3, h. 92.
23
Ibid.
24
Rusman, op. cit., h. 230.
14

mengambil psikologi kognitif sebagai dukungan teoritis yang fokusnya


tidak hanya sekedar apa yang dikerjakan siswa tetapi juga pada pada apa
yang siswa pikirkan selama siswa mengerjakan tugasnya.25
Belajar tidak hanya sekedar “mengingat (menghafal), meniru, dan
mencontoh” namun pembelajaran sebenarnya adalah pembelajaran yang
mengutamakan proses sehingga hasil belajar pada siswa tampak nyata dan
sangat berpengaruh pada retensi siswa. Sehingga dibutuhkan model
pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan aktif dalam prosesnya. Model
pembelajaran yang cocok dengan peningkatan kemampuan siswa adalah
model pembelajaran PBL. Dalam PBL dibutuhkan keterampilan dalam
meringkas dan meninjau ulang hasil diskusi yang akan digunakan dalam
presentasi kelompok maupun dalam bentuk paper ataupun makalah. Melalui
PBL, diharapkan dapat membangun kecakapan hidup (life skill) siswa, siswa
terbiasa dalam pembelajaran mandiri dengan kemampuan mengatur dirinya
sendiri (self directed), berpikir metakognitif (reflektif dengan pikiran dan
tindakannya), dan mampu berkomunikasi secara berkelompok.
Problem Based Learning (PBL) tidak mengharapkan siswa hanya
sekedar mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran,
akan tetapi siswa juga aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah
data, dan akhirnya menyimpulkan. Aktivitas model PBL diarahkan untuk
menyelesaikan masalah yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan
berpikir secara ilmiah.26 Masalah dalam PBL adalah masalah yang terbuka
karena jawaban dari masalah tersebut belum pasti. Setiap guru maupun
siswa dapat mengembangkan kemungkinan jawaban dan siswa mampu
mengeksplorasi, mengumpulkan, dan menganalisis data secara lengkap
untuk memecahkan masalahnya.27 Perbedaan model PBL dengan model
lainnya yaitu informasi tertulis yang berupa masalah diberikan sebelum
kelas dimulai kemudian fokusnya adalah bagaimana pembelajar

25
Sugiyanto, Model-Model Pembelajaran Inovatif, (Surakarta: Yuma Pustaka, 2010),
cet. 2, h. 129.
26
Wina Sanjaya, op. cit., h. 214.
27
Ibid., h. 216.
15

mengidentifikasikan isu pembelajaran sendiri untuk memecahkan masalah


dan materi dan konsep ditentukan oleh pembelajar sendiri.28
Kurikulum PBL memfasilitasi keberhasilan dalam memecahkan
masalah, komunikasi, kerja kelompok dan keterampilan interpersonal
dengan lebih baik dibandingkan dengan pendekatan atau strategi
pembelajaran yang lain. Problem Based Learning (PBL) adalah salah satu
alternatif model pembelajaran yang memungkinkan mengembangkan
keterampilan berpikir siswa (penalaran, komunikasi, dan koneksi) dalam
memecahkan masalah. Menurut Boud dan Feletti, PBL adalah inovasi
model pembelajaran yang paling signifikan dalam pendidikan. Margetson
dalam Rusman mengemukakan bahwa kurikulum PBL membantu untuk
meningkatkan perkembangan keterampilan belajar sepanjang hayat dalam
pola berpikir yang terbuka, reflektif, kritis, dan belajar aktif.29
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam PBL
dibutuhkan keterampilan dalam meringkas dan meninjau ulang hasil diskusi
yang akan digunakan dalam presentasi kelompok maupun dalam bentuk
paper ataupun makalah. Melalui PBL, diharapkan dapat membangun
kecakapan hidup (life skill) siswa, siswa terbiasa dalam pembelajaran
mandiri dengan kemampuan mengatur dirinya sendiri (self directed),
berpikir metakognitif (reflektif dengan pikiran dan tindakannya), dan
mampu berkomunikasi secara berkelompok. Problem Based Learning
(PBL) termasuk jenis metode instruksional yang menantang siswa agar
“belajar untuk belajar”, bekerja sama dalam kelompok untuk mencari solusi
bagi masalah yang nyata. Masalah yang digunakan bertujuan untuk
mengaitkan rasa keingintahuan serta kemampuan analisis mahasiswa dan
inisiatif atas materi pelajaran. PBL mempersiapkan siswa untuk berpikir
kritis dan analitis dan untuk mencari serta menggunakan sumber
pembelajaran yang sesuai.

28
M. Taufiq Amir, Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup, 2010), cet. 2, h. 23.
29
Rusman, loc. cit.
16

b. Karakteristik Pembelajaran Model PBL (Problem Based


Learning)
Karakteristik PBL menurut Tan seperti dikutip M. Taufiq Amir dan
Rusman ada sembilan.30 Penjelasan mengenai karakteristik model PBL
adalah sebagai berikut :
1) Masalah digunakan sebagai awal pembelajaran,
2) Masalah yang diangkat adalah masalah yang dekat dengan kehidupan
nyata yang disajikan secara mengambang/tidak terstruktur (ill
structured),
3) Masalahnya menuntut siswa untuk menggunakan dan mendapatkan
konsep dari beberapa pengetahuan sebelumnya sebagai solusi masalah
tersebut,
4) Masalah membuat siswa tertantang untuk mendapatkan pembelajaran di
ranah pembelajaran yang baru,
5) Sangat mengutamakan belajar mandiri (self directed learning),
6) Memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi tidak hanya
mengacu pada satu sumber saja,
7) Pembelajarannya bersifat “kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif”.
Pembelajaran dilakukan dengan belajar secara berkelompok,
berinteraksi, saling mengajarkan (peer teaching) dan melakukan
presentasi,
8) Keterbukaan proses dalam PBL meliputi sintesis dan integrasi dari
sebuah proses belajar,
9) PBL melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses
belajar.
Berdasarkan penjelasan karakteristik PBL, dapat disimpulkan bahwa
model PBL memiliki karakteristik yaitu pembelajaran yang diawali dengan
permasalahan kehidupan tidak terstruktur dan siswa dapat membentuk
pemahaman dan pengetahuan dari hasil analisis masalah yang diberikan
oleh guru. Dalam menganalisis permasalahan tersebut siswa mampu

30
Rusman, op. cit., h. 232.
17

meningkatkan kemampuannya dalam mengumpulkan data, menganalisis


data, menyusun fakta, mengonstruksi argumentasi mengenai pemecahan
masalah, dan mampu bekerja secara individual maupun kelompok dalam
memecahkan masalahnya.

c. Sintaks Pembelajaran Model PBL (Problem Based Learning)


Langkah pembelajara model PBL (Problem Based Learning) meliputi
penyajian masalah, menggerakkan inqury, langkah-langkah PBL yang berisi
analisis inisial, mengangkat isu-isu belajar, literasi kemandirian dan
kolaborasi pemecahan masalah, integrasi pengetahuan baru, penyajian solusi
dan evaluasi. PBL merupakan formulasi pembelajaran yang melibatkan
siswa dalam kelompok-kelompok kecil untuk mempelajari inti pembelajaran
dalam sebuah masalah yang realistis.31
John Dewey seperti dikutip Wina Sanjaya menyebutkan enam tahapan
dalam PBL yaitu:32
1) Merumuskan masalah,
2) Menganalisis masalah,
3) Merumuskan hipotesis,
4) Mengumpulkan data,
5) Pengujian hipotesis,
6) Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah.
Adapun tahapan PBL lainnya menurut Johnson & Johnson seperti
dikutip Wina Sanjaya yaitu:33
1) Mendefinisikan masalah,
2) Mendiagnosis masalah,
3) Merumuskan alternatif strategi,
4) Menentukan dan menerapkan strategi pilihan,
5) Melakukan evaluasi.

31
Jose A. Amador dkk., The Practice of Problem Based Learning, (Bolton: Anker
Publishing Company, 2006), p. 10.
32
Wina Sanjaya, op. cit., h. 217.
33
Ibid.
18

Selain kedua tahapan PBL di atas, tahapan PBL lainnya adalah:34


1) Menemukan masalah,
2) Mendefinisikan masalah,
3) Mengumpulkan fakta,
4) Menyusun hipotesis,
5) Melakukan penyelidikan,
6) Menyempurnakan permasalahan yang didefinisikan,
7) Menyimpulkan alternatif pemecahan secara kolaboratif,
8) Melakukan pengujian hasil (solusi) pemecahan masalah.
Selain kelima tahapan PBL di atas, terdapat lima langkah utama dalam
pembelajaran dengan model PBL (Problem Based Learning) lainnya
menurut Ibrahim dalam Sugiyanto. Kelima langkah tersebut dijelaskan
berdasarkan langkah-langkah pada Tabel 2.1.35
Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Model PBL (Problem Based Learning)
Tahap Kegiatan Guru
Guru membahas tujuan pelajaran,
Tahap 1
mendeskripsikan dan memotivasi
Orientasi siswa pada
siswa untuk terlibat dalam kegiatan
masalah
mengatasi masalah
Guru membantu siswa untuk
Tahap 2 mendefinisikan dan
Mengorganisasi siswa mengorganisasikan tugas-tugas
dalam belajar belajar yang terkait dengan
permasalahannya
Guru mendorong siswa
Tahap 3
mengumpulkan informasi yang tepat,
Membimbing penyelidikan
melaksanakan eksperimen, dan
individu maupun kelompok
mencari penjelasan dan solusi

34
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara,
2011), cet. 6, h. 94-95.
35
Sugiyanto, op. cit., h. 136-137.
19

Tahap Kegiatan Guru


Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan hasil-
Tahap 4
hasil yang tepat, seperti laporan,
Mengembangkan dan
rekaman video, dan model-model dan
menyajikan hasil karya
membantu mereka untuk
menyampaikan kepada orang lain
Tahap 5 Guru membantu siswa untuk
Menganalisis dan melakukan refleksi terhadap
mengevaluasi proses investigasinya dan proses-proses
pemecahan masalah yang mereka gunakan

d. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Model PBL (Problem


Based Learning)
PBL dapat meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dengan
meminta siswa untuk berpikir tentang masalah yang diberikan dan
menganalisa data untuk mendapat solusi. PBL juga berguna untuk
mengkonstruks berpikir kritis dan berpikir kreatif siswa sebagai upaya
pengembangan pengetahuan dan pengetahuan dan kemampuan metakognitif
siswa.36 PBL dapat merangsang motivasi belajar siswa dengan memberikan
siswa skenario masalah otentik yang terhubung langsung dengan kehidupan
mereka melalui strategi kognitif dan metakognitif belajar siswa sehingga
mengembangkan kemampuan dan pengetahuan metakognitif siswa.37
Berikut ini ada keunggulan dan kelemahan PBL. Penjelasan mengenai
keunggulan PBL adalah sebagai berikut:38
1) Teknik yang baik untuk memahami isi pelajaran,
2) Menantang kemampuan siswa untuk menemukan pengetahuan baru,

36
Behiye Akçay, “Problem-Based Learning in Science Eduacation”, Journal of Turkish
Science Education, Vol. 6, 1 April 2009.
37
Yasemin Tas dan Semra Sungur, “The Effect of Problem-Based Learning on Self-
Regulated Learning”, Croation Journal of Education Vol. 14, 29 Maret 2012, h. 533-560.
38
Wina Sanjaya, op. cit., h. 220-221.
20

3) Meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa,


4) Membantu siswa mengembangkan kemampuan mereka untuk
memahami masalah dalam kehidupan nyata,
5) Membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan baru dan
bertanggung jawab terhadap kegiatan pembelajaran,
6) Meningkatkan minat, motivasi, dan hasil belajar siswa,
7) Memberikan kesempatan siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan
yang siswa miliki kedalam dunia nyata,
8) Mengembangkan berpikir kritis siswa.
Kelebihan lainnya dari model PBL adalah sebagai berikut:39
1) Realistis dengan kehidupan siswa,
2) Konsep sesuai dengan kebutuhan siswa,
3) Memupuk sifat inquiry siswa,
4) Retensi konsep jadi kuat,
5) Memupuk kemampuan Problem Solving.
Adapun penjelasan mengenai kelemahan model PBL adalah sebagai
berikut:40
1) Saat siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan
bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka siswa
akan merasa enggan dan bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran,
2) Keberhasilan strategi pembelajaran melalui PBL membutuhkan waktu
yang cukup panjang untuk persiapan dan pelaksanaannya,
3) Tanpa pemahaman yang cukup, siswa tidak akan mendapati
pengalaman belajar bermakna seperti yang diharapkan.
Kekurangan lainnya dari model PBL ini adalah sebagai berikut:41
1) Persiapan pembelajaran (alat, problem, konsep) yang kompleks,
2) Sulitnya mecari prolem yang relevan,
3) Sering terjadi miss conception,

39
Trianto, op. cit., h. 96.
40
Ibid.
41
Ibid., h. 97.
21

4) Konsumsi waktu yang cukup lama dalam proses penyelidikan sehingga


terkadang banyak waktu yang tersita untuk proses tersebut.
Dari penjelasan diatas, pembelajaran PBL diharapkan dapat
membantu siswa mengembangkan pengetahuan yang berbasis pengetahuan
akademik (pengetahuan deklaratif/faktual dalam pengetahuan metakognitif),
pengetahuan yang dibutuhkan untuk profesi (pengetahuan prosedural dalam
kemampuan metakognitif), dan konteks untuk memecahkan masalah
(pengetahuan kondisional dalam kemampuan metakognitif).42 Pada
kesadaran metakognitif siswa terutama pada tingkat pengetahuan deklaratif,
pengetahuan prosedural, pengetahuan kondisional, perencanaan, monitoring,
dan evaluasi pada diri siswa. Dalam beberapa penelitian, PBL mampu
meningkatkan kemampuan/pengetahuan dan keterampilan metakognitif di
tingkat dasar. Penelitian juga membuktikan bahwa para siswa jauh lebih
tertarik pada solusi yang dibutuhkan dan hasil akhir permasalahan yang
diangkat bukan pada kesesuaian prosedur langkah kerja dalam mencari
solusi dan jawaban dari permasalahan yang diangkat.43

4. Metakognitif
Metakognitif adalah pengetahuan dan kesadaran tentang proses kognisi, atau
pengetahuan tentang pikiran dan cara kerjanya. Metakognitif merupakan suatu
proses menggugah rasa ingin tahu karena metakognitif menggunakan proses
kognitif yang dimiliki untuk merenungkan proses kognitif tersebut. 44 Sedangkan
menurut John Flavell dalam Desmita, metakognitif berarti “knowing about
knowing” (pengetahuan tentang pengetahuan) dan menurut McDevitt dan Ormrod
dalam Desmita, “Metakognitif merupakan pengetahuan yang berisi mengenai

42
Kevin Downing, “Problem-Based Learning and Metacognition”, As, J, Education &
Learning Vol. 1(2), 2010, h. 75-96.
43
Cemal Tosun dan Erdal Senocak, “The Effects of Problem-Based Learning on
Metacognitive Awareness and Attitudes Toward Chemistry of Prospective Teachers with Different
Academic Backgrounds”, Australian Journal of Teacher Education Vol. 38, 3 Maret 2013.
44
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010),
cet. 2, h. 132.
22

kognitif maupun proses kognitif itu sendiri guna meningkatkan hasil pembelajaran
dan memori ”.45
Metakognitif adalah kesadaran berpikir tentang apa yang diketahui dan apa
yang tidak diketahui. Dalam konteks pembelajaran, siswa mengetahui bagaimana
untuk belajar, mengetahui kemampuan dan modalitas belajar yang dimiliki, dan
mengetahui strategi belajar terbaik untuk belajar efektif. Metakognitif
berhubungan dengan pengetahuan siswa tentang cara berpikir mereka sendiri dan
kemampuan mereka menggunakan strategi-strategi belajar tertentu dengan tepat.46
Sementara itu, Bouffard dkk dalam Desmita menyatakan, “Metakognitif
merupakan pengetahuan yang terdiri atas pengetahuan kognitif juga penilaian diri
sebagai bentuk latihan ketika menerapkan kognitif yang diperoleh”.47 Menurut
Gagne seperti dikutip Dewi menyatakan bahwa metakognitif berarti kemampuan
seseorang untuk mengatur alur berpikir, memutuskan, memilah, memilih, bahkan
untuk melakukan introspeksi demi perbaikan pola pikir itu sendiri dan merupakan
bagian dari pengetahuan strategi kognitif.48 Menurut Hartman seperti dikutip
Debra McGregor, “Metakognisi sangat penting karena dapat mempengaruhi
pemahaman, retensi, dan penerapan apa yang dipelajari selain memengaruhi
efisiensi belajar, bepikir kritis, dan memecahkan masalah”.49
Metakognitif tidak sama dengan kognitif atau proses berpikir (seperti
membuat perbandingan, ramalan, menilai, membuat sintesis atau menganalisis).
Sebaliknya, metakognitif merupakan suatu kemampuan dimana individu mencoba
untuk memahami cara ia berpikir atau memahami proses kognitif yang
dilakukannya dengan melibatkan komponen-komponen perencanaan (functional
planning), pengontrolan (self monitoring), dan evaluasi (self evaluation).50

45
Ibid.
46
Sofan Amri & Iif Khoiru Ahmadi, Proses Pembelajaran Inovatif dan Kreatif dalam
Kelas, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2010), h. 149.
47
Desmita, loc. cit.
48
Dewi Salma Prawiradilaga, Prinsip Disain Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008),
cet. 2, h. 89.
49
Debra McGregor, Developing Thinking Developing Learning A Guide to Thinking Skills
in Education, (New York: McGraw Hill, 2007), pp. 211.
50
Desmita, loc. cit.
23

Sasaran metakognitif mengacu kepada seorang siswa dalam mengembangkan


potensi dirinya, sehingga siswa harus:51
a. Mampu mengarahkan diri untuk memulai proses belajar,
b. Mampu merefleksikan diri dengan mereview sasaran, tujuan, dan luaran
(outcome) pembelajaran yang baru,
c. Mampu mengevaluasi diri dengan menilai pertanyaan dan memecahkan
masalah yang dihadapinya.
Hasil belajar kognitif hanya sebatas pada hasil belajar yang berkaitan
dengan kemampuan siswa terhadap suatu materi pembelajaran. Hasil belajar
kognitif versi Bloom yang terbaru terdiri atas enam ranah yaitu mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, sintesis, dan evaluasi.52 Sedangkan hasil
belajar dari pengetahuan metakognitif berkaitan dengan hasil belajar terhadap
berbagai pengetahuan akan tugas kognitf dengan harapan siswa dapat mengalami
peningkatan akan hasil belajar kognitif. Hasil belajar pengetahuan metakognitif
terdiri atas tiga ranah yaitu pengetahuan deklaratif, pengetahuan prosedural, dan
pengetahuan kondisional.53 Oleh karena itu, antara hasil belajar kognitif dengan
hasil belajar pengetahuan metakognitif memiliki kesinambungan antara keduanya.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa metakognitif adalah
pengetahuan dan kesadaran tentang proses kognisi atau pengetahuan tentang
pikiran dan cara kerjanya. Metakognitif merupakan suatu proses menggugah rasa
ingin tahu karena metakognitif menggunakan proses kognitif untuk merenungkan
proses kognitif. Metakognitif dapat memandu siswa dalam menata suasana dan
menyeleksi strategi untuk meningkatkan kemampuan kognitif di masa mendatang.
Metakognitif sendiri terdiri atas pengetahuan metakognitif dan aktivitas
metakognitif. Pengetahuan metakognitif meliputi usaha monitoring dan refleksi
atas pikiran-pikiran saat ini. Refleksi tersebut membutuhkan pengetahuan faktual
tentang tugas, pengetahuan strategis, dan tujuan dari pengetahuan strategis dan

51
Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, op. cit., h. 151.
52
Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl (eds), op.cit., h. 100.
53
Patcharee Rompayom, Chinda Tambunchong, dkk. The Development of Metacognitive
Inventory to Measure Students Metacognitive Knowledge Related to Chemical Bonding
Conceptions, International Association for Educational Assessment (IAEA), 2010, pp. 2.
24

pengetahuan faktual yang berisi mengenai bagaimana dan kapan menggunakan


prosedur tertentu untuk memecahkan masalah. Sedangkan aktivitas metakognitif
meliputi penggunaan self awareness dalam menata dan menyesuaikan strategi
yang digunakan selama berpikir memecahkan masalah.
Menurut Veenman, Van Hout-Wolters, dan Afflerbach dalam Patcharee
Rompayom metakognitif berkaitan dengan kesadaran metakognitif, pengetahuan
metakognitif, percobaan metakognitif, metamemori, kemampuan metakognitif,
metakomponen, strategi pembelajaran, pengamatan komprehensif, kemampuan
berpikir tingkat tinggi, dan kemampuan regulasi.54
a. Pengetahuan Metakognitif
Pengetahuan metakognitif melibatkan tiga macam pengetahuan,
diantaranya:55
1) Pengetahuan Deklaratif
Pengetahuan deklaratif berkenaan dengan pengetahuan kepada
pembelajar untuk mencari informasi/sumber informasi yang
dibutuhkan sebagai usaha dari tugas yang diberikan. Pengetahuan
tersebut mengenai:
a) Maksud dari tugas tersebut (tujuan/sasaran kecakapan seperti
apa yang diinginkan dari tugas yang telah diberikan.
b) Mengenai tuntutan tugas (sumber informasi-informasi apa saja
dan tindakan apa saja yang dibutuhkan untuk memecahkan suatu
masalah).
c) Mengenai dasar dari tugas (berkaitan dengan hal apa saja tugas
tersebut).
2) Pengetahuan Prosedural
Berkenaan dengan pengetahuan/keyakinan mengenai pendapat pribadi
terhadap tugas yang diberikan. Sebuah tanggapan/pendapat pribadi
siswa sebagai salah satu kecakapan siswa untuk mengungkap

54
Ibid., pp. 1.
55
Ibid., pp. 3.
25

bagaimana melakukan suatu hal agar memperoleh pengetahuan yang


relevan.
3) Pengetahuan Kondisional
Berkenaan dengan pengetahuan mengenai kapan dan mengapa
menggunakan strategi tersebut untuk memecahkan suatu masalah.
Pengetahuan dalam situasi ini biasanya menggunakan kemampuan
yang spesifik seperti teknik dan metode tertentu.
Pengetahuan metakognitif lainnya menurut Lorin W. Anderson
adalah:56
1) Pengetahuan Strategi
Pengetahuan strategi adalah cara berpikir seseorang dalam
menentukan langkah, strategi, atau memilih teknik dan teori dalam
mengatasi suatu masalah. Pengetahuan strategi berkaitan dengan
mengingat, menyusun inti sari bacaan, membaca buku teks, dan
sebagainya.
2) Pengetahuan Tugas Kognitif
Pengetahuan tugas kognitif kemungkinan bisa lebih mudah atau lebih
sulit dari pengetahuan strategi. Pengetahuan tugas kognitif berkenaan
dengan mengingat dan menentukan suatu tugas. Pemilihan dan
penyesuaian pengetahuan tugas kognitif sering kali memerlukan
penyesuaian seseorang terkait dengan kondisi, situasi, lokasi, atau
keadaan sesuatu yang berbeda.
3) Pengetahuan Diri
Pengetahuan untuk mengukur kekuatan dan kemampuan dirinya untuk
mengatasi kelemahan dirinya. Pengetahuan diri ini tidak hanya
menyangkut diri sendiri, tetapi seseorang dapat mengenali orang lain,
sekelompok atau masyarakat tertentu untuk dikaji sebagai
pengetahuan.

56
Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl (eds), op.cit., h. 83-89.
26

B. Konsep Virus
Konsep Virus adalah konsep yang dipelajari di kelas X SMA pada semester
ganjil (1). Dalam buku panduan kurikulum 2013, konsep ini masuk dalam
kompetensi inti mengenai pemahaman prinsip-prinsip pengelompokkan mahluk
hidup. Sedangkan kompetensi dasar yaitu mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi dan
peran virus bagi kehidupan, membuat usulan tindakan preventif untuk
meminimalisir dampak infeksi virus dan menjelaskan peran virus dalam rekayasa
genetika, dan merancang model dan menyajikan replikasi virus.57
Virus lebih kecil dan lebih sederhana dari bakteri. Tanpa struktur dan
mekanisme metabolisme yang ditemukan dalam sel, sebagian esar virus tidak leih
kecil dari gen-gen yang dikemas dalam selubung protein. Pada awalnya, virus
dianggap sebagai zat kimiawi biologis. Virus disebut juga sebagai racun karena
virus mampu menyebabkan berbagai macam penyakit dan dapat menyebar di
antara organisme, para peneliti pada akhir 1800-an menganggap ada kesamaan
dengan bakteri dan mengajukan virus sebagai bentuk kehidupan yang paling
sederhana. Akan tetapi, virus tidak dapat bereproduksi atau melaksanakan
aktivitas metabolisme di luar sel inang. Sehingga para peneliti hingga saat ini
menyetujui bahwa virus tidak hidup, namun berada di wilayah abu-abu antara
bentuk kehidupan dan zat kimiawi.58
Virus adalah genom asam nukleat yang berukuran kecil yang terbungkus
dalam kapsid protein dan terkadang amplop bermembran yang mengandung
protein-protein virus yang membantu virus memasuki sel-sel. Genom mungkin
berupa DNA atau RNA beruntai tunggal atau beruntai ganda.59 Virus dapat
memperbanyak jumlahnya dengan cara replikasi virus. Replikasi virus dibagi
menjadi dua cara yakni daur litik dan daur lisogenik.60 Virus dapat menyebabkan
penyakit pada hampir seluruh mahluk hidup. Namun virus juga dapat digunakan
sebagai bahan penelitian mengenai mekanisme molekular proses-proses

57
Pedoman Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) Indonesia.
58
Neil A. Campbell dan Jane B. Reece, Biology I, (Jakarta: Erlangga, 2010), h. 412.
59
Ibid., h. 426.
60
Sinta Sasika Novel, Rangkuman Biologi SMA, (Jakarta: GagasMedia, 2010), h. 6.
27

fundamental replikasi, transkripsi, dan translasi DNA. Virus juga digunakan


sebagai penelitian mengenai perkembangan teknik manipulasi dan teknik
mentransfer gen dari satu organisme ke organisme lain.61

C. Hasil Penelitian yang Relevan


Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Sebuah
penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Zaenudin menyimpulkan bahwa
kemampuan metakognitif siswa MA Manaratul Islam Jakarta dapat dikembangkan
melalui pembelajaran Metode Problem Solving.62 Penelitian berikutnya yang
dilakukan oleh Eka Sastrawati dkk menyimpulkan bahwa penggunaan model PBL
dan strategi metakognisi pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tungkal Ulu Tebing
Tinggi memberi pengaruh terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
Dan dari hasil penelitian ini menyebutkan bahwa keunggulan penggunaan model
PBL dalam pembelajaran dipengaruhi oleh variabel strategi metakognisi.63
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Kevin Downing menyimpulkan
bahwa perubahan yang signifikan terhadap kemampuan dan keterampilan
metakognitif mahasiswa Hong Kong University dengan penerapan model
pembelajaran PBL yang menggunakan berbagai jenis isu sosial sebagai pokok
permasalahannya. Dengan menggunakan model pembelajaran PBL mahasiswa
juga diajarkan untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam
dirinya. Selain itu juga model pembelajaran PBL mampu meningkatkan minat dan
motivasi mahasiswa karena jenis persoalan yang coba diangkat saat penerapan
PBL sangat menarik dan dekat dengan kehidupan nyata.64
Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Intan Jatiningrum
menyimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematika siswa MTs Negeri

61
Neil A. Campbell dan Jane B. Reece, op. cit., h. 412.
62
Ahmad Zaenudin. “Metakognitif Siswa pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui
Metode Problem Solving,” Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
Jakarta, 2012, h. 67-68, tidak dipublikasikan.
63
Eka Saraswati, Problem-Based Learning, Strategi Metakognisi dan Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi Siswa, ISSN 2088-205x: Tekno Pedagogi, Vol. 1 No. 1-14, 2 September
2011, h. 12.
64
Kevin Downing, Problem Based Learning and Metacognition, Asian Journal on
Education and Learning, International Conference on the Role of Universities in Hands-On
Learning, Chiang Mai, Thailand, Vol. 1 (2), Agustus 2009, h. 16.
28

1 Tangerang yang diajar dengan menggunakan pendekatan metakognitif lebih


tinggi dibandingkan dengan pendekatan konvensional. Dengan menggunakan
pendekatan metakognitif, siswa juga mampu memberikan alternatif jawaban yang
banyak dan dapat dengan cepat mengevaluasi kesalahan persepsi dan asumsi yang
dimiliki siswa sebelumnya.65
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Patcharee Rompayom, dkk
menyimpulkan bahwa pengukuran mengenai kemampuan dan pengetahuan
metakognitif dapat membantu guru untuk mengetahui bagaimana siswa belajar
dan sebagai arahan bagi guru untuk meningkatan kemampuan siswa.
Metakagonisi berisikan komprehensif, retensi, dan aplikasi pengetahuan yang
telah dipelajari, kemampuan berpikir kritis dan kemampuan untuk memecahkan
permasalahan. Metakognitif dapat membantu siswa untuk lebih baik dalam
pengetahuan kognitif siswa, membuat siswa berpikir mengenai gaya belajar yang
tepat untuk siswa, dan membantu siswa untuk mengambil tanggung jawab dan
peran bagi kegiatan belajar mereka. Terutama dalam kelas sains, metakognitif
membantu siswa dalam kegiatan pembelajarannya dan mengembangkan konsep
sains.66

D. Kerangka Berpikir
Mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah pengetahuan yang
sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan
dan didasarkan terutama atas pengamatan dan deduksi. Mata pelajaran IPA
mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada di permukaan bumi, di dalam
perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati oleh indera maupun
tidak. Mata pelajaran IPA terdiri dari suatu kumpulan teori yang sistematis,
penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan
berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta

65
Intan Jatiningrum, “Pengaruh Pendekatan Metakognitif terdahap Kemampuan Berpikir
Kreatif Matematis Siswa,” Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
Jakarta, 2012, h. 64-65. tidak dipublikasikan.
66
Patcharee Rompayom, dkk, loc. cit.
29

menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sekumpulan
pengetahuan dan sekumpulan konsep serta bagan konsep.67
Secara umum mata pelajaran IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar, yaitu
Biologi, Fisika, dan Kimia. Sebagai suatu proses, mata pelajaran IPA merupakan
proses yang dipergunakan untuk mempelajari objek studi, menemukan dan
mengembangkan produk-produk sains, dan sebagai aplikasi, teori-teori dalam
mata pelajaran IPA akan melahirkan teknologi yang dapat memberi kemudahan
bagi kehidupan. Nilai-nilai dalam mata pelajaran IPA diantaranya nilai praktis,
nilai intelektual, nilai sosial-budaya-ekonomi-politik, nilai kependidikan, dan nilai
keagamaan. Dalam belajar Biologi tidak harus selalu belajar menghafal dan
mencatat sehingga pembelajaran menjadi terkesan monoton dan tidak menarik
siswa. Oleh karena itu, seorang guru perlu kreatif dalam mengembangakn model
pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar Biologi
sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Konsep virus merupakan konsep yang erat dengan kehidupan nyata siswa.
Ukuran virus yang mikroskopik membuat virus sangat abstrak dan kurang
menarik minat siswa untuk mempelajarinya sehingga dibutuhkan model
pembelajaran yang sesuai dengan materi virus. Problem Based Learning (PBL)
menekankan siswa untuk mempelajari virus berdasarkan masalah yang berkaitan
dengannya dikarenakan manfaat baik keutnungan dan kerugian virus yang banyak
menimbulkan masalah dengan kehidupan nyata. Pengetahuan metakognitif
merupakan pengetahuan yang diperlukan siswa untuk dapat mengontrol,
mengawasi dan memonitoring pengaturan proses kognitif siswa. Pengetahuan
metakognitif perlu dimiliki siswa untuk dapat menilai proses kognitif siswa
selama proses kegiatan belajar.
Oleh karena itu, melalui model PBL ini siswa dapat mengembangkan
pengetahuan metakognitif melalui langkah-langkah dalam model pembelajaran
PBL karena saling berkaitan satu sama lain. Dengan model PBL dan peningkatan
pengetahuan metakognitif, siswa diharapkan mendapatkan hasil belajar yang lebih

67
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implemetasinya dalam
KTSP, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), cet. 2, h. 137.
30

baik dan pengetahuan Biologi yang diperoleh siswa lebih lama untuk diingat.
Selain pengetahuan metakognitif, penggunaan model PBL dalam praktiknya juga
mampu mengembangkan siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Dengan model PBL siswa dapat merumuskan dan menganalisis masalah, mencari
alternatif solusi dari permasalahan yang diangkat berdasarkan informasi yang
relevan, dan meningkatkan kemampuan siswa untuk bersosialisasi dengan cara
berdiskusi. Model PBL juga sangat erat hubungannya dengan peningkatan
keterampilan metakognitif yang terdiri atas keterampilan untuk memecahkan
masalah, keterampilan untuk mengambil keputusan, keterampilan berpikir kritis,
dan keterampilan berpikir kreatif. Melalui model PBL siswa juga dapat
meningkatkan hasil belajar kognitif maupun metakognitif siswa pada konsep
virus.

E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan penyusunan kerangka pikir di atas, maka
hipotesis penelitian yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:
Ha1 : Terdapat pengaruh penggunaan model Problem Based Learning (PBL)
terhadap pengetahuan metakognitif Biologi siswa kelas X pada konsep
virus.
Ha2 : Terdapat pengaruh penggunaan model Problem Based Learning (PBL)
terhadap pengetahuan kognitif Biologi siswa kelas X pada konsep virus.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 32 Jakarta Jalan Panjang
Cidodol Komplek Setneg Baru Cidodol Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Adapun
waktu pelaksanaan penelitian adalah pada semester I tanggal 17 September 2014
sampai dengan 1 Oktober 2014 tahun pelajaran 2014/2015. Adapun rangkaian
kegiatan persiapan, uji coba, dan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Tahapan Persiapan, Uji Coba, dan Penelitian
No. Waktu Tempat Jenis Kegiatan
Maret – Juni Kampus UIN Syarif Pendalaman karakter PBL
1.
2014 Hidayatullah Jakarta dan Metakognitif
Pembuatan instrumen
Juni – Agustus Kampus UIN Syarif
2. penelitian (RPP, LKS PBL,
2014 Hidayatullah Jakarta
soal & angket Metakognitif
Validasi instrumen soal
12 Agustus Kampus UIN Syarif metakognitif oleh dosen
3.
2014 Hidayatullah Jakarta pembimbing I dan dosen
ahli (pend. Matematika)
25 Agustus Validasi instrumen oleh
4. SMA Negeri 32 Jakarta
2014 siswa SMAN 32 Jakarta
4 September Kampus UIN Syarif Persiapan akhir penelitian
5.
2014 Hidayatullah Jakarta oleh dosen pembimbing
17 September –
6. SMA Negeri 32 Jakarta Penelitian
1 Oktober 2014
Kampus UIN Syarif
Oktober –
7. Hidayatullah Jakarta Analisis data
November 2014

31
32

No. Waktu Tempat Jenis Kegiatan


Kampus UIN Syarif Penyerahan laporan
8. Desember 2014
Hidayatullah Jakarta penelitian

Adapun jadwal penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No. Hari/Tanggal Kegiatan
Pre Test konsep Virus kelas eksperimen dan
1. 17 September 2014
kelas kontrol
Proses pembelajaran PBL kegiatan I
2. 17 September 2014 berkaitan dengan ciri, struktur, dan jenis virus
pada kelas eksperimen
Proses pembelajaran dengan pendekatan
3. 17 September 2014 saintifik berkaitan dengan ciri, struktur, dan
jenis virus pada kelas kontrol
Pada kelas eksperimen dan kontrol
mengerjakan soal evaluasi I dan masuk ke
4. 24 September 2014 pembelajaran PBL kegiatan II pada kelas
eksperimen berkaitan dengan replikasi dan
peranan virus
Pada kelas kontrol dengan diskusi kelompok
5. 24 September 2014 yang kedua materinya berkaitan dengan
replikasi dan peranan virus
Diskusi soal evaluasi II pada kelas
6. 1 Oktober 2014
eksperimen dan kelas kontrol
Pemberian Post Test pada kelas eksperimen
7. 1 Oktober 2014
dan kontrol
33

B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi
experiment (eksperimen semu). Penelitian quasi eksperiment merupakan metode
yang tidak memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan secara penuh
terhadap variabel dan kondisi-kondisi eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti
ikut serta dalam penelitian, peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan cara
mengajar disekolah tersebut.
Desain penelitian yang digunakan adalah Control Group Pretes-Postest
Design. Hal ini dikarenakan pemilihan dua kelompok kelas yang dipilih secara
random.1 Rancangan penelitian tersebut dinyatakan sebagai berikut.2
Tabel 3.3 Desain Penelitian
Kelompok Pre Test Perlakuan Post Test
Eksperimen
Kontrol

Keterangan :
O1 : Pretest
O2 : Postest
X1 : Perlakuan pada kelas eksperimen
X2 : Perlakuan pada kelas kontrol
Rancangan desain penelitian pada tabel, terdiri dari dua kelas yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen yang dipilih di SMA Negeri 32
Jakarta adalah kelas X MIA I dan mendapatkan perlakuan (treatment) berbeda
dari pembelajaran yang biasa diterapkan disekolah yaitu dengan menggunakan
model Problem Based Learning (PBL), sedangkan pada kelas kontrol yang dipilih
di SMA Negeri 32 Jakarta adalah kelas X MIA 2 mendapatkan perlakuan
(treatment) yang sama dengan pembelajaran yang biasa diterapkan di sekolah

1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, (Bandung: Alfabeta,2012),
cet. 17, h. 77.
2
Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), cet. 2,
h. 182.
34

yaitu menggunakan pendekatan saintifik yang merupakan kombinasi diskusi


kelompok, ceramah, dan penugasan.

C. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua variabel yaitu variabel
bebas dan variabel terikat dengan penjelasan definisi konseptual dan definisi
operasional dari masing-masing variabel penelitian. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah model PBL (Problem Based Learning) dengan definisi
konseptual dalam variabel ini yaitu model pembelajaran PBL (Problem Based
Learning) merupakan salah satu teknik dalam pembelajaran konstrukstivisme,
siswa dihadapkan pada suatu masalah untuk selanjutnya solusi bagi masalah
tersebut dengan menggunakan sumber informasi yang tepat dan definisi
operasional dalam variabel ini yaitu model pembelajaran dapat terlihat pada saat
menganalisis masalah dan mencari alternatif jawaban sebagai solusi dari masalah
yang diangkat melalui kegiatan diskusi kelompok.
Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengetahuan
metakognitif dengan definisi konseptual dalam variabel ini yaitu pengetahuan
metakognitif merupakan pengetahuan yang dimiliki siswa dalam memahami
bagaimana langkah/prosedur selama proses pembelajaran berlangsung dan
definisi operasional dari variabel ini yaitu model pembelajaran dapat terlihat pada
saat menganalisis masalah dan mencari alternatif jawaban sebagai solusi dari
masalah yang diangkat melalui kegiatan diskusi kelompok.

D. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu harus ditentukan populasi
penelitian. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.3 Populasi target dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 32 Jakarta. Sedangkan populasi
terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 32 Jakarta.

3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), cet. 14, h. 173.
35

2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.4 Sampel diambil
dari populasi terjangkau yaitu siswa kelas X MIA I sebagai kelas eksperimen dan
X MIA 2 sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan pada siswa kelas
X SMA Negeri 32 Jakarta dengan teknik cluster random sampling (acak
kelompok) adalah pengambilan sampel secara acak dengan menganggap semua
subjek dalam populasi tersebut sama.5 Pada kelas X dipilih dua kelas secara acak,
sehingga kelas X MIA 1 dan X MIA 2 menjadi sampel penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tes dan
nontes. Tes yang diberikan dalam bentuk soal pilihan ganda dan soal essay, tes ini
digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa (kognitif pada pilihan ganda dan
pengetahuan metakognitif pada soal essay), dan nontes lembar observasi kegiatan
guru dan siswa.

F. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah:
1. Tes
Tes yang digunakan untuk mengukur melalui Pre Test dan Post Test hasil
belajar siswa yang berupa tes objektif jenis pilihan ganda sebanyak 10 soal yang
terdiri dari 5 option atau pilihan jawaban yaitu a, b, c, d, dan e, yang diberikan
kepada siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Semua tes yang diberikan
mengukur ranah kognitif yang meliputi aspek ingatan (C1), pemahaman (C2),
Penerapan (C3), dan analisis (C4). Tes yang diberikan untuk mengukur ranah
pengetahuan metakognitif adalah tes objektif jenis essay sebanyak 3 soal untuk
masing-masing nomor soal pilihan ganda. Ketiga soal tersebut meliputi aspek
pengetahuan deklaratif, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan kondisional.

4
Ibid., h. 174.
5
Ibid., h. 177.
36

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Valid Konsep Virus Soal Pilihan Ganda
Jenjang Kognitif
Sub Konsep ∑ Soal
C1 C2 C3 C4
1. Menyebutkan ciri-ciri umum virus - - - 1, 2 2
2. Menjelaskan struktur tubuh umum
- - - 3, 4 2
virus
3. Mengidentifikasi permasalahan
- 5 - 6, 7 3
virus dalam kehidupan
4. Membedakan replikasi virus
berdasarkan siklus litik dan siklus - - 8 - 1
lisogenik
5. Menyimpulkan peranan virus - - 9 10 2
Jumlah 10

Jenis tes pengetahuan metakognitif telah divalidasi dan di koreksi oleh


dosen ahli Pendidikan Matematika (Abdul Muin)6 dan dosen pembimbing
(Zulfiani dan Yanti Herlanti). Selanjutnya jenis tes pengetahuan metakognitif ini
diujicobakan pada siswa di akhir soal kognitif pada saat uji validasi.
Tabel 3.5 Soal Pengetahuan Metakognitif (Essay)
No. Bentuk Soal Pengetahuan Metakognitif
Pengetahuan/informasi apa sajakah yang kalian butuhkan
1. Deklaratif
untuk dapat menjawab soal tersebut dengan benar?
Jelaskan langkah-langkah yang kalian lakukan untuk
2. Prosedural
dapat menjawab soal tersebut dengan benar!
Kapan dan mengapa kamu menggunakan langkah-
3. Kondisional langkah seperti yang telah kamu jelaskan pada soal
sebelumnya?

6
Lampiran 6.
37

2. Lembar Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) yang dilengkapi
dengan format ataau blangko pengamatan yang disusun berdasarkan item-item
tentang kejadian atau tingkah laku gambaran penelitian secara umum.7 Lembar
observasi yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi untuk
melihat aktivitas siswa ketika proses pembelajaran berlangsung dan lembar
observasi kegiatan guru. lembar observasi bertujuan untuk melihat konsistensi
guru terhadap RPP yang telah dibuat. Aktivitas siswa yang diamati ketika proses
pembelajaran disesuaikan dengan indikator-indikator model pembelajaran PBL
(Problem Based Learning). Untuk lebih jelasnya lembar observasi kegiatan guru
dan siswa dapat dilihat pada lampiran.

G. Prosedur Penelitian
1. Tahap Perencanaan/Persiapan
Tahap perencanaan/persiapan terdiri dari:
a. Studi pendahuluan berupa pengamatan ke sekolah terkait dan telaah
pustaka untuk menyusun rencana pembelajaran pada konsep Virus
b. Menyelesaikan surat izin penelitian
c. Merancang rencana pembelajaran (RPP)
d. Menghubungi guru biologi sekolah yang bersangkutan untuk
menentukan waktu penelitian dan mendiskusikan prosedur jalannya
penelitian, ambil kesepakatan antara peneliti dengan guru Biologi di
sekolah yang bersangkutan
e. Menyusun instrumen penelitian (alat pengumpul data) berupa tes
pilihan ganda dan essay, angket, dan lembar observasi
f. Melakukan uji coba instrumen
g. Mengolah data hasil uji coba instrumen kemudian menentukan soal
yang akan digunakan dalam pengambilan data, yaitu soal yang valid

7
Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 272.
38

2. Tahap Pelaksanaan
a. Membagi dua kelas penelitian kelas eksperimen (X MIA 1) dan kelas
kontrol (X MIA 2)
b. Memberikan pengertian awal mengenai proses berjalannya model PBL
dan memberikan informasi kepada siswa konsep yang akan dipelajari
pada pertemuan tersebut adalah konsep Virus pada kelas eksperimen
c. Memberikan pretest kepada seluruh subjek penelitian (kelas eksperimen
dan kelas kontrol) dengan menggunakan instrumen tes pilihan ganda
dan essay
d. Melaksanakan pembelajaran dengan model PBL pada kelas eksperimen
dan metode pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kelas
kontrol.
e. Memberikan posttest kepada seluruh subjek penelitian (kelas
eksperimen dan kelas kontrol) dengan menggunakan instrumen tes yang
sama saat pretest

3. Tahap Akhir
a. Mengolah dan mengkonversi data hasil tes pilihan ganda dan essay
serta angket (pre test dan post test) dalam bentuk nilai/angka
b. Mengolah data hasil essay dengan analisis statistik
c. Mengolah data observasi kegiatan guru dan siswa
d. Menganalisis hasil penelitian yang tertuang dalam pembahasan
e. Menarik kesimpulan

H. Kalibrasi Instrumen
1. Tes
Tes yang akan diberikan kepada siswa, diujicobakan terlebih dahulu untuk
diketahui validitas dan reabilitas soal dari instrumen tes tersebut dengan
perhitungan yang sesuai dalam penelitian pada metode quasi eksperimen. Selain
itu soal juga harus dicek untuk melihat kriteria tingkat kesulitan soal dan daya
39

pembeda soal sehingga instrumen tersebut layak untuk digunakan dalam


penelitian ini.
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.8 Sebuah tes instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur item soal tersebut dan dapt mengungkap
data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas
instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran validitas tersebut.
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini berupa validitas
butir soal dengan rumus korelasi koefisien korelasi biseral, hal ini
dikarenakan data atau butir soal yang diukur bersifat kontinu dengan
menggunakan rumus:9

= √

Keterangan :
rpbi = Koefisien korelasi Biseral
Mp = Rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang akan
dicari validasinya
Mt = Rerata skor total
Sd = Standar deviasi dari skor total
p = Proporsi siswa yang menjawab benar
q = Proporsi siswa yang menjawab salah
Apabila maka dianggap signifikan, artinya soal
yang digunakan sudah valid. Sebaliknya jika artinya soal
tersebut tidak valid, maka soal tersebut harus direvisi atau tidak digunakan.
Instrumen soal metakognitif melalui tiga tahap uji validasi yaitu validasi
konstruks (oleh seorang dosen ahli pendidikan matematika), empirik (oleh
dua orang dosen pembimbing), dan eskternal (ke lapangan dengan 36

8
Ibid., h. 211-213.
9
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
h. 79.
40

jumlah siswa kelas XI MIA 3). Jumlah instrumen soal yang valid sebanyak
tiga soal essay. Adapun untuk instrumen soal kognitif hasil uji validitas
menggunakan Anates memperoleh 11 soal kognitif yang valid dari 25 soal
kognitif yang diajukan. Hasil uji validitas instrumen soal kognitif dapat
dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Kognitif
Uji Validitas
Jumlah Soal 25
Jumlah Siswa 36
Nomor Soal yang Valid 1, 2, 3, 7, 10, 12, 13, 14, 18, 23, 25
Jumlah Soal yang Valid 11

b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut dianggap sudah cukup baik.10 Reliabilitas dapat dihitung
dengan menggunakan rumus K-R 20. Rumus tersebut adalah sebagai
berikut:11

= ( )

Keterangan:
= reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan
= varians total
p = proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir (proporsi
subjek yang mendapat skor 1)

p =

q =

10
Suharsimi Arikunto, op.cit., h. 221.
11
Ibid., h. 239.
41

Hasil uji reliabilitas instrumen soal kognitif dapat dilihat pada Tabel 3.7
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Hasil Uji Reliabilitas
rhitung 0,44
Kesimpulan Sedang
.
c. Tingkat Kesukaran
Cara melakukan analisis untuk menentukan taraf kesukaran soal
dengan menggunakan rumus:12

Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknnya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Menurut Suharsimi Arikunto, indeks kesukaran sering diklasifikasikan
sebagai berikut:13
Soal dengan P = 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
Soal dengan P = 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang
Soal dengan P = 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah
Hasil uji tingkat kesukaran instrument soal kognitif menggunakan
Anates dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen
Kategori Soal Jumlah Soal Nomor Soal
Mudah 1 10
Sedang 6 1, 2, 12, 14,18, 25
Sukar 1 9
Sangat Sukar 2 13, 24

12
Suharsimi Arikunto, op.cit., h. 208.
13
Ibid., h. 210.
42

d. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai atau berkemampuan tinggi dengan
siswa yang bodoh atau berkemampuan rendah.14 Penelitian ini dipandang
perlu untuk mengadakan uji daya pembeda. Rumus pengujian daya
pembeda yaitu:15

Keterangan:
J = Jumlah peserta tes
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan
benar
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Menurut Suharsimi Arikunto, klasifikasi daya pembeda adalah:16
D = 0,00 – 0,20 : Jelek
D = 0,20 – 0,40 : Cukup
D = 0,40 – 0,70 : Baik
D = 0,70 – 1,00 : Baik sekali
D = negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai
nilai D negatif sebaiknya dibuang saja
Dalam penelitian ini, daya pembeda masing-masing soal dihitung
dengan Anates. Berdasarkan hasil pengujian tersebut diperoleh hasil daya
pembeda terendah yaitu 0,10 dengan kategori jelek, sedangkan tertinggi
yaitu 0,70 dengan kategori baik.

14
Ibid., h. 211.
15
Ibid., h. 213-214.
16
Ibid., h. 218.
43

2. Non Tes
Non tes yaitu berupa data hasil observasi kegiatan selama pembelajaran.
Validasi isi lembar observasi kegiatan pembelajaran terlebih dahulu disetujui oleh
pertimbangan para ahli dalam hal ini adalah dosen pembimbing.

I. Teknik Analisis Data


Setelah melakukan uji coba instrumen, selanjutnya dilakukan oenelitian.
Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian selanjutnya diolah dan
dianalisis dengan maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian
dan menguji hipotesis. Pengolahan dan penganalisisan data tersebut digunakan uji
statistik. Data terbagi menjadi dua kelompok, yaitu data kualitatif (lembar
observasi) dan data kuantitatif (tes).
1. Data Kualitatif
a. Teknik Analisis Data Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran
Data hasil observasi kegiatan pembelajaran dilakukan saat guru
sedang melaksanakan kegiatan pembelajaran seperti yang dituliskan dalam
RPP. Pihak yang menjadi observer dalam pengambilan data hasil observasi
kegiatan pembelajaran adalah guru Biologi Kelas X SMAN 32 Jakarta yaitu
Ibu Sri hartuti, S.Pd. selaku observer I dan mahasiswa PPL UHAMKA
Pendidikan Biologi 2011 Budi Sulistiya Ningsih selaku observer II. Kedua
observer mengikuti proses kegiatan pembelajaran dan melakukan penilaian
terhadap pelaksanaan KBM yang dilakukan oleh peneliti (guru).

2. Data Kuantitatif
Teknik analisis data hasil belajar baik data hasil belajar kognitif maupun
data hasil belajar pengetahuan metakognitif, langkah-langkah yang ditempuh
dalam penggunaan statistik untuk pengolahan data tersebut adalah:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian terhadap normal atau tidaknya
sebaran data yang akan dianalisis. Teknik yang digunakan untuk menguji
44

normalitas dalam penelitian ini adalah uji Liliefors. Untuk pengujiannya


menggunakan prosedur berikut.17 Langkah pertama mengurutkan data dari
sampel yang terkecil ke terbesar kemudian menghitung rata-rata nilai skor
sampai akhir secara keseluruhan menggunakan rata-rata tunggal ( ̅ ).
Kemudian hitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar
deviasi tunggal (Sd), kemudian menghitung Zi dengan rumus sebagai
berikut:
̅

Keterangan :
Z = Bilangan baku
̅ = Rata-rata sampel
= Gain sampel
Sb = Simpangan baku
Kemudian menentukan nilai tabel Z (lihat tabel Z) berdasarkan nilai
Zi, dengan mengabaikan nilai negatifnya. Jika ada tanda negatif pada hasil
akhirnya, maka harus abaikan tanda negatif tersebut. Kemudian langkah
selanjutnya adalah melihat tabel pada kolom Z, kemudian menentukan besar
peluang masing-masing nilai Z berdasarkan tabel dengan tulisan simbol
F(Zi) dengan cara sebagai berikut:
F(Zi) = Apabila Z < 0, maka 0,5 – Z Tabel
F(Zi) = Apabila Z > 0, maka 0,5 + Z Tabel
Selanjutnya menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing-masing nilai
Z untuk setiap baris, dan sebut dengan S(Zi) kemudian dibagi dengan
jumlah number of cases (N) sampel. S(Zi) dapat dicari dengan:

Keterangan:
S(Zi) = Proporsi
Fk = Frekuensi Kumulatif

17
Nisrina Haniah, Uji Normalitas dengan MetodeLiliefors, 2013, h. 3-10, (http://statistika
pendidikan.com) diunduh pada tanggal 16 Desember 2014.
45

N = Number of Cases
Kemudian menentukan nilai L dan bandingkan dengan nilai L tabel
(tabel nilai kritis untuk uji Liliefors). Cara mencari Lo adalah sebagai
berikut:
Lo = [F(Z) – S(Z)]
Keterangan:
Lo = Harga mutlak terbesar
F(Zi) = Peluang angka baku
S(Zi) = Proporsi angka baku
Untuk Lo (Lhitung) < Ltabel maka sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Lhitung adalah nilai terbesar dari dan Ltabel didapat dari
perhitungan rumus :
Ltabel =

Keterangan:
0,886 = Nilai kritis L untuk uji Liliefors dengan N > 30
N = Number of Cases
Jika Lo < Lhitung, maka data berdistribusi normal. Sebaliknya jika Lo >
Lhitung, maka data tidak berdistribusi normal. Jika keseluruhan data Lo
(Lhitung) yang diperoleh adalah normal, maka uji statistik lanjutan yang
digunakan adalah uji parametrik yaitu uji homogenitas dan uji t. Namun,
jika ada beberapa Lo (Lhitung) yang tidak normal dari data keseluruhan, maka
uji statistik lanjutan yang digunakan adalah uji non parametrik.18 Uji non
parametrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Mann Whitney U.
Penjelasan mengenai penggunaan uji statistik parametrik dan non
parametrik, ada pada bagan berikut:19

18
Yanti Herlanti, “Science Education Research, Tanya Jawab Seputar Penelitian
Pendidikan Sains,” Universitas Islam Negeri Jakarta, 2006, h. 70. tersedia melalui
http://dhetik.weebly.com diunduh pada tanggal 16 Desember 2014.
19
Ibid.
46

tidak

ya

Gambar 3.1 Uji Statistika Parametrik dan Non Parametrik

b. Uji Beda
Berdasarkan hasil uji normalitas, data yang diperoleh sebagian besar
data yang tidak normal, maka hipotesis hasil belajar kognitif dan hasil
belajar pengetahuan metakognitif diuji dengan menggunakan uji Mann
Whitney U. Penghitungan uji Mann Whitney U menggunakan SPSS 16.

c. Uji N-Gain
Uji N-Gain merupakan selisih antara nilai pretest dan nilai posttest, uji
N-gain menunjukkan perbedaan peningkatan keterampilan metakognitif
Biologi setelah penggunaan model PBL. Uji N-gain dilakukan untuk
memperkuat hasil kesimpulan dan untuk mengukur signifikansi peningkatan
keterampilan metakognitif siswa setelah pembelajaran. Untuk mencari
normal gain digunakan rumus sebagai berikut:20

N Gain =

20
Yanti Herlanti, “Science Education Research, Tanya Jawab Seputar Penelitian
Pendidikan Sains,” Universitas Islam Negeri Jakarta, 2006, h. 71. tersedia melalui
http://dhetik.weebly.com diunduh pada tanggal 16 Desember 2014.
47

Dengan kategorisasi perolehan sebagai berikut:


g-tinggi : nilai (g) > 0,70
g-sedang : nilai 0,70 > (g) > 0,30
g-rendah : nilai (g) < 0,30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Data yang terkumpul dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan data
kualitatif. Data kuantitatif berupa data hasil pretest dan posttest. Data kualitatif
berupa data hasil observasi selama proses pembelajaran. Berikut ini disajikan data
dari dua kelas subjek penelitian.

1. Data Hasil Belajar (Pengetahuan Metakognitif dan Kognitif) Biologi


Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Hasil perhitungan data penelitian mengenai tes hasil belajar pengetahuan
metakognitif Biologi kelas eksperimen dan kontrol, dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
(Pengetahuan Metakognitif)
Pretest Posttest
Data Kelas Kelas Kelas Kelas
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
N 35 36 35 36
Max 67 60 80 56,67
Min 5 3,33 16,67 8,33
45 28 53 31
̅
(Cukup) (Kurang) (Cukup) (Kurang)
SD 14,85 13,82 12,41 14,80

Berdasarkan Tabel 4.1, terdapat perbedaan rata-rata pretest kelas


eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen, rata-ratanya sebesar 44,57
sedangkan untuk kelas kontrol 27,99. Kelas eksperimen memiliki rata-rata hasil
belajar pengetahuan metakognitif lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol

48
49

(44,57 > 27,99). Rata-rata posttest pada kelas eksperimen sebesar 52,88
sedangkan untuk kelas kontrol 30,74. Kelas eksperimen memiliki rata-rata hasil
belajar pengetahuan metakognitif lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol
(52,88 > 30,74). Untuk lebih jelasnya deskripsi hasil belajar pengetahuan
metakognitif (pretest dan posttest) kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat
dilihat pada lampiran.1
Tabel 4.2 Hasil Ketercapaian Belajar (Pengetahuan Metakognitif)
Sub-Konsep Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pretest Posttest
Kelas Kelas Kelas Kelas
No Sub Konsep
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
(%) (%) (%) (%)
1. Pengetahuan
26 47 49 43
Deklaratif
2. Pengetahuan
41 32 35 35
Prosedural
3. Pengetahuan
33 21 16 22
Kondisional
Total 100 100 100 100

Berdasarkan tabel di atas, hasil ketercapaian belajar (pengetahuan


metakognitif) pretest dan posttest untuk masing-masing kelas eksperimen maupun
kelas kontrol, keseluruhan sub-konsep pengetahuan metakognitif pada siswa
belum tercapai. Namun, terdapat peningkatan hasil belajar pengetahuan
metakognitif pada keseluruhan sub-konsep dari hasil pretest ke posttest untuk
kedua kelas tersebut. Model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) untuk
kelas eksperimen dan pendekatan saintifik untuk kelas kontrol, keduanya dapat
membantu meningkatkan hasil belajar pengetahuan metakognitif siswa. Kelas
eksperimen yang menerapkan model PBL (Problem Based Learning) lebih
signifikan pengaruhnya terhadap pengetahuan metakognitif jenis pengetahuan
1
Lampiran 15.
50

deklaratif karena pencapaian hasil belajar pengetahuan metakognitif jenis


pengetahuan deklaratif mengalami peningkatan dibandingkan dengan kelas
kontrol yang menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran yang
mengalami penurunan. Sedangkan untuk pengetahuan metakognitif jenis
pengetahuan kondisional untuk kelas kontrol mengalami peningkatan
dibandingkan dengan kelas eksperimen yang mengalami penurunan baik pada
pengetahuan metakognitif jenis pengetahuan prosedural dan pengetahuan
deklaratif. Untuk melihat lebih jelas deskripsi hasil ketercapaian sub-konsep
pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada
lampiran.2
Hasil perhitungan data penelitian mengenai tes hasil belajar kognitif Biologi
kelas eksperimen dan kontrol, dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Hasil
Belajar (Kognitif)
Data Pretest Posttest
Kelas Kelas Kelas Kelas
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
N 35 36 35 36
Max 90 90 100 100
Min 30 10 40 10
55 58 73 76
̅
(Cukup) (Cukup) (Baik) (Baik)
SD 13,37 13,55 15,89 15,39

Berdasarkan Tabel 4.3, terdapat perbedaan rata-rata pretest kelas


eksperimen dan kelas kontrol pada hasil belajar kognitif. Pada kelas eksperimen,
rata-ratanya sebesar 54,86 sedangkan untuk kelas kontrol 57,78. Kelas kontrol
memiliki rata-rata hasil belajar kognitif lebih besar dibandingkan dengan kelas
eksperimen (57,78 > 54,86). Rata-rata posttest pada kelas eksperimen sebesar
73,43 sedangkan untuk kelas kontrol 75,56. Kelas kontrol memiliki rata-rata hasil
2
Lampiran 19.
51

belajar kognitif lebih besar dibandingkan dengan kelas eksperimen (75,56 >
73,43). Untuk lebih jelasnya deskripsi hasil belajar kognitif (pretest dan posttest)
kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran.3
Tabel 4.4 Hasil Ketercapaian Belajar (Kognitif) Sub-Konsep Pre Test dan
Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pretest Posttest
Kelas Kelas Kelas Kelas
No. Sub Konsep
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
(%) (%) (%) (%)
1. Ciri Umum Virus 47 43 76 78
2. Struktur Tubuh
63 53 84 88
Umum Virus
3. Permasalahan Virus
52 47 52 62
dalam Kehidupan
4. Replikasi Virus 91 89 97 97
5. Peranan Virus 38 81 79 81

Berdasarkan tabel 4.4, hasil ketercapaian belajar (kognitif) pretest


diketahui bahwa sub-konsep yang sudah tercapai sangat baik yaitu ada pada
replikasi virus (91%) untuk kelas eksperimen sedangkan untuk kelas kontrol pada
sub-konsep yang sama yaitu replikasi virus sudah tercapai dengan baik (89%).
Sub-konsep yang tercapai dengan baik lainnya yaitu ada pada peranan virus
(81%) untuk kelas kontrol. Sub-konsep yang tercapai dengan cukup baik untuk
kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu ada pada struktur tubuh umum virus
(63% dan 53%) dan permasalahan virus dalam kehidupan (52%) untuk kelas
eksperimen. Sedangkan sub-konsep yang sangat kurang tercapai atau tidak
tercapai untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu ada pada ciri umum virus
(47% dan 43%), permasalahan virus dalam kehidupan (47%) untuk kelas kontrol,
dan peranan virus (38%) pada kelas eksperimen.

3
Lampiran 16.
52

Berdasarkan tabel 4.4, hasil ketercapaian belajar (kognitif) posttest


diketahui bahwa sub-konsep yang sudah tercapai sangat baik untuk kelas
eksperimen dan kelas kontrol yaitu ada pada replikasi virus (97%). Sub-konsep
yang tercapai dengan baik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu ada pada
struktur tubuh umum virus (88% dan 84%), dan peranan virus (81%) untuk kelas
kontrol. Sub-konsep yang tercapai dengan cukup baik untuk kelas eksperimen dan
kelas kontrol yaitu ada pada ciri umum virus (76% dan 78%), permasalahan virus
dalam kehidupan (62%) untuk kelas kontrol, dan peranan virus (79%) untuk kelas
eksperimen. Sedangkan sub-konsep yang sangat kurang tercapai atau tidak
tercapai yaitu ada pada permasalahan virus dalam kehidupan (52%) untuk kelas
eksperimen.
Jika dibandingkan dengan hasil ketercapaian sub-konsep antara pretest dan
posttest, didapatkan sub-konsep pada pretest yang belum tercapai pada kelompok
eksperimen tiga sub-konsep, sedangkan untuk posttestnya ada satu sub-konsep.
Untuk kelas kontrol, sub-konsep pada pretest yang belum tercapai ada sebanyak
tiga sub-konsep, sedangkan posttestnya tidak ada. Pada sub-konsep yang belum
tercapai terdapat pada sub-konsep permasalahan virus dalam kehidupan untuk
kelas eksperimen. Sub-konsep tersebut dianggap sulit dikarenakan bukan hanya
kemampuan memahami dan mengingat saja, kemampuan menganalisis cara
penyelesaian masalah atas keberadaan virus dalam kehidupan, membuat siswa
merasa bingung dalam menjawab soal-soal tersebut. Pada kelas eksperimen yang
menerapkan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning), kemampuan
menganalisis permasalahan virus yang berkaitan dengan kehidupan belumlah
tercapai dengan baik dibandingkan dengan kelas kontrol yang menerapkan
pendekatan saintifik.
Kemampuan menganalisis yang belum tercapai pada kelas eksperimen,
disebabkan oleh pemahaman siswa mengenai materi virus kurang, seperti
penjelasan akan kelemahan model PBL (Problem Based Learning) pada BAB II.
Berdasarkan hasil diskusi dengan guru Biologi kelas X, kemampuan kognitif pada
kelas kontrol jauh lebih baik dibandingkan dengan kelas eksperimen, hal inilah
yang menyebabkan ketercapaian sub-konsep pada kelas kontrol lebih baik
53

dibandingkan dengan kelas eksperimen. Untuk lebih jelasnya deskripsi hasil


ketercapaian sub-konsep kognitif pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas
kontrol dapat dilihat pada lampiran.4 Selanjutnya untuk melihat pengaruh
penggunaan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) untuk kelas
eksperimen dan pendekatan pembelajaran untuk kelas kontrol terhadap
pengetahuan metakognitif siswa, dilakukan uji statistik lanjutan yang dijelaskan
pada sub-bab berikutnya.

2. Data Uji N-Gain Pengetahuan Metakognitif dan Kognitif Pretest dan


Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Hasil data uji N-Gain dan uji Gain terdapat pada Tabel 4.5 seperti di bawah
ini:
Tabel 4.5 Data Rata-Rata N-Gain Pengetahuan Metakognitif dan
Kognitif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas
No. Data
Eksperimen Kontrol
1. Rata-Rata N-Gain Metakognitif 0,15 0,04
2. Rata-Rata N-Gain Kognitif 0,36 0,33

Berdasarkan Tabel 4.5, kategori N-Gain hasil belajar pengetahuan


metakognitif kelas eksperimen dan kelas kontrol berada dalam kategori rendah
yaitu sebesar 0,15 dan 0,04. Sehingga rata-rata N-Gain kelas eksperimen lebih
besar dibandingkan dengan kelas kontrol meskipun keduanya berkategori rendah
(0,15 > 0,04) dan kategori N-Gain hasil belajar kognitif kelas eksperimen dan
kelas kontrol berada dalam kategori sedang yaitu sebesar 0,36 dan 0,33. Rata-rata
N–Gain kognitif kelas kontrol lebih besar dibandingkan dengan kelas eksperimen.
Untuk lebih jelasnya deskripsi hasil N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol
dapat dilihat pada lampiran.5

4
Lampiran 20.
5
Lampiran 14.
54

Tabel 4.6 Hasil N-Gain (Pengetahuan Metakognitif) Sub-Konsep Kelas


Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas
No. Data N-Gain Sub-Konsep
Eksperimen Kontrol
1. Pengetahuan Deklaratif 0,12 0,00
2. Pengetahuan Prosedural 0,05 0,02
3. Pengetahuan Kondisional -0,05 0,01
Rata-Rata 0,04 0,01

Berdasarkan Tabel 4.6, hasil N-Gain sub-konsep hasil belajar pengetahuan


metakognitif kelas eksperimen secara umum lebih besar dibandingkan dengan
kelas kontrol pada sub konsep pengetahuan deklaratif dan pengetahuan
prosedural. Kelas eksperimen memiliki nilai N-Gain yang belum tercapai pada
sub-konsep pengetahuan kondisional. Pada sub-konsep yang belum tercapai
tersebut (pengetahuan kondisional) N-Gain kelas eksperimen bernilai minus (-).
Hal ini disebabkan oleh banyaknya siswa yang tidak menjawab sub-konsep
tersebut pada saat pretest diberikan. Hasil rata-rata N-Gain per sub-konsep juga
memperlihatkan kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol.
Untuk lebih jelasnya deskripsi hasil N-Gain pengetahuan metakognitif kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran.6
Tabel 4.7 Hasil N-Gain (Kognitif) Sub-Konsep Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Kelas
No. Data N-Gain Sub-Konsep
Eksperimen Kontrol
1. Ciri Umum Virus 0,55 0,61
2. Struktur Tubuh Umum Virus 0,57 0,74
3. Permasalahan Virus dalam Kehidupan 0,00 0,28
4. Replikasi Virus 0,67 0,73
5. Peranan Virus 0,66 0,00
Rata-Rata 0,36 0,33

6
Lampiran 21.
55

Berdasarkan Tabel 4.7, hasil N-Gain per sub-konsep hasil belajar kognitif
kelas kontrol secara umum lebih besar dibandingkan dengan kelas eksperimen.
Dari data tabel di atas, hasil N-Gain lebih besar kelas kontrol dibandingkan
dengan kelas eksperimen pada sub-konsep ciri umum virus, struktur tubuh umum
virus, permasalahan virus dalam kehidupan, dan replikasi virus. Pada kelas
eksperimen juga terdapat hasil N-Gain yang kurang/tidak tercapai yaitu pada sub-
konsep permasalahan virus dalam kehidupan sedangkan pada kelas kontrol ada
pada sub-konsep peranan virus. Namun hasil rata-rata N-Gain per sub-konsep
memperlihatkan bahwa kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas
kontrol. Untuk lebih jelasnya deskripsi hasil N-Gain kognitif kelas eksperimen
dan kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran.7

B. Analisis Data Tes Hasil Belajar


1. Uji Normalitas
Hasil perhitungan uji normalitas kognitif Biologi siswa untuk kelompok
eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.8 Uji Normalitas Pengetahuan Metakognitif Biologi Siswa
Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Pretest Posttest Gain
Data
Ekspe- Kontrol Ekspe- Kontrol Ekspe- Kontrol
Statistik
rimen rimen rimen
Sampel
35 36 35 36 35 36
(N)
Lo 0,17 0,09 0,22 0,19 0,20 0,08
Ltabel 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15
Kesimpu- Tidak Tidak Tidak Tidak
Normal Normal
lan Normal Normal Normal Normal

7
Lampiran 21.
56

Tabel 4.9 Uji Normalitas Kognitif Biologi Siswa Pretest dan Posttest
Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Pretest Posttest N-Gain
Data
Ekspe- Kontrol Ekspe- Kontrol Eksperi- Kontrol
Statistik
rimen rimen men
Sampel
35 36 35 36 35 36
(N)
Lo 0,16 0,17 0,13 0,21 0,10 0,13
Ltabel 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15
Kesim- Tidak Tidak Tidak
Normal Normal Normal
pulan Normal Normal Normal

Berdasarkan Tabel 4.8 dan Tabel 4.9, menunjukkan bahwa terdapat


beberapa data normal diantaranya data posttest kognitif Biologi kelas kontrol, data
Gain kognitif kelas eksperimen dan kelas kontrol, data pretest pengetahuan
metakognitif Biologi kelas eksperimen, dan data Gain metakognitif kelas kontrol
karena Lo pada data tersebut lebih besar dari Ltabel (Lo < Ltabel), maka Ho yang
menyatakan bahwa populasi berdistribusi normal diterima, dengan demikian,
bahwa sebaran data yang dianalisis tersebut normal.
Berdasarkan Tabel 4.8 dan Tabel 4.9, menunjukkan bahwa terdapat
beberapa data tidak normal diantaranya data pretest kognitif Biologi kelas
eksperimen dan kelas kontrol, data posttest kognitif Biologi kelas kontrol, data
pretest pengetahuan metakognitif Biologi kelas kontrol, data posttest pengetahuan
metakognitif Biologi kelas eksprimen dan kelas kontrol, serta data Gain
pengetahuan metakognitif kelas eksperimen karena Lo pada data tersebut lebih
besar dari Ltabel (Lo > Ltabel), maka Ho yang menyatakan bahwa populasi
berdistribusi normal ditolak, dengan demikian, bahwa sebaran data yang dianalisis
tersebut tidak normal.
Berdasarkan data tersebut, terdapat data normal dan data tidak normal.
Adanya perbedaan distribusi data tersebut, langkah uji statistik yang selanjutnya
dipilih adalah jenis uji statistik non parametrik karena terdapat beberapa data yang
57

tidak normal. Untuk lebih jelasnya perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada
lampiran. 8

2. Uji Beda (Uji Mann Whitney U)


Setelah dilakukan uji normalitas pada kedua kelompok penelitian, terdapat
hasil sebaran data kelompok penelitian yang nomal dan tidak normal. Berdasarkan
informasi dari hasil belajar kognitif kelas kontrol memiliki tingkatan lebih besar
dari kelas eksperimen. Untuk menghindari bias pengaruh faktor lain jenis faktor
uji yang diteliti adalah berdasarkan Gain. Hasil data sebaran yang bervariasi
tersebut yakni hasil sebaran data normal dan tidak normal maka untuk menguji
statistik lanjutan (uji hipotesis) menggunakan uji statistika non parametrik yaitu
uji Mann Whitney U. Dalam uji ini, jika hasil hitungan uji Mann Whitney U
(probabilitas) > 0,05 maka Ho diterima sedangkan jika hasil hitungan uji Mann
Whitney U (probabilitas) < 0,05 maka Ho ditolak. Hasil uji Mann Whitney U
dapat dilihat pada Tabel 4.10 di bawah ini. Untuk lebih jelasnya perhitungan uji
Mann Whitney U dapat dilihat pada lampiran.9
Tabel 4.10 Uji Beda berdasarkan Gain (Mann Whitney U) Hasil
Belajar Pengetahuan Metakognitif dan Hasil Belajar Kognitif
Nilai Uji
Nilai
No. Data Statistika Mann Keterangan Kesimpulan
Tabel
Whitney U
1. Hasil Belajar 0,0005 0,05 0,0005 < 0,05 Ha1 diterima
Metakognitif
2. Hasil Belajar 0,439 0,05 0,439 > 0,05 Ha2 ditolak
Kognitif

C. Data Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran (LO)


Hasil perhitungan data penelitian mengenai data hasil observasi kegiatan
guru selama pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 4.11 dan Tabel 4.12.

8
Lampiran 22.
9
Lampiran 23.
58

Tabel 4.11 Data Hasil Observasi selama Pembelajaran (Guru)

Kelas Eksperimen
No. Sub Kegiatan Inti Pembelajaran
Observer I Observer II
1. Orientasi Siswa pada Masalah 50% 50%
2. Mengorganisasi Siswa Belajar 90% 90%
3. Membimbing Penyelidikan Individu 100% 100%
dalam Kelompok
4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil 100% 100%
Karya
5. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses 100% 100%
Pemecahan Masalah

Berdasarkan Tabel 4.11, hasil observasi guru untuk kelas eksperimen


terdapat kesamaan antara pihak observer I dan pihak observer II. Penilaian
observasi kegiatan guru yang belum tercapai atau tidak dilakukan secara
keseluruhan oleh guru, terdapat pada sub kegiatan inti pembelajaran orientasi
siswa pada masalah. Sedangkan sub kegiatan inti pembelajaran lainnya sudah
sangat baik bahkan sudah dilaksanakan seluruhnya oleh guru. Adapun data hasil
observasi guru selama pembelajaran pada kelas kontrol terdapat pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12 Data Hasil Observasi selama Pembelajaran (Guru)

Kelas Kontrol
No. Sub Kegiatan Inti Pembelajaran
Observer I Observer II
1. Mengamati 100% 100%
2. Menanya 100% 100%
3. Mengumpulkan data 100% 100%
4. Mengasosiasikan 100% 100%
5. Mengkomunikasikan 100% 100%

Berdasarkan Tabel 4.12, hasil observasi guru untuk kelas kontrol terdapat
kesamaan antara pihak observer I dan pihak observer II. Dari penilaian observer I
dan observer II sub kegiatan inti pembelajaran telah dilaksanakan secara
keseluruhan oleh guru.
59

D. Pembahasan
Hasil ketercapaian sub-indikator pada hasil belajar pengetahuan
metakognitif Biologi siswa secara keseluruhan belum mencapai ketuntasan karena
belum mencapai 50% (<50%). Namun, nilai ketercapain sub-indikator
pengetahuan metakognitif saat Pre Test dan Post Test mengalami peningkatan
meskipun tetap masih belum tuntas tetapi telah memperlihatkan peningkatan. Dari
hasil data tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PBL (Problem
Based Learning) mampu meningkatkan pengetahuan metakognitif Biologi pada
siswa dibandingkan dengan pembelajaran dengan pendekatan saintifik meskipun
belum mencapai hasil maksimal namun sudah memberi peningkatan dibandingkan
dengan pembelajaran pendekatan saintifik.
Adapun mengenai rata-rata hasil belajar kognitif pretest dan posttest
mengalami kenaikan baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Kedua
model pembelajaran ini dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajar kognitif
pada kedua kelas sampel penelitian. Hasil N-Gain kelas kontrol per sub-konsep
lebih tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen pada sub-konsep ciri umum
virus, struktur tubuh virus, permasalahan virus dalam kehidupan, dan replikasi
virus. Namun hasil N-Gain per sub-konsep tertinggi pada kelas eksperimen
dibandingkan dengan kelas kontrol terdapat pada sub-konsep peranan virus. Hasil
N-Gain per sub-konsep yang kurang/tidak tercapai ada pada sub-konsep
permasalahan virus dalam kehidupan untuk kelas eksperimen dan sub-konsep
peranan virus untuk kelas kontrol. Dari hasil ketercapaian sub-konsep virus
menunjukkan bahwa model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) kurang
efektif terhadap sub-konsep permasalahan virus dalam kehidupan dibandingkan
kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan
lebih efektif pada sub-konsep peranan virus.
Ketercapaian suatu sub-konsep baik pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol ini dipengaruhi oleh kelebihan dan kekurangan dari masing-masing model
dan pendekatan yang diterapkan selama proses pembelajaran. Kelebihan model
PBL (Problem Based Learning) yakni mengembangkan kemampuan memahami
siswa terhadap suatu masalah pada materi pembelajaran dan kekurangan dari
60

model PBL (Problem Based Learning) yakni alokasi waktu yang sangat lama
untuk dapat menjadikan model pembelajaran ini sebagai kegiatan pembelajaran
yang bermakna. Sedangkan untuk kelebihan penerapan pendekatan saintifik
dalam pembelajaran adalah pada pendekatan pembelajaran ini siswa diarahkan
oleh guru untuk mencari tahu pengetahuan baru dan siswa mampu mengetahui
kenapa, bagaimana, dan apa dari materi pembelajaran yang berbasis pada fakta
dan kekurangan dari pendekatan pembelajaran ini adalah siswa tidak dapat
menyimpulkan sendiri hasil pengetahuan yang mereka dapatkan karena sudah
terbiasa diarahkan dan difasilitasi oleh guru untuk mencari tahu pengetahuan baru
selama proses pembelajaran10.
Merujuk pada kelebihan penerapan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran penerapan pendekatan saintifik selama pembelajaran mampu
meningkatkan hasil belajar kognitif siswa di semua sub-konsep kecuali pada sub-
konsep peranan. Pada sub-konsep peranan virus, model PBL (Problem Based
Learning) lebih efektif karena kelebihan model PBL (Problem Based Learning)
mampu mengembangkan kemampuan memahami siswa terhadap suatu masalah
pada materi pembelajaran dalam hal ini berkaitan dengan sub-konsep peranan
virus karena selama proses pembelajaran kelas eksperimen yang menggunakan
model PBL (Problem Based Learning) lebih mengedepankan aspek peranan virus
seperti yang tercantum pada RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa data yang berdistribusi tidak normal
dan sebagian data lainnya berdistribusi normal. Hal ini berkaitan dengan ciri khas
pemilihan kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen
yaitu kelas X MIA I merupakan kategori kelas dengan nilai UN SMP terbesar saat
pendaftaran siswa baru di SMA Negeri 32 Jakarta. Oleh karena distribusi data
yang beragam tersebut (data berdistribusi normal dan tidak normal), maka uji
statistik lanjutan sebagai uji beda adalah uji non parametrik jenis uji Mann
Whitney U.

10
Reni Sintawati, “Implementasi Pendekatan Saintifik Model Discovery Learning dalam
Pembelajaran PAI”, Skripsi pada UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta, 2014, h. 12-13,
tidak dipublikasikan.
61

Data uji beda berdasarkan hasil uji Mann Whitney diperoleh hasil bahwa
nilai probabilitas uji Mann Whitney U pada ranah kompetensi pengetahuan
kognitif Ha2 ditolak, yang artinya model PBL (Problem Based Learning) tidak
berpengaruh nyata terhadap ranah kompetensi pengetahuan kognitif karena kedua
model pembelajaran yang diterapkan selama proses penelitian, keduanya sama-
sama memberi peningkatan terhadap hasil belajar kognitif siswa. Hal ini
disebabkan oleh persamaan model PBL (Problem Based Learning) dan
pendekatan saintifik memiliki kesamaan yaitu materi pembelajaran yang berbasis
fakta, mendorong dan mengembangkan berpikir kritis siswa baik dalam
memecahkan masalah maupun mengaplikasikan materi pembelajaran, dan
meningkatkan kinerja aktif siswa sehingga dapat menimbulkan minat dan
motivasi belajar siswa.11
Hasil uji beda Mann Whitney U pada hasil belajar pengetahuan
metakognitif Ha1 diterima, yang artinya model PBL (Problem Based Learning)
berpengaruh nyata terhadap hasil belajar pengetahuan metakognitif Biologi
siswa. Meskipun kedua model pembelajaran yang diterapkan selama proses
penelitian sama-sama memberi peningkatan terhadap hasil belajar pengetahuan
metakognitif siswa namun, model PBL (Problem Based Learning) yang paling
berpengaruh terhadap hasil belajar pengetahuan metakognitif siswa. Hal ini
berkaitan pula dengan karakteristik kelas X MIA I sebagai kelas eksperimen.
Kelas eksperimen merupakan kelas dengan kategori nilai UN SMP terbesar saat
penerimaan siswa baru. Dengan kategori nilai UN SMP tersebut kelas eksperimen
sudah memiliki hasil belajar pengetahuan kognitif yang lebih baik dibandingkan
dengan kelas kontrol. Oleh karena itu, hasil belajar pengetahuan metakognitif
siswa lebih baik di kelas eksperimen karena sudah memiliki hasil belajar kognitif
yang lebih baik.
Adapun pengetahuan metakognitif yang mengalami peningkatan dengan
signifikan setelah diterapkan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning)
adalah jenis pengetahuan deklaratif dan pengetahuan kondisional. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa model pembelajaran PBL Problem Based Learning)

11
Ibid., h. 13.
62

memberikan pengaruh terhadap ranah kompetensi pengetahuan metakognitif


Biologi siswa. Adapun dalam ranah kompetensi pengetahuan kognitif sama
baiknya menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dan
pembelajaran pendekatan saintifik. Sejauh ini belum ada penelitian yang lebih
mendalam terkait dengan pengetahuan metakognitif. Oleh sebab itu diperlukan
beberapa penelitian untuk membuktikannya.
Penelitian ini serupa dengan penelitian Patcharee Rompayom yang meneliti
bahwa pengukuran kemampuan dan pengetahuan dengan menggunakan tipe soal
open ended question mampu membantu guru untuk melihat sejauh mana
keberhasilan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran dan guru mampu
mendorong siswa untuk meningkatkan kekurangan dan mengeksplorasi kelebihan
siswa dalam hal pencapaian keberhasilan siswa selama proses pembelajaran.
Dalam penelitian ini juga mengarahkan guru sebagai langkah pertama untuk
mencoba mengetahui pengetahuan metakognitif siswa selama proses
pembelajaran.12
Penelitian lainnya dilakukan oleh Lina Gassner yang meneliti bahwa model
pembelajaran PBL berpengaruh secara langsung untuk membangkitkan kesadaran
metakognitif siswa karena model pembelajaran PBL mengharuskan siswa berpikir
mengenai pengetahuan apa dan mengapa untuk dapat memecahkan masalah
tersebut.13 Hasil penelitian lainnya juga mengungkapkan bahwa prestasi belajar
siswa dengan menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning)
berbantuan pertanyaan metakognitif jauh lebih baik dibandingkan dengan siswa
yang hanya menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning)
tanpa pertanyaan metakogitif.14 Adapun menurut Brian Wicaksono dkk, dalam
penelitiannya menyimpulkan bahwa model pembelajaran PBL (Problem Based
Learning) dapat meningkatkan kemampuan metakognitif siswa sehingga

12
Patcharee Rompayom, Chinda Tambunchong, dkk. The Development of Metacognitive
Inventory to Measure Students Metacognitive Knowledge Related to Chemical Bonding
Conceptions, International Association for Educational Assessment (IAEA), 2010, pp. 5-6.
13
Lina Gassner, “Developing Metacognitive Awareness – a modified model of a PBL
Tutorial”, Bachelor Thesis of Odontology in Oral Health , 15 ECTS, June 2009, pp. 8-13.
14
Evi Dwi Krisna, dkk, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan
Pertanyaan Metakognitif terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Ditinjau dari Motivasi
Berprestasi”, e-Journal Program Pascasarjana UPG, Vol. 2, 2013, h. 10.
63

meningkatkan hasil belajar siswa dan dengan adanya kemampuan metakognitif


pada diri siswa, siswa dapat memfasilitasi peningkatan hasil pengetahuan
metakognitif siswa.15

15
Brian Wicaksono, dkk, “Peningkatan Kemampuan Metakognitif Fisika Melalui Model
Pembelajaran Problem Based Learning” Pada SMK Pancasila 1 Kutoarjo”, Radiasi, Vol. 3 No.2,
2013, h. 184.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan menggunakan model PBL (Problem Based Learning) berpengaruh nyata
terhadap ranah kompetensi pengetahuan metakognitif siswa (0,0005 < 0,05 atau
Lhit < Ltab) dan pembelajaran dengan pendekatan saintifik tidak berpengaruh nyata
atau sama baiknya dengan model PBL (Problem Based Learning) terhadap ranah
kompetensi pengetahuan kognitif siswa (0,439 > 0,05 atau Lhit > Ltab).

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, dapat disarankan
sebagai berikut:
1. Bagi guru, untuk meningkatkan pencapaian pengetahuan metakognitif siswa
dapat menerapkan model PBL (Problem Based Learning) sedangkan untuk
meningkatkan pencapaian hasil belajar kognitif dapat menggunakan
pendekatan saintifik dan model PBL (Problem Based Learning).
2. Peneliti lain dapat melanjutkan penelitian dengan mencoba meneliti
pengetahuan metakognitif dengan menggunakan model PBL (Problem
Based Learning) dan pendekatan saintifik pada konsep lainnya.

64
DAFTAR PUSTAKA

Akçay, Behiye. Problem-Based Learning in Science Education. Journal of


Turkish Science Education, Vol. VI, 2009.
Amador, Jose A dkk. The Practice of Problem Based Learning. Bolton: Anker
Publishing Company, 2006.
Amir, M. Taufiq. Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup, Cet. II, 2010.
Amri, Sofan. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.
Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013.
------- dan Iif Khoiru Ahmadi. Proses Pembelajaran Inovatif dan Kreatif dalam
Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2010.
Anderson, Lorin W. dan David R. Krathwohl (eds). Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan
Bloom. Terj. Agung Prihantoro. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta, Cet. XIV, 2010.
-------. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Campbell, Neil A. Dan Jane . Reece. Biology I. Jakarta: Erlangga, 2010.
Dahar, Ratna Wilis. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga,
2011.
Darmadi, Hamid. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, Cet. II,
2011.
Desmita. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya,
Cet. II, 2010.
Downing, Kevin. Problem Based Learning and Metacognnition. Asian Journal on
Education and Learning, International Conference on The Role of
Universities in Hands-On Learning, Vol. 1(2), 2009.
E. Mulyasa, Kurikulum yang Disempurnakan Pengembangan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. II, 2006.
Gassner, Lina. “Developing Metacognitive Awareness – a Modified Model of A
PBL Tutorial”. Bachelor Thesis of Odontology in Oral Health, 2009.
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2003.
-------. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya,
Cet. III, 2009.

65
66

Haniah, Nisrina. “Uji Normalitas dengan Metode Liliefors”.


http://www.statistikapendidikan.com, 16 Desember 2014.
Herlanti, Yanti. “Science Education Research: Tanya Jawab Seputar Penelitian
Pendidikan Sains, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”.
http://www.dhetik.weebly.com, 16 Desember 2014.
Jatiningrum, Intan, “Pengaruh Pendekatan Metakognitif terhadap Kemampuan
Berpikir Kreatif Matematis Siswa”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta: 2012. tidak dipublikasikan.
Krisna, Evi Dwi dkk. Pengaruh Model Berbasis Masalah Berbantuan Pertanyaan
Metakognitif terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Ditinjau dari
Motivasi Berprestasi. e-Journal Program Pascasarjana UPG, Vol. II, 2013.
McGregor, Debra. Developing Thinking Developing Learning A Guide to
Thinking Skills in Education. New York: McGraw-Hill, 2007.
Musial, Diann. Foundations of Meaningful Educational Assessment. New York:
McGraw-Hill, 2009.
Novel, Sinta Sasika. Rangkuman Biologi SMA. Jakarta: GagasMedia, 2010.
Pannen, Paulina. Konstruktivisme dalam Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI
Universitas Terbuka, 2001.
Pedoman Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayan (Kemendikbud) Indonesia.
Permendikud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses.
Prawiradilaga, Dewi Salma. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana, Cet.
II, 2008.
Risnanosanti. Melatih Kemampuan Metakognitif dalam Pembelajaran
Matematika. Semnas Matematika dan Pendidikan Matematika, Vol. II,
2008.
Rompayom, Patcharee, Chinda Tambunchong dkk. The Development of
Metacognitive Inventory to Measure Students Metacognitive Knowledge
Related to Chemical Bonding Conceptions. International Association for
Educationa; Assessment (IAEA), 2010.
Rusman. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada, Cet. V,
2012.
Rusman, dkk. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Cet.
III, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2010.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana, Cet. VII, 2010.
Saraswati, Eka. Problem-Based Learning (Strategi Metakognisi dan Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi Siswa. ISSN 2088-205x: Tekno Pedagogi, Vol. I,
No. 1-14, 2011.
67

Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar dan Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo


Persada, Cet. XI, 2011.
Sindhwani, Anuradha dan Manoj Kumar Sharma. Metacognitive Learning Skills.
ISSN: 2320-009x, Vol. II, No. 4, 2013.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. Teknologi pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2007.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, Cet. XV, 2010.
Sugiyanto. Model-Model Pemelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka, Cet. II,
2010.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta,
Cet. XII, 2012.
Tas, Yasemin dan Semra Sungur. The Effect of Problem-Based Learning on Self-
Regulated Learning. Croation Journal of Education, Vol. XIV, 2012.
Tosun, Cemal dan Erdal Senocak. The Effects of Problem-Based Learning on
Metacognitive Awareness and Attitudes Toward Chemistry of Prospective
Teachers with Different Academic Backgrounds. Australian Journal of
Teacher Education, Vol. XXXVIII, 2013.
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana
Prenada Media, Cet. III, 2010.
-------. Model Pembelajaran Terpadu, Konsep, Strategi, dan Implementasinya
dalam KTSP. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. II, 2010.
Usman, Moh. Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya,
Cet. XXIV, 2010.
Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara,
Cet. VI, 2011.
Wicaksono, Brian dkk. Peningkatan Kemampuan Metakognitif Fisika Melalui
Model Pembelajaran Problem Based Learning. Radiasi, Vol. III, No. 2,
2013.
Zaenuddin, Ahmad, “Metakognitif Siswa pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam
melalui Metode Problem Solving”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta: 2012. tidak dipublikasikan.
Lampiran 1a
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Oleh : Reny Pujiati – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sekolah : SMA NEGERI 32 Jakarta


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : X/I (Ganjil)
Materi Pokok : Virus
Sub Materi : Ciri-ciri Virus, struktur tubuh Virus, jenis-jenis Virus, replikasi Virus, peran Virus, dan
pencegahan Virus
Alokasi Waktu : 3 minggu x 3 JP
Pertemuan Ke- :1

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem
dan lingkungan hidup.
2.1 Berperilaku ilmiah : teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli
dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan beragumentasi,
peduli lingkungan, gotong royong, bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis,
responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di
dalam kelas/ laboratorium maupun di luar kelas/ laboratorium.
3.3. Menerapkan pemahaman tentang Virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran Virus dalam aspek
kesehatan masyarakat
Indikator :
3.3.1. Menyebutkan ciri-ciri umum Virus (C1), Faktual
3.3.2. Menjelaskan struktur tubuh umum Virus (C2), Konseptual
4.3. Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran Virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk
model/charta
Indikator:
4.3.1. Mengidentifikasi permasalahan Virus dalam kehidupan (C1), Faktual
4.3.2. Menyusun hipotesis tentang permasalahan yang dikaji yaitu mengenai Bakteriofage dan virus
Ebola (C5), Prosedural
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya kegiatan belajar mengajar peserta didik dapat:
3.3.1. Menyebutkan ciri-ciri umum Virus
3.3.2. Menjelaskan struktur tubuh umum Virus
4.3.1. Mengidentifikasi permasalahan Virus dalam kehidupan
4.3.2. Menyusun hipotesis tentang permasalahan yang dikaji yaitu mengenai Bakteriofage dan virus
Ebola
D. Materi Pembelajaran
1. Ciri-ciri Virus
2. Struktur tubuh Virus
3. Jenis-jenis Virus
E. Metode Pembelajaran
Model : PBL (Problem Based Learning)
Pendekatan : Kontekstual
Metode : Ceramah, diskusi (kerja kelompok), proses, inkuiri (penemuan terbimbing),
pemecahan masalah, tanya jawab, tugas, portofolio, tes
a. Ceramah
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran materi Virus
- Guru menjelaskan langkah pembelajaran dengan menggunakan model PBL (Problem Based
Learning)
b. Diskusi
- Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok untuk mendiskusikan materi permasalahan yang diberikan
guru
- Siswa dibolehkan mencari informasi dari sumber internet maupun dari buku yang berkaitan dengan
materi Virus untuk memecahkan masalah yang ada dan didiskusikan secara berkelompok
c. Proses, Inkuiri (penemuan terbimbing) dan pemecahan masalah
- Siswa dihadapkan pada masalah yang berkaitan dengan penyakit yang disebabkan oleh pada Virus
pada kasus penyakit di lingkungan masyarakat sekitar untuk membuat rumusan masalah, hipotesis,
dan solusinya
d. Tugas
- Siswa diberikan tugas untuk mencari data yang relevan berkaitan dengan masalah yang diberikan
oleh guru berkaitan dengan materi penyakit yng disebabkan oleh Virus
e. Portofolio
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok untuk mendiskusikan materi permasalahan yang diberikan
guru dan membuat laporan hasil diskusi kemudian dipresentasikan di depan kelas
f. Tes
Evaluasi pada materi Virus dengan menggunakan 10 soal pilihan ganda (PG Open Ended)
F. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran
1. Media
LCD, Laptop
2. Sumber Belajar
Buku teks pelajaran kelas X SMA, buku panduan pendidik, buku-buku referensi Biologi kelas X SMA,
buku kerja, gambar/foto dan video Virus, internet.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Pendahuluan / Kegatan Awal 30 menit
a. Komunikasi
1) Memberi salam, memimpin doa, mengabsen siswa, dan menanyakan kesiapan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan siswa
2) Meminta siswa untuk menanyakan kesulitan mengenai materi sebelumnya
3) Memberi kesempatan siswa untuk memberi tanggapan terhadap kesulitan
yang muncul
4) Memberikan penguatan terhadap jawaban siswa atau memberikan scaffolding
untuk menyelesaikan masalah tersebut, apabila tidak ada siswa yang
memberikan jawaban yang benar
5) Memberikan soal pre test berkaitan dengan materi Virus
6) Mengulas mengenai ciri-ciri umum mahluk hidup
7) Menampilkan gambar Virus Ebola dan menampilkan gambar manusia yang
sedang sakit flu serta gambar unggas yang terkena flu burung

b. Apersepsi
1) Memberikan apersepsi kepada siswa dengan menanyakan “gambar apakah
itu? Dan apa yang diketahui siswa mengenai Virus?”
2) Guru menampilkan penjelasan tujuan pembelajaran pada hari tersebut 15 Menit
berkaitan dengan materi Virus
3) Guru menampilkan penjelasan mengenai langkah pembelajaran PBL
(Problem Based Learning)
2. Kegiatan Inti
a. Orientasi siswa pada masalah: 15 menit
1.) Guru menanyakan kepada siswa untuk mendorong rasa ingin tahu dan
berpikir kritis dengan memberikan sebuah pertanyaan “Seperti
penjelasan mengenai ciri-ciri mahluk hidup, apakah Virus dapat
dikatakan sebagai mahluk hidup?” (Menanya)
2.) Guru menanyakan kepada siswa untuk meningkatkan minat siswa
terhadap pembelajaran Virus dengan bertanya “Tahukah kalian bahwa
ternyata Virus dari unggas dapat berpindah (bermutasi) ke manusia?”
(Menanya)
3.) Guru meminta siswa untuk menuliskan kesulitan-kesulitan siswa dalam
menjawab dua pertanyaan sebelumnya

b. Mengorganisasikan Siswa Belajar


1.) Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok sebanyak 6 kelompok
secara heterogen (dari sisi kemampuan, gender, budaya, maupun agama)
sesuai dengan pembagian kelompok yang telah direncanakan oleh Guru
2.) Guru meminta siswa untuk mendiskusikan masing-masing jawaban siswa
dari dua pertanyaan yang diajukan oleh Guru sebelumnya bersama
kelompoknya dan membuat rangkuman keseluruhan dari hasil diskusi
(Mengasosiasi)
3.) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisikan masalah 45 Menit
dan langkah-langkah pemecahan masalah berkaitan dengan ciri-ciri,
struktur tubuh, dan jenis-jenis Virus serta meminta siswa berkolaborasi
untuk menyelesaikan masalah

c. Membimbing Penyelidikan Individu


1.) Siswa dipersilahkan bertanya kepada guru jika mengalami masalah. Bila
diperlukan, guru memberikan bantuan secara klasikal (Menanya)
2.) Guru meminta siswa untuk menuliskan informasi yang terdapat dari
masalah tersebut secara teliti dengan menggunakan bahasa sendiri agar
lebih mudah dipahami (Menalar)
3.) Guru berkeliling mencermati siswa bekerja, mencermati, dan
menemukan berbagai kesulitan yang dialami siswa, serta memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami
4.) Guru memberi bantuan (scaffolding) berkaitan kesulitan yang dialami
siswa secara individu, kelompok, atau klasikal

d. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya


1.) Guru meminta siswa bekerja sama untuk menghimpun berbagai
informasi konsep Virus yang telah dipelajari serta memikirkan secara
cermat strategi pemecahan yang berguna untuk pemecahan masalah
(Mengumpulkan data)
2.) Guru meminta siswa mendiskusikan secara kelompok cara yang
digunakan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang diajukan
dalam bentuk pertanyaan tersebut dengan mendapatkan informasi melalui
buku Biologi terkait Virus, internet, dan sumber lainnya dengan diberi
LKS (Lembar Kerja Siswa) sebagai panduannya (Mengumpulkan data)
3.) Guru meminta siswa mencari sumber informasi untuk menguatkan
pemahaman konsep Virus dari sumber lain (Mengumpulkan data)
4.) Guru meminta siswa melihat hubungan-hubungan berdasarkan
informasi/data terkait untuk membangun pemahaman baru bagi siswa
(Menalar)
5.) Guru mengajukan pertanyaan sebagai evaluasi ketercapaian indikator
pembelajaran (Menanya) 25 Menit

e. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah


1.) Guru meminta siswa menyiapkan laporan hasil diskusi kelompok secara
rapi, rinci, dan sistematis
3. Kegiatan Penutup 5 menit
a. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan pesan untuk
belajar mengenai replikasi Virus, peran Virus dalam kehidupan, dan
pencegahan penyebaran Virus pada pertemuan selanjutnya
b. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap
belajar dan mengucap salam

H. Penilaian
1. Penilaian Guru selama KBM (Terlampir)
2. Penilaian siswa selama KBM (Terlampir)
3. Bentuk instrumen sikap (Terlampir)

Jakarta, September 2014


Mengetahui,
Guru Biologi SMAN 32 Jakarta Mahasiswa

Sri Hartuti, S.Pd. Reny Pujiati


NIM. 1110016100040
Catatan:
..................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
Lampiran 1b
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Oleh : Reny Pujiati – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sekolah : SMA NEGERI 32 Jakarta


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : X/I (Ganjil)
Materi Pokok : Virus
Sub Materi : Ciri-ciri Virus, struktur tubuh Virus, jenis-jenis Virus, replikasi Virus, peran Virus, dan
pencegahan Virus
Alokasi Waktu : 3 minggu x 3 JP
Pertemuan Ke- :2

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem
dan lingkungan hidup.
2.1 Berperilaku ilmiah : teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli
dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan beragumentasi,
peduli lingkungan, gotong royong, bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis,
responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di
dalam kelas/ laboratorium maupun di luar kelas/ laboratorium.
3.3. Menerapkan pemahaman tentang Virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran Virus dalam aspek
kesehatan masyarakat
Indikator :
3.3.1. Menyebutkan ciri-ciri umum Virus (C1), Faktual
3.3.2. Menjelaskan struktur tubuh umum Virus (C2), Konseptual
3.3.3. Membedakan replikasi Virus berdasarkan Siklus Litik dan Siklus Lisogenik (C2), Prosedural
3.3.4. Menyimpulkan peranan Virus bagi kehidupan (C5), Konseptual
4.3. Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran Virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk
model/charta
Indikator:
4.3.1. Mengidentifikasi permasalahan Virus dalam kehidupan (C1), Faktual
4.3.2. Menyusun hipotesis tentang permasalahan yang dikaji yaitu mengenai Bakteriofage dan virus
Ebola (C5), Prosedural
4.3.3. Menggali informasi data yang relevan untuk mendukung hipotesis mengenai permasalahan
Bakteriofage dan virus Ebola (C2), Prosedural
4.3.4. Menguji kebenaran jawaban mengenai permasalahan Bakteriofage dan virus Ebola sesuai
dengan informasi yang didapatkan (C4), Metakognitif
4.3.5. Menyimpulkan penyelesaian permasalahan mengenai Bakteriofage dan virus Ebola (C5),
Metakognitif
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya kegiatan belajar mengajar peserta didik dapat:
3.3.1. Menyebutkan ciri-ciri umum Virus
3.3.2. Menjelaskan struktur tubuh umum Virus
3.3.3. Membedakan replikasi Virus berdasarkan Siklus Litik dan Siklus Lisogenik
3.3.4. Menyimpulkan peranan Virus bagi kehidupan
4.3.1. Mengidentifikasi permasalahan Virus dalam kehidupan
4.3.2. Menyusun hipotesis tentang permasalahan yang dikaji yaitu mengenai Bakteriofage dan virus
Ebola
4.3.3. Menggali informasi data yang relevan untuk mendukung hipotesis mengenai permasalahan
Bakteriofage dan virus Ebola
4.3.4. Menguji kebenaran jawaban mengenai permasalahan Bakteriofage dan virus Ebola sesuai dengan
informasi yang didapatkan
4.3.5. Menyimpulkan penyelesaian permasalahan mengenai Bakteriofage dan virus Ebola
D. Materi Pembelajaran
1. Ciri-ciri Virus
2. Struktur tubuh Virus
3. Jenis-jenis Virus
4. Replikasi Virus
5. Peran Virus
6. Pencegahan dan penanganan penyakit yang disebabkan oleh Virus
E. Metode Pembelajaran
Model : PBL (Problem Based Learning)
Pendekatan : Kontekstual
Metode : Ceramah, diskusi (kerja kelompok), proses, inkuiri (penemuan terbimbing),
pemecahan masalah, Tanya jawab, tugas, portofolio, tes
a. Ceramah
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran materi Virus
- Guru menjelaskan langkah pembelajaran dengan menggunakan model PBL (Problem Based
Learning)
b. Diskusi
- Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok untuk mendiskusikan materi permasalahan yang diberikan
guru
- Siswa dibolehkan mencari informasi dari sumber internet maupun dari buku yang berkaitan dengan
materi Virus untuk memecahkan masalah yang ada dan didiskusikan secara berkelompok
c. Proses, Inkuiri (penemuan terbimbing) dan pemecahan masalah
- Siswa dihadapkan pada masalah yang berkaitan dengan penyakit yang disebabkan oleh pada Virus
pada kasus penyakit di lingkungan masyarakat sekitar untuk membuat rumusan masalah, hipotesis,
dan solusinya
d. Tugas
- Siswa diberikan tugas untuk mencari data yang relevan berkaitan dengan masalah yang diberikan
oleh guru berkaitan dengan materi penyakit yang disebabkan oleh Virus
e. Portofolio
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok untuk mendiskusikan materi permasalahan yang diberikan
guru dan membuat laporan hasil diskusi kemudian dipresentasikan di depan kelas
f. Tes
Evaluasi pada materi Virus dengan menggunakan 10 soal pilihan ganda(PG Open Ended)
F. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran
1. Media
LCD, Laptop
2. Sumber Belajar
Buku teks pelajaran kelas X SMA, buku panduan pendidik, buku-buku referensi Biologi kelas X SMA,
buku kerja, gambar/foto dan video Virus, internet.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan / Kegatan Awal 35 Menit
a. Komunikasi
1) Memberi salam, memimpin doa, mengabsen siswa, dan menanyakan kesiapan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan siswa
2) Guru meminta siswa menentukan perwakilan kelompok secara musyawarah untuk
menyajikan (mempresentasikan) hasil diskusi di depan kelas
3) Guru memberi kesempatan kepada siswa dari kelompok lainnya untuk
memberikan penjelasan tambahan dengan baik (Mengkomunikasikan)
4) Meminta siswa untuk menanyakan kesulitan mengenai bahan diskusi sebelumnya
5) Memberi kesempatan siswa untuk memberi tanggapan terhadap kesulitan yang
muncul
6) Memberi penguatan terhadap jawaban siswa atau memberikan Scaffolding untuk
menyelesaikan masalah tersebut, apabila tidak ada siswa yang memberikan jawaban
dengan benar
b. Apersepsi
1) Guru menanyakan kepada siswa untuk menguatkan pemahaman siswa “Apakah 10 Menit
ada hubungannya antara struktur tubuh yang dimiliki virus dengan kemampuan
virus dalam bereplikasi?”
2) Guru mengulas kembali materi sebelumnya mengenai ciri, struktur tubuh, dan jenis
Virus
3) Guru menanyakan kepada siswa untuk menguatkan pemahaman siswa “Apakah
cara perkembangbiakan Virus sama seperti mahluk hidup lainnya? Apa peran
Virus bagi kehidupan manusia?”
2. Kegiatan Inti 15 menit
a. Orientasi Siswa pada Masalah
1) Guru menampilkan gambar struktur tubuh virus Ebola dan virus Mers
2) Guru meminta siswa mengamati perbedaan struktur gambar Virus yang
ditampilkan dan meminta siswa menyebutkan perbedaannya (Mengamati)
3) Guru menanyakan “Mengapa penyebaran dan infeksi virus Ebola dan virus Mers
terhadap manusia relatif sangat cepat? Apakah cara perkembangbiakan kedua
jenis Virus penyebab penyakit tersebut sama?” (Menanya)
4) Guru meminta siswa menjawab pertanyaan tersebut dalam bentuk tuliasan di
bukut catatan secara individual untuk dijadikan bahan diskusi kelompok nanti
b. Mengorganisasikan Siswa Belajar
1) Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok sebanyak 6 kelompok secara 45 Menit
heterogen (dari sisi kemampuan, gender, budaya, maupun agama) sesuai dengan
pembagian kelompok yang telah direncanakan oleh Guru
2) Guru meminta siswa mendiskusikan hasil jawaban pertanyaan sebelumnya kepada
masing-masing siswa dalam kelompoknya
3) Guru meminta setiap kelompok mearangkum hasil diskusi dalam menjawab
pertanyaan sebelumnya (Mengasosiasi)
4) Guru membagian LKS (Lembar Kerja Siswa) yang berisikan masalah dan langkah
penyelesaian masalah berkaitan dengan tahapan replikasi, peran, dan pencegahan
Virus serta meminta siswa berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah
c. Membimbing Penyelidikan Individu dalam Kelompok
1) Siswa dipersilajkan betanya jika mengalami maslaah dan Guru mempersilahkan
siswa dari kelompk untuk memberikan tanggapan terlebih dahulu. Bila
diperlukan, Guru akan memberi bantuan secara klasikal (Menanya)
2) Guru meminta siswa untuk menuliskan informasi yang terdapat pada masalah
tersebut secara teliti dengan menggunakan bahasa sendiri agar lebih mudah
dipahami (Menalar)
d. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
1) Guru meminta siswa bekerja sama untuk menghimpun berbagai informasi konsep
Virus yang telah dipelajari serta memikirkan secara cermat strategi pemecahan
yang berguna untuk pemecahan masalah (Mengumpulkan data) 25 Menit
2) Guru memintas siswa mendiskusikan secara kelompok cara yang digunakan
untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang diajukan dalam bentuk
pertanyaan tersebut dengan mendapat informasi melalui buku Biologi terkait
Virus, internet, dan sumber lainnya dengan diberik LKS (Lembar Kerja Siswa)
sebagai panduannya (Mengumpulkan data)
3) Guru meminta siswa mencari sumber informasi untuk menguatkan pemahaman
Konsep Virus dari sumber lain (Mengumpulkan data)
4) Guru meminta siswa melihat hubungan-hubungan berdasarkan informasi/data
terkait untuk membangun pemahaman baru bagi siswa (Menalar)
5) Guru mengajukan pertanyaan sebagai evaluasi ketercapaian indikator
pembelajaran (Menanya)
e. Menganalisa dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah
1) Guru meminta siswa menyiapkan laporan hasil diskusi kelompok secara rapi, rinci,
dan sistematis
3. Kegiatan Penutup 5 menit
a. Siswa diberikan tugas membuat diagram/skema bagan replikasi Virus (Siklus Litik
dan Siklus Lisogenik)
b. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan pesan untuk belajar
mengenai replikasi Virus, peran Virus dalam kehidupan, dan pencegahan
penyebaran Virus untuk siap tampil presentasi pada pertemuan berikutnya
c. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar
dan mengucap salam

H. Penilaian
1. Lembar Penilaian Guru selama KBM (Terlampir)
2. Lembar Penilaian Kinerja Siswa (Terlampir)
3. Bentuk instrumen sikap (Terlampir)
Jakarta, September 2014
Mengetahui,
Guru Biologi SMAN 32 Jakarta Mahasiswa

Sri Hartuti, S.Pd. Reny Pujiati


NIM. 1110016100040
Catatan:
....................................................................................................................................................................................
Lampiran 1c
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Oleh : Reny Pujiati – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sekolah : SMA NEGERI 32 Jakarta


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : X/I (Ganjil)
Materi Pokok : Virus
Sub Materi : Ciri-ciri Virus, struktur tubuh Virus, jenis-jenis Virus, replikasi Virus, peran Virus, dan
pencegahan Virus
Alokasi Waktu : 3 minggu x 3 JP
Pertemuan Ke- :3

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem
dan lingkungan hidup.
2.1 Berperilaku ilmiah : teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli
dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan beragumentasi,
peduli lingkungan, gotong royong, bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis,
responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di
dalam kelas/ laboratorium maupun di luar kelas/ laboratorium.
3.3. Menerapkan pemahaman tentang Virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran Virus dalam aspek
kesehatan masyarakat
Indikator :
3.3.1. Membedakan replikasi Virus berdasarkan Siklus Litik dan Siklus Lisogenik (C2), Prosedural
3.3.2. Menyimpulkanperanan Virus bagi kehidupan (C5), Konseptual
4.3. Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran Virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk
model/charta
Indikator:
4.3.1. Menggali informasi data yang relevan untuk mendukung hipotesis mengenai permasalahan
Bakteriofage dan virus Ebola (C2), Prosedural
4.3.2. Menguji kebenaran jawaban mengenai permasalahan Bakteriofage dan virus Ebola sesuai
dengan informasi yang didapatkan (C4), Metakognitif
4.3.3. Menyimpulkan penyelesaian permasalahan mengenai Bakteriofage dan virus Ebola (C5),
Metakognitif
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya kegiatan belajar mengajar peserta didik dapat:
3.3.1. Membedakan replikasi Virus berdasarkan Siklus Litik dan Siklus Lisogenik
3.3.2. Menyimpulkan peranan Virus bagi kehidupan
4.3.1. Menggali informasi data yang relevan untuk mendukung hipotesis mengenai permasalahan
Bakteriofage dan virus Ebola
4.3.2. Menguji kebenaran jawaban mengenai permasalahan Bakteriofage dan virus Ebola sesuai dengan
informasi yang didapatkan
4.3.3. Menyimpulkan penyelesaian permasalahan mengenai Bakteriofage dan virus Ebola
D. Materi Pembelajaran
1. Replikasi Virus
2. Peran Virus
3. Pencegahan dan penanganan penyakit yang disebabkan oleh Virus
E. Metode Pembelajaran
Model : PBL (Problem Based Learning)
Pendekatan : Kontekstual
Metode : Ceramah, diskusi (kerja kelompok), proses, inkuiri (penemuan terbimbing),
pemecahan masalah, Tanya jawab, tugas, portofolio, tes
a. Ceramah
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran materi Virus
- Guru menjelaskan langkah pembelajaran dengan menggunakan model PBL (Problem Based
Learning)
b. Diskusi
- Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok untuk mendiskusikan materi permasalahan yang diberikan
guru
- Siswa dibolehkan mencari informasi dari sumber internet maupun dari buku yang berkaitan dengan
materi Virus untuk memecahkan masalah yang ada dan didiskusikan secara berkelompok
c. Proses, Inkuiri (penemuan terbimbing) dan pemecahan masalah
- Siswa dihadapkan pada masalah yang berkaitan dengan penyakit yang disebabkan oleh pada Virus
pada kasus penyakit di lingkungan masyarakat sekitar untuk membuat rumusan masalah, hipotesis,
dan solusinya
d. Tugas
- Siswa diberikan tugas untuk mencari data yang relevan berkaitan dengan masalah yang diberikan
oleh guru berkaitan dengan materi penyakit yang disebabkan oleh Virus
e. Portofolio
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok untuk mendiskusikan materi permasalahan yang diberikan
guru dan membuat laporan hasil diskusi kemudian dipresentasikan di depan kelas
f. Tes
Evaluasi pada materi Virus dengan menggunakan 10 soal pilihan ganda (PG Open Ended)
F. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran
1. Media
LCD, Laptop
2. Sumber Belajar
Buku teks pelajaran kelas X SMA, buku panduan pendidik, buku-buku referensi Biologi kelas X SMA,
buku kerja, gambar/foto dan video Virus, internet.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan / Kegatan Awal 30 Menit
a. Komunikasi
1) Memberi salam, memimpin doa, mengabsen siswa, dan menanyakan kesiapan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan siswa
2) Guru meminta siswa menentukan perwakilan kelompok secara musyawarah untuk
menyajikan (mempresentasikan) hasil diskusi di depan kelas
3) Guru memberi kesempatan kepada siswa dari kelompok lainnya untuk memberikan
penjelasan tambahan dengan baik (Mengkomunikasikan)
4) Meminta siswa untuk menanyakan kesulitan mengenai bahan diskusi sebelumnya
5) Memberi kesempatan siswa untuk memberi tanggapan terhadap kesulitan yang
muncul
6) Memberi penguatan terhadap jawaban siswa atau memberikan Scaffolding untuk
menyelesaikan masalah tersebut, apabila tidak ada siswa yang memberikan jawaban
dengan benar
b. Apersepsi
1) Guru menanyakan kepada siswa untuk menguatkan pemahaman siswa “Apakah 10 Menit
ada hubungannya antara struktur tubuh yang dimiliki virus dengan kemampuan
virus dalam bereplikasi?”
2) Guru mengulas kembali materi sebelumnya mengenai ciri, struktur tubuh, jenis
Virus, replikasi virus, dan peranan virus
2. Kegiatan Inti
a. Orientasi Siswa pada Masalah
1) Guru menanyakan “Bagaimana perbedaan replikasi virus secara litik dan
lisogenik?” dari hasil tugas pada pertemuan sebelumnya
b. Mengorganisasikan Siswa Belajar
1) Guru meminta siswa untuk mendiskusikan hasil tugas individu siswa dalam
kelompoknya dan membuat satu rangkuman kelompok mengenai perbedaan siklus 35 Menit
litik dan lisogenik
2) Guru mendorong siswa agar secara aktif terlibat dalam diskusi kelompok serta
saling bantu untuk menyelesaikan rangkuman tersebut
3) Guru mengisntruksikan siswa untuk mengerjakan soal evaluasi yang ada di dalam
LKS secara berkelompok
c. Membimbing Penyelidikan Individu dalam Kelompok
1.) Siswa dipersilahkan bertanya kepada guru jika mengalami masalah. Bila 10 Menit
diperlukan, guru memberikan bantuan secara klasikal (Menanya)
2.) Guru meminta siswa untuk menjawab soal evaluasi secara teliti dengan
menggunakan bahasa sendiri agar lebih mudah dipelajari kembali (Menalar)
3.) Guru berkeliling mencermati siswa bekerja, mencermati, dan menemukan berbagai
kesulitan yang dialami siswa, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya hal-hal yang belum dipahami
4.) Guru memberi bantuan (scaffolding) berkaitan kesulitan yang dialami siswa secara
individu, kelompok, atau klasikal
d. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
1) Guru meminta siswa menentukan perwakilan kelompok secara musyawarah untuk
menyajikan (mempresentasikan) hasil diskusi rangkuman di depan kelas
2) Guru memberi kesempatan kepada siswa dari kelompok lainnya untuk memberikan
penjelasan tambahan dengan baik (Mengkomunikasikan)
e. Menganalisa dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah
1) Guru memberi kesempatan kepada siswa dari kelompok lain untuk memberikan 20 Menit
tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji dengan sopan
2) Guru melibatkan siswa untuk mengevaluasi jawaban kelompok penyaji serta
masukan dari siswa yang lain dan membuat kesepakatan, bila jawaban yang
disampaikan siswa sudah benar (Mengkomunikasikan)
3) Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain yang mempunyai isi rangkuman
mengenai replikasi virus berbeda dari kelompok penyaji untuk
mengkomunikasikan hasil diskusi kelompoknya secara rutin, sistematis, dan hemat
waktu. Apabila lebih dari satu kelompok yang ingin menyampaikan pendapat,
maka guru meminta siswa untuk bermusyawarah menentukan urutan penyajian
penyampaian pendapat (Mengkomunikasikan)
4) Guru mengevaluasi jawaban tiap kelompok dan mengklarifikasi jawaban yang
benar serta memberikan reward bagi kelompok yang dianggap tepat dalam
memecahkan masalah (Mengkomunikasikan)
5) Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua siswa pada kesimpulan mengenai
permasalahan tersebut (Mengasosiasi)
3. Kegiatan Penutup 30 menit
a. Dengan bantuan power point, guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan apa
yang telah dipelajari mengenai materi Virus hari ini dengan materi sebelumnya
b. Memberikan soal post test berkaitan dengan materi Virus
c. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar
dan mengucap salam

H. Penilaian
1. Lembar Penilaian Guru selama KBM
Pertemuan 1
No. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Ya Tidak
1. Guru mengucapkan salam
2. Komunikasi Guru memimpin doa
3. Guru mengabsen siswa
Guru memberi pengetahuan
4.
Kegiatan awal pembelajaran
pendahuluan Guru menjelaskan tujuan
5.
Apersepsi pembelajaran pada hari tersebut
Guru menarik minat siswa
6. dengan menampilkan gambar
virus
Guru menjelaksan langkah-
7. langkah pembelajaran PBL
(Problem Based Learning)
Guru mengkonstruk pemikiran
Orientasi siswa pada
siswa dengan pertanyaan
masalah
“Apakah virus dapat dikatakan
8.
sebagai mahluk hidup? Tahukah
kalian jika virus dapat bermutasi
dari hewan ke manusia?”
Guru membagi siswa ke dalam
9.
6 kelompok
Guru meminta siswa untuk
mendiskusikan jawaban
10. Orientasi siswa pada
Kegiatan inti mengenai virus pada pertanyaan
masalah
sebelumnya
Guru membagikan LKS
11. (Lembar Kerja Siswa) untuk di
diskusikan oleh siswa
Guru meminta siswa untuk
Membimbing
menuliskan informasi yang
12. penyelidikan individu
terdapat pada masalah di dalam
dalam kelompok
LKS (Lembar Kerja Siswa)
Guru meminta siswa mencari
Mengembangkan dan dan menentukan strategi yang
13. menyajikan hasil tepat baik dari buku Biologi,
karya internet ataupun sumber lainnya
yang berkaitan dengan materi
virus untuk memecahkan
masalah yang ada di dalam LKS
(Lembar Kerja Siswa)
Guru mengarahkan siswa untuk
mengaitkan hubungan antara
14.
informasi yang didapat dengan
masalah yang ada
Guru meminta siswa
Menganalisis dan
menyiapkan laporan hasil
15. mengevaluasi proses
diskusi pada pertemuan
pemecahan masalah
berikutnya
Guru menginformasikan kepada
16. siswa mengenai materi pelajaran
pada pertemuan berikutnya
Kegiatan Penutup
Guru menutup kegiatan
17.
pembelajaran
18. Guru mengucapkan salam

Pertemuan 2
No. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Ya Tidak
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru memimpin doa
3. Guru mengabsen siswa
Guru menunjuk salah satu kelompok
untuk mempresentasikan hasil laporan
4.
Komunikasi kelompok pada diskusi pertemuan
sebelumnya
Kegiatan Guru memberi kesempatan siswa
pendahuluan untuk bertanya kepada kelompok
5.
presentator perihal hasil laporan
diskusi kelompoknya
Guru menjelaskan kembali materi ciri,
6.
struktur tubuh, dan jenis virus
Apersepsi Guru menjelaskan hubungan antara
7. struktur tubuh dengan kemampuan
replikasi virus
Guru meminta siswa menyebutkan
8. perbedaan gambar virus Ebola dan
Orientasi siswa pada virus MERS yang ditampilkan
masalah Guru menanyakan kepada siswa
9. perihal replikasi virus Ebola dan virus
MERS
Guru membagi siswa ke dalam 6
10.
kelompok
Guru meminta siswa untuk
Mengorganisasikan mendiskusikan jawaban mengenai
11.
siswa belajar replikasi virus pada pertanyaan
Kegiatan inti
sebelumnya
Guru membagikan LKS (Lembar Kerja
12.
Siswa) untuk di diskusikan oleh siswa
Membimbing Guru meminta siswa untuk menuliskan
13. penyelidikan individu informasi yang terdapat pada masalah
dalam kelompok di dalam LKS (Lembar Kerja Siswa)
Guru meminta siswa mencari dan
menentukan strategi yang tepat baik
Mengembangkan dan
14. dari buku Biologi, internet ataupun
menyajikan hasil karya
sumber lainnya yang berkaitan dengan
materi virus untuk memecahkan
masalah yang ada di dalam LKS
(Lembar Kerja Siswa)
Guru mengarahkan siswa untuk
15. mengaitkan hubungan antara informasi
yang didapat dengan masalah yang ada
Menganalisis dan Guru meminta siswa menyiapkan
16. mengevaluasi proses laporan hasil diskusi pada pertemuan
pemecahan masalah berikutnya
Guru menginformasikan kepada siswa
17. mengenai materi pelajaran pada
Kegiatan penutup pertemuan berikutnya
18. Guru menutup kegiatan pembelajaran
19. Guru mengucapkan salam

Pertemuan 3
No. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Ya Tidak
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru memimpin doa
3. Guru mengabsen siswa
Guru menunjuk salah satu kelompok
untuk mempresentasikan hasil laporan
4.
Komunikasi kelompok pada diskusi pertemuan
Kegiatan
sebelumnya
pendahuluan
Guru memberi kesempatan siswa
untuk bertanya kepada kelompok
5.
presentator perihal hasil laporan
diskusi kelompoknya
Guru menjelaskan kembali materi
6. Apersepsi
replikasi virus
Guru meminta siswa menuliskan
Orientasi siswa pada perbedaan siklus litik dan siklus
7.
masalah lisogenik dalam bentuk rangkuman di
kertas selembar
Guru membagi siswa ke dalam 6
8.
kelompok
Guru meminta siswa untuk
9. mendiskusikan hasil rangkuman yang
dibuat oleh siswa sebelumnya
Mengorganisasikan Guru meminta siswa untuk
siswa belajar mendiskusikan jawaban mengenai
10.
replikasi virus pada pertanyaan
sebelumnya
Guru membagikan LKS (Lembar
11. Kegiatan inti Kerja Siswa) untuk di diskusikan oleh
siswa
Guru meminta siswa untuk
menuliskan informasi yang terdapat
12.
pada masalah di dalam LKS (Lembar
Kerja Siswa)
Membimbing Guru meminta siswa mencari dan
penyelidikan individu menentukan strategi yang tepat baik
dalam kelompok dari buku Biologi, internet ataupun
13. sumber lainnya yang berkaitan dengan
materi virus untuk menjawab latihan
soal yang ada di dalam LKS (Lembar
Kerja Siswa)
Mengembangkan dan Guru menunjuk salah satu kelompok
14.
menyajikan hasil karya untuk mempresentasikan hasil diskusi
mengenai perbedaan siklus litik dan
siklus lisogenik
Guru mempersilahkan kelompok lain
untuk menambahkan hasil presentasi
15.
kelompok presentator jika memiliki
pendapat yang berbeda
Guru mengklarifikasi jawaban yang
16. Menganalisis dan tepat mengenai perbedaan replikasi
mengevaluasi proses virus (siklus litik dan siklus lisogenik)
pemecahan masalah Guru memberi reward kepada
17.
kelompok terbaik
18. Guru menutup kegiatan pembelajaran
Kegiatan penutup
19. Guru mengucapkan salam

2. Lembar Penilaian Kinerja Siswa


3. Bentuk instrumen sikap
Sikap
Nama
1 2 3 4 5 6 7
A
B
C
dst.

Keterangan:
1 : Amalkan ajaran agama 5 : Peduli
2 : Jujur 6 : Santun
3 : Disiplin 7 : Percaya diri
4 : Tanggung jawab

Pedoman penskroan
≤ 54 : Kurang
55 – 74 : Cukup
75 – 90 : Baik
91 – 100 : Sangat Baik

Jakarta, Oktober 2014


Mengetahui,
Guru Biologi SMAN 32 Jakarta Mahasiswa

Sri Hartuti, S.Pd. Reny Pujiati


NIM. 1110016100040
Catatan:
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
Lampiran 2a
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Oleh : Reny Pujiati – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sekolah : SMA NEGERI 32 Jakarta


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : X/I (Ganjil)
Materi Pokok : Virus
Sub Materi : Ciri-ciri Virus, struktur tubuh Virus, jenis-jenis Virus, replikasi Virus, peran Virus, dan
pencegahan Virus
Alokasi Waktu : 3 Minggu x 3 JP
Pertemuan Ke- :1

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem
dan lingkungan hidup.
2.1 Berperilaku ilmiah : teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli
dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan beragumentasi,
peduli lingkungan, gotong royong, bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis,
responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di
dalam kelas/ laboratorium maupun di luar kelas/ laboratorium.
3.3. Menerapkan pemahaman tentang Virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran Virus dalam aspek
kesehatan masyarakat
Indikator :
3.3.1. Menyebutkan ciri-ciri umum virus (C1), Faktual
3.3.2. Menjelaskan struktur tubuh umum virus (C2), Konseptual
4.3. Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran Virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk
model/charta
Indikator:
4.3.1. Mengidentifikasi permasalahan Virus dalam kehidupan (Bakteriofage dan virus Ebola (C1),
Faktual
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya kegiatan belajar mengajar peserta didik dapat:
3.3.1. Menyebutkan ciri-ciri umum Virus
3.3.2. Menjelaskan struktur tubuh umum Virus
4.3.1. Mengidentifikasi permasalahan Virus dalam kehidupan (Bakteriofage dan virus Ebola
D. Materi Pembelajaran
1. Ciri-ciri Virus
2. Struktur tubuh Virus
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik/Tematik
Metode : Ceramah, diskusi (kerja kelompok), tanya jawab, portofolio, dan tes
a. Ceramah
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran materi Virus
b. Diskusi
- Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok untuk mendiskusikan materi yang berbeda tiap
kelompoknya mengenai ciri-ciri, struktur tubuh, dan jenis-jenis Virus
- Siswa dibolehkan mencari informasi dari sumber internet maupun dari buku yang berkaitan dengan
materi Virus untuk mendiskusikan pembagian materi berdasarkan kelompoknya
c. Portofolio
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok untuk mendiskusikan materi ciri-ciri, struktur tubuh, jenis, dan
replikasi Virus serta membuat rangkuman hasil diskusi kemudian dipresentasikan di depan kelas
d. Tes
Evaluasi pada materi Virus dengan menggunakan 10 soal pilihan ganda (PG Open Ended)
F. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran
1. Media
LCD, Laptop
2. Sumber Belajar
Buku teks pelajaran kelas X SMA, buku panduan pendidik, buku-buku referensi Biologi kelas X SMA,
buku kerja, gambar/foto dan video Virus, internet.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Waktu
a. Pendahuluan / KegatanAwal 30 Menit
1) Motivasi
 Memberi salam dan mengabsen siswa
 Memberikan soal pre test berkaitan dengan materi Virus
 Mengulas mengenai ciri-ciri umum mahluk hidup
 Menampilkan gambar struktur tubuh umum Virus
2) Apersepsi
 Memberikan apersepsi kepada siswa dengan memberikan sebuah 15 Menit
pertanyaan dari sebuah gambar yang sudah ditampilkan, “apakahVirus
dapat dikatakan sebagai mahluk hidup?”
 Menampilkan penjelasan tujuan pembelajaran pada hari tersebut berkaitan
dengan materi Virus
b. Kegiatan Inti 80 Menit
1) Mengamati
 Guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok untuk melakukan kegiatan
diskusi berkaitan dengan materi ciri-ciri, struktur tubuh, dan jenis-jenis
Virus
 Guru meminta masing-masing kelompok untuk mengamati terlebih dahulu
materi struktur tubuh, dan jenis Virus secara klasikal dan mengidentifikasi
ciri-ciri Virus, dari gambar yang ditampilkan pada saat awal pembelajaran
2) Menanya
 Guru menugaskan masing-masing kelompok untuk membuat 5 pertanyaan
di kertas lembar, berkaitan dengan ciri-ciri, dan struktur tubuh Virus dari
hasil kegiatan mengamati yang masih belum dipahami siswa
3) Mengumpulkan Data (Eksperimen/Eksplorasi)
 Guru meminta semua kelompok mengumpulkan tugas 5 pertanyaan
pertanyaan yang telah dibuat oleh siswa secara berkelompok
 Guru membagikan soal secara acak kepada masing-masing kelompok
 Guru meminta siswa dengan cara berdiskusi bersama kelompoknya mencari
dan mengumpulkan informasi dari buku cetak, LKS, internet dan sumber
lainnya untuk menjawab pertanyaan berkaitan dengan ciri-ciri dan struktur
tubuh Virus
4) Mengasosiasikan
 Guru berkeliling mencermati diskusi siswa, kegiatan siswa saat memahami
dan menemukan berbagai kesulitan saat diskusi kelompok diadakan
 Guru member bantuan (scaffolding) berkaitan kesulitan yang dialami siswa
secara individu, kelompok, atau klasikal
 Guru meminta setiap kelompok untuk membuat rangkuman dari hasil
diskusi jawaban pertanyaan yang diberikan berkaitan dengan materi ciri-ciri
dan struktur tubuh virus
5) Mengkomunikasi
 Salah satu perwakilan siswa dari masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya ke depan kelas
 Guru mengklarifikasi hasil presentasi siswa mengenai ciri-ciri dan struktur
tubuh Virus
c. Kegiatan Penutup 10 Menit
Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan
refleksi untuk mengevaluasi:
1) Guru menjelaskan kembali ciri-ciri dan struktur tubuh Virus
2) Guru bersama siswa mengambil kesimpulan tentang cirri umum Virus dan
struktur tubuh Virus
3) Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk belajar
mengenai jenis-jenis virus dan replikasi Virus pada pertemuan selanjutnya
4) Guru mengucap salam
H. Penilaian
1. Lembar Penilaian Guru selama KBM (Terlampir)
2. Lembar Penilaian Siswa selama KBM (Terlampir)
3. Bentuk instrumen sikap (Terlampir)
Jakarta, September 2014
Mengetahui,
Guru Biologi SMAN 32 Jakarta Mahasiswa

Sri Hartuti, S.Pd. Reny Pujiati


NIM. 1110016100040
Catatan:
....................................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................ ............
Lampiran 2b
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Oleh : Reny Pujiati – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sekolah : SMA NEGERI 32 Jakarta


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : X/I (Ganjil)
Materi Pokok : Virus
Sub Materi : Ciri-ciri Virus, struktur tubuh Virus, jenis-jenis Virus, replikasi Virus, peran Virus, dan
pencegahan Virus
Alokasi Waktu : 3 Minggu x 3 JP
Pertemuan Ke- :2

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem
dan lingkungan hidup.
2.1 Berperilaku ilmiah : teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli
dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan beragumentasi,
peduli lingkungan, gotong royong, bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis,
responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di
dalam kelas/ laboratorium maupun di luar kelas/ laboratorium.
3.3. Menerapkan pemahaman tentang Virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran Virus dalam aspek
kesehatan masyarakat
Indikator :
3.3.1. Menyebutkan ciri-ciri umum Virus (C1), Faktual
3.3.2. Menjelaskanstruktur tubuh umum Virus (C2), Konseptual
3.3.3. Membedakan replikasi Virus berdasarkan Siklus Litik dan Siklus Lisogenik (C2), Prosedural
4.3. Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran Virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk
model/charta
Indikator:
4.3.1. Menggali informasi data yang relevan untuk mendukung hipotesis siswa mengenai
permasalahan virus Ebola dan virus MERS (C2), Prosedural
4.3.2. Menguji kebenaran jawaban mengenai permasalahan virus Ebola dan virus MERS sesuai
dengan informasi yang didapatkan (C4), Metakognitif
4.3.3. Menyimpulkan penyelesaian permasalahan mengenai virus Ebola dan virus MERS (C5),
Metakognitif
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya kegiatan belajar mengajar peserta didik dapat:
3.3.1. Menyebutkan ciri-ciri umum Virus
3.3.2. Menjelaskan struktur tubuh umum Virus
3.3.3. Membedakan replikasi Virus berdasarkan Siklus Litik dan Siklus Lisogenik
4.3.1. Menggali informasi data yang relevan untuk mendukung hipotesis siswa mengenai permasalahan
virus Ebola dan virus MERS
4.3.2. Menguji kebenaran jawaban mengenai virus Ebola dan virus MERS sesuai dengan informasi yang
didapatkan
4.3.3. Menyimpulkan penyelesaian permasalahan mengenai virus Ebola dan virus MERS
4.3.4. Mengidentifikasi permasalahan Virus dalam kehidupan (virus Ebola dan virus MERS)
D. Materi Pembelajaran
1. Jenis-jenis virus
2. Replikasi Virus
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik/Tematik
Metode : Ceramah, diskusi (kerja kelompok), tanya jawab, portofolio, dan tes
a. Ceramah
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran materi Virus
b. Diskusi
- Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok untuk mendiskusikan materi yang berbeda tiap
kelompoknya mengenai ciri-ciri, struktur tubuh, dan jenis-jenis Virus
- Siswa dibolehkan mencari informasi dari sumber internet maupun dari buku yang berkaitan dengan
materi Virus untuk mendiskusikan pembagian materi berdasarkan kelompoknya
c. Portofolio
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok untuk mendiskusikan materi ciri-ciri, struktur tubuh, jenis, dan
replikasi Virus serta membuat rangkuman hasil diskusi kemudian dipresentasikan di depan kelas
d. Tes
Evaluasi pada materi Virus dengan menggunakan 10 soal pilihan ganda (PG Open Ended)
F. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran
1. Media
LCD, Laptop
2. Sumber Belajar
Buku teks pelajaran kelas X SMA, buku panduan pendidik, buku-buku referensi Biologi kelas X SMA,
buku kerja, gambar/foto dan video Virus, internet.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Waktu
a. Pendahuluan / KegiatanAwal 30 Menit
1) Motivasi
 Memberi salam, memimpin doa, mengabsen siswa, dan menanyakan
kesiapan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan siswa
 Guru mengulas kembali materi sebelumnyamengenai ciri-ciri dan struktur
tubuh Virus
2) Apersepsi
 Memberikan apersepsi kepada siswa dengan memberikan sebuah 15 Menit
pertanyaan “Virus apa saja yang kamu ketahui? Mampukah Virus
berkembang biak? Apakah setiap penyakit memiliki siklus replikasi Virus
yang berbeda? Menampilkan penjelasan tujuan pembelajaran pada hari
tersebut berkaitan dengan materi Virus
 Membagi siswa ke dalam 6 kelompok untuk melakukan kegiatan diskusi
berkaitan dengan penyakit yang disebabkan oleh Virus yaitu virus Ebola
dan virus MERS
b. KegiatanInti 60 Menit
1) Mengamati
 Guru meminta masing-masing kelompok untuk mengamati terlebih dahulu
materi jenis virus untuk mengidentifikasi virus
 Meminta siswa untuk mengamati replikasi dari gambar Virus Ebola dan
virus MERS yang ditampilkan Guru di depan kelas
2) Menanya
 Guru meminta masing-masing siswa dalam kelompok membuat 5
pertanyaan yang masih kurang dipahami
 Guru meminta setiap kelompok untuk mengumpulkan hasil diskusi
pertanyaan yang berkaitan dengan jenis-jenis virus dan replikasi virus Ebola
dan virus MERS
 Guru membagikan tugas pertanyaan secara acak kepada masing-masing
anggota kelompok
 Guru memberikan pertanyaan terkait dengan pertemuan sebelumnya kepada
siswa, “apakah replikasi Virus memiliki keterkaitan/hubungan dengan
mewabahnya penyakit dalam kehidupan bermasyarakat?”
3) Mengumpulkan Data (Eksperimen/Eksplorasi)
 Guru meminta setiap kelompok untuk mendiskusikan petanyaan yang
disampaikan oleh Guru sebelumnya dengan mengumpulkan informasi yang
mendukung jawaban pertanyaan kemudian ditulis di kertas selembar dan
dikumpulkan
 Guru membimbing siswa saat diskusi kelompok untuk mengamati jenis
virus dan replikasi penyakit virus Ebola dan virus MERS yang disebabkan
oleh Virus pada organisme hidup dari berbagai sumber buku pelajaran,
LKS, dan internet
 Guru meminta siswa untuk mencari informasi (buku paket, LKS, dan koran)
yang berkaitan dengan jenis Virus dan replikasi virus dalam menjawab
pertanyaan
4) Mengasosiasikan
 Guru berkeliling mencermati diskusi siswa, kegiatan siswa saat memahami
dan menemukan berbagai kesulitan saat diskusi kelompok diadakan
 Guru member bantuan (scaffolding) berkaitan kesulitan yang dialami siswa
secara individu, kelompok, atau klasikal
 Guru meminta setiap kelompok untuk membuat rangkuman dari hasil
diskusi jawaban pertanyaan yang diberikan berkaitan dengan materi jenis
virus dan replikasi virus
5) Mengkomunikasi
 Guru mengevaluasi jawaban tiap kelompok dan mengklarifikasi jawaban
yang benar serta memberikan reward bagi kelompok yang terbaikdalam
diskusi kelompok dan membuat kesimpulan saat presentasi hasil diskusi ke
depan kelas
c. Kegiatan Penutup 20 Menit
Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan
refleksi untuk mengevaluasi:
1) Guru menjelaskan kembali jenis virus dan replikasiVirus
2) Guru bersama siswa mengambil kesimpulan tentang jenis virus dan replikasi
virus
3) Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk belajar
mengenai peran Virus dalam kehidupan, dan pencegahan penyebaran Virus
pada pertemuan selanjutnya
4) Guru mengucap salam

H. Penilaian
1. Lembar Penilaian Guru selama KBM (Terlampir)
2. Lembar Penilaian Siswa selama KBM (Terlampir)
3. Bentuk instrumen sikap (Terlampir)

Jakarta, September 2014

Mengetahui,
Guru Biologi SMAN 32 Jakarta Mahasiswa

Sri Hartuti, S.Pd. Reny Pujiati


NIM. 1110016100040

Catatan:
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
Lampiran 2c
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Oleh : Reny Pujiati – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sekolah : SMA NEGERI 32 Jakarta


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : X/I (Ganjil)
Materi Pokok : Virus
Sub Materi : Ciri-ciri Virus, struktur tubuh Virus, jenis-jenis Virus, replikasi Virus, peran Virus, dan
pencegahan Virus
Alokasi Waktu : 3 Minggu x 3 JP
Pertemuan Ke- :3

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem
dan lingkungan hidup.
2.1 Berperilaku ilmiah : teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli
dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan beragumentasi,
peduli lingkungan, gotong royong, bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis,
responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di
dalam kelas/ laboratorium maupun di luar kelas/ laboratorium.
3.3. Menerapkan pemahaman tentang Virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran Virus dalam aspek
kesehatan masyarakat
Indikator :
3.3.1. Menyimpulkan peranan Virus bagi kehidupan (C5), Konseptual
4.3. Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran Virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk
model/charta
Indikator:
4.3.1. Menggali informasi data yang relevan untuk mendukung hipotesis siswa mengenai
permasalahan Bakteriofage dan virus Ebola (C2), Prosedural
4.3.2. Menguji kebenaran jawaban mengenai permasalahan Bakteriofage dan virus Ebola sesuai
dengan informasi yang didapatkan (C4), Metakognitif
4.3.3. Menyimpulkan penyelesaian permasalahan mengenai Bakteriofage dan virus Ebola (C5),
Metakognitif
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah berakhirnya kegiatan belajar mengajar peserta didik dapat:
3.3.1. Menyimpulkan peranan Virus bagi kehidupan (C5), Konseptual
4.3.1. Menggali informasi data yang relevan untuk mendukung hipotesis siswa mengenai permasalahan
Bakteriofage dan virus Ebola
4.3.2. Menguji kebenaran jawaban mengenai Bakteriofage dan virus Ebola sesuai dengan informasi
yang didapatkan
4.3.3. Menyimpulkan penyelesaian permasalahan mengenai Bakteriofage dan virus Ebola
D. Materi Pembelajaran
1. Peranan Virus
2. Pencegahan dan penanganan penyakit yang disebabkan oleh Virus
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik/Tematik
Metode : Ceramah, diskusi (kerja kelompok), tanya jawab, portofolio, dan tes
a. Ceramah
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran materi Virus
b. Diskusi
- Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok untuk mendiskusikan materi yang berbeda tiap
kelompoknya mengenai ciri-ciri, struktur tubuh, dan jenis-jenis Virus
- Siswa dibolehkan mencari informasi dari sumber internet maupun dari buku yang berkaitan dengan
materi Virus untuk mendiskusikan pembagian materi berdasarkan kelompoknya
c. Portofolio
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok untuk mendiskusikan materi ciri-ciri, struktur tubuh, jenis, dan
replikasi Virus serta membuat rangkuman hasil diskusi kemudian dipresentasikan di depan kelas
d. Tes
Evaluasi pada materi Virus dengan menggunakan 10 soal pilihan ganda (PG Open Ended)
F. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran
1. Media
LCD, Laptop
2. Sumber Belajar
Buku teks pelajaran kelas X SMA, buku panduan pendidik, buku-buku referensi Biologi kelas X SMA,
buku kerja, gambar/foto dan video Virus, internet.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah Pembelajaran Waktu
a. Pendahuluan / KegatanAwal 10 Menit
1) Motivasi
 Memberi salam, memimpin doa, mengabsen siswa, dan menanyakan
kesiapan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan siswa
 Guru mengulas kembali materi sebelumnya mengenai jenis-jenis virus dan
replikasi virus
2) Apersepsi
 Memberikan apersepsi kepada siswa dengan memberikan sebuah 15 Menit
pertanyaan “Apa sajakah peran virus dalam kehidupan manusia? Apakah
virus selalu merugikan manusia dalam hidupnya?”
 Membagi siswa ke dalam 6 kelompok untuk melakukan kegiatan diskusi
berkaitan dengan peranan virus dalam kehidupan manusia dan upaya
pencegahan virus Ebola dan virus MERS
b. Kegiatan Inti 80 Menit
1) Mengamati
 Guru meminta masing-masing kelompok untuk mengamati terlebih dahulu
materi jenis virus untuk mengidentifikasi virus
 Guru meminta siswa untuk membedakan peranan virus dalam kehidupan
manusia
2) Menanya
 Guru meminta masing-masing siswa dalam kelompok membuat 5
pertanyaan yang masih kurang dipahami
 Guru meminta setiap kelompok untuk mengumpulkan hasil diskusi
pertanyaan yang berkaitan dengan peranan virus dan upaya pencegahan
penyakit virus Ebola dan virus MERS
 Guru membagikan tugas pertanyaan secara acak kepada masing-masing
anggota kelompok
 Guru memberikan pertanyaan terkait dengan pertemuan sebelumnya kepada
siswa, “Apakah selama hidupnya virus selalu menimbulkan dampak negatif
bagi kehidupan manusia?”
3) Mengumpulkan Data (Eksperimen/Eksplorasi)
 Guru meminta setiap kelompok untuk mendiskusikan petanyaan yang
disampaikan oleh Guru sebelumnya dengan mengumpulkan informasi yang
mendukung jawaban pertanyaan kemudian ditulis di kertas selembar dan
dikumpulkan
 Guru membimbing siswa saat diskusi kelompok untuk peranan virus dalam
kehidupan pada organisme hidup dari berbagai sumber buku pelajaran,
LKS, dan internet
 Guru meminta siswa untuk mencari informasi (buku paket, LKS, dan koran)
yang berkaitan dengan peranan virus dalam menjawab pertanyaan
4) Mengasosiasikan
 Guru berkeliling mencermati diskusi siswa, kegiatan siswa saat memahami
dan menemukan berbagai kesulitan saat diskusi kelompok diadakan
 Guru member bantuan (scaffolding) berkaitan kesulitan yang dialami siswa
secara individu, kelompok, atau klasikal
 Guru meminta setiap kelompok untuk membuat rangkuman dari hasil
diskusi jawaban pertanyaan yang diberikan berkaitan dengan peranan virus
dalam kehidupan
 Guru meminta siswa mengerjakan soal evaluasi secara berkelompok dan
mendiskusikannya dengan teman sekelompok
5) Mengkomunikasi
 Guru bersama siswa menjawab soal evaluasi bersama-sama dan
mempersilahkan jika ada kelompok siswa yang memiliki jawaban lain
dalam diskusi menjawab soal evaluasi
 Guru mengevaluasi jawaban tiap kelompok dan mengklarifikasi jawaban
yang benar
c. Kegiatan Penutup 30 Menit
Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan
refleksi untuk mengevaluasi:
1) Guru menjelaskan kembali mengenai peranan virus dalam kehidupan
2) Guru memberikan soal post test berkaitan dengan materi Virus
3) Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk belajar
mengenai peran Virus dalam kehidupan, dan pencegahan penyebaran Virus
pada pertemuan selanjutnya
4) Guru mengucap salam

H. Penilaian
1. Lembar Penilaian Guru selama KBM
Pertemuan 1
No. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Ya Tidak
1. Guru mengucapkan salam
2. Komunikasi Guru memimpin doa
3. Guru mengabsen siswa
Kegiatan
Guru memberi pengetahuan awal
4. pendahuluan
pembelajaran
Apersepsi
Guru menjelaskan tujuan
5.
pembelajaran pada hari tersebut
Guru membagi siswa ke dalam 6
6. Mengamati
kelompok
Guru meminta masing-masing
kelompok untuk membuat 5
7. Menanya
pertanyaan berkaitan dengan ciri-
ciri dan struktur tubuh virus
Guru membagikan soal secara
8.
acak kepada siswa
Guru membagikan LKS (Lembar
9. Kerja Siswa) untuk di diskusikan
oleh siswa
Mengumpulkan data
Guru meminta siswa untuk
Kegiatan inti berdiskusi mengenai soal yang
10. telah didapat dan menjawab
latihan soal kegiatan yang ada di
LKS (Lembar Kerja Siswa)
Guru meminta siswa untuk
11. Mengasosiasikan membuat rangkuman hasil diskusi
kelompok
Guru menunjuk salah satu
kelompok untuk membacakan
12.
hasil rangkuman diskusi
Mengkomunikasikan
kelompoknya
Guru mengklarifikasi hasil diskusi
13.
siswa yang dipresentasikan
Guru menjelaskan kembali ciri
14.
dan struktur tubuh virus
Guru menginformasikan kepada
15. siswa mengenai materi pelajaran
Kegiatan penutup
pada pertemuan berikutnya
Guru menutup kegiatan
16.
pembelajaran
17. Guru mengucapkan salam

Pertemuan 2
No. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Ya Tidak
1. Guru mengucapkan salam
2. Komunikasi Guru memimpin doa
3. Guru mengabsen siswa
Kegiatan
Guru memberi pengetahuan
4. pendahuluan
awal pembelajaran
Apersepsi
Guru menjelaskan tujuan
5.
pembelajaran pada hari tersebut
Guru membagi siswa ke dalam
6. Mengamati
6 kelompok
Guru meminta masing-masing
kelompok untuk membuat 5
7. Menanya
pertanyaan berkaitan dengan
replikasi virus dan jenis virus
Guru membagikan soal secara
8.
Kegiatan inti acak kepada siswa
Guru membagikan LKS
9. (Lembar Kerja Siswa) untuk di
Mengumpulkan data diskusikan oleh siswa
Guru meminta siswa untuk
berdiskusi mengenai soal yang
10.
telah didapat dan menjawab
latihan soal kegiatan yang ada
di LKS (Lembar Kerja Siswa)
Guru meminta siswa untuk
11. Mengasosiasikan membuat rangkuman hasil
diskusi kelompok
Guru menunjuk salah satu
kelompok untuk membacakan
12.
hasil rangkuman diskusi
Mengkomunikasikan kelompoknya
Guru mengklarifikasi hasil
13. diskusi siswa yang
dipresentasikan
Guru menjelaskan kembali
14.
replikasi virus dan jenis virus
Guru menginformasikan
kepada siswa mengenai materi
15.
pelajaran pada pertemuan
berikutnya
Kegiatan penutup
1 Guru menutup kegiatan
6 pembelajaran
.
1 Guru mengucapkan salam
7
.

Pertemuan 3
No. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Ya Tidak
1. Guru mengucapkan salam
2. Komunikasi Guru memimpin doa
3. Guru mengabsen siswa
Kegiatan
Guru memberi pengetahuan awal
4. pendahuluan
pembelajaran
Apersepsi
Guru menjelaskan tujuan
5.
pembelajaran pada hari tersebut
Guru membagi siswa ke dalam 6
kelompok dan melakukan kegiatan
6. Mengamati
diskusi mengamati soal latihan
LKS (Lembar Kerja Siswa)
Guru meminta masing-masing
kelompok untuk membuat 5
7. Menanya
pertanyaan berkaitan dengan
peranan virus dalam kehidupan
Guru membagikan soal secara
8.
acak kepada siswa
Guru membagikan LKS (Lembar
9. Kerja Siswa) untuk di diskusikan
Kegiatan inti oleh siswa
Mengumpulkan data
Guru meminta siswa untuk
berdiskusi mengenai soal yang
10. telah didapat dan menjawab
latihan soal kegiatan yang ada di
LKS (Lembar Kerja Siswa)
Guru meminta siswa untuk
11. Mengasosiasikan membuat rangkuman hasil diskusi
kelompok
Guru menunjuk salah satu
kelompok untuk membacakan
12. Mengkomunikasikan
hasil rangkuman diskusi
kelompoknya
Guru mengklarifikasi hasil diskusi
13.
siswa yang dipresentasikan
Guru menjelaskan kembali
14.
peranan virus dalam kehidupan
Guru menginformasikan kepada
15. siswa mengenai materi pelajaran
Kegiatan penutup
pada pertemuan berikutnya
Guru menutup kegiatan
16.
pembelajaran
17. Guru mengucapkan salam

2. Lembar Penilaian Siswa selama KBM


No. Kegiatan Siswa Ya Tidak
1. Siswa berperan aktif dalam diskusi kelompok
2. Siswa mencari informasi yang sesuai dengan tugas yang diberikan oleh
guru
3. Siswa mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa) dengan sungguh-
sungguh
4. siswa membuat 5 pertanyaan sesuai dengan tuga yang diberikan oleh
guru
5. Siswa membuat rangkuman hasil diskusi

3. Bentuk instrumen sikap


Sikap
Nama
1 2 3 4 5 6 7
A
B
C
dst.

Keterangan:
1 : Amalkan ajaran agama 5 : Peduli
2 : Jujur 6 : Santun
3 : Disiplin 7 : Percaya diri
4 : Tanggung jawab

Pedoman penskroan
≤ 54 : Kurang
55 – 74 : Cukup
75 – 90 : Baik
91 – 100 : Sangat Baik
Jakarta, Oktober 2014
Mengetahui,
Guru Biologi SMAN 32 Jakarta Mahasiswa

Sri Hartuti, S.Pd. Reny Pujiati


NIM. 1110016100040
LKS VIRUS KELAS X KURIKULUM
2013

Lampiran 3

LKS Kelas Eksperimen

Kompetensi Dasar:

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem dan
lingkungan hidup.
2.1 Berperilaku ilmiah : teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam
observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan beragumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/
laboratorium maupun di luar kelas/ laboratorium.
3.3. Menerapkan pemahaman tentang Virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran Virus dalam aspek
kesehatan masyarakat
4.3. Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran Virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk model/charta

Indikator:
1. Menyebutkan ciri-ciri umum Virus
2. Menjelaskan struktur tubuh umum Virus
3. Mengidentifikasi permasalahan Virus dalam kehidupan (virus
Ebola dan virus MERS)
4. Membedakan replikasi Virus berdasarkan Siklus Litik dan
Siklus Lisogenik
6. Menggali informasi data yang relevan untuk mendukung hipotesis siswa mengenai permasalahan virus
5. Menyimpulkan peranan Virus bagi kehidupan
Ebola dan virus MERS
7. Menguji kebenaran jawaban mengenai permasalahan virus Ebola dan virus MERS sesuai dengan
informasi yang didapatkan
8. Menyimpulkan penyelesaian permasalahan mengenai virus Ebola dan virus MERS
LKS VIRUS KELAS X KURIKULUM
2013

LKS ini dibuat untuk membantu siswa belajar agar lebih memahami dan
mengerti mengenai materi Virus. LKS ini sudah dilengkapi dengan
tahapan-tahapan pembelajaran PBL (Problem Based Learning) sehingga
siswa mampu mengembangkan sebuah solusi dari suatu masalah yang
berkaitan dengan Virus dalam kehidupan sehari-hari.

•Orientasi siswa terhadap masalah


• LKS menyajikan masalah pada siswa yang dapat membimbing siswa
1 menemukan konsep sesuai dengan tujuan pembelajaran

•Mengorganisasikan siswa untuk belajar


• Petunjuk dalam LKS dapat mengorganisasi siswa untuk belajar

2
•Membimbing penyelidikan individu dalam kelompok
• Pada kegiatan "Mari cari solusi" membimbing siswa untuk melakukan
3 proses penyelesaian masalah yang disajikan

•Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


• Petunjuk dalam LKS membimbing siswa untuk dapat mengembangkan
4 dan menyajikan proses pemecahan masalah

•Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah


• Penyajian hasil karya membimbing siswa untuk menganalisis dan
5 mengevaluasi proses pemecahan masalah
LKS VIRUS KELAS X KURIKULUM
2013

INFO PENTING!!!
CARA MEMBUAT RUMUSAN MASALAH DAN HIPOTESIS

 Rumusan Masalah
a. Rumusan masalah menyatakan adanya keterkaitan antara beberapa variabel atau lebih.
b. Rumusan masalah tersebut merupakan masalah yang dapat diuji dan dapat dipecahkan.
c. Rumusan masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan (research question) yang berfokus pada
dependent variable atau pada apa yang akan diteliti. Rumusan masalah hendaknya jelas dan padat
d. Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah
e. Rumusan masalah mendasari pembuatan Hipotesa

 Langkah Penting dalam Merumuskan Masalah


a. Tentukan fokus penelitian.
b. Cari berbagai kemungkinan dari berbagai faktor yang ada kaitannya dengan fokus penelitian tersebut
yang dalam hal ini dinamakan subfokus.
c. Diantara faktor-faktor yang terkait lakukan pengkajian faktor mana yang paling menarik untuk
ditelaah, kemudian tetapkan faktor apa saja yang akan dipilih.
d. Kaitkan secara logis faktor-faktor subfokus yang dipilih dengan fokus penelitian.
LKS VIRUS KELAS X KURIKULUM
2013

e. Permasalahan yang ingin dikaji diuraikan mulai dari permasalahan secara umum hingga akhirnya
terbentuk suatu permasalahan yang lebih khusus & spesifik.

 Hipotesis
Hipotesis merupakan salah satu bentuk konkrit dari perumusan masalah, karena ujung setiap permasalahan
adalah ada Hipotesis yg akan dibuktikan, membenarkan atau menolak Hipotesis. Hipotesis dirumuskan
dalam bentuk pernyataan yang menguraikan hubungan sebab-akibat antara variabel bebas yang diteliti.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang sedang diteliti dimana kebenarannya
harus diuji secara empiris. Sifat Hipotesis sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada
teori yang relevan & belum didasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Hipotesis memiliki peranan memberikan arah dan tujuan pelaksanaan penelitian, dan memandu ke arah
penyelesaiannya secara lebih efisien. Hipotesis yang baik akan menghindarkan penelitian tanpa tujuan dan
pengumpulan data yang tidak relevan.

 Macam-Macam Hipotesis:
Hipotesa Penelitian, merupakan hipotesa yang dinyatakan dalam bentuk kalimat yang terdiri atas variabel x
dan variabel y di dalam pernyataannya

 Contoh pembuatan Rumusan Masalah dan Hipotesis I


Pada sebuah wacana terdapat judul mengenai “Wabah Ahli Ungkap Ancaman Kiamat Antibiotik”. Pada
wacana tersebut terdapat informasi yang menyatakan bahwa terjadi peningkatan infeksi akibat resisten
terhadap obat sebanding dengan ancaman pemanasan global. Beberapa bakteri menjadi lebih resisten
terhadap obat dan beberapa antibiotik.
- Rumusan Masalah = Apa yang menjadi faktor penyebab resistensinya bakteri terhadap
antibiotik?
- Hipotesis = Resistensi antibiotik terjadi ketika bakteri dalam tubuh manusia menjadi
resisten (kebal) terhadap antibiotik. Resistensi terjadi akibat faktor alami melalui mutasi dan juga bisa
direkayasa oleh pemakaian obat antibiotik yang tidak tepat
- Variabel = Variabel X (Bebas) : Resistensi antibiotik
Variabel Y (Terikat): Bakteri dalam tubuh menjadi resisten terhadap
antibiotik
Variabel Kontrol : Bakteri yang tidak mengalami mutasi dan tanpa
diberikan antibiotik dalam penanganannya
 Contoh pembuatan Rumusan Masalah dan Hipotesis II
Pada sebuah wacana terdapat judul mengenai “Indonesia mengalami defisit dalam APBN 2014. Defisit
tersebut dikarenakan membengkaknya tingkat subsidi energi dalam BBM. Oleh karenanya, negara dan
sektor migas mengalami banyak kerugian. Sehingga pemerintah merencanakan untuk menaikkan harga
BBM guna menurunkan defisit APBN dan mengurangi kerugian negara.
LKS VIRUS KELAS X KURIKULUM
2013

- Rumusan Masalah = Apa yang menjadi faktor utama sehingga pemerintah berkeinginan untuk
kenaikan BBM?
- Hipotesis = Faktor penyebab utama pemerintah berkeinginan untuk menaikkan harga
BBM adalah meningkatnya defisit APBN 2014 yang menimbulkan sejumlah kerugian baik bagi negara
maupun instansi migas negara
- Variabel = Variabel X (Bebas) : Kenaikan BBM
Variabel Y (Terikat) : Defisit APBN 2014
Variabel Kontrol : Pertumbuhan inflasi, nilai tukar rupiah, pendapatan
negara, dan subsidi pemerintah

 Pembuatan Kesimpulan
Dari hasil identifikasi masalah, perumusan masalah, pencarian data yang relevan, dan pembuatan hipotesis,
langkah yang tepat dalam menarik kesimpulan dari keseluruhan langkah yang dilakukan seperti disebutkan
sebelumnya adalah
- Kesimpulan = Kenaikan BBM adalah salah satu opsi pemerintah untuk mengurangi
tingkat defisit APBN 2014 dan mencegah negara dari kerugian akibat subsidi yang salah sasaran.
A. Sejarah Penemuan Virus
1. Adolf Meyer (Jerman, 1882)
Mempelajari penyakit mosaik tembakau dan menemukan fakta bahwa penyakit mosaik tembakau menular
kepada tanaman lain yang sehat.

2. Dimitri Ivanowsky (Rusia, 1892)


Menemukan bahwa cairan yang telah disaring dari daun tembakau yang terserang penyakit mosaik
tembakau, ternyata masih dapat menularkan penyakit mosaik tembakau.

3. Martinus Beijerinck (Belanda, 1898)


Menemukan bahwa penyakit mosaik tembakau disebabkan oleh sesuatu yang hidup. Materi penyebab
penyakit mosaik tersebut kemudian terkenal sebagai virus (racun)

4. Wendel Stanley (Amerika, 1935)


Berhasil mengisolasi dan memurnikan virus penyebab penyakit mosaik tembakau menjadi "kristal" dan me
beri nama virus tersebut Tobacco Mosaik Virus (TMV)

B. Ciri-Ciri, Cara Hidup, Bentuk, Struktur, dan Ukuran Virus


LKS VIRUS KELAS X KURIKULUM
2013

1. Ciri-Ciri Virus
a. Tidak berbentuk sel
b. Hanya memiliki satu asam nukleat, DNA atau RNA saja
c. Dalam proses reproduksinya, hanya diperlukan asam nukleat
d. Virus hanya dapat hidup pada sel hidup (parasit intraseluler obligat)
e. Bersifat parasit

2. Cara Hidup Virus


a. Hanya dapat hidup pada satu spesies dan dapat menyerang bakteri. Contoh : Bakteriofage
b. Dapat hidup lebih dari satu spesies. Contoh : virus flu babi dan virus rabies
c. Hanya dapat hidup pada satu macam jaringan. Contoh : virus influenza

3. Bentuk Virus
Bentuk virus bermacam-macam, yaitu batang, polihedral, bulat, dan seperti huruf T

4. Struktur Virus
a. Virus Berselubung
Virus berselubung ditandai dengan nukleokapsid yang diselubungi oleh suatu membran pembungkus,
misalnya pada virus influenza, virus herpes dan HIV

b. Bakteriofage
Struktur bakteriofage terdiri dari kepala, ekor dan serabut kaki

5. Ukuran Virus
Virus berukuran sangat kecil sekitar 20-300 nm (1 nm = 1/1.000.000 mm) dan hanya bisa dilihat
menggunakan mikroskop elektron. Partikel virus lengkap disebut "virion". Selubung protein pada virus
disebut "kapsid" yang terdiri dari sejumlab sub unit protein yang disebut "kapsomer". Kapsid bersama
asam nukleatnya disebut "nukleokapsid".
LKS VIRUS KELAS X KURIKULUM
2013

C. Reproduksi atau Replikasi Virus


Virus hanya mampu bereproduksi jika berada pada jasad hidup sebagai inangnya. Di dalam sel tubuh inang
tersebut, virus berkembang biak secara proliferasi melalui daur litik dan daur lisogenik. Virus yang menyerang
manusia dan hewan secara umum bereproduksi seperti daur litik. Pada infeksi secara lisogenik, virus tidak
menghancurkan sel, tetapi berintegrasi dengan DNA sel induk. Dengan demikian, virus akan bertambah banyak
pada saat sel inang membelah. Tahap-tahap siklus hidup secara umum adalah:

1. Infeksi secara Litik


a. Penempelan (Adsorpsi): penempelan virus pada membran sel atau dinding sel
b. Penetrasi: masuknya asam nukleat (materi geneti) virus ke dalam sel inang
c. Eklifase/Biosintesis: penggunaan (pembajakan) inti sel inang untuk sintesis (pembentukan) bagian-
bagian tubuh virus

d. Perakitan/Replikasi (Sintesis): penggabungan bagian-bagian tubuh virus yang sudah disintesis


e. Pelepasan virus baru (Lisis): pelepasan virus baru dari sel

2. Infeksi secara Lisogenik


Pada siklus lisogenik, DNA atau ARN virus menempel pada kromosom sel inang (membentuk profage)
dan mengadakan replikasi. Bedanya dengan siklus litik, pada siklus lisogenik sel inang tidak pecah atau
mati, sehingga setiap kali sel inang membelah di dalamnya juga terdapat virus-virus yang berkembang
biak.

D. Peranan Virus
1. Virus yang Menguntungkan
a. Membuat antitoksin melalui penyisipan DNA
b. Untuk peta kromosom
c. Untuk mengubah fenotipe bakteri
d. Memproduksi vaksin atau patogen yang dilemahkan
e. Penelitian mekanisme kerja seluler

2. Virus yang Merugikan


Manusia Hewan Tumbuhan

1.Paramycovirus penyebab 1. Rhabdo Virus menyebabkan 1. Tobacco Mozaic Virus


penyakit campak penyakit rabies (TMV) pada tanaman tembakau

2.Coronavirus penyebab 2.Virus tetelo/NCD (New Castle 2. CVPD menyerang pembuluh


penyakit SARS Disease) pada ayam tapis jeruk

3.Orthomyxovirus penyebab 3. Foot and Mouth Disease 3. Tungro menyebabkan


penyakit influenza Virus menyebabkan penyakit kekerdilan pada padi
LKS VIRUS KELAS X KURIKULUM
2013

kuku dan mulut

4.Virus Hepatitis penyebab


penyakit hepatitis

5.Herpesvirus penyebab
penyakit herpes

6.Virus Dengue atau Tagovirus


menyebabkan demam berdarah

7.HIV menyebabkan AIDS

8.Avian Influenza menyebabkan


penyakit flu burung

Cara pencegahan penyakit karena virus dilakukan dengan tindakan vaksinasi.


Vaksin pertama yang ditemukan oleh manusia adalah vaksin cacar, ditemukan oleh
Edward Jenner (1789), sedangkan vaksinasi oral ditemukan oleh Jonas Salk (1952)
dalam menanggapi penyebab polio.

LKS I

Mengidentifikasi Ciri-Ciri, Struktur, dan Bentuk Virus

Kegiatan I

Tujuan Pembelajaran:

1. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri umum Virus


2. Siswa dapat menjelaskan struktur tubuh umum Virus
3. Siswa dapat mengidentifikasi hipotesis tentang permasalahan yang dikaji yaitu mengenai Virus Ebola

Petunjuk:

Bacalah dan pahami artikel yang telah disediakan. Tentukan permasalahan yang terdapat dalam artikel tersebut
yang berhubungan dengan Virus. Kemudian diskusikanlah penyelesaian dari permasalahan yang telah
ditemukan!
LKS VIRUS KELAS X KURIKULUM
2013

Gambar di samping kemampuan


virus untuk mengambil alih sebuah
sel. Pada gambar tersebut, selnya
adalah bakteri E. Colii. Sedangkan
virusnya adalah bakteriofage T4 yang
menginfeksi sel dengan cara
menginjeksikan DNA-nya.
(Campbell Jilid 1, hal. 414.

Virus Pemakan Bakteri

Virus yang menyerang bakteri diamati oleh Twort dan d'Herelle pada tahun 1915 dan 1917. Mereka

mengamati bahwa bakteri usus tertentu dalam kultur cair dapat dibubarkan dengan penambahan filtrat bebas

bakter yang diperoleh dari limbah. Lisis sel-sel bakteri dikatakan dibawa oleh virus yang dikatakan sebagai "

filterable poison" ("virus" adalah bahasa Latin untuk "racun"). Istilah bakteriofage berasal dari kata “bacteria”

yaitu bakteri dan "phagein" yang berarti "makan" atau "menggigit". Sebagian besar penelitian dilakukan pada

fage yang menyerang E. coli, terutama fage-T dan fage lamda.

Seperti kebanyakan virus, bakteriofage biasanya hanya membawa informasi genetik yang diperlukan untuk

replikasi asam nukleat dan sintesis protein mantel mereka. Ketika fage menginfeksi sel inang mereka, pekerjaan

yang dilakukannya adalah untuk meniru asam nukleat dan untuk menghasilkan selubung protein pelindung

mereka. Namun, mereka tidak bisa melakukannya sendirian. Mereka membutuhkan prekursor, pembangkit

energi dan ribosom yang dipasok oleh sel inang bakteri mereka. Sel bakteri dapat mengalami salah satu dari dua

jenis infeksi oleh virus, yaitu infeksi litik dan infeksi lisogenik. Pada E. coli, infeksi litik disebabkan

oleh fage kelompok ketujuh yang dikenal sebagai fage- T, sementara infeksi lisogenik disebabkan oleh fage

lamda.

Bakteriofag adalah virus pemakan bakteri, sebagaimana kita ketahui bahwa virus
tidak dapat dikategorikan sebagai sel, karena tidak mempunyai protoplasma,
dinding sel, sitoplasma, dan nukleus. Virus juga berukuran sangat kecil, bahkan bisa
mencapai 50 kali lebih kecil dari bakteri. Lalu, mengapa virus bisa memakan bakteri
yang ukurannya sama-sama mikroskopik? Bagaimana caranya virus tersebut dapat
memakan bakteri?

Diskusikanlah dengan anggota kelompokmu mengenai permasalahan yang telah kamu


identifikasi pada artikel di atas, kemudian buatlah penyelesaian dari masalah yang
kalian temui bersama kelompokmu!
LKS VIRUS KELAS X KURIKULUM
2013

Penyelesaian
Identifikasi Tulislah masalah yang kalian temukan pada wacana di atas!
Masalah

Kemudian tuliskan rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan yang memfokuskan


masalah pada artikel yang telah kalian kaji!

Menetapkan Dari wacana di atas, buatlah suatu hipotesis dari suatu masalah tersebut berdasarkan
jawaban pertanyaan di atas!
sementara

Mencari data Mencari data dengan membaca dari buku-buku sumber yang kalian miliki atau literasi
yang relevan lain dari link yang telah disediakan*, dengan bertanya dan berdiskusi dengan
kelompokmu
Menguji Jawaban sementara sesuai dengan data relevan dari sumber yang kalian dapatkan.
kebenaran Apakah hipotesis kalian sesuai?
jawaban

Menarik Tuliskan kesimpulan dari penyelesaian masalah yang telah didiskusikan bersama
kesimpulan kelompokmu!

*Literasi yang dapat kalian kunjungi:

http://www.biologisel.com/2013/04/bakteriofage.html
http://infomikrobiologi.blogspot.com/2013/09/bakteriofage.html
LKS VIRUS KELAS X KURIKULUM
2013

LKS II

Menjelaskan Replikasi/Reproduksi dan Peranan Virus

Kegiatan II

Tujuan Pembelajaran:

1. Siswa dapat membedakan replikasi virus berdasarkan siklus litik dan siklus lisogenik
2. Siswa dapat menggali informasi data yang relevan untuk mendukung hipotesis mengenai permasalahan
virus MERS dan Ebola
3. Siswa dapat menguji kebenaran jawaban mengenai permasalahan virus MERS dan Ebola sesuai dengan
informasi yang didapatkan
4. Siswa menyimpulkan penyelesaian permasalahan mengenai virus MERS dan Ebola

Petunjuk:

Bacalah dan pahami artikel yang telah disediakan. Tentukan permasalahan yang terdapat dalam artikel tersebut
yang berhubungan dengan Virus. Kemudian diskusikanlah penyelesaian dari permasalahan yang telah
ditemukan!

Gambar disamping memperlihatkan struktur


tubuh dari Virus Ebola yang kembali
mewabah di Afrika Barat pada tahun 2014
saat ini. Dari gambar disamping nampak
bahwa jenis Virus Ebola ini hanya terdiri
atas RNA sebagai materi genetiknya. Bentuk
struktur tubuh Virus menyerang sel sistem
kekebalan tubuh yang sama dengan yang
diserang oleh virus HIV. Bila HIV
menyerang sistem kekebalan tubuh secara
perlahan, virus Ebola menyerang secara
agresif.

Sumber: http://www.news-medical.net/

Virus Ebola

Ebolavirus pertama kali muncul pada tahun 1976 di wabah Ebola demam hemorrhagic di Zaire dan Sudan.
Ebola adalah virus Ebolavirus (EBOV), genus virus dan penyakit demam hemorrhagic Ebola (EHF), virus
LKS VIRUS KELAS X KURIKULUM
2013

demam hemorrhagic (VHF). Virus ini mengganggu pada sel-sel endotel yang lapisan permukaan interior
pembuluh darah dan kaskade. Sebagai dinding pembuluh darah yang rusak dan platelet mampu mengentalkan,
pasien menyerah hypovolemic shock. Ebola ditularkan melalui cairan-cairan tubuh.

Elektron micrographs anggota genus ''Ebolavirus'' menunjukkan mereka memiliki karakteristik struktur
thread-seperti filovirus. EBOV VP30 adalah sekitar 288 asam amino yang panjang. Virions tubular dalam
bentuk umum tetapi variabel dalam bentuk keseluruhan dan mungkin muncul sebagai gembala klasik crook atau
eyebolt, sebagai ''U'' atau '' 6'', atau menjadi, melingkar, atau bercabang. Di tengah-tengah virion adalah suatu
struktur yang disebut '' nucleocapsid'', yang dibentuk oleh komponen-luka virus genom RNA complexed dengan
protein NP, VP35, VP30, dan L. Antara amplop dan nucleocapsid, di ruang disebut matriks, protein viral VP40
dan VP24 berada.

Virion masing-masing berisi satu molekul linear tunggal, negatif-sense RNA. Materi genomik dengan
sendirinya tidak menular, karena protein viral, di antara mereka bergantung RNA RNA polimerase, diperlukan
untuk menuliskan genetika virus ke mRNAs, serta untuk replikasi genetika virus. Virus tidak tumbuh melalui
pembelahan sel, karena mereka tidak sel (aselular); Sebaliknya, mereka menggunakan mesin dan metabolisme
sel untuk menghasilkan beberapa salinan dari diri mereka sendiri, dan mereka berkumpul di sel. (Sumber:
http://www.news-medical.net/)

Kunci Masalah

Virus Ebola adalah Virus yang mnyerang manusia. Selain manusia, Virus ini juga
menginfeksi monyet, simpanse dan gorilla. Virus ini kembali mewabah di Nigeria,
Liberia, Sierra Leone dan Guinea yang angka kematiannya mencapai 90%. Virus ini
hanya memiliki RNA sebagai materi genetik. Virus ini kembali menjadi epidemi di
negara Afrika khususnya dan belum ada obatnya. Bagaimana Virus ini menjadi
epidemi kembali setelah sebelumnya hilang? Adakah pengaruhnya dengan struktur
materi gentik berupa RNA saja terhadap kemampuan Virus ini dalam bereplikasi
dengan cepat?

Diskusikanlah dengan anggota kelompokmu mengenai permasalahan yang telah kamu


identifikasi pada artikel di atas, kemudian buatlah penyelesaian dari masalah yang
kalian temui bersama kelompokmu!

Penyelesaian
Identifikasi Tulislah masalah yang kalian temukan pada wacana di atas!
Masalah

Kemudian tuliskan rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan yang memfokuskan


masalah pada artikel yang telah kalian kaji!
LKS VIRUS KELAS X KURIKULUM
2013

Menetapkan Menurut dugaanmu, adakah pengaruh struktur tubuh seperti Virus Ebola yang hanya
jawaban memiliki RNA saja terhadap kemampuannya bereplikasi?
sementara Buatlah suatu hipotesis dari suatu masalah tersebut berdasarkan pertanyaan di atas!

Mencari data Mencari data dengan membaca dari buku-buku sumber yang kalian miliki atau literasi
yang relevan lain dari link yang telah disediakan*, dengan bertanya dan berdiskusi dengan
kelompokmu
Menguji Jawaban sementara sesuai dengan data relevan dari sumber yang kalian dapatkan.
kebenaran Apakah hipotesis kalian sesuai?
jawaban

Menarik Tuliskan kesimpulan dari penyelesaian masalah yang telah didiskusikan bersama
kesimpulan kelompokmu!

*Literasi yang dapat kalian kunjungi:

http://www.news-medical.net/health/What-is-Ebola-(Indonesian).aspx
http://www.niaid.nih.gov/news/newsreleases/2010/Pages/ExperimentalMarburgVax.aspx

SOAL EVALUASI

Evaluasi Kegiatan I

A. Mempelajari Struktur Tubuh Virus


1. Perhatikan gambar di bawah ini!

1 2
LKS VIRUS KELAS X KURIKULUM
2013

Berdasarkan gambar di atas lengkapi tabel berikut!

No. Virus Bentuk Menyebabkan


1.
2.

2. Perhatikan gambar virus di bawah ini, kemudian berilah keterangan bagan yang ditunjuk!

Keterangan:

1. ....
2. ....
3. ....
5. ....
6. ....

3. Lengkapilah tabel berikut sesuai dengan nomor 2!

No. Ciri Keterangan


1. Ukuran
2. Bahan inti

3. Bentuk
4. Bagian tubuh

Evaluasi Kegiatan II

1. Lengkapilah tabel di bawah ini!

Fase Reproduksi Bakteriofage Virus Hewan/Manusia


Penempelan Serabut ekor menempel pada Virus menempel pada ....................
..........................
Penetrasi .................... diinjeksikan ke dalam ................................. masuk
sel seluruhnya ke dalam sel
Pelepasan kapsid Diperlukan / Tidak diperlukan Diperlukan / Tidak diperlukan
Pembebasan virus baru Dengan cara ........................ sehingga Dengan cara membentuk
sel akan mati ......................... sehingga ada
kemungkinan sel tidak mati
*Lingkari yang benar

2. Jelaskan tahapan replikasi/reproduksi virus pada tabel berikut!

Daur Replikasi Fase Penjelasan


DAUR LITIK
LKS VIRUS KELAS X KURIKULUM
2013

DAUR LISOGENIK

3. Sebutkan penyakit yang disebabkan oleh virus di bawah ini!

No. Nama Virus Penyakit yang Ditimbulkan


1. Othomyxovirus
2. Herpesvirus
3. Poliovirus
4. Coronavirus
5. Tobacco Mosaic Virus (TMV)
6. Foot and Mouth Disease
7. Human Immunodeficiency Virus (HIV)
8. Filovirus
9. Virus Vericella
10. Avian Influenza Virus (H5N1)
Lampiran 4

LKS Kelas Kontrol

Kompetensi Dasar:

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem dan
lingkungan hidup.
2.1 Berperilaku ilmiah : teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam
observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan beragumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/
laboratorium maupun di luar kelas/ laboratorium.
3.3. Menerapkan pemahaman tentang Virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran Virus dalam aspek
kesehatan masyarakat
4.3. Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran Virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk model/charta

Indikator:
1. Menyebutkan ciri-ciri umum Virus
2. Menjelaskan struktur tubuh umum Virus
3. Mengidentifikasi permasalahan Virus dalam kehidupan (virus
Ebola dan virus MERS)
4. Membedakan replikasi Virus berdasarkan Siklus Litik dan
Siklus Lisogenik
6. Menggali informasi data yang relevan untuk mendukung hipotesis siswa mengenai permasalahan virus
5. Menyimpulkan peranan Virus bagi kehidupan
Ebola dan virus MERS
7. Menguji kebenaran jawaban mengenai permasalahan virus Ebola dan virus MERS sesuai dengan
informasi yang didapatkan
8. Menyimpulkan penyelesaian permasalahan mengenai virus Ebola dan virus MERS
LKS ini dibuat untuk membantu siswa belajar agar lebih memahami dan
mengerti mengenai materi Virus. LKS ini sudah dilengkapi dengan
tahapan-tahapan pembelajaran PBL (Problem Based Learning) sehingga
siswa mampu mengembangkan sebuah solusi dari suatu masalah yang
berkaitan dengan Virus dalam kehidupan sehari-hari.

•Orientasi siswa terhadap masalah


• LKS menyajikan masalah pada siswa yang dapat membimbing siswa
1 menemukan konsep sesuai dengan tujuan pembelajaran

•Mengorganisasikan siswa untuk belajar


• Petunjuk dalam LKS dapat mengorganisasi siswa untuk belajar

2
•Membimbing penyelidikan individu dalam kelompok
• Pada kegiatan "Mari cari solusi" membimbing siswa untuk melakukan
3 proses penyelesaian masalah yang disajikan

•Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


• Petunjuk dalam LKS membimbing siswa untuk dapat mengembangkan
4 dan menyajikan proses pemecahan masalah

•Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah


• Penyajian hasil karya membimbing siswa untuk menganalisis dan
5 mengevaluasi proses pemecahan masalah
INFO PENTING!!!
CARA MEMBUAT RUMUSAN MASALAH DAN HIPOTESIS

 Rumusan Masalah
a. Rumusan masalah menyatakan adanya keterkaitan antara beberapa variabel atau lebih.
b. Rumusan masalah tersebut merupakan masalah yang dapat diuji dan dapat dipecahkan.
c. Rumusan masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan (research question) yang berfokus pada
dependent variable atau pada apa yang akan diteliti. Rumusan masalah hendaknya jelas dan padat
d. Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah
e. Rumusan masalah mendasari pembuatan Hipotesa

 Langkah Penting dalam Merumuskan Masalah


a. Tentukan fokus penelitian.
b. Cari berbagai kemungkinan dari berbagai faktor yang ada kaitannya dengan fokus penelitian tersebut
yang dalam hal ini dinamakan subfokus.
c. Diantara faktor-faktor yang terkait lakukan pengkajian faktor mana yang paling menarik untuk
ditelaah, kemudian tetapkan faktor apa saja yang akan dipilih.
d. Kaitkan secara logis faktor-faktor subfokus yang dipilih dengan fokus penelitian.
e. Permasalahan yang ingin dikaji diuraikan mulai dari permasalahan secara umum hingga akhirnya
terbentuk suatu permasalahan yang lebih khusus & spesifik.

 Hipotesis
Hipotesis merupakan salah satu bentuk konkrit dari perumusan masalah, karena ujung setiap permasalahan
adalah ada Hipotesis yg akan dibuktikan, membenarkan atau menolak Hipotesis. Hipotesis dirumuskan
dalam bentuk pernyataan yang menguraikan hubungan sebab-akibat antara variabel bebas yang diteliti.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang sedang diteliti dimana kebenarannya
harus diuji secara empiris. Sifat Hipotesis sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada
teori yang relevan & belum didasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Hipotesis memiliki peranan memberikan arah dan tujuan pelaksanaan penelitian, dan memandu ke arah
penyelesaiannya secara lebih efisien. Hipotesis yang baik akan menghindarkan penelitian tanpa tujuan dan
pengumpulan data yang tidak relevan.

 Macam-Macam Hipotesis:
Hipotesa Penelitian, merupakan hipotesa yang dinyatakan dalam bentuk kalimat yang terdiri atas variabel x
dan variabel y di dalam pernyataannya

 Contoh pembuatan Rumusan Masalah dan Hipotesis I


Pada sebuah wacana terdapat judul mengenai “Wabah Ahli Ungkap Ancaman Kiamat Antibiotik”. Pada
wacana tersebut terdapat informasi yang menyatakan bahwa terjadi peningkatan infeksi akibat resisten
terhadap obat sebanding dengan ancaman pemanasan global. Beberapa bakteri menjadi lebih resisten
terhadap obat dan beberapa antibiotik.
- Rumusan Masalah = Apa yang menjadi faktor penyebab resistensinya bakteri terhadap
antibiotik?
- Hipotesis = Resistensi antibiotik terjadi ketika bakteri dalam tubuh manusia menjadi
resisten (kebal) terhadap antibiotik. Resistensi terjadi akibat faktor alami melalui mutasi dan juga bisa
direkayasa oleh pemakaian obat antibiotik yang tidak tepat
- Variabel = Variabel X (Bebas) : Resistensi antibiotik
Variabel Y (Terikat): Bakteri dalam tubuh menjadi resisten terhadap
antibiotik
Variabel Kontrol : Bakteri yang tidak mengalami mutasi dan tanpa
diberikan antibiotik dalam penanganannya
 Contoh pembuatan Rumusan Masalah dan Hipotesis II
Pada sebuah wacana terdapat judul mengenai “Indonesia mengalami defisit dalam APBN 2014. Defisit
tersebut dikarenakan membengkaknya tingkat subsidi energi dalam BBM. Oleh karenanya, negara dan
sektor migas mengalami banyak kerugian. Sehingga pemerintah merencanakan untuk menaikkan harga
BBM guna menurunkan defisit APBN dan mengurangi kerugian negara.
- Rumusan Masalah = Apa yang menjadi faktor utama sehingga pemerintah berkeinginan untuk
kenaikan BBM?
- Hipotesis = Faktor penyebab utama pemerintah berkeinginan untuk menaikkan harga
BBM adalah meningkatnya defisit APBN 2014 yang menimbulkan sejumlah kerugian baik bagi negara
maupun instansi migas negara
- Variabel = Variabel X (Bebas) : Kenaikan BBM
Variabel Y (Terikat) : Defisit APBN 2014
Variabel Kontrol : Pertumbuhan inflasi, nilai tukar rupiah, pendapatan
negara, dan subsidi pemerintah

 Pembuatan Kesimpulan
Dari hasil identifikasi masalah, perumusan masalah, pencarian data yang relevan, dan pembuatan hipotesis,
langkah yang tepat dalam menarik kesimpulan dari keseluruhan langkah yang dilakukan seperti disebutkan
sebelumnya adalah
- Kesimpulan = Kenaikan BBM adalah salah satu opsi pemerintah untuk mengurangi
tingkat defisit APBN 2014 dan mencegah negara dari kerugian akibat subsidi yang salah sasaran
A. Sejarah Penemuan Virus
1. Adolf Meyer (Jerman, 1882)
Mempelajari penyakit mosaik tembakau dan menemukan fakta bahwa penyakit mosaik tembakau menular
kepada tanaman lain yang sehat.

2. Dimitri Ivanowsky (Rusia, 1892)


Menemukan bahwa cairan yang telah disaring dari daun tembakau yang terserang penyakit mosaik
tembakau, ternyata masih dapat menularkan penyakit mosaik tembakau.

3. Martinus Beijerinck (Belanda, 1898)


Menemukan bahwa penyakit mosaik tembakau disebabkan oleh sesuatu yang hidup. Materi penyebab
penyakit mosaik tersebut kemudian terkenal sebagai virus (racun)

4. Wendel Stanley (Amerika, 1935)


Berhasil mengisolasi dan memurnikan virus penyebab penyakit mosaik tembakau menjadi "kristal" dan me
beri nama virus tersebut Tobacco Mosaik Virus (TMV)

B. Ciri-Ciri, Cara Hidup, Bentuk, Struktur, dan Ukuran Virus


1. Ciri-Ciri Virus
a. Tidak berbentuk sel
b. Hanya memiliki satu asam nukleat, DNA atau RNA saja
c. Dalam proses reproduksinya, hanya diperlukan asam nukleat
d. Virus hanya dapat hidup pada sel hidup (parasit intraseluler obligat)
e. Bersifat parasit

2. Cara Hidup Virus


a. Hanya dapat hidup pada satu spesies dan dapat menyerang bakteri. Contoh : Bakteriofage
b. Dapat hidup lebih dari satu spesies. Contoh : virus flu babi dan virus rabies
c. Hanya dapat hidup pada satu macam jaringan. Contoh : virus influenza

3. Bentuk Virus
Bentuk virus bermacam-macam, yaitu batang, polihedral, bulat, dan seperti huruf T

4. Struktur Virus
a. Virus Berselubung
Virus berselubung ditandai dengan nukleokapsid yang diselubungi oleh suatu membran pembungkus,
misalnya pada virus influenza, virus herpes dan HIV

b. Bakteriofage
Struktur bakteriofage terdiri dari kepala, ekor dan serabut kaki

5. Ukuran Virus
Virus berukuran sangat kecil sekitar 20-300 nm (1 nm = 1/1.000.000 mm) dan hanya bisa dilihat
menggunakan mikroskop elektron. Partikel virus lengkap disebut "virion". Selubung protein pada virus
disebut "kapsid" yang terdiri dari sejumlab sub unit protein yang disebut "kapsomer". Kapsid bersama
asam nukleatnya disebut "nukleokapsid".

C. Reproduksi atau Replikasi Virus


Virus hanya mampu bereproduksi jika berada pada jasad hidup sebagai inangnya. Di dalam sel tubuh inang
tersebut, virus berkembang biak secara proliferasi melalui daur litik dan daur lisogenik. Virus yang menyerang
manusia dan hewan secara umum bereproduksi seperti daur litik. Pada infeksi secara lisogenik, virus tidak
menghancurkan sel, tetapi berintegrasi dengan DNA sel induk. Dengan demikian, virus akan bertambah banyak
pada saat sel inang membelah. Tahap-tahap siklus hidup secara umum adalah:

1. Infeksi secara Litik


a. Penempelan (Adsorpsi): penempelan virus pada membran sel atau dinding sel
b. Penetrasi: masuknya asam nukleat (materi geneti) virus ke dalam sel inang
c. Eklifase/Biosintesis: penggunaan (pembajakan) inti sel inang untuk sintesis (pembentukan) bagian-
bagian tubuh virus

d. Perakitan/Replikasi (Sintesis): penggabungan bagian-bagian tubuh virus yang sudah disintesis


e. Pelepasan virus baru (Lisis): pelepasan virus baru dari sel

2. Infeksi secara Lisogenik


Pada siklus lisogenik, DNA atau ARN virus menempel pada kromosom sel inang (membentuk profage)
dan mengadakan replikasi. Bedanya dengan siklus litik, pada siklus lisogenik sel inang tidak pecah atau
mati, sehingga setiap kali sel inang membelah di dalamnya juga terdapat virus-virus yang berkembang
biak.

D. Peranan Virus
1. Virus yang Menguntungkan
a. Membuat antitoksin melalui penyisipan DNA
b. Untuk peta kromosom
c. Untuk mengubah fenotipe bakteri
d. Memproduksi vaksin atau patogen yang dilemahkan
e. Penelitian mekanisme kerja seluler

2. Virus yang Merugikan


Manusia Hewan Tumbuhan

1.Paramycovirus penyebab 1. Rhabdo Virus menyebabkan 1. Tobacco Mozaic Virus


penyakit campak penyakit rabies (TMV) pada tanaman tembakau

2.Coronavirus penyebab 2.Virus tetelo/NCD (New Castle 2. CVPD menyerang pembuluh


penyakit SARS Disease) pada ayam tapis jeruk

3.Orthomyxovirus penyebab 3. Foot and Mouth Disease 3. Tungro menyebabkan


penyakit influenza Virus menyebabkan penyakit kekerdilan pada padi
kuku dan mulut

4.Virus Hepatitis penyebab


penyakit hepatitis

5.Herpesvirus penyebab
penyakit herpes

6.Virus Dengue atau Tagovirus


menyebabkan demam berdarah

7.HIV menyebabkan AIDS

8.Avian Influenza menyebabkan


penyakit flu burung

Cara pencegahan penyakit karena virus dilakukan dengan tindakan vaksinasi.


Vaksin pertama yang ditemukan oleh manusia adalah vaksin cacar, ditemukan oleh
Edward Jenner (1789), sedangkan vaksinasi oral ditemukan oleh Jonas Salk (1952)
dalam menanggapi penyebab polio.
LKS I

Mengidentifikasi Ciri-Ciri, Struktur, dan Bentuk Virus

Kegiatan I

A. Alokasi Waktu : 60 Menit


B. Petunjuk Umum :
1) Tulislah nama kelompok dan nama anggota kelompok di tempat yang telah disediakan!
2) Bacalah perintah yang ada
3) Diskusikanlah dengan teman sekelompokmu untuk menjawab pertanyaan yang terdapat dalam
Lembar Kerja Siswa (LKS)
C. Informasi Pendukung :
Amatilah foto dan gambar skematis virus pada tabel berikut. Kemudian cobalah identifikasi bagian-
bagian tubuhnya!

No. Foto Gambar Skematis


1.

Bakteriofag
2.

HIV
3.

TMV

Dari hasil identifikasi gambar tersebut, buatlah 5 pertanyaan mengenai gambar ciri dan struktur tubuh yang
belum kalian pahami!

.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
...................................................................................................................................... ...............

Pertanyaan untuk Diskusi

No. Pertanyaan
1. Apakah semua virus mempunyai struktur tubuh yang sama? Berikan deskripsi struktur virus-virus yang
Anda amati gambarnya!

............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
................................................................................................................................. ...........

2. Apakah ada persamaan ciri yang dimiliki oleh virus yang Anda amati fotonya? Berikan deskripsi ciri
umum struktur virus?

............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
3. Anda sudah mengenal gambar sel berikut:

Berdasarkan identifikasi ciri struktur yang sudah dilakukan, apakah tubuh virus dapat disebut sebagai
sel? Beri penjelasan jawaban Anda!

............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................

4. Dengan membandingkan gejala hidup yang dimiliki oleh mahluk hidup dan gejala hidup yang dimiliki
virus, apakah virus dapat dikategorikan sebagai mahluk hidup? Berikan alasan Anda!

............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................

Dari pertanyaan-ppertanyaan di atas, apa yang bisa kalian simpulkan mengenai ciri-ciri dan struktur tubuh virus!
Buat dalam bentuk suatu rangkuman!

......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................... ..
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................

Kelompok :

Nama Anggota :

LKS II
Menjelaskan Replikasi/Reproduksi dan Peranan Virus

Kegiatan II
A. Alokasi Waktu : 60 Menit
B. Petunjuk Umum :
4) Tulislah nama kelompok dan nama anggota kelompok di tempat yang telah disediakan!
5) Bacalah perintah yang ada
6) Diskusikanlah dengan teman sekelompokmu untuk menjawab pertanyaan yang terdapat dalam
Lembar Kerja Siswa (LKS)
C. Informasi Pendukung :

Untuk mendiskusikan reproduksi virus, perhatikan skema siklus hidup virus berikut!

Bakteriofag Virus Manusia dan Hewan

Bakteriofag berkembang biak melalui dua cara yang berbeda, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik. Virus yang
menyerang manusia dan hewan secara umum bereproduksi seperti daur litik. Tahap-tahap siklus hidup virus
secara umum adalah:
1. Penempelan (adsorpsi): penempelan virus pada membran sel atau dinding sel
2. Penetrasi: masuknya asam nukleat (materi genetis) virus ke dalam sel inang
3. Biosintesis: penggunaan (pembajakan) inti sel inang untuk sintesis (pembentukan) bagian-bagian tubuh virus
4. Perakitan: penggabungan bagian-bagian tubuh virus yang sudah disintesis
5. Pelepasan virus: pelepasan virus baru dari sel

Dari hasi identifikasi gambar daur replikasi tersebut, buatlah 5 pertanyaan mengenai daur replikasi virus yang
belum kalian pahami!

.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
............................................................................................................................................... ......
.....................................................................................................................................................

Pertanyaan untuk Diskusi

No. Pertanyaan
1. Perhatikan gambar siklus hidup bakteriofag. Apakah perbedaan siklus litik dan lisogenik?
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................

2. Berdasarkan ciri-ciri reproduksi virus, apakah virus dapat berkembang biak di luar sel hidup? Mengapa?

............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................

4. Kalau Anda ingin mengembangbiakkan virus, media apa sajakah yang akan digunakan?

............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................

Dari pertanyaan-pertanyaan di atas, apa yang bisa kalian simpulkan mengenai jenis-jenis, replikasi, dan peranan
virus! Buat dalam bentuk suatu rangkuman!

......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................

Kelompok :

Nama Anggota :
SOAL EVALUAS

Evaluasi Kegiatan I
A. Mempelajari Struktur Tubuh Virus
1. Perhatikan gambar di bawah ini!

1 2

Berdasarkan gambar di atas lengkapi tabel berikut!

No. Virus Bentuk Menyebabkan


1.
2.

2. Perhatikan gambar virus di bawah ini, kemudian berilah keterangan bagan yang ditunjuk!

Keterangan:

1. ....
2. ....
3. ....
5. ....
6. ....

3. Lengkapilah tabel berikut sesuai dengan nomor 2!

No. Ciri Keterangan


1. Ukuran
2. Bahan inti

3. Bentuk
4. Bagian tubuh

Evaluasi Kegiatan II

1. Lengkapilah tabel di bawah ini!


Fase Reproduksi Bakteriofage Virus Hewan/Manusia
Penempelan Serabut ekor menempel pada Virus menempel pada ....................
..........................
Penetrasi .................... diinjeksikan ke dalam ................................. masuk
sel seluruhnya ke dalam sel
Pelepasan kapsid Diperlukan / Tidak diperlukan Diperlukan / Tidak diperlukan
Pembebasan virus baru Dengan cara ........................ sehingga Dengan cara membentuk
sel akan mati ......................... sehingga ada
kemungkinan sel tidak mati
*Lingkari yang benar

2. Jelaskan tahapan replikasi/reproduksi virus pada tabel berikut!

Daur Replikasi Fase Penjelasan


DAUR LITIK

DAUR LISOGENIK

3. Sebutkan penyakit yang disebabkan oleh virus di bawah ini!

No. Nama Virus Penyakit yang Ditimbulkan


1. Othomyxovirus
2. Herpesvirus
3. Poliovirus
4. Coronavirus
5. Tobacco Mosaic Virus (TMV)
6. Foot and Mouth Disease
7. Human Immunodeficiency Virus (HIV)
8. Filovirus
9. Virus Vericella
10. Avian Influenza Virus (H5N1)
132
Lampiran 5

- Lpmbar Reviery Bentuk Soal Pengetahuen Metakognitif oleh Dosen AhIi


Catatan review:

1. lndikator soaltidak spesifik apakah mengukur hasil pembelajaran sscara umurn tentang cirl-
ciri umum virus ataukan mentukuf kemampuan metakognitif terkait ddngan
permasalahan/pemahaman tentang ciri-ciri umum virus.
2. llustrasi soal cukup baik, dapat memunculkan kemampuan metakognitif tetapi pertanyaan-
pertanyaannya kurang spesifik mergukur kemampuan metakognitif apa yang mau diukur.
3. Tidak ada penjelasan mengenai instrumen, apakah instrumen initerdiri dari sebuah soal
pilihan Ganda (no 1.1) dan tiga buah uraian {no 1.2 - L.4}? begitu juga apakah instrumen ini
mengukur pengetahuan kognitif juga (no 1.1) ataukah hanya rnengukur kemarnpuan
metakognitifnya? Kisi-kisi soal tidak jelas.
4. pada soal no 1.2 tidak jelas artikel yang mana yang dimaksud (dan juga kalau ilustrasi soal ini
jelas
bentuknya artikel, biasanya ada judul artikelnya, disini tidak ada). Pertanyaan tidak
menga rah ke metakognitifnya (pengetahuan deklaratif mengara h kepada
mengelola/mempersiapkan informasi apa saja yang perlu disiapkan untuk menjelaskan
sesuatu hal, pertanyaan anda baru pada meminta siswa untuk menjelaskan tentang sesuatu
hal , jadi masih ke kognitif).
ke
5. Soal no. 1.3 tidak mengacu ke pengetahuan prosesural, pertanyaan ini lebih mengarah
pe ngeta hua n dekla ratif.
5. Soal no 1.4 suCah mengacu pada pengetahuan kondisional akan tetapi
pertanyan-
perta nyaanya tidak dispesifikka n, secara khusus (item pertanyaa n nya)
133

Lamp. 6*vrRuuuuuss
SKOR DATA DIBOBOT

lum]ah subvek = 36
Butir soal- = 25
Bobot utk irvban benar = 1
gobot utk iwban sa'lah = 0
xeteianoani data terurut berdasarkan skor (tinggi ke rendah)
xama beikas: c:\usens\HP\DocuMENrsVAvA'ANA
No Urt xo ---'Iii rode,/Harna Benar
"- subyek -- sa'lah Kosong skr mli skr Bobot
1 ii:Riiliti- ro
13
e
LZ
0
0
15 t6
? 1 salsha 0
13 13
3 t2 PraDti 13 LZ 13 13
4 L4 rheh u... 13 tz 0 13 13
5 24 m.nafi 13 LZ 0 13 13
6 36 Drui 13 LZ 0 13 13
7 L7 Tiara L2 13 0 12 12
I 2L Farhan L2 13 0 12 u
9 9 t'laiche'l 11 L4 0 11 11
10 22 Anooara 11 L4 0 11 11
11 23 ra[ia 11 L4 0 11 11
t2 29 eden 11 L4 0 11 11
13 35 rarhan 1114011 11
14 2 tq. rksan 101s010 10
15 7 was 1015010 10
16 a dtftia 1015010 10
17 16 niza L015010 10
18 20 0ickv 1015010 10
19 26 uadil 101s010 10
20 27 Ryan 10ls010 10
2l 30 ttadhrah 1015010 10
22 32 M.Kahfi 10 15 0 10 10
2? 10 nieke 916 0 I I
24 25 rwan 916 0 9 9
z5 28 ri rta 915 0 9 9
26 6 Heru 8t7 0 8 8
27 11 Desy 8L7 o E 8
28 18 nexha 8L7 0 8 8
29 4 oandi 7L8 0 7 7
30 5 Alkandiaz 7L8 0 7 7
31 34 u.zakv 718 o 7 7
37. 3 Hanifah 619 0 6 6
33 15 Kautsar 619 0 6 6
34 31 rajar 520 0 5 5
35 33 ennisa 520 0 5 5
36 13 Abi 42L 0 4 4

RELIABILITAS TES

Rata2= 9,67
simoano Baku= 2.67
rorb'laiixv= o.28
ne]iabilitas Tes* 0.44
nama berkas : c : \usERS\HP\DOCrtr{ENTsvaVl. eNa

No.Urut r.to. Subyek rode,/ttanra Subyek Skor Ganji'l skor Genap skor Tota"l
1 19 m. ni sha"l 8 816
2 L sa] sha 5 813
3 12 prapti 6 7L3
4 L4 Theh Meriana 6 7L3
5 24 M.nafi 7 613
6 36 D.ri 8 513
7 L7 Tiara 6 6L2
8 2L Farhan 5 7L2
9 9 uai che'l 6 s11
10 22 Anggara 5 511
11 23 Naura 4 7Lt
LZ 29 Aden 7 4LL
13 35 rarhan 4 7LL
L4 2 u.rksan 4 610
15 7 was 3 7LO
16 e aliffia 7 310
L7 16 niza 4 610
18 20 oicky 5 510
19 26 Nadia 4 610
20 27 Ryan
30 xadhrah
5 510
510
ZL 5
22 32 u.rahfi 5 510
?3 10 nieke 4 59
24 25 rwan 4 59
2S 28 Ti rta 4 59
26 6 Heru 4 48
134

Lamp. 6_VTRUUUUUSS
27 11 Desy 5 8
28 18 Rexha 3 8
29 4 oandi 4 7
30 5 A'l kandi az 3 7
31 34 u.zakv 5 7
32 3 uanifih 4 6'
33 15 Kautsar 5 6
34 31 rajar 3 5
35 33 lnnisa 2 5
36 13 Abi 2 4

KELOiIPOK U}IGGUL & ASOR

relompok unggul
Nama berkas : c : \usERs\HP\Docur,rENTsVAvA. ANA

L234s67
No. Urut xosubyek rode,/nanaSubyek skor L 2 3 4 5 6 7
1 lgu.nisha] 16 111-
2 1 sa'lsha 13 - t 1 1 t -
3 L2 Prapti 13 1 1 1 1
4 14 Then meriana 13 1 1 1 -
5 24 u.nafi 13 111-1
6 36 Dwi 13 1-11
7 Ll tiara L2 111-
8 2L rarhan L2 111-
9 9 uaichel 11 111-
10 22 Anggara 11 L-1
fml fwb Benar 8 810 310 2

891011L213L4
No. Urut xo subyek xode,/Nama subyek skor 8 9 10 11 LZ 13 t4
L 19 u.nisha'l 16 - 1 1 - 1 L 1
2 lsalsha 13 1 - 1 - 1
3 LZ prapti 13-11-1-1
4 L4 Then Meriana 13 111-1-1
5 24 M.Rafi 13-11-1
6 36 Drri L3 111-1
7 L7 Tiara L2-11-1
I 21 rarhan L2 1-1-1
9 9 mai che'l 11 1-1
10 22 Anggara 11 -11-1-
lml Jwb Benar 1610 L 7 19

No. Urut
L
No subyek rode,/Naln subyek skor li
18 ii 18 13 18 ii
2 lsa]sha13 11111
3 L2 prapti 13 1 1 - 1 1 -
4 14 Thenueriana 13 1 - - 1 1
5 24 u.nafi 13 1 1 1 1 : --
6 36Drili 13 1 * 1 - 1
7 L7TiaraL211111-
8 2L Farhan L2 1 1 - 1 - 1 L
9 9uaichel 11 1 1 1 -
10 22 Anggara 11 11-11-
Jml Jwb Benar 108685t2
22 23 24 25
No. Urut No subyek xode/ua4ra Subyek skor 22 23 24 25
1 19u.nishal 16 1 1 1 1
z 1 sa'l sha 13 1 -
3 LZ prapti 13 - 1
4 L4 Then Meriana 13 1--1
5 24 M.nafi 13 11
6 36 orYi 13 11-1
7 17 Tiara L2 1-
8 2L Farhan L2*1
9 9 rirai che'l 11 11-1
10 22 Anggara 11 1--1
lnl Jwb Benar 7427

Kelomook Asor
nama be rkas : c : \usERS\Hp\Docur,{EU?sWeva. ane

No.Urut L234567
1
Hosubyek rode,/namasubyek Skor L Z 3 4 i 6
: i-
11Desy 8 1 1 -
135

--'-e-t6-YrRuuwuss
Lano.
t -
2 18 Rexha i--1-1
3 4 Dandi i-1-
4 5 dkandiaz 7L-1
34 M.zaky 6--1
5
6 3 Hanifah 6r-:11
7 15 Kautsar (--1,
8 31 Fajar i--11-
9 33 Annlsa 4-
-3154300
10 13 abi
genar
lml lnb
E e1011\? 11L4
No subygf fode/ilama subvek
sko[ I i i9 iI \ x3 1t
No. urut
I ItR:il+ g::1 i:: i
2
3
tllfl8lr,- Z;: --:-+:1 -: -
| :
4
6
5

7
1Hfi?P"n i; :-
15 Kautsar
:
3lFaj+r s - - 1 '1
9
E
33 Annlsa i -
10 13Abi
genar i o 4 3 2 0 3
lm'l ryb

sko[
1113fii8i3331!
*: -i -: -1
xo subyg! 1g{e/uana subvek 1 -
E 'ii 1 - 1
No.UrUt
1 119esY
lqlglllti:-l- -
tl?ffi]'o'"= i; : 1 :1 t:
z
3 :
4
5
6 '1 il;i?H. e i 11 - :
6 1 * 1
:
lsrautsii
,"5'i'' ' 11 - - -'-
:I +
7
I 31
10
I 33 Annisa
ii;*;i.- 4 t i t ;; o i
lml nb Benar

22 23 24 ?'
Subvek rode,/mrna subyek skor 2z
z3 24 25
No.urut ro ---'11
"- Desv
11 Desy E --
; : ;
1
2 18 Rexha er1
7L:
3 4
q oandi
7J.r
4 5Al'lkandiaz 7-1-
5 34 t{'ZakY 6-
6 3 uanifah 5-
7 15 Kautsar 51
8 31 rajar 5-
9 33 Annisa 41
10 13 Abi s102
:n'l ub Benar

DAYA PEMBEDA
======*:
:unlah subYek= 36
riii iias/bawah(n)= lQ
sutir soal= 25 ^\r,^r,^ ANA
iiiA' oii[it : c : \usERs\HP\DocwENrsWAVA'
No sutir Baru iro Butir rsti Ke'I. Atas
re1. eawah t*} tndeks "EqS&
1! 1-
z i
,11ii-i-io:oo
i rd
-i
I -t
7o'q)
-i8:ffi
e e
L"it6-o:oo
i [e ,g:ffi
gi-F0660'00 rg
10 li Ii -i
-9 -!8:ffi
ll13iii011o'oo
tiii i i 6
Eo:oo
60'00
L4
1s ir r[
-6 5o I i3:88
lii|-EEio:oo
18lit;t'so'oo
1e1e;5220'oo

"l
R) 136
\i
< u I

at, Lano, G_VIRUUUUUSS


"i-' 20 20 101 10.00
2L 2L 2L1 10.00
22 2? 752 20,00
23 23 413 30.00
-tl
24 21 202 20.00
L. I
25 25 725 50.00
q)
\
TINGKAT KESUKARAN
j
t
r-
:umlaHrbvek=
Butir "56]; 25
36

* [ama betkas : c : \usERS\HP\DocUMENTSVAVA.ANA


r] UJ
No Buf,ir Baru No Butir
. 1 --" '-'1 - Bet!!
Asli lm'l
22
Tkt. Kesukarel(P Tafsiran
61.11- sedang
_\ 1 z 15 4L,67 sedang
3 3 29 80.56 Mudah
4 4 13 36.11 sedang ,
5 5 4 11.11 sangat sukar
, 6 6 2 5'5q sangatsukar
I 7 2 l.lq sangat sukar
i
8 8
e 6 l'E'qzsukar
|,t' a

',
,' L6 0 ro 9
29 ?I.gqsukar
80.56 Mudah
i \.L ,,
/' L r.{r '
ii11 ir
t2 I
79
13.89 sangat sukar
52.78 sedang
1'3 13 t 2.78 sangat sukar
t 14 ' L4 22 61.11 sedans
'\r Y iii6 ii16 iE e7.22 saneat uudah
\iY ct'
.-
71
rS
Ll
18
23
18
22
63.89 sedang
5o.oo sedang
61.11 sedang
E is 19 15 4L-67 sedang
i 2o 20 L 2-78 sapgat sukar
2t zL 6 16.q2 sukar
r 11 22 2L 58.3! Sedang
---"' 11 23 10 27-78 sukar
-'7
14 2c 3 8.33 sangat sukar
-_J
25 25 16 44-44 sedang

SKOR BUTIR OG SKOR TOTAL

'Butir soa'l= 25
-{ama betkas : c : \usERs\HP\DocuMENTsVAvA. ANA
c<
v\] J
1<
>No Budr Baru lto Butir As'li Korelasi si oni fi kansi
z<-1 10.461 si ini fi kan
L!220.s35 safioat siqnifikan
si gii fi kai
-Q---330.4L1
f_/-440.007
u s 5 -0.224
:
N' 6 6 -0.015
7 7 0.215
:
8. 8 0.028
9 9 0.536 sanoat sionifikan
10 10 0.577 sanlat sifnifikan
11 1L -0.193
t2 L2 0.429 ii fi
oni kan
13 13 0.406 si6nifi kan
L4 L4 0.483 si lni fi kan
15 15 0.171
:
16 16 0.278
L7 L7 -0.021
18 18 0.440 si gni fi kan
19 19 0.L92
20 20 0.150
:
2L 2t 0.170
22 22 0.171
:
23 23 0.267
24 24 0.420 si oni fl kan
25 2s 0.431 sr gnl tr kan

catatan: eatas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:


df (N-2) H),05 P=0,01 df (N-2) P=9'95 ?=QrQl
10 0.576 0,708 60 0,250 0,325
137

Lamp. 6-\[rRUUUUUSS
15 0,482 0,606 70 o,237 0,302
20 0,423 0,549 80 o,2L7 0,283
25 0,381 0,496 90 0,205 o,267
30 0,349 0,449 100 0,195 0,254
40 0,304 0,393 12s 0,L74 0.228
50 o,273 0,354 >150 0,159 0,208
ai'la koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH

:um'lah Subyek= 36
Butir Soal= 25
Nama berkas: c:\USERS\HP\DoCUMENTSVAVA.AM
No Butir Baru No Butir esli a bc de
112+ 8--- 1- 22r,r, 3++ 0
222- 15** 7+ 11--- 1-- 0
3 3 29** 4--- 1+ 2++ 0-- 0
4 4 13** o-- L7--- 1-- 5r-r 0
553- 4*r, O-- 1-- 28--- 0
661-- 0-- 33--- 0-- 2** 0
770-- 0-- 19*-- 15-- 2** 0
880-- 5+ O-- 6** 25--- 0
990-- 1-- 9** o-- 26--- 0
10 10 29** 0-- 0-- '7--- 0-- 0
11 lt 5** 9++ 4+ 7++ 11+ 0
t2 L2 0-- 14--- 0-- 19** 3+ 0
13 13 1-- 4- 1** 30--- 0-- 0
L4 L4 3++ 9--- 0-- 22** 2+ 0
15 15 0-- 1--' 35** 0-- 0-- 0
16 16 5- 23** .1- 6-- 1- 0
L7 L7 7- 7- 0-- 4+r 18** 0
18 18 6- 1- 1- 6- 22** 0
19 19 11--- 15** 4++ 6++ 0-- o
20 20 1** 1-- 0-- 34--- 0-- 0
2L 2L l-1+ 6** 8++ 5+ 6++ o
ZZ 22 3+r 2L** 12--- 0-- 0-* 0
23 23 7++ 10** L7--- 1-- 1-- 0
24 24 6+ 23--- 1-- 3** 3- 0
25 25 3+ l--- 5++ 11--- L6** o

Keteranoan:
** : Kuici Jawaban
++ : Sangat Baik
+ : Baik
- : Kurang Baik
-- : Buruk
sangat Buruk
REKAP ANALISIS BUTIR

nataZ= 9,67
simoano Baku= 2.67
rorblaSixv= o.zB
neliabi'litas Tes= 0.44
Butir Soa'l= 25
:unlah subyek= i6
nama berkas : c: \USERS\HP\DoCUMENTSVAVA.ANA
Btr Baru etr ns]i o, eembeda(%) T. Kesukaran KoreTasi Sion. rorelasi
11 50.00 sedano 0.461 si 6ni fi kan
22 70.o0 sedan6 0.535 Sanoat Sionifikan
33 50.00 Mudah- 0.4L7 si sii fi kai
14 -10.00 Sedang 0.007
55 -20.00 Sangat Sukar -0.224
66 0.00 sangat sukar -0.015
77 20.00 Sangat sukar 0.215 -
88 o.o0 Sukar 0.028
99 60.00 Sukar 0. s36 sangat Siqnifikan
10 10 60.00 Mudah 0.s77 sangat signifikan
11 11 -20.00 Sangat Sukar -0.193
L2 L2 50.00 Sedang 0.429 ii oni ft tan
13 13 10.00 sangat Sukar 0.406 si 6ni fi kan
L4 L4 60.00 Sedang 0.483 si 6ni fi kan
15 15 10.00 sangat Mudah o.L71-
:
16 16 40.00 Sedang o.278
L7 L7 0.00 Sedang -0.021
18 18 s0.00 sedang 0.440 si gni fi kan
19 19 20.0o Sedang 0.192
:
20 20 10.00 Sangat Sukar 0.1s0
2L 2L 10.00 Sukar o- 170
138

Lamp. 6-vrRqu9yyss
22 ?2 20'00 sedang 0'171
23 23 56:00 !;[ai" - , -- 0'267
;i1i Z4 i6:oo iiiisat surar 8:i3? :lgllflfll
ii so'oo Sedane

!
il
Lampiran 7

KISI-KISI INSTRUMEN TES

Nama Sekolah : SMAN 32 Jakarta Alokasi Waktu : 30 Menit

Mata Pelajaran : Biologi Jumlah Soal : 10 Butir Soal

Kurikulum Acuan : Kurikulum 2013 Jenis Soal : PG (Open Ended)

Kompetensi Dasar : 3.3. Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat
4.3. Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk model/charta

No. Indikator Soal Jenjang Nomor Soal Kunci Jawaban Skor


Kognitif Soal
Wacana untuk soal nomer 1-2
Wabah suatu penyakit flu menyerang sebuah negara. Berdasarkan pemeriksaan pada beberapa orang yang tersebut, diketahui bahwa ada organisme yang menyerang pertahanan tubuh mereka. Setelah
diteliti ternyata organisme tersebut adalah virus. Virus? Virus biasa menginfeksi hewan, tumbuhan, manusia, dan bakteri di dalamnya.
Apakah virus termasuk makhluk hidup? Beberapa ilmuwan menyanggah untuk mengkatagorikan virus sebagai makhluk hidup, mereka berpendapat bahwa Virus memang seperti hidup namun tidaklah
hidup. Virus juga bisa dikatakan sebagai mahluk peralihan antara mahluk hidup dengan benda mati. Virus mempunyai beberapa ciri yaitu virus terdiri atas materi genetik DNA atau RNA saja yang
dibungkus dalam selubung protein. Materi genetik pada virus tidak digunakan untuk mengontrol DNA dalam tubuhnya, irus membutuhkan sel hidup sebagai tempat dia berkembang dan tidak mampu
berkembang dan beradaptsasi dengan baik bersama lingkungannya, dan virus berukuran 100 kali jauh lebih kecil dari Bakteri dan memiliki bentuk dan ukuran tubuh yang berbeda. Kadang berbentuk bola,
piramida, segi enam, tongkat dsb.
Adapun suatu organisme dapat dinyatakan sebagai mahluk hidup jika individu tersebut mempunyai ciri-ciri yaitu reproduksi, menghasilkan dan menggunakan energi, tumbuh, berkembang, dan mati serta
beradaptasi dengan ligkungan
1. Menyebutkan ciri-ciri umum virus C4 1 1. Apa alasan yang menjadikan virus tidak dapat masuk ke dalam D 4
kelompok mahluk hidup? (Pilih salah satu jawaban yang benar!)
A. Virus dapat melakukan pembuahan
B. Virus membutuhkan sel hidup
C. Virus menyebabkan penyakit pada mahluk hidup
D. Virus hanya mengandung DNA atau RNA saja

1
Lampiran 7

E. Virus dapat berkembang biak


2. Pengetahuan apa saja yang kamu perlukan untuk dapat menjawab 1. Pengetahuan ciri umum virus
bahwa virus termasuk ke dalam kelompok mahluk hidup atau 2. Pengetahuan struktur tubuh virus
bukan? Jelaskan! 3. Pengetahuan replikasi virus
4. Pengetahuan jenis virus

Menyebutkan 4 kunci jawaban di atas 4


Menyebutkan 3 kunci jawaban di atas 3
Menyebutkan 2 kunci jawaban di atas 2
Menyebutkan 1 kunci jawaban di atas 1
3. Jelaskan langkah-langkah yang tepat untuk mengkategorikan virus 1. Memahami pengertian virus
ke dalam sel atau bukan! 2. Mengidentifikasi ciri-ciri virus
3. Mengidentifikasi struktur tubuh virus
4. Membedakan replikasi virus
5. Menyebutkan jenis-jenis virus

Menyebutkan 4 langkah/strategi sesuai kunci


di atas 4
Menyebutkan 3 langkah/strategi sesuai kunci 3
di atas
Menyebutkan 2 langkah/strategi sesuai kunci 2
di atas
Menyebutkan 1 langkah/strategi sesuai kunci 1
di atas
4. Kapan dan mengapa kamu menggunakan langkah-langkah seperti Disaat dan untuk membedakan bagian tubuh
yang kamu jelaskan pada nomor tiga? dan fungsinya dengan tepat yang
diidentifikasi dalam bentuk gambar serta
untuk mengetahui jenis virus dari gambar
tampilan struktur tubuh virus

Menjelaskan dengan spesifik kapan dan


mengapa menggunakan strategi pada soal 4
nomor 3
Menjelaskan dengan tidak spesifik kapan 3
dan mengapa menggunakan strategi pada
soal nomor 3
Menjelaskan salah satu dengan spesifik 2
kapan atau mengapa saja menggunakan
strategi pada soal nomor 3

2
Lampiran 7

Menjelaskan salah satu dengan tidak spesifik 1


kapan atau mengapa saja menggunakan
strategi pada soal nomor 3
C4 2 1. Mengapa virus tidak dapat digolongkan ke dalam sel? (Pilih B 4
pernyataan yang tepat di bawah ini!)
A. Tubuhnya tersusun dari asam nukleat
B. Tidak memiliki dinding sel, membran, sitoplasma, inti dan
organel sel
C. Virus hanya dapat hidup pada organisme hidup
D. Dapat membentuk kristal diluar sel organisme
E. Virus dapat memperbanyak diri
2. Pengetahuan apa saja yang kamu perlukan untuk dapat menjawab 1. Pengetahuan ciri umum virus
bahwa virus dapat digolongkan ke dalam sel atau bukan? 2. Pengetahuan struktur tubuh virus
Jelaskan! 3. Pengetahuan replikasi virus
4. Pengetahuan jenis virus

Menyebutkan 4 kunci jawaban di atas 4


Menyebutkan 3 kunci jawaban di atas 3
Menyebutkan 2 kunci jawaban di atas 2
Menyebutkan 1 kunci jawaban di atas 1
3. Jelaskan langkah-langkah yang tepat untuk mengkategorikan 1. Memahami pengertian virus
virus ke dalam sel atau bukan! 2. Mengidentifikasi ciri-ciri virus
3. Mengidentifikasi struktur tubuh virus
4. Membedakan replikasi virus
5. Menyebutkan jenis-jenis virus

Menyebutkan 4 langkah/strategi sesuai kunci


di atas 4
Menyebutkan 3 langkah/strategi sesuai kunci 3
di atas
Menyebutkan 2 langkah/strategi sesuai kunci 2
di atas
Menyebutkan 1 langkah/strategi sesuai kunci 1
di atas
4. Kapan dan mengapa kamu menggunakan langkah-langkah seperti Disaat dan untuk membedakan bagian tubuh
yang kamu jelaskan pada nomor tiga? dan fungsinya dengan tepat yang

3
Lampiran 7

diidentifikasi dalam bentuk gambar serta


untuk mengetahui jenis virus dari gambar
tampilan struktur tubuh virus

Menjelaskan dengan spesifik kapan dan


mengapa menggunakan strategi pada soal 4
nomor 3
Menjelaskan dengan tidak spesifik kapan 3
dan mengapa menggunakan strategi pada
soal nomor 3
Menjelaskan salah satu dengan spesifik 2
kapan atau mengapa saja menggunakan
strategi pada soal nomor 3
Menjelaskan salah satu dengan tidak spesifik 1
kapan atau mengapa saja menggunakan
strategi pada soal nomor 3

Wacana untuk soal nomer 3-4


Pada akhir abad ke-20 seluruh masyarakat dunia terhentak dan mengalami kecemasan yang luar biasa karena hadirnya sang pembunuh yang melumpuhkan system pertahanan tubuh manusia. Makhluk
asing tersebut yang kemudian dikenal sebagai penyebab penyakit AIDS (Aquired Immunodefisiensi Syndrome). Selanjutnya muncul berbagai penyakit seperti, penyakit saluran pernafasan akut SARS
(Severe Acute Respiratory syndrome) dan dewasa ini disusul dengan munculnya penyakit Flu burung (Avian influenza).
Setelah diungkap dengan berbagai penelitian, ternyata penyakit mematikan tersebut disebabkan oleh sejenis organisme ultramikroskopis yang disebut sebagai virus. Virus memiliki ukuran
mikroskopik yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Tubuh virus terdiri atas: kepala, kulit (selubang atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor. Secara umum virus merupakan
partikel tersusun atas elemen genetik yang mengandung salah satu asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA) yang dapat berada dalam dua kondisi yang berbeda,
yaitu secara intraseluler dalam tubuh inang dan ekstrseluler diluar tubuh inang.
2. Menjelaskan struktur tubuh umum C4 3 1. Perhatikan gambar di bawah ini! E 4
Berdasarkan gambar disamping, pernyataan manakah
yang tepat mengenai struktur tubuh virus dengan
fungsinya?
4
A. 1 merupakan kapsid berperan dalam replikasi virus
B. 2 merupakan DNA yang merupakan selubung
protein pada virus
Lampiran 7

Virus

2. Pengetahuan apa saja yang kamu butuhkan untuk menjelaskan 1. Pengetahuan mengenai pengertian virus
struktur tubuh umum virus? 2. Pengetahuan mengenai struktur tubuh
virus
3. Pengetahuan mengenai gambar struktur
tubuh virus
4. Pengetahuan mengenai fungsi dari
bagian-bagian tubuh virus
5. Pengetahuan mengenai gambar jenis-
jenis virus

Menyebutkan 4 kunci jawaban di atas


4
Menyebutkan 3 kunci jawaban di atas 3
Menyebutkan 2 kunci jawaban di atas 2
Menyebutkan 1 kunci jawaban di atas 1
3. Jelaskan langkah-langkah yang tepat untuk dapat menjelaskan 1. Memahami pengertian virus
struktur tubuh umum virus! 2. Mengidentifikasi struktur tubuh virus
3. Mengidentifikasi struktur tubuh pada
virus dalam bentuk gambar
4. Mengetahui fungsi bagian-bagian tubuh
virus
5. Mengetahui jenis-jenis virus dalam
bentuk gambar

Menyebutkan 4 langkah/strategi sesuai kunci

5
Lampiran 7

di atas 4
Menyebutkan 3 langkah/strategi sesuai kunci 3
di atas
Menyebutkan 2 langkah/strategi sesuai kunci 2
di atas
Menyebutkan 1 langkah/strategi sesuai kunci 1
di atas
4. Kapan dan mengapa kamu menggunakan langkah-langkah seperti Disaat dan untuk membedakan bagian tubuh
yang dijelaskan pada nomor tiga (3)? dan fungsinya dengan tepat yang
diidentifikasi dalam bentuk gambar serta
untuk mengetahui jenis virus dari gambar
tampilan struktur tubuh virus

Menjelaskan dengan spesifik kapan dan


mengapa menggunakan strategi pada soal 4
nomor 3
Menjelaskan dengan tidak spesifik kapan 3
dan mengapa menggunakan strategi pada
soal nomor 3
Menjelaskan salah satu dengan spesifik 2
kapan atau mengapa saja menggunakan
strategi pada soal nomor 3
Menjelaskan salah satu dengan tidak spesifik 1
kapan atau mengapa saja menggunakan
strategi pada soal nomor 3
C3 4 1. Bagian manakah yang dimiliki oleh virus? A 4
A. Selubung protein
B. Organel sel
C. Membran sel
D. Inti sel
E. Sitoplasma
2. Pengetahuan apa saja yang kamu butuhkan untuk dapat 1. Pengetahuan ciri umum virus dan bakteri
mengetahui perbedaan virus dan bakteri? 2. Pengetahuan mengenai cara hidup virus
dan bakteri
3. Pengetahuan struktur penyusun tubuh
virus dan bakteri
4. Pengetahuan materi genetik virus dan

6
Lampiran 7

bakteri
5. Pengetahuan cara reproduksi virus dan
bakteri

Menyebutkan 4 kunci jawaban di atas


4
Menyebutkan 3 kunci jawaban di atas 3
Menyebutkan 2 kunci jawaban di atas 2
Menyebutkan 1 kunci jawaban di atas 1
3. Jelaskan langkah-langkah yang tepat bahwa untuk dapat 1. Memahami pengertian virus
menjelaskan alasan mengapa virus juga dapat dianggap sebagai 2. Mengidentifikasi ciri-ciri virus
mahluk hidup! 3. Mengidentifikasi struktur tubuh virus
4. Mengidentifikasi molekul protein
penyusun tubuh dan metabolisme virus

Menyebutkan 4 langkah/strategi sesuai kunci


di atas
4
Menyebutkan 3 langkah/strategi sesuai kunci 3
di atas
Menyebutkan 2 langkah/strategi sesuai kunci 2
di atas
Menyebutkan 1 langkah/strategi sesuai kunci 1
di atas
4. Kapan dan mengapa kamu menggunakan langkah-langkah seperti Disaat dan untuk menyimpulkan ciri-ciri
yang kamu jelaskan pada soal nomor tiga (3)? umum virus termasuk ke dalam mahluk
hidup atau bukan dengan membandingkan
ciri-ciri umum mahluk hidup yang
diidentifikasi sebelumnya

Menjelaskan dengan spesifik kapan dan


mengapa menggunakan strategi pada soal 4
nomor 3
Menjelaskan salah satu dengan spesifik 3
kapan atau mengapa saja menggunakan
strategi pada soal nomor 3
Menjelaskan salah satu dengan tidak spesifik 2
kapan atau mengapa saja menggunakan
strategi pada soal nomor 3
Menjelaskan salah satu dengan spesifik 1

7
Lampiran 7

kapan atau mengapa saja menggunakan


strategi pada soal nomor 3
Wacana untuk soal nomer 5-7
Presiden Sierra Leone telah mengumumkan keadaan darurat Ebola
di negerinya pada tanggal 31/7/2014
Menurut WHO, ebola adalah salah satu penyakit yang diketahui paling mematikan. Hingga sekarang belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Penyakit itu menular melalui
kontak langsung dengan cairan tubuh atau jaringan orang yang tertular. WHO mengatakan penyakit itu juga bisa ditularkan melalui kontak dengan hewan yang tertular, sakit atau mati. Virus tersebut
berpindah melalui darah dan cairan tubuh lain. Korban mengalami pendarahan secara internal dan eksternal. Tingkat kematian dapat mencapai 90 persen.
Sejak Februari, ebola telah menjadi perhatian serius negara-negara di dunia. Bantuan medis datang dari Amerika Serikat, Inggris, dan negara lainnya untuk Afrika. Pakar imun dari National Institutes
of Health, Dr. Anthony Fauci mengaku telah berhasil menciptakan vaksin untuk ebola, yang sudah diuji coba pada hewan. Vaksin itu baru akan diuji coba ke manusia, September mendatang.
http://indocropcircles.wordpress.com/2014/04/03/virus-ebola/
3. Mengidentifikasi permasalahan virus C3 5 1. Manakah cara di bawah ini yang bukan merupakan cara mencegah D 4
dalam kehidupan
penularan infeksi virus Ebola yang benar?
A. Hindari daerah yang diketahui sebagai pusat awal wabah
terjadinya Ebola
B. Hindari membeli atau memakan binatang liar, termasuk primata
yang dijual di pasar lokal dari negara berkembang
C. Penguburan khusus terhadap hewan-hewan yang mati
dikarenakan virus Ebola
D. Melakukan kontak dengan pasien penderita Ebola
E. Sering mencuci tangan dengan sabun
2. Informasi apa saja yang kamu butuhkan untuk menentukan upaya 1. Informasi mengenai pengertian penyakit
pencegahan penularan infeksi virus Ebola? Ebola
2. Informasi mengenai ciri-ciri virus Ebola
3. Informasi mengenai cara penularan virus
Ebola
4. Informasi mengenai negara-negara yang
terserang wabah Ebola
5. Informasi mengenai vaksin pencegah
virus Ebola

8
Lampiran 7

6. Informasi mengenai kekinian


(perkembangan) virus Ebola

Menyebutkan 4 kunci jawaban di atas

4
Menyebutkan 3 kunci jawaban di atas 3
Menyebutkan 2 kunci jawaban di atas 2
Menyebutkan 1 kunci jawaban di atas 1
3. Jelaskan langkah-langkah yang kamu butuhkan untuk menentukan 1. Mencari informasi mengenai pengertian
upaya pencegahan penularan infeksi virus Ebola! penyakit Ebola
2. Mengetahui ciri-ciri virus Ebola
3. Mengetahui cara penularan virus Ebola
4. Mencari tahu mengenai negara-negara
yang terserang wabah Ebola
5. Mencari tahu mengenai vaksin pencegah
virus Ebola
6. Selalu mengikuti berita mengenai
kekinian (perkembangan) virus Ebola

Menyebutkan 4 langkah/strategi sesuai kunci


di atas

4
Menyebutkan 3 langkah/strategi sesuai 3
kunci di atas
Menyebutkan 2 langkah/strategi sesuai 2
kunci di atas
Menyebutkan 1 langkah/strategi sesuai 1
kunci di atas
4. Kapan dan mengapa langkah untuk menentukan upaya Disaat ingin melakukan travel ke
pencegahan seperti pada nomor tiga kamu lakukan? mancanegara dan disaat sharing ke
masyarakat atau orang-orang di sekitar kita
dan untuk mencegah tersebarnya wabah
virus Ebola, untuk menjaga diri dari
penyakit yang disebabkan oleh virus Ebola

Menjelaskan dengan spesifik kapan dan


mengapa menggunakan strategi pada soal 4
nomor 3

9
Lampiran 7

Menjelaskan dengan tidak spesifik kapan 3


dan mengapa menggunakan strategi pada
soal nomor 3
Menjelaskan salah satu dengan spesifik 2
kapan atau mengapa saja menggunakan
strategi pada soal nomor 3
Menjelaskan salah satu dengan tidak 1
spesifik kapan atau mengapa saja
menggunakan strategi pada soal nomor 3
C4 6 1. Manakah pernyataan di bawah ini yang merupakan cara yang benar D 4
dalam penanganan kasus Virus Ebola?
A. Memberlakukan travel warning kepada seluruh masyarakat
yang ingin berpergian ke luar negeri
B. Segera mengakarantina pasien penderita suspect Ebola
C. Membunuh seluruh hewan yang dapat menularkan virus Ebola
D. Pemberian vaksin pemusnah penyakit Ebola
E. Mengimpor daging olahan hewan liar dari negara bagian
Afrika
2. Informasi apa saja yang kamu butuhkan untuk menentukan sikap 1. Informasi mengenai pengertian penyakit
dalam menangani kasus Virus Ebola? Ebola
2. Informasi mengenai ciri-ciri virus Ebola
3. Informasi mengenai cara penularan virus
Ebola
4. Informasi mengenai negara-negara yang
terserang wabah Ebola
5. Informasi mengenai vaksin pencegah
virus Ebola
6. Informasi mengenai kekinian
(perkembangan) virus Ebola

Menyebutkan 4 kunci jawaban di atas

4
Menyebutkan 3 kunci jawaban di atas 3
Menyebutkan 2 kunci jawaban di atas 2

10
Lampiran 7

Menyebutkan 1 kunci jawaban di atas 1


3. Jelaskan langkah-langkah apa saja yang kamu butuhkan untuk 1. Mencari informasi mengenai pengertian
menentukan sikap dalam menangani kasus Virus Ebola! penyakit Ebola
2. Mengetahui ciri-ciri virus Ebola
3. Mengetahui cara penularan virus Ebola
4. Mencari tahu mengenai negara-negara
yang terserang wabah Ebola
5. Mencari tahu mengenai vaksin pencegah
virus Ebola
6. Selalu mengikuti berita mengenai
kekinian (perkembangan) virus Ebola

Menyebutkan 4 langkah/strategi sesuai kunci


di atas

4
Menyebutkan 3 langkah/strategi sesuai 3
kunci di atas
Menyebutkan 2 langkah/strategi sesuai 2
kunci di atas
Menyebutkan 1 langkah/strategi sesuai 1
kunci di atas
4. Kapan dan mengapa kamu menerapkan langkah seperti pada Disaat ingin melakukan travel ke
nomor tiga dalam penanganan kasus virus Ebola? mancanegara dan disaat sharing ke
masyarakat atau orang-orang di sekitar kita
dan untuk mencegah tersebarnya wabah
virus Ebola, untuk menjaga diri dari
penyakit yang disebabkan oleh virus Ebola

Menjelaskan dengan spesifik kapan dan


mengapa menggunakan strategi pada soal 4
nomor 3
Menjelaskan dengan tidak spesifik kapan 3
dan mengapa menggunakan strategi pada
soal nomor 3
Menjelaskan salah satu dengan spesifik 2
kapan atau mengapa saja menggunakan
strategi pada soal nomor 3
Menjelaskan salah satu dengan tidak 1
spesifik kapan atau mengapa saja

11
Lampiran 7

menggunakan strategi pada soal nomor 3


C4 7. 1. Virus Ebola merupakan virus yang sudah lama ada namun kembali D 4
mewabah di suatu negara. Untuk penyakit yang disebabkan oleh
virus yang baru muncul, bagaimanakah virus yang baru tersebut
dapat muncul timbul? (Pilih salah satu jawaban yang tepat!)
A. Mutasi virus yang sudah ada
B. Penyebaran virus yang sudah ada ke spesies inang baru
C. Penyebaran virus yang sudah ada secara lebih luas dalam
spesies inang
D. Semua yang disebut diatas benar
E. Semua salah
2. Informasi apa saja yang kamu butuhkan untuk menentukan cara 1. Pengetahuan ciri umum virus
timbulnya virus baru? 2. Pengetahuan mengenai cara hidup virus
3. Pengetahuan cara reproduksi virus
4. Pengetahuan mengenai penyakit-
penyakit yang disebabkan oleh virus
5. Pengetahuan mengenai kekinian (berita
terbaru) mutasi virus

Menyebutkan 4 kunci jawaban di atas

4
Menyebutkan 3 kunci jawaban di atas 3
Menyebutkan 2 kunci jawaban di atas 2
Menyebutkan 1 kunci jawaban di atas 1
Wacana untuk soal nomer 8
Virus dapat memperbanyak diri dengan cara replikasi diri. Replikasi virus terbagi menjadi 2 jenis yaitu siklus litik (ganas) dan siklus lisogenik (tenang). Setiap virus yang menimbulkan penyakit
memiliki karakteristik yang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh kemampuan replikasi jenis virus tersebut. Secara umum, siklus litik terdiri atas 5 tahapan yang terdiri atas adsorpsi, penetrasi, replikasi,
perakitan dan lisis sedangkan pada siklus lisogenik terdiri atas 4 tahapan yaitu adsorpsi, penetrasi, penggabungan, pembelahan. Sedangkan pada siklus lisogenik, hasil metode replikasi lainnya hanya dalam
beberapa virion yang dirilis pada suatu waktu. Keuntungannya adalah bahwa virus dapat bertahan dan mereplikasi dalam inang selama bertahun-tahun karena tidak ada lisis sel inang. Selain hal tersebut
juga, perbedaan utama antara siklus litik dan lisogenik adalah lokasi dari genom virus. Pada siklus litik, genom tetap dalam sitoplasma.

12
Lampiran 7

Virus yang mengalami siklus litik dalam proses replikasinya adalah virus influenza. Virus ini proses penyebarannya sangat cepat dan dapat menyerang manusia berulang kali. Sedangkan virus yang
mengalami siklus lisogenik dalam proses replikasinya adalah virus HIV/AIDS yang proses penyebarannya lebih lambat dan memerlukan waktu yang relatif lama dalam menginfeksi inangnya dan
menyerang sistem kekebalan tubuh secara perlahan sehingga dapat meninmbulkan kematian.
Berdasarkan paparan di atas jawablah pertanyaan di bawah ini!
4. Membedakan replikasi virus C3 8. 1. Di bawah ini merupakantahap daur litik virus: E 4
berdasarkan siklus litik dan siklus
1) Replikasi
lisogenik
2) Penetrasi
3) Lisis
4) Adsorpsi
5) Pembentukan virus baru
Bagaimanakah urutan yang benar dari daur litik di atas?
A. 1)-2)-3)-4)-5) D. 3)-2)-1)-4-5)
B. 1)-3)-2)-4)-5) E. 4)-2)-1)-5)-3)
C. 4)-1)-2)-3)-5)
2. Pengetahuan apa saja yang kamu butuhkan untuk dapat menjawab 1. Pengetahuan mengenai pengertian siklus
soal nomor satu dengan benar? litik
2. Pengetahuan mengenai tahapan-tahapan
pada siklus daur litik
3. Pengetahuan mengenai penjelasan dari
tiap tahapan pada siklus litik

Menyebutkan 3 kunci jawaban di atas 4


Menyebutkan 2 kunci jawaban di atas 3
Menyebutkan 1 kunci jawaban di atas 2
Tidak menyebutkan salah satu kunci 1
jawaban di atas
3. Jelaskan langkah-langkah yang tepat untuk dapat menjawab soal 1. Memahami pengertian siklus litik
nomor satu dengan tepat! 2. Memahami tahapan-tahapan pada siklus
daur litik
4. Memahami penjelasan dari tiap tahapan
pada siklus litik

Menyebutkan 3 langkah/strategi sesuai kunci 4

13
Lampiran 7

di atas
Menyebutkan 2 langkah/strategi sesuai kunci 3
di atas
Menyebutkan 1 langkah/strategi sesuai kunci 2
di atas
Tidak menyebutkan salah satu kunci 1
jawaban di atas
4. Kapan dan mengapa kamu menggunakan langkah seperti yang Disaat mengidentifikasi tahapan-tahapan
dijelaskan pada nomor tiga? pada siklus litik i jenis virus berdasarkan
daur replikasi virus. Untuk mengetahui
tahapan-tahapan siklus litik

Menjelaskan dengan spesifik kapan dan


mengapa menggunakan strategi pada soal 4
nomor 3
Menjelaskan dengan tidak spesifik kapan 3
dan mengapa menggunakan strategi pada
soal nomor 3
Menjelaskan salah satu dengan spesifik 2
kapan atau mengapa saja menggunakan
strategi pada soal nomor 3
Menjelaskan salah satu dengan tidak spesifik 1
kapan atau mengapa saja menggunakan
strategi pada soal nomor 3
Wacana untuk soal nomer 9-10
AIDS disebabkan salah satu kelompok virus yang disebuat dengan retroviruses yang sering disebut dengan HIV. Seseorang yang terkena atau terinfeksi HIV AIDS sistejm kekebalan tubuhnya
akan menurun drastis. Virus AiDS menyerang sel darah putih khusus yang disebut dengan T-lymphocytes.
Berdasarkan paparan di atas jawablah pertanyaan di bawah ini!
5. Menyimpulkan peranan virus bagi C3 9 1. Cara pemberian nama virus berbeda dengan pemberian nama B 4
kehidupan
spesies lainnya. Virus diberi nama dalam bahasa Inggris dan nama
virus menunjukkan gangguan yang ditimbulkannya. Misalnya HIV
yang berasal dari kata Human Immunodeficiency Virus karena
kemampuan virus ini menyerang sistem imunitas tubuh manusia.
Manakah jenis virus di bawah ini yang tidak menyerang manusia?

14
Lampiran 7

A. Mumps Virus
B. Tobacco Mozaic Virus
C. Influenza Virus
D. Rhabdovirus
E. Severe Acute Respiratory Syndroms
2. Informasi apa saja yang kamu butuhkan untuk dapat menjawab 1. Informasi mengenai pengertian penyakit
soal nomor satu dengan benar? HIV/AIDS
2. Informasi mengenai nama virus
HIV/AIDS
3. Informasi mengenai cara penularan
HIV/AIDS
4. Informasi mengenai ciri-ciri virus
HIV/AIDS
5. Informasi mengenai cara hidup virus
HIV/AIDS
6. Informasi mengenai bagian yang
diinfeksi oleh virus HIV/AIDS

Menyebutkan 4 kunci jawaban di atas 4


Menyebutkan 3 kunci jawaban di atas 3
Menyebutkan 2 kunci jawaban di atas 2
Menyebutkan 1 kunci jawaban di atas 1
1. Jelaskan langkah-langkah yang tepat untuk dapat menjawab soal 1. Mengetahui jenis-jenis virus
nomor satu dengan benar? 2. Mengidentifikasi nama-nama penyakit
dan nama virus penyebabnya
3. Mengetahui peranan virus (jenis/nama
virus yang menguntungkan dan
jenis/nama virus yang merugikan)

Menyebutkan 3 langkah/strategi sesuai kunci


di ata
4
Menyebutkan 2 langkah/strategi sesuai 3
kunci di atas
Menyebutkan 1 langkah/strategi sesuai 2
kunci di atas
Tidak menyebutkan langkah/strategi sesuai 1

15
Lampiran 7

kunci di atas
4. Kapan dan mengapa kamu menggunakan langkah seperti yang Disaat akan mengidentifikasi suatu penyakit
dijelaskan pada soal nomor tiga (3)? termasuk ke dalam jenis virus apa
berdasarkan penyebab dan cirinya dan
mengembangkan virus yang menguntungkan
dalam penerapan kehidupan. Untuk
mengetahui nama-nama virus yang
menguntungkan dan merugikan

Menjelaskan dengan spesifik kapan dan


mengapa menggunakan strategi pada soal 4
nomor 3
Menjelaskan dengan tidak spesifik kapan 3
dan mengapa menggunakan strategi pada
soal nomor 3
Menjelaskan salah satu dengan spesifik 2
kapan atau mengapa saja menggunakan
strategi pada soal nomor 3
Menjelaskan salah satu dengan tidak 1
spesifik kapan atau mengapa saja
menggunakan strategi pada soal nomor 3
C4 10 1. Perhatikan gambar virus AIDS di bawah ini! E 4

Mengapa penderita Acquired Immune Defisiensi Syndrome


mengalami penurunan kekebalan tubuh?
A. Virus mengadakan proliferasi terus-menerus sehingga
makanan inang menjadi habis
B. Virus AIDS mengeluarkan racun
C. RNA virus AIDS menyisip ke DNA sel inang
D. RNA virus AIDS merusak sel-sel penderita

16
Lampiran 7

E. RNA virus AIDS merusak sel-sel Lymposit tubuh


2. Informasi apa saja yang kamu butuhkan untuk dapat menjawab 1. Informasi mengenai pengertian penyakit
soal nomor satu dengan benar? HIV/AIDS
2. Informasi mengenai nama virus
HIV/AIDS
3. Informasi mengenai cara penularan
HIV/AIDS
4. Informasi mengenai ciri-ciri virus
HIV/AIDS
5. Informasi mengenai cara hidup virus
HIV/AIDS
6. Informasi mengenai bagian yang
diinfeksi oleh virus HIV/AIDS

Menyebutkan 4 kunci jawaban di atas 4


Menyebutkan 3 kunci jawaban di atas 3
Menyebutkan 2 kunci jawaban di atas 2
Menyebutkan 1 kunci jawaban di atas 1
3. Jelaskan langkah-langkah yang tepat bahwa untuk dapat 1. Memahami pengertian penyakit
menjelaskan alasan mengapa virus juga dapat dianggap sebagai HIV/AIDS
mahluk hidup! 2. Mengetahui nama virus HIV/AIDS
3. Mengetahui cara penularan HIV/AIDS
4. Mengetahui ciri-ciri virus HIV/AIDS
5. Mengetahui cara hidup virus HIV/AIDS
6. Mengetahui bagian yang diinfeksi oleh
virus HIV/AIDS

Menyebutkan 4 langkah/strategi sesuai kunci


di atas

4
Menyebutkan 3 langkah/strategi sesuai 3
kunci di atas
Menyebutkan 2 langkah/strategi sesuai 2
kunci di atas
Menyebutkan 1 langkah/strategi sesuai 1
kunci di atas
4. Kapan dan mengapa kamu menggunakan langkah-langkah seperti Disaat ada informasi mengenai penyakit

17
Lampiran 7

yang kamu jelaskan pada soal nomor tiga (3)? HIV/AIDS dan mengidentifikasi suatu
penyakit termasuk HIV/AIDS atau bukan.
Untuk mengetahui virus HIV/AIDS dengan
baik dan benar

Menjelaskan dengan spesifik kapan dan


mengapa menggunakan strategi pada soal 4
nomor 3
Menjelaskan dengan tidak spesifik kapan 3
dan mengapa menggunakan strategi pada
soal nomor 3
Menjelaskan salah satu dengan spesifik 2
kapan atau mengapa saja menggunakan
strategi pada soal nomor 3
Menjelaskan salah satu dengan tidak 1
spesifik kapan atau mengapa saja
menggunakan strategi pada soal nomor 3

18
Lampiran 8

LEMBAR PENILAIAN GURU

Tempat Penelitian : SMAN 32 Jakarta

Materi Pembelajaran : Virus (Eksperimen)

Kelas/Pertemuan : X/1

No. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Ya Tidak


1. Guru mengucapkan salam
2. Komunikasi Guru memimpin doa
3. Guru mengabsen siswa
Guru memberi pengetahuan
4.
Kegiatan awal pembelajaran
pendahuluan Guru menjelaskan tujuan
5.
Apersepsi pembelajaran pada hari tersebut
Guru menarik minat siswa
6. dengan menampilkan gambar
virus
Guru menjelaksan langkah-
7. langkah pembelajaran PBL
(Problem Based Learning)
Guru mengkonstruk pemikiran
Orientasi siswa pada
siswa dengan pertanyaan
masalah
“Apakah virus dapat dikatakan
8.
sebagai mahluk hidup? Tahukah
kalian jika virus dapat bermutasi
dari hewan ke manusia?”
Guru membagi siswa ke dalam
9.
6 kelompok
Guru meminta siswa untuk
mendiskusikan jawaban
10. Orientasi siswa pada
mengenai virus pada pertanyaan
masalah
sebelumnya
Guru membagikan LKS
11. (Lembar Kerja Siswa) untuk di
diskusikan oleh siswa
Membimbing Guru meminta siswa untuk
Kegiatan inti penyelidikan menuliskan informasi yang
12.
individu dalam terdapat pada masalah di dalam
kelompok LKS (Lembar Kerja Siswa)
Guru meminta siswa mencari
dan menentukan strategi yang
tepat baik dari buku Biologi,
internet ataupun sumber lainnya
13.
yang berkaitan dengan materi
Mengembangkan
virus untuk memecahkan
dan menyajikan
masalah yang ada di dalam LKS
hasil karya
(Lembar Kerja Siswa)
Guru mengarahkan siswa untuk
mengaitkan hubungan antara
14.
informasi yang didapat dengan
masalah yang ada
Guru meminta siswa
Menganalisis dan menyiapkan laporan hasil
15. mengevaluasi proses diskusi pada pertemuan
pemecahan masalah berikutnya
Lampiran 8

Guru menginformasikan kepada


16. siswa mengenai materi pelajaran
pada pertemuan berikutnya
Kegiatan Penutup
Guru menutup kegiatan
17.
pembelajaran
18. Guru mengucapkan salam
Observer

Catatan Observer:

..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
Lampiran 8

LEMBAR PENILAIAN GURU

Tempat Penelitian : SMAN 32 Jakarta

Materi Pembelajaran : Virus (Eksperimen)

Kelas/Pertemuan : X/2

No. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Ya Tidak


Guru mengucapkan salam
1.
2. Guru memimpin doa
3. Guru mengabsen siswa
Guru menunjuk salah satu
kelompok untuk
4. Komunikasi mempresentasikan hasil laporan
kelompok pada diskusi pertemuan
Kegiatan sebelumnya
pendahuluan Guru memberi kesempatan siswa
untuk bertanya kepada kelompok
5.
presentator perihal hasil laporan
diskusi kelompoknya
Guru menjelaskan kembali materi
6.
ciri, struktur tubuh, dan jenis virus
Apersepsi Guru menjelaskan hubungan
7. antara struktur tubuh dengan
kemampuan replikasi virus
Guru meminta siswa
menyebutkan perbedaan gambar
8.
virus Ebola dan virus MERS yang
Orientasi siswa pada
ditampilkan
masalah
Guru menanyakan kepada siswa
9. perihal replikasi virus Ebola dan
virus MERS
Guru membagi siswa ke dalam 6
10.
kelompok
Guru meminta siswa untuk
mendiskusikan jawaban mengenai
11. Mengorganisasikan
replikasi virus pada pertanyaan
siswa belajar
sebelumnya
Guru membagikan LKS (Lembar
12. Kerja Siswa) untuk di diskusikan
Kegiatan inti oleh siswa
Guru meminta siswa untuk
Membimbing
menuliskan informasi yang
13. penyelidikan individu
terdapat pada masalah di dalam
dalam kelompok
LKS (Lembar Kerja Siswa)
Guru meminta siswa mencari dan
menentukan strategi yang tepat
baik dari buku Biologi, internet
ataupun sumber lainnya yang
14.
berkaitan dengan materi virus
Mengembangkan dan
untuk memecahkan masalah yang
menyajikan hasil karya
ada di dalam LKS (Lembar Kerja
Siswa)
Guru mengarahkan siswa untuk
15. mengaitkan hubungan antara
informasi yang didapat dengan
Lampiran 8

masalah yang ada


Menganalisis dan Guru meminta siswa menyiapkan
16. mengevaluasi proses laporan hasil diskusi pada
pemecahan masalah pertemuan berikutnya
Guru menginformasikan kepada
17. siswa mengenai materi pelajaran
pada pertemuan berikutnya
Kegiatan penutup
18. Guru menutup kegiatan
pembelajaran
19. Guru mengucapkan salam
Observer

Catatan Observer:

..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
Lampiran 8

LEMBAR PENILAIAN GURU

Tempat Penelitian : SMAN 32 Jakarta

Materi Pembelajaran : Virus (Eksperimen)

Kelas/Pertemuan : X/3

No. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Ya Tidak


1. Guru mengucapkan salam
2. Guru memimpin doa
3. Guru mengabsen siswa
Guru menunjuk salah satu
kelompok untuk mempresentasikan
4.
Komunikasi hasil laporan kelompok pada diskusi
Kegiatan
pertemuan sebelumnya
pendahuluan
Guru memberi kesempatan siswa
untuk bertanya kepada kelompok
5.
presentator perihal hasil laporan
diskusi kelompoknya
Guru menjelaskan kembali materi
6. Apersepsi
replikasi virus
Guru meminta siswa menuliskan
Orientasi siswa pada perbedaan siklus litik dan siklus
7.
masalah lisogenik dalam bentuk rangkuman
di kertas selembar
Guru membagi siswa ke dalam 6
8.
kelompok
Guru meminta siswa untuk
9. mendiskusikan hasil rangkuman
yang dibuat oleh siswa sebelumnya
Mengorganisasikan Guru meminta siswa untuk
siswa belajar mendiskusikan jawaban mengenai
10.
replikasi virus pada pertanyaan
sebelumnya
Guru membagikan LKS (Lembar
11. Kerja Siswa) untuk di diskusikan
oleh siswa
Guru meminta siswa untuk
Kegiatan inti
menuliskan informasi yang terdapat
12.
pada masalah di dalam LKS
(Lembar Kerja Siswa)
Membimbing Guru meminta siswa mencari dan
penyelidikan individu menentukan strategi yang tepat baik
dalam kelompok dari buku Biologi, internet ataupun
13. sumber lainnya yang berkaitan
dengan materi virus untuk
menjawab latihan soal yang ada di
dalam LKS (Lembar Kerja Siswa)
Guru menunjuk salah satu
kelompok untuk mempresentasikan
14.
hasil diskusi mengenai perbedaan
Mengembangkan dan
siklus litik dan siklus lisogenik
menyajikan hasil karya
Guru mempersilahkan kelompok
15. lain untuk menambahkan hasil
presentasi kelompok presentator
Lampiran 8

jika memiliki pendapat yang


berbeda
Guru mengklarifikasi jawaban yang
tepat mengenai perbedaan replikasi
16. Menganalisis dan
virus (siklus litik dan siklus
mengevaluasi proses
lisogenik)
pemecahan masalah
Guru memberi reward kepada
17.
kelompok terbaik
Guru menutup kegiatan
18.
Kegiatan penutup pembelajaran
19. Guru mengucapkan salam
Observer

Catatan Observer:

..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
Lampiran 8

LEMBAR PENILAIAN GURU

Tempat Penelitian : SMAN 32 Jakarta

Materi Pembelajaran : Virus (Kontrol)

Kelas/Pertemuan : X/1

No. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Ya Tidak


1. Guru mengucapkan salam
2. Komunikasi Guru memimpin doa
3. Guru mengabsen siswa
Kegiatan
Guru memberi pengetahuan awal
4. pendahuluan
pembelajaran
Apersepsi
Guru menjelaskan tujuan
5.
pembelajaran pada hari tersebut
Guru membagi siswa ke dalam 6
6. Mengamati
kelompok
Guru meminta masing-masing
kelompok untuk membuat 5
7. Menanya
pertanyaan berkaitan dengan ciri-
ciri dan struktur tubuh virus
Guru membagikan soal secara
8.
acak kepada siswa
Guru membagikan LKS (Lembar
9. Kerja Siswa) untuk di diskusikan
oleh siswa
Mengumpulkan data
Guru meminta siswa untuk
berdiskusi mengenai soal yang
Kegiatan inti
10. telah didapat dan menjawab
latihan soal kegiatan yang ada di
LKS (Lembar Kerja Siswa)
Guru meminta siswa untuk
11. Mengasosiasikan membuat rangkuman hasil diskusi
kelompok
Guru menunjuk salah satu
kelompok untuk membacakan
12.
hasil rangkuman diskusi
Mengkomunikasikan kelompoknya
Guru mengklarifikasi hasil
13. diskusi siswa yang
dipresentasikan
Guru menjelaskan kembali ciri
14.
dan struktur tubuh virus
Guru menginformasikan kepada
15. siswa mengenai materi pelajaran
Kegiatan penutup
pada pertemuan berikutnya
Guru menutup kegiatan
16.
pembelajaran
17. Guru mengucapkan salam
Observer

Catatan Observer:

..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
Lampiran 8

LEMBAR PENILAIAN GURU

Tempat Penelitian : SMAN 32 Jakarta

Materi Pembelajaran : Virus (Kontrol)

Kelas/Pertemuan : X/2

No. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Ya Tidak


1. Guru mengucapkan salam
2. Komunikasi Guru memimpin doa
3. Guru mengabsen siswa
Kegiatan
Guru memberi pengetahuan awal
4. pendahuluan
pembelajaran
Apersepsi
Guru menjelaskan tujuan
5.
pembelajaran pada hari tersebut
Guru membagi siswa ke dalam 6
6. Mengamati
kelompok
Guru meminta masing-masing
kelompok untuk membuat 5
7. Menanya
pertanyaan berkaitan dengan
replikasi virus dan jenis virus
Guru membagikan soal secara
8.
acak kepada siswa
Guru membagikan LKS (Lembar
9. Kerja Siswa) untuk di diskusikan
oleh siswa
Mengumpulkan data
Guru meminta siswa untuk
berdiskusi mengenai soal yang
Kegiatan inti
10. telah didapat dan menjawab
latihan soal kegiatan yang ada di
LKS (Lembar Kerja Siswa)
Guru meminta siswa untuk
11. Mengasosiasikan membuat rangkuman hasil
diskusi kelompok
Guru menunjuk salah satu
kelompok untuk membacakan
12.
hasil rangkuman diskusi
Mengkomunikasikan kelompoknya
Guru mengklarifikasi hasil
13. diskusi siswa yang
dipresentasikan
Guru menjelaskan kembali
14.
replikasi virus dan jenis virus
Guru menginformasikan kepada
15. siswa mengenai materi pelajaran
Kegiatan penutup
pada pertemuan berikutnya
Guru menutup kegiatan
16.
pembelajaran
17. Guru mengucapkan salam
Observer

Catatan Observer:

..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
Lampiran 8

LEMBAR PENILAIAN GURU

Tempat Penelitian : SMAN 32 Jakarta

Materi Pembelajaran : Virus (Kontrol)

Kelas/Pertemuan : X/3

No. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Ya Tidak


1. Guru mengucapkan salam
2. Komunikasi Guru memimpin doa
3. Guru mengabsen siswa
Kegiatan
Guru memberi pengetahuan awal
4. pendahuluan
pembelajaran
Apersepsi
Guru menjelaskan tujuan
5.
pembelajaran pada hari tersebut
Guru membagi siswa ke dalam 6
kelompok dan melakukan
6. Mengamati kegiatan diskusi mengamati soal
latihan LKS (Lembar Kerja
Siswa)
Guru meminta masing-masing
kelompok untuk membuat 5
7. Menanya
pertanyaan berkaitan dengan
peranan virus dalam kehidupan
Guru membagikan soal secara
8.
acak kepada siswa
Guru membagikan LKS (Lembar
9. Kerja Siswa) untuk di diskusikan
Mengumpulkan oleh siswa
Kegiatan inti
data Guru meminta siswa untuk
berdiskusi mengenai soal yang
10. telah didapat dan menjawab
latihan soal kegiatan yang ada di
LKS (Lembar Kerja Siswa)
Guru meminta siswa untuk
11. Mengasosiasikan membuat rangkuman hasil diskusi
kelompok
Guru menunjuk salah satu
kelompok untuk membacakan
12.
Mengkomunikasi hasil rangkuman diskusi
kan kelompoknya
Guru mengklarifikasi hasil diskusi
13.
siswa yang dipresentasikan
Guru menjelaskan kembali
14.
peranan virus dalam kehidupan
Guru menginformasikan kepada
15. siswa mengenai materi pelajaran
Kegiatan penutup
pada pertemuan berikutnya
Guru menutup kegiatan
16.
pembelajaran
17. Guru mengucapkan salam
Observer

Catatan Observer:

..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
Lampiran 9

LEMBAR OBSERVASI SISWA

MODEL PEMBELAJARAN PBL (Problrm Based Learning)

Sekolah : SMA Negeri 32 Jakarta

Materi /Kelas : Virus

Hari/Tanggal :

Pertemuan ke- :

Alokasi waktu : 3 x 45 menit

Tahapan Indikator 1 2 3 4 5 6 %
No.
Pembelajaran Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1. Siswa memahami tujuan pembelajaran
Tahap 1
2. Siswa menunjukkan minat dan motivasi
1. Orientasi Siswa pada
terhadap masalah yang disajikan
Masalah
3. Siswa memahami masalah yang disajikan
1. Mulai menuliskan tugas-tugas belajary yang
Tahap 2 berhubungan dengan masalah-masalah yang
2. Mengorganisasi Siswa disajikan
dalam Belajar 2. Merencanakan pemecahan masalah secara
bersama-sama dalam kelompoknya
1. Mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber sebagai bahan pemecahan masalah
2. Saling bertukar informasi untuk
memecahkan masalah dalam kelompoknya
3. Setiap anggota memberikan kontribusi ide
Tahap 3 pemecahan masalah
Membimbing Penyelidikan 4. Mendengarkan pendapat orang lain dalam
3.
Individu maupun diskusi kelompok
Kelompok 5. Mengikuti instruksi yang diberikan di LKS
(Lembar Kerja Siswa) dalam pemecahan
masalah
6. Siswa mengumpulkan tugas (laporan
penyelidikan) dengan baik dan tepat waktu
Lampiran 9

1. Menyajikan laporan tersebut dalam diskusi


Tahap 4
kelas
4. Mengembangkan dan
2. Secara aktif melibatkan dirinya dalam
Menyajikan Hasil Karya
diskusi kelas
1. Melakukan analisis evaluasi terhadap hasil
kerja kelompoknya dalam pemecahan
masalah
Tahap 5 2. Membandingkan hasil kerja pemecahan
Menganalisis dan masalahnya dengan pemecahan masalah
5.
Mengevaluasi Proses yang diinformasikan guru atau pemecahan
Pemecahan Masalah masalah yang dilakukan kelompok lain
3. Menyimpulkan hasil pembelajaran
berdasarkan pada hasil penyelidikan yang
dilakukan oleh semua kelompok
TOTAL
Observer,

Reny Pujiati

Catatan:

....................................................................................................................................................................................................................................................... ..................................................................................................

.......................................................................................................................................................................................................................................................................................... ...............................................................
Lampiran 9

LEMBAR OBSERVASI SISWA

PENDEKATAN SAINTIFIK

Sekolah : SMA Negeri 32 Jakarta

Materi /Kelas : Virus

Hari/Tanggal :

Pertemuan ke- :

Alokasi waktu : 3 x 45 menit

Tahapan Indikator 1 2 3 4 5 6 %
No.
Pembelajaran Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
4. Siswa memahami tujuan pembelajaran
1. Motivasi dan Apersepsi 5. Siswa menunjukkan minat dan motivasi terhadap
materi pelajaran
3. Siswa mengamati dengan seksama gambar yang
2. Mengamati ditampilkan guru
4. Siswa mengidentifikasi gambar yang ditampilkan
7. Siswa membuat 5 pertanyaan yang sesuai dengan
3. Menanya
gambar yang ditampilkan guru
3. Siswa aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
untuk menjawab soal dala LKS
4. Mengumpulkan Data
4. Siswa mengumpulkan data dan informasi yang
sesuai dengan tugas LKS
4. Siswa secara berkelompok membuat rangkuman
5. Mengasosiasi yang tepat dan sesuai dari tugas 5 pertanyaan
sebelumnya
1. Siswa mempresentasikan hasil diskusi
6. Mengkomunikasi
kelompoknya dengan baik dan tepat
TOTAL
Observer,

Reny Pujiati
Lampiran 10
Tabel Kenaikan Hasil Belajar (N-Gain) Per Indikator Soal

1. N-Gain Per Indikator Kognitif


a. Kelas Eksperimen b. Kelas Kontrol
Indikator Pre Test Post Test N-Gain Kategori Indikator Pre Test Post Test N-Gain Kategori
1 47 76 0.55 Sedang 1 43 78 0.61 Sedang
2 63 84 0.57 Sedang 2 53 88 0.74 Tinggi
3 52 52 0.00 Rendah 3 47 62 0.28 Rendah
4 91 97 0.67 Sedang 4 89 97 0.73 Tinggi
5 38 79 0.66 Sedang 5 81 81 0.00 Rendah

2. N-Gain Per Indikator Metakognitif


a. Kelas Eksperimen b. Kelas Kontrol
Indikator Pre Test Post Test N-Gain Kategori Indikator Pre Test Post Test N-Gain Kategori
1 22 31 0.12 Rendah 1 16 16 0.00 Rendah
2 18 22 0.05 Rendah 2 11 13 0.02 Rendah
3 14 10 -0.05 Rendah 3 7 8 0.01 Rendah
Lampiran 11
HASIL PENGETAHUAN METAKOGNITIF KELAS X MIA I (SMAN 32 JAKARTA) / KELAS EKSPERIMEN

NO NAMA SISWA Pre Test Post Test N-Gain


1 Siswa A 5 17 0.12
2 Siswa B 8 33 0.28
3 Siswa C 13 42 0.33
4 Siswa D 18 42 0.29 TERTINGGI 0.47
5 Siswa E 28 42 0.19
6 Siswa F 33 42 0.13 TERENDAH 0.00
7 Siswa G 36 50 0.22
8 Siswa H 37 50 0.21 RATA-RATA 0.15
9 Siswa I 42 50 0.14
10 Siswa J 43 50 0.12 KATEGORI RENDAH
11 Siswa K 43 50 0.12
12 Siswa L 44 50 0.11
13 Siswa M 45 50 0.09
14 Siswa N 45 50 0.09
15 Siswa O 45 50 0.09
16 Siswa P 46 50 0.07
17 Siswa Q 47 50 0.06
18 Siswa R 48 50 0.04
19 Siswa S 48 50 0.04
20 Siswa T 49 50 0.02
21 Siswa U 50 50 0.00
22 Siswa V 50 50 0.00
23 Siswa W 50 56 0.12
24 Siswa X 51 56 0.10
25 Siswa Y 52 56 0.08
26 Siswa Z 53 57 0.08
27 Siswa AA 53 57 0.08
28 Siswa AB 54 57 0.06
29 Siswa AC 56 58 0.05
30 Siswa AD 58 63 0.11
31 Siswa AE 58 63 0.11
32 Siswa AF 61 73 0.32
33 Siswa AG 62 80 0.47
34 Siswa AH 62 80 0.47
35 Siswa AI 67 80 0.39
Jumlah 1560 1850.833 5.19

Rata-Rata 44.57 52.88 0.15

STDEV 14.85 12.41 0.12

MAKS 67 80 0.473684

MIN 5 17 0
A) / KELAS EKSPERIMEN

GAIN
12
25
29
24
14
9
14
13
8
7
7
6
5
5
5
4
3
2
2
1
0
0
6
5
4
4
4
3
2
5
5
12
18
18
13
290.83

8.31

7.27

28.67

0
Lampiran 12
DAFTAR NILAI Pre Test & Post Test (KOGNITIF)_Kelas Kontrol

NO. NAMA SISWA Pre Test Post Test N-Gain


1 Alfina Mafesa 70 80 0.33
2 Anggita S. 50 60 0.20
3 Ario Bisma 50 100 1.00
4 Arum Dias 50 80 0.60 TERTINGGI
5 Asri Tio 30 90 0.86
6 Bela Vivi 60 90 0.75 TERENDAH
7 Choirul Huda 60 60 0.00
8 Dody Setiawan 50 80 0.60 RATA-RATA
9 Elvira Septiana 60 80 0.50
10 Fadhel Muhammad 50 80 0.60 KATEGORI
11 Fajar Irianto 60 90 0.75
12 Febianti M. 60 70 0.25
13 Ita Khoerunnisa 70 90 0.67
14 Jihan Marcella 40 80 0.67
15 Katipah 60 80 0.50
16 Lupita 60 50 -0.25
17 M. Ilyas 70 80 0.33
18 Moh. Jauhar 10 10 0.00
19 Muh. Fakhri 60 80 0.50
20 Muh. Fauzan 60 80 0.50
21 Muh. Irwanda 60 70 0.25
22 Muh. Novindo 50 80 0.60
23 Muh. Nurfauzi 70 70 0.00
24 Nabilah M. 70 70 0.00
25 Nur Hidayah 50 70 0.40
26 Pande Putu 60 80 0.50
27 Rafly Ramadhan 50 80 0.60
28 Rahel Meinita 60 90 0.75
29 Raka Putra 70 60 -0.33
30 Reza Amanda 70 80 0.33
31 Rika Andriani 50 80 0.60
32 Rini Amalia 50 90 0.80
33 Riska Safitri 70 80 0.33
34 Salma Putri 70 80 0.33
35 Satrio Hardi 60 70 0.25
36 Syafira Fisabila 90 60 -3.00
JUMLAH 2080 2720 12

Rata-Rata 57.78 75.56 0.33

STDEV 13.55 15.39 0.65

MAKS 90 100 1

MIN 10 10 -3
_Kelas Kontrol

GAIN
10
10
50
1.00 30
60
-3.00 30
0
0.33 30
20
SEDANG 30
30
10
20
40
20
-10
10
0
20
20
10
30
0
0
20
20
30
30
-10
10
30
40
10
10
10
-30
JUMLAH 640

Rata-Rata 17.78

STDEV 17.58

MAKS 60

MIN 30
Lampiran 14
Distribusi Data Hasil Belajar Kognitif Pre Test dan Post Test Siswa Kelompok Eksperimen
A. Pre Test
Diketahui skor data hasil belajar kognitif Pre Test pada kelompok eksperimen adalah sebagai berikut:
70 70 50 50 60 60 60 60 60 50
50 40 40 60 60 90 40 40 80 40
50 40 30 50 60 60 70 80 50 60
40 50 40 50 60
1. Rentang Kelas (R) = Nilai terbesar – Nilai terkecil
= 90 – 30
= 60
2. Jumlah Kelas Interval (K) = 1 + (3,3) . (log n)
= 1 + (3,3) . (log 35)
= 1 + (3,3) . (1,54)
= 6,1 ~ 7

3. Panjang Kelas (P)/(i) =

= 9,8 ~ 10
4. Menyusun Interval Kelas =
Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas
Nilai
Kelas Frekuensi
No Tengah Batas Nyata F fx x2 fx2
Interval (%)
(x)
1. 30 – 39 34,5 29,5 – 39,5 1 34,5 1190,25 1190,25 3
2. 40 – 49 44,5 39,5 – 49,5 8 356 1980,25 15.842 23
3. 50 – 59 54,5 49,5 – 59,5 9 490,5 2970,25 26.732,25 26
4. 60 – 69 64,5 59,5 – 69,5 11 709,5 4160,25 45.762,75 31
5. 70 – 79 74,5 69,5 – 79,5 3 223,5 5550,25 16.650,75 8
6. 80 – 89 84,5 79,5 – 89,5 2 169 7140,25 14.280,5 6
7. 90 – 99 94,5 89,5 – 99,5 1 94,5 8930,25 8.930,25 3
Jumlah 35 2.077,5 - 129.388,8 100

5. Menghitung Rata-Rata ( ̅ ), Modus (Mo), Median (Md), dan Standar Deviasi (SD)

a. Rata-Rata ( ̅ ) =

= 59,35 ~ 59,4

b. Modus (Mo) =b+( )p

= 59,5 + ( ) 10
= 59,5 + 2
= 61,5

c. Median =b+( )p

= 59,5 + ( ) 10

= 59,5 + 7,72
= 67,22

d. Standar Deviasi =√ ( )

=√ ( )

=√
=√ = 5,4
B. Post Test
Diketahui skor data hasil belajar kognitif Post Test pada kelompok eksperimen adalah sebagai berikut:
80 90 70 70 60 90 40 60 90 80
60 60 90 70 70 100 100 80 60 80
60 80 60 60 80 80 90 60 50 60
90 90 90 40 80
1. Rentang Kelas (R) = Nilai terbesar – Nilai terkecil
= 100 – 40
= 60
2. Jumlah Kelas Interval (K) = 1 + (3,3) . (log n)
= 1 + (3,3) . (log 35)
= 1 + (3,3) . (1,54)
= 6,1 ~ 7

3. Panjang Kelas (P)/(i) =

= 9,8 ~ 10
4. Menyusun Interval Kelas =
Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas
Nilai
Kelas
No Tengah Batas Nyata F Fx x2 fx2 Frekuensi (%)
Interval
(x)
1. 40 – 49 44,5 39,5 – 49,5 2 89 1.980,25 3.960,5 5,7
2. 50 – 59 54,5 49,5 – 59,5 1 54,5 2.970,25 2.970,25 2,8
3. 60 – 69 64,5 59,5 – 69,5 8 516 4.160,25 33.282 23
4. 70 – 79 74,5 69,5 – 79,5 3 223,5 5.550,25 16.650,75 8,6
5. 80 – 89 84,5 79,5 – 89,5 7 591,5 7.140,25 49,981,75 20
6. 90 – 99 94,5 89,5 – 99,5 2 189 8.930,25 17,860,5 5,7
7. 90 – 99 104,5 89,5 – 99,5 12 209 10.920,25 21.840,5 34,2
Jumlah 35 1.872,5 - 146.546,25 100

5. Menghitung Rata-Rata ( ̅ ), Modus (Mo), Median (Md), dan Standar Deviasi (SD)

a. Rata-Rata ( ̅ ) =

= 53,5

b. Modus (Mo) =b+( )p

= 63,5 + ( ) 10

= 63,5 + 5,83
= 69,33

c. Median =b+( )p

= 63,5 + ( ) 10

= 63,5 + 13,12
= 76,62

d. Standar Deviasi =√ ( )

=√ ( )

=√
=√ = 36,4

Distribusi Data Hasil Belajar Kognitif Pre Test dan Post Test Siswa Kelompok Kontrol

A. Pre Test
Diketahui skor data hasil belajar kognitif Pre Test pada kelompok kontrol adalah sebagai berikut:
70 50 50 50 30 60 60 50 60 50
60 60 70 40 60 60 70 10 60 60
60 50 70 70 50 60 50 60 70 40
50 50 70 70 60 90
1. Rentang Kelas (R) = Nilai terbesar – Nilai terkecil
= 90 – 10
= 80
2. Jumlah Kelas Interval (K) = 1 + (3,3) . (log n)
= 1 + (3,3) . (log 36)
= 1 + (3,3) . (1,55)
= 6,14 ~ 7

3. Panjang Kelas (P)/(i) =

= 13,03 ~ 13
4. Menyusun Interval Kelas =
Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas
Nilai
Kelas Frekuensi
No Tengah Batas Nyata F Fx x2 fx2
Interval (%)
(x)
1. 10 – 22 16 9,5 – 22,5 1 16 256 256 3
2. 23 – 35 29 22,5 – 35,5 1 29 841 841 3
3. 36 – 48 42 35,5 – 48,5 1 42 1.764 1.764 3
4. 49 – 61 55 48,5 – 61,5 23 1.265 3.025 69.575 64
5. 62 – 74 68 61,5 – 74,5 9 612 4.624 41.616 25
6. 75 – 87 81 74,5 – 87,5 0 0 6.561 0 0
7. 88 - 100 94 87,5 – 100,5 1 94 8.836 8.836 2
Jumlah 36 2.058 122.888 100

5. Menghitung Rata-Rata ( ̅ ), Modus (Mo), Median (Md), dan Standar Deviasi (SD)

a. Rata-Rata ( ̅ ) =

= 57,16 ~ 57,2

b. Modus (Mo) =b+( )p

= 48,5 + ( ) 13

= 48,5 + 7,94
= 56,44

c. Median =b+( )p

= 48,5 + ( ) 13

= 48,5 – 2,83
= 45,67

d. Standar Deviasi =√ ( )

=√ ( )

=√

=√ = 12,06 ~ 12,1
B. Post Test
Diketahui skor data hasil belajar kognitif Pre Test pada kelompok kontrol adalah sebagai berikut:
80 60 100 80 90 90 60 80 80 90
70 90 80 80 80 80 10 80 80 70
80 70 70 70 80 80 90 60 80 80
90 80 80 70 60 80
1. Rentang Kelas (R) = Nilai terbesar – Nilai terkecil
= 100 – 10 = 90

2. Jumlah Kelas Interval (K) = 1 + (3,3) . (log n)


= 1 + (3,3) . (log 36)
= 1 + (3,3) . (1,55)
= 6,1 ~ 7

3. Panjang Kelas (P)/(i) =

= 14,75 ~ 15
4. Menyusun Interval Kelas =
Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas
Nilai
Kelas Frekuensi
No Tengah Batas Nyata f Fx x2 fx2
Interval (%)
(x)
1. 10 – 24 17 9,5 – 24,5 1 17 289 289 3
2. 25 – 39 32 24,5 – 39,5 0 0 1.024 0 0
3. 40 – 54 47 39,5 – 54,5 0 0 2.209 0 0
4. 55 – 69 62 54,5 – 69,5 5 310 3.844 19.220 14
5. 70 – 84 77 69,5 – 84,5 23 1.771 5.929 136.367 64
6. 85 – 99 92 84,5 – 99,5 6 552 8.464 50.784 16
7. 100 - 114 107 99,5 – 114,5 1 107 11.449 11.449 3
Jumlah 36 2.757 - 218.109 100

5. Menghitung Rata-Rata ( ̅ ), Modus (Mo), Median (Md), dan Standar Deviasi (SD)

a. Rata-Rata ( ̅ ) =

= 76,58

b. Modus (Mo) =b+( )p

= 69,5 + ( ) 15

= 69,5 + 7,71
= 77,21
c. Median =b+( )p

= 69,5 + ( ) 15

= 69,5 – 3,26
= 66,24

d. Standar Deviasi =√ ( )

=√ ( )

=√
=√ = 30,2
Lampiran 13
Distribusi Data Hasil Pengetahuan Metakognitif Pre Test dan Post Test Siswa Kelompok Eksperimen

A. Pre Test
Diketahui skor data hasil belajar kognitif Pre Test pada kelompok eksperimen adalah sebagai berikut:
5 8 13 18 28 33 36 37 42 43
43 44 45 45 45 46 47 48 48 49
50 50 50 51 52 53 53 54 56 58
58 61 62 62 67
1. Rentang Kelas (R) = Nilai terbesar – Nilai terkecil
= 67 – 5
= 62
2. Jumlah Kelas Interval (K) = 1 + (3,3) . (log n)
= 1 + (3,3) . (log 35)
= 1 + (3,3) . (1,54)
= 6,1 ~ 6

3. Panjang Kelas (P)/(i) =

= 10,16 ~ 11
4. Menyusun Interval Kelas =
Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas
Nilai
Kelas Frekuensi
No Tengah Batas Nyata F Fx x2 fx2
Interval (%)
(x)
1. 5 - 15 10 4,5 – 15,5 3 30 100 300 8,6
2. 16 – 26 21 15,5 – 26,5 1 21 441 441 3
3. 27 – 37 32 26,5 – 37,5 4 128 1.024 4.096 11,4
4. 38 – 48 43 37,5 – 48,5 11 473 1.849 20.339 31,4
5. 49 – 59 54 48,5 – 59,5 12 648 2.916 34.992 34,2
6. 60 – 70 65 59,5 – 70,5 4 260 4.225 16.900 11,4
Jumlah 35 1.533 - 77.068 100

5. Menghitung Rata-Rata ( ̅ ), Modus (Mo), Median (Md), dan Standar Deviasi (SD)

a. Rata-Rata ( ̅ ) =

= 43,8

b. Modus (Mo) =b+( )p

= 49,5 + ( ) 11
= 49,5 + 1,22
= 50,72

c. Median =b+( )p

= 49,5 + ( ) 11

= 49,5 + 5,96
= 55,46

d. Standar Deviasi =√ ( )

=√ ( )

=√
=√ = 48,96 ~ 49

B. Post Test
Diketahui skor data hasil belajar kognitif Post Test pada kelompok eksperimen adalah sebagai berikut:
17 33 42 42 42 50 50 50 50 50
50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
50 56 56 56 57 57 57 58 63 63
73 80 80 80 42
1. Rentang Kelas (R) = Nilai terbesar – Nilai terkecil
= 80 – 17
= 63
2. Jumlah Kelas Interval (K) = 1 + (3,3) . (log n)
= 1 + (3,3) . (log 35)
= 1 + (3,3) . (1,54)
= 6,1 ~ 6
3. Panjang Kelas (P)/(i) =

= 10,3 ~ 11
4. Menyusun Interval Kelas =
Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas
Nilai
Kelas Frekuensi
No Tengah Batas Nyata f Fx x2 fx2
Interval (%)
(x)
1. 17 – 27 22 16,5 – 27,5 1 22 484 484 3
2. 28 – 38 33 27,5 – 38,5 1 33 1.089 1.089 3
3. 39 – 49 44 38,5 – 49,5 4 176 1.936 7.744 11
4. 50 – 60 55 49,5 – 60,5 23 1.265 3.025 69.575 66
5. 61 – 71 66 60,5 – 71,5 2 132 4.356 8.712 6
6. 72 - 82 77 71,5 – 82,5 4 308 5.929 23.716 11
Jumlah 35 1.936 - 111.320 100

5. Menghitung Rata-Rata ( ̅ ), Modus (Mo), Median (Md), dan Standar Deviasi (SD)

a. Rata-Rata ( ̅ ) =

= 55,31

b. Modus (Mo) =b+( )p

= 49,5 + ( ) 11

= 49,5 + 5,23
= 54,73

c. Median =b+( )p

= 49,5 + ( ) 11

= 49,5 - 2,63
= 46,87

d. Standar Deviasi =√ ( )

=√ ( )

=√
=√ = 10,99 ~ 11

Distribusi Data Hasil Belajar Metakognitif Pre Test dan Post Test Siswa Kelompok Kontrol

A. Pre Test
Diketahui skor data hasil belajar kognitif Pre Test pada kelompok kontrol adalah sebagai berikut:
3 3 4 9 13 13 16 17 17 18
18 21 23 24 24 27 27 30 30 31
33 33 33 33 34 35 35 39 39 40
42 42 43 58 60
1. Rentang Kelas (R) = Nilai terbesar – Nilai terkecil
= 60 – 3
= 57
2. Jumlah Kelas Interval (K) = 1 + (3,3) . (log n)
= 1 + (3,3) . (log 36)
= 1 + (3,3) . (1,55)
= 6,14 ~ 7

3. Panjang Kelas (P)/(i) =

= 9,3 ~ 9
4. Menyusun Interval Kelas =
Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas
Nilai
Kelas Frekuensi
No Tengah Batas Nyata F Fx x2 fx2
Interval (%)
(x)
1. 3 – 11 7 2,5 – 11,5 4 28 49 196 11
2. 12 – 20 16 11,5 – 20,5 7 112 256 1.792 19,4
3. 21 – 29 25 20,5 – 29,5 6 150 625 3.750 17
4. 30 – 38 34 29,5 – 38,5 10 340 1.156 11.560 28
5. 39 – 47 43 38,5 – 47,5 7 201 1.849 12.943 19
6. 48 – 56 52 47,5 – 56,5 0 0 2.704 0 0
7. 57 – 65 61 56,5 – 65,5 2 122 3.721 7.442 5,6
Jumlah 36 1.053 - 37.683 100

5. Menghitung Rata-Rata ( ̅ ), Modus (Mo), Median (Md), dan Standar Deviasi (SD)

a. Rata-Rata ( ̅ ) =

= 29,25

b. Modus (Mo) =b+( )p

= 29,5 + ( )9

= 29,5 + 5,14
= 34,64

c. Median =b+( )p

= 29,5 + ( ) 9

= 29,5 + 7,2
= 36,7

d. Standar Deviasi =√ ( )

=√ ( )

=√
=√ = 13,83
B. Post Test
Diketahui skor data hasil belajar kognitif Pre Test pada kelompok kontrol adalah sebagai berikut:
70 70 50 50 60 60 60 60 60 50
50 40 40 60 60 90 40 40 80 40
50 40 30 50 60 60 70 80 50 60
40 50 40 50 60
1. Rentang Kelas (R) = Nilai terbesar – Nilai terkecil
= 57 - 8
= 49
2. Jumlah Kelas Interval (K) = 1 + (3,3) . (log n)
= 1 + (3,3) . (log 36)
= 1 + (3,3) . (1,55)
= 6,14 ~ 7

3. Panjang Kelas (P)/(i) =

= 7,98 ~ 8
4. Menyusun Interval Kelas =
Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas
Nilai
Kelas Frekuensi
No Tengah Batas Nyata F fx x2 fx2
Interval (%)
(x)
1. 8 – 15 11,5 7,5 – 15,5 4 46 132,25 529 11
2. 16 – 23 19,5 15,5 – 23,5 9 175,5 380,25 3.422,25 25
3. 24 – 31 27,5 23,5 – 31,5 3 82,5 756,25 2.268,75 8
4. 32 – 39 35,5 31,5 – 39,5 6 213 1.260,25 7.561,5 17
5. 40 – 47 43,5 39,5 – 47,5 7 304,5 1.892,25 13.245,75 19
6. 48 – 55 51,5 47,5 – 55,5 6 309 2.652,25 15.913,5 17
7. 56 - 63 59,5 55,5 – 63,5 1 59,5 3.540,25 3.540,25 3
Jumlah 36 1.190 - 46.481 100

5. Menghitung Rata-Rata ( ̅ ), Modus (Mo), Median (Md), dan Standar Deviasi (SD)

a. Rata-Rata ( ̅ ) =

= 33,05

b. Modus (Mo) =b+( )p

= 31,5 + ( )8

= 31,5 + 12
= 43,5
c. Median =b+( )p

= 31,5 + ( ) 8

= 31,5 + 13,71
= 45,21

d. Standar Deviasi =√ ( )

=√ ( )

=√
=√ = 14,08 ~ 14,1
Lampiran 15
Nilai Ketuntasan Pre Test Siswa Per Indikator_Kelas Eksperimen (Metakognitif)
Sub Indikator
∑ Total ∑ Nilai Ket (%)
Siswa Peng. Deklaratif Peng. Prosedural Peng. Kondisional
1 2 3
1 21 16 17 54 0.45 45
2 27 26 27 80 0.667 67
3 2 10 10 22 0.183 18
4 17 20 14 51 0.425 43
5 20 23 27 70 0.583 58
6 26 27 21 74 0.617 62
7 20 20 15 55 0.458 46
8 22 22 21 65 0.542 54
9 15 23 18 56 0.467 47
10 18 19 17 54 0.45 45
11 22 25 20 67 0.558 56
12 20 20 20 60 0.5 50
13 20 30 20 70 0.583 58
14 16 17 1 34 0.283 28
15 20 29 10 59 0.492 49
16 18 13 20 51 0.425 43
17 21 21 20 62 0.517 52
18 24 19 10 53 0.442 44
19 30 13 18 61 0.508 51
20 27 21 10 58 0.483 48
21 30 23 20 73 0.608 61
22 31 20 12 63 0.525 53
23 33 14 13 60 0.5 50
24 24 8 7 39 0.325 33
25 23 10 10 43 0.358 36
26 30 23 21 74 0.617 62
27 1 4 1 6 0.05 5
28 24 10 10 44 0.367 37
29 6 6 3 15 0.125 13
30 30 18 10 58 0.483 48
31 6 4 0 10 0.083 8
32 30 21 12 63 0.525 53
33 30 20 10 60 0.5 50
34 31 13 10 54 0.45 45
35 30 13 7 50 0.417 42

Rata2 21.857 17.743 13.771 53.37 0.445 44.571


Lampiran 16
Nilai Ketuntasan Pre Test Siswa Per Indikator_Kelas Eksperimen (Kognitif)
Sub Konsep
Ciri-Ciri Umum Virus Struktur Tubuh Umum Virus Permasalahan Virus dalam Kehidupan Replikasi Virus Peranan Virus
Siswa 1 2 ∑ Ket (%) 3 4 ∑ Ket (%) 5 6 7 ∑ Ket (%) 8 ∑ Ket (%) 9 10 ∑ Ket (%) ∑ Total ∑ Nilai
1 0 1 1 50 1 0 1 50 0 0 0 0 0 1 1 100 0 0 0 0 3 30
2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2 67 1 1 100 0 1 1 50 4 40
3 0 0 0 0 0 1 1 50 1 0 1 2 67 1 1 100 0 0 0 0 4 40
4 1 1 2 100 0 1 1 50 1 0 0 1 33 1 1 100 0 0 0 0 5 50
5 1 1 2 100 0 0 0 0 1 0 1 2 67 1 1 100 0 1 1 50 6 60
6 1 1 2 100 0 1 1 50 0 0 0 0 0 1 1 100 0 0 0 0 4 40
7 0 0 0 0 0 1 1 50 0 0 1 1 33 1 1 100 0 1 1 50 4 40
8 0 1 1 50 0 1 1 50 1 0 0 1 33 1 1 100 0 0 0 0 4 40
9 0 1 1 50 1 1 2 100 1 0 1 2 67 1 1 100 0 0 0 0 6 60
10 1 1 2 100 1 1 2 100 1 0 1 2 67 1 1 100 0 1 1 50 8 80
11 1 0 1 50 0 1 1 50 1 0 1 2 67 1 1 100 1 0 1 50 6 60
12 0 0 0 0 0 1 1 50 0 0 1 1 33 1 1 100 1 1 2 100 5 50
13 1 0 1 50 0 1 1 50 0 0 0 0 0 1 1 100 1 1 2 100 5 50
14 0 1 1 50 1 1 2 100 1 0 1 2 67 1 1 100 1 0 1 50 7 70
15 1 1 2 100 1 1 2 100 1 0 1 2 67 1 1 100 1 1 2 100 9 90
16 0 1 1 50 0 1 1 50 1 1 1 3 100 1 1 100 0 0 0 0 6 60
17 0 0 0 0 0 1 1 50 1 0 0 1 33 1 1 100 0 1 1 50 4 40
18 0 0 0 0 0 1 1 50 1 0 1 2 67 1 1 100 0 0 0 0 4 40
19 1 0 1 50 0 1 1 50 1 0 1 2 67 1 1 100 0 1 1 50 6 60
20 1 1 2 100 1 1 2 100 1 0 1 2 67 1 1 100 0 1 1 50 8 80
21 1 0 1 50 1 1 2 100 1 0 0 1 33 1 1 100 0 0 0 0 5 50
22 0 1 1 50 1 1 2 100 1 1 1 3 100 0 0 0 0 1 1 50 7 70
23 0 1 1 50 1 0 1 50 1 0 1 2 67 1 1 100 0 1 1 50 6 60
24 0 1 1 50 0 1 1 50 0 0 1 1 33 1 1 100 0 1 1 50 5 50
25 0 1 1 50 1 1 2 100 1 0 1 2 67 1 1 100 0 0 0 0 6 60
26 0 0 0 0 1 1 2 100 1 0 1 2 67 0 0 0 0 1 1 50 5 50
27 0 1 1 50 0 1 1 50 1 0 1 2 67 1 1 100 0 1 1 50 6 60
28 1 0 1 50 1 1 2 100 0 1 1 2 67 1 1 100 0 1 1 50 7 70
29 0 1 1 50 0 1 1 50 0 0 1 1 33 1 1 100 0 1 1 50 5 50
30 1 0 1 50 1 0 1 50 1 1 0 2 67 1 1 100 0 1 1 50 6 60
31 0 0 0 0 0 1 1 50 0 0 1 1 33 1 1 100 0 0 0 0 3 30
32 1 0 1 50 1 1 2 100 0 0 1 1 33 1 1 100 0 1 1 50 6 60
33 1 0 1 50 0 1 1 50 1 0 1 2 67 1 1 100 0 1 1 50 6 60
34 0 1 1 50 1 0 1 50 0 0 1 1 33 0 0 0 0 1 1 50 4 40
35 0 0 0 0 0 1 1 50 0 0 1 1 33 1 1 100 0 0 0 0 3 30
Rata-Rata 47 63 52 91 38 53.71
Lampiran 17
Nilai N-Gain Siswa Per Indikator_Kelas Eksperimen (Metakognitif)
Sub Konsep
Pengetahuan Deklaratif Pengetahuan Prosedural
Siswa Pre Post N-Gain Ket (%) Pre Post N-Gain Ket (%)
1 21 30 0.47 0.59 16 20 0.17 0.21
2 27 38 0.85 1.06 26 38 0.86 1.07
3 2 30 0.74 0.92 10 38 0.93 1.17
4 17 38 0.91 1.14 20 38 0.90 1.13
5 20 38 0.90 1.13 23 38 0.88 1.10
6 26 20 -0.43 -0.54 27 20 -0.54 -0.67
7 20 30 0.50 0.63 20 10 -0.50 -0.63
8 22 30 0.44 0.56 22 20 -0.11 -0.14
9 15 30 0.60 0.75 23 20 -0.18 -0.22
10 18 30 0.55 0.68 19 20 0.05 0.06
11 22 30 0.44 0.56 25 27 0.13 0.17
12 20 30 0.50 0.63 20 27 0.35 0.44
13 20 38 0.90 1.13 30 20 -1.00 -1.25
14 16 30 0.58 0.73 17 20 0.13 0.16
15 20 38 0.90 1.13 29 20 -0.82 -1.02
16 18 38 0.91 1.14 13 20 0.26 0.32
17 21 30 0.47 0.59 21 20 -0.05 -0.07
18 24 30 0.38 0.47 19 20 0.05 0.06
19 30 30 0.00 0.00 13 20 0.26 0.32
20 27 38 0.85 1.06 21 27 0.32 0.39
21 30 30 0.00 0.00 23 20 -0.18 -0.22
22 31 30 -0.11 -0.14 20 20 0.00 0.00
23 33 30 -0.43 -0.54 14 20 0.23 0.29
24 24 38 0.88 1.09 8 27 0.59 0.74
25 23 30 0.41 0.51 10 20 0.33 0.42
26 30 30 0.00 0.00 23 20 -0.18 -0.22
27 1 0 -0.03 -0.03 4 10 0.17 0.21
28 24 30 0.38 0.47 10 20 0.33 0.42
29 6 32 0.76 0.96 6 25 0.56 0.70
30 30 30 0.00 0.00 18 20 0.09 0.11
31 6 30 0.71 0.88 4 20 0.44 0.56
32 30 30 0.00 0.00 21 20 -0.05 -0.07
33 30 30 0.00 0.00 20 10 -0.50 -0.63
34 31 30 -0.11 -0.14 13 20 0.26 0.32
35 30 34 0.40 0.50 13 26 0.48 0.60
Rata-Rata 0.41 0.13
men (Metakognitif)

Pengetahuan Kondisional
Pre Post N-Gain Ket (%)
17 10 -0.30 -0.38
27 20 -0.54 -0.67
10 20 0.33 0.42
14 20 0.23 0.29
27 20 -0.54 -0.67
21 10 -0.58 -0.72
15 0 -0.60 -0.75
21 0 -1.11 -1.38
18 10 -0.36 -0.45
17 0 -0.74 -0.92
20 10 -0.50 -0.63
20 10 -0.50 -0.63
20 10 -0.50 -0.63
1 10 0.23 0.29
10 10 0.00 0.00
20 10 -0.50 -0.63
20 10 -0.50 -0.63
10 10 0.00 0.00
18 10 -0.36 -0.45
10 10 0.00 0.00
20 10 -0.50 -0.63
12 10 -0.07 -0.09
13 10 -0.11 -0.14
7 10 0.09 0.11
10 10 0.00 0.00
21 10 -0.58 -0.72
1 10 0.23 0.29
10 10 0.00 0.00
3 10 0.19 0.24
10 10 0.00 0.00
0 10 0.25 0.31
12 10 -0.07 -0.09
10 10 0.00 0.00
10 10 0.00 0.00
7 10 0.09 0.11
-0.21
UJI NORMALITAS PENGETAHUAN METAKOGNITIF PRE TEST KELAS X MIA 1 SMAN 32 JAKARTA (EKSPERIMEN)

No. Xi Zi F (Zi) S (Zi) |F(Zi) - S (Zi)|


1 5 -4.020 0.000 0.029 0.029
2 8 -3.752 0.000 0.057 0.057
3 13 -3.306 0.000 0.086 0.085
4 18 -2.860 0.002 0.114 0.112 Rata-Rata 50.06
5 28 -1.968 0.025 0.143 0.118
6 33 -1.522 0.064 0.171 0.107 STDEV 11.21
7 36 -1.254 0.105 0.200 0.095
8 37 -1.165 0.122 0.229 0.107 L-hit 0.167987
9 42 -0.719 0.236 0.257 0.021 L-tab 0.149
10 43 -0.630 0.264 0.314 0.050
11 43 -0.630 0.264 0.314 0.050 Jika L-hit < L-tab maka data berdistribus
12 44 -0.541 0.294 0.343 0.048 L-hit 0.17
13 45 -0.451 0.326 0.429 0.103 L-tab 0.149
14 45 -0.451 0.326 0.429 0.103
15 45 -0.451 0.326 0.429 0.103 Kesimpulan L-hit < L-tab : maka data berdistrib
16 46 -0.362 0.359 0.457 0.099 0,17 > 0,149
17 47 -0.273 0.392 0.486 0.093
18 48 -0.184 0.427 0.543 0.116
19 48 -0.184 0.427 0.543 0.116
20 49 -0.095 0.462 0.571 0.109
21 50 -0.005 0.498 0.657 0.159
22 50 -0.005 0.498 0.657 0.159
23 50 -0.005 0.498 0.657 0.159
24 51 0.084 0.533 0.686 0.152
25 52 0.173 0.569 0.714 0.146
26 53 0.262 0.603 0.771 0.168
27 53 0.262 0.603 0.771 0.168
28 54 0.351 0.637 0.800 0.163
29 56 0.530 0.702 0.829 0.127
30 58 0.708 0.761 0.886 0.125
31 58 0.708 0.761 0.886 0.125
32 61 0.976 0.835 0.914 0.079
33 62 1.065 0.857 0.971 0.115
34 62 1.065 0.857 0.971 0.115
35 67 1.511 0.935 1.000 0.065
TA (EKSPERIMEN)

-tab maka data berdistribusi normal

L-tab : maka data berdistribusi Tidak Normal


f,emniren 2O
KETIENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FIi-AKD-081
,IN-JAKARTA Tgl. Tertit : 1 Maret 2010
+.r FORil (FRl No- Revisi: : 02
tI{IJl n n i.-n***sscip.nd.r,112t'&t*:ia Hal 1t1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

Nomor : Un.0l/F. l/I(M .01 g.K5./2014 Jakarta l2Maret20l4


Lamp. :-
Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.

Dr- Zulfiani, M.Pd


Pembimbing Slripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.

As salamu' al aikum wr.w b.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing VII


(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama Reny Pujiati

NIM 1 I 10016100040

Jurusan Pendidikan IPA/ Pendidikan Biologi

Semester VIII (Delapan)


Judul Skripsi Pengaruh Penggunaan Mode! PBL (Problem Based Learning)

terhadap Keterampilan Metakognitif Biologi Siswa Kelas X


pada Konsep Virus

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 26 Februart
2014, abstraksloutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada
judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing
menghubungi Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi diharapkan selesai dalam waktu 5 (enam) bulan, dan dapat
ini
diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Was s al amu' ala ikum wr. w b.

an:'Dekan
IPA

M.Sc
200003 2 001
Tembusan:
I.
Dekan FITK
2.
Mahasiswa ybs.
KE!'ENTERIAN AGAT'A No. Dokumen : FF1€FR-AKD-081
UIH JAKARTA FORffi (FR)
Tgl.Terbit :1Maret2010
FITK l,lo- Revisi: : Oz
g- b- H-.htan$ llogsWrtd 15112 /'?dd,E{ia Hal 1t1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

Nomor : Un.0lff. l/I(M.Or.:l.J39ora Jakart4 lzludaret20l4


Lamp. : -
Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.

Yanti Herlanti, M.Pd


Pembimbing Skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.

Assala nu' alaikum wr.w b.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II


(materilteknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama Reny Pujiati

NIM 1 I 10016100040

Jurusan Pendidikan IPA/ Pendidikan Biologi

Semester VIII (Delapan)


Judul Skripsi Pengaruh Penggunaan Model PBL {Problem Based Learning)
terhadap Keterampilan Metakognitif Biologi Siswa Kelas X
padaKonsep Virus
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bermngkutan pada tanggal 26 Februart
2014, abstraks{outline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada
judul tersebut. Apabita perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing
menghubungi Jurusan terlebih dahulu-

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat
diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sarna Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Was s al amu' alo ilatm wr.w b.

a:n" Dekan,

Tembusan:
l. Dekan FITK
2. Mahasiswa ybs.

,'
Lampiran 21 nq
4

KEMENTERIAN AGAMA No. :


Dokumen FITK-FR-AKD-082

-.^* UIN JAKARTA


FORM (FR)
Tgl.Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 01
Li{ltrl l,',)f;r,,*"*,ssciwtatrarz tioanes;ia
Hal 1t1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Nomor : Un.0llF. I tKM.}l.3l.?IfrJzOtq Jakarta,15 Agustus 2014


Lamp. : Outline/Proposol
Hal : Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth.
Kepala SMAN 32 Jakarta
di
Tempat

Assalamu' ol oilatm wr.wb.


Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama Reny Pujiati


NIM 1 I 10016100040

Jurusan Pendidikan IPA @iologi)


Semester IX (Sembilan)
Judul Skripsi Pengaruh Penggunaan Model PBL (Problem Based Learning
terhadap Pengetahuan Metakognitif Biologi Siswa Kelas X pada
Konsep Yirus
adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang
sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di
instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.Untuk itu kami mohon Saudara
dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wa ss alamu' alai kum wr.w b.

a.n. Dekan
Kajur

Baiq Haiia M.sc./


/\ 2oat
Tembusan:
l. Dekan FITK
2. Pembantu Dekan Bidang Akademik
3. Mahasiswa yang bersangkutan
lzmeiran rr 22tr,
22PEMERINTAH PROVINSI DAEMH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS PENDIDIKAN
SEKO1AH TNEilENGAH ATAS NEGER' T2 JAKARTA
JATAN PANJANG KOMPLEK SETNEG BARU CIDODOL GROGOL SELATAN KEBAYOMN LAMA
JAI(ARTA SEIATAI'I TELEPON :7395532, FM. 7245049
Kode Pos:1222A

SURAT KETERANGAN
Nomor : 1 431 -1 .851 .6221K-2014

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMA Negeri 32 Jakarta,


'
menerangkan dengan sesungguhnya bahwa:

Nama : Reny Pujiati


NIM :1110016100040
Program Studi : Pdndidikan Biologi
Fakultas : llmu Tarbiyah & Keguruan
Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Lama Penelitian : 17 September 2014 s.d 1 Oktober2014

Telah melaksanakan penelitian di SMA Negeri 32 Jakarta, dengan judul


"Pengaruh Penggunaan Model PBL (Problem Based Learning) ierniaap
Pengetahuan Metakognitif Biologi siswa Kelas X pada Konsep virus,'.

Demikian Surat Keterangan ini kami berikan untuk dapat dipergunakan


sebagaimana mestinya.

\,28 NOVEMBET
JAKARTA,23 NOVEMBEII 2014

ffi SEKOLAH,P'

NA UTAMI, Kons
.191997022002
i!

L*nffiw8 22r

UJI REFERENSI

Nama Reny Pujiati


NIM 11 10016100040
Fak/Jur FITK/IPA-Biologi
Judul Skripsi :Pengaruh Penggunaan Model PBL (Problem Based
Learning) terdahap Pengetahuan Metakognitif Biologi
Siswa Kelas X pada Konsep Virus
Pembimbing ke-l Dr.Zulfranl M.Pd.
Pembimbing ke-2 Dr. Yanti Herlanti, M.Pd.

Paraf
No. BAB I PENDAHULUAN
Pembimbing I Pembimbing 2
I Oemar Hamalik, Dasar-Dasar
Pengembangan Kurilatlum,
(Bandung: R.emaja Rosdakarya,
2009). cet. 3. h. 60 w
)
J.
Permendikbud No. 65 Tahun 2013

UU Nomor 20 Pasal 3 Tahun


w \v
2003. {& ,{u
4. E. Mulyasa" Kurilaium yang
Disempurnaknn Pengembangan
Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2006), cet. 2,
r{ b
h.24
5. E. Mulyas4 Kurikulum yang
Disempurnalran Pengembangan
Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2006), cet. 2,
h.28
v
, 222

Paraf
No. BAB I PENDAHULUAN
Pembimbing I Pembimbing 2
6. Wina Sanjaya, Strategi
Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2010), cet. 7, t? v
tr
h.2
7. Sofan Amri, Pengembangan &
Model Pembelajaran dalam
Kurilatlum
Pustaka,
20 I 3, (Jakarta: Prestasi
2013),h.6 { 1r
8.

9.
Permendikbud No. 65 Tahun 2013

Sofan Amri, Pengembangan &


w Yu
Model Pembelajaran dalam
Kurilculum 2 0 I 3, (Jakarta: Prestasi
Pustaka 2013\-h.23
r( b
10. Rusman dkk, Pembelajaran
Berbasis Telvtologi Informasi dan
Komunikasi, (Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2013), Cet.
III. h. 37 { Yr
11. Permendikbud No. 65 Tahun 2013
K /u
12. Wina Sanjaya, S*ategi
Pembelajaran Berorientasi
Stqndar Proses
v
Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2010), cet. 7,
{
h.214-2ts

t
t3. Dewi Salma Prawiradilag4
Prinsip Disain Pembelajaran,

14.
(Jakarta: Kencana, 2008),
cet.2,h.89.
Lorin W. Anderson dan David R.
b
Krathwohl (eds), Kerangka
Landasan untuk Pembelajaran,
Pengajaran dan Asesmen: Revisi
Talaonomi Pendidikan Bloom,
Terj. Agung l,t
4
Prihantoro,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2010),h.64
t$,
223

Paraf
No. BAB I PENDAHULUAN
Pembimbing I Pembimbing 2
15. Lorin W. Anderson dan David R.
Krathwohl (eds), Kerangka
Landasan untuk Pembelajaran,
Pengajaran dan Asesmen: Revisi
Talrsonomi Pendidiknn Bloom,
Terj. Agung
r( v
Prihantoro,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, w
2010). h. 82
16. Lorin W. Anderson dan David R.
Krathwohl (eds), Kerangka
Landasan untuk Pembelajaran,
Pengajoran dan Asesmen; Revisi
Tal*onomi Pendidiknn Bloom,
Terj. Agung Prihantoro,
t{. Ytr
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2010). h. 6s
Paraf
No. BAB II KAJIAN TEORI DAN
KERANGKA BERPIKIR Pembimbing I Pembimbing 2
I Moh. Uzer {.fsman, Menjadi Guru
Profesional, (Bandung: Remaja
Rosdakarva. 2010). cet. 24.h. 5 { Vr
2. Sofan Amri, Pengembangan dan
Model Pembelajaran dalam
Kurihtlum 20 I 3, (Jakarta: Prestasi
Pustakakary a. 20 l3\. h. 24
kk Yr
J. Rusman, Model-Model
Pembelajaran, (Jakarta:
*{.'
4.
RajaGrafindo Persada, 2012), cet.
s.h.1
Rusman dkk., Pembelajaran
w
Berbasis Telmologi Informasi dan
Komunilrasi, (Jakarta:
q^
RajaGrafindo Persada, 2013), cet.
3,h.7 b-
5. Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori
Belajar dan Pembelajoran,
(Jakarta: Erlangga, 201 l),
h.3

{
\r
22:4

Paraf
No. BAB II KAJIAN TEORI DAII
KERANGKA BERPIKIR Pembimbing I Pembimbing 2
A Rusman dkk., Pembelaiaran
Berbasis Telvtologi Informasi dan
Komunilrasi, (Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2013), cet.
3. h. 16 {
\P
7. Rusman dkk., Pembelaiaran
Berbasis Telcnologi Informasi dan
Komunilmsi, (Jakarta: a
RajaGrafindo Persad4 2013), cet.
3. h. 16
V
8. Wina Sanjaya, Strategi
Pembelajaron Berorientasi
Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2013), cet. 10,
tk (t
h. 104
9. Sofan Amri, Pengembangan dan
Model Pembelajaran dalam
Kurilatlum 2 0 I 3, (Jakarta: Prestasi )P
Pustakakary u 20 I3\, h. 6 Y,-
10. Rusman dkk., Pembelajaran ^.

4
Berbasis Telvtologi Informasi dan
Komunikasi, (Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2013), cet.
3, h. 13
V*
11. Sofan Amri, Pengembangan dan
Model Pembelajaran dalam
Kurihtlum 2 0 I 3, (Jakarta: Prestasi
Pustakakar v a. 20 I 3\. h. 25
& \L
12. Sardiman, Interal<si dan Motivasi
Belajar Mengajar, (Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 20ll), cet.
ll,h.37
/k Ye
13. Sardiman, Interal<si dan Motivasi
Belajar Mengajar, (Jakarta:
RajaGrafindo Persad4 2011), cet. {.
ll,h.37 \,-
14. ZuLfian dkk., S*ategi
Pembelajaran Sains, (Jakarta:
Lemlit UIN Jakafia 2009), h. 119
& (r
15. Paulina Pannen, KonstruHivisme
dalam Pembelajaran, (Jakarta:
PAU-PPAI, Universitas Terbuka,
2001). h. 16
{& \r'
225

Paraf'
No. BAB II KAJIAN TEORI DAN
KERANGKA BERPIKIR Pembimbing 1 Pembimbing 2
16. Rusman dkk., Pembelajaran
Berbasis Telcnologi Informasi dan
Komunikasi, (lakarta: v
RajaGrafindo Persada, 2013), cet.
3, h. 39
V
17. Diann Musial dl<k., Foundations
of Meaningful Educational
Assessment, (New York:
McGraw-Hill, 2009), p. 212
r{ U
lv
18. Trianto, Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif Progresif,
{k
19.
(Jakarta: Kencana Prenada Media
Grup,2010), cet.3,h.92
Trianto, Mendesain ' Model
w
P embelaj aran Inovatif P rogresif,
(Jakarta: Kencana Prenada Media r{
Grup, 2010), cet.'3,h. 92 \e-
20. Rusman, Model-Model
Pembelajaran, (Jakarta:
tt
RajaGrafindo Persada, 2012), cet.
5.h.230 w
21. Sugiyanto, Model-Model
Pembelajaran Inovatif,
(Surakarta: Yuma Pustaka, 2010),
cet.2.h.l29
q V
22. Wina Sanjaya, Strategi
Pembelajaran Berorientosi
Standar Proses Pendidikan,
(
(Jakarta: Kencana, 2013), cet. 10,
h.214 w
23. Wina Sanjaya, Strategi
Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan, t?
(Jakarta: Kencana, 2013), cet. 10,
h.216 \v
24. M. Taufiq Amir, Inovasi
Pendidikan melalui Problem
Based Learning, (Jakarta:
Kencana Prenada Media G*p,
2010), cet.2,h.23
2L6

Paraf'
No. BAB II KAJIAN TEORI DAN
KERANGKA BERPIKIR Pembimbing I Pembimbing 2
25. Rusman, Model-Model
Pembelajaran, (Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2012), cet.
5-h.230
("- V
26. M. Taufiq Amir, Inovasi
Pendidikan melalui Problem
Bosed Learning, (Jakarta:
Kencana Prenada Media G*p,
2010), cet.2.h.22
r( U
27. Rusman, Model-Model
Pembelajaran, (Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2012), cet.
5.h.232
ek Yr
28. Jose A. Amador dkk., The
Practice of Problem Based
Learning, (Bolton: Anker
Publishine Company,2006), p. 10
q Vr
29. Wina Sanjaya, Strategi
Pembelajaran Berorientasi

30.
Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2013), cet. 10,
h.2t7
Wina Sanjaya, Strategi
Lt b
Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidilan,
(Jakarta: Kencana, 2013), cet. 10,
h.217
r{ Yr
31. Made Wena, Strategi
Pembelajaran Inovatif
Kontemporer, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2011), cet. 6,h.94-95 {, Y*
32. Trianto, Mendesain Model
P embelaj aran Inovatif Progresif,
(Jakarta: Kencana Prenada Media rt
33.
Grup,2010), cet. 3, h. 98
Sugiyanto, Model-Model
Yr
Pembelajaran Inovatif,
(Surakarta: Yuma Pustak4 2010), {
34.
cet.2.h.136-137
Behiye Akgay, "Problem-Based
Yr
Learning in Science Eduacation",
Journal of Turkish Science
Education, Vol. 6,1 April 2009
rl, \v
:22t

Paraf
No. BAB II KAJIAI\I TEORI DAN
KERANGKA BERPIKIR Pembimbing I Pembimbing 2
35. Yasemin Tas dan Semra Sungur,
*The Effect of Problem-Based
Learning on Self-Regulated
Leaming", Croation Journal of
Education Vol. 14, 29 Maret
q Y0
20t2,h.533-560
36. Wina Sanjaya" Strategi
Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2013), cet. 10,
h.220-221
r{ Y*
37. Trianto, Mendesain Model
P embelaj aran Inovatif Progresif,
(Jakarta: Kencana Prenada Media
Grup.2010). cet. 3, h. 96
kj Yv
38. " Trianto, Mendesain Model
P embelaj aran Inovatif Progresif,
(Jakarta: Kencana Prenada Media
Grup,2010), cet. 3, h. 96
r{ Yr
39. Trianto, Mendesain Model
P embelaj aran Inovatif Pro gresif,
(Jakarta: Kencana Prenada Media r&
Grup,2010), cet.3,h.97 Yv
40. Kevin Downing, Problem Based
Learning and Metacognition,
Asian Journal on Education and
Learning,
Conference
International
on The Role of
Universities in Hands-On
& V
Learnins. Yol. I A.2009.oo. 16.
41. Cemal Tosun dan Erdal Senocak,
"The Effects of Problem-Based
Learning on Metacognitive
Awareness and Attitudes Toward
Chemistry of Prospective t/
with Different Academic €
TeacherS
Background s", Aus tr al i an Jour nal ,( u-
of Teacher Education VoL 38, 3
Maret2013
42. Desmita Psikologi
Perlrembangan Peserta Didik,
(./
@andung: Remaja Rosdakarya,
2010). cet.2.h.l32 tv
: .:r i?:41:1Y :ry:.ry--ftT:!'l
--

i2*

Paraf
No. BAB II KAJIAN TEORI DAN
KERANGKA BERPIKIR Pembimbing 1 Pembimbing 2

43. Desmita Psikologi


Perlrembangan Peserta Didik,
(Bandung: Remaja Rosdakarya,
2010), cet.2,h.l32
*
lv
44. Sofan Amri & Iif Khoiru Ahmadi,
Proses Pembelajaran Inovatf dan
Kreatif dalam Kelas, (Jakarta:
Prestasi Pustaka,2010), h. 149 { Y+
45. Desmita, Psikologi
Perkembangan Peserta Didik,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, .[
2010). cet.2,h.l32 V,
46. Dewi Salma Prawiradilaga,
Prinsip Disain Pembelaiaran,
(Jakarta: Kencana, 2008), cet. 2,
h.89 { ["
47. Debra McGregor, DeveloPing
Thinking Developing Learning A
Guide to Thinking SkiUs in
Education, (New York: McGraw { uo-
Hill,2007),pp.2ll
48. Desmita, Psikologi
Perlrembangan Peserta Didik,
-
(Bandung: Remaja RosdakarYa,
2010), cet.2,h.l32
s v*
49. Sofan Amri & Iif Khoiru Ahmadi,
Proses Pembelaiaran Inovatf dan
Kreattf dalam Kelas, (Jakarta:
q b
Prestasi Pustaka, 2010), h. 151
50. Patcharee Rompayom, Chinda
Tambunchong, dkk. The
Development of Metacognitive
Inventory to Measure Students
Metacognitive Knowledge
Related to Chemical Bonding
Conceptions,
for
Association
International
Educational
ry
Assessment (IAEA),2010, PP. I
229'

Paraf
No. BAB II KAJIAN TEORI DAN
KERANGKA BERPIKIR Pembimbing I Pembimbing 2
51. Patcharee Rompayom, Chinda
Tambunchong, dkk. The
Development of Metacognitive
Inventory to Measure Students
Metacognitive Knowledge
Relatedto Chemical Bonding
Conceptions, International
Association fo, Educational
t b
Assessment QAEil.2010, pp. 3
52. Dewi Salma Prawiradilaga,
Prinsip Disoin Pembelajaran,
(Jakarta: Kencana, 2008), cet. 2,
h.89
K \r
53. Lorin W. Anderson ad David R.
Krathwohl (eds), Kerangka
Landasan untuk Pembelajaran,
Pengajaran dan Asesmenn: Revisi
Talrsonomi Pendidikan Bloom,
Terj. Agung Prihartoyo, t"
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2010)- h. 83-89
54. Pedoman Kompetensi Dasar
Kurikulum 2013 oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Yr
(Kemendikbud) lndonesia. Yv
55. Neil A. Campbell dan Jane B.
Reece, Biologt I, (Jakarta: 14
Erlanssa 2010). h.412 Yu
56. Neil A. Campbell dan Jane B
Reece, Biologt I, (Jakarta
Erlanssa.2010). h.426 +? Yu
57. Sinta Sasika Novel, Ranglruman
Biologi SMA, (Jakarta:
U
GaeasMedia" 2010)" h. 6 {- la_
58. Neil A. Campbell dan Jane B.
Reece, Biologt I, (Jakarta:
Erlangg4 2010),h.412.

q Yy
2s0

BAB II KAJIAN TEORI DAN Paraf


No.
KERANGKA BERPIKIR Pembimbing I Pembimbing 2
59. Ahrnad Zaenudin. "Metakognitif
Siswa pada Pelajaran Pendidikan
Agama Islam melalui Metode
Problem Solving," Slcripsi pada
Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah lakarta, Jakarta,
2012, h. 67-69, tidak Y!
dipublikasikan.
60. Eka Saraswati, Problem-Based
Learning, Strategi Metakognisi
t?
v
dan Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi Siswa, ISSN 2088-
205x: Telmo Pedagogi, Vol. 1 No.
l-14, 2 September 201 I. h. 12
61. Kevin Downing, Problem Based
Learning and Metacognition,
Asian Journal on Education and
Learning, International
U
Conference on the Role of
Universities in Hands-On
Learning, Yol. I (2),2009.h. 16.
V
62. Intan Jatiningrum, "Pengaruh
Pendekatan Metakognitif terdahap
Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematis Siswa," Slcripsi pada
Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah lakartao Jakartq
2012, h. 64-65. tidak
dipublikasikan.
v U
63. Patcharee Rompayom, Chinda
Tambunchong, dkk. The
Development of Metacognitive
Inventory to Measure Students
Metacognitive Knowledge V
Related to Chemical Bonding
Conceptions, International
Association for Educational
q (y
Assessment (IAEA), 2010, pp. 3
64. Trianto, Model Pembelajaran
Terpadu Konsep, Strategi, dan
Implemetasinya dalam KTSP,
ur v
(Jakarta: Bumi Aksara,2010), cet.
2,h.137.
(y
231

Paraf
No. BAB tII KAJIAN TEORI DAN
KERANGKA BERPIKIR Pembimbing 1 Pembimbing 2
I Sugiyono, Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan RD,
(Bandung: Alfabeta,20l2), cet. q-
17, h.77. Yv
2. Hamid Darmadi, Metode
Penelitian Pendidikan, (Bandung:
Alfabeta. 2011). cet.2"h. 182.
E (/
,c
3. Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
U
PraWik, (Jakarta: Rineka Cipta, k{-
2010). cet.l4.h.I73. Yp
4. Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
PraHik, (Jakarta: Rineka CiPta,
2010). cet. 14, h.174.
& v
tv
5. Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
{+
6.
Prahik, (Jakarta: Rineka Cipta
2010), cet. 14,h. 177.
Suharsimi Arikunto, Prosedur
w
Penelitian Suatu Pendekatqn
Prakik, (Jakarta: Rineka CiPta,
2010), cet.14,h.272.
rI V*
7. Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Prahik, (Jakarta: Rineka Cipta
2010). cet. 14.h. 2lI-213.
\+ Yp
8. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar
Evaluas i P endidilcan, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2009), h. 79.
u(C Vu
9. Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekntan
Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta kt
2010). cet.l4.h.22l. Vo-
10. Suharsimi Arikunto, Prosedur
Pe.nelitian Suatu Pendelatan 14
ll
Praldik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), cet. 14, h.239.
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar
\t-
Ev aluas i P endidikan, (Jakarta:
Bumi Aksara, 20A9),h. 208. rt, U
ll*

,,
2\2 .

Paraf
No. BAB III KAJIAN TEORI DAN
KERANGKA BERPIKIR Pembimbing I Pembimbing 2
t2. Suharsimi Arikunto, Dasar- D asar
Ev aluasi P endidikan, (Jakarta: (
Bumi Aksara, 2009), h. 210. V*
v
13. Suharsimi Arikunto, Dasar-Das ar
Ev alua s i P e ndi d i kan, (Jakarta:
Bumi Aksar4 2009), h. 2ll.
tt V"
t4. Suharsimi Arikunto, Das ar-Dasar
Evaluas i P endidikan, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2009), h. 213 -214.
q Ir^
15. Suharsimi Arikunto, Das ar- Das ar
Ev oluas i P endidiknn, (Jakarta: tt V
Bumi Aksara, 2009\, h. 218. Vq-
16. Nisrina Haniah, Uji Normalitas V
de ngan Me to de Lil iefor s, 2013, h.
3-r0,
(http //stati stikapendidikan. com) r&,
Iy
:

diunduhpadatanggal 16
Desember 2014.
t7. Yanti Herlanti, " Science
Education Research, Tanya
Jaw ab Seputar P enelitian
Pendidikan Sains, " Universitas
q,
Islam Negeri Jakarta, 2006, h. 70.
tersedia melalui
http ://dhetik.weebly.com diunduh
oada tanesal 16 Desember 2014.
v
18. Yanti Herlanti, " Science
Education Research, Tanya
Jowab Seputar Penelition
Pendidikan Sains, " Universitas
Islam Negeri Jakarta, 2006,h.70. 4.fl
tersedia melalui
http ://dhetik.weebly.com diunduh
U
oada tanesal 16 Desember 2014.
19. Yanti Herlanti, " Science
Education Research, Tanya
Jawab Seputar P enelitian
Pendidikan Sains, " Universitas
Islam Negeri Jakarla, 2006, h- 7 l.
tersedia melalui
http:1/dhetik.weebl),.com diunduh
q- L
pada tansgal 16 Desember 2014.
,144
ItuS ::

Paraf'
No. BAB IV HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN Pembimbing 1 Pembimbing 2
1
I Reni Sintawati. o'Implementasi
Pendekatan Saintifik model
Discovery Learning dalam
Pembelajaran PAI", Slvipsi pada
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Yogyakarta 2014, h. 12-13, tidak
dipublikasikan.
o'Implementasi
'\}
V
2. Reni Sintawati.
Pendekatan Saintifik model
Discovery Learning
Pembelajaran PAI",
dalam
Slcripsi pada
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
& \-
Yogyakarta 2014, h. 13, tidak
dioublikasikan.
J. Patcharee Rompayom, Chinda
Tambunchong, dkk. The
Development of Metacognitive
Inventory to Measure Students
Metacognitive Knowledge
Related to Chemical Bonding
Conceptions, International
K Y,
Association
for Educational
Assessment (IAEA, 2010, pp. 5-6
4. Lina Gassner, "Developing
Metacognitive Awareness a
modified model of a PBL
Tutorial", Bachelor Thesis of 9.&
Odontology in Oral Health , 15
ECTS, June 2009, pp. 8-13
Yy
5. Evi Dwi Krisna, dkk, "Pengaruh
Model Pembelajaran Berbasis
Masalah Berbantuan Pertanyaan
Metakognitif terhadap Prestasi
Belajar Matematika Siswa
Ditinjau dari Motivasi
Berprestasi", e-Journol Program
Pascasarjana (JPG, Yol. 2,2013,
h. 10
V
rT :.1.Bffsff=- -_

Paraf
No. BAB IV HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASATI Pembimbing I Pembimbing 2
6. Brian Wicaksono, dk,
"Peningkatan Kemampuan
Metakognitif Fisika Melalui
Model Pembelajaran Problem
Based Learning!' Pada SMK
Pancasila I Kutoarjo", Radiasi,
Vol. 3 No.2,2013,h. 184
r
{-P
\r
Ciputat, 30 Desember 2014

'Mengetahui,

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

Labc'
Dr. Yanti Herlanti. M.Pd.
200501 2002 NIP. 19710119 200801 2 010
Lampiran 24 235

Anda mungkin juga menyukai