0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
117 tayangan6 halaman
Pengembangan kurikulum didasari oleh beberapa prinsip seperti relevansi, efektivitas, fleksibilitas, dan berkelanjutan. Kurikulum juga harus memenuhi tujuan pendidikan, relevan dengan isi pelajaran, dan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat. Pengembangan kurikulum memiliki peran konservatif, kreatif, dan kritis untuk melestarikan budaya, menciptakan pembelajaran baru, serta menge
Pengembangan kurikulum didasari oleh beberapa prinsip seperti relevansi, efektivitas, fleksibilitas, dan berkelanjutan. Kurikulum juga harus memenuhi tujuan pendidikan, relevan dengan isi pelajaran, dan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat. Pengembangan kurikulum memiliki peran konservatif, kreatif, dan kritis untuk melestarikan budaya, menciptakan pembelajaran baru, serta menge
Pengembangan kurikulum didasari oleh beberapa prinsip seperti relevansi, efektivitas, fleksibilitas, dan berkelanjutan. Kurikulum juga harus memenuhi tujuan pendidikan, relevan dengan isi pelajaran, dan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat. Pengembangan kurikulum memiliki peran konservatif, kreatif, dan kritis untuk melestarikan budaya, menciptakan pembelajaran baru, serta menge
Prinsip ialah suatu panduan untuk menjadikan aturan umum (sebagai
dasar perilaku). Atau dapat disebut ketentuan yang harus dijalankan. Fungsi dari prinsip adalah sebagai acuan dalam bertindak, dalam proses, dan juga target capaian.
Pengembangan kurikulum didasari oleh beberapa prinsip, antara lain:
Pertama, relevansi, yaitu adanya kesesuaian antara hasil pendidikan (lulusan sekolah) dengan tuntutan kehidupan di masyarakat. Kedua, efektivitas, yaitu sejauh mana hal –hal yang direncanakan dalam pengembangan kurikulum itu dapat terlaksana. Ketiga, efisiensi, yaitu perbandingan hasil yang dicapai dengan usaha yang telah dilakukan. Keempat, fleksibilitas, yaitu memberi sedikit kebebasan dalam mengambil keputusan atau kebijakan. Kelima, kesinambungan (sustainable), yaitu ada hubungan berkelanjutan antara suatu tingkat atau jenis pendidikan. Misalnya, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan PTU/PTA. Keenam, sinkronisasi, yaitu semua kegiatan pengembngan kurikulum terdapat satu arah yang sama. Ketujuh, berorientasi pada tujuan, yaitu aktivitas pengembangan kurikulum harus terarah pada tujuan yang diinginkan. Kedelapan, pendidikan seumur hidup (long life education), yaitu kesadaran pengembangan kemampuan dan kepribadian dengan melalui pembelajaran sepanjang hayat (Mokhamad Fathoni, 2012: 39).
Selain itu, beberapa pakar pendidikan, berpendapat bahwa untuk
mengembangkan dan memperbarui kurikulum, harus memperhatikan prinsip –prinsip dasar sebagai berikut: pertama, setiap peserta didik perlu diberikan layanan dengan cara dan disesuaikan dengan tingkat kemampuan mereka. Kedua, setiap peserta didik memerlukan kedalaman bidang ilmu yang dibutuhkan. Ketiga, kurikulum dirancang untuk memenuhi kebutuhan setiap peserta didik (Abd. Wafi, 2012: 36). Di pihak lain pengembangan dan pembaruan kurikulum, juga harus didasarkan beberapa prinsip, yaitu: 1. Pada dasarnya peserta didik memiliki masa responsibilitas, pada masa ini setiap individu harus diisi dengan muatan pedagogis dan psikologis sesuai momentumnya agar berkembang secara optimal. 2. Sifat perkembangan yang dinamis dalam setiap individu dapat terpenuhi dengan memberikan pengalaman belajar yang terencana, lebih luas, dan lebih mendalam. 3. Setiap peserta didik memiliki kesempatan belajar yang sama berdasarkan minat, bakat, kecepatan, dan kemampuan individu. 4. Memadukan secara integral dan harmonis antara pendidikan sekolah/madrasah dengan kebutuhan yang berkembang di masyarakat, sehingga kesenjangan antara sekolah dengan tuntutan dapat diminimalisasi. 5. Kurikulum mampu mengorganisasi pengalaman belajar, sehingga peserta didik dapat mencapai discovery thrill yang memungkinkan peserta didik menghayati eurikel atau aha erlebnis. 6. Karena kegiatan dirancang agar terjadi sinergi concept learning dengan process learning, sehingga di samping mendapatkan content, peserta didik juga mampu mendapatkan learning how to learn (Abd. Wafi, 2012: 36-37). Menurut Nana Syaodih Sukmadinata menggolongkan prinsip pengembangan kurikulum menjadi dua prinsip, yaitu prinsip umum dan prinsip khusus. 1. Prinsip umum terbagi atas prinsip relevansi, fleksibilitas, efektivitas, kontinuitas (berkesinambungan), praktis dan integritas. a. Prinsip relevansi merupakan keserasian dan kesesuaian pendidikan dengan tuntutan masyarakat. Prinsip relevansi terdiri dari dua jenis, yaitu prinsip relevansi eksternal dan prinsip relevansi internal. Prinsip relevansi eksternal merupakan relevansi antara lingkungan di sekitar peserta didik dengan masyarakat, relevansi kehidupan sekarang dan masa depan, serta relevansi tuntutan dan kebutuhan dunia pekerjaan. Sedangkan prinsip relevansi internal merupakan kesesuaian di antara komponen -komponen kurikulum. (Arifin, 2011). b. Prinsip fleksibilitas merupakan pendidikan dalam pelaksanaannya dapat menyesuaikan dengan kondisi, keadaan dan latar belakang peserta didik. c. Prinsip efektivitas di sini maksudnya adalah sejauh mana pelaksanaan kurikulum dapat dicapai sesuai dengan keinginan dan tujuan yang telah ditentukan. d. Prinsip kontinuitas (berkesinambungan) ialah sistem pendidikan yang dapat dikembangkan secara terus -menerus agar lebih baik lagi. e. Prinsip praktis adalah prinsip yang mudah digunakan oleh semua kalangan. f. Prinsip integritas ialah prinsip yang dapat dikembangkan berdasarkan suatu keseluruhan atau kesatuan yang bermakna dan berstruktur. 2. Prinsip khusus dalam pengembangan kurikulum meliputi prinsip - prinsip tujuan kurikulum, prinsip -prinsip isi kurikulum, prinsip didaktik - metodik, prinsip dari media dan sumber ajar, serta prinsip evaluasi. a. Prinsip -prinsip tujuan kurikulum: (Nana Sy. Sukmadinata, 2005) (1) Ketentuan dan kebijakan pemerintah ang dapat ditemukan dalam dokumen -dokumen lembaga negara mengenai tujuan dan strategi pembangunan termasuk di dalamnya pendidikan. (2) Survei mengenai kebutuhan -kebutuhan murid menggunakan angket, wawancara, observasi serta media massa. (3) Survei mengenai persepsi orang tua/ masyarakat. (4) Survei mengenai pendapat para ahli dalam bidang -bidang tertentu. (5) Survei tentang manpower. (6) Pengalaman negara -negara lain dalam masalah yang sama. (7) Penelitian lain. b. Prinsip -prinsip isi kurikulum: (Nana Sy. Sukmadinata, 2005) (1) Mencerminkan falsafah dan dasar negara. (2) Diintegrasikan dalam nation dan character building. (3) Mengembangkan cipta rasa, karsa dan karya. (4) Mempersiapkan sikap dan mentap peserta didik agar dapat mandiri dan bertanggung jawab terhadap masyarakat. (5) Dapat memadukan teori dan praktik. (6) Memadukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dari nili -nilai. (7) Dapat diselaraskan dengan perkembangan imu dan teknologi. (8) Sesuai dengan minat, kebutuhan dan perkembangan masyarakat. (9) Dapat mengintegrasikan antara kegiatan intrkurikuler, ekstrakurikuler dan kokurikuler. (10) Adanya kontinuitas antar lembaga pendidikan. (11) Dapat disesuaikan dengan kondisi -kondisi setempat. 3. Prinsip didaktik -metodik meliputi: (a) Semua pengetahuan dan kegiatan yang diajarkan harus fungsional dan praktis. (b) Pengetahuan dan kegiatan harus diselaraskan dengan taraf pemahaman dan perkembangan peserta didik. (c) Guru dapat membangkitkan minat, perhatian dan kemampuan peserta didik. (d) Penyajian bahan ajar yang terbentuk atas jalinan teori dan praktik. (e) Guru dapat membentuk perpaduan antara pembelajaran individu dengan pembelajarn kelompok. (f) Guru dapat mengembangkan sikap dan nilai -nilai peserta didik. (g) Penyajian pelajaran dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik terhadap Tuhan Yang Maha Esa. (h) Dalam waktu tertentu guru harus memberikan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik. 4. Prinsip yng berkenaan dengan media dan sumber ajar, prinsip yang harus disesuaikan antara media pembelajaran dan sumber ajar dengan indikator, standar kompetensi dan kompetensi dasar. 5. Prinsip evaluasi meliputi prinsip keseluruhan, prinsip mendidik, prinsip kontinuitas, prinsip kooperatif, prinsif praktis, prinsip objektif dan prinsip akuntabilitas.
B. Peran dan Fungsi Pengembangan Kurikulum
1. Peran Pengembangan Kurikulum
Untuk pengembangan kurikulum, terdapat 3 peranan penting yang harus dijalankan secara berkesinambungan, yaitu peranan konservatif, peranan kritis dan evaluatif serta peranan kreatif. a. Peranan Konservatif. Sebagai negara yang kaya dengan adat dan budaya, pengembangan kurikulum memiliki peran konservatif. Peran konservatif dalam pengembangan kurikulum dapat melestarikan nilai –nilai adat dan budaya sebagai warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Sehingga di era globalisasi saat ini, pengaruh –pengaruh yang dapat merusak nilai –nilai luhur bangsa Indonesia dapat disangkal oleh peran konservatif dalam pengembangan kurikulum. Mengakibatkan identitas dan keajegan masyarakat tetap terjaga. b. Peran Kreatif Peran kreatif pengembangan kurikulum ialah peranan kurikulum yang dikembangkan harus dapat menyusun dan menciptakan kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik yang kreatif, efektif serta kondusif. Sehingga dapat merangsang pola berpikir peserta didik dalam menciptakan hal baru yang bermanfaat bagi diri peserta didik, keluargan bangsa dan negara. c. Peran Kritis dan Evaluatif Teknologi dan komunikasi sudah berkembang begitu cepat, menjadikan peran pengembangan kurikulum turut berpartisipasi sebagai kontrol sosial. Pengembangan kurikulum berperan aktif dalam memilah nilai –nilai sosial secara kritis dan evaluatif. Ketiga peran ini harus diperhatikan keseimbangannya, jangan sampai ada salah satu peran yang menonjol. Karena jika terjadi hal demikian, akan mengakibatkan pengembangan kurikulum ini tidak berjalan dengan baik. Misalnya, kurikulum yang lebih menonjolkan peran konservatif, cenderung akan membuat pendidikan ketinggalan pada kemajuan zaman. Sebaliknya, jika peran kreatif lebih menonjol, nilai -nilai budaya masyarakat Indonesia akan hilang dan mengakibatkan Indonesia kehilangan jati diri dalam pendidikan.
Pengembangan Media Augmented Reality Berbasis Android Pada Materi Benda Angkasa Luar Dan Rahasianya Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas Vi Di SD Negeri Ngepung 3 Patianrowo Nganjuk